2. LATAR BELAKANG MASUKNYA ISLAM KE
INDONESIA
..... ..... .....
..... .....
Kaum pedagang
memegang peranan
penting dalam
persebaran agama dan
kebudayaan Islam.
Letak Indonesia yang
strategis menyebabkan
timbulnya bandar-bandar
perdagangan yang turut
membantu mempercepat
persebaran tersebut.
Terjadi pembauran antar
pedagang dari berbagai
bangsa serta antara
pedagang dan penduduk
setempat.
Bukan hanya melakukan
perdagangan, bahkan
juga terjadi asimilasi
melalui perkawinan
Terjadilah kegiatan saling
memperkenalkan adat-
istiadat, budaya, bahkan
agama.
3. PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA
AGAMA ISLAM DI INDONESIA
Islam masuk ke Indonesia abad ke-7
• Didukung oleh Dr.Hamka, Zainal Arifin
Abbas, Drs. Juned Pariduri, dan berita
cina zaman dinasti Tang.
Islam masuk ke Indonesia abad 13
• Catatan perjalanan MARCO POLO yang
menerangkan bahwa ia pernah singgah di Perlak
pada tahun 1292 M dan berjumpa dengan orang-
orang yang telah menganut agama Islam.
• Ditemukannya nisan makam Raja Samudra Pasai,
SULTAN MALIK AL-SALEH yang berangka tahun
1297 M.
Islam masuk ke Indonesia abad Ke-11
• Pendapat ini didasarkan adaya makam
Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik,
berangkat tahun 1082 M.
MARCOPOLO
5. Keterlibatan nenek moyang secara aktif dalam
perdagangan laut & pelayaran, menumbuhkan
kekuatan ekonomi dan politik yang besar.
Periode Pertama (abad ke-7 hingga ke-13 Masehi)
Awal kedatangan & pembentukan komunitas muslim,
terutama para pedagang.
Proses islamisasi terbatas dengan membangun
koneksitas perdagangan.
Para mubalig berasal dari luar Nusantara (Timur
Tengah, Cina, maupun India).
Umumnya, mereka adalah saudagar kaya sekaligus
pendakwah.
Periode Kedua (abad ke-13 hingga ke-19 Masehi)
Penyebaran agama Islam meluas, ditandai dengan
terbentuknya kekuatan sosial politik antara mubalig
dengan orang pribumi dalam bentuk kerajaan Islam.
Upaya islamisasi lebih kompleks.
Abad ke-7 Masehi
Islam masuk ke Indonesia & berkembang sebagai
agama baru yang dibawa para mubalig
Letak Indonesia yang
strategis & terbuka
Menjadi jalur penting dalam pelayaran & perdagangan
dunia melalui Selat Malaka.
8. A) TEORI GUJARAT
Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad 13 Masehi atau 7 Hijriah
1) Gujarat terletak di India bagian barat
Berdekatan dengan Laut Arab & punya posisi strategis di jalur perdagangan antara Timur dan Barat.
Pedagang Arab bermazhab Syafi’i telah bermukin di Gujarat dan Malabar.
Menurut J. Pijnapel, orang yang membawa Islam ke Indonesia bukan orang Arab langsung, tetapi
para pedagang Gujarat bermazhab Syafi’i yang berdagang ke dunia Timur.
Pendapat ini didukung oleh C. Snouck Hurgronye & J.P. Moquetta.
2) Penemuan arkeologis, batu nisan makam Sultan Malikus Saleh (Kerajaan Samudera Pasai)
Bertuliskan angka tahun 686 H atau 1297 Masehi.
Memiliki kesamaan dengan batu nisan Maulana Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 M di Gresik.
Berdasarkan hasil penelitian dari Kambay, Gujarat, dan Moquetta, batu nisan tersebut diimpor dari
Gujarat atau dibuat oleh orang Gujarat, atau orang Indonesia yang belajar kaligrafi khas Gujarat.
9. INDIA: (GUJARAT, MALABAR, DECAN)
mayoritas bermazhab Hanafi
MOQUETE
Didukung Van den Bergh dan Kraemer
Islam dari Gujarat Bentuk Nisan Pasai
berlanggam Gujarat
WINDSTET
Islam dari Gujarat: Bentuk nisan Pasai, Gresik
dan Malaya, berlanggam Gujarat
PIJNAPEL
Orang-orang bermazhab Syafi’i menetap dulu
di di Gujarat, kemudian membawa Islam ke
Nusantara
SNOUCK HURGRONJE
Mengembangkan teori Moquete
Mula-mula penyebar Islam di Nusantara dari Decan, baru kemudian orang-orang Arab (Keturunan
Sayyid dan Syarif)
Mudah diterima karena telah mengalami Hinduisasi
Mubaligh muncul sebagai Priest dan Priest Princes
10. B) TEORI PERSIA
1) Penemuan batu nisan yang usianya lebih tua dari sebelumnya
Batu nisan tertua ditemukan bertuliskan nama Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat
pada 7 Rajab 475 H/1082 M.
Bentuk nisan & tulisannya sama dengan nisan Ahmad bin Abu Ibrahim bin Arradh Rahdar atau Abu
Kamil ditemukan di Phanrang, Vietnam.
Keduanya terdapat kaligrafi Arab dengan jenis huruf Kufi bercorak Timur Tengah tanda hiasan
bentuk lengkungan pada ujung yang tegak.
Gaya huruf Kuti berkembang di Persia pada abad ke-10 M
2) Adanya pengaruh kuat Persia terhadap kebudayaan, sastra, pemikiran, dan tasawuf Indonesia
Hosein Djajadiningrat kesamaan tradisi peringatan Asyura (10 Muharram) adalah bukti
pengaruh Persia.
Uka Tjandrasasmita sejak abad ke-7 hingga ke-17 M, pengaruhnya sangat kuat, khususnya
Iran. Sehingga berdampak terhadap kebudayaan Indonesia.
Misal: Jabar dari zabar; jer dari ze-er.
Istilah bahari & administrasi di Indonesia berasal dari bahasa Iran bandar, nahkoda, kelasi,
saudagar, godam, dan bazar.
11. C) TEORI ARAB
Rombongan ini dikenal dengan Nahkoda Khalifah
Pengiriman delegasi + 30 Hijriah atau 651 Masehi (abad 7 M/1 Hijriah) atau hanya
berselang 30 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Dalam misi ini, para utusan sempat tinggal di Kepulauan Nusantara, dan dimungkinkan ada
juru dakwah yang kemudian menetap di daerah Sumatera.
Islam masuk ke Indonesia datang langsung dari Mekah atau Madinah
Masuk pada abad ke-7 M, bahkan di masa Khulafaur Rasyidin
Menurut Ahmad Mansyur Suryanegara, rombongan pertama yang datang adalah rombongan
delegasi dagang yang diutus Khalifah Usman bin Affan r.a. Ke Cina sambil memperkenalkan
Daulah Islam yang belum lama berdiri.
Disusul Dinasti Umayyah mendirikan pangkalan dagang di antai barat Sumatera.
Dari sini, penduduk Indonesia banyak berkenalan dengan Islam.
Sejak itu, para pelaut dan pedagang muslim terus berdatangan, abad demi abad.
Mereka berdagang sambil berdakwah.
12. Diketahui bahwa sekitar abad ke-7 M, telah terdapat pemukiman masyarakat muslim di daerah
Barus (di bagian pantai barat laut), juga di daerah Perlak (bagian pantai timur) Sumatera
Utara.
Salah satu catatan penting ditulis oleh seorang rahib (petapa dalam biara) Cina bernama I
Ching yang melakukan perjalanan dari Canton menuju India.
Pada tahun 674 M, Ia singgah di Bhoga (suatu daerah di Palembang).
Di sana ditemukan adanya komunitas Arab dan Persia muslim yang disebut komunitas
Tasyih dan Posse.
Mereka umumnya para pedagang yang telah menjalin hubungan dagang dengan
Kerajaan Sriwijaya.
Karena hubungan itu dianggap saling menguntungkan, maka raja Sriwijaya memberikan
daerah khusus mereka.
Di perkampungan tersebut, orang Arab berdakwah dan menikah dengan penduduk lokal
serta membentuk komunitas-komunitas muslim yang semakin banyak.
Didasarkan pada tulisan yang termuat dalam naskah-naskah Cina pada masa Dinasti Tang.
Pendukung Teori Arab Thomas W. Arnold, Azyumardi Azra, Hamka, Uka Tjandrasasmita, dan
A. Hasymi.
14. Dari tahap pengenalan meningkat menjadi tahap penyebaran agama Islam
Mubalig dan para pedagang mendirikan pusat-pusat pengajaran di perkampungan
Mengatur sistem pemerintahan dalam sebuah kerajaan
Hasil dari periode ini adalah munculnya berbagai kerajaan Islam
16. KERAJAAN PERLAK (840 – 1292 M)
Pertama kali berdiri di tanah air
Dikenal di Eropa semenjak kunjungan Marcopolo tahun 1293.
Perlak dikenal sebagai penghasil kayu Perlak, yaitu jenis kayu uang sangat bagus dalam pembuatan kapal.
Hal tersebut menarik para pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia untuk datang ke daerah tersebut.
Masuknya para pedagang tersebut sekaligus menyebarkan ajaran Islam sambil memperkenalkan keahlian
berdagang pada masyarakat setempat.
Model pernikahan percampuran mulai terjadi di daerah ini akibat pembauran masyarakat pribumi dan
masyarakat pendatang.
Salah satu mubalig bernama Ali bin Muhammad bin Ja’far Shadiq menikah dengan Makdum Tansyuri yang
merupakan adik dari Syahir Nuwi,, pemimpin Negeri Perlak yang keturunan Parsi.
Dari buah perkawinan mereka, lahirlah Sultan Alauddin Sayyid Maulana Abdul Aziza Shah yang menjadi
Sultan pertama di Kesultanan Perlak sejak tahun 840 M.
17. KERAJAAN PERLAK (840 – 1292 M)
Kerajaan ini berakhir setelah sultan ke-18, Makhdum Alauddin Malik Abdul Aziz Jihan meninggal dunia tahun
1292 M dan menggabungkan kekuasaan di bawah Kerajaan Samudra Pasai, yang saat itu dipimpin oleh Sultan
Muhammad Malik az-Zahir.
18. KERAJAAN SAMUDRA PASAI (1267
– 1521 M)
Terletak di Aceh.
Faktor pendorong lahirnya Kesultanan Samudra Pasai
Meningkatnya pemukiman kaum muslim serta kemunduran Kerajaan Sriwijaya akibat perebutan pengaruh di
Selat Malaka dengan Kerajaan Singasari di Jawa.
Daerah-daerah yang berhasil diduduki Balek Bimba, Simpang Buah Telang, Perlak, Takus, Tamiang, dan
Samer Langga.
Terjadi di masa pemerintahan Sultan Malikus Saleh.
Didirikan oleh Marah Silu yang bergelar Sultan Malik Al-Saleh pada tahun 1267M
Letaknya yang strategis sebagai pintu masuk ke Selat Malaka menjadikan kerajaan ini berkembang dengan
sangat cepat.
Menurut sumber sejarah, kerajaan ini pernah didatangi oleh Ibnu Batutah, sejarawan terkenal, seorang
utusan dari Sultan Delhi di India.
Masa akhir Kesultanan ini karena terjadi beberapa pertikaian yang menyebabkan perang saudara.
Runtuh di tangan Portugis pada tahun 1521 M.
19. KERAJAAN ACEH DARUSSALAM
Berdiri tahun 1514.
Awalnya merupakan gabungan dari dua kerajaan, yaitu Kerajaan Lamuri dan Kerajaan Aceh Darul Kamal.
Dirintis oleh Muzaffar Syah dan selanjutnya menjadi kerajaan yang memiliki pengaruh besar di bawah
kepemimpinan Sultan Ibrahim atau Ali Maugayat Syah.
Puncak Kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam
Terjadi di masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
Pada saat itu, wilayah kekuasaan Aceh sangat luas.
Kerajaan Aceh juga telah menjalin hubungan dengan para pemimpin Islam di kasawan Arab sehingga dikenal
dengan sebutan Serambi Mekah.
Puncak hubungan ini terjadi di masa kekhalifahan Usmaniyah.
21. KESULTANAN DEMAK (1475 – 1554
M)
Akibat keruntuhan Majapahit pada tahun 1478 M membuat daerah pantai terlepas dari kekuasaan Majapahit
Pada tahun yang sama Raden Patah berhasil mengukuhkan kekuasaannya, menjadi raja Islam pertama dan
mendirikan Kesultanan Demak.
Mengalami masa keemasan pada masa pemerintahan Sultan Trenggono.
Pada tahun 1478 mendirikan kesultanan Demak dan menjadi raja islam pertama di Jawa
Ia bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah (masih keturunan terakhir Kerajaan Majapahit, Raja Brawijaya V).
Kerajaan berkembang pesat dan menjadi pusat penyebaran agama Islam.
RADEN PATAH
22. Putra Raden Patah
Bergelar Syah Alam Akbar II (1518-1521)
PATI UNUS
SULTAN TRENGGONO
Memerintah selama 25 tahun (1521-1546)
Mencapai masa keemasan
Perluasan wilayah di sepanjang pesisir pulau Jawa sebelah utara, sebagian Jawa Barat,
seluruh Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur.
Setelah wafat, Demak beralih menjadi Pajang
23. KESULTANAN PAJANG (1568 – 1586
M)
Namanya telah ada sejak zaman Majapahit.
Setelah Kesultanan Demak berakhir, kekuasaan pemerintahan bergeser ke Keraton Pajang, dengan Joko
Tingkir sebagai rajanya bergelar Sultan Hadiwijaya (1546 – 1586)
Putranya yang bernama Pangeran Benawa yang seharusnya menggantikan kedudukannya sebagai raja,
disingkirkan oleh Arya Penangsang atau Arya Pangiri.
Tak lama, kekuasaan Arya Pangiri jatuh di tangan Sutawijaya di Mataram.
Sejak saat itu, Kerajaan Pajang jatuh ke Kerajaan Mataram
24. KESULTANAN MATARAM ISLAM
(1588 – 1681 M)
24
Berhasil menggulingkan Arya Pangiri
Mendaulatkan Mataram sebagai kerajaan
di Jawa.
Raja pertama yang bergelar
Panembahan Senopati Ing Ngalaga
Sayidin Panatagama (1575-1601).
SUTAWIJAYA
Mencapai kejayaan
Bergelar Panembahan Senopati Ing
Ngalaga Ngabdurrahman Khalifatullah
Sastra dan Budaya Jawa tumbuh pesat
SULTAN AGUNG HANYAKRAKUSUMA
Diberikan oleh Sultan Hadiwijaya kepada Ki Ageng
Pemanahan berupa alas mentaok (hutan rimba).
25. KESULTANAN BANTEN
25
Sekitar tahun 1526, militer Demak yang dipimpin oleh
Hasanuddin (Fatahillah) berhasil menaklukkan kawasan
pelabuhan Sunda kelapa yang dikuasai Portugis.
Seiring kemunduran Demak, Banten melepaskan diri dan
menjadi kerajaan mandiri .
Setelah Fatahillah wafat pada tahun 1570 kekuasaan
digantikan oleh putranya, Pangeran Yusuf.
Kerajaan ini mencapai kejayaan pada masa Ki Ageng
Tirtayasa.
26. KESUNANAN CIREBON
26
SYARIF HIDAYATULLAH
Di sebelah timur keraton Sultan
Kasepuhan
Mendirikan Keraton Pakungwati
Dikenal dengan Susuhunan Jati
atau Sunan Gunung Jati
Mendapat julukan Pandita Ratu
Mengajarkan agama Islam di
Gunung Sembung bersama
pangeran Cakrabumi
Datang ke Cirebon pada tahun 1470
Menggantikan mertuanya sebagai
penguasa Cirebon
Menikah dengan Pakungwati (1479)
Sejak menjadi penyebar Islam di
tatar Sunda
27. Kesultanan Pasir (1516);
Kesultanan Banjar (1526-1905);
Kesultanan Kotawaringin,
Pagatan (1750);
Kesultanan Sambas (1671);
Kesultanan Kutai Kartanegara,
Kesultanan Berau (1400);
Kesultanan Sambaliung (1810);
Kesultanan Ginung Tabur (1820);
Kesultanan Pontianak (1771);
Kesultanan Tidung dan Bulungan
(1731)
KALIMANTAN
KERAJAAN ISLAM DI WILAYAH
LAIN
Gowa-Tallo di Makassar
(1605)
Kerajaan Wajo (1610)
Kerajaan Bone (1611)
SULAWESI
Kesultanan Ternate (1465)
Kesultanan Tidore (1495)
Kerajaan Tanah Hitu (1470)
MALUKU UTARA
Kerajaan Waigeo
Kerajaan Misool
Kerajaan
Salawati
Kerajaan Sailolof
Kerajaan Fatagar
PAPUA
Kerajaan
Bima
Kerajaan
Selaparang di
Lombok
NUSA TENGGARA
29. www.islide.cc 29
29
KEDATANGAN PORTUGIS
Loedwijk de Bartomo
memimpin ekspedisi dagang
Portugis ke Ternate pada
masa Kesultanan Ternate
dipimpin oleh Sultan Bayan
Sirullah.
1506
Setelah Sultan Bayan wafat
Portugis berupaya
menghancurkan Kesultanan
Ternate dengan mengadu
domba Kesultanan Ternate
dan Tidore sehingga terjadi
permusuhan.
2
Armada Portugis yang dipimpin
Fransisco Serrao tiba di Nusa Tellu.
1511&1512
Portugis berhasil menguasai Ternate
dan menjadikannya semacam
provinsi yang dipimpin oleh seorang
gubernur Portugis.
4
Sultan Bayan memberikan hak
monopoli perdagangan cengkeh
kepada Fransisco Serrao
Fransisco Serrao diberi jabatan
sebagai penasihat sultan
Fransisco Serrao diangkat sebagai
komandan tentara kerajaan
5
Sultan Babullah yang
memerintah Ternate
pada 1570-1583
bersama rakyatnya
berhasil mengusir
Portugis.
6
Sepeninggalan Sultan Babullah,
Kesultanan Ternate mengalami
kemunduran dan dikuasai Belanda
30. 1596
1602
1603
VOC memiliki kantor bisnis sendiri di Banten.
Dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen, sejak
saat itu segala tata aturan dan sistem
perdagangan diatur dan dikuasai pihak
Belanda.
3 hal yang menjadi strategi kolonialisme
Belanda:
1. Menguasai Perekonomian
2. Hegemoni politik kekuasaan (raja/pemimpin)
3. Politik adu domba
Belanda yang dipimpin
oleh Cornelis de
Houtman dab Pieter de
Keyser memasuki
Pelabuhan Banten
Pada akhir masa
pemerintahan Maulana
Muhammad, Sultan
Banten.
Belanda mendirikan
VOC yang bertujuan
mengeruk keuntungan
sebesar-besarnya dari
hasil kekayaan
Nusantara.
+ 350 tahun
Belanda menjadi koloni
terlama yang menjajah
Indonesia. Hal yang
membedakan antara Belanda
dengan bangsa Eropa laun
adalah Belanda memiliki
kesadisan dan pengrusakan
lebih tinggi terhadap bangsa
jajahannya.
KEDATANGAN BELANDA
33. Para mubalig
melakukan kontak
perdagangan
Adanya kesibukan
lalu lintas
perdagangan pada
abad ke-7 hingga
ke-16 M
Arab, Persia,
India, dan Cina
Telah lama
menggunakan jalur
laut sebagai jalur
perdagangan
Menurut Tome
Pires
Pedagang muslim
banyak yang
bermukim di pesisir
Pulau Jawa yang saat
itu belum memeluk
Islam
Mereka menjadi
komunitas muslim
di lingkungannya
sendiri
Setelah memiliki
keturuan, lingkungan
islam semakin luas
sehingga timbul
kampung-kampung &
pusat-pusat
kekuasaan Islam
Mereka mendirikan
masjid-masjid &
mendatangkan
mullah-mullah dari
luar sehingga jumlah
mereka semakin
banyak
34. PERKAWINAN ANTARA WANITA
MUSLIM & KETURUAN RAJA ATAU
BANGSAWAN LOKAL
Para putra bangsawan harus diislamkan
terlebih dahulu.
HARUS
DIISLAMKAN
TERLEBIH
DAHULU
PERKAWINAN
PERKAWINAN ANTARA SEORANG
MUBALIG & PUTRI RAJA ATAU
BANGSAWAN
Para putri raja atau bangsawan harus
diislamkan terlebih dahulu.
Status sosial &
ekonomi mereka
yang kuat
memberikan
pengaruh besar
dalam lingkungan
RADEN RAHMAT (SUNAN AMPEL)
DENGAN NYAI MANILA
SUNAN GUNUNG JATI DENGAN
PUTRI KAWUNGANTEN
BRAWIJAYA DENGAN PUTRI
CAMPA MELAHIRKAN RADEN
PATAH
35. TASAWUF
PENGAJAR TASAWUF
ATAU PARA SUFI
Mengajarkan teosufi yang bercampur dengan ajaran
yang sudah dikenal luas masyarakat.
Mahir dalam hal-hal magis & punya kekuatan
menyembuhkan
Ada yang mengawini putri-putri bangsawan setempat
Tasawuf memiliki persamaan dengan alam pikiran
penduduk pribumi sehingga ajaran tersebut mudah
dimengerti dan diterima
Hamzah
Fansuri (Aceh)
Syaikh Lemah
Abang
Sunan
Panggung
(Jawa)
36. Mubalig dengan ilmu
tinggi
Menjadikan rumah, masjid,
atau langgar sebagai pusat
pengajaran Islam
IBNU BATUTAH
(AL MUHAZZAB RIHLAH IBN BATUTAH)
Ketika Beliau berkunjung ke Samudera Pasai
pada 1354 M, beliau mengikuti raja
melakukan diskusi dalam bentuk halaqah
(membentuk lingkaran) di masjid usai salat
Jumat hingga Ashar
Masjid menjadi tempat
pendidikan paling awal
37. PESANTREN
Tidak mengenal status sosial & kasta
Para santri diperintahkan melanjutkan
dakwah di lingkungannya setelah
dianggap mampu menyerap
pengetahuan keagamaan yang baik
Agama Islam terus tersebar ke seluruh
penjuru tanah air sehingga banyak
penduduk menjadi muslim
Pesantren
Raden Rahmat
(Ampel Denta)
Pesantren
Sunan Giri
(Giri)
Masyaralat Hitu (Maluku)
banyak berdatangan ke
Pesantren Giri
Sunan Giri & santrinya pernah
diundang ke Maluku untuk
memberi pelajaran tentang Islam
38. HUBUNGAN POLITIK ANTARA ULAMA DENGAN KERAJAAN
Ulama berhasil mengislamkan raja berdaulat &
membawa pengaruh pada lingkungan kerajaan
1
Corak kerajaan bergeser dari
Hindu-Buddha menjadi Islam
Menurut sumber-sumber Cina, tahun 718 M, Raja Sriwijaya bernama Srindravarman mengirim
surat pada Khalifah Umar bin Abdul Aziz dari kekhalifahan Bani Umayah.
Beliau meminta dikirimkan dai yang dapat menjelaskan Islam kepadanya. Dua tahun kemudian
(720 M), Beliau beralih agama dari Hindu menjadi Islam.
Ulama membantu berdirinya kerajaan baru yang langsung bercorak Islam & mengembangkan
pengaruhnya ke kerajaan lain.
2
Terjadi karena kerajaan tersebut didirikan oleh raja-raja muslim yang didukung penuh oleh para
ulama, seperti Kesultanan Perlak, Samudra Pasai, Aceh Darussalam, Demak, dsb.
39. Sampai beberapa dekade, kerajaan-kerajaan Islam Nusantara memiliki wewenang & kekuasaan
penuh sebelum datangnya penjajah Eropa.
Sejak saat itu, situasi politik berubah & peran ulama mulai bergeser dari ranah politik kerajaan
kemudian beralih membangun kekuatan sosial budaya di tengah masyarakat.
40. Penerimaan Islam oleh
masyarakat Indonesia
Berkaitan dengan corak Islam sufistik yang berkembang dari Persia
dibandingkan dari Mekah & Madinah
Mudah diterima karena sesuai dengan kebudayaan lokal.
Sunan Kudus
Menggunakan sapi (hewan suci umat Hindu) sebagai media dakwah di masyarakat
sekitar Kudus
Sunan Kalijaga
Menciptakan perayaan Sekaten (Syahadatain) untuk peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW dengan gamelan sekaten yang ditabuh di Masjid Agung Demak.
Menciptakan tokoh dari cerita wayang yang diselaraskan dengan ajaran Islam.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
43. Mengenalkan & mengajak masyarakat untuk memeluk Islam secara
formal.
Dasar-dasar Islam diperkenalkan, terutama pelaksanaan syariat atau
fikih.
Mereka menemukan bentuk-bentuk ritual dan ajaran yang berbeda
pada agama sebelumnya.
44. Pada abad 15-16 M, proses dakwah Islam telah memasuki pelosok Nusantara.
Berkat meningkatnya pemahaman & pendidikan yang diperoleh dari kaum
muslimin, ajaran Islam semakin diperdalam, tak hanya sekadar formalitas saja.
Lembaga-lembaga pendidikan yang lebih formal seperti madrasah dan pesatren
mulai tumbuh.
Banyak muncul para penulis dari kalangan ulama, terutama dalam pemikiran
agama & sastra.
45. Pada abad 17 M, terjadi peningkatan & penyempurnaan ajaran Islam.
Lahir beberapa ulama dengan karya-karya monumental, mulai dari fikih, usuluddin,
tasawuf, tafsir, hadis, retorika, estetika, hingga astronomi yang berdampak pada
perkembangan bahasa Melayu.
Beberapa tarekat sufi tumbuh menjadi organisasi keagamaan yang tampak corak
aktivitas keduniaannya.
Hal tersebut memberi semangat lahirnya gerakan antikolonial yang merata di
Nusantara.
46. Gerakan-gerakan keagamaan tumbuh menjadi gerakan kebangsaan.
Organisasi Sarekat Islam (SI) menekankan pada perjuangan politik.
Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) & Muhammadiyah menekankan pada bidang
sosial, seperti pendidikan dan dakwah.
Untuk mengantisipasi terjadinya sekulerisasi, pesantren telah menjadi pendidikan
alternatif bagi masyarakat.
47. Lahirnya tokoh-tokoh pemikir Islam pada 1970-an menjadi bukti kematangan
intelektualitas dalam dunia Islam di Indonesia.
Para pemikir umumnya adalah para aktivis kampus denga masih tetap memotivasi
diri untuk mendalami ajaran-ajaran agama & sendi-sendi peradabannya.
Dari para tokoh pemikir ini, lahirlah gagasan agar nilai-nilai Islam tetap mewarnai
kehidupan berbangsa.