Ringkasan dokumen ini adalah sebagai berikut:
1) Dokumen ini membahas analisis dan perhitungan sistem plambing penyediaan air bersih pada gedung bertingkat.
2) Sistem plambing ini terdiri dari empat subsistem utama yaitu sistem penyediaan air bersih, peralatan, instalasi pipa, dan analisis perhitungan kebutuhan serta perencanaan pipa air bersih.
3) Dokumen ini menjelaskan perhitungan kebutuhan
1. SKRIPSI / TUGAS AKHIR
ANALISA DAN PERHITUNGAN SISTEM PLAMBING
PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT
RONNY WIBOWO (20406648)
JURUSAN TEKNIK MESIN
2. PENDAHULUAN
Sistem plumbing merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu,
perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah
dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan
perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan
memperhatikan secara seksama hubungannya dengan
bagian-bagian kontruksi gedung serta dengan peralatan
lainnya yang ada dalam gedung tersebut (seperti: pendingin
udara, listrik, dan lain-lain).
Di dalam perencanaan sistem instalasi plambing penyediaan
air bersih pada building office Menara Allianz sangat
diperlukan didalamnya yang terbagi menjadi 4 sub sistem,
yaitu sistem penyediaan air bersih, Equipment, pengertian
instalasi plambing penyediaan air bersih, analisa
perhitungan kebutuhan air bersih, dan analisa perhitungan
perencanaan pipa air bersih.
3. PERMASALAHAN
Sistem plambing penyediaan air bersih
Perhitungan laju aliran pipa air bersih
4. PEMBATASAN MASALAH
Sistem penyediaan air bersih
Peralatan dan perlengkapan (Equipment)
Instalasi plambing penyediaan air bersih
Analisa perhitungan kebutuhan air bersih
Analisa perhitungan perencanaan pipa air bersih
5. LANDASAN TEORI
SISTEM PLAMBING
Plumbing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan
dan perancangan sistem plambing haruslah dilakukan
bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan
perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan
memperhatikan secara seksama hubungannya dengan
bagian-bagian kontruksi gedung serta dengan peralatan
lainnya yang ada dalam gedung tersebut.
Pada jenis penggunaan sistem plambing ini sangat
tergantung pada kebutuhan dari bangunan yang
bersangkutan. Dalam hal ini, perencanaan dan perancangan
sistem Plambing dibatasi pada pendistribusian dan
penyediaan air bersih.
6. SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH
Plambing didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
berhubungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa
dengan peralatannya di dalam gedung atau gedung yang
berdekatan yang bersangkutan dengan Air Bersih dan Air
Buangan yang dhubungkan dengan sistem saluran kota.
Adapun fungsi dari sistem instalasi plambing adalah :
Menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang
dikehendaki dengan tekanan yang cukup.
Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa
mencemarkan bagian penting lainnya.
7. PERALATAN PLAMBING
Dalam sistem plambing memerlukan peralatan
yang mendukung terbentuknya sistem plambing
yang baik. Jenis peralatan plambing dalam
artian khusus,istilah “Peralatan Plambing”
meliputi :
Peralatan untuk penyediaan air bersih / air
minum.
Peralatan untuk penyediaan air panas.
Peralatan untuk pembuangan dan ventilasi.
Peralatan Saniter (Plumbing Fixtures).
8. PERALATAN PLUMBING
Dalam artian yang lebih luas, selain peralatan
peralatan tersebut diatas, istilah “Peralatan
plambing” seringkali digunakan untuk
mencakup :
Peralatan pemadaman kebakaran.
Peralatan pengolahan air kotor ( tangki septik).
Peralatan penyediaan gas.
Peralatan dapur.
Peralatan untuk mencuci (laundry).
Peralatan pengolahan sampah.
Berbagai instalasi pipa lainnya.
9. PERALATAN PLAMBING
Alat plambing adalah semua peralatan yang
dipasang di dalam ataupun di luar gedung,
untuk menyediakan air (memasukan) air panas
atau air dingin, dan untuk menerima
(mengeluarkan) air buangan, atau secara singkat
dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang
pada :
● Ujung akhir pipa, untuk memasukkan air.
● Ujung awal pipa, untuk membuang air.
10. SISTEM PLAMBING
Perencanaan dan perancangan sistem plambing
dimulai dengan rencana konsep, rencana dasar,
rancangan pendahuluan, dan gambar-gambar
pelaksanaan dengan selalu memperhatikan
koordinasi dan keserasian dengan perencanaan
dan perancangan elemen lainnya dalam gedung.
11. SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH
Rancangan konsep
Dalam menyiapkan rancangan konsep sistem plambing,
hal-hal berikut ini perlu diketahui :
Jenis dan penggunaan gedung
Denah bangunan
Jumlah penghuni
12. SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR
BERSIH
Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Bersih
Sebagiamana disebutkan dalam fungsi peralatan
plambing, tujuan terpenting dari sistem penyediaan air
adalah menyediakan air bersih. Penyediaan air bersih
dengan kualitas yang tetap baik merupakan prioritas
utama. Banyak negara telah menetapkan standar kualitas
untuk tujuan ini, seperti pada tabel 2.1 Tentang Standar
Kualitas Air bersih di berbagai negara, tabel 2.2 Tentang
Standar kualitas air bersih di Indonesia, dan Tabel 2.3
Kadar sisa klor dalam air keluar keran
15. PEMBAHASAN SISTEM PENYEDIAAN AIR
BERSIH
Pada sistem ini, sumber air bersih yang didapatkan
untuk penyuplaian air bersih pada gedung ini ada 2
sumber, yaitu :
Sumber air bersih dari PDAM
Sumber air bersih dari PDAM dan air bersih dari
Deep Well (sumur dalam). Dimana sumber air
bersih yang didapat dari PDAM yang kontinyu untuk
menyuplai air bersih selama 24 jam dan ditampung
didalam Ground Water Tank (tangki air bawah) dan
disalurkan ke Roof Water Tank (tangki atas) untuk
menampung debit air yang dipompakan melalui
pompa air bersih.
16. PEMBAHASAN SISTEM PENYEDIAAN AIR
BERSIH
Sumber air bersih dari Deep Well
Sumber air bersih yang didapat dari deep well
tidak kontinyu seperti sumber air bersih dari PDAM,
karena sumber air bersih dari deep well hanya akan
digunakan apabila penyuplaian debit air bersih dari
PDAM mengalami hambatan (rusak), sumber air
bersih dari deep well sama dengan sumber air
bersih pada perumahan yang didapat dari proses
pengeboran dalam tanah, hanya skala proses
pengambilan sumber air bersih dari deep well lebih
besar dibandingkan dengan sumur pompa
rumahan, dan air bersih yang didapat langsung
disalurkan ke Ground Water Tank (tangki air
bawah) dengan pompa deep well.
17. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
(EQUIPMENT) UNTUK PENYEDIAAN AIR
BERSIH
Pengertian equipment disini adalah untuk
menjelaskan peralatan dan perlengkapan yang
akan di gunakan dalam pengerjaan instalasi sistem
Plumbing, dan dimana equipment untuk sistem air
bersih yang digunakan pada gedung ini, sebagai
berikut :
* Pompa-Pompa
a. P.A.B
b. Sand Filter
c. CF (Carbon Filter)
d. P.Booster
e. RWT (Roof Water Tank)
f. GWT (Ground Water Tank)
18. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
(EQUIPMENT) UNTUK PENYEDIAAN AIR
BERSIH
** Deep Well
Pengeboran
Proses ini berada di dekat taman belakang pada
gedung ini, agar mendapatkan air yang bersih
pengeboran dilakukan dengan kedalaman 20 m.
Karena di kedalaman itu didapatkan hasil air yang
bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Gambar
pengeboran
19. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
(EQUIPMENT) UNTUK PENYEDIAAN AIR
BERSIH
Pompa
Pompa ini diletakan diatas lubang yang telah
dilakukan pengeboran dengan pemasangan pipa-pipa
PVC dan Galvanis yang masuk kedalam lubang
tersebut untuk mengambil air bersih dari tanah, posisi
ini sama dengan pompa sumur yang ada dirumah-rumah.
Pompa ini berfungsi untuk menyedot air bersih
dari tanah yang telah dilakukan pengeboran dan
langsung dialirkan ke tangki air bawah untuk
disatukan dengan air bersih dari PDAM. Pompa ini
akan bekerja apabila suplay air bersih dari PDAM itu
mengalami keterlambatan atau kerusakan, maka air
bersih dari deep well ini yang dipakai untuk
memenuhi kebutuhan air bersih pada gedung ini.
21. INSTALASI PLUMBING PENYEDIAAN AIR
BERSIH
Instalasi plumbing ini yaitu rangkaian pipa-pipa dalam
sistem plumbing penyediaan air bersih. Sistem ini
adalah dimana Sumber air bersih diambil dari PDAM
dimasukan ke dalam bak penampung air bersih Ground
Water Tank (GWT), sedangkan sumber air yang berasal
dari tanah atau sumur dalam (deep well) dimasukan
kedalam penampung air baku (raw water tank).
22. INSTALASI PLUMBING PENYEDIAAN AIR
BERSIH
Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan
yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur
atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang berada di
raw water tank diolah (treatment) di instalasi Water
Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear water
tank atau ground water tank, selanjutnya dialirkan ke
tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa
transfer. Distribusi air bersih pada empat lantai teratas
untuk mendapatkan tekanan cukup umummnya
menggunakan pompa pendorong (booster pump),
sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan
secara gravitasi.
23. PERALATAN UTAMA
Pada gedung ini peralatan utama yang digunakan
adalah pipa dan sambungan pipa yang telah
ditetapkan berdasarkan standar HASS 204, dan pada
instalasi plumbing penyediaan air bersih gedung ini
menggunakan 3 macam jenis pipa, yaitu :
PIPA UPVC (Unplastized Polyvinyl Chloride)
PIPA PPR (Polypropylene Random)
PIPA Galvanis
24. Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih
Perkiraan Jumlah Penghuni
Proses ini adalah untuk mengetahui jumlah penghuni
gedung ini, di mana gedung yang seluas 42000 m² dan
perbandingan luas lantai yang efektif (lihat tabel 2.6),
maka kita akan mengetahui perkiraan jumlah penghuni
gedung ini dengan menggunakan persamaan (2.4),
sebagai berikut :
(0,6) x (42000) / 5 = 5040 orang
Keterangan :
μ : (0.6) perbandingan luas lantai yang
efektif (tabel 2.6)
L : luas bangunan gedung ini
25. ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR
BERSIH
Perhitungan Pemakaian Air Bersih
Proses ini akan mengambil data dari tabel 2.6 yang
di mana pemakaian pada gedung kantor sebesar 100
liter/hari per orang, maka akan di dapat dengan
persamaan 2.5 seperti ini :
Q = (5040) x (100) = 504000 liter = 504 m³/hari
Keterangan :
n : 5040 orang (jumlah penghuni)
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
100 : lihat tabel 2.6 (pemakaian air rata-rata
per hari)
26. ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR
BERSIH
Perhitungan Pemakaian Air Bersih
Dan diperkirakan perlu tambahan sampai 20% untuk
mengatasi kebocoran, pancuran air, tambahan air untuk air
panas yang menggunakan solahart atau mesin pendingin
(chiller) gedung ini, penyiraman taman, dsb, sehingga
pemakaian air rata-rata sehari dapat diketahui dengan
persamaan 2.6 :
Qd = (1,20) x (504) = 604,8 m³/hari
Keterangan :
Qd : debit air bersih rata-rata per hari
1,20 : (100 lihat tabel 2.6 + 20%)
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
27. ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR
BERSIH
Pemakaian air bersih pada gedung ini selama 8 jam, dapat
diketahui dengan persamaan 2.7 maka :
Qh = (604,8) / 8 = 75,6 m³/jam
Keterangan :
Qh : pemakaian air bersih per jam
Qd : 604,8 m³/hari
t : waktu pemakaian rata-rata per hari
(lihat tabel 2.6)
28. ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR
BERSIH
Dan menetapkan c1 = 2 dengan menggunakan
persamaan 2.2 dan c2 = 3 dapat diketahui dengan
persamaan 2.3, maka :
Qh – max = (2) x (75,6) = 151,2 m³/jam
Qm – max = (3) x (75.6)/60 = 3.78 m³/menit
30. PERHITUNGAN JENIS DAN JUMLAH ALAT
PLAMBING
Berdasarkan unit beban alat plambing, gedung
ini yang mempunyai 28lantai, alat plambing
untuk penyediaan air bersih pada setiap
lantainya terdiri atas 1 janitor (bak cuci pel), 1
pantry(bak cuci piring), 6 bak cuci tangan
bersama (tempat wudhu), 5 bak cuci tangan
kecil, 1 pancuran mandi, 1 pancuran air kolam,
dan 3 pancuran tanaman. Dengan tabel di bawah
ini dapat dihitung unit beban alat plumbing yang
berlantai 28
32. GAMBAR HUBUNGAN ANTARA UNIT BEBAN ALAT
PLUMBING DENGAN LAJU ALIRAN KURVA (1)
UNTUK SISTEM YANG SEBAGIAN BESAR DENGAN
TANGKI GELONTOR
33. PERHITUNGAN JENIS DAN JUMLAH
ALAT PLAMBING
Dengan dilihat pada gambar (2.34) (b) kurva (1),
diperoleh pemakaian air secara serentak pada 28
lantai ini kira-kira sebesar 150 liter/menit. Karena
alat plambing pada setiap lantai sama, maka
jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung
dapat diketahui dengan persamaan (2.8) adalah :
QS = 28 x 36 = 1008
Keterangan :
QS : hasil dari jumlah unit beban alat
plambing seluruh gedung
n: 28 lantai
h: 36 jumlah perhitungan unit beban
alat plambing
34. GAMBAR HUBUNGAN ANTARA UNIT BEBAN ALAT
PLUMBING DENGAN LAJU ALIRAN KURVA (2)
UNTUK SISTEM YANG SEBAGIAN BESAR DENGAN
KATUP GELONTOR
35. PERHITUNGAN JENIS DAN JUMLAH
ALAT PLAMBING
Dan dari kurva tersebut pada gambar (2.34) (a)
kurva (1), maka diperoleh perkiraan pemakaian
air serentak sebesar 680 liter/menit. Ini adalah
pemakaian air puncak untuk gedung secara
keseluruhan.
36. Analisa Perhitungan Perencanaan Pipa
Air Bersih
Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih dari
Ground Water Tank ke Roof Tank
Penentuan ini diperlukan untuk menentukan ukuran
pipa yang digunakan pada gedung ini, dan untuk
mengetahui dimensi pipa air bersih dengan
menentukan debit pengaliran. Berikut adalah
perhitungan penentuan dimensi pipa air bersih dari
ground water tank menuju ke roof tank.
37. Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih dari Ground
Water Tank ke Roof Tank
Dimana data yang di dapatkan:
Kecepatan rata-rata aliran air (v) asumsi adalah 2
m/detik
Volume roof tank (Vrt) = 60 m³
Waktu pemompaan = 30 menit = 1800
detik
Volume ground water tank (Vgwt) = 900 m³
38. MENGETAHUI DIMENSI PIPA AIR BERSIH DARI
GROUND WATER TANK KE ROOF TANK
Perhitungan ini yaitu untuk mengetahui debit
pengaliran yang di rencanakan dari ground
water tank dan roof tank dengan menggunakan
persamaan 2.9, sebagai berikut :
39. MENGETAHUI DIMENSI PIPA AIR BERSIH DARI
GROUND WATER TANK KE ROOF TANK
Dan untuk menentukan dimensi pipa air bersih
dari ground water tank ke roof tank, dengan
menggunakan persamaan 2.10 sebagai berikut :
Diameter yang tersedia di pasaran adalah 100
mm, maka dimensi pipa air bersih dari ground
water tank ke roof water tank adalah 84,8 mm
atau 4 inch.
40. Mengetahui Debit Pipa Dinas (Pipa Air Bersih)
Pipa dinas ini adalah perencanaan dari instalasi pipa air
bersih dari PDAM ke dalam gedung ini dan harus
mempunyai ukuran yang cukup agar dapat mengalirkan air
sesuai dengan kebutuhan jam puncak dan mencari nilai
kelebihan laju aliranya dengan menggunakan persamaan
2.11 dapat diketahui sebagai berikut :
Dengan data yang di dapatkan adalah :
Data dapat diperoleh Q1 = 75,6 + 6,75 m³/jam = 82.35
m³/jam
Q = 6,75 m³/jam (diperoleh dari kelebihan kapasitas
aliran), ini untuk mengantisipasi adanya kerugian atau
penurunan kinerja pompa
Dari hasil pemakaian air bersih per jam Qh = 75,6 m³/jam
41. MENGETAHUI DEBIT PIPA DINAS (PIPA AIR
BERSIH)
Perhitungan laju aliran :
Q = 82,35 – 75,6 m³/jam
= 6,75m³/jam
Jadi, hasil dari laju aliran debit pipa dinas gedung
ini adalah 6,75 m³/jam.
Jadi laju aliran ditambah Q :
Q dititik A-B :
= (Q1) + 6,75 m³/jam
= 75.6 + 6,75 m³/jam
= 82,35 m³/jam = 1372,5 liter/menit
42. Untuk Mengetahui Head Kerugian Gesek
Dalam Pipa
Perhitungan ini untuk mengetahui besarnya head
kerugian gesek dalam pipa dan menentukan laju
kecepatan aliran dengan menggunakan persamaan
bilangan Reynolds 2.12, rumus Hazen-Williams 2.13,
dengan persamaan 2.14, dan persamaan 2.15 untuk
mencari nilai dari kecepatan rata-rata aliran dalam pipa.
Dengan data yang di dapatkan adalah :
v air (viskositas kinematik) = ft2/s
= m²/s
Diameter pipa dinas yang digunakan adalah
3” = 80 mm = 0,08 m
Panjang (L) pipa PVC = 130 m
43. UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN GESEK
DALAM PIPA
Sebelum mencari bilangan Reynolds, kita harus
mengetahui nilai dari kecepatan rata-rata aliran di
dalam pipa, dengan menggunakan persamaan 2.14
sebagai berikut :
Keterangan :
A : panjang aliran pipa lurus (m²)
D : 0,08 m
44. UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN GESEK
DALAM PIPA
Dengan persamaan 2.15 untk mencari nilai kecepatan
rata-rata di dalam pipa, sebagai berikut :
Keterangan :
v : kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa
(m/s)
Q : 6,75 m³/jam
A : 0,05024 m²
45. UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN
GESEK DALAM PIPA
Perhitungan bilangan Reynolds, seperti di bawah
ini :
Setelah kita mengetahui hasil dari bilangan
Reynolds ini, maka hasil aliran ini bersifat
“turbulen”.
46. UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN GESEK
DALAM PIPA
Maka kita dapat mengetahui head kerugian gesek
dari pipa lurus, dengan persamaan 2.13 Hazen-
Williams di bawah ini :
Keterangan :
hf : kerugian head (m)
Q : 6,75 m³/jam
C : 130 (lihat pada tabel 2.13)
L : 130 m
D : 0,08 m
47. Untuk Mengetahui Kerugian Tekanan
Data yang diperoleh :
•Q = 109,5 liter/menit = 1,825 liter/detik
•D = 0,08 m = 3 inch
•C = 130 (dari tabel 2.35)
•L = 130 m
48. UNTUK MENGETAHUI KERUGIAN
TEKANAN
Dan untuk mendapatkan besarnya kolom air
dari pipa air bersih menggunakan persamaan
2.17, seperti berikut :
Data yang diperoleh :
Q = 1372,5 liter/menit
L = 130 m
Δp dititik A-B
Δp = 1 mm kolom air/meter x L
= 1 x 130
= 130 mm kolom air/meter
= (0,13 mka x 0,1)bar
= 0,013 bar
49. Untuk Mengetahui Head Total Pompa
Data yang diperoleh :
Hd = 120 m
Hreq = 10 m
Hf = 182,76 m
Hs = 120 + 10 + 182,76
= 312,76 m
50. UNTUK MENGETAHUI HEAD TOTAL
POMPA
Dan untuk mengetahui head total pompa untuk
mengalirkan jumlah air bersih yang sesuai
dirancang adalah :
Data yang diperoleh :
Hs = 312,76 m
Δhp = 0
Hf = 182,76 m
= head kecepatan keluar
51. PEMILIHAN POMPA
Pompa Untuk Reservoir
Jumlah pemakaian air bersih pada gedung ini
adalah :
Qh = (604,8) / 8
= 75,6 m³/jam
Kebutuhan air bersih pada gedung ini
adalah 1260 liter/menit.
Kapasitas pompa yang digunakan adalah
55 m³/jam, sehingga membutuhkan 2 pompa air
bersih yang sama, jadi kapasitas pompa adalah :
= 55 + 55
= 110 m³/jam
= 1833,33 l/menit
52. POMPA RESERVOIR
Kapasitas pompa disengaja oleh perancang
dibuat lebih besar dari kapasitas kebutuhan.
Pompa dibeli dengan pilihan sesuai kapasitas air
bersih yang dibutuhkan.
Spesifikasi pompa, yaitu :
3 phase 380 volt 50 Hz
Seri pompa : Sp 55.10
Q : 55 m³/jam
Total head : 718,77 m
Pipa : 4”
Motor : Ms 7000
Kw : 11,2
53. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dan analisis perhitungan
kebutuhan air bersih dalam perencanaan sistem
plambing, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
Di dalam perencanaan sistem plambing, diperlukan
adanya suatu prosedur perencanaan, undang-undang,
peraturan, dan standar. Dimana pembahasan prosedur
perencanaan ini meliputi rancangan konsep, penilitian
lapangan, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan
rancangan pelaksanaan dari sistem plambing.
Perancangan sistem penyediaan air bersih pada
gedung ini menjelaskan tentang kualitas air dan
pencegahan pencemaran air.
54. KESIMPULAN
Pada perancangan sistem penyediaan air bersih ini
ditunjukkan standar kualitas air bersih dan air minum
berbagai negara, standar air bersih dan air minum di
Indonesia, dan kadar sisa klor dalam air keluar keran.
Sumber air bersih pada sistem penyediaan air bersih
dalam gedung ini adalah air dari PDAM dan Deep Well.
Peralatan dan perlengkapan (equipment) yang
digunakan pada sistem penyediaan air bersih ialah
pompa air bersih, sand filter, carbon filter, pompa
booster, tangki air bawah (GWT), tangki air atas (RWT),
dan proses pengambilan air bersih dengan cara Deep
Well.
55. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam gedung
ini, kebutuhan penyediaan air bersih dapat diketahui
dengan perhitungan, dimana pemakaian air bersih
menurut berbagai literature, menurut penggunaannya,
pemakaian air rata-rata per orang setiap hari, dan
pemakaian air tiap alat plambing, laju aliran airnya, dan
ukuran pipa cabang air.
Perkiraan jumlah penghuni pada gedung ini adalah
5040 orang, perkiraan ini didapatkan dari hasil
perhitungan luas bangunan gedung ini.
Jumlah kebutuhan air bersih pada gedung ini adalah
504 m³/hari.
Jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung ini
adalah 1008
56. KESIMPULAN
Jumlah pemakaian air puncak untuk gedung secara
keseluruhan adalah
680 liter/menit.
Mengetahui dimensi pipa air bersih dari ground water tank
ke roof tank
adalah 4 inch, hasil itu di dapatkan dari debit pengaliran.
Mengetahui debit pipa dinas (pipa air bersih) dengan
perhitungan laju aliran sebesar 6,75 m³/jam.
Mengetahui bilangan Reynolds dari kecepatan rata-rata
laju aliran adalah bersifat turbulen, karena Re =
94284210,53
Head kerugian gesek dalam pipa lurus diketahui sebesar
182,76 m
57. KESIMPULAN
Kerugian tekanan dalam pipa air bersih sebesar
5578,10 m
Besarnya kolom air dalam pipa adalah 0,013 bar
Hasilnya head statis total sebesar 312,76 m
Head total pompa pada gedung ini adalah 718,77 m
Kapasitas pompa yang digunakan adalah 55 m³/jam