Sifat jujur merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia. Karena mulianya orang yang jujur, baik di sisi Allah maupun di sisi manusia, kejujuran harus ditegakkan meskipun berat dan susah. Kejujuran adalah pujian dari Allah Swt. untuk diri-Nya. Allah Swt memiliki sifat jujur dalam semua berita-Nya, syari’ah-Nya, dalam kisah-kisah-Nya.
Q.S. an-Nisa’/4:87
“Allah, tiada tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak diragukan terjadinya. Siapakah yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah?”
Arti jujur : kesesuaian antara apa yang diucapkan atau diperbuat dengan kenyataan yang ada.
Q.S. at-taubah/9:119
Keutamaan Jujur
Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena mengarahkan pelakunya kepada kebajikan, sebagaimana dijelaskan olah Nabi Muhammad SAW.
Artinya : “Dari Abdullah ibn Mas’ud, dari Rasulullah SAW. bersabda : “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga….” (HR. Bukhari)
Sifat jujur merupakan faktor terbesar tegaknya agama dan dunia. Karena mulianya orang yang jujur, baik di sisi Allah maupun di sisi manusia, kejujuran harus ditegakkan meskipun berat dan susah. Kejujuran adalah pujian dari Allah Swt. untuk diri-Nya. Allah Swt memiliki sifat jujur dalam semua berita-Nya, syari’ah-Nya, dalam kisah-kisah-Nya.
Q.S. an-Nisa’/4:87
“Allah, tiada tuhan selain Dia. Dia pasti akan mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak diragukan terjadinya. Siapakah yang lebih benar perkataan(nya) daripada Allah?”
Arti jujur : kesesuaian antara apa yang diucapkan atau diperbuat dengan kenyataan yang ada.
Q.S. at-taubah/9:119
Keutamaan Jujur
Nabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur karena mengarahkan pelakunya kepada kebajikan, sebagaimana dijelaskan olah Nabi Muhammad SAW.
Artinya : “Dari Abdullah ibn Mas’ud, dari Rasulullah SAW. bersabda : “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga….” (HR. Bukhari)
Majalah Hidayatullah, media dakwah yang terbit tiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh.
Majalah Hidayatullah, media dakwah yang terbit tiap awal bulan. Untuk membangun semangat ukhuwwah muslimin dunia dengan landasan AQIDAH ISLAM yang kokoh.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. 1/22/2019 Blogger: Sifat yang Tidak Boleh dimiliki oleh Seorng Muslim - Edit entri
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3131387542943674656#editor/target=post;postID=7255540520142345392;onPublishedMenu=allpost… 1/2
Ghibah Dalam Islam
Dari segi bahasa, ghibah artinya membicarakan mengenai hal negatif atau positif tentang orang lain yang tidak
ada kehadirannya di antara yang berbicara. Dari segi istilah, ghibah berarti pembicaraan antar sesama muslim
tentang muslim lainnya dalam hal yang bersifat kejelekkan, keburukan, atau yang tidak disukai. Bedanya dengan
dusta, sesuatu yang diperbincangkan dalam ghibah memang benar adanya.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
‘Tahukah kalian, apakah itu ghibah? Para sahabat menjawab, ‘Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.’
Rasulullah SAW bersabda, ‘engkau membicarakan sesuatu yang terdapat dalam diri saudaramu mengenai
sesuatu yang tidak dia sukai. Salah seorang sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, bagaimana
pendapatmu jika yang aku bicarakan benar-benar ada pada diri saudaraku? Rasulullah SAW menjawab,
jika yang kau bicarakan ada pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah mengghibahinya.
Sedangkan jika yang engkau bicarakan tidak terdapat pada diri saudaramu, maka engkau sungguh telah
mendustakannya.” (H. R. Muslim)
Dalil Mengenai Larangan Mengghibah
Beberapa dalil mengenai larangan berbuat ghibah dalam Al-Qur’an dan hadist:
1. Dalil Al-Qur’an, Allah SWT berfirman yang artinya;
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka
itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu
menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. 49 : 12).
“Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Q. S. Al-Hujurat : 12).
2. Dalil hadist, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya;
Diriwayatkan oleh Said bin Zaid RA, Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Sesungguhnya riba yang
paling bahaya adalah berpanjang kalam (ucapan) dalam membicarakan (keburukan) seorang muslim
dengan (cara) yang tidak benar.” (H. R. Abu Daud).
Hadits riwayat Ahmad dari Jabir bin Abdullah; “Kami pernah bersama Nabi tiba-tiba tercium bau busuk yang
tidak mengenakan. Kemudian Rasulullah berkata; ‘Tahukah kamu, bau apakah ini? Ini adalah bau orang-
orang yang mengghibah (menggosip) kaum mukminin.”
Ghibah yang Diperbolehkan
Dalil mengenai larangan berbuat ghibah memang ada banyak, namun, dalam Islam ada ketentuan dengan
kondisi tertentu yang ghibah menjadi boleh untuk dilakukan.
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terus terang kecuali oleh orang yang
dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Sedangkan Nabi Muhammad dalam sebuah hadist mengatakan; “Setiap umatku akan dimaafkan kecuali para
mujahir.
Mujahir adalah orang-orang yang menampakkan perilaku dosanya untuk diketahui umum.” (H. R. Muslim).
Mengenai kondisi yang diperbolehkan untuk berbuat ghibah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tadzalum
yakni kondisi orang yang teraniaya lalu melaporkan perbuatan tersebut kepada pihak berwajib, ulama, atau
penguasa yang kiranya dapat menangani permsalahannya. Allah SWT berfirman yang artinya;
2. 1/22/2019 Blogger: Sifat yang Tidak Boleh dimiliki oleh Seorng Muslim - Edit entri
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3131387542943674656#editor/target=post;postID=7255540520142345392;onPublishedMenu=allpost… 2/2
“Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya.
Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
2. Menceritakan tentang keburukan seseorang oleh karena orang tersebut berbuat maksiat
Dalam hal ini, tujuan menceritakan keburukan orang tersebut adalah agar ustadz, kiai, psikolog, atau orang yang
mampu untuk memperbaiki dan mengubah si yang dibicarakan agar berhenti berbuat maksiat.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
“Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubahnya dengan
tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, dan jika tidak mampu maka dengan hatinya.” (H. R.
Muslim).
3. Untuk memberitahukan atau memperingatkan akan adanya suatu bahaya
Dalam riwayat, Fatimah binti Qais RA hendak dipinang oleh Muawiyah dan Abu Jahm. Kemudian, Fatimah
memberitahukan hal tersebut kepada Rasulullah SAW; datang kepada Rasulullah SAW dan beliau bersabda;
“Adapun Muawiyah, ia adalah seseorang yang sangat miskin, sedangkan Abu Jahm, adalah seseorang
yang ringan tangan (suka memukul wanita).” (H. R. Muslim).
BeeHappy