2. Manusia dilihat dari
berbagai agama
Hindu: manusia didunia lahir dengan takdir
kasta-kasta (Brahma, Ksatria, wega, dan
sudra)
Budha: Meniadakan kesenangan dan
kenikmatan dunia, untuk mencapai nirwana
Syinto: raja sebagai wakil tuhan, Dewa telah
bersemayam dalam dirinya
Nasrani; Dosa asal (dosa warisan)/
Kependetaan, kepala-kepala gereja adala
orang suci dimana ia menguasai keagamaan.
Paus adalah orang yang paling suci
3. Manusia makhluk yang
paling unik
menurut hipotesa Darwin, manusia adalah bentuk akhir dari
evolusi hayat, sedang binatang bersel satu adalah awal evolusi.
tomas hobbes (1588-1679) “homo homini lupus” manusia adalah
serigala bagi manusia yang lain, perbedaannya hanyalah dari segi
volume manusia mampu mengembangkan dan mengerahkan
kehidupan naluri-naluri itu.
Alasannya: dilihat dari hidup lakunya
Keduanya memiliki tingkah laku vegetatif, gerakan, pernapasan,
pencernaan makanan dll
Melakukan penginderaan
Mempunyai perasan dan kemauan
4. Manusia dilihat dari sudut
biologis
dilihat dari sudut biologis juga terdapat
persamaan dgn binatang
Memiliki naluri makan&minum
Naluri mempertahankan diri
Naluri keturunan
.Pebedaan manusia dan hewan pada masalah naluri
adalah terletak pada volume. Manusia mampu
mengembangkan naluri itu sedang binatang tidak.
Dan yang paling fundamental pd norma dn etik
5. Manusia tidak hanya mempunyai jiwa
keduanya, melainkan juga pikiran. Bahkan,
menurut Aristoteles, esensi jiwa manusia
adalah penalaran. Karena itulah, guru
Aleksander Agung itu mendefinisikan manusia
sebagai hewan yang berpikir (animal
rationale).
Para pemikir Barat abad modern pun tidak
kurang antusiasnya dalam merumuskan
pengertian tentang manusia. Sebagai contoh,
Karl Marx (1818-1883) yang menilai manusia
hanya dikendalikan aspek kebendaan
(materiil).
6. Manusia
Manusia sebagai bagian dari kehidupan
lama semesta ini, berasal pula dari
organisme bersel satu. Sungguh suatu
kekuatan alam yang mengagumkan,
namun sekaligus juga menegangkan
khususnya dalam kaitan dengan iman,
bahwa manusia merupakan mahluk
ciptaan tangan Tuhan berasal dari
organisme bersel satu.
7. A. KONSEP MANUSIA
MENURUT BARAT & ISLAM
Islam memandang manusia sebagai
khaluk jasmana dan rohani
Sejak dahulu kala, banyak pemikir
mengajukan beragam interpretasi
mengenai manusia. Salah satu tafsiran
yang paling sering dijumpai ialah,
semua insan terdiri atas jiwa dan raga.
8. Tokoh yang hidup pada abad keempat sebelum
Masehi (SM) itu memandang, jiwa dan raga bergabung
dalam persekutuan yang tidak bahagia.
Raga diibaratkannya sebagai penjara, sementara jiwa
mendamba untuk kembali ke asalnya. Jiwa bersifat
abadi dan transenden serta memiliki pengetahuan
bawaan (idea) sejak lahir. Adapun jasad selalu temporal
dan profan.
Murid Plato, Aristoteles, menekankan keunikan
jiwa manusia dibandingkan makhluk-makhluk hidup
lainnya. Tanaman hanya memiliki jiwa nutrisi,
sedangkan binatang berjiwa nutrisi sekaligus persepsi.
9. Di samping itu, dia menekankan, esensi
manusia adalah totalitas hubungan sosial
mereka. Maka dari itu, kesadaran manusia
dibentuk oleh keadaan sosialnya; bukan
sebaliknya. Lebih khusus lagi, kondisi produksi-
material atau ekonomilah yang menentukan
kesadaran manusia di se panjang sejarah.
Pemikir Barat lainnya, Sigmund Freud (1856-
1939), berpendapat, manusia merupakan suatu
sistem yang terisolasi dan didorong oleh dua
impuls, yakni insting untuk bertahan hidup dan
merasakan kenikmatan.
10. Sementara itu, Islam menyajikan definisi yang tuntas
tentang manusia. Seluruh insan diciptakan dengan
tujuan utama, yakni menyembah hanya kepada Allah
SWT (QS Az Zariyat 56).
ُِوندُبْعَيِل َّ
َّلِإ َ
سْنِ ْ
اْل َو َّن ِجْال ُتْقَلَخ اَم َو
“ Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.”
Alquran sebagai sumber ajaran agama ini
menyebutkan manusia dengan terminologi yang
berbeda-beda. Istilah basyar disebut 35 kali dalam
bentuk mufrad dan sekali dalam
bentuk mutsanna. Sebutan al ins sebanyak 18 kali. Al
Insan, 65 kali. An Nas, 240 kali. Bani Adam, tujuh kali.
Terakhir, zuriyah Adam sebanyak satu kali.
11. Istilah al-ins dipakai di dalam Alquran untuk
menunjuk pada sifat manusia sebagai makhluk
yang jinak atau beradab. Karakteristik itu
berkeba likan daripada jin, yakni makhluk yang
cenderung liar dan bebas bergerak dari satu
ruang ke ruang lain, umpamanya, tanpa
kendala jarak sebagai mana mobilitas manusia.
Yunahar menduga, itulah sebabnya kata al
ins kerap disebut berbarengan dengan al jin di
dalam Kitabullah, yakni untuk menunjukkan
pasangan oposisi biner. Sebagai contoh, surah
az Zariyat ayat ke-56 di atas.
12. Adapun al insan memang sekilas tidak berbeda
dari al ins. Namun, lanjut Yunahar, makna
keduanya berbeda. Al insan merujuk kepada
definisi manusia sebagai makhluk yang layak
menjadi khalifah di bumi.
Manusia disebut sebagai al insan karena tidak
hanya dibekali oleh Tuhan dengan aspek-aspek
yang tampak (empiris), tetapi juga nonempiris,
khususnya akal dan hati.
Bila memakai istilah al insan, berarti Alquran
sedang menunjuk pada manusia sebagai
totalitas jiwa dan raga. Sebagai contoh, surat Al
Alaq 1-2: "
13. ْأَرْقا
َقَلَخ يِذَّال َكِبَر ِمْساِب
َسْنِ ْ
اْل َقَلَخ
ْنِم َان
قَلَع
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu
Yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah.”
14. Evolusi manusia berdasar
ahli palenteologi
Austrolopithecus: Tingkat pra manusia, fosil
ditemukan di Afrika Selatan 1924
Pithecantropus erectus; Tingkat manusia kera,
fosil ditemukan di Solo 1891
Homo Neanderthalesis; tahap yang lebih
dekat pada manusia, fosil ditemukan di
neander
Homo sapiens; manusia modern, manusia
yang pandai berfikir menggunakan otak dan
nalarnya
16. Sebutan manusia dlm
Qur’an
Basyar; dari akar kata yang bermakna
penampakan sesuatu dengan baik dan
indah. Al-Qur’an menggunakan kata
basyar sebanyak 36 kali dalam bentuk
tunggal dan sekali dalam bentuk
mutsanna untuk menunjuk manusia dari
sudut lahirnya serta persamaannya
dengan manusia lainnya.
17. Basyar
Dengan demikian, kata basyar dalam Al-
Qur’an menunjuk pada dimensi material
manusia yang suka makan, minum, tidur,
dan jalan-jalan . َ َقَلَخ ْنَأ ِهِتاَيَآ ْنِم َو
ابَرُت ْنِم ْمُك
َونُرِشَتْنَت ٌَرشَب ْمُتْنَأ اَذِإ َّمُث
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya
ialah dia menciptakan kamu dari tanah,
kemudian kamu (menjadi) manusia yang
berkembang biak (memiliki anak). (Q.S.
ar-Rum [30]: 20)
18. A-INSAN
kata insan, berasal dari tiga kata: anasa yang
berarti melihat, meminta izin, dan mengetahui;
nasiya yang berarti lupa; dan al-uns yang
berarti jinak. Dalam Al-Qur’an, kata insaan
disebut sebanyak 65 kali. Kata insaan
digunakan Al-Qur’an untuk menunjuk kepada
manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan
raga. Bahkan, lebih jauh
Bintusy Syathi’ menegaskan bahwa makna
kata insaan inilah yang membawa manusia
sampai pada derajat yang membuatnya pantas
menjadi khalifah di muka bumi, menerima
beban takliif dan amanat kekuasaan.
19.
20. Aspek Elemen Manusia
Jasad
Terdiri dari struktur organisasi fisik (proses penciptaan,
manusia sama dengan hewan, terbuat dari api, udara,
tanah dan air) namun manusia dalam penciptaanya
bersifat proporsional antara keempat unsur tersebt.
Mkhluk yang terbaik surah attin.
Nyawa; energi kehidupan yang bersifat fisik, sudah ada
dalam sperma dan ovum.nyawa memiliki batas
Aspek jasmani ini memiliki sunatullah sama dgn hewan
dan tumbuhan jadi manusia secara bioIogis sama
dengan hewan
21. Ruh
- Merupakan urusan tuhan Al Isra’
- ruh menurut ahli ilmuwan
. ruh adalah materi sekalipun benda
. Ruh adalah spritualisme
. Gabungan keduanya
22. Nafs
Nafs mempunyai banyak makna
Sebagai totalitas manusia yang memiliki
jiwa dan raga
sisi lain dalam manusia yang melahirkan
tingkah laku
23. MANUSIA DALAM
PANDANGAN ISLAM
manusia diperkenalkan dengan menjelaskan fungsinya
dan tugas yang diembannya:
Tugas manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi
Al-An’am
“Dan dialah menjadikan kamu khalifah-khalifah
(penguasa) di bumi dan dia meninggikan sebagian
kamu atas sebagaian yang lain beberapa derajat,
karena dia mengujimu tentang apa yang diberikannya
kepadamu”
Mengelola, menjaga dan memanfaatkan alam untuk
kepentingan manusia; Hud ayat 61
“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
menugaskan kamu memakmurkannya)
24. Manusia Adalah Sama
- manusia diciptakan dari asal yang sama
Al-hujurat ayat 13
“Hai manusia Sesungguhnya kami menjadikan
kamu dari seorang laki-laki dan perempuan
dan kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa
, supaya kamu saling kenal mengenal dengan
baik sesungguhnya semulia-mulia kamu pada
sisi Allah ialah yang paling taqwa” - manusia
diciptakan dari asal yang sama
25. Manusia Memiliki Hak Yang
Sama
Islam tidak memberikan hak hak-hak istimewa
bagi seorang atau golongan yang lainnya,
setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang
sama,
Islam menolak diskriminasi, Albuhari
“Dengarlah dan taatilah walaupun yang diangkat
menjadi pimpinan ataskamu itu seorang
hamba bangsa Habsyi yang kepalanya
bagaikan buah anggur yang kering, selama dia
menegakan kitap |Allah padamu”
Diskriminasi antar golongan, bangsa, laki-laki
dan perempuan dll.
26. Manusia makhluk Allah
yang paling Mulia
MANUSIA sebagai keturunan adam adalah makhluk
mulia. Allah telah melebihkan dengan makhluk lainnya
“Dan sesunggguhnya Kami telah memuliakan anak-anak
Adam dan telah Kami berikan kendaraan bagi mereka di
laut, di darat, dan tlah kami berikan rizki yang baik-baik
kepada mereka dan telah kami lebihkan dengan
sesungguhnya dari kebanyakan yang telah kami jadikan”
Tidak ada manusia istimewa dalam islam. Wali bukan
corak kesucian, kekeramatan serta memiliki kekuasaan.
“Ketahuilah sesungguhnya wali-wali Allah itu tiadalah
mereka merasa takut dan tiada pula merasa susah.
Mereka itu adalah orang-orang beriman dan senantiasa
bertakwa kepada Allah”(Yunus: 63-64)
27. PERSAMAAN DALAM
PANDANGAN BARAT
4 Juli 1776, that all men are created
equal
1798 tiga doktrin revolusi prancis: liberte,
egalite et fraternite.
Desember 1949 tentang hak-hak azasi
manusia yang diumumkan oleh PBB
Tetapi semua hanya slogan belaka, karena
masih banyak terjadi rasialisme di dunia
barat terutama pada perbedaan warna
kulit
28. PROSES PENCIPTAAN
MANUSIA DALAM ISLAM
Adam manusia pertama dengan segala karakter
kemanuisaan dan lengkap dengan kebudayaan
sehingga diangkat menjadi khalifah (al Baqarah:30)
“Ketika Tuhanmu berfirman pada para malaikat
sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang
khalifah di muka bumi. Meraka berkata; mengapa
engkau hendak menjadikan seorang khalifah di muka
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah. Tuhan berfirman;
Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui”
Adam makhluk yang memiliki intelengensi yang paling
tinggi dibanding makhluk Allah lainnya
29. “Dia mengajarkan kepada Adam nama-
nama segala benda, kemudian
mengemukakannya kepada para
malaikat, seraya berfirman; sebutkan
kepada-Ku nama-nama benda-benda itu,
jika kalian memang benar!. Mereka
menjawab: Maha suci Engkau tidak ada
yang kami ketahui selain dari apa yang
Engkau ajarkan kepada kami…”
30. Manusia Diciptakan Dengan
Derajat Yang Tinggi
Manusia puncak ciptaan Allah yang tertinggi
menurut kodrtanya manusia adalah hanief
(makhluk yang cinta pada kesucian dan selalu
cenderung pada kebenaran
“Hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
Islam sebagaimana engkau adalah hanief,
itulah fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menururt fitrah itu.”
Manusia diciptakan dalam bentuk yang paling
baik.
31. Penciptaan Manusia
Secara Fisik dalam Islam
Tahap Pencampuran bahan dari Ayah dan Ibu
Al-Mukminun:12 “Dan sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah”
Saripati tanah melalui makanan sebagian zat
menjadi sperma. (Unsur yang menyusun tubuh
manusia menurut penelitin ditemukan pada
jenis-jnis tanah).
“kemudian kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)” Al-Mukminun:13
32. Proses penciptaan
Manusia
alaqah adalah embrio yang berumur 24-25 hr
Mudghah segumpal daging (embrio berumur 26-27 hr).
Idzam, cikal tulang rangka yang berbentuk dalam stadium
mudghah (24-40 hr) berubah menjadi tulang rawan, setelah itu
embrio berada dalam stadium tulang (idzam)
Tulang dibungkus daging (fakasaunal idzama lahma) setelah
tulang dibentuk diikrjadi asuti oleh pembentukan daging.
Pada minggu ke 8 embrio menjadi fetus membentuk otot-otot
Minggu 12 terjsdi asifikasi pada pusat pertulangan dan
pertumbukan organ yang lainnya.
“Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah kami jadikan segumpal daging dan segumpal
daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
kami bungkus dengan danging. Kemudian kami jadikan ia
makhluk yang berbentuk lain. Maha sucilah Allah pencipta yang
paling baik” Al-mukminun:14
33. Proses Penciptaan
Manusia Selanjutnya
Proses selanjutnya Allah meniupkan ruh pada janin
“Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air
yang hina. Kemudian Dia menyempurnakannya dan
meniupkan ke dalam tubuhnya ruh (ciptaan)-Nya dan
Dia menjadikan bagi kamu pendengaran dan
penglihatan dan hati(tetapi) kamu sedikit sekali
bersyukur” As sajadah;8-9
Jelas terlihat bahwa manusia diciptakan dari unsur materi
dan imateri; jasmani dan rohani; tubuh berasal dari
tanah dan ruh berasal dari subtansi imateri alam ghaib
“….Iblis berkata: Aku lebih baik dari padanya , karena
Engkau ciptakan aku dari api , sedangkan dia engkau
ciptakan dari tanah” (Shaad:76)
34. Potensi Manusia
Tubuh memiliki daya bersifat fisik (mendengar, melihat,
mencium,merasakan serta memiliki daya gerak)
Ruh memiliki dua daya yakni : daya fikir dan rasa
Daya fikir melahirkan logika yang dikembangkan melalui
pemahaman terhadap fenomena alam. Sedangkan rasa
dipertajam melalui ibadah yang mengarah pada nilai-
nilai dan melahirkan etika. Rasa etis disebut juga rasa
agama (kebertuhanan) yang secara potensial dimiliki
oleh manusia.
“Dan Ingatlah ketika Tuhanmu mengeluarkn keturnan
anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
Bukankah aku ini tuhanmu: Betul (Engkau Tuhan Kami ),
kami menjadi saksi. Kami lakukan yang demikian itu
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan;
Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (keesaan Allah)” (al-A’raf;172
35. Potensi-potensi dasar di diatas
membentuk struktur kerohanian yang
berada di dalam diri manusia yang dapat
membentuknya sebagai insan, yaitu
manusia dalam kaitan ilmu pengetahuan,
konsisten kepada nilai-nilai kebenaran
dan menyandang amanah Allah di muka
bumi.