1. Dokumen membahas tiga ancaman besar terhadap umat Islam, yaitu ancaman terhadap aqidah, syariat, dan akhlak umat Islam.
2. Ancaman terhadap aqidah berasal dari munculnya aliran sesat yang menyesatkan keyakinan umat. Ancaman terhadap syariat berasal dari pengaruh media yang merusak gaya hidup umat. Ancaman terhadap akhlak berasal dari terpengaruhnya umat Islam oleh budaya Barat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang akhlak kepada Nabi Muhammad SAW, termasuk pengertian akhlak, contoh-contoh akhlak Nabi, dan cara berakhlak kepadanya.
2. Juga dijelaskan cara Nabi memperbaiki akhlak manusia dengan menanamkan aqidah yang kuat dan memberikan teladan dalam berperilaku.
3. Beberapa hadis menjelaskan kewajiban beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dokumen ini membahasikan tentang sunnah dan bid'ah dalam amalan seharian umat Islam. Ia menjelaskan definisi sunnah dan bid'ah, pandangan ulama terhadap bid'ah, sebab-sebab timbulnya bid'ah, dan cara mengatasinya. Dokumen ini juga membincangkan tentang bulan Muharram, termasuk beberapa hadis berkaitan dengannya, serta bid'ah dukacita kaum Rafidah dan bid'ah sukacita kaum Nashibah pada hari Asyura
1. Dokumen membahas tiga ancaman besar terhadap umat Islam, yaitu ancaman terhadap aqidah, syariat, dan akhlak umat Islam.
2. Ancaman terhadap aqidah berasal dari munculnya aliran sesat yang menyesatkan keyakinan umat. Ancaman terhadap syariat berasal dari pengaruh media yang merusak gaya hidup umat. Ancaman terhadap akhlak berasal dari terpengaruhnya umat Islam oleh budaya Barat.
1. Dokumen tersebut membahas tentang akhlak kepada Nabi Muhammad SAW, termasuk pengertian akhlak, contoh-contoh akhlak Nabi, dan cara berakhlak kepadanya.
2. Juga dijelaskan cara Nabi memperbaiki akhlak manusia dengan menanamkan aqidah yang kuat dan memberikan teladan dalam berperilaku.
3. Beberapa hadis menjelaskan kewajiban beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
Dokumen ini membahasikan tentang sunnah dan bid'ah dalam amalan seharian umat Islam. Ia menjelaskan definisi sunnah dan bid'ah, pandangan ulama terhadap bid'ah, sebab-sebab timbulnya bid'ah, dan cara mengatasinya. Dokumen ini juga membincangkan tentang bulan Muharram, termasuk beberapa hadis berkaitan dengannya, serta bid'ah dukacita kaum Rafidah dan bid'ah sukacita kaum Nashibah pada hari Asyura
Sunnah merujuk kepada tradisi Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan, atau persetujuannya. Bid'ah adalah memperkenalkan ajaran agama baru yang tidak bersumberkan Nabi atau khulafaur rasyidin. Islam melarang bid'ah karena dapat menyimpangkan agama dan memecah belah umat. Hanya Sunnah saja yang boleh diikuti.
Teks tersebut membahas tentang iman dalam Islam. Iman kepada Allah merupakan pondasi utama dalam Islam. Hadis Nabi menyebutkan bahwa iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman. Tiga perkara yang dapat membuat manisnya iman yaitu mencintai Allah dan Rasul lebih dari semua, mencintai orang lain karena Allah, serta benci kembali ke kufur. Iman adalah amalan p
Dokumen tersebut membahas tentang peranan dan fungsi kitab-kitab Allah terhadap umat manusia. Secara ringkas:
1) Kitab-kitab Allah memberikan pedoman hidup bagi manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, dan alam sekitar.
2) Iman kepada kitab-kitab Allah memberikan manfaat dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan berbangsa.
3) Tanda-tanda penghayatan fungsi iman
Khutbah Jumat ini membahas tentang Tahun Baru Hijriah 1431 H dan mengingatkan umat Islam untuk menjadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan hubungan antar sesama. Khutbah ini juga mengingatkan bahaya syirik dalam merayakan tahun baru dan mencontoh nenek moyang tanpa pedoman Alquran dan Sunnah.
Dokumen tersebut merupakan modul pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI SMA yang membahas tentang iman kepada Rasulullah. Modul ini menjelaskan tentang pengertian Nabi dan Rasul, tugas para Rasul, alasan mengapa manusia membutuhkan Rasul, tanda-tanda beriman kepada Rasulullah, serta nilai-nilai yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Modul ini juga berisi latihan soal untuk mengevaluasi pemah
1. Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada rasul, yang mencakup pengertian, tugas, dan sifat-sifat para rasul. Ia juga menjelaskan kisah dakwah dari beberapa rasul seperti Nabi Adam, Nuh, Ibrahim dan lainnya.
2. Para rasul bertugas menyampaikan wahyu Allah dan memberi petunjuk ke jalan yang benar. Mereka memiliki sifat-sifat seperti jujur, dapat dipercaya
Aqidah kita mengandung enam rukun iman, yaitu: (1) iman kepada Allah sebagai pencipta dan penguasa alam semesta, (2) iman kepada malaikat, (3) iman kepada kitab-kitab suci, (4) iman kepada rasul-rasul, (5) iman kepada hari akhirat, dan (6) iman kepada takdir Allah. Buku ini menjelaskan rincian keenam rukun iman tersebut berdasarkan Al-
Tiga prinsip utama dalam meletakkan landasan menuntut ilmu adalah: (1) menuntut ilmu agama yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah adalah kewajiban individu, (2) menuntut ilmu lain di luar itu adalah kewajiban bersama, dan (3) ilmu yang dimaksud dalam ayat dan hadis adalah ilmu agama.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dan agama Islam meliputi definisi Islam, maksud Islam, sumber utama agama Islam yaitu Al-Quran, rukun iman yang terdiri atas 6 butir, serta rukun Islam yang terdiri atas 5 butir."
Al quran dan assunnah panduan hidup oleh Ustazah Shahidah Sheikh AhmadMd Azmani Syah Ali
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul manusia, tujuan kehidupan di dunia, akhirat, persiapan untuk kehidupan sesudah mati, rukun iman Islam yang meliputi syahadah dan kepercayaan terhadap Al Quran serta Nabi Muhammad, serta tujuan penurunan Al Quran dan pengutusan Nabi Muhammad.
Sunnah merujuk kepada tradisi Nabi Muhammad SAW, baik perkataan, perbuatan, atau persetujuannya. Bid'ah adalah memperkenalkan ajaran agama baru yang tidak bersumberkan Nabi atau khulafaur rasyidin. Islam melarang bid'ah karena dapat menyimpangkan agama dan memecah belah umat. Hanya Sunnah saja yang boleh diikuti.
Teks tersebut membahas tentang iman dalam Islam. Iman kepada Allah merupakan pondasi utama dalam Islam. Hadis Nabi menyebutkan bahwa iman memiliki lebih dari enam puluh cabang, dan malu adalah bagian dari iman. Tiga perkara yang dapat membuat manisnya iman yaitu mencintai Allah dan Rasul lebih dari semua, mencintai orang lain karena Allah, serta benci kembali ke kufur. Iman adalah amalan p
Dokumen tersebut membahas tentang peranan dan fungsi kitab-kitab Allah terhadap umat manusia. Secara ringkas:
1) Kitab-kitab Allah memberikan pedoman hidup bagi manusia dalam hubungannya dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, dan alam sekitar.
2) Iman kepada kitab-kitab Allah memberikan manfaat dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, dan berbangsa.
3) Tanda-tanda penghayatan fungsi iman
Khutbah Jumat ini membahas tentang Tahun Baru Hijriah 1431 H dan mengingatkan umat Islam untuk menjadikan momentum ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan hubungan antar sesama. Khutbah ini juga mengingatkan bahaya syirik dalam merayakan tahun baru dan mencontoh nenek moyang tanpa pedoman Alquran dan Sunnah.
Dokumen tersebut merupakan modul pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XI SMA yang membahas tentang iman kepada Rasulullah. Modul ini menjelaskan tentang pengertian Nabi dan Rasul, tugas para Rasul, alasan mengapa manusia membutuhkan Rasul, tanda-tanda beriman kepada Rasulullah, serta nilai-nilai yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Modul ini juga berisi latihan soal untuk mengevaluasi pemah
1. Dokumen tersebut membahas tentang iman kepada rasul, yang mencakup pengertian, tugas, dan sifat-sifat para rasul. Ia juga menjelaskan kisah dakwah dari beberapa rasul seperti Nabi Adam, Nuh, Ibrahim dan lainnya.
2. Para rasul bertugas menyampaikan wahyu Allah dan memberi petunjuk ke jalan yang benar. Mereka memiliki sifat-sifat seperti jujur, dapat dipercaya
Aqidah kita mengandung enam rukun iman, yaitu: (1) iman kepada Allah sebagai pencipta dan penguasa alam semesta, (2) iman kepada malaikat, (3) iman kepada kitab-kitab suci, (4) iman kepada rasul-rasul, (5) iman kepada hari akhirat, dan (6) iman kepada takdir Allah. Buku ini menjelaskan rincian keenam rukun iman tersebut berdasarkan Al-
Tiga prinsip utama dalam meletakkan landasan menuntut ilmu adalah: (1) menuntut ilmu agama yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah adalah kewajiban individu, (2) menuntut ilmu lain di luar itu adalah kewajiban bersama, dan (3) ilmu yang dimaksud dalam ayat dan hadis adalah ilmu agama.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dan agama Islam meliputi definisi Islam, maksud Islam, sumber utama agama Islam yaitu Al-Quran, rukun iman yang terdiri atas 6 butir, serta rukun Islam yang terdiri atas 5 butir."
Al quran dan assunnah panduan hidup oleh Ustazah Shahidah Sheikh AhmadMd Azmani Syah Ali
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul manusia, tujuan kehidupan di dunia, akhirat, persiapan untuk kehidupan sesudah mati, rukun iman Islam yang meliputi syahadah dan kepercayaan terhadap Al Quran serta Nabi Muhammad, serta tujuan penurunan Al Quran dan pengutusan Nabi Muhammad.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian akhlak dan akhlak yang baik terhadap Nabi Muhammad SAW. Akhlak didefinisikan sebagai sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan tanpa pemikiran. Akhlak baik kepada Nabi SAW meliputi ridha dalam beriman, mencintai Nabi, mengikuti teladan dan sunnah-Nya, serta melanjutkan misi-Nya.
Iman kepada rasul-rasul Allah berarti meyakini bahwa mereka adalah utusan Allah yang ditugaskan untuk membimbing umat ke jalan yang benar. Iman ini merupakan bagian tak terpisahkan dari rukun iman. Kita harus menerima ajaran rasul-rasul Allah dan mengimani mereka karena mereka contoh hidup dari ajaran Allah dan pedoman untuk berhubungan dengan-Nya.
Dokumen tersebut membahas tentang aqidah dan syariat Islam sebagai dasar kehidupan umat Muslim. Ia menjelaskan bahwa setiap manusia lahir dalam keadaan Islam dan akan tetap beragama Islam selama tidak diubah oleh agama lain. Hanya agama Islam yang sesuai dengan fitrah manusia dan diridhai oleh Allah SWT.
Tugas akhir ini membahas tentang dasar-dasar ajaran Islam meliputi agama Islam, sumber hukum Islam, dan dasar-dasar aqidah Islam. Pembahasan mencakup pengertian, ciri-ciri, dan peranan agama Islam dalam kehidupan manusia, sumber-sumber hukum Islam seperti Al-Quran, sunnah, dan ijtihad, serta pengertian dan sumber aqidah Islam.
Sirah Nabawiyah merupakan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW yang penting untuk dipelajari karena (1) mengenal sosok Nabi SAW sebagai teladan terbaik, (2) menumbuhkan kecintaan kepada beliau, dan (3) mengenal teladan dalam aqidah, ibadah, dan akhlak yang menjadi pedoman umat. Mempelajari sirah membantu memahami al-Quran dan menjadikan Nabi SAW sebagai contoh untuk
Teks tersebut membahas tentang pentingnya meneladani sifat-sifat dan perilaku Nabi Muhammad Saw. dalam kehidupan sehari-hari sebagai bukti keimanan kepada-Nya. Umat Islam diwajibkan untuk mengimani Nabi Muhammad Saw. sebagai rasul terakhir dan contoh teladan dalam segala aspek kehidupan."
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pendidikan agama Islam yang mencakup penghayatan ajaran agama, akhlak mulia, pengetahuan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kreativitas. Secara khusus, dibahas pula tentang empat akhlak mulia yaitu taat, ikhlas, khauf, dan taubat beserta penjelasan dan contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pendidikan agama Islam yang mencakup penghayatan ajaran agama, akhlak mulia, pengetahuan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kreativitas. Secara khusus, dibahas pula tentang empat akhlak mulia yaitu taat, ikhlas, khauf, dan taubat beserta penjelasan dan contohnya.
Similar to UAS AL HADIS. MUHAMMAD AGUSTIAN. SM I KPI-B. FDK UINSU 2020 (20)
Untuk meraih predikat haji mabrur, setiap jemaah haji harus: (1) mendapatkan bimbingan manasik haji, (2) mempersiapkan kesehatan fisik dan mental, dan (3) dikelompokkan dalam rombongan dengan petugas pemandu untuk memudahkan pelaksanaan ibadah haji.
Dokumen tersebut membahas metode-metode tafsir Al-Quran dan corak-corak tafsir yang ada. Secara ringkas, metode tafsir Al-Quran mencakup metode tahlili, ijmali, muqoran, dan maudhu'i. Sementara itu, corak-corak tafsir yang dijelaskan meliputi corak sufistik, falsafah, fiqih, sastra, ilmu pengetahuan, dan sosial.
Tafsir tematik berdasarkan surah pertama kali digagas oleh Syaikh Mahmud Syaltut pada 1960, sedangkan berdasarkan tema digagas oleh Prof. Ahmad Sayyid. Metode ini melibatkan penetapan topik, penghimpunan ayat terkait, pelengkapan dengan hadis, pembahasan dan kesimpulan. Keunggulannya adalah menafsirkan Al-Quran secara keseluruhan dan mudah dipahami serta mampu menjawab masalah masyarakat
1. Tafsir al-Qur'an telah berkembang sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat hingga masa kini melalui beberapa fase perkembangan
2. Fase pertama adalah zaman Nabi dan sahabat, fase kedua pada zaman tabi'in, dan fase ketiga adalah masa kodifikasi dengan munculnya kitab-kitab tafsir
3. Terdapat beberapa jenis pendekatan dalam tafsir, di antaranya tafsir bi al-
Dokumen tersebut membahas berbagai metode tafsir Al-Quran, mulai dari masa Rasulullah hingga masa modern. Metode utama pada masa awal adalah menafsirkan Al-Quran dengan Al-Quran, Sunnah, dan ijtihad sahabat. Pada masa selanjutnya muncul tafsir berdasarkan logika (bir ro'yi) dan isyarat (isyari). Metode tematik (maudhu'i) memberikan pemahaman yang utuh tentang suatu topik tetapi masih
Teks tersebut membahas tentang penafsiran surat Al-Ahzab ayat 40 oleh golongan Ahmadiyah yang mempertanyakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir. Teks ini juga membahas sejarah singkat ilmu tafsir, metode tafsir pada masa Rasulullah SAW, sahabat, tabi'in, dan masa penyusunan. Metode tafsir yang dibahas antara lain tafsir sufi, syi'ah, liberal, dan ghoro'ib.
Tafsir tematik dan tafsir maudhu'i merupakan dua bentuk tafsir yang digagas pertama kali oleh tokoh-tokoh besar dari Universitas Al-Azhar pada tahun 1960-an. Sejarah pengembangan tafsir dimulai sejak masa Rasul dan sahabat, meskipun belum terstruktur, hingga masa modern dengan berbagai pendekatan baru untuk menjawab tantangan zaman. Terdapat berbagai metode tafsir seperti ijmali, tahlili, mu
Dokumen tersebut membahas tentang tafsir tematik, yaitu salah satu bentuk penafsiran Alquran yang dikembangkan oleh ulama kontemporer dimana ayat-ayat Alquran dihimpun berdasarkan topik tertentu. Tafsir tematik dianggap sebagai metode alternatif yang paling sesuai dengan kebutuhan masa kini karena dianggap obyektif dan membiarkan Alquran berbicara sendiri tentang suatu persoalan. Metode ini mengajak penafsir
Tafsir tematik merupakan metode penafsiran Alquran berdasarkan tema atau topik tertentu. Metode ini memiliki beberapa kelebihan seperti mampu memberikan petunjuk praktis untuk menyelesaikan berbagai persoalan kekinian dan mempertahankan relevansi Alquran. Langkah-langkah penafsiran tematik meliputi menetapkan tema, mengumpulkan ayat terkait, menyusun runtutan ayat secara kronologis, mema
More from ISLAMIC UNIVERSITY OF GOVERMENT NORTH SUMATERA (20)
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
UAS AL HADIS. MUHAMMAD AGUSTIAN. SM I KPI-B. FDK UINSU 2020
1. AKHLAK KEPADA
NABI MUHAMMAD
SAW
Dosen Pembimbing :
H. Mohd. Iqbal Abdul Muin, Lc, MA
Nama : Muhammad Agustian
NIM : 0101193109
Kelas : KPI B
Fakultas: FDK UINSU
T. A 2019 / 2020
2. A. LATAR BELAKANG
Bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam
jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut akhlak mulia,
atau perbuatan buruk, disebut akhalak yang tercela sesuai dengan pembinaannya. Jadi akhlak
pada hakikatnya khulk (budi pekerti) atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap
dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan
cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan pemikiran. Apabila dari kondisi
tadi timbul kelakuan yang baik dan terpuji menurut pandangan syari’at dan akal pikiran, maka ia
dinamakan budi pekerti mulia dan sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk, maka
disebutlah budi pekerti yang tercela.
Disamping akhlak kepada Allah SWT, sebagai muslim kita juga harus berakhlak kepada
Rasulullah SAW, Karena Nabi Muhammad SAW –lah, satu-satunya manusia terhebat di dunia ini.
Yang telah membawa banyak perubahan bagi dunia yang fana ini, dan beliaulah cahaya yang
menerangi bumi yang dulu kala gelap gulita. Yang sering dijuluki kekasih Allah SWT. Karena
perilakunya beliau pula lah, yang sangat patut untuk di contoh, ditiru dan di amalkan kesehariannya
oleh kita para umatnya. Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi terpilih,Nabi yang utama dan
penutup para nabi.
Untuk itu salah satu tanda kesempurnaan akhlak seorang muslim terhadap Allah Swt.
adalah juga memelihara akhlak yang baik dengan Rasulullah saw. Seorang muslim mesti
mempelajari sirah Nabi,prinsip ajaran beliau,mengetahui sifat-sifat dan akhlak beliau serta adab
beliau dalam bertindak dan diam. Jika kedua akhlak ini tersemat dengan baik pada diri seseorang
maka kepribadiannya akan sempurna, demikian juga dengan keimanan, keyakinan,
sertaketakwaannya akan tumbuh kuat. Maka dari itu makalah ini sangat penting untuk di buat agar
kita tahu bagaimana akhlak kepada rasulullah yang baik.
3. B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Akhlak kepada Nabi Muhammad SAW
?
2. Apa Dasar Pemikiran Akhlak Terhadap Nabi Muhammad SAW ?
3. Bagaimana cara berakhlak dengan Nabi Muhammad SAW itu ?
4. Bagaimana Contoh Ahklak Nabi Muhammad SAW ?
4. C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah, sbb :
1. Bagaimana kita dapat mengerti cara yang tepat berakhlak kepada Rasullah
SAW, dikarenakan beliau adalah seorang manusia sekaligus rasul yang paling
sempurna akhlak diantara makhluk lain ciptaan Allah.
2. Dengan mempelajari dan memahami bahan makalah ini, tentang
pembahasan Akhlak kepada Rasulullah SAW, maka kita dituntut agar dapat
mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita bisa menjadi
umat yang berbakti kepada Rasulullah SAW. Amien.
5. 1. Maksud dari Akhlak kepada Nabi Muhammad SAW ?
Secara etimologi Akhlak berasal dari bahasa Arab “Akhlaq” dalam bentuk
jamak, sedang bentuk mufradnya adalah khuluq yang berarti budi pekerti,perangai,tingkah
laku, atau tabiat. Secara terminology yakni sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari
padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan. Jadi pengertian akhlak seorang muslim terhadap rasul adalah
tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan oleh seorang muslim untuk meneladani sifat-
sifat Rasul dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari agar selalu mengamalkan
akhlak terpuji dalam kehidupannya. Kita sebagai orang muslim diharuskan berakhlak
kepada Rasulullah sebab dari beliaulah kita dapat mendapatkan warisn yaitu Al-Quran dan
As-Sunnah.Orang yang berpegang teguh pada keduanya dipastikan tidak akan tersesat
selamanya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda yang menerangkan bahwa,
kita sebagai umat muslim diperintahkan untuk menghidupkan sunah-sunah yang telah
beliau wariskan. “Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku,
kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala
orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun.”
(HR Ibnu Majah).Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi : “Barang siapa
menghidupkan salah satu sunnahku yang telah dimatikan, sesudahku (sesudah aku
meninggal dunia), maka bagi orang tersebut pahala seperti pahala orang yang
mengamalkannya, tanpa dikurangi sedikit pun dari pahala mereka.” (HR. At-Tirmidzi).
PEMBAHASAN
6. 2. Dasar Pemikiran Akhlak Terhadap Nabi Muhammad SAW ?
Berakhlak kepada Rasulullah SAW dapat diartikan suatu sikap yang harus dilakukan manusia
kepada Rasulullah SAW sebagai rasa terima kasih atas perjuangannya membawa umat manusia kejalan
yang benar.
Berakhlak kepada Rasulullah SAW perlu dilakukan atas dasar pemikiran sebagai berikut:
1. Rasulullah SAW sangat besar jasanya dalam menyelamatkan kehidupan manusia dari kehancuran.
Berkenaan dengan tugas ini, beliau telah mengalami penderetin lahir batin, namun semua itu diterima dengan
ridha.
2. Rasulullah SAW sangat berjasa dalam membina akhlak yang mulia. Pembinaan ini dilakukan dengan
memberikan contoh tauladan yang baik. Allah berfirman:
ْدَقَلَْانَكْمُكَليِفِْول َُسرِْ ّاَللَْةوس
ُ
أَْةن ََسح﴿االحزاب٢١﴾
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW itu suri teladan yang baik. (QS Al-Ahzab:21)
3. Rasulullah SAW berjasa dalam mejelaskan al-Qur’an kepada manusia, sehingga menjadi jelas dan
mudah dilaksanakan. Penjelasan itu terdapat dalam haditsnya, Firman Allah SWT:
َْوُهيِذّالَْثَعَبيِفَْينِِّيِِّمُاْلْاوال َُسرْمُهنِِّموُلَتيْمِهيَلَعِْهِتَايآيِِّكَزُيَوْمِهُْمُهُمِِّلَعُيَوََْابتِكالَْةَمكِحَالونَِإوواُناَكنِمَْقُْلبيِفَلْل ََلَض
ْينِبُّم﴿ألجمعة٢﴾
Artinya: Dialah yang mengutus kepada kamu yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang
membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab
dan hikmah. Dan sesungguhnya, mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS Al-
Jumu’ah:2).
4. Rasulullah SAW telah mewariskan hadits yang penuh dengan ajaran yang sangat mulia dalam
berbagai bidang kehidupan.
5. Rasulullah SAW telah memberikan contoh modek masyarakat yang sesuai dengan tuntunan agama,
yaitu masyarakat yang beliau bangun di Madinah.Bb
7. 3. Bagaimana cara berakhlak dengan Nabi Muhammad SAW itu ?
Adapun diantara akhlak kita kepada Rasulullah SAW yaitu salah satunya ridho dan beriman kepada rasul , ridho
dalam beriman kepada rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan sebagaimana hadist Nabi SAW
“Aku ridho kepada allah sebagai tuhan, islam sebagai agama dan muhammad sebagai nabi dan rasul.”
Beriman kepada nabi dan rasul, yaitu berarti bahwa kita beriman kepada para Rasul itu sebagai utusan Tuhan
kepada ummat manusia. Kita mengakui kerasulannya dan menerima segala ajaran yang disampaikannya.
Banyak cara yang dilakukan dalam berkhlak kepada Rasulullah SAW. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti dan menaati Rasulullah SAW
Mengikuti dan menaati Rasul merupakan sesuatu yang bersifat mutlak bagi orang-orang yang beriman. Karena
itu, hal ini menjadi salah satu bagian penting dari akhlak kepada Rasul, bahkan Allah SWT akan menempatkan
orang yang mentaati Allah dan Rasul ke dalam derajat yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam firman Allah:
َنمَوِْعِطُيَْ ِّاَللَْلو ُسّرَالوَْكِئـَلو
ُ
أَفَْعَمَْينِذّالَْمَعنَأُْ ِّاَللمِهيَلَعَْنِِّمِْبّنالَْينِِّيَْينِقيِِّدِِّصَالوَاءدَه َُّالشوَْينِحِلاّصَالوَْن َُسحَوَْكِئـَول
ُ
أْايقاِفَر
﴿ألنسا٦٩﴾
Artinya: Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang
yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu Nabi-nabi, orang-orang yang benar, orang-orang yang mati syahid dan
orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya (QS An-Nisaa:69).
Disamping itu, manakala kita telah mengikuti dan mentaati Rasul SAW Allah SWT akan mencintai kita yang
membuat kita begitu mudah mendapatkan ampunan dari Allah manakala kita melakukan kesalahan, Allah
berfirman:
ْلُقنِإْمُتنُكَْونُّبِحُتَْ ِّاَلليِنوُعِبّاتَفُْمُكبِبحُيُْ ِّاَللْرِفَغيَوْمُكَلَُْكبوُنُذْمُْ َِّاَللوْورُفَغْيمِحّر﴿اإلمران٣١﴾
Artinya: Katakanlah: “jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kamu
dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Ali Imran:31)
8. Oleh karena itu, dengan izin Allah Swt, Rasulullah SAW diutus memang untuk ditaati, Allah SWT berfirman :
َامَوَانل َسرَأنِمْول ُسّرّْالِإَْعاَطُيِلِْنذِإِبِْ ِّاَلل﴿ألنسا٦٤﴾
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan izin Allah (QS An-Nisaa:64).
Manakala manusia telah menunjukkan akhlaknya yang mulia kepada Rasul dengan mentaatinya, maka ketaatan
itu berarti telah disamakan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan demikian, ketaatan kepada Allah dan
Rasul-Nya menjadi seperti dua sisi mata uang yang tidak boleh dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Allah
berfirman :
ْنّمِْعِطُيَْلو ُسّرالْدَقَفَْعاَطَأَْ ِّاَللَنمَوىَّلوَتَامَفَْكَانل َسرَأْمِهيَلَعيظِفَحْااساِّن﴿أل٨٠﴾
Artinya: Barangsiapa mentaati rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling
(dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (QS An-Nisaa:80).
Tunduk dan patuh kepada ajaran yang disampaikan Rasul. Allah berfirman:
ْلُقواُعيِطَأَْ ّاَللواُعيِطََأوَْلو ُسّرالورِّن﴿أل٥٤﴾
Artinya: Katakanlah: "Ta`atlah kepada Allah dan ta`atlah kepada rasul. (QS An-Nur 54).
2. Mencintai dan memuliakan Rasulullah SAW
Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik kepada Rasul adalah mencintai beliau setelah
kecintaan kita kepada Allah SWT. Penegasan bahwa urutan kecintaan kepada Rasul setelah kecintaan kepada
Allah disebutkan dalam firman Allah
ْْاقَالومََأوْمُكُتَريِشََعوْمُكُجَاوزََأوْمُكُنَاوخَِإوْمُكَُآؤنبََأوْمُكَُاؤبْآَانَنْكِْإلُقَْرَاجِتَوْاَهوُمُتَفرَتَْتُْنِكا ََسمَوْاَهَدا َسَْكَنو َشخَتْةَّْبحََاْأهَنوَضر
ِْبُْ ِّْاَللَيِتَأيْىّتَحْواُصّبَرَتَْفِهِليِب َيْسِفَْادهِجَوِْهِلو َُسرَوِْ ِّْاَللَنِِّمْمُكيَلِإيِدَهيَْالُْ َِّاَللوِِِْرمَأ﴿َْينِقِساَفَْالموَقال٢٤﴾
Artinya: Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, keluarga, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu
sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dasn (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah
sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik
(QS 9:24).
9. Mencintai ajaran yang di bawanya, Nabi Muhammad SAW, bersabda:
اسْأجمعينِّندِْوالَدِْوولِلْاليهْمنْنفسهْوواِّبىْاكونْأحِّتاليؤمنْأحدكمْح.
Artinya: Tidak beriman salah seorang diantaramu, sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada dirinya sendiri,
orang tuanya, anaknya dan manusia semuanya. (H.R. Bukhari Muslim).
3. Mengucapkan sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW
Mengucapkan sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai tanda ucapan terimakasih dan
sukses dalam perjuangannya. Secara harfiyah, shalawat berasal dari kata ash shalah yang berarti do’a, istighfar
dan rahmah. Kalau Allah bershalawat kepada Nabi, itu berarti Allah memberi ampunan dan rahmat kepada Nabi,
Firman Allah SWT,
Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan sebagai berikut:
ِّْىْعلِّلالبخيلْمنْذكرتْعندِْفلمْيص
Artinya: Orang yang kikir ialah orang yang menyebut namaku didekatnya, tetapi ia tidak bersholawat kepadaku.
(H.R Ahmad ).
ىْهللاْعليهْبهاْعشراِّْصَلةْصلِّىىْعلِّمنْصل
Artinya: Siapa yang bersholawat kepadaku satu kali, Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali sholawat.
(H.R Ahmad).
ْصَلةِّياسْبىْيومْالقيامةْاكثرهمْعلِّنْاولىْالِّنإ
Artinya: Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat, ialah orang yang paling banyak
bersholawat kepadaku. (H.R Turmudzi).
4. Mencontoh akhlak Rasulullah SAW.
Jika Rasulullah SAW bersikap kasih sayang keras dalam mempertahankan prinsip, dan seterusnya maka
manusia juga harus demikian. Allah berfirman:
ْمَُاهرَتْمُهَنَيبَْاءمَحُرِْارّفُكىْالَلَعْاءّدِشَْأُهَعَمَْينِذَّالوِْ ّْاَللُول ُسّرْدّمَحُّمَْتَبيْاداّج ُْساعاّكُرَْاوضَِروِْ ّْاَللَنِِّمْاَلَْْف َونُغْْ﴿الفتحانا٢٩﴾
Artinya: Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku` dan sujud mencari karunia
Allah dan keridhaan-Nya.(QS Al-Fath:29).
10. 5. Misi Rasulullah SAW.
Misi Rasul adalah menyebarluaskan dan menegakkan nilai-nilai Islam. Tugas yang mulia ini harus dilanjutkan
oleh kaum muslimin, karena Rasul telah wafat dan Allah tidak akan mengutus lagi seorang Rasul. Meskipun
demikian, menyampaikan nilai-nilai harus dengan kehati-hatian agar kita tidak menyampaikan sesuatu yang
sebenarnya tidak ada dari Rasulullah SAW. Keharusan kita melanjutkan misi Rasul ini ditegaskan oleh Rasul
SAW:
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat, dan berceritalah tentang Bani Israil tidak ada larangan.
Barangsiapa berdusta atas (nama) ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mempersiapkan tempat duduknya di
neraka.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Tirmidzi dari Ibnu Umar).
Demikian beberapa hal yang harus kita tunjukkan agar kita termasuk orang yang memiliki akhlak yang baik
kepada Nabi Muhammad SAW.
6. Menghormati Pewaris Rasul
Berupaya menjaga nama baiknya dari penghinaan dan cemoohan yang orang-orang yang tidak suka padanya.
Berakhlak baik kepada Rasulullah SAW juga berarti harus menghormati para pewarisnya, yakni para ulama
yang konsisten dalam berpegang teguh kepada nilai-nilai Islam, yakni yang takut kepada Allah SWT dengan
sebab ilmu yang dimilikinya.
﴿ْورُفَْغيزِزَعَْ ّْاَللّنَِاءْإمَلُعْالِِِدَابِعْنِمَْ ّىْاَلل َشَخيَْامّنِإ٢٨﴾
Artinya: Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS Faathir:28).
Kedudukan ulama sebagai pewaris Nabi dinyatakan oleh Rasulullah SAW :
“Dan sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi. Sesungguhnya Nabi tidak tidak mewariskan uang dinar atau
dirham, sesungguhnya Nabi hanya mewariskan ilmui kepada mereka, maka barangsiapa yang telah
mendapatkannya berarti telah mengambil bagian yang besar.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
Karena ulama disebut pewaris Nabi, maka orang yang disebut ulama seharusnya tidak hanya memahami
tentang seluk beluk agama Islam, tapi juga memiliki sikap dan kepribadian sebagaimana yang telah dicontohkan
oleh Nabi dan ulama seperti inilah yang harus kita hormati. Adapun orang yang dianggap ulama karena
pengetahuan agamanya yang luas, tapi tidak mencerminkan pribadi Nabi, maka orang seperti itu bukanlah
ulama yang berarti tidak ada kewajiban kita untuk menghormatinya.
11. 7. Menghidupkan Sunnah Rasul
Kepada umatnya, Rasulullah SAW tidak mewariskan harta yang banyak, tapi yang beliau wariskan adalah Al-
Qur’an dan sunnah, karena itu kaum muslimin yang berakhlak baik kepadanya akan selalu berpegang teguh
kepada Al-Qur’an dan sunnah (hadits) agar tidak sesat, beliau bersabda:
“Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat selamanya bila berpegang teguh kepada
keduanya, yaitu kitab Allah dan sunnahku.” (HR. Hakim).
Selain itu, Rasulullah SAW juga mengingatkan umatnya agar waspada terhadap bid’ah dengan segala
bahayanya, beliau bersabda:
“Sesungguhnya, siapa yang hidup sesudahku, akan terjadi banyak pertentangan. Oleh karena itu,. Kamu semua
agar berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah para penggantiku. Berpegang teguhlah kepada petunjuk-
petunjuk tersebut dan waspadalah kamu kepada sesuatu yang baru, karena setiap yang baru itu bid’ah dan
setiap bid’ah itu sesat, dan setiap kesesatan itu di neraka.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim, Baihaki
dan Tirmidzi).
Dengan demikian, menghidupkan sunnah Rasul menjadi sesuatu yang amat penting sehingga begitu ditekankan
oleh Rasulullah SAW.
12. 3. Bagaimana Contoh Ahklak Nabi Muhammad SAW ?
Ada beberapa akhlak yang dapat di teladani dari Rasulullah saw. Antara lain.
1. Memuliakan yang Lebih Tua serta Menyayangi yang Kecil
Salah satu sikap mulia yang di anjurkan Rasulullah saw. Terhadap umatnya adalah menghormati orang yang
lebih tuaserta menyayangi yang kecil. Dengan bersikap seperti ini maka bangunan masyarakat akan semakin
kokoh serta jalinan hubungan kasih saying antar masing-masing individu didalamnya akan semakin
erat.Tentang hal ini Rasulullah bersabda yang artinya “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak
menghormati yang tua, menyayangi yang muda,menyeru kepada yang makruf,serta mencegah terjadinya
kemungkaran”.
2. Bersikap Amanah
Sikap amanah ini dimiliki oleh Rasulullah dan dikenal di kalangan anggotanya kaumnya sebelum predikat
tersebut di sematkan oleh Allah Swt. di dada beliau. Melihat urgensi amanah yang sangat besar dalam
kehidupan bermasyarakat Rasulullah Saw. Seringkali berwasiat pada umatnya untuk memegang teguh sifat
ini. Beliau bahkan menggolongkan orang-orang yang tidak dapat menjaga amanah yang di pikulkan
kepadanya sebagai orang munafik.
3. Keadilan
Rasulullah adalah orang yang paling adil,paling mampu menahan diri, paling jujur perkataannya, dan paling
besar amanatnya. Sebelum diangkat sebagai seorang nabi beliau sudah dijuluki masyarakat dengan Al-Amin
(orang yang terpercaya). Sebelum Islam, pada zaman jahiliyah beliau di tunjuk sebagai pengadil.
4. Ketawaduan (Bersikap Rendah Hati)
Kesombongan adalah merupakan salah satu sifat yang paling dibenci oleh islam,sebaliknya sikap rendah hati
adalah salah satu yang paling disukai. Rasulullah adalah orang yang suka merendah diri tidak gila hormat
dan juga jabatan. Dalam sebuah hadist Qudsi Rasulullah bersabda, Allah Azza Wa jalla berfirman:
“kesombongan adalah selendang-Ku dan keangkuhan merupakan pakaian-Ku. Oleh karna itu, siapa yang
merenggut salah satunya dari sisi-Ku maka akan Aku lemparkan ke dalam neraka”. (HR, Abu Dawud)
13. 5. Kasih Sayang
Rasulullah saw. Adalah pelopor utama dalam hal kasih saying dan cinta kasih. Beliau sama sekali tidak
pernah mencela atau menghina orang lain. Mempersatukan para sahabat dan tidak pernah mencela mereka.
Karna kasih sayangnya yang luar biasanya kepada umatnya,maka tidak sedikit para sahabat yang senang
berdekatan dengan beliau.Beliau juga senantiasa menanyakan apa yang terjadi diantara
manusia,membaguskan yang bagus dan membenarkannya.
6. Berakhlak Baik/Terpuji
Sifat terpuji merupakan kepribadian seseorang muslim. Rasulullah saw, menasehatkan kita untuk menghiasi
diri dengan akhlak yang mulia dalam pergaulan dengan siapa pun. Rasulullah saw bersabda, Allah swt.:
“Allah menyayangi orang yang bersikap lapang dada (toleran), baik ketika menjual,membeli,atau menagih
sesuatu (kepada orang lain)” (HR. Bukhari). Anas bin Malik r.a berkata, “Rasulullah saw berkata, “Rasulullah
saw. Merupakan manusia paling baik akhlaknya.” (HR. Muslim).
7. Memelihara Silaturahmi/Persaudaraan
Rasulullah saw mewasiatkan kepada umatnya untuk menjaga persaudaraan.Sebab permasalahan social
yang timbul itu bersumber dari perselisihan pribadi di antara individu yang menimbulkan rasa marah, dendam
dan permusuhan. Dengan adanya memelihara tali persaudaraan tersebut maka semua permasalahan dapat
dibicarakan dan dicarikan solusi yang baik. Sesuai dengan sabda beliau yang artinya “muslim yang lain
adalah saudara bagi masing-masing kalian.” Oleh karna itu, berbuat baiklah untuk mereka, damaikanlah
apabila ada perselisihan di antara mereka, minta tolonglah terhadap mereka dalam hal-hal yang tidak dapat
kalian hadapi, serta bantulah mereka dalam menghadapi hal-hal yang tidak mampu mereka atasi.”
(HR.Ahmad)
14. 8. Menunjukan Wajah Berseri-seri
Islam sangat menaruh perhatian terhadap masalah pergaulan antar manusia. Islam menginginkan antar
hubungan di antara manusia berlangsung dengan baik dan penuh rasa kasih saying. Contohnya apabila
bertemu dengan temannya di perjalanan maka menyapanya dengan sikap ramah, wajah berseri-seri, serta
senyum yang merekah di bibir. Tentang anjuran seperti ini Rasulullah bersabda, “Setiap perbuatan baik
merupakan sedekah.Termasuk dalam kategori sedekah sikapmu menunjukan wajah yang berseri-seri ketika
bertemu dengan saudaramu sesame muslim serta memberikan memberikan air didalam bejanamu
kepadanya.” (HR. Tirmidzi)
9. Suka Memaafkan
Sikap suka memaafkan merupakan akhlak yang terpuji. Apabila orang lain telah menyakiti kita jangan terlalu
lama kita memendam rasa marah tersebut maafkanlah orang yang bersalah tersebut. Sebab dengan kita
member maaf Allah akan menambah kemuliaan bagi orang tersebut. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw.
“Tidak akan berkurang harta karena bersedekah dan tidak ada seorangpun yang di zalimi kemudian member
maaf melainkan allah akan menambah kemuliaan dirinya.” (HR. Ahmad)
10. Gemar Berinfak
Derajat kedermawaan yang tertingi adalah sikap iitsar, yaitu tidak segan-segan berinfak kepada orang lain
meski dirinya sendiri sebetulnya membutuhkannya. Sikap iitsar dikatakan sebagai puncak kedermawaan
karna biasanya yang disebut dengan kedermawaan sesunguhnya adalah menafkahkan harta yang tidak
dibutuhkan. Hal ini tidak begitu berat dibandingkan dengan sikap menafkahkan sesuatu kepada orang lain di
saat dirinya sendiri sebenarnya sangat membutuhkannya. Berinfak merupakan sarana untuk
mensucikan badan maupun jiwa. Itulah sebab nasihat Rasulullah saw. dalam hal tersebut. Diantaranya
sabda beliau, :Berusaha keraslah menghindari api neraka meski hanya dengan (menyedekahkan) sebutir
kurma.” (HR. Bukhari)
15. D. ANALISIS
Adapun Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah metode
kisah tentang Nabi Muhammad SAW mengenai akhlah Rasulullah, yaitu sbb
:
1. Mengikuti serta mengamalkan ajaran – ajarannya yang sampai kepada
kita berupa Al-Quran dan Hadist.
2. Mengikuti contoh dan cara akhlak dari Rasulullah SAW.
3. Memuliakannya dengan memperbanyak Shalawat dan Salam kepada
Beliau.
16. E. KESIMPULAN
Akhlak adalah budi perkerti yang dilihat dengan kasyaf mata, orang yang berakhlak mulia akan selalu
manis dilihat orang-orang di sekitar.
Rasulullah SAW adalah Uswatun Hasanah bagi kita semua umat Islam, dari beliau kita mendapat anugerah yang
begitu besar. Bukan hanya Rasulullah SAW, tetapi Rasul-Rasul yang diutus Allah pun selain Nabi Muhammad
SAW juga mempunyai akhlak yang begitu mulia pula.
Akhlak terhadap Rasulullah SAW sendiri menjadi acuan yang sangat penting bagi kehidupan kita, karena akhlak
beliau yang begitu sempurna kita juga harus memperlakukan beliau dengan begitu sempurna juga, dilihat dari
cerita pada zaman sahabat-sahabat beliau yang begitu mengagungkan beliau dan begitu hormatnya.
Adapun diantara akhlak kita kepada Rasulullah SAW yaitu salah satunya ridho dan beriman kepada rasul , ridho
dalam beriman kepada rasul inilah sesuatu yang harus kita nyatakan sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW;
“Aku ridho kepada allah sebagai tuhan, islam sebagai agama dan muhammad sebagai nabi dan rasul.”
Beriman kepada nabi dan rasul, yaitu berarti bahwa kita beriman kepada para Rasul itu sebagai utusan Tuhan
kepada ummat manusia. Kita mengakui kerasulannya dan menerima segala ajaran yang disampaikannya.
Banyak cara yang dilakukan dalam berkhlak kepada Rasulullah SAW. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti dan menaati Rasulullah SAW
2. Mencintai dan memuliakan Rasulullah SAW
3. Mengucapkan sholawat dan salam kepada Rasulullah SAW
4. Mencontoh akhlak Rasulullah SAW.
5. Melanjutkan Misi Rasulullah SAW.
6. Menghormati Pewaris Rasul
7. Menghidupkan Sunnah Rasul