Surah An-Nazi'at membahas tentang hari kiamat dimana malaikat-malaikat akan mencabut nyawa manusia dengan keras, dan manusia akan dibangkitkan kembali setelah menjadi tulang belulang."
1. MAKALAH PSQQ AL - QUR’AN
“MERINGKAS TAFSIR SURAH AN – NAZI’AT”
Dosen Pengampu :
Rahmat Hidayatullah
Oleh:
Fathor Rohman (22.12.01.20.0479)
M. Faishal Al Farisi (22.12.01.20.0484)
Miftahus Surur (22.12.01.20.0485)
Mohammad Zaini (22.12.01.20.0488)
Nur Alam (22.12.01.20.0495)
Siti Khoirunnisa’ (22.12.01.20.0498)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG - KRAKSAAN - PROBOLINGGO
2022
2. i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang mana telah
memberikan Rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami
mampu menyusun makalah yang berjudul Ringkasan Tafsir Surah An-Nazi’at ini
dengan baik dan tepat waktu guna untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
PSQQ Al – Qur’an . sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada sang revolution of islam, dambaan tercinta Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa dunia ilmiah kepada segenap umatnya, serta selalu didamba
syafaatnya.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan
dengan Tafsir Al – Qur’an, dan serta informasi dari media masa yang
berhubungan dengan Tafsir Al – Qur’an. Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
membawa manfaat untuk pembaca. Aamiin.
Kraksaan, 27 Desember 2022
Penulis
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................. 1
C. TUJUAN MASALAH ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN MASALAH ................................................................... 2
A. Penjelasan surah An-Nazi’at........................................................................ 2
B. Isi kndungan surah An-Nazi’at .................................................................... 3
PENUTUP............................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................ 15
B. Saran........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan pedoman pertama dan utama bagi umat Islam. alQur’an
diturunkan dalam bahasa Arab, namun yang menjadi masalah dan pangkal
perbedaan adalah kapasitas manusia yang sangat terbatas dalam memahami
alQur’an. Karena pada kenyataannya tidak semua yang pandai bahasa Arab,
sekalipun orang Arab sendiri,mampu memahami dan menangkap pesan Ilahi yang
terkandung di dalam al-Qur’an secara sempurna. Terlebih orang ajam (non-Arab).
Bahkan sebagian para sahabat nabi, dan tabi’in yang tergolong lebih dekat
kepada masa nabi, masih ada yang keliru menangkap pesan al-Qur’an. Kesulitan-
kesulitan itu menyadarkan para sahabat dan ulama generasi berikutnya akan
kelangsungan dalam memahami al-Qur’an. Untuk memahami suatu makna Al –
Qur’an tentunya tidak dapat lepas dari tafsir. Dan dalam hal ini penulis memilih
menganalisasurah An-Nazi’at Ayat 1-14 dalam Al – Qur’an esuai tafsir.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja makna yang terkandung dalam penjelasan surah An – Nazi’at Ayat
1-14 dalam Al – Qur’an ?
2. Apa isi kandungan surah An – Nazi’at ayat 1 - 14 ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui dan memahami makna yang terkandung dalam penjelasan surah
An – Nazi’at Ayat 1-14 dalam Al – Qur’an
2. Mengetahui dan memahami isi kandungan surah An – Nazi’at ayat 1 - 14
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Penjelasan Surah An – Nazi’at
Surat an-Nazi’at adalah surat yang ke 79 atau surat kedua dari juz ‘amma.
Surat an-Nazi’at -sebagaimana yang disampaikan oleh al-Imam Al–Qurtubi
rahimahumullahu ta’ala– merupakan surat makiyyah, artinya ayat-ayat dalam
surat An-Nazi’at diturunkan tatkala Nabi berdakwah di fase mekah sebelum
berhijrah ke kota madinah. Sebagimana yang telah dijelaskan bahwa
kebanyakan pokok pembahasan surat-surat makiyyah berkisar pada iman
kepada Allah, iman kepada Rasul, dan terutama iman tentang adanya hari
kebangkitan yaitu tentang hari kiamat.
Sebagaimana pada surat an-Naba’, pokok pembahasannya berkisar pada
beriman terhadap hari kebangkitan, begitu pula dengan surat an-Nazi’at, Allah
memfokuskan permasalahan pada iman tentang hari akhirat. An Naziat artinya
malaikat-malaikat yang mencabut. Selain itu, surat An Naziat juga disebut
dengan nama as Saahirah yang diambil dari ayat 14. Tak hanya itu, surat An
Naziat juga dinamakan surat Ath Thaammah yang diambil dari ayat 34.
Asbabun nuzul surat An Naziat dilatarbelakangi oleh orang-orang kafir
yang mendengar adanya hari kebangkitan sesudah mati, mereka heran dan
mengejek sebab menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan.
Karena menurut keyakinan mereka tidak ada hari kebangkitan. Itulah sebanya
mereka bertanya demikian itu.
Diriwayatkan oleh Said bin Manshur yang bersumber dari Muhammad bin
Ka’ab bahwa ketika turun firman ‘Alaa innaa laa marduuduuna fil hafiroh
(apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan
kepada kehidupan yang semula? (An Naziat ayat 10) sebagai keterangan
kepada Rasulullah, dan terdengar oleh kaum kafir quraisy, mereka berkata, “
kalau kita dihidupkan kembali sesudah mati, tentu kita akan rugi.” Maka
turunlah ayat berikutnya (an naziat ayat 12) sebagai keterangan dari Allah
kepada Rasul-Nya tentang ucapan kaum kafir Quraisy itu.
6. 3
( اًق َْرغ ِتاَع ِازَّنال َو
1
( اًطْشَن ِتاَطِشاَّنال َو )
2
( اًحْبَس ِتاَحِباَّسال َو )
3
)
( اًقْبَس ِتاَقِباَّسالَف
4
( اًرْمَأ ِتا َرِبَدُمْالَف )
5
( ُةَف ِاجَّالر ُفُج ْرَت َم ْوَي )
6
)
ِداَّالر اَهُعَبْتَت
( ُةَف
7
( ٌةَف ِاج َو ٍذِئَم ْوَي ٌوبُلُق )
8
)
( ٌةَعِشَاخ َاهُارَصْبَأ
9
)
ِة َرِفاَحْال يِف َُوندُود ْرَمَل اَّنِإَأ َونُلوُقَي
(10)
( ًة َر َِخن اًماَظِع اَّنُك اَذِإَأ
11
)
( ٌة َرِسَاخ ٌةَّرَك اًذِإ َكْلِت واُلاَق
12
( ٌةَد ِاح َو ٌة َرْج َز َيِه اَمَّنِإَف )
13
اَذِإَف )
ْمُه
( ِة َرِهاَّسالِب
14
)
Artinya : Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa)
dengan keras, dan (malaikat-malaikat) yang mencabut nyawa
dengan lemah lembut, dan (malaikat-malaikat) yang turun dari
langit dengan cepat, dan (malaikat-malaikat) yang mendahului
dengan kencang, dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan
(dunia). (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika
tiupan pertama mengguncangkan alam, tiupan pertama itu diiringi
oleh tiupan kedua. Hati manusia pada waktu itu sangat takut,
pandangannya tunduk. (Orang-orang kafir) berkata, 'Apakah
sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan
semula. Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah
menjadi tulang belulang yang hancur lumat?” Mereka berkata,
"Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang
merugikan.” Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan
satu kali tiupan saja, maka dengan serta merta mereka hidup
kembali di permukaan bumi.
B. Isi Kandungan Surah An – Nazi’at
Berikut isi kandungan surah An – Nazi’at berdasarkan ayatnya :
1. اًقْرَغ ِتَاع ِ
ازَّنالَو
Artinya : “demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan
keras.”
Di awal surat an-nazi’at Allah subhanallahu wata’ala bersumpah
dengan para malaikat. Allah subhanallahu wata’ala bersumpah dengan
makhluk yang Allah kehendaki. Diantaranya Allah bersumpah dengan
para malaikat untuk menekankan bahwasanya hari kiamat pasti terjadi.
Tidaklah Allah bersumpah dengan sesuatu kecuali untuk menekankan
sesuatu. Dan kita tahu bahwasanya para malaikat adalah makhluk-
makhluk Allah yang amat dahsyat.
7. 4
Kata para ahli tafsir, sebagian sahabat menyatakan bahwa an-
nazi’at adalah para malaikat yang mencabut nyawa orang kafir dengan
pencabutan yang sangat keras. Sebagaimana yang disebutkan dalam
hadist yang shahih, dimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda :
َنِم ٍلاَبْقِإ َو اَيْنُّدال َنِم ٍاعَطِقْنا يِف َانَك اَذِإ َرِفاَكْال َدْبَعْال َّنِإ َو
ٌظََلِغ : رواية (وفي ٌةَكِئ َ
َلَم ِاءَمَّسال َنِم ِهْيَلِإ َل ََزن ،ِة َر ِخ ْ
اْل
ُحوُسُمْال ُمُهَعَم ،ِهوُجُوْال ُدوُس )ٌداَدِش
،) ِ
ارَّنال َنِم : رواية (وفي
َ
سِلْجَي ىَّتَح ،ِت ْوَمْال ُكَلَم ُءي ِجَي َّمُث ، ِ
رَصَبْال َّدَم ُهْنِم َونُسِلْجَيَف
َنِم ٍطَخَس ىَلِإ ي ِجُرْاخ ،ُةَثيِبَخْال ُسْفَّنال اَهُتَّيَأ :ُلوُقَيَف ،ِهِسْأ َر َدْنِع
ٍبَضَغ َو ِهللا
.“
:َلاَق
”
ِدَسَج يِف ُقَّرَفُتَف
ُعََزتْنُي اَمَك اَهُع ِ
زَتْنَيَف ،ِه
معها (فتقطع ِلوُلْبَمْال ِوفُّصال َنِم )الشعب (الكثير ُدوُّفَّسال
والعصب العروق
)
Artinya : “Dan sesungguhnya hamba yang kafir jika telah terputus
dari dunia dan menuju ke akhirat maka turunlah kepadanya dari
langit malaikat-malaikat yang kasar dan keras serta hitam
wajahnya, sambil membawa pakaian tebal/kasar yang terbuat dari
api neraka, lalu para malaikat tersebut duduk di dekatnya sejauh
mata memandang. Lalu datanglah malaikat maut hingga duduk di
sisi kepalanya, lalu berkata, “Wahai jiwa yang buruk, keluarlah
menuju kemurkaan dan kemarahan Allah”. Lalu jiwa yang buruk
tersebut tersebar di jasadnya kemudian malaikat maut
mencabutnya sebagaimana dicabutnya as-sufud (besi tajam yang
digunakan untuk mengaitkan daging agar siap untuk dibakar-pent)
dari wol yang basah.” (HR Ahmad No. 18534 dengan sanad yang
shahih).
Andaikan sepotong kain wol dalam keadaan basah kemudiannya
didalamnya terdapat semacam duri, maka mengeluarkannya adalah
suatu hal yang susah karena kainnya basah. Jika ingin dikeluarkan
maka duri tersebut akan merobek-robek kain wol. Demikianlah
gambaran bagaimana para mailaikat ketika mencabut ruh orang-orang
kafir. Malaikat akan memaksa untuk mencabutnya dengan keras
meskipun sulit. Ini merupakan bentuk siksaan untuk mereka.
8. 5
Adapun makna (اًقْرَغ) sebagaimana penjelasan Asy-Syaukani
rahimahullah adalah berasal dari kata seseorang yang sedang menarik
tali busur. Beliau berkata:
ِدَمْال َةَيَاغ ُهَّدُمَي ْنَأ ِ
س ْوَقْال يِف ِع ِ
ازَّنال ُاق َرْغِإ َو
.…
إغراقا :أي
األجسام أقاصي من تنزعها حيث النزع في
Artinya : “Seseorang yang menarik tali busur panah dengan اًق َْرغ
yang menarik tali busur dengan sekuat-kuatnya hingga …yaitu para
malaikat mencabut nyawa sekuat-kuatnya dari seluruh ujung-ujung
tubuh” (Fathul Qodir 5/449).
Allah menyebutkan dalam Al Qur’an bagaimana malaikat maut
mencabut nyawa orang-orang kafir. Allah SubhanAllahu wata’ala
berfirman:
ْمُهَهوُج ُو َُونب ِ
ْرضَي ُةَكِئ َ
َلَمْال ۙ واُرَفَك َِينذَّال ىَّف َوَتَي ْذِإ ٰ
ىَرَت ْوَل َو
ِقي ِ
رَحْال َابَذَع واُقوُذ َو ْمُه َارَبْدَأ َو
Dan sekiranya kamu mereka melihat ketika para malaikat
mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan
punggung mereka (dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa neraka
yang membakar.” (QS Al-Anfal : 50)
Tentunya tata cara malaikat mencabut nyawa orang-orang kafir
dengan kasar dan keras tersebut adalah perkara yang ghaib yang tidak
bisa dijangkau oleh mata manusia. Kita saksikan secara kasat mata
sebagian orang kafir seakan-akan meninggal dengan tenang, padahal
nyawa mereka disiksa oleh para malaikat. Seandainya pukulan para
malaikat terhadap ruh-ruh orang kafir tersebut nampak pada jasad-
jasad mereka yang menghitam, nicaya hal tersebut bukan lagi perkara
ghaib sehingga semua orang akan masuk islam dan beriman kepada
Allah serta Rasul-Nya shallahu ‘alaihi wassallam karena mengetahui
keadaan orang yang meninggal dalam keadaan kafir, mereka disiksa
oleh para malaikat.
2. اًطْشَن ِتاَطِشاَّنالَو
9. 6
Artinya : “dan demi malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah
lembut”
Malaikat yang dipakai bersumpah pada ayat pertama adalah
malaikat pencabut nyawa orang-orang kafir. Sedangkan jenis malaikat
yang dipakai bersumpah pada ayat yang kedua adalah malaikat
pencabut nyawa orang mukmin dengan pencabutan yang penuh dengan
kelembutan. Disebutkan dalam hadist :
رأسه عند يجلس حتى السَلم عليه الموت ملك يجيئ ثم
خرجيُا ،)المطمئنة :رواية (وفي الطيبة النفس أيتها :فيقول
من مغفرة إلى
قال ،ورضوان هللا
:
تسيل كما تسيل فتخرج
اءَقِالس يِف ْنِم القطرة
Artinya: “Kemudian datanglah malaikat Maut ‘alaihis salam. Dia
duduk di samping kepalanya, dan mengatakan, ‘Wahai jiwa yang
baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan ridha-Nya.’ Keluarlah
ruh itu dari jasad, sebagaimana tetesan air keluar dari mulut
ceret.” (HR Ahmad no. 18543 dan Abu Daud no. 4753. Al-Albani
menyatakan hadis ini hadis yang shahih)
Demikianlah ruh orang-orang yang beriman tatkala dicabut oleh
malaikat, penuh dengan kelembutan, penuh dengan rahmat dan kasih
sayang. Berbeda dengan nyawa orang-orang kafir yang dicabut dengan
cara kasar.
Sekali lagi, ini adalah perkara ghaib yang tidak terlihat oleh kasat
mata tetapi. Tidak ada yang bisa melihat bagaimana cara malaikat
mencabut nyawa, semuanya hanya dijelaskan melalui Nabi
ShalAllahu’alaihi wassallam dalam hadist-hadsitnya bahwasanya
orang-orang yang beriman dicabut dengan cara yang lembut adapun
orang kafir dengan cara yang kasar.
3. اًحْبَس ِتاَحِباَّسالَو
Artinya : “demi malaikat yang turun dari langit dengan cepat”.
Para malaikat adalah makhluk Allah yang sangat dahsyat yang
bergerak dengan cepat. Ada malaikat langit ada juga malaikat bumi.
Malaikat yang turun dari langit menuju bumi bergerak begitu cepat,
kemudian dari utara ke selatan, dari barat ke timur. Bahkan sebagian
ulama mengatakan bahwasanya kecepatan malaikat melebihi
10. 7
kecepatan jin. Kita ketahui bahwasanya jin juga bergerak berpindah
dari satu tempat ke tempat lainnya sehingga dalam sebuah hadist
disebutkan tentang bagaimana jin mencuri berita dari langit dari para
malaikat. Para jin tersebut terbang bergerak, namun para jin itu
bertumpuk-tumpuk agar bisa mencuri berita dari langit, adapun ketika
bergerak tidaklah secepat malaikat. Itulah sebabnya para jin yang
mencuri berita bisa terkena lemparan api sebelum menyampaikan
semua kabar hasil mencuri dengar dari malaikat. Karena para malaikat
ketika bergerak melebihi kecepatan jin.
Sebagian ulama ketika menyebutkan tentang kisah Nabi Sulaiman
‘alaihissallam, yang tatkala Nabi Sulaiman meminta anak buahnya
untuk mendatangkan singgasana Ratu Balqis, maka kemudian diantara
anak buah Nabi Sulaiman ada jin ifrit yang berkata :
يِنِإ َو ۖ َكِامَقَم ْنِم َومُقَت ْنَأ َلْبَق ِهِب َيكِتآ َانَأ ِن ِجْال َنِم ٌيت ِ
رْفِع َلاَق
َقَل ِهْيَلَع
ٌينِمَأ ٌّيِو
Artinya : “Aku akan mendatangkan singgasana ratu balqis sebelum
engkau berdiri dari tempat dudukmu.” (QS An-Naml : 39)
Tiba-tiba ada yang lain yang lebih hebat berkata :
كُف ْرَط َْكيَلِإ َّدَت ْرَي ْنَأ َلْبَق ِهِب َيكِتآ َانَأ
Artinya:“Aku akan mendatangkannya sebelum engkau
mengedipkan mata” (QS An-Naml : 40)
Sebagian ulama menyatakan bahwa yang menantangnya itu adalah
orang shaleh yang kemudian dia berdoa kepada Allah subhanAllahu
wata’ala agar bisa mendatangkan singgasana Ratu Balqis dalam waktu
yang sangat cepat. Maka Allah pun memerintahkan malaikat untuk
membawa singgasana tersebut dengan sangat cepat. Adapun jin ‘Ifrit
membutuhkan waktu untuk mendatangkan singgasana Ratu Balqis
menuju Sulaiman. Jadi meskipun jin sangat cepat bergerak, akan tetapi
kata para ulama malaikat lebih cepat daripada jin.
Dan ini semua menunjukan hebatnya penciptaan malaikat, karena
malaikat terciptakan dari cahaya, dan mereka adalah makhluk yang
tidak makan dan tidak minum, akan tetapi energi mereka luar biasa
11. 8
dengan kecepatan gerak yang luar biasa serta kekuatan mereka yang
sangat hebat. Sungguh Allah maha kuasa dalam menciptakan para
malaikat.
4. اًقْبَس ِتاَقِباَّسالَف
Artinya : “dan malaikat-malaikat yang mendahului dengan kencang”.
Ayat ini memperkuat ayat sebelumnya tentang bagaimana malaikat
bergerak dengan begitu kencangnya. Ini adalah salah satu bukti bahwa para
malaikat adalah makhluk yang sangat dahsyat. Allah mengatakan :
ً
َلُسُر ِةَكِئ َ
َلَمْال ِلِعاَج ِ
ض ْرَ ْ
األ َو ِتا َاوَمَّسال ِرِاطَف ِ َّ ِ
ّلِل ُدْمَحْال
يِلوُأ
َ َّ
َّللا َّنِإ ۚ ُءَاشَي اَم ِقَْلخْال يِف ُدي ِ
زَي ۚ َعاَبُر َو َث َ
َلُث َو ٰ
َىنْثَم ٍةَحِنْجَأ
ٌِيردَق ٍءَْيش ِلُك ٰ
ىَلَع
Artinya : “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan
langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan
Allah, yang para malaikat tersebut ada yang memiliki sayap
masing-masing (ada yang) dua, tiga, empat. Allah menambahkan
pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fathir : 1)
Ini menunjukkan akan kedahsyatan salah satu makhluk Allah ini
yaitu malaikat. Oleh karena itu, salah satu malaikat yang pernah
dinampakkan dalam bentuk aslinya kepada Nabi shallAllahu ‘alaihi
wasallam yaitu malaikat jibril yang digambarkan dengan begitu luar
biasanya yaitu memiliki 600 sayap dimana Nabi pernah melihatnya
sebanyak dua kali dalam bentuk aslinya.
Kebanyakan malaikat apabila turun, dia menjelma menjadi
manusia. Malaikat jibril sering datang menemui Nabi dalam bentuk
manusia. Terkadang dalam bentuk seorang sahabat yang bernama
Dihyah Al-Kalbi. Rasulullah shallAllahu ‘alaihi wasallam tidak pernah
melihat bentuk malaikat Jibril dalam bentuk yang asli kecuali hanya
dua kali. Beliau melihat bahwasanya malaikat jibril memiliki 600
sayap, dan sayapnya jika dibuka akan menutupi cakrawala. Ini
menunjukkan betapa besarnya para malaikat tersebut. Dan malaikat
merupakan makhluk yang benar-benar ghaib, bahkan lebih ghaib
daripada jin. Kalau jin meski dia termasuk makhluk yang ghaib,
namun sering kita masih merasakan keberadaannya. Kita melihat ada
12. 9
orang yang kerasukan oleh jin, terkadang kita merinding seperti ada
makhluk halus yang mengganggu. Kita juga terkadang melihat jin
yang menjelma dalam bentuk-bentuk yang mengerikan atau bahkan ke
dalam bentuk manusia.
Adapun malaikat benar-benar tidak pernah kita lihat
keberadaannya, kita juga tidak pernah merasakan keberadaannya.
Namun Malaikat adalah makhluk yang benar-benar ada.
5. اًرْمَأ ِتاَرَِبدُمْلاَف
Artinya : “demi para malaikat yang mengatur urusan-urusan”
Para ulama menjelaskan bahwasanya malaikat itu sangatlah
banyak, mereka menjalankan perintah-perintah Allah subhanAllahu
wata’ala. Mereka tidak pernah membangkang atas apa yang Allah
perintahkan kepada mereka dan mereka menjalankan apa yang
ditugaskan kepada mereka”. Sehingga kita dapati ada malaikat gunung,
malaikat laut, malaikat awan, malaikat pencabut nyawa, malaikat
peniup sangkakala, malaikat penjaga surga, malaikat penjaga neraka,
dan ada malaikat yang tugasnya hanya beribadah dilangit. Sampai-
sampai Nabi shAllahu ‘alaihi wassallam menyebutkan bahwa langit
penuh sesak karena tidak ada tempat sejengkal pun kecuali ada
malaikat yang bersujud. Nabi berkata :
ُءاَمَّسال ِتَّطَأ ،َونُعَمْسَت َ
َل اَم ُعَمْسَأ َو ،َن ْو َرَت َ
َل اَم ى َرَأ يِنِإ
َأ ُع ِ
ض ْوَم اَهيِف اَم ،َّطِئَت ْنَأ اَهَل َّقَح َو
ٌكَلَم ِهْيَلَع َّ
َلِإ َعِباَصَأ ِعَب ْر
ٌد ِاجَس
Artinya : “Sesungguhnya aku melihat apa yang kalian tidak lihat,
dan aku mendengar apa yang kalian tidak mendengarnya. Langit
terasa berat dan pantas bagi langit untuk terasa berat. Tidak ada satu
tempat seukuran empat jari kecuali ada malaikat yang sujud di
atasnya” (HR Ahmad no 21516, At-Tirmidzi no 2312 dan Ibnu Maajah
no 4190 dengan sanad yang hasan)
ٌطْيِطَأ asalnya adalah suara yang keluar dari rahil (pelana onta
yang terbuat dari kayu) tatkala diduduki oleh penunggang onta. Atau
suara rintihan onta tatkala dibebani dengan beban yang sangat berat.
Maksud dari hadits di atas adalah langit seakan-akan merasa keberatan
karena betapa banyaknya malaikat yang menempati langit.
13. 10
Allah menciptakan malaikat dengan jumlah yang sangat banyak
yang mengatur berbagai macam urusan.
Kita meyakini ada malaikat pengatur hujan, dan dia benar-benar
mengatur hujan. Apakah boleh bagi kita berdoa kepada malaikat hujan
tersebut agar dia menurunkan hujan? Ada malaikat yang mengatur
gunung. Apakah jika gunung berapi akan meletus kita boleh meminta
kepada malaikat gunung agar menahan letusan gunung berapi
tersebut? Bukankah malaikat hujan tersebut yang mengatur hujan?
Bukankah malaikat gunung tersebut yang benar-benar mengatur
gunung? Tetapi semua itu tidak boleh dilakukan karena para malaikat
tersebut tidak memiliki hak otonomi. Demikian juga kita meyakini
ada malaikat maut pencabut nyawa, apakah tatkala kita ingin berumur
panjang lantas kita meminta kepada malaikat maut agar menunda
kedatangannya kepada kita? Mereka para malaikat hanyalah
menjalankan perintah Allah subhanAllahu wata’ala. Malaikat pengatur
hujan tidak punya hak seutuhnya untuk mengatur hujan, dia hanya
menjalankan perintah Allah untuk mengaturnya. Malaikat pengatur
gunung tidak punya hak seutuhnya untuk mengatur gunung, dia hanya
menjalankan perintah Allah untuk mengaturnya. Demikian juga
malaikat pencabut nyawa tidak punya hak sama sekali untuk mencabut
nyawa, ia hanya menjalankan tugas yang diberikan oleh Allah.
6. ُةَف ِاجَّالر ُفُجْرَت َم ْوَي
Artinya : “(tatkala kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika
tiupan pertama menggoncang alam”
Padahal tiupan adalah sesuatu yang paling ringan yang menimpa
manusia, akan tetapi hal itu membinasakan manusia. Allah ingin
menjelaskan betapa lemahnya manusia, bahkan hanya dengan tiupan
sudah bisa membinasakan manusia (lihat Al-Ifshooh ‘an Ma’aani As-
Shihaah 6/348)
7. َفِداَّالر اَهُعَبْتَت
ُة
Artinya : “(tiupan yang pertama) diikuti dengan tiupan yang kedua”
Tiupan yang kedua inilah yang akan membangkitkan manusia.
Jarak antara tiupan yang pertama dengan yang kedua selama 40.
14. 11
Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu meriwayatkan sabda Nabi :
اَم
َونُعَب ْرَأ ِْنيَتَخْفَّنال َْنيَب
Artinya : “Jarak antara dua tiupan sangkakala adalah empat
puluh”
َونُعَب ْرَأ :واُلاَق ،ُتْيَبَأ :َلاَق ا؟ًم ْوَي َونُعَب ْرَأ َة َْري َرُه اَبَأ اَي :واُلاَق
َبَأ :َلاَق ؟ًةَنَس َونُعَب ْرَأ :واُلاَق ،ُتْيَبَأ :َلاَق ا؟ًرْهَش
ُتْي
Artinya : Mereka bertanya, “Wahai Abu Hurairah apakah
jarak yang dimaksud adalah 40 hari?”. Abu Hurariah berkata,
“Aku tidak bisa memastikan”. Mereka bertanya lagi, “Apakah 40
bulan?”. Abu Hurairah menjawab, “Aku tidak bisa memastikan”.
Mereka bertanya lagi, “40 tahun?”. Abu Hurairah menjawab,
“Aku tidak bisa memastikan”.
8. ٌةَف ِاجَو ٍذِئَم ْوَي ٌوبُلُق
Artinya : “Hati manusia pada waktu itu sangatlah ketakutan.”
Pada hari itu semua manusia dalam ketakutan, tetapi ketakutannya
bertingkat-tingkat. Orang-orang beriman juga akan ketakutan, para
Nabi juga ketakutan pada hari tersebut, hari tatkala semua manusia
dibangkitkan. Terlebih lagi orang kafir ketakutannya sangat parah
menyadari itu adalah hari kebangkitan. Sampai-sampai Allah
subhanAllahu wata’ala berfirman dalam Al-Qur’an :
اًق ْرُز ٍذِئَم ْ
وَي َينِم ِ
رْجُمْال ُرُشَْحن َو
Artinya : “dan pada hari itu Kami kumpulkan orang-orang yang
berdosa dengan (wajah) biru muram.” (QS Thaha : 102)
Bukan hanya pucat putih, tapi hingga berwarna biru karena saking
takutnya. Sebagian ulama berpendapat mata mereka berubah menjadi
biru karena saking ketakutan (Tafsiir Ibnu Katsir 5/278)
9. ٌةَعِشاَخ اَهُارَصْبَأ
Artinya : “pandangannya tunduk”
Demikianlah kondisi mengerikan yang akan terjadi pada hari
kiamat. Lantas apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir?
10. ِةَرِفاَحْلا يِف َُوندُودْرَمَل اَّنِإَأ َونُلوُقَي
Artinya “(Orang-orang kafir) berkata: “Apakah sesungguhnya kita
benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan semula?”
15. 12
Mereka heran mengapa mereka bisa dihidupkan kembali. Inilah yang
mereka ingkari yaitu tentang hari kebangkitan karena tidak masuk dalam
akal mereka. Padahal orang-orang musyirikin arab percaya kepada Allah
subhanallahu wata’ala, mereka tidak mengingkari akan eksitensi Allah.
Itulah mengapa kaum musyirikin dahulu juga berhaji, mereka juga
berthawaf di Ka’bah, mereka juga tahu bahwa ka’bah adalah rumah Allah
subhanallahu wata’ala. Oleh karena itu, tatkala Raja Abrahah ingin
menghancurkan Ka’bah, maka Abdul Muththalib kakek Nabi shallallahu
‘alaihi wassallam mengatakan, “Ka’bah ada Tuhannya yang menjaganya“.
Jadi, orang-orang musyirikin arab mengakui adanya Allah sang Pencipta,
akan tetapi mereka menyangka bahwasanya tidak akan ada hari
kebangkitan. Mereka menyangka bahwasanya Allah tidak akan
membangkitkan mereka. Mereka tidak mengimani hari kebangkitan. Oleh
karena itu, mereka mengatakan:
11. ًةَر ِخَن اًماَظِع اَّنُك اَذِإَأ
Artinya : “apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah
menjadi tulang belulang yang hancur?”
Mereka tidak yakin apakah mereka akan di kembalikan kembali
sebagaimana sedia kala? Apakah mereka akan dikembalikan sementara
mereka telah menjadi tulang belulang yang sudah lumat, yang sudah
bersatu dengan tanah? Padahal semua itu mudah bagi Allah subhanAllahu
wata’ala. Kemudian mereka kembali berkata :
12. ٌةَرِساَخ ٌةََّرك اًذِإ َكْلِت واُلاَق
Artinya : “mereka berkata, “kalau demikian, itu adalah suatu
pengembalian yang merugikan””
Kemudian Allah menjawab bahwa itu sangatlah mudah,
13. ٌةَد ِاحَو ٌةَرْجَز َيِه اَمَّنِإَف
Artinya : “maka pengembalian itu hanyalah dengan sekali tiupan
saja”,
Malaikat Israfil akan meniup sangkakala pada tiupan yang kedua,
sehingga begitu ditiupkan maka semuanya akan dibangkitkan oleh
Allah subhanAllahu wata’ala.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
16. 13
ُم َانَأ اَذِإ :ِهيِنَبِل َلاَق ُت ْوَمال ُه َرَضَح اَّمَلَف ِهِسْفَن ىَلَع ُف ِ
رْسُي ٌلُجَر َانَك
ُّت
في : رواية (وفي ِيح ِ
الر يِف يِنوُّرَذ َّمُث ،يِنوُنَحْاط َّمُث ،يِنوُق ِ
رْحَأَف
،)البحر
َع يِنَبِذَعُيَل يِبَر َّيَلَع َرَدَق ْنِئَل ِ َّ
َّللا َوَف
َاتَم اَّمَلَف ،ًادَحَأ ُهَبَّذَع اَم اًباَذ
ِهِب َلِعُف
َوُه اَذِإَف ، ْتَلَعَفَف ،ُهْنِم ِيكِف اَم يِعَمْاج :َلاَقَف َض ْرَألا ُ َّ
َّللا َرَمَأَف ،َكِلَذ
،ٌمِئاَق
ُهَل َرَفَغَف ،َكُتَيْشَخ ِبَر اَي :َلاَق ؟َتْعَنَص اَم ىَلَع َكَلَمَح اَم :َلاَقَف ” َلاَق َو
:ُهُْريَغ
«
ِب َر اَي َكُتَفَاخَم »
Artinya : “Ada seseorang yang berlebih-lebihan dalam bermaksiat.
Tatkala ia akan meninggal maka ia berkata kepada anak-anaknya,
“Jika aku meninggal maka bakarlah aku, lalu tumbuk/geruslah aku,
lalu tebarkanlah (debuku) di angin (dalam riwayat yang lain : di
lautan). Sungguh demi Allah jika Allah mampu untuk mengembalikan
aku maka Allah akan mengadzabku dengan adzab yang tidak pernah
ia mengadzab seorangpun dengannya”. Tatkala orang itu meninggal
maka anak-anaknya melakukan hal tersebut. Lalu Allah
memerintahkan bumi dengan berkata, “Wahai bumi kumpulkanlah
bagian orang tersebut yang ada pada dirimu !”. Maka bumipun
melakukannya, dan tiba-tiba orang tersebut sudah bangkit kembali.
Lalu Allah bertanya kepadanya, “Apa yang mendorongmu melakukan
itu semua?”, ia berkata, “Karena takut kepadaMu”. Maka Allahpun
mengampuninya” (HR Al-Bukhari no 3481 dan Muslim no 2756)
14. ِةَرِهاَّسالِب ْمُه اَذِإَف
Artinya : “Maka seketika itu mereka hidup kembali di bumi (yang baru)”
Patut diketahui bahwasanya bumi tempat dibangkitkannya kelak
bukanlah bumi yang kita pijak sekarang ini akan tetapi bumi yang lain.
Allah subhanAllahu wata’ala berfirman :
اَّهَقْال ِد ِاح َوْال ِ َّ ِ
ّلِل واُز َرَب َو ُات َاوَمَّسال َو ِ
ض ْرَ ْ
األ َْريَغ ُض ْرَ ْ
األ ُلَّدَبُت َم ْوَي
ِ
ر
Artinya : “(yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi
yang lain dan (demikian pula) langit-langit, dan mereka (manusia)
berkumpul (di padang mahsyar) menghadap Allah Yang Maha
Esa, Maha Perkasa.” (QS Ibrahim : 48)
Pada hari kiamat nanti Allah akan menghancurkan alam semesta
ini, dan Allah akan menggantikannya dengan yang lain. Bumi yang
akan menggantikan bumi sebelumnya di padang mahsyar nanti adalah
bumi yang datar dan tidak mempunyai gunung, tidak juga lembah, dan
tidak ada tanda-tanda, melainkan semuanya datar. Disitulah seluruh
17. 14
manusia sejak Nabi Adam sampai hari kiamat akan dikumpulkan yaitu
di padang mahsyar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berikut ini kesimpulan yang dapat di rangkum atau di ambil dari makalah
surat An – Nazi’at sebagai berikut ini :
Surat an-Nazi’at adalah surat yang ke 79 atau surat kedua dari juz ‘amma.
Surat an-Nazi’at -sebagaimana yang disampaikan oleh al-Imam Al-Qurtubi
rahimahumullahu ta’ala- merupakan surat makiyyah, artinya ayat-ayat dalam
surat An-Nazi’at diturunkan tatkala Nabi shallAllahu ‘alaihi wasallam
berdakwah di fase mekah sebelum berhijrah ke kota madinah. Sebagimana
yang telah dijelaskan bahwa kebanyakan pokok pembahasan surat-surat
makiyyah berkisar pada iman kepada Allah, iman kepada Rasul, dan terutama
iman tentang adanya hari kebangkitan yaitu tentang hari kiamat.
18. 15
B. Saran
Dengan mempelajari Tafsir Al – Qur’an ini diharapkan dapat
meningkatkan iman dan takwa kita. Dan selain itu dapat mempraktekkannya
agar di akhirat nanti kita mendapatkan ampunannya.
DAFTAR PUSTAKA
Al – Qattan, Manna Khall. Mabahis fi Ulumil, Riyadh, Maktabah Wahbah. 2014
Al – Qur’an dan terjemahan “Surat An – Nazi’at”
Az-Zuhaili, Wahbah. Tafsir Al – Munir Jilid 15, Gema insni . 1424 H
Hermawan. ulumul Qur’an, Bandung, Remaja Rosdakarya. 2011
http://dedikayunk.wordpress.com/2014/11/19/munasabah-dalam-al-quran/.01.37
http://www.abusyuja.com/2021/03/surat-naziat-pokok-kandungan-
keutamaan.html?m=1
https://www.researchgate.net/profile/Sokhi
Huda/publication/321110175_Tafsir_al
Qur%27an_Konsep_Dasar_Klasifikasi_dan_Perkembangannya/links/5a
de14445851541b7079c5b/Tafsir-al-Quran-Konsep-Dasar-Klasifikasi-dan-
Perkembangannya.pdf
19. 16
Jalal, Abdul. Ulumul Qur’an, Surabaya, Dunia Ilmu. 2013
penterjemah Al-Qur’an, Yayasan penyelnggara . Al – Qur’an dan Terjemhnya ,
Bandung , Cv Penerbit Diponorogo. 2008
Yusuf, Kadar. Study Qur’an, Jakarta, Amzah. 2012