2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan adalah langkah
kedua dari proses keperawatan yang
menggambarkan penilaian klinis tentang
respon individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat terhadap permasalahan
kesehatan baik aktual maupun potensial.
3. Langkah langkah diagnosa keperawatan
Klasifikasi & Analisis Data, Interpretasi /identifiikasi
kelebihan dan masalah klien, Memvalidasi diagnosa
keperawatan dan Menyusun diagnosa keperawatan
sesuai dengan prioritasnya
4. Contoh diagnosis kep keluarga SDKI
• Ketidak mampuan koping keluarga.
• Penurunan Koping keluarga.
• Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif.
• Perilaku Kesehatan cenderung berisiko.
• Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif.
• Manajemen Kesehatan tidak efektif.
• Gangguan proses keluarga.
5. 1. Ketidakmampuan koping keluarga
Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
kemampuan dirinya dan klien untuk beradaptasi dengan masalah kesehatan
yang dihadapi klien. Diagnosis ini dapat terjadi karena adanya
Hubungan keluarga ambivalen (kurang menyenangkan)
Pola koping yang berbeda diantara klien dan orang terdekat.
Resistensi keluarga terhadap perawatan/pengobatan yang kompleks
Ketidakmampuan orang terdekat mengungkapkan perasaan
6. Gejala dan tanda yang ditimbulkan adalah
1. Merasa diabaikan
2. Merasa tertekan
3. Tidak memenuhi kebutuhan anggota keluarga
4. Tidak toleran
5. Mengabaikan anggota keluarga
6. Agresi
7. Agitasi
8. Perilaku menolak
9. Perilaku bermusuhan
10.Ketergantungan anggota keluarga meningkat
7. 2. Penurunan Koping Keluarga
Ketidakadekuatan atau ketidakefektifan dukungan, rasa nyaman, bantuan dan motivasi
orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang dibutuhkan klien untuk mengelola
atau mengatasi masalah kesehatannya. Penyebab masalah ini muncul adalah;
1. Disorganisasi keluarga
2. Perubahan peran keluarga
3. Kurangnya saling mendukung
4. Orang terdekat kurang terpapar informasi
5. Orang terdekat terlalu fokus pada kondisi di luar keluarga
8. Gejala dan tanda yang ditimbulkan
1. Mengeluh tentang respons orang terdekat pada masalah kesehatan
2. Orang terdekat menarik diri dari klien
3. Terbatasnya komunikasi orang terdekat dengan klien.
4. Bantuan dari orang terdekat menunjukkan hasil yang tidak memuaskan.
9. 3.Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
Pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak
memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota
keluarga. Masalah ini dapat disebabkan oleh:
1. Kompleksitas sistem pelayanan kesehatan
2. Kompleksitas program perawatan/pengobatan
3. Konflik pengambilan keputusan
4. Kesulitas ekonomi
5. Konflik keluarga/banyak tuntutan
10. Gejala dan tanda yang ditimbulkan
1. Tidak memahami masalah kesehatan yang diderita
2. Kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan
3. Penyakit anggota keluarga semakin memberat
4. Keluarga gagal mengurangi faktor risiko
11. 4. Gangguan proses keluarga
Perubahan dalam hubungan atau fungsi keluarga yang dapat disebabkan
adanya
1. Perubahan status kesehatan anggota keluarga
2. Perubahan finansial keluarga
3. Krisis perkembangan
4. Perubahan peran keluarga
5. Peralihan pengambilan keputusan dalam keluarga
12. Gejala dan tanda yang ditimbulkan
1. Keluarga tidak mampu mengungkapkan perasaan secara leluasa
2. Keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan fisik/emosional/spiritual
anggota keluarga
3. Keluarga tidak mampu mencari atau menerima bantuan secara tepat
13. 5.Ketegangan Peran Pemberi Asuhan
Kesulitan dalam melakukan peran pemberi asuhan dalam keluarga. Keadaan
ini dapat disebabkan adanya:
1. Beratnya/kronisnya penyakit penerima asuhan
2. Pemberi asuhan kurang mendapatkan waktu istirahat dan reaksi
3. Ketidakadekuatan lingkungan fisik dalam pemberian asuhan
4. Keluarga atau pemberi asuhan jauh dari kerabat lain
5. Kompleksitas dan jumlah aktivitas pemberi asuhan
14. Gejala dan tanda
1. Khawatir klien akan kembali dirawat di rumah sakit
2. Khawatir tentang kelanjutan perawatan klien
3. Khawatir tentang ketidakmampuan pemberi asuhan dalam merawat klien.
15. Menentukan prioritas diagnosis
Diagnosa keperawatan terbagi menjadi aktual (terjadi
deficit/gangguan kesehatan), risiko (ancaman kesehatan) dan
potensial/wallness (keadaan sejahtera). Selanjutnya
menentukan prioritas diagnosa yang ditemukan. Untuk
menentukan prioritas diagnosa menggunakan skala (Baylon
dan Maglaya)
16. Skala Bailo dan Maglaya
No. Kriteria Nilai Bobot
1.
Sifat masalah
– Tidak / kurang
sehat
– Ancaman kesehatan
– Keadaan sejahtera
2
2
1
1
2
Kemungkinan masalah
dapat diubah
– Mudah
– Sebagian
– Tidak dapat
2
1
0
2
3
Potensi masalah untuk
dicegah
– Tinggi
– Cukup
– Rendah
3
2
1
1
4
Menonjolnya masalah
– Masalah berta harus
segera ditangani
– Ada masalah tetapi
tidak perlu segera
ditangani
– Masalah tidak
2
1
0
1
17. Dengan metode sebagai berikut
1. Tentukan skor untuk tiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
4. Skor tertinggi adalah 5, dan sama untuk seluruh bobot.
18. KETERANGAN
Kriteria I (sifat masalah)
• Kurang / tidak sehat
• Keadaan sakit (sesudah atau sebelum didiagnosa)
• Gagal dalam pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai dengan pertumbuhan normal.
• Ancaman kesehatan
• Penyakit keturunan, seprti asma, DM, dll
• Anggota keluarga ada yang menderita penyakit menular, seperti TBC, gonore, hepatitis, dll
• Jumlah anggota terlalu besar dan tidak sesuai dengan kemampuan sumber daya keluarga
• Keadaan yang menimbulkan sters (hubungan keluarga tidak harmonis, hubungan orang tua dan anak yang tegang, orang tua
yang tidak dewasa)
• Sanitasi lingkungan yang buruk
• Kebiasaan yang merugikan kesehatan (merokok, minuman keras, dll)
• Riwayat persalinan sulit
• Imunisasi anak yang tidak lengkap
19. • Situasi krisis
• Perkawinan
• Kehamilan
• Persalinan
• Masa nifas
• Penambahan anggota keluarga (bayi)
• Dll
20. Kriteria II (kemungkinan masalah dapat diubah)
• Pengetahuan yang ada sekarang, teknolog dan tindakan untuk menangani
masalah
• Sumber daya keluarga dalam bentuk fisik, keungan dan tenaga.
• Sumber daya perawat dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, dan waktu
• Sumber daya masyarakat dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat dan sokongan masyarakat.
21. Kriteria III (potensial masalah dapat dicegah)
• Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan penyakit/masalah
• Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka waktu masalah itu ada.
• Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam
memperbaiki masalah
• Adanya kelompok “High Risk: atau kelompok yang sangat peka menambah
potensi untuk mencegah masalah.