SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
SKRIPSI / TUGAS AKHIR 
ANALISA DAN PERHITUNGAN SISTEM PLAMBING 
PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT 
RONNY WIBOWO (20406648) 
JURUSAN TEKNIK MESIN
PENDAHULUAN 
 Sistem plumbing merupakan bagian yang tidak dapat 
dipisahkan dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, 
perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah 
dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan 
perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan 
memperhatikan secara seksama hubungannya dengan 
bagian-bagian kontruksi gedung serta dengan peralatan 
lainnya yang ada dalam gedung tersebut (seperti: pendingin 
udara, listrik, dan lain-lain). 
 Di dalam perencanaan sistem instalasi plambing penyediaan 
air bersih pada building office Menara Allianz sangat 
diperlukan didalamnya yang terbagi menjadi 4 sub sistem, 
yaitu sistem penyediaan air bersih, Equipment, pengertian 
instalasi plambing penyediaan air bersih, analisa 
perhitungan kebutuhan air bersih, dan analisa perhitungan 
perencanaan pipa air bersih.
PERMASALAHAN 
 Sistem plambing penyediaan air bersih 
 Perhitungan laju aliran pipa air bersih
PEMBATASAN MASALAH 
 Sistem penyediaan air bersih 
 Peralatan dan perlengkapan (Equipment) 
 Instalasi plambing penyediaan air bersih 
 Analisa perhitungan kebutuhan air bersih 
 Analisa perhitungan perencanaan pipa air bersih
LANDASAN TEORI 
SISTEM PLAMBING 
 Plumbing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan 
dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan 
dan perancangan sistem plambing haruslah dilakukan 
bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan 
perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan 
memperhatikan secara seksama hubungannya dengan 
bagian-bagian kontruksi gedung serta dengan peralatan 
lainnya yang ada dalam gedung tersebut. 
 Pada jenis penggunaan sistem plambing ini sangat 
tergantung pada kebutuhan dari bangunan yang 
bersangkutan. Dalam hal ini, perencanaan dan perancangan 
sistem Plambing dibatasi pada pendistribusian dan 
penyediaan air bersih.
SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH 
Plambing didefinisikan sebagai segala sesuatu yang 
berhubungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa 
dengan peralatannya di dalam gedung atau gedung yang 
berdekatan yang bersangkutan dengan Air Bersih dan Air 
Buangan yang dhubungkan dengan sistem saluran kota. 
Adapun fungsi dari sistem instalasi plambing adalah : 
 Menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang 
dikehendaki dengan tekanan yang cukup. 
 Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa 
mencemarkan bagian penting lainnya.
PERALATAN PLAMBING 
Dalam sistem plambing memerlukan peralatan 
yang mendukung terbentuknya sistem plambing 
yang baik. Jenis peralatan plambing dalam 
artian khusus,istilah “Peralatan Plambing” 
meliputi : 
 Peralatan untuk penyediaan air bersih / air 
minum. 
 Peralatan untuk penyediaan air panas. 
 Peralatan untuk pembuangan dan ventilasi. 
 Peralatan Saniter (Plumbing Fixtures).
PERALATAN PLUMBING 
Dalam artian yang lebih luas, selain peralatan 
peralatan tersebut diatas, istilah “Peralatan 
plambing” seringkali digunakan untuk 
mencakup : 
 Peralatan pemadaman kebakaran. 
 Peralatan pengolahan air kotor ( tangki septik). 
 Peralatan penyediaan gas. 
 Peralatan dapur. 
 Peralatan untuk mencuci (laundry). 
 Peralatan pengolahan sampah. 
 Berbagai instalasi pipa lainnya.
PERALATAN PLAMBING 
Alat plambing adalah semua peralatan yang 
dipasang di dalam ataupun di luar gedung, 
untuk menyediakan air (memasukan) air panas 
atau air dingin, dan untuk menerima 
(mengeluarkan) air buangan, atau secara singkat 
dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang 
pada : 
 ● Ujung akhir pipa, untuk memasukkan air. 
 ● Ujung awal pipa, untuk membuang air.
SISTEM PLAMBING 
 Perencanaan dan perancangan sistem plambing 
dimulai dengan rencana konsep, rencana dasar, 
rancangan pendahuluan, dan gambar-gambar 
pelaksanaan dengan selalu memperhatikan 
koordinasi dan keserasian dengan perencanaan 
dan perancangan elemen lainnya dalam gedung.
SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH 
Rancangan konsep 
Dalam menyiapkan rancangan konsep sistem plambing, 
hal-hal berikut ini perlu diketahui : 
 Jenis dan penggunaan gedung 
 Denah bangunan 
 Jumlah penghuni
SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR 
BERSIH 
 Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Bersih 
Sebagiamana disebutkan dalam fungsi peralatan 
plambing, tujuan terpenting dari sistem penyediaan air 
adalah menyediakan air bersih. Penyediaan air bersih 
dengan kualitas yang tetap baik merupakan prioritas 
utama. Banyak negara telah menetapkan standar kualitas 
untuk tujuan ini, seperti pada tabel 2.1 Tentang Standar 
Kualitas Air bersih di berbagai negara, tabel 2.2 Tentang 
Standar kualitas air bersih di Indonesia, dan Tabel 2.3 
Kadar sisa klor dalam air keluar keran
DIAGRAM SISTEM PENYEDIAAN AIR 
BERSIH
BAHAN DAN PERCOBAAN 
Diagram Alir Penelitian :
PEMBAHASAN SISTEM PENYEDIAAN AIR 
BERSIH 
Pada sistem ini, sumber air bersih yang didapatkan 
untuk penyuplaian air bersih pada gedung ini ada 2 
sumber, yaitu : 
 Sumber air bersih dari PDAM 
Sumber air bersih dari PDAM dan air bersih dari 
Deep Well (sumur dalam). Dimana sumber air 
bersih yang didapat dari PDAM yang kontinyu untuk 
menyuplai air bersih selama 24 jam dan ditampung 
didalam Ground Water Tank (tangki air bawah) dan 
disalurkan ke Roof Water Tank (tangki atas) untuk 
menampung debit air yang dipompakan melalui 
pompa air bersih.
PEMBAHASAN SISTEM PENYEDIAAN AIR 
BERSIH 
 Sumber air bersih dari Deep Well 
Sumber air bersih yang didapat dari deep well 
tidak kontinyu seperti sumber air bersih dari PDAM, 
karena sumber air bersih dari deep well hanya akan 
digunakan apabila penyuplaian debit air bersih dari 
PDAM mengalami hambatan (rusak), sumber air 
bersih dari deep well sama dengan sumber air 
bersih pada perumahan yang didapat dari proses 
pengeboran dalam tanah, hanya skala proses 
pengambilan sumber air bersih dari deep well lebih 
besar dibandingkan dengan sumur pompa 
rumahan, dan air bersih yang didapat langsung 
disalurkan ke Ground Water Tank (tangki air 
bawah) dengan pompa deep well.
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 
(EQUIPMENT) UNTUK PENYEDIAAN AIR 
BERSIH 
Pengertian equipment disini adalah untuk 
menjelaskan peralatan dan perlengkapan yang 
akan di gunakan dalam pengerjaan instalasi sistem 
Plumbing, dan dimana equipment untuk sistem air 
bersih yang digunakan pada gedung ini, sebagai 
berikut : 
* Pompa-Pompa 
 a. P.A.B 
 b. Sand Filter 
 c. CF (Carbon Filter) 
 d. P.Booster 
 e. RWT (Roof Water Tank) 
 f. GWT (Ground Water Tank)
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 
(EQUIPMENT) UNTUK PENYEDIAAN AIR 
BERSIH 
** Deep Well 
 Pengeboran 
Proses ini berada di dekat taman belakang pada 
gedung ini, agar mendapatkan air yang bersih 
pengeboran dilakukan dengan kedalaman 20 m. 
Karena di kedalaman itu didapatkan hasil air yang 
bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih. 
 Gambar 
pengeboran
PERALATAN DAN PERLENGKAPAN 
(EQUIPMENT) UNTUK PENYEDIAAN AIR 
BERSIH 
 Pompa 
Pompa ini diletakan diatas lubang yang telah 
dilakukan pengeboran dengan pemasangan pipa-pipa 
PVC dan Galvanis yang masuk kedalam lubang 
tersebut untuk mengambil air bersih dari tanah, posisi 
ini sama dengan pompa sumur yang ada dirumah-rumah. 
Pompa ini berfungsi untuk menyedot air bersih 
dari tanah yang telah dilakukan pengeboran dan 
langsung dialirkan ke tangki air bawah untuk 
disatukan dengan air bersih dari PDAM. Pompa ini 
akan bekerja apabila suplay air bersih dari PDAM itu 
mengalami keterlambatan atau kerusakan, maka air 
bersih dari deep well ini yang dipakai untuk 
memenuhi kebutuhan air bersih pada gedung ini.
GAMBAR DIAGRAM DEEP WELL
INSTALASI PLUMBING PENYEDIAAN AIR 
BERSIH 
 Instalasi plumbing ini yaitu rangkaian pipa-pipa dalam 
sistem plumbing penyediaan air bersih. Sistem ini 
adalah dimana Sumber air bersih diambil dari PDAM 
dimasukan ke dalam bak penampung air bersih Ground 
Water Tank (GWT), sedangkan sumber air yang berasal 
dari tanah atau sumur dalam (deep well) dimasukan 
kedalam penampung air baku (raw water tank).
INSTALASI PLUMBING PENYEDIAAN AIR 
BERSIH 
 Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan 
yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur 
atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang berada di 
raw water tank diolah (treatment) di instalasi Water 
Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear water 
tank atau ground water tank, selanjutnya dialirkan ke 
tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa 
transfer. Distribusi air bersih pada empat lantai teratas 
untuk mendapatkan tekanan cukup umummnya 
menggunakan pompa pendorong (booster pump), 
sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan 
secara gravitasi.
PERALATAN UTAMA 
 Pada gedung ini peralatan utama yang digunakan 
adalah pipa dan sambungan pipa yang telah 
ditetapkan berdasarkan standar HASS 204, dan pada 
instalasi plumbing penyediaan air bersih gedung ini 
menggunakan 3 macam jenis pipa, yaitu : 
 PIPA UPVC (Unplastized Polyvinyl Chloride) 
 PIPA PPR (Polypropylene Random) 
 PIPA Galvanis
Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih 
 Perkiraan Jumlah Penghuni 
Proses ini adalah untuk mengetahui jumlah penghuni 
gedung ini, di mana gedung yang seluas 42000 m² dan 
perbandingan luas lantai yang efektif (lihat tabel 2.6), 
maka kita akan mengetahui perkiraan jumlah penghuni 
gedung ini dengan menggunakan persamaan (2.4), 
sebagai berikut : 
 (0,6) x (42000) / 5 = 5040 orang 
Keterangan : 
μ : (0.6) perbandingan luas lantai yang 
efektif (tabel 2.6) 
L : luas bangunan gedung ini
ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR 
BERSIH 
 Perhitungan Pemakaian Air Bersih 
Proses ini akan mengambil data dari tabel 2.6 yang 
di mana pemakaian pada gedung kantor sebesar 100 
liter/hari per orang, maka akan di dapat dengan 
persamaan 2.5 seperti ini : 
 Q = (5040) x (100) = 504000 liter = 504 m³/hari 
Keterangan : 
n : 5040 orang (jumlah penghuni) 
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari 
100 : lihat tabel 2.6 (pemakaian air rata-rata 
per hari)
ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR 
BERSIH 
Perhitungan Pemakaian Air Bersih 
 Dan diperkirakan perlu tambahan sampai 20% untuk 
mengatasi kebocoran, pancuran air, tambahan air untuk air 
panas yang menggunakan solahart atau mesin pendingin 
(chiller) gedung ini, penyiraman taman, dsb, sehingga 
pemakaian air rata-rata sehari dapat diketahui dengan 
persamaan 2.6 : 
 Qd = (1,20) x (504) = 604,8 m³/hari 
Keterangan : 
Qd : debit air bersih rata-rata per hari 
1,20 : (100 lihat tabel 2.6 + 20%) 
Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR 
BERSIH 
Pemakaian air bersih pada gedung ini selama 8 jam, dapat 
diketahui dengan persamaan 2.7 maka : 
 Qh = (604,8) / 8 = 75,6 m³/jam 
Keterangan : 
Qh : pemakaian air bersih per jam 
Qd : 604,8 m³/hari 
t : waktu pemakaian rata-rata per hari 
(lihat tabel 2.6)
ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR 
BERSIH 
Dan menetapkan c1 = 2 dengan menggunakan 
persamaan 2.2 dan c2 = 3 dapat diketahui dengan 
persamaan 2.3, maka : 
 Qh – max = (2) x (75,6) = 151,2 m³/jam 
 Qm – max = (3) x (75.6)/60 = 3.78 m³/menit
ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR 
BERSIH 
 Hasil kebutuhan penyediaan air bersih.
PERHITUNGAN JENIS DAN JUMLAH ALAT 
PLAMBING 
 Berdasarkan unit beban alat plambing, gedung 
ini yang mempunyai 28lantai, alat plambing 
untuk penyediaan air bersih pada setiap 
lantainya terdiri atas 1 janitor (bak cuci pel), 1 
pantry(bak cuci piring), 6 bak cuci tangan 
bersama (tempat wudhu), 5 bak cuci tangan 
kecil, 1 pancuran mandi, 1 pancuran air kolam, 
dan 3 pancuran tanaman. Dengan tabel di bawah 
ini dapat dihitung unit beban alat plumbing yang 
berlantai 28
PERHITUNGAN JENIS DAN 
JUMLAH ALAT PLAMBING
GAMBAR HUBUNGAN ANTARA UNIT BEBAN ALAT 
PLUMBING DENGAN LAJU ALIRAN KURVA (1) 
UNTUK SISTEM YANG SEBAGIAN BESAR DENGAN 
TANGKI GELONTOR
PERHITUNGAN JENIS DAN JUMLAH 
ALAT PLAMBING 
Dengan dilihat pada gambar (2.34) (b) kurva (1), 
diperoleh pemakaian air secara serentak pada 28 
lantai ini kira-kira sebesar 150 liter/menit. Karena 
alat plambing pada setiap lantai sama, maka 
jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung 
dapat diketahui dengan persamaan (2.8) adalah : 
 QS = 28 x 36 = 1008 
Keterangan : 
QS : hasil dari jumlah unit beban alat 
plambing seluruh gedung 
n: 28 lantai 
h: 36 jumlah perhitungan unit beban 
alat plambing
GAMBAR HUBUNGAN ANTARA UNIT BEBAN ALAT 
PLUMBING DENGAN LAJU ALIRAN KURVA (2) 
UNTUK SISTEM YANG SEBAGIAN BESAR DENGAN 
KATUP GELONTOR
PERHITUNGAN JENIS DAN JUMLAH 
ALAT PLAMBING 
 Dan dari kurva tersebut pada gambar (2.34) (a) 
kurva (1), maka diperoleh perkiraan pemakaian 
air serentak sebesar 680 liter/menit. Ini adalah 
pemakaian air puncak untuk gedung secara 
keseluruhan.
Analisa Perhitungan Perencanaan Pipa 
Air Bersih 
Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih dari 
Ground Water Tank ke Roof Tank 
 Penentuan ini diperlukan untuk menentukan ukuran 
pipa yang digunakan pada gedung ini, dan untuk 
mengetahui dimensi pipa air bersih dengan 
menentukan debit pengaliran. Berikut adalah 
perhitungan penentuan dimensi pipa air bersih dari 
ground water tank menuju ke roof tank.
Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih dari Ground 
Water Tank ke Roof Tank 
Dimana data yang di dapatkan: 
 Kecepatan rata-rata aliran air (v) asumsi adalah 2 
m/detik 
 Volume roof tank (Vrt) = 60 m³ 
 Waktu pemompaan = 30 menit = 1800 
detik 
 Volume ground water tank (Vgwt) = 900 m³
MENGETAHUI DIMENSI PIPA AIR BERSIH DARI 
GROUND WATER TANK KE ROOF TANK 
 Perhitungan ini yaitu untuk mengetahui debit 
pengaliran yang di rencanakan dari ground 
water tank dan roof tank dengan menggunakan 
persamaan 2.9, sebagai berikut : 

MENGETAHUI DIMENSI PIPA AIR BERSIH DARI 
GROUND WATER TANK KE ROOF TANK 
 Dan untuk menentukan dimensi pipa air bersih 
dari ground water tank ke roof tank, dengan 
menggunakan persamaan 2.10 sebagai berikut : 
 
Diameter yang tersedia di pasaran adalah 100 
mm, maka dimensi pipa air bersih dari ground 
water tank ke roof water tank adalah 84,8 mm 
atau 4 inch.
Mengetahui Debit Pipa Dinas (Pipa Air Bersih) 
 Pipa dinas ini adalah perencanaan dari instalasi pipa air 
bersih dari PDAM ke dalam gedung ini dan harus 
mempunyai ukuran yang cukup agar dapat mengalirkan air 
sesuai dengan kebutuhan jam puncak dan mencari nilai 
kelebihan laju aliranya dengan menggunakan persamaan 
2.11 dapat diketahui sebagai berikut : 
Dengan data yang di dapatkan adalah : 
 Data dapat diperoleh Q1 = 75,6 + 6,75 m³/jam = 82.35 
m³/jam 
 Q = 6,75 m³/jam (diperoleh dari kelebihan kapasitas 
aliran), ini untuk mengantisipasi adanya kerugian atau 
penurunan kinerja pompa 
 Dari hasil pemakaian air bersih per jam Qh = 75,6 m³/jam
MENGETAHUI DEBIT PIPA DINAS (PIPA AIR 
BERSIH) 
 Perhitungan laju aliran : 
Q = 82,35 – 75,6 m³/jam 
= 6,75m³/jam 
 Jadi, hasil dari laju aliran debit pipa dinas gedung 
ini adalah 6,75 m³/jam. 
 Jadi laju aliran ditambah Q : 
 Q dititik A-B : 
 = (Q1) + 6,75 m³/jam 
 = 75.6 + 6,75 m³/jam 
 = 82,35 m³/jam = 1372,5 liter/menit
Untuk Mengetahui Head Kerugian Gesek 
Dalam Pipa 
 Perhitungan ini untuk mengetahui besarnya head 
kerugian gesek dalam pipa dan menentukan laju 
kecepatan aliran dengan menggunakan persamaan 
bilangan Reynolds 2.12, rumus Hazen-Williams 2.13, 
dengan persamaan 2.14, dan persamaan 2.15 untuk 
mencari nilai dari kecepatan rata-rata aliran dalam pipa. 
Dengan data yang di dapatkan adalah : 
 v air (viskositas kinematik) = ft2/s 
= m²/s 
 Diameter pipa dinas yang digunakan adalah 
3” = 80 mm = 0,08 m 
 Panjang (L) pipa PVC = 130 m
UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN GESEK 
DALAM PIPA 
 Sebelum mencari bilangan Reynolds, kita harus 
mengetahui nilai dari kecepatan rata-rata aliran di 
dalam pipa, dengan menggunakan persamaan 2.14 
sebagai berikut : 
Keterangan : 
 A : panjang aliran pipa lurus (m²) 
 D : 0,08 m
UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN GESEK 
DALAM PIPA 
Dengan persamaan 2.15 untk mencari nilai kecepatan 
rata-rata di dalam pipa, sebagai berikut : 
Keterangan : 
 v : kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa 
(m/s) 
 Q : 6,75 m³/jam 
 A : 0,05024 m²
UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN 
GESEK DALAM PIPA 
Perhitungan bilangan Reynolds, seperti di bawah 
ini : 
Setelah kita mengetahui hasil dari bilangan 
Reynolds ini, maka hasil aliran ini bersifat 
“turbulen”.
UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN GESEK 
DALAM PIPA 
 Maka kita dapat mengetahui head kerugian gesek 
dari pipa lurus, dengan persamaan 2.13 Hazen- 
Williams di bawah ini : 
Keterangan : 
 hf : kerugian head (m) 
 Q : 6,75 m³/jam 
 C : 130 (lihat pada tabel 2.13) 
 L : 130 m 
 D : 0,08 m
Untuk Mengetahui Kerugian Tekanan 
Data yang diperoleh : 
•Q = 109,5 liter/menit = 1,825 liter/detik 
•D = 0,08 m = 3 inch 
•C = 130 (dari tabel 2.35) 
•L = 130 m
UNTUK MENGETAHUI KERUGIAN 
TEKANAN 
 Dan untuk mendapatkan besarnya kolom air 
dari pipa air bersih menggunakan persamaan 
2.17, seperti berikut : 
 Data yang diperoleh : 
 Q = 1372,5 liter/menit 
 L = 130 m 
 Δp dititik A-B 
 Δp = 1 mm kolom air/meter x L 
 = 1 x 130 
 = 130 mm kolom air/meter 
 = (0,13 mka x 0,1)bar 
 = 0,013 bar
Untuk Mengetahui Head Total Pompa 
 Data yang diperoleh : 
 Hd = 120 m 
 Hreq = 10 m 
 Hf = 182,76 m 
 
 Hs = 120 + 10 + 182,76 
 = 312,76 m
UNTUK MENGETAHUI HEAD TOTAL 
POMPA 
 Dan untuk mengetahui head total pompa untuk 
mengalirkan jumlah air bersih yang sesuai 
dirancang adalah : 
 Data yang diperoleh : 
 Hs = 312,76 m 
 Δhp = 0 
 Hf = 182,76 m 
 = head kecepatan keluar
PEMILIHAN POMPA 
Pompa Untuk Reservoir 
 Jumlah pemakaian air bersih pada gedung ini 
adalah : 
 Qh = (604,8) / 8 
 = 75,6 m³/jam 
 Kebutuhan air bersih pada gedung ini 
adalah 1260 liter/menit. 
 Kapasitas pompa yang digunakan adalah 
55 m³/jam, sehingga membutuhkan 2 pompa air 
bersih yang sama, jadi kapasitas pompa adalah : 
 = 55 + 55 
 = 110 m³/jam 
 = 1833,33 l/menit
POMPA RESERVOIR 
 Kapasitas pompa disengaja oleh perancang 
dibuat lebih besar dari kapasitas kebutuhan. 
Pompa dibeli dengan pilihan sesuai kapasitas air 
bersih yang dibutuhkan. 
 Spesifikasi pompa, yaitu : 
 3 phase 380 volt 50 Hz 
 Seri pompa : Sp 55.10 
 Q : 55 m³/jam 
 Total head : 718,77 m 
 Pipa : 4” 
 Motor : Ms 7000 
 Kw : 11,2
KESIMPULAN 
Berdasarkan pembahasan dan analisis perhitungan 
kebutuhan air bersih dalam perencanaan sistem 
plambing, maka dapat diambil beberapa kesimpulan 
sebagai berikut : 
 Di dalam perencanaan sistem plambing, diperlukan 
adanya suatu prosedur perencanaan, undang-undang, 
peraturan, dan standar. Dimana pembahasan prosedur 
perencanaan ini meliputi rancangan konsep, penilitian 
lapangan, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan 
rancangan pelaksanaan dari sistem plambing. 
 Perancangan sistem penyediaan air bersih pada 
gedung ini menjelaskan tentang kualitas air dan 
pencegahan pencemaran air.
KESIMPULAN 
 Pada perancangan sistem penyediaan air bersih ini 
ditunjukkan standar kualitas air bersih dan air minum 
berbagai negara, standar air bersih dan air minum di 
Indonesia, dan kadar sisa klor dalam air keluar keran. 
 Sumber air bersih pada sistem penyediaan air bersih 
dalam gedung ini adalah air dari PDAM dan Deep Well. 
 Peralatan dan perlengkapan (equipment) yang 
digunakan pada sistem penyediaan air bersih ialah 
pompa air bersih, sand filter, carbon filter, pompa 
booster, tangki air bawah (GWT), tangki air atas (RWT), 
dan proses pengambilan air bersih dengan cara Deep 
Well.
KESIMPULAN 
 Berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam gedung 
ini, kebutuhan penyediaan air bersih dapat diketahui 
dengan perhitungan, dimana pemakaian air bersih 
menurut berbagai literature, menurut penggunaannya, 
pemakaian air rata-rata per orang setiap hari, dan 
pemakaian air tiap alat plambing, laju aliran airnya, dan 
ukuran pipa cabang air. 
 Perkiraan jumlah penghuni pada gedung ini adalah 
5040 orang, perkiraan ini didapatkan dari hasil 
perhitungan luas bangunan gedung ini. 
 Jumlah kebutuhan air bersih pada gedung ini adalah 
504 m³/hari. 
 Jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung ini 
adalah 1008
KESIMPULAN 
 Jumlah pemakaian air puncak untuk gedung secara 
keseluruhan adalah 
 680 liter/menit. 
 Mengetahui dimensi pipa air bersih dari ground water tank 
ke roof tank 
 adalah 4 inch, hasil itu di dapatkan dari debit pengaliran. 
 Mengetahui debit pipa dinas (pipa air bersih) dengan 
perhitungan laju aliran sebesar 6,75 m³/jam. 
 Mengetahui bilangan Reynolds dari kecepatan rata-rata 
laju aliran adalah bersifat turbulen, karena Re = 
94284210,53 
 Head kerugian gesek dalam pipa lurus diketahui sebesar 
182,76 m
KESIMPULAN 
 Kerugian tekanan dalam pipa air bersih sebesar 
5578,10 m 
 Besarnya kolom air dalam pipa adalah 0,013 bar 
 Hasilnya head statis total sebesar 312,76 m 
 Head total pompa pada gedung ini adalah 718,77 m 
 Kapasitas pompa yang digunakan adalah 55 m³/jam
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalFahreza Azhar
 
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPGHybrid1
 
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiKp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiArizki_Hidayat
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukimaninfosanitasi
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseinfosanitasi
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatinfosanitasi
 
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedungPedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedunginfosanitasi
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGMOSES HADUN
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minuminfosanitasi
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGoVaRisZar
 
Analisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung NegaraAnalisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung Negaraheru sutono, iai
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Joy Irman
 
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersihPertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersihM Agphin Ramadhan
 
ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWA
ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWAANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWA
ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWAchris_william
 
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...caturprasetyo11tgb1
 

What's hot (20)

Dinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non strukturalDinding struktural dan non struktural
Dinding struktural dan non struktural
 
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANPPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPT TKP M1-KB3 INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
 
Sistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggiSistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggi
 
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasiKp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
Kp 01 2010 perencanaan jaringan irigasi
 
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase PermukimanOpsi Teknologi Drainase Permukiman
Opsi Teknologi Drainase Permukiman
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
Perencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempatPerencanaan sanitasi sistem setempat
Perencanaan sanitasi sistem setempat
 
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedungPedoman persyaratan teknis bangunan gedung
Pedoman persyaratan teknis bangunan gedung
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
 
Sni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersihSni 6774 2008.air bersih
Sni 6774 2008.air bersih
 
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air MinumPedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
 
Analisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung NegaraAnalisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung Negara
 
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
Tata Cara Operasional dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan - bagian 1
 
Struktur rangka
Struktur rangkaStruktur rangka
Struktur rangka
 
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
 
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersihPertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
Pertemuan 3 pengantar plumbing air bersih
 
ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWA
ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWAANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWA
ANALISIS ASPEK FISIK DAN NON FISIK PERUMAHAN ZARINDAH PERMAI KABUPATEN GOWA
 
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
Gambar Kerja Rumah 2 Lantai (Gambar Arsitektural, Mekanikal Elektrikal & Plum...
 

Similar to Sistem plumbing gedung bertingkat

Plambing air bersih
Plambing air bersihPlambing air bersih
Plambing air bersihandiwahyu5
 
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.ppt
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.pptPPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.ppt
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.pptMuktarSinaga
 
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfIlmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfAldoAndrian1
 
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)deni_hermawan
 
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxSISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxDilaFadilh
 
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxmariapaskalista
 
Perencanaan teknis ded
Perencanaan teknis dedPerencanaan teknis ded
Perencanaan teknis dedMaman Suryaman
 
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfIrigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfAswar Amiruddin
 
Sistem bekalan air
Sistem bekalan air Sistem bekalan air
Sistem bekalan air UTHM
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanBambang Supriatna
 
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptxghinas1
 
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemmateri kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemvandamustika
 

Similar to Sistem plumbing gedung bertingkat (20)

Plambing air bersih
Plambing air bersihPlambing air bersih
Plambing air bersih
 
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.ppt
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.pptPPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.ppt
PPT FA45454544545454545444544LERI SKRISP.ppt
 
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfIlmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
 
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
 
Plumbing.pptx
Plumbing.pptxPlumbing.pptx
Plumbing.pptx
 
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxSISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
 
Sistem Rawatan air
Sistem Rawatan air Sistem Rawatan air
Sistem Rawatan air
 
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptxKONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
KONSTRUKSI DAN UTILITAS GEDUNG BAB 1.pptx
 
Air bersih 3 sanitasi
Air bersih 3  sanitasi Air bersih 3  sanitasi
Air bersih 3 sanitasi
 
Laporan praktikum air bersih
Laporan praktikum air bersihLaporan praktikum air bersih
Laporan praktikum air bersih
 
Teori Irigasi.doc
Teori Irigasi.docTeori Irigasi.doc
Teori Irigasi.doc
 
Perencanaan teknis ded
Perencanaan teknis dedPerencanaan teknis ded
Perencanaan teknis ded
 
Plumbing
PlumbingPlumbing
Plumbing
 
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdfIrigasi dan Bangunan Air 9.pdf
Irigasi dan Bangunan Air 9.pdf
 
Sistem bekalan air
Sistem bekalan air Sistem bekalan air
Sistem bekalan air
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
2.1. Perencanaan Jaringan Perpipaan dan SR_TAYANG.pptx
 
Sistem Plumbing.ppt
Sistem Plumbing.pptSistem Plumbing.ppt
Sistem Plumbing.ppt
 
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistemmateri kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
materi kuliah sistem irigasi materi 1 sistem
 

Recently uploaded

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 

Recently uploaded (7)

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 

Sistem plumbing gedung bertingkat

  • 1. SKRIPSI / TUGAS AKHIR ANALISA DAN PERHITUNGAN SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH PADA GEDUNG BERTINGKAT RONNY WIBOWO (20406648) JURUSAN TEKNIK MESIN
  • 2. PENDAHULUAN  Sistem plumbing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian kontruksi gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada dalam gedung tersebut (seperti: pendingin udara, listrik, dan lain-lain).  Di dalam perencanaan sistem instalasi plambing penyediaan air bersih pada building office Menara Allianz sangat diperlukan didalamnya yang terbagi menjadi 4 sub sistem, yaitu sistem penyediaan air bersih, Equipment, pengertian instalasi plambing penyediaan air bersih, analisa perhitungan kebutuhan air bersih, dan analisa perhitungan perencanaan pipa air bersih.
  • 3. PERMASALAHAN  Sistem plambing penyediaan air bersih  Perhitungan laju aliran pipa air bersih
  • 4. PEMBATASAN MASALAH  Sistem penyediaan air bersih  Peralatan dan perlengkapan (Equipment)  Instalasi plambing penyediaan air bersih  Analisa perhitungan kebutuhan air bersih  Analisa perhitungan perencanaan pipa air bersih
  • 5. LANDASAN TEORI SISTEM PLAMBING  Plumbing merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan gedung. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan dan perancangan gedung itu sendiri, dengan memperhatikan secara seksama hubungannya dengan bagian-bagian kontruksi gedung serta dengan peralatan lainnya yang ada dalam gedung tersebut.  Pada jenis penggunaan sistem plambing ini sangat tergantung pada kebutuhan dari bangunan yang bersangkutan. Dalam hal ini, perencanaan dan perancangan sistem Plambing dibatasi pada pendistribusian dan penyediaan air bersih.
  • 6. SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH Plambing didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan pemasangan pipa dengan peralatannya di dalam gedung atau gedung yang berdekatan yang bersangkutan dengan Air Bersih dan Air Buangan yang dhubungkan dengan sistem saluran kota. Adapun fungsi dari sistem instalasi plambing adalah :  Menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup.  Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya.
  • 7. PERALATAN PLAMBING Dalam sistem plambing memerlukan peralatan yang mendukung terbentuknya sistem plambing yang baik. Jenis peralatan plambing dalam artian khusus,istilah “Peralatan Plambing” meliputi :  Peralatan untuk penyediaan air bersih / air minum.  Peralatan untuk penyediaan air panas.  Peralatan untuk pembuangan dan ventilasi.  Peralatan Saniter (Plumbing Fixtures).
  • 8. PERALATAN PLUMBING Dalam artian yang lebih luas, selain peralatan peralatan tersebut diatas, istilah “Peralatan plambing” seringkali digunakan untuk mencakup :  Peralatan pemadaman kebakaran.  Peralatan pengolahan air kotor ( tangki septik).  Peralatan penyediaan gas.  Peralatan dapur.  Peralatan untuk mencuci (laundry).  Peralatan pengolahan sampah.  Berbagai instalasi pipa lainnya.
  • 9. PERALATAN PLAMBING Alat plambing adalah semua peralatan yang dipasang di dalam ataupun di luar gedung, untuk menyediakan air (memasukan) air panas atau air dingin, dan untuk menerima (mengeluarkan) air buangan, atau secara singkat dapat dikatakan semua peralatan yang dipasang pada :  ● Ujung akhir pipa, untuk memasukkan air.  ● Ujung awal pipa, untuk membuang air.
  • 10. SISTEM PLAMBING  Perencanaan dan perancangan sistem plambing dimulai dengan rencana konsep, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan gambar-gambar pelaksanaan dengan selalu memperhatikan koordinasi dan keserasian dengan perencanaan dan perancangan elemen lainnya dalam gedung.
  • 11. SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH Rancangan konsep Dalam menyiapkan rancangan konsep sistem plambing, hal-hal berikut ini perlu diketahui :  Jenis dan penggunaan gedung  Denah bangunan  Jumlah penghuni
  • 12. SISTEM PLAMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH  Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Bersih Sebagiamana disebutkan dalam fungsi peralatan plambing, tujuan terpenting dari sistem penyediaan air adalah menyediakan air bersih. Penyediaan air bersih dengan kualitas yang tetap baik merupakan prioritas utama. Banyak negara telah menetapkan standar kualitas untuk tujuan ini, seperti pada tabel 2.1 Tentang Standar Kualitas Air bersih di berbagai negara, tabel 2.2 Tentang Standar kualitas air bersih di Indonesia, dan Tabel 2.3 Kadar sisa klor dalam air keluar keran
  • 14. BAHAN DAN PERCOBAAN Diagram Alir Penelitian :
  • 15. PEMBAHASAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH Pada sistem ini, sumber air bersih yang didapatkan untuk penyuplaian air bersih pada gedung ini ada 2 sumber, yaitu :  Sumber air bersih dari PDAM Sumber air bersih dari PDAM dan air bersih dari Deep Well (sumur dalam). Dimana sumber air bersih yang didapat dari PDAM yang kontinyu untuk menyuplai air bersih selama 24 jam dan ditampung didalam Ground Water Tank (tangki air bawah) dan disalurkan ke Roof Water Tank (tangki atas) untuk menampung debit air yang dipompakan melalui pompa air bersih.
  • 16. PEMBAHASAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH  Sumber air bersih dari Deep Well Sumber air bersih yang didapat dari deep well tidak kontinyu seperti sumber air bersih dari PDAM, karena sumber air bersih dari deep well hanya akan digunakan apabila penyuplaian debit air bersih dari PDAM mengalami hambatan (rusak), sumber air bersih dari deep well sama dengan sumber air bersih pada perumahan yang didapat dari proses pengeboran dalam tanah, hanya skala proses pengambilan sumber air bersih dari deep well lebih besar dibandingkan dengan sumur pompa rumahan, dan air bersih yang didapat langsung disalurkan ke Ground Water Tank (tangki air bawah) dengan pompa deep well.
  • 17. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN (EQUIPMENT) UNTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH Pengertian equipment disini adalah untuk menjelaskan peralatan dan perlengkapan yang akan di gunakan dalam pengerjaan instalasi sistem Plumbing, dan dimana equipment untuk sistem air bersih yang digunakan pada gedung ini, sebagai berikut : * Pompa-Pompa  a. P.A.B  b. Sand Filter  c. CF (Carbon Filter)  d. P.Booster  e. RWT (Roof Water Tank)  f. GWT (Ground Water Tank)
  • 18. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN (EQUIPMENT) UNTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH ** Deep Well  Pengeboran Proses ini berada di dekat taman belakang pada gedung ini, agar mendapatkan air yang bersih pengeboran dilakukan dengan kedalaman 20 m. Karena di kedalaman itu didapatkan hasil air yang bersih untuk memenuhi kebutuhan air bersih.  Gambar pengeboran
  • 19. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN (EQUIPMENT) UNTUK PENYEDIAAN AIR BERSIH  Pompa Pompa ini diletakan diatas lubang yang telah dilakukan pengeboran dengan pemasangan pipa-pipa PVC dan Galvanis yang masuk kedalam lubang tersebut untuk mengambil air bersih dari tanah, posisi ini sama dengan pompa sumur yang ada dirumah-rumah. Pompa ini berfungsi untuk menyedot air bersih dari tanah yang telah dilakukan pengeboran dan langsung dialirkan ke tangki air bawah untuk disatukan dengan air bersih dari PDAM. Pompa ini akan bekerja apabila suplay air bersih dari PDAM itu mengalami keterlambatan atau kerusakan, maka air bersih dari deep well ini yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada gedung ini.
  • 21. INSTALASI PLUMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH  Instalasi plumbing ini yaitu rangkaian pipa-pipa dalam sistem plumbing penyediaan air bersih. Sistem ini adalah dimana Sumber air bersih diambil dari PDAM dimasukan ke dalam bak penampung air bersih Ground Water Tank (GWT), sedangkan sumber air yang berasal dari tanah atau sumur dalam (deep well) dimasukan kedalam penampung air baku (raw water tank).
  • 22. INSTALASI PLUMBING PENYEDIAAN AIR BERSIH  Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga sebagai tangki pengendap lumpur atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang berada di raw water tank diolah (treatment) di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan ke clear water tank atau ground water tank, selanjutnya dialirkan ke tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa transfer. Distribusi air bersih pada empat lantai teratas untuk mendapatkan tekanan cukup umummnya menggunakan pompa pendorong (booster pump), sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
  • 23. PERALATAN UTAMA  Pada gedung ini peralatan utama yang digunakan adalah pipa dan sambungan pipa yang telah ditetapkan berdasarkan standar HASS 204, dan pada instalasi plumbing penyediaan air bersih gedung ini menggunakan 3 macam jenis pipa, yaitu :  PIPA UPVC (Unplastized Polyvinyl Chloride)  PIPA PPR (Polypropylene Random)  PIPA Galvanis
  • 24. Analisa Perhitungan Kebutuhan Air Bersih  Perkiraan Jumlah Penghuni Proses ini adalah untuk mengetahui jumlah penghuni gedung ini, di mana gedung yang seluas 42000 m² dan perbandingan luas lantai yang efektif (lihat tabel 2.6), maka kita akan mengetahui perkiraan jumlah penghuni gedung ini dengan menggunakan persamaan (2.4), sebagai berikut :  (0,6) x (42000) / 5 = 5040 orang Keterangan : μ : (0.6) perbandingan luas lantai yang efektif (tabel 2.6) L : luas bangunan gedung ini
  • 25. ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR BERSIH  Perhitungan Pemakaian Air Bersih Proses ini akan mengambil data dari tabel 2.6 yang di mana pemakaian pada gedung kantor sebesar 100 liter/hari per orang, maka akan di dapat dengan persamaan 2.5 seperti ini :  Q = (5040) x (100) = 504000 liter = 504 m³/hari Keterangan : n : 5040 orang (jumlah penghuni) Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari 100 : lihat tabel 2.6 (pemakaian air rata-rata per hari)
  • 26. ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR BERSIH Perhitungan Pemakaian Air Bersih  Dan diperkirakan perlu tambahan sampai 20% untuk mengatasi kebocoran, pancuran air, tambahan air untuk air panas yang menggunakan solahart atau mesin pendingin (chiller) gedung ini, penyiraman taman, dsb, sehingga pemakaian air rata-rata sehari dapat diketahui dengan persamaan 2.6 :  Qd = (1,20) x (504) = 604,8 m³/hari Keterangan : Qd : debit air bersih rata-rata per hari 1,20 : (100 lihat tabel 2.6 + 20%) Q : pemakaian air bersih rata-rata per hari
  • 27. ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR BERSIH Pemakaian air bersih pada gedung ini selama 8 jam, dapat diketahui dengan persamaan 2.7 maka :  Qh = (604,8) / 8 = 75,6 m³/jam Keterangan : Qh : pemakaian air bersih per jam Qd : 604,8 m³/hari t : waktu pemakaian rata-rata per hari (lihat tabel 2.6)
  • 28. ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR BERSIH Dan menetapkan c1 = 2 dengan menggunakan persamaan 2.2 dan c2 = 3 dapat diketahui dengan persamaan 2.3, maka :  Qh – max = (2) x (75,6) = 151,2 m³/jam  Qm – max = (3) x (75.6)/60 = 3.78 m³/menit
  • 29. ANALISA PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR BERSIH  Hasil kebutuhan penyediaan air bersih.
  • 30. PERHITUNGAN JENIS DAN JUMLAH ALAT PLAMBING  Berdasarkan unit beban alat plambing, gedung ini yang mempunyai 28lantai, alat plambing untuk penyediaan air bersih pada setiap lantainya terdiri atas 1 janitor (bak cuci pel), 1 pantry(bak cuci piring), 6 bak cuci tangan bersama (tempat wudhu), 5 bak cuci tangan kecil, 1 pancuran mandi, 1 pancuran air kolam, dan 3 pancuran tanaman. Dengan tabel di bawah ini dapat dihitung unit beban alat plumbing yang berlantai 28
  • 31. PERHITUNGAN JENIS DAN JUMLAH ALAT PLAMBING
  • 32. GAMBAR HUBUNGAN ANTARA UNIT BEBAN ALAT PLUMBING DENGAN LAJU ALIRAN KURVA (1) UNTUK SISTEM YANG SEBAGIAN BESAR DENGAN TANGKI GELONTOR
  • 33. PERHITUNGAN JENIS DAN JUMLAH ALAT PLAMBING Dengan dilihat pada gambar (2.34) (b) kurva (1), diperoleh pemakaian air secara serentak pada 28 lantai ini kira-kira sebesar 150 liter/menit. Karena alat plambing pada setiap lantai sama, maka jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung dapat diketahui dengan persamaan (2.8) adalah :  QS = 28 x 36 = 1008 Keterangan : QS : hasil dari jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung n: 28 lantai h: 36 jumlah perhitungan unit beban alat plambing
  • 34. GAMBAR HUBUNGAN ANTARA UNIT BEBAN ALAT PLUMBING DENGAN LAJU ALIRAN KURVA (2) UNTUK SISTEM YANG SEBAGIAN BESAR DENGAN KATUP GELONTOR
  • 35. PERHITUNGAN JENIS DAN JUMLAH ALAT PLAMBING  Dan dari kurva tersebut pada gambar (2.34) (a) kurva (1), maka diperoleh perkiraan pemakaian air serentak sebesar 680 liter/menit. Ini adalah pemakaian air puncak untuk gedung secara keseluruhan.
  • 36. Analisa Perhitungan Perencanaan Pipa Air Bersih Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih dari Ground Water Tank ke Roof Tank  Penentuan ini diperlukan untuk menentukan ukuran pipa yang digunakan pada gedung ini, dan untuk mengetahui dimensi pipa air bersih dengan menentukan debit pengaliran. Berikut adalah perhitungan penentuan dimensi pipa air bersih dari ground water tank menuju ke roof tank.
  • 37. Mengetahui Dimensi Pipa Air Bersih dari Ground Water Tank ke Roof Tank Dimana data yang di dapatkan:  Kecepatan rata-rata aliran air (v) asumsi adalah 2 m/detik  Volume roof tank (Vrt) = 60 m³  Waktu pemompaan = 30 menit = 1800 detik  Volume ground water tank (Vgwt) = 900 m³
  • 38. MENGETAHUI DIMENSI PIPA AIR BERSIH DARI GROUND WATER TANK KE ROOF TANK  Perhitungan ini yaitu untuk mengetahui debit pengaliran yang di rencanakan dari ground water tank dan roof tank dengan menggunakan persamaan 2.9, sebagai berikut : 
  • 39. MENGETAHUI DIMENSI PIPA AIR BERSIH DARI GROUND WATER TANK KE ROOF TANK  Dan untuk menentukan dimensi pipa air bersih dari ground water tank ke roof tank, dengan menggunakan persamaan 2.10 sebagai berikut :  Diameter yang tersedia di pasaran adalah 100 mm, maka dimensi pipa air bersih dari ground water tank ke roof water tank adalah 84,8 mm atau 4 inch.
  • 40. Mengetahui Debit Pipa Dinas (Pipa Air Bersih)  Pipa dinas ini adalah perencanaan dari instalasi pipa air bersih dari PDAM ke dalam gedung ini dan harus mempunyai ukuran yang cukup agar dapat mengalirkan air sesuai dengan kebutuhan jam puncak dan mencari nilai kelebihan laju aliranya dengan menggunakan persamaan 2.11 dapat diketahui sebagai berikut : Dengan data yang di dapatkan adalah :  Data dapat diperoleh Q1 = 75,6 + 6,75 m³/jam = 82.35 m³/jam  Q = 6,75 m³/jam (diperoleh dari kelebihan kapasitas aliran), ini untuk mengantisipasi adanya kerugian atau penurunan kinerja pompa  Dari hasil pemakaian air bersih per jam Qh = 75,6 m³/jam
  • 41. MENGETAHUI DEBIT PIPA DINAS (PIPA AIR BERSIH)  Perhitungan laju aliran : Q = 82,35 – 75,6 m³/jam = 6,75m³/jam  Jadi, hasil dari laju aliran debit pipa dinas gedung ini adalah 6,75 m³/jam.  Jadi laju aliran ditambah Q :  Q dititik A-B :  = (Q1) + 6,75 m³/jam  = 75.6 + 6,75 m³/jam  = 82,35 m³/jam = 1372,5 liter/menit
  • 42. Untuk Mengetahui Head Kerugian Gesek Dalam Pipa  Perhitungan ini untuk mengetahui besarnya head kerugian gesek dalam pipa dan menentukan laju kecepatan aliran dengan menggunakan persamaan bilangan Reynolds 2.12, rumus Hazen-Williams 2.13, dengan persamaan 2.14, dan persamaan 2.15 untuk mencari nilai dari kecepatan rata-rata aliran dalam pipa. Dengan data yang di dapatkan adalah :  v air (viskositas kinematik) = ft2/s = m²/s  Diameter pipa dinas yang digunakan adalah 3” = 80 mm = 0,08 m  Panjang (L) pipa PVC = 130 m
  • 43. UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN GESEK DALAM PIPA  Sebelum mencari bilangan Reynolds, kita harus mengetahui nilai dari kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa, dengan menggunakan persamaan 2.14 sebagai berikut : Keterangan :  A : panjang aliran pipa lurus (m²)  D : 0,08 m
  • 44. UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN GESEK DALAM PIPA Dengan persamaan 2.15 untk mencari nilai kecepatan rata-rata di dalam pipa, sebagai berikut : Keterangan :  v : kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s)  Q : 6,75 m³/jam  A : 0,05024 m²
  • 45. UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN GESEK DALAM PIPA Perhitungan bilangan Reynolds, seperti di bawah ini : Setelah kita mengetahui hasil dari bilangan Reynolds ini, maka hasil aliran ini bersifat “turbulen”.
  • 46. UNTUK MENGETAHUI HEAD KERUGIAN GESEK DALAM PIPA  Maka kita dapat mengetahui head kerugian gesek dari pipa lurus, dengan persamaan 2.13 Hazen- Williams di bawah ini : Keterangan :  hf : kerugian head (m)  Q : 6,75 m³/jam  C : 130 (lihat pada tabel 2.13)  L : 130 m  D : 0,08 m
  • 47. Untuk Mengetahui Kerugian Tekanan Data yang diperoleh : •Q = 109,5 liter/menit = 1,825 liter/detik •D = 0,08 m = 3 inch •C = 130 (dari tabel 2.35) •L = 130 m
  • 48. UNTUK MENGETAHUI KERUGIAN TEKANAN  Dan untuk mendapatkan besarnya kolom air dari pipa air bersih menggunakan persamaan 2.17, seperti berikut :  Data yang diperoleh :  Q = 1372,5 liter/menit  L = 130 m  Δp dititik A-B  Δp = 1 mm kolom air/meter x L  = 1 x 130  = 130 mm kolom air/meter  = (0,13 mka x 0,1)bar  = 0,013 bar
  • 49. Untuk Mengetahui Head Total Pompa  Data yang diperoleh :  Hd = 120 m  Hreq = 10 m  Hf = 182,76 m   Hs = 120 + 10 + 182,76  = 312,76 m
  • 50. UNTUK MENGETAHUI HEAD TOTAL POMPA  Dan untuk mengetahui head total pompa untuk mengalirkan jumlah air bersih yang sesuai dirancang adalah :  Data yang diperoleh :  Hs = 312,76 m  Δhp = 0  Hf = 182,76 m  = head kecepatan keluar
  • 51. PEMILIHAN POMPA Pompa Untuk Reservoir  Jumlah pemakaian air bersih pada gedung ini adalah :  Qh = (604,8) / 8  = 75,6 m³/jam  Kebutuhan air bersih pada gedung ini adalah 1260 liter/menit.  Kapasitas pompa yang digunakan adalah 55 m³/jam, sehingga membutuhkan 2 pompa air bersih yang sama, jadi kapasitas pompa adalah :  = 55 + 55  = 110 m³/jam  = 1833,33 l/menit
  • 52. POMPA RESERVOIR  Kapasitas pompa disengaja oleh perancang dibuat lebih besar dari kapasitas kebutuhan. Pompa dibeli dengan pilihan sesuai kapasitas air bersih yang dibutuhkan.  Spesifikasi pompa, yaitu :  3 phase 380 volt 50 Hz  Seri pompa : Sp 55.10  Q : 55 m³/jam  Total head : 718,77 m  Pipa : 4”  Motor : Ms 7000  Kw : 11,2
  • 53. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan dan analisis perhitungan kebutuhan air bersih dalam perencanaan sistem plambing, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :  Di dalam perencanaan sistem plambing, diperlukan adanya suatu prosedur perencanaan, undang-undang, peraturan, dan standar. Dimana pembahasan prosedur perencanaan ini meliputi rancangan konsep, penilitian lapangan, rencana dasar, rancangan pendahuluan, dan rancangan pelaksanaan dari sistem plambing.  Perancangan sistem penyediaan air bersih pada gedung ini menjelaskan tentang kualitas air dan pencegahan pencemaran air.
  • 54. KESIMPULAN  Pada perancangan sistem penyediaan air bersih ini ditunjukkan standar kualitas air bersih dan air minum berbagai negara, standar air bersih dan air minum di Indonesia, dan kadar sisa klor dalam air keluar keran.  Sumber air bersih pada sistem penyediaan air bersih dalam gedung ini adalah air dari PDAM dan Deep Well.  Peralatan dan perlengkapan (equipment) yang digunakan pada sistem penyediaan air bersih ialah pompa air bersih, sand filter, carbon filter, pompa booster, tangki air bawah (GWT), tangki air atas (RWT), dan proses pengambilan air bersih dengan cara Deep Well.
  • 55. KESIMPULAN  Berdasarkan penelitian dan pembahasan dalam gedung ini, kebutuhan penyediaan air bersih dapat diketahui dengan perhitungan, dimana pemakaian air bersih menurut berbagai literature, menurut penggunaannya, pemakaian air rata-rata per orang setiap hari, dan pemakaian air tiap alat plambing, laju aliran airnya, dan ukuran pipa cabang air.  Perkiraan jumlah penghuni pada gedung ini adalah 5040 orang, perkiraan ini didapatkan dari hasil perhitungan luas bangunan gedung ini.  Jumlah kebutuhan air bersih pada gedung ini adalah 504 m³/hari.  Jumlah unit beban alat plambing seluruh gedung ini adalah 1008
  • 56. KESIMPULAN  Jumlah pemakaian air puncak untuk gedung secara keseluruhan adalah  680 liter/menit.  Mengetahui dimensi pipa air bersih dari ground water tank ke roof tank  adalah 4 inch, hasil itu di dapatkan dari debit pengaliran.  Mengetahui debit pipa dinas (pipa air bersih) dengan perhitungan laju aliran sebesar 6,75 m³/jam.  Mengetahui bilangan Reynolds dari kecepatan rata-rata laju aliran adalah bersifat turbulen, karena Re = 94284210,53  Head kerugian gesek dalam pipa lurus diketahui sebesar 182,76 m
  • 57. KESIMPULAN  Kerugian tekanan dalam pipa air bersih sebesar 5578,10 m  Besarnya kolom air dalam pipa adalah 0,013 bar  Hasilnya head statis total sebesar 312,76 m  Head total pompa pada gedung ini adalah 718,77 m  Kapasitas pompa yang digunakan adalah 55 m³/jam