SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Dasar-dasar
perpajakan
Vika Fitranita, SE.,M.AK
KB 1: Definisi,Fungsi, Asas-asas
Perpajakan, dan teori yang
Mendukung Pemungutan Pajak
A. DEFINISI PAJAK
– Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH (dalam Brotodihardjo,
1993):
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat
dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung
dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum
– Definisi pajak yang dikemukan oleh Dr. N. J. Feldmann:
Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa
(menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontraprestasi,
dan semata-mata digunakan unutk menutup pengeluaran-pengeluaran umum
Karakteristik pajak
– Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan karakteristik pajak
sebagai berikut.
– Arus uang (bukan barang) dari rakyat ke kas negara
– Pajak dipungut berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
– Tidak ada timbal balik khusus atau kontraprestasi secara langsung yang dapat
ditunjukkan
– Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran secara umum demi
kemakmuran rakyat
B. FUNGSI PAJAK
– Fungsi Budgetair
– Fungsi Mengatur (Regulerend)
Fungsi Budgetair
– Pajak memberikan sumbangan terbesar dalam penerimaan negara, kurang lebih
60-70% penerimaan pajak memenuhi postur APBN. Oleh karena itu, pajak
merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah yang menjadi andalan
untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan.
Contoh: Penerimaan pajak sebagai salah satu sumber penerimaan APBN.
Fungsi Mengatur (Regulerend)
– Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur masyarakat atau melaksanakan
kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
– Contoh:
– Memberikan insentif pajak (tax holiday) untuk mendorong peningkatan investasi di dalam
negeri
– Pengenaan pajak yang tinggi terhadap minum keras untuk mengurangi konsumsi minuman
keras
– Pengenaan tarif pajak 0% atas ekspor untuk mendorong peningkatan ekspor produk dalam
negeri
C. ASAS-ASAS PERPAJAKAN
PRINSIP UTAMA PERPAJAKAN :
1. Efficiency
Pemungutan pajak harus mudah dan murah dalam penagihannya sehingga hasil pemungutan pajak lebih
besar dari biaya pemungutannya
2. Equity
Pemungutan pajak harus adil di antara satu wajib pajak dengan wajib pajak lainnya. Pajak dikenakan
kepada wajib pajak harus sebanding dengan kemampuannya untuk membayar pajak tersebut dan manfaat
yang diterimannya
3. Economic effects must be considered.
Pajak yang dikumpulkan dapat mempengaruhi kehidupan ekonomis wajib pajak, hal ini harus
dipertimbangkan ketika merumuskan kebijakan perpajakan. Pajak yang dikumpulkan, jangan sampai
membuat seseorang melarat atau menggangu kelancaran produksi perusahaan.
D. JENIS PUNGUTAN LAIN
SELAIN PAJAK
1. Retribusi
Retribusi adalah penbayaran rakyat untuk negara sehubungan dengan penggunaan atau
pemanfaatan jasa-jasa yang disediakan oleh negara.
Retribusi terdiri atas 3 golongan, yaitu: retribusi jasa umum, retribusi Jasa Usaha
danRetribusi Perizinan Tertentu
2. Sumbangan
Sumbangan adalah pembayaran dari golongan tertentu rakyat kepada negara.
Sumbangan kontraprestasinya dapat ditunjukkan secara langsung kepada golongan
tertentu tersebut.
F. KEDUDUKAN HUKUM
PAJAK
– Hukum pajak bagian dari hukum publik, yang mengatur hubungan antara
sebagai pemungut pajak dengan rakyat sebagai pembayar pajak, dengan kata
lain hukum pajak menerangkan tentang: siapa-siapa yang menjadi wajib pajak
dan apa yang menjadi kewajiban mereka kepada pemerintah, hak-hak
pemerintah, objek-objek apa yang dikenakan pajak, timbulnya dan hapusnya
utang pajak, cara penagihan, dan cara mengajukan keberatan.
F. TEORI YANG MENDUKUNG
PEMUNGUTAN PAJAK
1. Teori Asuransi
2. Teori Kepentingan
3. Teori Daya Pikul
4. Teori Bakti
5. Teori Asas Daya Beli
KEGIATAN BELAJAR 2
Jenis Pajak, Tata Cara
Pemungutan Pajak,
Timbul dan Berakhirnya
Utang Pajak, dan Tarif
Pajak
A. JENIS PAJAK
1. Pajak menurut golongannya
o Pajak Langsung : yaitu pajak yang harus ditanggung sendiri oleh
wajib pajak dan pembebanannya tidak dapat dilimpahkan kepada
pihak lain.
o Pajak Tidak Langsung pajak yang pembebanannya dapat
dilimpahkan kepada pihak lain.
2. Pajak menurut sifatnya
o Pajak Subjektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan
pada subjeknya dan selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam
arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak
Penghasilan
o Pajak Objektif yaitu pajak yang berdasarkan objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak
Pertambahan Nilai
3. Pajak Menurut Lembaga Pemungutnya
o Pajak Pusat, pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah
o Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh :
Pajak Provinsi & Pajak Kabupaten/Kota
TATA CARA PEMUNGUTAN
PAJAK
1. Stelsel Pajak
a) Stelsel nyata (riel Stelsel)
b) Stelsel anggapan (fictive stelsel)
c) Stelsel campuran
2. Asas Pemungutan Pajak
a) Asas domisili (asas tempat tinggal)
b) Asas sumber
c) Asas kebangsaan
3. Sistem Pemungutan Pajak
– Official Assessment System
– Self Assessment System
– With Holding System
C. TIMBUL DAN BERAKHIRNYA
UTANG PAJAK
Terdapat dua ajaran
yang mengatur
timbulnya utang pajak :
1. Ajaran materiil
2. Ajaran formal
– Berakhirnya utang pajak
dapat disebabkan beberapa
hal:
– Pembayaran/pelunasan
– Kompensasi
– Penghapusan utang
– Daluwarsa
– Pembebasan
D. PENGHINDARAN DAN
PENGELAKAN PAJAK
– Pengelakan Pajak (Tax
Evasion)
– Pengelakan pajak (tax evasion)
adalah manipulasi ilegal terhadap
sistem perpajakan untuk mengelak
dari pembayaran pajak. Tax evasion
adalah pengabaian terhadap
peraturan perundang-undangan
perpajakan yang disengaja untuk
menhindari pembayaran pajak,
misalnya pemalsuan pengembalian
pajak.
– Penghindaran Pajak (Tax
Avoidance)
– Penghindaran pajak (tax avoidance)
adalah perencanaan pajak yang
dilakukan secara legal dengan cara
mengecilkan objek pajak yang
menjadi dasar pengenaan pajak yang
masih sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan perpajakan
yang berlaku.
E. TARIF
PAJAK
 Tarif Tetap
– Tarif Tetap yaitu tarif dengan jumlah atau angka tetap berapa pun yang
menjadi dasar pengenaan pajak sehingga besarnya pajak yang terutang
tetap.
 Tarif Sebanding
– Tarif Sebanding (proporsional) yaitu tarif dengan persentase tetap
berapa pun jumlah yang menjadi dasar pengenaan pajak, dan pajak yang
harus dibayar selalu akan berubah secara proporsional sesuai dengan
jumlah yang akan dikenakan.
 Tarif Progresif
– Tarif progresif yaitu tarif dengan persentase yang semakin meningkat
(naik) apabila jumlah yang menjadi dasar pengenaan pajak meningkat.
– Contoh: Tarif Pajak untuk Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri
Tarif Degresif
(Menurun)
Tarif Degresif (menurun)
yaitu tarif dengan
persentase yang semakin
turun apabila jumlah yang
menjadi dasar pengenaan
pajak meningkat
THANKYOU

More Related Content

Similar to Dasar Perpajakan

Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Meyta Aini
 
1.Perpajakan umum
1.Perpajakan umum1.Perpajakan umum
1.Perpajakan umumBella Tiffa
 
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfModul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfLili Fajri Dailimi
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakanEcho Media
 
PPT Perpajakan [TM1].pdf
PPT Perpajakan [TM1].pdfPPT Perpajakan [TM1].pdf
PPT Perpajakan [TM1].pdfBosku2
 
Pertemuan_7_Stelsel_Pemungutan_Pajak.ppt
Pertemuan_7_Stelsel_Pemungutan_Pajak.pptPertemuan_7_Stelsel_Pemungutan_Pajak.ppt
Pertemuan_7_Stelsel_Pemungutan_Pajak.pptRistaSeptia1
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptLutfiAtmansyah
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajakJogo Hera
 
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan PajakHukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajaksdmstiemuttaqien
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakaneryeryey
 
Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaPutri Shafira
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1DWIASTUTYARFAH
 
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptx
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptxP.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptx
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptxHeniAgustina6
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKsischayank
 
Tinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka PenelitianTinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka PenelitianOpissen Yudisyus
 
konsep dasar pajak
konsep dasar pajakkonsep dasar pajak
konsep dasar pajakYan Chen
 

Similar to Dasar Perpajakan (20)

Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
Ekonomi Pajak Kelas 11 Kurikulum 2013
 
1.Perpajakan umum
1.Perpajakan umum1.Perpajakan umum
1.Perpajakan umum
 
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdfModul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
Modul Pengantar Perpajakan - Rudi Ginting.pdf
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan
 
PPT Perpajakan [TM1].pdf
PPT Perpajakan [TM1].pdfPPT Perpajakan [TM1].pdf
PPT Perpajakan [TM1].pdf
 
Seminar pajak
Seminar pajakSeminar pajak
Seminar pajak
 
Dasar dasar Pajak
Dasar dasar PajakDasar dasar Pajak
Dasar dasar Pajak
 
Pertemuan_7_Stelsel_Pemungutan_Pajak.ppt
Pertemuan_7_Stelsel_Pemungutan_Pajak.pptPertemuan_7_Stelsel_Pemungutan_Pajak.ppt
Pertemuan_7_Stelsel_Pemungutan_Pajak.ppt
 
Hukum pajak
Hukum pajakHukum pajak
Hukum pajak
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajak
 
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan PajakHukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
Hukum Pajak Asas Dan Sistem Pemungutan Pajak
 
Pengantar Perpajakan
Pengantar PerpajakanPengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
 
Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan Indonesia
 
Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1Matakuliah Perpajakan 1
Matakuliah Perpajakan 1
 
Hukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptxHukum Pajak 10.pptx
Hukum Pajak 10.pptx
 
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptx
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptxP.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptx
P.1-DASAR-DASAR PERPAJAKAN-Heni.pptx
 
PAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAKPAJAK dan HUKUM PAJAK
PAJAK dan HUKUM PAJAK
 
Tinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka PenelitianTinjauan Pustaka Penelitian
Tinjauan Pustaka Penelitian
 
konsep dasar pajak
konsep dasar pajakkonsep dasar pajak
konsep dasar pajak
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Dasar Perpajakan

  • 2. KB 1: Definisi,Fungsi, Asas-asas Perpajakan, dan teori yang Mendukung Pemungutan Pajak
  • 3. A. DEFINISI PAJAK – Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH (dalam Brotodihardjo, 1993): Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum – Definisi pajak yang dikemukan oleh Dr. N. J. Feldmann: Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan unutk menutup pengeluaran-pengeluaran umum
  • 4. Karakteristik pajak – Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan karakteristik pajak sebagai berikut. – Arus uang (bukan barang) dari rakyat ke kas negara – Pajak dipungut berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) – Tidak ada timbal balik khusus atau kontraprestasi secara langsung yang dapat ditunjukkan – Pajak digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran secara umum demi kemakmuran rakyat
  • 5. B. FUNGSI PAJAK – Fungsi Budgetair – Fungsi Mengatur (Regulerend)
  • 6. Fungsi Budgetair – Pajak memberikan sumbangan terbesar dalam penerimaan negara, kurang lebih 60-70% penerimaan pajak memenuhi postur APBN. Oleh karena itu, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah yang menjadi andalan untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Contoh: Penerimaan pajak sebagai salah satu sumber penerimaan APBN.
  • 7. Fungsi Mengatur (Regulerend) – Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur masyarakat atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. – Contoh: – Memberikan insentif pajak (tax holiday) untuk mendorong peningkatan investasi di dalam negeri – Pengenaan pajak yang tinggi terhadap minum keras untuk mengurangi konsumsi minuman keras – Pengenaan tarif pajak 0% atas ekspor untuk mendorong peningkatan ekspor produk dalam negeri
  • 8. C. ASAS-ASAS PERPAJAKAN PRINSIP UTAMA PERPAJAKAN : 1. Efficiency Pemungutan pajak harus mudah dan murah dalam penagihannya sehingga hasil pemungutan pajak lebih besar dari biaya pemungutannya 2. Equity Pemungutan pajak harus adil di antara satu wajib pajak dengan wajib pajak lainnya. Pajak dikenakan kepada wajib pajak harus sebanding dengan kemampuannya untuk membayar pajak tersebut dan manfaat yang diterimannya 3. Economic effects must be considered. Pajak yang dikumpulkan dapat mempengaruhi kehidupan ekonomis wajib pajak, hal ini harus dipertimbangkan ketika merumuskan kebijakan perpajakan. Pajak yang dikumpulkan, jangan sampai membuat seseorang melarat atau menggangu kelancaran produksi perusahaan.
  • 9. D. JENIS PUNGUTAN LAIN SELAIN PAJAK 1. Retribusi Retribusi adalah penbayaran rakyat untuk negara sehubungan dengan penggunaan atau pemanfaatan jasa-jasa yang disediakan oleh negara. Retribusi terdiri atas 3 golongan, yaitu: retribusi jasa umum, retribusi Jasa Usaha danRetribusi Perizinan Tertentu 2. Sumbangan Sumbangan adalah pembayaran dari golongan tertentu rakyat kepada negara. Sumbangan kontraprestasinya dapat ditunjukkan secara langsung kepada golongan tertentu tersebut.
  • 10. F. KEDUDUKAN HUKUM PAJAK – Hukum pajak bagian dari hukum publik, yang mengatur hubungan antara sebagai pemungut pajak dengan rakyat sebagai pembayar pajak, dengan kata lain hukum pajak menerangkan tentang: siapa-siapa yang menjadi wajib pajak dan apa yang menjadi kewajiban mereka kepada pemerintah, hak-hak pemerintah, objek-objek apa yang dikenakan pajak, timbulnya dan hapusnya utang pajak, cara penagihan, dan cara mengajukan keberatan.
  • 11. F. TEORI YANG MENDUKUNG PEMUNGUTAN PAJAK 1. Teori Asuransi 2. Teori Kepentingan 3. Teori Daya Pikul 4. Teori Bakti 5. Teori Asas Daya Beli
  • 12. KEGIATAN BELAJAR 2 Jenis Pajak, Tata Cara Pemungutan Pajak, Timbul dan Berakhirnya Utang Pajak, dan Tarif Pajak
  • 13. A. JENIS PAJAK 1. Pajak menurut golongannya o Pajak Langsung : yaitu pajak yang harus ditanggung sendiri oleh wajib pajak dan pembebanannya tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain. o Pajak Tidak Langsung pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada pihak lain.
  • 14. 2. Pajak menurut sifatnya o Pajak Subjektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya dan selanjutnya dicari syarat objektifnya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Penghasilan o Pajak Objektif yaitu pajak yang berdasarkan objeknya, tanpa memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai
  • 15. 3. Pajak Menurut Lembaga Pemungutnya o Pajak Pusat, pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah o Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh : Pajak Provinsi & Pajak Kabupaten/Kota
  • 16. TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK 1. Stelsel Pajak a) Stelsel nyata (riel Stelsel) b) Stelsel anggapan (fictive stelsel) c) Stelsel campuran
  • 17. 2. Asas Pemungutan Pajak a) Asas domisili (asas tempat tinggal) b) Asas sumber c) Asas kebangsaan
  • 18. 3. Sistem Pemungutan Pajak – Official Assessment System – Self Assessment System – With Holding System
  • 19. C. TIMBUL DAN BERAKHIRNYA UTANG PAJAK Terdapat dua ajaran yang mengatur timbulnya utang pajak : 1. Ajaran materiil 2. Ajaran formal – Berakhirnya utang pajak dapat disebabkan beberapa hal: – Pembayaran/pelunasan – Kompensasi – Penghapusan utang – Daluwarsa – Pembebasan
  • 20. D. PENGHINDARAN DAN PENGELAKAN PAJAK – Pengelakan Pajak (Tax Evasion) – Pengelakan pajak (tax evasion) adalah manipulasi ilegal terhadap sistem perpajakan untuk mengelak dari pembayaran pajak. Tax evasion adalah pengabaian terhadap peraturan perundang-undangan perpajakan yang disengaja untuk menhindari pembayaran pajak, misalnya pemalsuan pengembalian pajak. – Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) – Penghindaran pajak (tax avoidance) adalah perencanaan pajak yang dilakukan secara legal dengan cara mengecilkan objek pajak yang menjadi dasar pengenaan pajak yang masih sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
  • 21. E. TARIF PAJAK  Tarif Tetap – Tarif Tetap yaitu tarif dengan jumlah atau angka tetap berapa pun yang menjadi dasar pengenaan pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.  Tarif Sebanding – Tarif Sebanding (proporsional) yaitu tarif dengan persentase tetap berapa pun jumlah yang menjadi dasar pengenaan pajak, dan pajak yang harus dibayar selalu akan berubah secara proporsional sesuai dengan jumlah yang akan dikenakan.  Tarif Progresif – Tarif progresif yaitu tarif dengan persentase yang semakin meningkat (naik) apabila jumlah yang menjadi dasar pengenaan pajak meningkat. – Contoh: Tarif Pajak untuk Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri Tarif Degresif (Menurun) Tarif Degresif (menurun) yaitu tarif dengan persentase yang semakin turun apabila jumlah yang menjadi dasar pengenaan pajak meningkat