Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Biodata
1. (1) Perkenalan, Perencanaan, dan, Pengantarfilsafatilmu (8 MATERI KULIAH (2) Sumberpengetahuan, FilosofiRisetdanRagamRiset (9) METODOLOGI RISET PENDIDIKAN (3) MetodologiRiset: Pra-syarat (masalah, tujuan, manfaat, (10) TeknikStatistikUnivariatdanDeskrifsi data (4) HipotesisdanOperasionalisasivariabel (11) TeknikStatistikMultivariatdanujihipotesis Oleh: Aan J.Senjaya, Drs., M.Pd., MM (5) Instrumentasi, DisainRiset, TeknikAnalisis data (12) Pelaporanhasilpenelitian (Skripsi, Tesis, Desrtasi) (6) Proposal peneliliandanLaporanPenelitiankuantitatif (13) PenelitianTindakanKelas (PTK) (6/7) Ujian Tengah Semester (15/16) Ujian Semester (7) PenelitianTindakanKelas (PTK) (14) Pelaporanhasilpenelitian (Skripsi, Tesis, Desrtasi)
2. BIODATA (CURRICULUM VITAE) N A M A : Aan Juhana Senjaya, Drs., M.Pd., MM TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR : Tasikmalaya, 13 Nopember 1957 ALAMAT RUMAH : 1. Jl. Gn. GedePangrango no. 1 KomplekMargalaksana Indah Margadadi – Indramayu 2. JlPrasetya Raya Blok 4/21 PerumahanPabeanKencana PabeanUdik – Indramayu ALAMAT KANTOR : FKIP – UniversitasWiralodra Jl. Ir. H. Djuanda Km. 3 – Indramayu Telepon/Fax : (0234) 277076 KONTAK PERSON (HP) : 0815 716 0234 MOTTO HIDUP : Menjadimanusia yang bermanfaatbagi orangbanyak
3. B. RIWAYAT PENDIDIKAN TINGKAT PENDIDIKAN KOTA DAN ALUMNI TH LULUS SekolahDasar (SD) Tasikmalaya: SD Jajaway 2 1971 SLTP Tasikmalaya: SMP N 2 1974 SLTA Tasikmalaya : SMA N 1 1977 SarjanaMuda (BA) Yogyakarta : IKIP Negeri 1981 Sarjana (S-1) Yogyakarta : IKIP Negeri 1983 Pascasarjana (S-2) 1. Jakarta : IKIP Negeri 1993 (M.Pd: PenelitiandanEvaluasiPendidikan) 2. Jakarta : STM Labora 2001 (MM : ManajemenPemasaran)
6. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA (3sks) A. KompetensiDasar Mahasiswamampudantrampilmengidentifikasi, membatasi, danmerumuskanmasalahpenelitian; menyusunrencana, melaksanakan, danmelaporkanhasilpenelitiansebagaikaryailmiahdalambidangpendidikan, khususnyapendidikanmatematika. 6
7. 7 B. StandarKompetensi Setelahmengikutiperkuliahanini, diharapkanmahasiswaakanmampumendemonstrasikankemampuannyadalamhal : Menggambarkandasarfilosofispenelitianilmiah; Menyusunkembalipolapikirpelaksanaanpenelitian; Merumuskanmasalah yang memenuhikriteriauntukditeliti; Menentukandanmendefinisikanvariabelpenelitian; Menentukanpopulasidansampelpenelitian; Menyusunhipotesispenelitian; Menyusunalatpengumpul data penelitian (instrumentasi); Menyusunlangkah-langkahpenelitian; Menyusundisainpenelitian survey, eksperimenataueksperimensemu (Quasi-Experiment), danPenelitianTindakanKelas; Mendeskripsikan data hasilpenelitian; Menganalisis data sertamenarikkesimpulanhasilpenelitian; Menyusunlaporanhasilpenelitian (Skripsi).
23. A. PENDEKATAN KUANTITATIF Blalock, H.M, Jr. (1964) Causal Inferences in Non-experimental Research. Carolina : University of North Carolina Press. Heisse, D.R. (1975). Causal Analysis. New York : John Wiley & Sons. Issac, S. & Michael, W.B. (1981) Handbook in Research and Evaluation (2Ed). San Diego : EdiTS Publishers. Kerlinger, F.N. (1986) Foundations of Behavioral Research. New York : Holt, Rinehart and Winston. MasriSingarimbundanSofianEfendi (1986). MetodePenelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Muhammad Ali (1985). PenelitianKependidikan : ProsedurdanStrategi. Bandung : Angkasa. Nana Sudjanadan Ibrahim (1989). PenelitianPendidikan. Bandung : SinarBaru. SuharsimiArikunto (1985). Prosedurpenelitiansuatupendekatanpublik. Jakarta: BumiAksara. SutrisnoHadi (1988). Metodologi Research. Jilid I dan II, dan III. Yogyakarta : YayasanPenerbit UGM.
24. B. PENDEKATAN KUANTITATIF AriefFurchan (1992). PengantarMetodaPenelitianKualitatifSuatuPendekatanFenomenologisterhadapIlmu-ilmuSosial. Surabaya : Usaha Nasional. Denzin, N.K. & Lincoln, Y.S.(1994). Handbook of Qualitative Research. New Delhi : SAGE Publications. Lexy J. Moleong (1989). MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung : RemajaKarya. Nasution, S. (1992). MetodePenelitianNaturalistikKualitatif. Bandung : Tarsito. Spradley, J.P. (1979). The Ethnographic Interview. New York: Holt, Rinehart and Winston. Strauss, A. & Corbin, J. (1990). Basics of Qualitative Research. New Delhi : SAGE Publications.
25. 15 PARADIGMA PERKULIAHAN SLTP SLTA SLTP SLTA TK TK SD PT SD PT BELAJAR MANDIRI BELAJAR MANDIRI BELAJAR DG BIMBINGAN BELAJAR DG BIMBINGAN MAKSIMAL MINIMAL BELAJAR SECARA MANDIRI
26. TATA TERTIB DAN ETIKA PERKULIAHAN Perkuliahandilaksanakantepatwaktudengantoleransi 15 menit; Kehadiranmengikutiperkuliahan minimal 12 kali; BilaDosenberhalanganhadirTatapMukatetapimemberikantugasuntukdikerjakanataudidiskusikan, makamahasiswatetapmengisidaftarhadirsebagai point kehadirankuliah; Berpakaianbersih, rapih, dansopan; Menjagakebersihan, keteraturan, dankondusivitasruangkuliah; Konsentrasi, danfokuspadapembahasan; Tidakngobrolselamadosensedangmemberipenjelasan; Aktifdalamdiskusi; Mengerjakanseluruhtugas yang diberikan; Mengikuti UTS dan UAS.
31. Filsafatmembicarakanfakta-faktadengan 2 cara : 1. mengajukankritikatasmakna yang dikandungfakta-fakta; 2. menarikkesimpulan-kesimpulan yang bersifatumumdarifakta-fakta. Metodeberfikirkefilsafatanadalah: Analisa Sintesa menghimpunfakta-fakta yang mendukungstatemen menguraistatemenataudefinisiofensipmenjadimaknaekstensidanintensinyadisertaikritik Denganmenggunakanalatmetodologi: Logika, Induksi, Deduksi, Analogi, dankomparasiuntukmendapatkansuatukesimpulan.
32. 20 FILSAFAT ILMU Filsafat Ilmu merupakan bagian dari Filsafat yang secara khusus mengkaji hakekat ilmu (science/pengetahuan ilmiah). Filsafat ilmu merupakan telaah ilmu secara filsafat yang ingin menjawah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan ONTOLOGI (objek yang dikaji); EPISTEMOLOGI (tata cara mendapatkan atau memperoleh pengetahuannya); dan AKSIOLOGI (kegunaan/ manfaat) seperti berikut:
34. 22 Pertanyaan EPISTEMOLOGI 1. Bagaimanaprosesuntukmemperolehilmu? 2. Bagaimana prosedurnya? 3. Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar hasilnya benar? 4. Apa yang disebut kebenaran, apa kriterianya? 5. Cara/teknik/sarana apa yang digunakan untuk membantu memperolehnya?
35. 23 Pertanyaan AKSIOLOGI 1. Untuk apa ilmu yang diperoleh itu? 2. Bagaimana hubungannya dengan kaidah moral atau norma? 3. Bagaimana penentuan objek telaah berdasarkan pilihan moral? 4. Bagaimana hubungan antara teknik/prosedur memperolehnya dengan kaidah atau norma-norma moral/profesional?
36. 24 BAHASA DAN NALAR (LOGIKA) SEBAGAI MODAL DASAR Manusiadapatmengembangkanilmukarena: 1. Mempunyaibahasa 2. Dapatberpikirmenurutalurkerangkaberpikirtertentu yang disebutnalar (logika) Kuncipengembanganpengetahuan: logikadanbahasa
37. 25 BAHASAdigunakanuntukmengkomunikasikaninformasidanjalanfikiran yang melatarbelakanginya. LOGIKA digunakanuntukmenarikkesimpulandenganmenggunakansuatualurkerangkaberpikirtertentu. Logika adalah proses berpikir secara sahih (valid). Logika Induktif Deduktif Dari fakta/ciri-ciri khusus Dihimpun menjadi ciri-ciri umum (SINTESA) Dari fakta/ciri-ciri umum Diurai menjadi ciri-ciri khusus (ANALISA)
38. 26 MANUSIAadalahmahluk yang dapat: berpikir berperasaan bertindak. Berpikirmerupakansuatukegiatanuntukmenemukanpengetahuan/jawaban yang benar. Kebenaranmanusiaadalahrelatif Akibatnya: prosesberpikiruntukmenghasilkanpengetahuan yang benar pun berbeda-beda. Berpikirdapatmenggunakanpenalaranataudapatmenggunakanintuisi/perasaan
39. 27 Tiapjalanpikiranmempunyaiapa yang disebutsebagaikriteriakebenaran. Kriteriakebenaraninimerupakanlandasanbagiprosespenemuankebenarantersebut. Penalaranadalahsuatukegiatanberpikir yang mempunyaiduaciri: 1. adanyasuatupolaberpikiryang secaraluasdisebutlogika; 2. adanyaanalisissebagaikonsekuensiadanyapolapikirtertentu.
40. Penarikan kesimpulan dapat berdasarkan: Perasaan Penalaran Bersifat logis dan analitis Tidak logis dan tidak analitis Bukan proses ilmiah Proses ilmiah PENALARAN adalahprosesberpikirdalammenariksuatukesimpulan yang berupapengetahuan. Back