1. Bagaimana hafalan quran kita
Suatu kebahagiaan hidup di masa ini sebab sekarang boleh dibilang quran ud jadi sahabat
banyak orang. Semakin menjamur rumah tahfidz, semakin menjamur rumah tahsin, dan semakin
menjamur juga kajian berkaitan dengan al Quran. Boleh dikata sekarang semua kalangan uda belajar
quran danbahkan menghafalnyawkwkwkwkwkw. Dari yang kecil ampe yang tua semua jadi penghafal
quran.Masif banget,ampe adalombanya,adapenghargaandari pemerintahplusampe bisalanjutstudi
dengan hafalan quran. Luar biasa memang penghafal quran dapat banyak faedah.
Nah tapi ada sudutpandangmenarikyangpernahditulisolehGubernurNTB,MuhammadZainul
Majdi dalam kolom mutiara Iman yang dimuat dalam tabloid Republika. Perlu kehati-hatian bagi kita
dalam menyikapi fenomena semakin maraknya penghafal quran. Beliau memulai dengan perkataan
sahabatRasul mengenai al qurantaklama setelahrasul wafat. Beliau mengatakan,’Pada masa kami tak
mudahuntukmenghafal al Quran,tapi kami mampu menjalankan nilai dan ajaran al Quran. Sedangkan
generasi setelahkami,merekamudahmenghafalal Quran,tapi sulituntuk menerapkan ajaran dan nilai
al Quran dalam kehidupan.
Salah satu contoh betapa sulitnya menghafal al Quran, Abdullah bin Umar bin Khattab,
menceritakan ayahnya Umar bin Khattab, mengahafal surat al Baqarh selama 12 tahun. Bahkan untuk
mensyukuri keberhasilannya menghafal surat tersebut, beliau menyembelih kambing dan unta.
Sekarang tidak jarang kita lihat dalam waktu yang tak selama itu orang bisa hafal seluruh quran. Ada
yang muda dan ada yang tua. Dengan semangat yang tinggi mereka dengan mudahnya menghafal
quran. Apalagi dengan begitu besarnya faedah menghafal quran, semakin bersemangatlah orang
menghafal quran.Tapi apakahsecara kuantitashafalanyangdimiliki umatsaatini sesuai dengankualitas
aplikatif dari nilai-nilaiquranyangada didalamnya?Jika kita membandingkan dengan generasi sahabat
awal dengan kita sekarang tentu jauh sekali, haduh mungkin bagaikan debu di gugusan galaksi jauh-
jauh. Barangkali kitamasihmenemukanorang-orangyangbanyakhafal al Quran tapi perilakunyabelum
mencerminkanhafalanyangiyamiliki sehingga faedah dari hafalan yang dimiliki belum terlihat secara
baik.
Sebuah penuturan Ibrahim bin Adham ketika ia berjalan dalam suatu pasar. Kemudian
tangannyadipegangolehpedagangyanginginberdiskusi.Pedagang tersebut ingin menanyakan makna
yang terkandung dalam ayat ‘ud uni astajib lakum’. Pedagang itu mengatakan bahwa ia telah berdoa
sepanjang pagi dan malam tapi doanya tak kunjung dikabulkan bahkan kehidupannya tak berubah
menjadi lebih baik dari keadaannya saat ini. Mendengar pemaparan tersebut Ibrahim bin adham
menjawab,bahwakalianpedagangtersebut seperti kebanyakan masyarakat telah mengenal allah tapi
tak melaksanakan dan menunaikan hak allah. Kalian membaca al quran tapi tidak mengamalkan apa
yang terkandung di dalamnya. Kesalahan tersebut ada dalam diri anda sendiri. Berdoa tanpa diikuti
usaha konkrit tak akan merubah nasib seseorang sebab doa hanyalah salah satu factor penguat dari
usaha yang dilakukan.
Yap sembari terus mengahafal quran cobalah terus untuk mengamalkannya. Mengamalkan
setiapajaranyang terdapatdalamhafalanquran yang kita miliki bukan sekedar menghafalnya. Apalagi
2. jika salah niat dalam menghafal seperti pengen disebut hafidz, atau pengen jadi keren atau malah
pengen merebut hati akhwat pujaan :D wkwkwkwkwkwkwkwkw. Yap mari terus mengahafal dan
sinkrokan dengan penerapan nilainya wkwkwkw dari saya yang bukan hafidz quran :D