SlideShare a Scribd company logo
1 of 132
Download to read offline
1
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN
EMESIS GRAVIDARUM TERHADAP Ny.D USIA 26
TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 7 MINNGU
DI BPS Hj. ZUBAEDAHSYAH, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
YESI KATRINIA
NIM : 201308069
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016
2
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN
EMESIS GRAVIDARUM TERHADAP Ny.D USIA 26
TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 7 MINNGU
DI BPS Hj.ZUBAEDAHSYAH S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh
YESI KATRINIA
NIM : 201308069
AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2016
i
3
PERSETUJUAN
Diterimadandisetujuiuntukdiajukandandipertahankandidepan
Tim PengujiUjianAkhir Program Pendidikan
Diploma III KebidananAdila
Hari : Rabu
Tanggal : 27 Juli 2016
Pembimbing
SILVIA ANGGRAINI S.ST,M.Kes
NIK :
ii
4
LEMBAR PENGESAHAN
Diterimadandisahkanoleh Tim PengujiAkhir Program Pendidikan
Diploma III Kebidanan ADILA pada :
Hari :
Tanggal :
Penguji I Penguji II
DirekturAkademiKebidanan ADILA
Bandar Lampung
Dr. WazniAdila,MPH
NIK. 2011104100
iii
5
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN EMESIS GRAVIRUM
TERHADAP Ny.D USIA 26 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN
7 MINGGU DI BPS Hj. ZUBAEDAHSYAH. S.ST
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016
YesiKatrinia, Silvia AnggrainiS.ST,M.Kes
INTISARI
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak
konsepsi sampai permulaan persalinan. Emesis gravidarum merupakan keluhan
umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan
menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terjadi peningkatan
hormone estrogen, progesterone dan dikeluarkan human chorionic gonadatropin
plasenta. Hormon- hormone inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum.
Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pada pagi hari,
disertai mual-muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan. Emesis gravidarum
dapat diatasi dengan berobat jalan. Tujuan penelitian ini adalah memberikan
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny.D
Usia 26 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu Di BPS Hj. Zubaedahsyah, S.ST
Bandar Lampung Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survey deskriptif, subjek penelitian seorang ibu hamil Ny. D usia 26 tahun G1P0A0
dan objek penelitianya itu Emesis Gravidarum. Tempat penelitian di BPS
Hj.Zubaedahsyah S.ST. Kesimpulan penulis mampu melakukan Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26
Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu Di BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST Bandar
Lampung. Saran utama, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan dokumentasi dan
bahan bacaan serta referensi yang penting terutama dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan emesis gravidarum.
Kata kunci : Hamil, Emesis Gravidarum
Kepustakaan : 18 Referensi ( 2006-2016)
Jumlahhalaman : 107 halaman, 4 tabel, 2 gambar
iv
6
CURICULUM VITAE
Nama : Yesi Katrinia
Nim : 201308069
Tempat/tanggal lahir : Baradatu, 07 oktober 1995
Alamat : Jln. Pramuka No 88 Baradatu,Way kanan
Institusi : Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung
Angkatan : VIII (Delapan)
Biografi
- SD N 1 Setia Negara lulus tahun 2007
- SMP N 1 Baradatu lulus tahun 2010
- SMA N 1 Baradatu lulus tahun 2013
- Saat ini penulis sedang menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan
Adila Bandar Lampung Tahun 2016
v
7
MOTTO
Sesali masa lalu karna ada kekecawaan dan
kesalahan-kesalahan, tetapi jadikan penyeselan itu
sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi
kesalahan lagi……
By : Yesi Katrinia
vi
8
PERSEMBAHAN
Karya kecilku ini kupersembahkan untuk :
TUHAN YANG MAHA ESA
Yang selalu memberikan kesehatan hingga saat ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Untuk Mama,Papa Dan Adikku tercinta
Terimakasih atas Do’a yang tak pernah henti kalian panjatkan untuk
kesuksesanku, menjadi sandaran disaat aku terpuruk dan selalu mendengarkan
keluh kesahku, serta dukungan yang kalian beri untukku selama ini, baik
dukungan secara Moril dan Material sehingga aku bisa menyelesaikan tugas-
tugasku selama aku menuntut ilmu di Kampus AKBID ADILA Bandar Lampung,
aku tidak akan bisa bertahan sampai detik ini tanpa Do’a dan dukungan
kalian……………
Untuk sahabat-sahabatku
Terimakasih sudah menjadi tempat keluh kesahku selama ini, yang tak pernah
henti
memberikan dukungan serta motivasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini…
Teman-teman AKABL” 13
Yang sudah menggoreskan warna baru di hari-hariku selama 3 tahun ini,
terimakasih untuk kebersamaan yang tidak pernah henti kalian berikan dalam
susah maupun senang….
Ibu Asrama
Terimakasih atas bimbingan serta nasehatnya selama ini, yang selalu sabar
menghadapi sikap dan kenakalan kami selama tinggal diasrama…
Someone
Yang selalu memberikan semangat dan nasehat, terimakasih sudah menjadi
my best partner….
vii
9
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
yang telah dilimpahkan-Nya sehigga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini dengan judul “ Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhandap Ny. D
usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu Dengan Emesis Gravidarum di
BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016”.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bantuan beberapa pihak, maka
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Wazni Adila,MPH selaku Direktur AKBID Adila Bandar Lampung.
2. Silvia Anggraini S.ST,M.Kes selaku pembimbing materi
3. BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST sebagai tempat mengambil penelitian
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca umum.
Bandar Lampung,2016
Penulis
viii
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... iii
INTISARI........................................................................................... iv
CURRICULUM VITAE.................................................................... v
MOTTO ............................................................................................. vi
PERSEMBAHAN .............................................................................. vii
KATA PENGANTAR........................................................................ viii
DAFTAR ISI...................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 4
C. Tujuan .............................................................................. 4
D. Ruang Lingkup Penelitian.................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................ 6
F. Metodologi dan Tekhnik Memperoleh Data....................... 7
ix
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori Medis ........................................................ 10
B. Tinjauan Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney.... 66
C. Landasan Hukum............................................................... 69
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Data................................................................. 73
B. Matriks.............................................................................. 83
..........................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian......................................................................... 99
B. Interpretasi Data ................................................................ 104
C. Diagnosa Potensial ............................................................ 105
D. Tindakan segera................................................................. 105
E. Perencanaan....................................................................... 106
F. Pelaksanaan....................................................................... 107
G. Evaluasi............................................................................. 109
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 112
B. Saran ................................................................................ 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
12
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 TFU ................................................................................... 17
Tabel 1.2 Bentuk uterus berdasarkan usia kehamilan............................ 18
Tabel 1.3 Komponen Pertambahan Berat Badan .................................. 26
Tabel 1.4 Rekomendasi penambahan beratbadan.................................. 27
xi
13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Leaflet
Lampiran 2 : Dokumentasi
Lampiran 3 : Lembar Konsul
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Manuaba (1998;h.4) dalam Dewi (2011;h.59) dikatakan
kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai
sejak konsepsi sampai permulaan persalinan.
Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa alamiah yang dialami oleh
seorang ibu. Tetapi bagi ibu yang hamil anak pertama, hal ini sering
dianggap sebagai peristiwa yang mencemaskan. Bagi ibu hamil segala
sesuatu yang berada disekitar hidupnya akan berpengaruh langsung pada
dirinya. Oleh karena itu, banyak ibu hamil akan mengurangi pekerjaannya
dengan cara mengurangi pekerjaan yang membutuhkan otot.
(Maryunani et,all.2011;h.1)
Menurut WHO dalam (Astuti et all,2015;h.2) mengemukakan bahwa
500.000 perempuan meninggal setiap tahun akibat komplikasi kehamilan
dan melahirkan dan sebagian besar kematian terjadi selama atau segera
setelah melahirkan.
Menurut hidayat (2009) dikatakan emesis gravidarum akan bertambah
berat menjadi hiperemesisi gravidarum menyebabkan ibu muntah terus-
menerus tiap kali minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat
2
lemah, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis
sehingga cairan tubuh semakin berkurang dan darah menjadi kental
(hemokonsentrasi) yang dapat melambatkan peredaran darah yang berarti
konsumsi oksigen dan makanan kejaringan juga ikut berkurang,
kekurangan makan dan oksigen akan menyebabkan kerusakan jaringan
yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang
dikandungnya.
Menurut triyana (2013) dikatakan trimester pertama merupakan masa kritis
saat janin berada dalam tahap awal pembentukan organ-organ tubuh. Jika
janin mengalami kekurangan gizi tertentu, pembentukan organ yang
sempurna bisa mengalami kegagalan selain itu janin beresiko lahir dengan
berat badan lahir rendah.
Mual (nausea) dan muntah (vomiting), pening, perut kembung dan badan
terasa lemah dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil, dan
terbanyak pada usia 6-12 minggu. Keluhan mual muntah terjadi pada pagi
hari sehingga dikenal dengan “morning sickness”.
Mual muntah tampaknya disebabkan oleh kombinasi hormon estrogen dan
progesterone, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormon
human chorionic gonadotropin juga berperan dalam menimbulkan mual
muntah.
(Prawirohardjo,2008;h.814)
3
Emesis Gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada
kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan
hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen,
progesterone dan dikeluarkan human chorionic gonadotropin plasenta.
Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum.
(Manuaba,2010;h.227)
Dari hasil survey di BPS Hj.zubaedahsyah S.ST pada tanggal 04 juni 2016
didapatkan pasien Ny. D usia 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 7 minggu
dengan emesis gravidarum.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil judul
tentang “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum
Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS
Hj.Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016”.
Setelah dilakukan penelitian ini, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah
(KTI) ini dapat dijadikan sebagai sumber bacaan dan wawasan bagi
mahasiswa, khususnya mahasiswa Akademi Kebidanan Adila dalam
memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil yang mengalami emesis
gravidarum.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan pada latar belakang diatas maka rumusan
masalah dalam studi kasus ini adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj.Zubaedahsyan S.ST Bandar
Lampung Tahun 2016”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini untuk melaksanakan “Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidaraum Terhadap
Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj.
Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016”
2. Tujuan Khusus
2.1 Penulis dapat melaksanakan pengkajian Asuhan Kebidanan pada
Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26
Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj.
Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016.
2.2 Penulis dapat melakukan interpretasi data Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia
26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 minggu di BPS
Hj.Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016.
5
2.3 Penulis dapat melakukan identifikasi diagnosa atau masalah
potensial dan antisispasi penanganan Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj.Zubaedahsyah S.ST
Bandar Lampung Tahun 2016.
2.4 Penulis dapat melaksanakan tindakan segera atau kolaborasi
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Emesis Gravidarum
terhadap Ny. D usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 minggu
di BPS Hj.Zubedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016.
2.5 Penulis dapat merencanakan tindakan asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. Dusia 26 Tahun
G1P0A0 Usia kehamilan 7 Minggu di BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST
Bandar Lampung Tahun 2016.
2.6 Penulis dapat melaksanakan tindakan Asuha Kebidana Pada Ibu
Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST
Bandar Lampung Tahun 2016.
2.7 Penulis dapat mengevaluasi Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun
G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj.Zubaedahsyah S.ST
Bandar Lampung Tahun 2016.
6
D. Ruang Lingkup
1. Sasaran
Subjek pada penelitian ini adalah Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia
Kehamilan 7 minggu
2. Tempat
BPS Hj.Zubaedahsyah S.ST Bandar lampung Tahun 2016
3. waktu
Dilaksanakan pada tanggal 4,5,10 juni 2016
E. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menjadi referensi bacaan di perpustakaan dan juga sebagai
bahan dokumentasi dan bahan perbandingan untuk studi kasus
selanjutnya serta menambah wawasan bagi pembaca khususnya
Mahasiswa Kebidanan Adila Bandar Lampung.
2. Bagi Lahan Praktik
Untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar asuhan
kebidanan dan untuk mengetahui perkembangan aplikasi secara nyata
dilapangan sesuai teori yang ada untuk menerapkan manajeman asuhan
kebidanan pada ibu hamil sesuai prosedur.
3. Bagi pasien
Hasil penelitian ini dapat memberikan dan menambah pengetahuan
bagi pasien tentang penangan Emesis Gravidarum selama kehamilan
7
dan bersedia melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali selama
kehamilan yaitu pada 1 kali di TM I, 1 kali di TM II dan 2 kali di TM
III.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan gambaran dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya
untuk memberikan asuhan pada ibu hamil yang mengalami emesis
gravidarum.
F. Metodelogi Dan Cara Pengumpulan Data
1. Metodelogi Penelitian
Metode yang digunakan adalah survey deskriptif dilakukan terhadap
sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran
fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi didalam suatu populasi
tertentu.
(Notoadmodjo,2010;h. 35)
G. Cara Pengumpulan Data
1. Tehnik Memperoleh Data
a. Wawancara
Suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana
peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari
seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap
8
berhadapan muka dengan orang tersebut. Jadi, data diperoleh
langsung dari responden melalui suatu pertemuan atau percakapan.
(Notoadmodjo,2010;h.139)
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan pada kunjungan awal
wanita hamil untuk memastikan apakah wanita hamil tersebut
mempunyai abnormalitas medis atau penyakit.
(Hani et.all,2011;h.90)
c. Pemeriksaan Penunjang
Pada tempat berbeda, pemeriksaan laboratorium yang dilakukan
pada wanita hamil berbeda. Dibanyak tempat di Indonesia wanita
hamil di periksa urinnya untuk mengetahui kadar protein dan
glukosanya,di periksa darahnya untuk mengetahui rhesus,golongan
darah, Hb, dan penyakit rubella. Jenis tes dalam daftar berikut yang
dicetak tebal adalah tes yang paling penting.
(Hani et.all,2011;h.95)
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI MEDIS
1. Pengertian Kehamilan
Menurut Manuaba (1998;h.4) dalam Dewi (2011;h.59) dikatakan
kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan.
Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa alamiah yang dialami oleh
seorang ibu, tetapi bagai ibu yang hamil anak pertama, hal ini sering
dianggap sebagai peristiwa yang mencemaskan. Bagi ibu hamil segala
sesuatu yang berada disekitar hidupnya akan berpengaruh langsung
pada dirinya.
(Maryunani et,all.2011;h.1)
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap
wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami
menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria
yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan
mengalami kehamilan.
(Mandriwati,2007;h.3)
9
10
a. Tanda-tanda Kehamilan
1) Tanda Tidak pasti (Presumptive Sign)
a) Amenorea
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi
pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi sehingga
menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat
dikonfirmasi dengan memastikan hari pertama haid terakhir
(HPHT), dan digunakan untuk memperkirakan usia
kehamilan dan taksiran persalinan. Tetapi,amenorea juga
dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu,
tumor,pituitari, perubahan dan factor lingkungan,
malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti
ketakutan akan kehamilan.
b) Mual (nausea) dan Muntah (emesis)
pengaruh astrogen dan progesteron terjadi pengeluaran isi
lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah
yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning
sickness. Dalam batastertentu hal ini masih fisiologis,tetapi
bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum.
c) Ngidam (Mengini makanan tertentu)
Wanita hamil sering menginginkan makanan
tertentu,keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam
11
sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan
akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d) Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusatdan
menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi
terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya
akan hilang setelah 16 minggu.
e) Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama,akibat dari penurunan
kecepatan basal metabolism (basal metabolism rate- BMR)
pada kehamilan, yang akan meningkat seiring pertambahan
usia kehamilan akibat aktivitas metabolism hasil konsepsi.
f) Payudara tegang
Estrogen meningkatkan perkembangan system duktus pada
payudara,sedangkan progesteron menstimulasi
perkembangan system alveolar payudara. Bersama
somatomamotropin,hormon-hormon ini menimbulkan
pembesaran payudara,menimbulkan perasaan tegang dan
nyeri selama dua bulan pertama kehamilan,pelebaran
putting susu,serta pengeluaran kolostrum.
12
g) Sering Miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering miksi.
h) Konstipasi dan obstipasi
Pengaruh progesterone dapat menghambat paristaltik usus
(tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB
i) Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12
minggu. Terjadi akibat pengaruh hormone kortikosteroid
plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
j) epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi,sering terjadipada
triwulan pertama.
k) Varises atau penampakan pembuluh darah
Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan
pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita yang
mempunyai bakat. Varises dapat terjadi disekitar genetalia
eksterna,kaki dan betis,serta payudara. Penampakan
pembuluh darah ini dapat hilang setelah persalinan.
2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a) Pembesaran perut
Terjadiakibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan
keempat kehamilan.
13
b) Tanda Hegar
Tanda hegar adalah tanda perlunakan dan dapat ditekannya
isthmus uteri
c) Tanda Goodle
Adalah perlunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil
serviks seperti ujung hidung,sedangkan pada saat hamil
melunak seperti bibir
d) Tanda Chadwicks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan
mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks
e) Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi
karena ovum berimplantsi pada daerah dekat dengan kornu
sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu
f) Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan otot-otot uterus, akibat
meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini
tidak beritmik,spordis,tidak nyeri, biasanya timbul pada
kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapatdiamati dari
pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga.
g) Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan
14
pemeriksa. Hal ini harusada dalam pemeriksaan kehamilan
karena perabaan seperti bentuk janin saja tidak cukup
karena dapat saja merupakan myoma uteri.
h) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya human
Chorionic Gonadotropin (HCG) yang diproduksi oleh
sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini
dissekresi di peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan
dieksresi pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi
pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat
pada hari ke 30-60. Tingkat tertiggi pada hari ke 60-70 usia
gestasi,kemudian menurun pada hari ke 100-130.
3) Tanda Pasti (Positive sign)
a) Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirsakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
b) Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan
alat fetal electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan
stetoskop leanec,DJJ baru dapat didengar pada usia
kehamilan 18-20 minggu
15
c) Bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan
bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat
diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester
terakhir). bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi
menggunakan USG
d) Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun
USG
(Hani et.all,2011;h.72-75)
b. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Ibu Hamil
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus. Pada kehamilan cukup bulan,ukuran uterus adalah
30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. Hal
ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi
pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat
hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim,serabut-serabut
kolagennya menjadi higroskopik,dan endometrium menjadi
desidua.
(Sulistyawati 2011;h.59)
16
Table 1.1
TFU menurut penambahan per Tiga jari
Usia
Kehamilan
(Minggu)
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
12 3 Jari diatas simfisis
16 Pertengahan pusat- simfisis
20 3 jari dibawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus
(PX)
36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus
40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus
(Menurut hanifa,Prawirohardjo (2002) dalam Sulistyawati
(2011;h,60))
17
b) Berat. Berat uterus naik secara luar biasa,dari 30 gram
menjadi 1000 gram pada akhir bulan.
table 1.2
Bentuk uterus berdasarkan Usia Kehamilan
Usia
Kehamilan
Bentuk dan Konsistensi Uterus
Bulan Pertama Seperti buah alpukat
Isthmus rahim menjadi hipertropi dan
bertambah panjang sehingga bila diraba
teras lebih lunak,keadaan ini yang
disebutdengan tanda Hegar
2 Bulan Sebesar Telur bebek
3 Bulan Sebesar telur angsa
4 Bulan Berbentuk bulat
5 Bulan Rahim teraba seperti terisi cairan
ketuban, rahim terasa tipis,itulah
mengapa bagian-bagian janin ini dapat
dirasakan melalui perabaan dinding perut.
(Menurut Hanifa,Prawirohardjo(2002) dalam sulistyawati
(2011;h.60))
18
c) Posisi rahim dalam kehamilan
(1) Pada permulaan kehamilan,dalam posisi antefleksi atau
retrofleksi
(2) Pada 4 bulan kehamilan,rahim tetap berada dalam
rongga pelvis
(3) Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam
pembesarannya dapat mencapai batass hati
(4) Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi
rongga abdomen kanan atau kiri
d) Vaskularisasi. Arteri uterinedan ovarikabertambah dalam
diameter, panjang,dan anak-anak cabangnya, pembuluh
darah vena mengembang dan bertambah.
e) Serviks Uteri. Bertambah vaskularisasinya dan menjadi
lunak, kondisi ini yang disebut dengan tanda Goodle.
Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak
cairan mukus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran
pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut
dengan tanda Chadwick.
f) Ovarium. ovulasi berhenti namunmasih terdapat korpus
luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
19
g) Vagina dan vulva
Oleh karena pengaruh estrogen,terjadi hipervaskularisasi
pada vagina dan vulva sehingga padda bagian tersebut
terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini disebut
dengan tanda Chadwick.
2) Sistem Kardiovaskular
Selama kehamilan,jumlah darah yang dipompa oleh jantung
setiap menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung
(cardiac output) meningkat sampai 30-50%.Peningkatan ini
mulai terjadi pada usia 6 minggu dan mencapai puncaknya
pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena curah jantung
yang meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga
meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/ menit menjadi 80-
90kali/menit). Pada ibu hamil dengan penyakit jantung ia dapat
jatuh dalam keadaan decompensate cordis.
3) Sistem Urinaria
selama kehamilan,ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring
darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau
lebih),yang puncakya terjadi pada usia kehamilan 16-24
minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat aliran
darah keginjal berkurang akibat penekanan rahim yang
membesar).
20
4) Sistem gastrointestinal
Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus
bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi.
Sembelit semakin berat karna gerakan otot di bawah usus
diperlambat oleh tingginya kadar progesterone.
5) Sistem Metabolisme
Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan
tulangnya dan ini terjadiketika trimester akhir. Oleh karena itu,
peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk
menunjang kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium
mencapai 70% dari diet biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk
selalu sarapan karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan
dalam perkembangan janin, dan berpuasa pada saat kehamilan
akan memproduksi lebih banyak ketosis yang dikenal dengan
“cepat merasakan lapar” yang mungkin berbahaya pada janin.
Kebutuhan zat besi wanita hamil kuramg lebih 1.000 mg, 500
mg dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan
300 mg untuk transfortasi fetus ketika kehamilan memasuki
usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk menggantikan cairan
yang keluar dari tubuh. Wanita hamil rata-rata membutuhkan
zat besi 3,5 mg/hari.
Pada metabolism lemak terjadi peningkatan kadar kolesterol
sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatropin
21
mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara.
Deposit lemak lainnya tersimpan dibadan,perut,paha,dan
lengan.
pada metabolism mineral yang terjadi adalah sebagai berikut.
a) Kalsium. Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari,sedangkan
untuk pembentukan tulang terutama di trimester akhir
dibutuhkan 30-40 gram.
b) Fosfor. Dibutuhkan rata-rata 2 gr/hari
c) Air. Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
6) Sistem Muskuloskeletal
Estrogen dan progesterone member efek malsimal pada
relaksasi otot dan ligament pelvis pada akhir kehamilan.
Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan
kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan
dan pada saat kelahiran. Ligamen pada simfisis pubis dan
sakroiliaka akan menghilang karena berelaksasi sebagai efek
sampig estrogen. Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada
usia kehamilan 32 minggu dan sakrokoksigeus tidak teraba,
diikuti terabanya koksigis sebagai penganti bagian belakang.
Adanya sakit punggung dan ligament pada kehamilan tua
disebabkan oleh meningkatnya pergerakan pelvis akibat
pembesaran uterus.
22
7) Kulit
Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintik-bintik
pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi.
Peningkatan pigmentasi juga terjadi disekeliling putting susu,
sedangkan diperut bawah bagian tengah biasanya tampak garis
gelap atau spider angioma (pembuluh darah kecil yang member
gambaran seperti laba-laba) bisa muncul dikulit,dan biasanya
diatass pinggang. Pelebaran pembuluh darah kecil yang
berdinding kecil sering kali tampak ditungkai bawah.
Pembesran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
robeknya serabutelastis dibawah kulit, sehingga menimbulkan
striae gravidarum/striae lividae.
8) Payudara
Beberapa perubahan yang dapat diamatioleh ibu adalah sebagai
berikut.
a) Selama kehamilan payudara bertambah besar,tegang,dan
berat
b) dapat teraba nodul-nodul,akibat hipertropi kelenjar alveoli
c) Bayangan vena-vena lebih membiru
d) Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu
e) kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum)
berwarna kuning.
23
9) Sitem Endokrin
Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior
memproduksi LH dan FSH. Follicle stimulating hormone
(FSH) merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan
berpindah ke permukaan ovarium dimana ia dilepaskan. Folikel
yang kosong dikenal sebagai korpus luteum dirangsang oleh
LH untuk memproduksi progesterone. Progesteron dan
estrogen merangsang ptoliferasi desidua (lapisan dalam uterus)
dalam upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi.
Plasenta yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10
minggu setelah pembuahan terjadi,akan mengambil alih tugas
korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan progesterone.
(Sulistyawati 2011;h.59-66)
10) Sistem Pernapasan
Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap
percepatan laju metabolic dan peningkatan kebutuhan oksigen
jaringan uterus dan payudara. Peningkatan kadar estrogen
menyebabkan ligament pada kerangka iga berelaksasi sehingga
sekspansi rongga dada meningkat. Panjang paru-paru
berkurang karena rahim membesar.Peningkatan vaskularaisasi
juga terjadi pada traktus pernapasan atas sebagai respon
terhadap peningkatan kadar estrogen.
(Kamariah et.all,2014;h.32)
24
11) Berat Badan Ibu
Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menandakan
adaptasi ibu terhadappertumbuhan janin. Analisis dari berbagai
penelitian menunjukan berat badan yang bertambah
berhubungan dengan perubahan fisiologis yang terjadipada
kehamilan dan lebih dirasakan pada ibu primigravida untuk
menambah berat badan pada masa kehamilan. Disarankan juga
kepada ibu primigravida untuk tidak menaikan berat badannya
lebih daro 1 kg. perkiraan epningkatan berat badan:
a) 4 kg dalam kehamilan 20 minggu
b) 8,5 kg dalam 20 minggu kedua ( 0,4 kg/minggu dalam
trimester akhir)
c) Totalnya sekitar 12,5 kg
(Salmah et.all 2006;h.60)
25
Tabel 1.3
Komponen Pertambahan Berat badan Ibu Selama
Kehamilan
Komponen Jumlah (dalam Kg)
Jaringan ekstrauterine 1
Janin 3-3,8
Cairan amnion 1
Plasenta 1-1,1
Payudara 0,5-2
Tambahan darah 2-2,5
Tambahan cairan jaringan 1,5-2,5
Tambahan jaringan lemak 2-2,5
Tota 11,5-16
(Sulistyawati,2011;h.69)
Indeks massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan
Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut
tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks massa
tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan
pangkat 2. Nilai IMT mempunyai rentang sebagai berikut.
19,8-26,6 : normal
< 19,8 :Underweight
26,6-29,0 :Overweight
26
 29,0 : Obese
(Sulistyawati,2011;h.68)
Tabel 1.4
Rekomendasi penambahan berat badan selama
kehamilan berdasarkan Indeks Massa Tubuh
Kategori IMT Rekomendasi (Kg)
Rendah < 19,8 12,5-18
Normal 19,8-26 11,5-16
Tinggi 26-29 7-11,5
Obesitas >29 >7
Gemelli 16-20,5
(Prawirohardjo,2008;h.180)
12) Beberapa ukuran panggul adalah sebagai berikut :
a) Distansia spinarum
Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri,
ukuran normal 23-28 cm
b) Distansia kristarum
Jarak yang terjauh antara Krista iliaka kanan dan kiri 26-29
cm.
c) Konjugata eksterna
Jarak anatara pinggir atas simfisis dan ujung spinosum ruas
tulang lumbal ke V 18-20 cm
27
d) Ukuran lingkar panggul
Dari pinggir atas simfisis ke pertengahan anatar spina iliaka
anterior superior dan trohantermayor spihak, kemudian
kembali melalui tempat yang sma, dipihak yang lain
ukurannya 89-90 cm.
(Dewi,2011;h.39)
c. Adaptasi Psikologi dalam Masa Kehamilan
1) Perubahan Psikologis Trimester I (Periode Penyesuaian)
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b) Kadang muncul penolakan,kekecewaan,kecemasan,dan
kesedihan. Bahkan ibu kadang berharap dirinya tidak hamil
saja.
c) Ibu akan selalu mencari tanda tanda apakan ia benar-benar
hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu
mendapat perhatian dengan seksama.
e) Oleh karena perutnya msih kecil,kehamilan merupakan
rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya
kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya
f) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-bedapada
tiap wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.
28
2) Perubahan Psikologis Trimester II (Periode Kesehatan yang
baik)
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c) Merasakan gerakan anak
d) Mersa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e) Libido meningkat
f) Menuntut perhatian dan cinta
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan
bagian dari dirinya
h) Hubungan social meningkat dengan wanita hamil lainnya
atau pada orang lain yang baru menjadi ibu
i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pda
kehamilan,kelahiran,dan persiapan untuk peran baru,
3) Perubahan Psikologis Trimester III (Periode Penantian Dengan
Penuh Kewaspadaan)
a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, meras dirinya
jelek,aneh,dan tidak menarik.
b) Merasa tidak meyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat
waktu.
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada
saat melahirkan,khawatir akan keslamatannya.
29
d) Khawatie akan bayi yang dilahirkan dalam keadaan tidak
normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan
kelhawatirannya.
e) Merassa sedih karna akan terpisah dari bayinya.
f) Merasa kehilangan perhatian.
g) Persaan mudah terluka (sensitif) .
h) Libido menurun.
(Sulistyawati,2013;h.76-77)
d. Tujuan Asuhan Antenatal
Tujuan aasuhan kebidanan dalam kehamilan pada prinsipnya
adalah memberikan layanan atau bantuan untuk meningkatkan
kesehatan ibu hamil dalam rangka mewujudkan kesehatan
keluarga. Kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan kebidanan
dapat berupaya peningkatan,pencegahan,penyembuhan,dan
pemulihan.
1) Tujuan utama asuhan antenatal adalah sebagai berikut :
a) Untuk memfassilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu
maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling
percaya dengan ibu.
b) Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam
jiwa.
c) Mempersiapka kelahiran.
d) Memberikan pendidikan.
30
2) Tujuan asuhan antenatal yang lain adalah :
a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
fisik,mental,dan social ibu juga bayi.
c) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan,dan
pembedahan.
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan
dengan selamat,ibu dengan bayinya dengan trauma
semenimal mungkin.
e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan norml dan
pemberian ASI ekslusif
f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahriran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
(Hani et.all;2011;h.5-6)
e. Prinsip Pokok Asuhan Kebidanan (Kehamilan)
Asuhan kebidanan merupakan metode pemberian asuhan yang
berbeda dengan model perawatan medis. Pada dasarnya
prinsip- prinsip kebidanan akan memberikan batasan yang jelas
tentang asuhan kebidanan.
31
Bidan-bidan diseluruh dunia memberikan prinsip asuhan
kebidanan sebagai berikut.
1) Memahami bahwa kelahiran anak merupakan suatu proses
alamiah dan fisiologis.
2) menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melakukan
intervensi tanpa adanya indikasi sebelum berpaling
keteknologi.
3) Aman. Berdasarkan fakta,dan member konstribusi pada
keselamatan jiwa ibu.
4) Terpusat pada ibu, bukan terpusat pada pemberi asuhan
kesehatan/lemabaga (saying ibu).
5) Menjaga privasi dan kerahasiaan ibu.
6) Membantu ibu agar merasa aman,nyaman,dan didukung
secara emosional.
7) Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan
informasi,penjelasan,dan konseling yang cukup.
8) Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktif
dalam membuat keputusan setelah mendapat penjelasan
mengenai asuhan yang akan mereka dapatkan.
9) Menghormati praktik-praktik adat dan keyakinan agama
mereka.
10) Memantau kesejahteraan fisik,psikologi,serta spiritual dan
social ibu/keluarga selama masa kelahiran anak.
32
11) Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit.
(hani et.all,2011;h,3)
f. Standar Asuhan Kehamilan
Asuhan antenatal yang baik sangat penting untuk hasilkehamilan
yang baik karena sebagian besar dari kematian ibu bisa dihindarkan
melalui asuha antenatal,intranatal,dan postnatal yang bermutu
tinggi. Selama masa antenatal,pemberi asuhan kesehatan akan
memperoleh kesempatan untuk menyentuh banyak hidup wanita
dan barangkali bisa membantu mengubah tragedi kehilangan
nyawa para ibu.
Masa antenatal mencakup waktu kehamilan mulai hari pertama
haid yang terakhir (HPHT) atau Last Menstruation Period (LMP)
sampai permulaan dari persalinan yang sebenarnya,yaitu 280
hari,40 minggu,9 bulan 7 hari. Setiap wanita hamil menghadapi
resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwa.
Standar Minimal Asuhan Kehamilan adalan sebagai berikt :
1) Timbang Berat Badan
Secara perlahan berat badan ibu hamil akan mengalami
kenaikan antara 9-13Kg selama kehamilan atau ssama dengan
0,5 Kg perminggu atau 2 Kg satu bulan. Penambahan berat
badan paling banyak terjadi pada trimester ke II kehamilan.
Pertanda Bahaya
33
a) Tubuh ibu sangat kurus atau tidak bertambah paling sedikit
9 kg) selama kehamilan
b) Tubuh ibu sangat gemuk atau bertambah lebih dari 19 kg
selama kehamilan
c) Berat badan ibu naik secara tiba-tiba lebih dari 0,5 kg
dalam satu minggu atau lebih dari 2 kg dalam satu bulan
Penambahan BB ibu selama kehamilan sebagian besar
terdiri atas penambahan BB bayi, Plasenta, serta air ketuban
dan sebagian besar lagi berasa dari penambahan BB bu
sendiri.
2) Ukur Tekanan darah
Tekanan darah normal antara 90/60 hingga 140/90 mmHg dan
tidak banyak meningkat selama kehamilan.
Tekanan Darah adalahukuran kencangnya darah menekan
bagian dalam pembuluh darah (vena dan arteri).
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan banyak masalah
dalam kehamilan, aliran darah dari plasenta ke bayi juga
mengalami gangguan sehingga penyaluran oksigen serta
makanan terhambat, yang menyebabkan gangguan
pertumbuhan (IUFD) dan sebagainya.
3) Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Uterus semakin lama semakin membesar seiring dengan
penambahan usia kehamilan, pemeriksaan tinggi fundus uteri
34
dilakukan dengan membandingkan HPHT dan diukur dengan
menggunakan palpasi (Metode jari) atau meteran terhadap
TFU. Uterus bertumbuh kira-kira 2 jari perbulan.
Pertanda Bahaya
a) Bagian atas uterus tidak sesuai dengan batas tanggal
kehamilan dari HPHT
b) Pembesaran uterus lebihatau kurang dari 2 jari perbulan
4) Imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil maupun
postnatal. guna memberikan kekebalan pada janin terhadap
infeksi tetanus (Tetanus Neonaturum) pada saat persalinan,
maupun post natal. Bola seorang wanita selama hidupnya
mendapat imunisasi sebanyak lima kali berarti akan
mendapatkan kekebalan seumur hidup dengan periode waktu
tertentu terhadap penyakit tetanus.
35
Tabel 1.5
Pemberian imunisasi TT
Antigen Interval
(selang waktu
minimal)
Lama
Perlindungan
%
Perlindung
an
TT 1 Pada
kunjungan
antenatal
pertama
- -
TT 2 4 minggu
setelah TT 1
3 tahun 80
TT 3 6 bulan setelah
TT 2
5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah
TT 3
10 tahun 99
TT 5 1 tahun setelah
TT4
25 tahun/seumur
hidup
99
5) Pemberian Tablet Besi (Minimum 90 tablet selama kehamilan)
Selama kehamilan seorang ibu hamil minimal harus
mendapatkan 90 tablet tambahh darah (Fe), karena sulit untuk
mendapatkan zat besi dengan jumlah yang cukup dari makanan.
Untuk mencegan anemia seorang wanita sebaiknya
36
mengosumsi sedikitnya 60 mg zat besi (mengandung
FeSO4320 mg) dan 1 mg asam folat setiap hari. Akan tetapi,
jika ibu tersebut sudah menderita anemia, maka sebaiknya
mengosumsi 2 tablet besi 1 asam folat per hari. Ingatkan
bahwazat besi menyebabkan mual,konstipasi,serta perubahan
warna feses. Maka saran yang dianjurkan adalah minum tablet
zat besi pada malam hari untuk menghindari perasaan mual.
Tablet besi sebaiknya diberikan saat diketahui ibu tersebut
hamil sampai 1 bulan sesudah persalinan. Zat besi penting
untuk mengompensasi peningkatan volume darah yang terjadi
selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan
sertaperkembangan janin yang adekuat
6) Tes Terhadap PMS (Penyakit Menular Seksual)
PMS yang terjadi selama kehamilan berlangsung akan
menyebabkan kelainan atau cacat bawaan pada janin dengan
segala akibatnya, oleh karena itu tes terhadap PMS perlu
dilakukan agar dapat didiagnosis secara dini dan mendapat
pengobatan secara tepat.
7) Temu Wicara dalam Rangka Persiapan Rujukan
Temu wicara meneganai persiapan tentang segala sesuatu yang
kemungkinan terjadi selama kehamilan penting dilakukan. hal
ini penting karna bila terjaadi komplikasi dalam kehamilan,
37
ibu dapat segera mendapat pertolongan secara tepat karena
kematian ibu sering terjadi karena 3T,yaitu sebagai berikut .
a) Terlambat mengenali bahaya.
b) Terlambat untuk dirujuk.
c) Terlambat mendapat pertolongan yang memadai.
Standar minimal Kunjungan Kehamilan
Untuk menerima manfaat yang maksimum dari kunungan-
kunjungan antenatal ini, maka sebaiknya ibu tersebut
memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan,
yang terdistribudi dalam 3 trimester,atau dengan istilah
rumus 1 1 2 yaitu sebagai berikut.
a) 1 kali pada trimester I.
b) 1 kali pada trimester II.
c) 2 kali pada trimester III.
(Hani et,all,2011;h. 9-12)
g. Pemeriksaan Kadar Haemoglobin (Hb)
Dalam kehamilan normal akan terjadi penurunan kadar Hb, kadar
Hb terendah terjadi pada sekitar umur kehamilan 30 minggu. Oleh
karena itu pemeriksan Hb harus dilakukan pada kehamilan dini
untuk melihat data awal, lalu diulang pada sekitar usia kehamilan
30 minggu. Ibu hamil dikatakan anemia apabila Hb kurang dari 11
gr%. Pengklasifikasiannya adalah :
38
1) Tidak anemia : Hb > 11 gr%.
2) Anemia ringan : Hb 9-10,5 gr%.
3) Anemia sedang : Hb 7-8 gr%.
4) Anemia berat : < 7 gr %.
(Kusmiyati,2010;h.124)
h. Pemeriksaan Protein Urine
Pemeriksaan protein urine merupakan salah satu jenis pemeriksaan
laboratorium pada ibu hamil untuk mengetahui fungsi ginjal.
Apabila ginjal berfungsi dengan normal, maka tidak akan terdapat
protein urine dalam urin ibu hamil.
Preeklamsi sering kalimenyebabkan masalah dalam kehamilan
maupun persalinan dan terkadang dan terkadang menyebabkan
kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi bila tidk segera
diantisipasi. Pemeriksaan ini menggunakan asam asetat 6% atau
asam sulfo salisilat 20% karna sifatnya dapat mengikat protein.
Prinsipnya terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam
asetat atau asam sulfo salisilat.
Hasil pemeriksaan dapat dianalisis sebagai berikut :
1) Negatif (-) : Tidak ada keruhan sama sekali
2) Positif (+) : Ada keruhan ringan tanpa butir-
butir kadar protein kira-kira 0,01-0,05%
3) Positif (++) atau 2+ : Kekeruhan mudah dilihat dan
tampak butir-butir dalam kekeruhan, kadar protein 0,05-0,2 %
39
4) Positif (+++) atau 3+ : Urine jelas keruh dan keruhan
tersebut berkeping-keping, kadar protein 0,2-0,5%
5) Positif (++++) atau 4+ : Urine sangat keruh dan kekeruhan
tersebut berkeping-keping atau bergumpal-gumpal atau
memadat,kadar protein >0,5%.
(Kusmiyati,2010;h.146-147)
i. Pemeriksaan Glukosa Urine
Diabetes Millitus (DM) dalam kehamilan (Gestational DM/GDM)
adalah kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin
resistance. Faktor resiko GDM adalah riwayat keluarga DM,
kegemukan ,glukosaria. GDM meningkatkan mordibitas neonates
missal hipoglikemia, ikterus, polisitemia, makrosomia. Ini karena
bayi dari ibu GDM mengsekresi insulin lebih sehingga merangsang
pertumbuhan bayi sehingga terjadi makrosomia. Pemeriksaan
GDM bisa dilakukan dengan pemeriksaan glukosa urine. Prinsip
pemeriksaan glukosa urine adalah glukosa dapat mereduksi ion
cupri dalam larutan alkalis menyebabkan perubahan warna dri
hijaumenjadi merah. Untuk pemeriksaan ini sebaiknya pasien tidak
mengkosumsi obat seperti vitamin C, salisilat, streptomisin karna
akan mempengaruhi hasil positif palsu.
Hasil pemeriksaan dapat dianalisis sebagai berikut:
40
1) Negatif (-) : Warna tetap biru atau kehijauan.
2) Positif (+) : Warna hijau kekuning kuningan
agak keruh.
3) (++) atau 2+ : Warna kuning dan keruh.
4) (+++)atau 3+ : Warna jingga dan keruh.
5) (++++) atau 4+ : Warna merah bata keruh.
(Kusmiyati,2010;h.159)
2. Senam Hamil
a. pengertian Senam hamil
Berikut ini merupakan beberapa pengertian /definisi tentang
senam hamil,antara lain :
1) Senam hamil merupakan suatu usaha untuk mencapai
kondisi yang optimaldalam mempersiapkan proses
persalinan dengan cara dirancang latihan-latihan bagi ibu
hamil.
2) Senam hamil merupakan suatu metode yang penting untuk
mempertahankan atau memperbaiki keseimbangan fisik
terhadap calon ibu.
3) Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk
mempersiapka ibu hamil, secara fisik atau mental pada
persalinan cepat,aman dan spontan.
41
4) Senam hamil adalah suatu latihan yang diberikan kepada
ibu hamil agar ibu tersebut menjadi siap mental dan
jasmani untuk menghadapi persalinan yang aman,
lancar,dan spontan.
b. Manfaat/tujuan senam hamil
Berikut ini adalah beberapa manfaat atau tujuan Senam hamil,
antara lain:
1) Menyesuaikan tubuh agar lebih baik dalam menyangga beban
kehamilan.
2) Memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan.
3) Membangun daya tahan tubuh.
4) Memperbaiki sirkulasi dan respirasi.
5) Menyesuaikan dengan adanya pertambahan berat badan dan
perubahan keseimbangan.
6) Meredakana ketegangan dan membantu relaks.
7) Membentuk kebiasaan bernafass yang baik.
8) Memperoleh kepercayaan dan sikap mental yang baik
(Maryunani et.all.2011;h.50)
Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu
makan bertambah ,pencernaan menjadi baik, dan tidur menjadi
lebih nyenyak. Bidan hendaknya menyarankan agar ibu hamil
melakukan masing-masing gerakan sebanyak dua kali pada awal
latihan dan dilanjutkan dengan kecepatan dan frekuensi menurut
42
kemampuan dan kehendak mereka sendiri minimal lima kali tiap
gerakan.
(Sulistyawati,2013;h.111)
c. Kontraindikasi Senam Hamil
Ada criteria ibu hamil yang tidak diperkenankan untukmengikuti
latihan senam hamil. Ibu hamil tersebut adalah ibu hamil dengan :
1) Preeklamsia.
2) KPD (ketuban pecah dini).
3) Perdarahan Trimester II dan III.
4) Kemungkinan lahir premature.
5) Incopeten serviks.
6) Diabetes.
7) Anemia.
8) Thyroid.
9) Aritma,Palpitasi.
10) Riwayat perdarahan.
11) Penurunan atau kenaikan BB berlebih.
(Maryunani et.all,2011;h.50)
d. Beberapa gerakan senam hamil yang dianjurkan adalah sebagai
berikut :
1) Gerakan pengencangan abdomen dengan tehnik tidur terlentang
atau miring, lutut ditekuk, tangan diperut. Saat mengeluarkan
napas, tarik otot-otot abdomen hingga paru-paru kempis .
43
2) Tehnik berikutnya dalah tidur terlentang,lutut ditekuk.
Gulingkan panggul dengan meratakan punggung kebawah
lantai, sambil meniadakan rongga. Susutkan otot-otot abdomen
pada saat mengeluarkan napas dan kencangkan bokong. Tahan
selama tiga hitungan yang panjang kemudian lepaskan.
3) Latihan ketiga adalah variasi dari latihan kedua. Posisi
merangkak, tarik masuk prut dan bokong, tekan dengan
punggung bagian bawah sambil membuat suatu “punggung
kucing ” yang bundar. Jangan biarkan tulang punggung
mengendur. Miringkan punggung kesamping bolak balik, ini
adalah variasi yang dikenal dengan sebutan “mengibas-ibaskan
ekor”.
4) Tehnik gerakan keempat adalah lakukan dimana saja dan
kapan saja karena tidak seorangpun yang akan tahu atau
melihat bahwa anda sedang melakukan senam kegel.
Lakukanlah latihan ini minimum 100 kali sehari. Untuk
menghubungkan set otot ini, lakukan gerakan seolah- olah anda
sedang melakukan gerakan buang air kecil kemudian
menahannya sekuat mungkin atau menghentikan alirannya
ditengah-tengah. Cara lain bisa dilakukan yaitu dengan
membayangkan bahwa dasar panggul anda adalah sebuah
elevator, secara perlahan anda naik kelantai dua dan kemudian
44
kelantai tiga, dan seterusnya, dan kemudian turun kembali.
Begitulah caranya melatih otot-otot ini.
5) Pada latiha kelima ini ada tiga tahap gerakan, yaitu sebagai
berikut :
a) Tidur terlentang lutut dinaikan
b) Panggul dimiringkan kebelakang sambil memegang kedua
sisinya. Dekatkan dagu kedada, hembuskan napas,
bungkukan kedepan kira-kira 20 cm atau 45 cm derajat.
Tahan posisi tersebut sambil terus bernapas. Perlahan
kembali ke posisi semula.
c) lekukan kaki secara diagonal merupakan suatu variasi yang
lain. Gerakan ini dilakukan terutama jika ada pemisahan
otot-otot rectum. Cara melakukannya sama seperti gerakan
sebelumnya tetapi pada lekukan kedepan, tegakkan miring
dengan lengan terbentang kearah lutut yang berlawanan.
6) Latihan keenam ini bertujuan untuk kenyamanan dan postur
tubuh dalam keadaan baik. Langkah-langkah dalam melakukan
teknik tersebut adalah sebagai berikut.
a) Tidur terlentang dengan kaki dinaikan keatas bangku yang
rendah, diujung tempt tidur atau diatas meja.
b) Susutkan dinding perut dan bokong, secara perlahan naikan
pinggul dari lantai hingga badan dan kaki berada dalam
45
satu garis lurus. jangan melengkungkan badan kebelakang,
dan ingat untuk bernapas.
c) Variasi senam yang dapat dilakukan adalah lutut menekuk
dan kaki diatas lantai, dengan urutan satu lutut menekuk
dan lainnya lurus sejajar dengan paha tidaklebih tinggi,
kemudian hembuskan nafas saat anda mengangkat kaki.
7) Tehnik pada latihan ini adalah kaki dinaikan atau kaki pada
lutut. Tekukan pergelangan sedapat mungkin naikan jari kaki,
kemudian arahkan kebawah, sambil menekukan kaki.
Kemudian putar pergelangan dengn lingkaran yang besar dan
perlahan, mula-mula kesatu arah, kemudian kearah berlawanan.
8) Tehnik latihan ini adalah dengan posisi berdiri, sandarkan
tubuh kedepan kearah dinding dengan satu kaki dibelakang,
kaki rata dilantai. Secara perlahan bengkokkan lutut kedepan,
bernafas perlahan saat otot betis meregang.
9) Tehnik latihan ini dilakukan dengan duduk,angkat lengan,tekuk
siku, lalu letakan lengan dibahu. Angkat lengan dan putarkan
lengan dengan lingkaran kedua arah. Kemudian angkat lengan
lurus tinggi diats kepala, dan secara bergantian angkat msing-
masing semakin tinggi dan semakin tinggi (seakan memetik
buah apel dari pohon yang tinggi). Latihan ini juga bisa
dilakukan sambil berdiri.
(Sulistyawati ,2013;h.111-117)
46
3. Kebutuhan Ibu Hamil
a. Kebutuhan Fisik
1) Diet makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus terpenuhi.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan
anemia,abortus,IUGR,inersia uteri, perdarahan pasca
persalinan,sepsis peurpuralis dan lain-lain. Sedangkan
kelebihan makanan karena beranggapan pemenuhan
makanan untuk dua orang akan berakibat kegemukan,pre
eklamsi, janin terlalu besar dan sebagainya.
2) Kebutuhan Energi
Protein. Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan
protein sebanyak 68%.
Bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber protein
sebaiknya bahan pangan yang nilai biologinya tinggi seperti
daging tak berlemak,ikan,telur,susu,dan hasil olahannya.
Zat Besi. Anemia sebagian besar disebabkan oleh
defisiensi zat besi, oleh karena itu perlu ditekankan kepada
ibu hamil untuk mengosusmsi zat besi Selama hamil dan
setelah melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil
meningkat sebesar 300% (1.040 mg selama hamil)
peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan
makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang
47
dengan suplemenzat besi. Pemberian suplemen zat besi
diberikan sejak minggu ke 12 kehamilan sebesar 30-60 mg
setiap hari selama kehamilan dan enam minggu setelah
kelahiran untuk mencegan anemia post partum.
Asam folat. Asam folat merupakan satu-satunya vitamin
yang kebutuhannya meningkat dua kali lipat selama hamil.
Asam folat sangat berperan dalam metabolism normal
makanan menjadi energi,pematangan sel darah
merah,sintesis DNA,Pertumbuhan sel dan pembentukan
heme.
Jenis makanan yang mengandung asam folat adalah ragi,
hati, brokoli, sayur berdaun hijau,dan kacang-kacangan.
Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk dan telur.
Kalsium. Metabolisme selama hamil mengalami perubahan
yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu hamil
turun drastic sebanyak 5%. Sumber utama kalsium adalah
susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung, sarden
dalam kaleng, dan beberapa bahan makanan dalam
nabati,seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain.
3) Istirahat
Kebiasaan tidur siang perlu ditanyakan karena tidur siang
menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Pola tidur
malam perlu ditanyakan karena wanita hamil tidak boleh
48
kurang tidur, apalagi tidur malam jangan kurang dari 8 jam.
Tidur mlam merupakan waktu dimana proses pertumbuhan
janin berlangsung.
(Walyani,2015;h.134)
4) Obat-obatan
Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan
yang benar-benar berindikasi untuk diberikan obat-obatan,
sebaiknya pemberian obat dihindari.
Dalam pemberian terapi, dokter biasanya akan sangat
memperhatikan reaksi obat terhadap kehamilan, karena ada
obat tertentu yang bersifat kontra dengan kehamilan.
5) Lingkungan yang bersih
Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan
yang sehat dan aman adalah adanya lingkungan yang
bersih, karena kemunkinan terpapar kuman dan zat toksik
yang berbahaya bagi ibu dan janin akan terminimalisasi.
Lingkungan bersih disini adalah termasuk bebas dari polusi
udara seperti asap rokok.
(Sulistyawati,2013;h.107-110)
6) pakaian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu
hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini.
49
a) Pakaian harus longgar, bersih,dan tidak ada ikatan yang
ketat pada daerah perut.
b) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap
keringat.
c) Pakailah bra yang menyokong payudara.
d) Memakai sepatu dengan hak yang rendah.
e) Pakaian dalam yang selalu bersih
7) Istirahat dan Rekreasi
Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil,salah satu
beban berat badan pada perut sehingga terjadi perubahan
sikap tubuh. tidak jarang ibu akan mengalami
kelelahan,oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting
untuk ibu hamil. Pada trimester akhir kehamilan sering
diiringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga
terkadang ibu kesulitan untuk menentukan posisi yang
paling baik dan nyaman untuk tidur. Posisi tidur yang
dianjurkan untuk ibu hamil adalah miring ke kiri, kaki kiri
lurus,kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan
bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal
dengan bantal pada perut bawah sebelah kiri.
Meskipun dalam keadaan hamil, ibu masih membutuhkan
rekreasi untuk menyegarkan pikiran dan perasaan, misalnya
dengan mengunjungi objek wisata atau pergi keluar kota.
50
Hal yang dianjurkan apabila ibu hamil berpergian adalah
sebagai berikut.
a) Hindari pergi kesuatu tempat yang ramai,sesak, dan
panas, serta berdiri terlalu lama di tempat itu karna akan
dapat menimbulkan sesak nafas sampai akhirnya jatuh
pingsn (sinkop).
b) Apabila berpergian selama kehamilan, maka duduk
dalam jangka waktu lama harus dihindari karna dapat
menyebabkan peningkatan resiko bekuan darah vena
dalam dan tromboflebitis selama kehamilan.
c) Wanita hamil dapat mengendarai mobil makssimal 6
jam dalam sehari dan harus berhenti selama 2 jam lalu
berjalan selama 10 menit.
d) Stocking penyangga sebaiknya dipakai apabila harus
duduk dalam jangka waktu lama dimobil atau pesawat
terbang.
e) sabuk pengaman sebaiknya selalu dipakai, sabuk
tersebut diletakan dibawah perut ketika kehamilan
sudah besar.
8) Kebersihan Tubuh
Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena
dengan perubahan sistem metabolism mengakibatkan
peningkatan pengeluaran keringat. Keringatyang menempel
51
dikulit meningkatkan kelembapan kulit memungkinkan
menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme. Jika tidak
dibersihkan (dengan mandi), maka ibu hamil akan
sangatmudah terkena penyakit kulit.
Bagian tubuh yang sangat membutuhkan perawatan
kebersihan adalah daerah vital, karena saat hamil terjadi
pengeluaran sekret vagina yang berlebihan. Selain dengan
mandi, mengganti celana dalam secara rutin minimal dua
kali sehari sangat dianjurkan.
9) Perawatan Payudara
Payudara merupakan asetyang sangat penting sebagai
persiapan menyambut kelahiran sang bayi dalam proses
menyusui. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
perawatan payudara adalah sebagai berikut.
a) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu
ketat dan yang menggunakan busa, karena akan
mengganggu penyerapan penyerapan keringat payudara.
b) Gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara.
c) Hindari membersihkan putting dengan sabun mandi
karena akan menyebabkan iritasi. Bersihkan putting
susu dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat.
52
d) Jika ditemukan pengeluaran cairan bewarna
kekuningan dari payudara berartiproduksi ASI sudah
dimulai.
10) Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan
dengan eliminasi adalah konstipasi dan seringbuang air
kemih. Konsti[asi terjadi karena adanya pengaruh hormon
progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot
polos, salah satunya otot usus.Selain itu, desakan usus oleh
pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya
konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
adalah dengan mengosumsi makanan tinggi serat dan
banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam
keadaan kosong.
11) Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama
tidak ada riwayat penyakit seperti berikut ini.
a) Sering abortus dan kelahiran premature.
b) Perdarahan pervaginam.
c) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada
minggu terakhir kehamilan.
d) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karna dapat
menyebakan infeksi janin intrauteri.
53
12) Sikap tubuh yang baik (Body Mechanic)
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan
mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran
janin. Perubahan yang paling jelas adalah tulang punggung
bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih
kebelakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil.
Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut.
a) Pakailah sepatu dengan hak yang rendah/tanpa hak dan
jangan terlalu sempit.
b) Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam
keadaan tegak dan pastikan beban terfokus pada lengan.
c) Tidur dengan posisi kaki di tinggikan.
d) Duduk dengan posisi punggung tegak.
e) Hindari duduk atau berdiri terlalu lama ( ganti posisi
secara bergantian untuk mengurangi ketengan otot).
13) Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan
untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan
kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan
adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat mencegah
penyakit tetanus.
54
14) Persiapan Persalinan
Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalinan
adalah sebagai berikut.
a) Biaya dan penentuan tempat serta penolong perslinan.
b) Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil
keputusan jika terjadi suatu komplikasi yang
membutuhkan rujukan.
c) Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya.
d) Surat-surat fasilitas kesehatan (ASKES, jaminan
kesehatan dari tempat kerja,Kartu sehat , dan lain-lain).
e) Pembagian ketika ibu berada di RS.
(Sulistyawati,2013;h.117-122)
b. Kebetuhan Psikologis
1) Persiapan Saudara Kandung
Sibling rivalry adalah persaingan diantara saudara kandung
akibata kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada
anak usia 2-3 tahun, sibling rivalry ini biasanya ditunjukan
dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis,
menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya, atau
melakukan kekerasan terhadap adiknya (memukul,
menindih, mencubit dan lain-lain). Untuk mencegah sibling
rivalry ada beberapa langkah yang dapat dilakukan,
diantaranya sebagai berikut.
55
a) Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada
adiknya,ia tetap disayangi oleh ayah ibu).
b) Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran
adiknya.
c) Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak
masih dalam kandungan.
d) Ajak anak untuk melihat benda-benda yang
berhubungan dengan kelahiran.
2) Perasaan Aman dan Nyaman Selama Kehamilan
Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan
fisik dan psikologis. Bidan bekerja sama dengan keluarga
diharapkan berusaha dan secara antusias memberikan
perhatian serta mengupayakan untuk mengatasi
ketidaknyamanan dan ketidakamanan yang dialami oleh
ibu.
3) Persiapan MenjadiOrang tua
Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir
banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu,
ayah,dan keluarga. Bagi pasangan yanb baru pertama punya
anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak
berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi
pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai
persiapan menjadi orang tua.
56
Selain persiapan mental, yang tak kalah pentingnya adalah
persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah
pula kebutuhannya.
4) Dukungan Dari Tenaga Kesehatan
Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan
mempunyai tempat tersendiri dalam dirinya. Harapan
pasien adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat
dimana ia dapat mencurahkan isi hati dan kesulitannya
dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Posisi ini
akan sangat efektif sekali jika bidan dapat mengembangkan
kemampuannya dalam menjalin hubungan yang baik
dengan pasien. Adanya hubungan sling percaya akan
memudahkan bidan dalam memberikan penyuluhan
kesehatan.
(Sulistyawati,2011;h.128-129)
4. Tanda bahaya Kehamilan
a. Perdarahan Vagina
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
perdarahan banyak,atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus,
KET,mola hidatidosa.
b. Sakit kepala hebat
Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah
sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan
57
beristirahat. Kadang- kadang, dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi
kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala preeclampsia.
c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pabdangan kabur,rabun senja).
Masalah visual yang mengindikasi keadaan mengancam jiwa
adalah perubahan visual mendadak, missal pandangan kabur atau
berbayang.
d. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat.
Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit
kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih, atau
infeksi lain.
e. Bengkak pada muka atau tangan
Bengkakbisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada
muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai
dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda,
anemia, gagal jantung, atau preeclampsia.
f. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6,
beberapa ibu merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit
58
3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa
jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik.
(Rukiyah et.all,2013h. 126-127)
g. Perdarahan Pervaginan
1) Abortus Imminens
Sering disebut dengan keguguran membakat dan akan terjadi
jika ditemukan perdarahan pada kehamilan muda, namun pada
tes kehamilan masih menunjukan hasil yang positif.
2) Abortus Insipiens (Keguguran sedang berlangsung)
Abortus insipiens terjadi apabila ditemukan adanya
perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan
membukanya ostium uteri dan terabanya selaput ketuban.
3) Abortus habitualis (Keguguran berulang)
Pasien termasuk dalam abortus tipe ini jika telah mengalami
keguguran berturut-turut selama lebih dari tiga kali.
(Sulistyawati,2013;h,163-165)
4) Abortus Inkompletus (Keguguran bersisa)
Tanda pasien dalam abortus tipe ini adalah jika terjadi
perdaran per vagina disertai pengeluaran janin tanpa
pengeluaran desisua atau plasenta.
59
5) Abortus kompletus (Keguguran lengkap)
Pada abortus jenis ini akan ditemukan pasien dengan perdaran
per vagina disertai dengan pengeluaran seluruh hasil
konsepsi (janin dan desidua) sehingga rahim dalam keadaan
kosong.
h. Kehamilan Mola
Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (chorionic
villi) yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil
yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau
mata ikan.
i. Kehamilan Ektopik
Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil
konsepsi tidak berada didalam endometrium uterus.
(Sulistyawati,2011;h.150-151)
5. Data subjektif
a. Nama
Mengetahui nama klient dan suami berguna untuk memperlancar
komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih
akrab.
(Walyani,2015;h.118)
60
b. Umur
Umur perlu diketahui guna menegtahui apakah klien dalam
kehamilan yang berisiko atau tidak. Usia dibawah 16 tahun dan
diatas 35 tahun merupakan umur-umur yang berisiko untuk hamil.
(Walyani,2015;h.118)
c. Pendidikan
Informasi ini membantu klinis klien sebagai individu dan
gambaran kemampuan baca tulisnya.
(Walyani,2015;h.118)
d. Pekerjaan
Mengetahui pekerjaan klienadalah penting untuk memahami
apakah klien dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi
kelahiran, premature dan bahaya terhadap lingkungan kerja yang
dapat merusakjanin.
(Walyani,2015;h.119)
e. Keluhan utama
Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ketempat bidan.
Hal ini disebut tanda gejala.
(Walyani,2015;h.199)
61
f. Aktifitas sehari-hari
Kita perlu mengkaji aktifitas sehari-haripasien karena data ini
memberi gambaran tentang seberapa berat aktifitas yang dilakukan
pasien dirumah.
(Sulistyawati,2011;h.170)
6. Data Objektif
a. Tekanan darah
Hamil menyebabkan peningkatan volume darah, curah jantung
dan frekuensi jantung. Tekanan turun pada kehamilan trimester
I meningkat sejak pertengahan kehamilan sampai titik
maksimal pada TM III. (Mandriwati,2007;h.47)
b. Nadi
Frekuensi nadi normal orang dewasa adalah 60-90 kali/menit.
Frekuensi dianggap abnormal adalah lebih dari 100 dan kurang
dari 60 kali/menit. (Kusmiyati,2010;h.65)
c. Suhu
Mengukur suhu tubuh berujuan untuk menegtahui keadaan
pasien apakah suhu tubuhnya normal (36,50
c -37,50
c).
(Kusmiyati,2006;h.57)
d. Berat badan
Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan :
1) 4 kg pada kehamilan TM I
2) 0,5 kg/ minggupada kehamilan TM II sampai TM III
62
3) Totalnya sekita 15-16 kg
(Sulistyawati,2011;h.69)
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan pada bagian
tubuh dari kepala sampai kaki. (Kusmiyati,2010;h.77)
a. LILA
Mengukur lingkar lengan atas bertujuan untuk mengetahui status
gizi dan membantu menegakkan diagnosis. LILA sebaiknya diukur
di lengan kiri, yang tidak melakukan aktivitas sehingga masa otot
tidak mempengaruhi hasil pengukuran. (Kusmiyati,2010;h.44)
2. Emesis Gravidarum
a. Pengertian
Mual (nausea) dan muntah (vomiting), pening, perut kembung, dan
badan terasa lemah dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu
hamil, dan terbanyak pada usia 6-12 minggu. Keluhan muntah
sering terjadi pada waktu pagi hari sehingga dikenal dengan
“morning sickness”.
(Prawirohardjo,2008;h.814)
Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan
pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan
perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan
hormone estrogen,progestero, dan dikeluarka human chorionic
63
gonadotropin plasenta. Hormon – hormone inilah yang diduga
menyebabkan emesis gravidarum.
(Manuaba,2010;h.227)
Morning Sickness atau mual muntah biasanya dimulai sekitar 8
minggu dan mungkin berakhir sampai 12 minggu. Pada usia
kehamilan 12 minggu, pertumbuhan uterus diatas simfisis pubis
dapat dirasakan.
(Dewi,2011;h.106)
b.Gejala klinis
Emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pada pagi hari,
disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan . Emesis
gravidarum dapatdiatasi dengan berobat jalan (poliklinik).
c. Penanganan yang dapat dilakukan
1) Komunikasi, Infornasi, dan edukasi (KIE) tentang hamil muda
yang selalu dapat disertai emesis gravidarum.
2) Dinasehatkan agartidak cepat terlalu bangun dari tempat tidur,
sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf
pusat.
3) Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih
sering. Makanan yang merangsang mual muntah dihindari.
4) Obat-obatan, penanganan ringan tanpa masuk rumah sakit pada
emesis gravidarum :
64
a) Vitamin yang diperlukan (vitamin B kompleks, mediamer
B6 sebagai vitamin dan antimuntah).
b) Pengobatan (saditif ringan [luminal 3 x30 mg (barbiturat),
valium],antimual-antimuntah
[stimetil,primperan,emetrol,dan lainnya].
5) Nasehat pengobatan (banyak minum air atau minuman lain,
hindari minuman atau makanan yang asam untuk menghindari
iritasi lambung).
6) Nasehat kontrol antenatal (pemeriksaan hamil lebih sering,
segera dating bila terjadi keadaan abnormal).
(Manuaba,2010;h.227-228)
d. Cara mengatasi
1) Hindari bau dan factor penyebab lain.
2) Makan biscuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari
tempat tidur dan bangun perlahan –lahan.
3) Makan sedikit tapi sering.
4) Dududk tegak setiap kali selesai makan.
5) Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras.
6) Makan-makanan kering diantara waktu makan.
7) Jangan langsung gosok gigi.
8) Gunakan obat-obatan nonfarmakologis jika memungkinkan
9) Bila terlalu parah beri terapi dengan vitamin B6.
( Hani,2011;h.54)
65
3. Manajeman Kebidanan
a. Pengertian
Manajeman asuhan kebidanan atau yang sering disebut manajeman
kebidanan adalah suatu metode yang berpikir dan bertindak secara
sistematis dan logis dalam memberikan asuhan kebidanan, agar
menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberian
asuhan.
Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan – temuan, keterampilan ,
dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu
keputusan yang berfokus pada klien.
(Soepardan,2007;h.96)
Data subjektif dan data objektif yang dikaji dianalisis
menggunakan teori fisiologis dan patologis, sesuai dengan
perkembangan kehamilan berdasarkan umur kehamilan pada saat
ibu diberi asuhan, termasuk tentang teori kebutuhan fisik dan
psikologi ibu hamil. Hasil analisis dan interpretasi data
menghasilkan rumusan diagnosis kehamilan.
(Mandriwati,2007;h.7)
b. Langkah Dalam manajemen Kebidanan
1) Tahap Pengumpulan Data Dasar (Langkah 1)
Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
66
a) Anamnesis. Anamnesis dilakukan untuk mendapatkan
biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat
kehamilan, persalinan dan nifas. bio-psiko-soiso-spiritual,
serta pengetahuan klien.
b) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan
tanda-tanda vital, meliputi :
(1) Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, aukultasi, dan
perkusi).
(2) Pemeriksaan Penunjang (laboratorium dan catatan terbaru
serta catatan sebelumnya).
2) Interpretasi Data Dasar (Langkah II)
Pada langkah kedua dilakukan indentifikasi terhadap diagnosis
atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data
yang telah dikumpulkan. Data tersebut kemudian
diinterpretasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan
masalah yang spesifik.
3) Identifikasi Diagnosis/Masalah potensial dan antisipasi
Penanganannya ( Langkah III)
Pada langkah ketiga kita mengidentifikasi masalah potensial
atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang
sudah diidentifikasi.
4) Menetapkan Perlunya Konsultasi dan kolaborasi segera dengan
Tegana kesehatan lain (Langkah IV)
67
Langkah keempat mencerminkan kesinambungan proses
manajemen kebidanan. Jadi,manajemen tidak hanya
berlangsung selama assuhan primer periodic atau kunjungan
prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut dalam
dampingan bidan.
5) Menyusun Rencana Asuhan
Pada langkah kelima direncanakan asuhan menyeluruh yang
ditentutan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah
ini merupakan kelanjutan manajemen untuk masalah atau
diagnosis yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada
langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi.
6) Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman (
Langkah VI)
Rencana asuhan menyeluruh dilakukan dengan efisien dan
aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan
atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.
7) Evaluasi (Langkah VII)
Evaluasi dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang
aspek asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui factor mana
yang menguntungkan atau menghambat keberhasilan asuhan
yang diberikan.
(Soepardan,2007;h.96-102)
68
4 . TEORI LANDASAN HUKUM
Berdasarkan pearturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor
1464/Menkes/Per/2010 tentang izin dan penyelenggaran praktik
Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi :
a. Kewenangan normal :
1) Pelayanan kesehatan ibu.
2) Pelayanan kesehatan anak.
3) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana.
4) Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah.
5) Kewenangan bidan yang menjalankan praktik didaerah yang
tidak memiliki dokter.
Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh
seluruh bidan, kewenangan ini meliputi :
b. Pelayanan kesehatan ibu
1) Ruang lingkup
a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil.
b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal.
c) Pelayanan persalinan normal.
d) Pelayanan ibu nifas normal
e) Pelayanan ibu menyusui
f) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan.
69
c. Kewenangan
1) Episiotomi
2) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II
3) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan
perujukan.
4) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil.
d. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas.
e. Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusui dini (IMD) dan promosi
asir susu ibu (ASI) ekslusif.
f. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan
postpartum.
g. Penyuluhan dan konseling.
h. Pemberian surat keterangan kematian.
i. Pemberian surat keterangan cuti bersalin.
j. Pelayanan kesehatan anak.
1) Ruang lingkup
a) Pelayanan bayi baru lahir.
b) Pelayanan bayi.
c) Pelayanan anak balita.
d) Pelayanan anak pra sekolah.
2) Kewenangan
k. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,
pencegahan hipotermi, inisiasi menyusui dini (IMD), injeksi
70
vitamin K I, Perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28
hari), dan perawatan tali pusat.
l. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk.
m. Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan.
n. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah.
o. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra
sekolah.
p. Pemberian konseling dan penyuluhan. Pemberian surat
keterangan kelahiran.
q. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana, dengan wewenang :
1) Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana.
2) Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom.
Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut diatas,
khusus bagi bidan yang menjalankan program Pemerintah
mendapat kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan
kesehatan yang meliputi :
a) Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi
dalam rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi
bawah kulit.
71
b) Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus
penyakit kronis tertentu (dilakukan dibawah supervise
dokter).
c) Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman
yang ditetapkan.
d) Melakukan pembinaan peran serta masyarakat dibidang
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja,
dan penyehatan lingkungan.
e) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak pra sekolah, dan
anak sekolah.
f) Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas.
g) Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan
penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS)
termasuk pemberian kondom dan penyakit lainnya.
h) Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika,
Dan adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan
edukasi.
i) Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program
pemerintah.
(http://dinkesbanggai.wordpress.com)
72
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. D
USIA 26 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 7 MINGGU
DENGAN EMESIS GRAVIDARUM DI BPS
Hj.ZUBAEDAHSYAH S.ST B.LAMPUNG
TAHUN 2016
Oleh : Yesi Katrinia
Tanggal : 04 Juni 2016
Pukul : 13 : 30 WIB
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Istri Suami
Nama : Ny. D Tn. R
Umur : 26 Tahun 30 Tahun
Agama : Islam Islam
Suku Bangsa : Jawa Jawa
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Jl. Kepodang no 25 Gedong air, B.
lampung
72
73
2. ANAMNESA
1) Alasan Kunjungan : Ingin memeriksakan kehamilannya.
2) Keluhan : Ibu mengatakan mual muntah 3-4 kali di
pagi hari, kadang – kadang terasa pusing
3) Riawayat Kebidanan :
a) Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Volume : 2-3 ganti pembalut sehari
HPHT : 16 april 2016
TP : 23 januari 2017
b) Gangguan keshatan reproduksi
Keputihan : Tidak ada
Infeksi : Tidak ada
Gatal karena Jamur : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
c) Riwayat kehamilan, persalinan , nifas, KB yang lalu
Anak
ka
Kehamilan Persalinan Nifas Lama
Lama Peny
ulit
Peno
long
Tem
pat
BB
Bayi
Peny
ulit
Vit
A
Tab
Fe
Alkon La
ma
1 7
ming
gu
- - - - - - - - -
74
d) Riwayat kesehatan
Jantung : Tidak ada
DM : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada
Hepatitis : Tidak ada
Anemia : Tidak ada
e) Riwayat Sosial
Status perkawinan : Syah, 1 kali
Respon Ibu terhadap kehamilan : Senang
Respon keluarga terhadap kehamilan ini : Senang
Adat istiadat yang berkaitan : Tidak ada
f) pola kebutuhan sehari- hari
Pola makan
Sebelum Hamil
Menu : Nasi,sayur sop,ikan goreng
Frekuensi : 3 kali sehari
Porsi : 1 porsi
Pantangan : Tidak ada
Saat Hamil
Menu : Nasi, sayur bening, tempe goreng,
ikan
frekuensi : 2 kali perhari
Porsi : ½ porsi
75
Pantangan : Tidak ada
g) Pola eliminasi
Sebelum hamil
BAK
Frekuensi :3- 4 kali perhari
Warna : Kuning jernih
Bau : Khas amoniak
BAB
Frekuensi :1 kali perhari
Warna : Kekuningan
Bau : Khas feses
Konsistensi : Lunak
Saat hamil
BAK
Frekuensi : 6-7 kali perhari
Warna : Kuning jernih
Bau : Khas amoniak
BAB
Frekuensi : 1 kali per 2 hari
Warna : Kuning pekat
Bau : Khas feses
konsistensi : Agak keras
76
h) Pola istirahat
Saat Hamil
Malam hari : Tidur 6-7 jam
Siang hari : Tidur 2 jam
Sebelum Hamil
Malam Hari : Tidur 6 jam
Siang hari : Tidur 1 jam
i) Aktivitas sehari – hari sebelum hamil : Memasak, menyapu,
mencuci, ngepel.
j) Aktivitas sehari-hari saat hamil : Menyapu, kadang-kadang
berbaring karena lemas.
k) Personal Hygiene
Mandi : 2 kali per hari
Keramas : 1 kali perh hari
Ganti celana dalam : sehabis mandi dan setiap lembab
Kebersihan kuku : Bersih
l) Aktivitas seksual
Frekuensi : 1 – 2 kali per minggu
Keluhan : Tidak ada
3. PEMERIKSAAN UMUM
1) Keadaan umum : Baik
2) Keadaan emosional : stabil
3) Kesadaran : Composmentis
77
4) TTV
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 80 kali per menit
Suhu : 36,50
c
Pernafasan : 21 kali per menit
5) TB : 155 cm
6) BB sebelum hamil : 47 kg
BB saat hamil : 46 kg
7) LILA : 24 cm
4. PEMERIKSAAN KHUSUS KEBIDANAN
1) Pemeriksaan fisik
a) Kepala
Rambut
Mudah rontok : Tidak
Kebersihan : Bersih
Nyeri tekan : Tidak ada
b) Muka
Pucat : Tidak ada
Cloasma Gravidarum : Tidak ada
Oedema : Tidak ada
c) Mata
Simetris : Ya, simetris kiri dan kanan
78
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
Kebersihan : Bersih
d) Hidung
Simetris : Ya,
Kebersihan : Bersih
Polip : Tidak ada
e) Telinga
Simetris : Ya, simetris kiri dan kanan
Gangguan pendengaran : Tidak ada
f) Mulut
Bibir : Lembab
Lidah : Bersih
Gigi : Tidak karies
Gusi : Tidak ada perdarahan
g) Leher
Pembesaran kelenjar life : Tidak ada
Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada
h) Dada
Simetris : Ya,
Payudara
Simetris : Ya, simetris kiri dan kanan
Rasa Nyeri : Tidak ada
79
Benjolan : Tidak ada
Keadaan Putting : Menonjol
Hiperpigmentasi : Ya, pada puting dan areola
Pengeluaran : Belum ada
Kebersihan : Bersih
Gangguan pernafasan : Tidak ada
i) Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
Pembesaran : Ya, sesuai usia kehamilan
Striae : Tidak ada
Linea : Ada
Acites : Tidak ada
Tumor : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Uterus
Leopold I : Teraba ballotement
Leopold II : belum dikaji
Leopold III : Belum dikaji
Leopold IV : Belum dikaji
j) Ekstremitas
Atas
Bentuk : Normal
Oedema : Tidak ada
80
Kuku Jari : Bersih
Bawah
Bentuk : Normal
Oedema : Tidak ada
Kuku jari : Bersih
Varices : Tidak ada
Reflek patella : Positif kiri dan kanan
k) Anogenetal
Anus : Tidak ada haemoroid
Kebersihan : Bersih
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan Obstetrik
Distansia spinarum : 25 cm
Distansia kristarum : 28 cm
Boundenloque : 20 cm
Lingkar panggul : 90 cm
2) Pemeriksaan Laboratorium
Hb : 11 gr%
Protein urine : Negative
Glukosa urine : Negative
81
BAB IIIMATRIKS
TABEL 3.1
Tgl/jam Pengkajian Interpretasi data Dx. Potensial Antisipasi
tindakan segera
intervensi Implementasi Evaluasi
4 Juni 2014
Pkl :
13:30wib
Ds : Ibu
mengatakan ini
kehamilan
pertamanya,
belum pernah
melahirkan dan
keguguran
Ibu
mengatakan
HPHT tanggal
16 April 2016
Ibu
mengatakan
mual-muntah
3-4 kali di
pagihari
BB sebelum :
47 kg
DO : TD :
120/70 mmHg
N : 80 x/
Dx : Ny. D usia 26
tahun G1P0A0 usia
kehamilan 7 minggu
dengan Emesis
Gravidarum
Masalah : mual-
muntah dan pusing
Kebutuhan
- Penjelasan
tentang
kebutuhan ibu
- Penjelasan
tentang diet
makanan
Hiperemesis
Gravidarum
tingkat I
Tingkatkan
intake nutrisi
ibu
1. Beritahu ibu hasil
pemeriksaan
2. Beritahu
tentang keluhan
yang dialami
ibu
1. Memeberitahu
ibu hasil
pemeriksaan
TD : 120/70
mmHg
N : 80 x/menit
T: 36,50
c
R :21 x/ menit
Lingakar
panggul: 90 cm
Distansiaspinaru
m : 25 cm
Distansiakristaru
: 28cm
Bounden louqe :
20 cm
Usia kehamilan 7
minggu
TFU Belum
teraba
2. Memberitahu
tentang keluhan
yang ibu alami
adalah hal yang
fisiologis, ini
terjadi karena
peningkatan
1.Ibu mengerti tentang hasil
pemeriksaan
2.Ibu mengerti tentang
keluhan yang dialaminya
82
menit
R : 21 x /
menit
T : 36,50
c
BB sekarang :
45 Kg
LILA : 24 cm
Leopold I :
TFU Belum
teraba
Leopold II :
Belum dikaji
Leopold III :
Belum dikaji
Leopold IV :
Belum dikaji
3. Beritahu cara
mengatasinya
4. Beritahu
tentang
kebutuhan
nutrisi ibu
hamil
hormone estrogen
dan progesterone.
Mual-muntah
terjadi di pagi
hari dan berlang
sungsampai
kehamilan
berumur 4 bulan,
3. Memberitahucara
mengatasinya
yaitu dengan
anjurkan makan
sedikit tapi
sering, makanan
yang dapat
merangsang
mualmuntah
hendaknya
dihindari, jangan
langsung bangun
dari tempat tidur,
tetapi makanlah
terlebih dahulu
biscuit .
4. Memberitahu
tentang
kebutuhan nutrisi
pada ibu hamil
seperti
Mengkosumsi
makanan yang
mengandung zat
besi seperti
3.Ibu tahu cara mengtasinya
4.Ibutahukebutuhannutrisi
yang baikselamahamil
83
05 Juni 2016
Pkl : 08: 00
wib
Ds : Ibu
mengatakan ini
kehamilan
pertamanya
belum pernah
melahirkan dan
keguguran
Ibu
mengatakan
HPHT nya tgl
16 april 2016
Dx :
Ny. D usia 26 tahun
G1P0A0 usia
kehamilan 7 minggu
Masalah
Mual-muntah dan
pusing
Tidak ada Tidak ada
5. Beritahu
tentang
ketidaknyaman
anpada TMI
6. Berikan terapi
obat
1. Beritahu hasil
pemeriksaan
sayuran hijau,
makanan yang
mengandung
protein sepeti
telur, ikan dan
tempe
5. Memberitahu
tentang
ketidaknyamanan
pada TM I seperti
mualmuntah,
keletihan dan
pembesaran pada
payudara
6. Memberikan
terapi obat seperti
vit B6, Fe,vit c
1. Memberitahu
hasil pemeriksaan
TD : 120/70
mmHg
N: 80 x/ menit
T :36,50
c
R : 20 x/ menit
Usia kehamilan 7
minggu
TFU : Belum
teraba
5.Ibu tahu
Tentang ketidaknyamanan
pada TM I
6.Terapiobatsudah di
berikan
1.Ibu tahu hasil
pemeriksaannya
84
Ibu
mengatakan
sudah tidak
Muntah lagi
tetapi masi
hmual
Do : TD :
120/70 mmHg
N: 80 x/ menit
T : 36,50
c
R : 20 x /
menit
TFU Belum
teraba
Leopold I :
TFU Belum
teraba
Leopold II :
Belum dikaji
Leopold III :
Belum dikaji
Leopold IV :
Belum dikaji
LILA : 24 cm
Kebutuhan
Lanjutkan intervensi
2. Tanyakan
kembali muntah
yang dialami
3. Tanyakan
kembali cara
mengatasi
mualmuntah
yang dialami
4. Tanyakan
kembali tentang
kebutuhan
nutrisi ibu
5. Beritahu pola
istirahat yang
baik
2. Menanyakan
kembali
mualmuntah yang
dialami oleh ibu
3. Menanyakan
kembali cara
mengatasi
mualmuntah yang
dialami oleh ibu
4. Menanyakankem
balitentangkebutu
hannutrisiibu
5. Memberitahu
polaistirahat yang
baik yaitu tidur
malam 7-8 jam
dan tidur siang 1-
2 jam
2.Ibumengatakansudahjaran
gmuntahtetapimasihmual
3.Ibu sudah melakukan yang
disarankan dengan makan
sedikit tapi sering
diselingi biscuit dan
menghindari bau makanan
yang dapat merangsang
mualmual
4.Ibu telah memenuhi
kebutuhan nutrisi dengan
makan makanan yang
mengandung protein
seperti telur, tempe dan
sayur sop dengan
frekuensi yang lebih
sering
5.Ibu telah tahu kebutuhan
istirahat yang baik
85
10 Juni 2016
Pkl : 10:00
Wib
Ds: Ibu
mengatakan ini
kehamilan
pertamanya,
belum pernah
melahirkan dan
keguguran
Ibu
mengatakan
HPHT 16
april 2016
Ibu
mengatakan
sudah tidak
lagi muntah
tetapi kadang
masih sering
mual
TD : 120/70
mmHg
N : 80x/menit
R : 20x/ menit
T : 36,50
c
Dx : Ny. D usia 26
tahun G1P0A0 usia
kehamilan 7 minggu
Masalah
Tidak ada
Kebutuhan
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu hasil
pemeriksaan
2. Evaluasi
mualmuntah
yang dialami
ibu
3. Evaluasi
kebutuhan
nutrisi ibu
4. Evaluasitentang
tentangcaramen
gatasimualmunt
ahnya
5. Evaluasitenta
ngkebutuhanis
tirahatibu
1. Memberitahu
hasil pemeriksaan
TD : 120/70
mmHg
N: 80 x/menit
R : 20 x/ menit
T: 36,50
c
TFU
:Teraba
ballotement
2. Mengevaluasi
mualmuntah yang
dialami ibu
3. Mengevaluasi
kebutuhan
nutrisiibu
4. Mengevaluasitent
angcaramengatasi
mualmuntah yang
dialamiibu
5. Mengevaluasiapa
kahkebutuhanistir
ahatibusudahterc
ukupi
1.Ibu tahu hasil
pemeriksaannya
2.Ibu sudah jarang
mengalami mual dan tidak
muntah lagi
3.Ibu sudah memenuhi
kebutuhan nutrisnya
dengan baik seperti
mengosumsi makanan
yang mengandung serta
seperti sayura nhijau, telur
dan tempe
4.Ibu sudah tau cara
mengatasi mual
muntahnya
5.Kebutuhan istirahat ibu
sudah tercukupi
86
6. Beritahu
tanda bahaya
kehamilan
pada trimester
awal
6. Memberitahu
tanda bahaya
kehamilan pada
trimester awal
6.Memberitahu tanda
bahaya kehamilan pada
trimester awal seperti
KET, dan perdarahan
87
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny. D
umur 26 tahun G1P0A0 Usia Kehamilah 7 Minggu Dengan Emesis Gravidarum Di
BPS Hj.Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016’’ di temukan hasil
penerapan 7 langkah manajemen menurut varney dalam memberikan asuhan
kebidananan pada ibu hamil secara sistematis sebagai berikut :
A. Mengumpulkan Data Dasar
Mengumpulkan data subjektif dan data objektif, berupa data fokus yang
dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya, menggunakan
anamnesis, pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan, tinggi badan dan
pemeriksaan laboratorium.
(Mandriwati,2007;h.6)
I. Data Sebjektif
1. Nama
a. Tinjauan teori
Mengetahui nama klien dan suami berguna untuk memperlancar
komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab.
(Walyani,2015;h.118)
87
88
b. Tinjauan Kasus
Pada tinjauan kasus bernama Ny. D
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak terdapat
kesenjangan karena di daerah tempat tinggalnya hanya Ny. D sendiri
yang bernapa Ny. D.
2. Umur
a. Tinjauan teori
Umur perlu diketahui guna mengetahui apakah klien dalam kehamilan
yang beresiko atau tidak. Usia dibawah 16 tahun dan diatas 35 tahun
merupakan umur-umur yang beresiko tinggi untuk hamil.
(walyani,2015;h.118)
b. Tinjauan kasus
Ny. D berusia 26 tahun
c. Pembahasan
Dari tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena Ny. D
berusia 26 tahun.
3. Pendidikan
a. Tinjauan teori
Informasi ini membantu klinis memahami klien sebagai individu dan
gambaran kemampuan baca tulisnya.
(Walyani,2015;h.118)
89
b. Tinjauan kasus
Setelah saya melakukan pengkajian pendidikn terhadap Ny. D, pendidikan
terakhirnya adalah SMA.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan
karena ibu dapat mengerti saat diberikan informasi dan mampu membaca
juga memahami isi leaflet yang diberikan sebagai alat bantu dalam
memberikan asuhan.
4. Pekerjaan
a. Tinjauan teori
Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui apakah klien
berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi
kelahiran,premature, dan bahaya lingkungan kerja, yang dapat merusak
janin.
(Walyani,2015;h. 119)
b. Tinjauan kasus
Pekerjaan Ny. D adalah sebagai ibu rumah tangga dan hanya dirumah.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan karena
pekerjaan ibu hanya dirumah dan tidak ada bahaya resiko lingkungan kerja
yang beresiko terhadap janin.
90
5. Keluhan utama
a. Tinjauan teori
Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ke tempat bidan. Hal ini
disebut tanda dan gejala.
(Walyani,2015;h.199)
Emesis gravidarum memilki gejala kepala pusing terutama pada pagi hari
disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan.
(Manuaba,2010;h.227)
b. Tinjauan kasus
Ibu mengatakan mual di pagi hari sampai muntah 3-4 kali, di sertai dengan
kepala pusing.
c. Pembahasan
Berdasarkan hasil tinjauan teori dan kasus. tidak ada kesenjangan karena
alasan klien datang ke BPM karena mengalami mual muntah dipagi hari
yang berkaitan dengan usia kehamilan dan masih merupakan gejala
fisiologis.
6. Pola nutrisi
a. Tinjauan teori
Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang cukup karena pada kehamilan
Trimester I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau
pembentukan organ – organ penting janin dan jumlah tambahan energi
terus meningkat pada trimester II dan III untuk pertumbuhan janin.
91
(Sulistyawati,2011;h.108).
Nasehat diet, dianjurkan makan sedikit tapi sering dengan porsi kecil tetapi
lebih sering. Makanan yang merangsang timbulnya mual muntah dihindari.
(Manuaba,2010;h.227)
Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur dan
jangan langsung menggosok gigi.
(Hani et.all,2011;h.54)
b. Tinjauan kasus
Saat penulis melalukan pengkajian didapatkan hasil bahwa Ny, D makan 1-
2 kali perhari dengan porsi sedikit yaitu ½ centong nasi,ayam goreng ½
porsi dan sayur bening ½ mangkok kecil dan kadang-kadang diselingi
dengan memakan 1-2 potong biskuit dan 1 buah pisang dengan frekuensi
yang jarang yaitu 1-2 kali per hari. Serta minum airputih 6 gelas perhari.
c. Pembahasan
Terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena kebutuhan asupan
nutrisi pada Ny. D usia 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 7 minggu dengan
emesis gravidarum tidak terpenuhi.
7. Pola istirahat
a. Tinjauan teori
Tidur siang
Kebiasaan tidur siang perlu ditanyakan karena tidur siang menguntungkan
dan baik untuk kesehatan.
92
Tidur malam
Pola tidur malam perlu ditanyakan karena wanita hamil tidak boleh kurang
tidur, apa lagi tidur malam jangan kurang dari 8 jam. Tidur malam
merupakan waktu dimana proses pertumbuhan janin berlangsung.
(Walyani,2015;h.134)
b. Tinjauan kasus
Ny. D tidur malam hanya 8 jam dan tidur siang 1 jam sehari
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena
kebutuhan tidur Ny. D sudah tercukupi.
8. Aktifitas sehari-hari
a. Tinjauan teori
Kita perlu mengkaji aktifitas sehari-hari pasien karena data ini
memberikan gambaran tentang seberapa berat aktifitas yang dilakukan
pasien dirumah.
(Sulistyawati,2011;h.170)
b. Tinjauan kasus
Ny. D hanya melakukan pekerjaan seperti menyapu lantai dan kadang-
kadang berbaring karena lemas.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena
Ny. D tidak melakukan pekerjaan yang berat dirumah
93
II. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Tanda – tanda vital
1) Tinjauan teori
Tekanan darah
Hamil menyebabkan peningkatan volume darah, curah jantung, dan
frekuensi jantung. Tekanan turun pada kehamilan trimester I
meningkat sejak pertengahan kehamilan sampai titik maksimal pada
trimester III.
(Mandriwati,2007;h.47)
Nadi
Frekuensi nadi yang normal untuk orang dewasa adalah 60-90 kali
permenit. Frekuensi yang dianggap abnormal adalah lebih dari 100
dan kurang dari 60 kali permenit.
(Kusmiyati,2010;h.65)
Suhu
Mengukur suhu tubuh bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien
apakah suhu tubuhnya normal (36,50
c- 37,50
c) atau tidak.
(Kusmiyati,2010;h.57)
Pernafasan
Frekuensi pernapasan normal untuk orang dewasa adalah 16-20 kali
permenit.
94
(Kusmiyati,2010;h.62)
2) Tinjauan kasus
Pemeriksaan tanda-tanda vital ibu dalam keadaan normal.
3) Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan
karena pemeriksaan tanda-tanda vital ibu dalam keadaan normal.
b. Berat badan
1) Tinjauan teori
Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan:
a) 4 kg pada kehamilan trimester I
b) 0,5 kg/ minggu pada kehamilan trimester II sampai III
c) Totalnya sekitar 15-16 kg.
(Sulistyawati,2011;h.69)
2) Tinjauan kasus
Berat badan Ny. D sebelum hamil 47 kg dan saat hamil mengalami
penurunan menjadi 45 kg
3) Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus terdapat kesenjangan karena ibu
mengalami penurunan berat badan yaitu 2 kg sedangkan pada
kehamilan trimester I ibu hamil harus mengalami kenaikan berat
badan yaitu 4 kg atau 0,3 kg per minggu..
95
c. Pemeriksaan fisik
1) Tinjauan teori
Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan pada
bagian tubuh dari kepala sampai kaki.
(Kusmiyati,2010;h.77)
2) Tinjauan kasus
Pemeriksaan fisik Ny. D semua dalam batas normal
3) Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan
karena semua pemeriksaan fisik Ny. D dalam batas normal atau
tidak ada kelainan.
d. LILA
a. Tinjauan teori
Mengukur lingkar lengan atas bertujuan untuk mengetahui status gizi
dan membantu menegakkan diagnosis. LILA sebaiknya diukur di
lengan kiri, yang tidak melakukan aktivitas sehingga massa otot tidak
mempengaruhi hasil pengukuran.
(Kusmiyati,2010;h.44)
b. Tinjauan kasus
Lingkar lengan atas pada Ny.D adalah 24 cm
96
c. Pembahasan
Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
karena berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa LILA ibu
normal.
e. Pemeriksaan Obsterik
Pengukuran panggul
a. Tinjauan teori
Ukuran panggul luar antara lain sebagai berikut :
1) Distansia spinarum (23-28cm)
2) Distansia kristarum (26-29 cm)
3) Konjugata eksterna (18-20cm)
4) Lingkar panggul ( 89-90cm)
(Dewi,2011;h.39)
b. Tinjauan kasus
Dari hasil pemeriksaan panggul Ny.D adalah :
1) Distansia spinarum : 25 cm
2) Distansia kristaru : 28 cm
3) Konjugata eksterna : 20 cm
4) Lingkar panggul : 90 cm
97
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat
kesenjangan karena dari hasil pemeriksaan panggul luar Ny. D
dalam keadaan normal.
f. Kadar Hb
a. Tinjauan teori
Pengklasifikasian anemia menurut Manuaba (2001) dalam Kusmiyati
(2010;h.124) sebagai berikut ;
1) Tidak anemia :Hb > 11 gr %
2) Anemia ringan : Hb 9-10,5 gr %
3) Anemia sedang : Hb 7-8 gr %
4) Anemia berat : Hb < 7 gr %
b. Tinjauan kasus
Kadar Hb dalam darah Ny. D adalah 11 gr %
c. Pembahasan
Dari tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
karena dari hasil pemeriksaan Hb Ny. D dalam keadaan normal.
B. Menginterpretasikan/ menganalisis data
a. Tinjauan teori
Data subjektif dan data objektif yang dikaji dianalisis menggunkan teori
fisiologis dan patologis, sesuai dengan perkembangan kehamilan
98
berdasarkan umur kehamilan pada saat ibu diberi asuhan, termasuk teori
tentang kebutuhan fisik dan psikologis ibu hamil. Hasil analisis dan
interpretasi data menghasilkan rumusan diagnosis kehamilan.
(Mandriwati,2007;h.7)
b. Tinjauan kasus
Dari hasil pengkajian ditemukan data focus yaitu ibu berinisial D umur 26
tahun hamil anak pertama, tidak pernah melahirkan dan keguguran, HPHT
16 april 2016. Berdasarkan data yang diambil menulis menegakkan
diagnose Ny. D usia 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 7 minggu.
c. Pembahasan
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena dalam
mendiagnosa, penulis menyesuaikan antara kenyataan yang ada yaitu
berdasarkan data subjektif dan objektif.
C. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial
a. Tinjauan teori
Pada langkah ketiga kita mengidentifikasi masalah potensial atau
diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/ masalah yang sudah
diidentifikasi.
(Soepardan,2007;h.96)
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia
Kti yesi katrinia

More Related Content

What's hot (19)

Kti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawatiKti wa ode indrawati
Kti wa ode indrawati
 
Kti ketut agustina wati
Kti ketut agustina watiKti ketut agustina wati
Kti ketut agustina wati
 
Kti iif sarifah
Kti iif sarifahKti iif sarifah
Kti iif sarifah
 
Anie
AnieAnie
Anie
 
Kti sarfi akbid paramata raha
Kti sarfi akbid paramata rahaKti sarfi akbid paramata raha
Kti sarfi akbid paramata raha
 
Kti fertika
Kti fertikaKti fertika
Kti fertika
 
Kti dwi
Kti dwiKti dwi
Kti dwi
 
Kti endang satuni
Kti endang satuniKti endang satuni
Kti endang satuni
 
Kti rasmar yanti AKBID YKN BAU BAU
Kti rasmar yanti AKBID YKN BAU BAUKti rasmar yanti AKBID YKN BAU BAU
Kti rasmar yanti AKBID YKN BAU BAU
 
Kti nurul amalia
Kti nurul amaliaKti nurul amalia
Kti nurul amalia
 
Kti popy
Kti popyKti popy
Kti popy
 
Kti ayu safitri
Kti ayu safitriKti ayu safitri
Kti ayu safitri
 
Kti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAU
Kti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAUKti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAU
Kti suzan yacoba mustamu AKBID YKN BAU BAU
 
Kti linda wati
Kti linda watiKti linda wati
Kti linda wati
 
Fitriani
FitrianiFitriani
Fitriani
 
Kti mayasari
Kti mayasariKti mayasari
Kti mayasari
 
Kti hesti ulandari
Kti hesti ulandariKti hesti ulandari
Kti hesti ulandari
 
Kti setiawati
Kti setiawatiKti setiawati
Kti setiawati
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 

Similar to Kti yesi katrinia (20)

Kti lilis anggraini
Kti lilis anggrainiKti lilis anggraini
Kti lilis anggraini
 
Kti rika agustina
Kti rika agustinaKti rika agustina
Kti rika agustina
 
Kti bella citra andara
Kti bella citra andaraKti bella citra andara
Kti bella citra andara
 
Kti ayu wandira
Kti ayu wandiraKti ayu wandira
Kti ayu wandira
 
Kti yenni kurniati
Kti yenni kurniatiKti yenni kurniati
Kti yenni kurniati
 
Kti metta selani
Kti metta selaniKti metta selani
Kti metta selani
 
Kti meldawati
Kti meldawatiKti meldawati
Kti meldawati
 
Kti laila maharani
Kti laila maharaniKti laila maharani
Kti laila maharani
 
Kti wahyu andriyani
Kti wahyu andriyaniKti wahyu andriyani
Kti wahyu andriyani
 
Kti warini
Kti wariniKti warini
Kti warini
 
Kti vidia setyowati
Kti vidia setyowatiKti vidia setyowati
Kti vidia setyowati
 
Kti endang satuni
Kti endang satuniKti endang satuni
Kti endang satuni
 
Kti endang satuni
Kti endang satuniKti endang satuni
Kti endang satuni
 
Kti iis
Kti iisKti iis
Kti iis
 
Kti geta anggawa
Kti  geta anggawaKti  geta anggawa
Kti geta anggawa
 
Kti marliga septika putri
Kti marliga septika putriKti marliga septika putri
Kti marliga septika putri
 
Kti dian eka putri
Kti  dian eka putriKti  dian eka putri
Kti dian eka putri
 
Shinta pramita sari
Shinta pramita sariShinta pramita sari
Shinta pramita sari
 
Kti noviyanti putri
Kti noviyanti putriKti noviyanti putri
Kti noviyanti putri
 
Kti ni made rika
Kti ni made rikaKti ni made rika
Kti ni made rika
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Kti yesi katrinia

  • 1. 1 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN EMESIS GRAVIDARUM TERHADAP Ny.D USIA 26 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 7 MINNGU DI BPS Hj. ZUBAEDAHSYAH, S.ST BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 KARYA TULIS ILMIAH Disusun Oleh : YESI KATRINIA NIM : 201308069 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016
  • 2. 2 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN EMESIS GRAVIDARUM TERHADAP Ny.D USIA 26 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 7 MINNGU DI BPS Hj.ZUBAEDAHSYAH S.ST BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Akhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh YESI KATRINIA NIM : 201308069 AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 i
  • 3. 3 PERSETUJUAN Diterimadandisetujuiuntukdiajukandandipertahankandidepan Tim PengujiUjianAkhir Program Pendidikan Diploma III KebidananAdila Hari : Rabu Tanggal : 27 Juli 2016 Pembimbing SILVIA ANGGRAINI S.ST,M.Kes NIK : ii
  • 4. 4 LEMBAR PENGESAHAN Diterimadandisahkanoleh Tim PengujiAkhir Program Pendidikan Diploma III Kebidanan ADILA pada : Hari : Tanggal : Penguji I Penguji II DirekturAkademiKebidanan ADILA Bandar Lampung Dr. WazniAdila,MPH NIK. 2011104100 iii
  • 5. 5 ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN EMESIS GRAVIRUM TERHADAP Ny.D USIA 26 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 7 MINGGU DI BPS Hj. ZUBAEDAHSYAH. S.ST BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016 YesiKatrinia, Silvia AnggrainiS.ST,M.Kes INTISARI Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terjadi peningkatan hormone estrogen, progesterone dan dikeluarkan human chorionic gonadatropin plasenta. Hormon- hormone inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum. Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pada pagi hari, disertai mual-muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan. Emesis gravidarum dapat diatasi dengan berobat jalan. Tujuan penelitian ini adalah memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny.D Usia 26 tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu Di BPS Hj. Zubaedahsyah, S.ST Bandar Lampung Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey deskriptif, subjek penelitian seorang ibu hamil Ny. D usia 26 tahun G1P0A0 dan objek penelitianya itu Emesis Gravidarum. Tempat penelitian di BPS Hj.Zubaedahsyah S.ST. Kesimpulan penulis mampu melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu Di BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung. Saran utama, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan dokumentasi dan bahan bacaan serta referensi yang penting terutama dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan emesis gravidarum. Kata kunci : Hamil, Emesis Gravidarum Kepustakaan : 18 Referensi ( 2006-2016) Jumlahhalaman : 107 halaman, 4 tabel, 2 gambar iv
  • 6. 6 CURICULUM VITAE Nama : Yesi Katrinia Nim : 201308069 Tempat/tanggal lahir : Baradatu, 07 oktober 1995 Alamat : Jln. Pramuka No 88 Baradatu,Way kanan Institusi : Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Angkatan : VIII (Delapan) Biografi - SD N 1 Setia Negara lulus tahun 2007 - SMP N 1 Baradatu lulus tahun 2010 - SMA N 1 Baradatu lulus tahun 2013 - Saat ini penulis sedang menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung Tahun 2016 v
  • 7. 7 MOTTO Sesali masa lalu karna ada kekecawaan dan kesalahan-kesalahan, tetapi jadikan penyeselan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi…… By : Yesi Katrinia vi
  • 8. 8 PERSEMBAHAN Karya kecilku ini kupersembahkan untuk : TUHAN YANG MAHA ESA Yang selalu memberikan kesehatan hingga saat ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Untuk Mama,Papa Dan Adikku tercinta Terimakasih atas Do’a yang tak pernah henti kalian panjatkan untuk kesuksesanku, menjadi sandaran disaat aku terpuruk dan selalu mendengarkan keluh kesahku, serta dukungan yang kalian beri untukku selama ini, baik dukungan secara Moril dan Material sehingga aku bisa menyelesaikan tugas- tugasku selama aku menuntut ilmu di Kampus AKBID ADILA Bandar Lampung, aku tidak akan bisa bertahan sampai detik ini tanpa Do’a dan dukungan kalian…………… Untuk sahabat-sahabatku Terimakasih sudah menjadi tempat keluh kesahku selama ini, yang tak pernah henti memberikan dukungan serta motivasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini… Teman-teman AKABL” 13 Yang sudah menggoreskan warna baru di hari-hariku selama 3 tahun ini, terimakasih untuk kebersamaan yang tidak pernah henti kalian berikan dalam susah maupun senang…. Ibu Asrama Terimakasih atas bimbingan serta nasehatnya selama ini, yang selalu sabar menghadapi sikap dan kenakalan kami selama tinggal diasrama… Someone Yang selalu memberikan semangat dan nasehat, terimakasih sudah menjadi my best partner…. vii
  • 9. 9 KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang telah dilimpahkan-Nya sehigga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “ Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhandap Ny. D usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu Dengan Emesis Gravidarum di BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016”. Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan berkat bantuan beberapa pihak, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Dr. Wazni Adila,MPH selaku Direktur AKBID Adila Bandar Lampung. 2. Silvia Anggraini S.ST,M.Kes selaku pembimbing materi 3. BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST sebagai tempat mengambil penelitian 4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan pada masa yang akan datang. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca umum. Bandar Lampung,2016 Penulis viii
  • 10. 10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................... iii INTISARI........................................................................................... iv CURRICULUM VITAE.................................................................... v MOTTO ............................................................................................. vi PERSEMBAHAN .............................................................................. vii KATA PENGANTAR........................................................................ viii DAFTAR ISI...................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN...................................................................... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................. 4 C. Tujuan .............................................................................. 4 D. Ruang Lingkup Penelitian.................................................. 6 E. Manfaat Penelitian ............................................................ 6 F. Metodologi dan Tekhnik Memperoleh Data....................... 7 ix
  • 11. 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori Medis ........................................................ 10 B. Tinjauan Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney.... 66 C. Landasan Hukum............................................................... 69 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Data................................................................. 73 B. Matriks.............................................................................. 83 .......................................................................................... BAB IV PEMBAHASAN A. Pengkajian......................................................................... 99 B. Interpretasi Data ................................................................ 104 C. Diagnosa Potensial ............................................................ 105 D. Tindakan segera................................................................. 105 E. Perencanaan....................................................................... 106 F. Pelaksanaan....................................................................... 107 G. Evaluasi............................................................................. 109 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................... 112 B. Saran ................................................................................ 113 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x
  • 12. 12 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 TFU ................................................................................... 17 Tabel 1.2 Bentuk uterus berdasarkan usia kehamilan............................ 18 Tabel 1.3 Komponen Pertambahan Berat Badan .................................. 26 Tabel 1.4 Rekomendasi penambahan beratbadan.................................. 27 xi
  • 13. 13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Leaflet Lampiran 2 : Dokumentasi Lampiran 3 : Lembar Konsul xii
  • 14. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Manuaba (1998;h.4) dalam Dewi (2011;h.59) dikatakan kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa alamiah yang dialami oleh seorang ibu. Tetapi bagi ibu yang hamil anak pertama, hal ini sering dianggap sebagai peristiwa yang mencemaskan. Bagi ibu hamil segala sesuatu yang berada disekitar hidupnya akan berpengaruh langsung pada dirinya. Oleh karena itu, banyak ibu hamil akan mengurangi pekerjaannya dengan cara mengurangi pekerjaan yang membutuhkan otot. (Maryunani et,all.2011;h.1) Menurut WHO dalam (Astuti et all,2015;h.2) mengemukakan bahwa 500.000 perempuan meninggal setiap tahun akibat komplikasi kehamilan dan melahirkan dan sebagian besar kematian terjadi selama atau segera setelah melahirkan. Menurut hidayat (2009) dikatakan emesis gravidarum akan bertambah berat menjadi hiperemesisi gravidarum menyebabkan ibu muntah terus- menerus tiap kali minum maupun makan, akibatnya tubuh ibu sangat
  • 15. 2 lemah, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastis sehingga cairan tubuh semakin berkurang dan darah menjadi kental (hemokonsentrasi) yang dapat melambatkan peredaran darah yang berarti konsumsi oksigen dan makanan kejaringan juga ikut berkurang, kekurangan makan dan oksigen akan menyebabkan kerusakan jaringan yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan perkembangan janin yang dikandungnya. Menurut triyana (2013) dikatakan trimester pertama merupakan masa kritis saat janin berada dalam tahap awal pembentukan organ-organ tubuh. Jika janin mengalami kekurangan gizi tertentu, pembentukan organ yang sempurna bisa mengalami kegagalan selain itu janin beresiko lahir dengan berat badan lahir rendah. Mual (nausea) dan muntah (vomiting), pening, perut kembung dan badan terasa lemah dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil, dan terbanyak pada usia 6-12 minggu. Keluhan mual muntah terjadi pada pagi hari sehingga dikenal dengan “morning sickness”. Mual muntah tampaknya disebabkan oleh kombinasi hormon estrogen dan progesterone, walaupun hal ini tidak diketahui dengan pasti dan hormon human chorionic gonadotropin juga berperan dalam menimbulkan mual muntah. (Prawirohardjo,2008;h.814)
  • 16. 3 Emesis Gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesterone dan dikeluarkan human chorionic gonadotropin plasenta. Hormon-hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum. (Manuaba,2010;h.227) Dari hasil survey di BPS Hj.zubaedahsyah S.ST pada tanggal 04 juni 2016 didapatkan pasien Ny. D usia 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 7 minggu dengan emesis gravidarum. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk mengambil judul tentang “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj.Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016”. Setelah dilakukan penelitian ini, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat dijadikan sebagai sumber bacaan dan wawasan bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa Akademi Kebidanan Adila dalam memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum.
  • 17. 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan pada latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam studi kasus ini adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj.Zubaedahsyan S.ST Bandar Lampung Tahun 2016” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari penulisan ini untuk melaksanakan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidaraum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016” 2. Tujuan Khusus 2.1 Penulis dapat melaksanakan pengkajian Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016. 2.2 Penulis dapat melakukan interpretasi data Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 minggu di BPS Hj.Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016.
  • 18. 5 2.3 Penulis dapat melakukan identifikasi diagnosa atau masalah potensial dan antisispasi penanganan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj.Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016. 2.4 Penulis dapat melaksanakan tindakan segera atau kolaborasi Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Emesis Gravidarum terhadap Ny. D usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 minggu di BPS Hj.Zubedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016. 2.5 Penulis dapat merencanakan tindakan asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. Dusia 26 Tahun G1P0A0 Usia kehamilan 7 Minggu di BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016. 2.6 Penulis dapat melaksanakan tindakan Asuha Kebidana Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj. Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016. 2.7 Penulis dapat mengevaluasi Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Emesis Gravidarum Terhadap Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 Minggu di BPS Hj.Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016.
  • 19. 6 D. Ruang Lingkup 1. Sasaran Subjek pada penelitian ini adalah Ny. D Usia 26 Tahun G1P0A0 Usia Kehamilan 7 minggu 2. Tempat BPS Hj.Zubaedahsyah S.ST Bandar lampung Tahun 2016 3. waktu Dilaksanakan pada tanggal 4,5,10 juni 2016 E. Manfaat Penulisan 1. Bagi Institusi Pendidikan Dapat menjadi referensi bacaan di perpustakaan dan juga sebagai bahan dokumentasi dan bahan perbandingan untuk studi kasus selanjutnya serta menambah wawasan bagi pembaca khususnya Mahasiswa Kebidanan Adila Bandar Lampung. 2. Bagi Lahan Praktik Untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan sesuai standar asuhan kebidanan dan untuk mengetahui perkembangan aplikasi secara nyata dilapangan sesuai teori yang ada untuk menerapkan manajeman asuhan kebidanan pada ibu hamil sesuai prosedur. 3. Bagi pasien Hasil penelitian ini dapat memberikan dan menambah pengetahuan bagi pasien tentang penangan Emesis Gravidarum selama kehamilan
  • 20. 7 dan bersedia melakukan kunjungan ANC minimal 4 kali selama kehamilan yaitu pada 1 kali di TM I, 1 kali di TM II dan 2 kali di TM III. 4. Bagi peneliti selanjutnya Dapat dijadikan gambaran dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya untuk memberikan asuhan pada ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum. F. Metodelogi Dan Cara Pengumpulan Data 1. Metodelogi Penelitian Metode yang digunakan adalah survey deskriptif dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi didalam suatu populasi tertentu. (Notoadmodjo,2010;h. 35) G. Cara Pengumpulan Data 1. Tehnik Memperoleh Data a. Wawancara Suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden), atau bercakap-cakap
  • 21. 8 berhadapan muka dengan orang tersebut. Jadi, data diperoleh langsung dari responden melalui suatu pertemuan atau percakapan. (Notoadmodjo,2010;h.139) b. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik lengkap perlu dilakukan pada kunjungan awal wanita hamil untuk memastikan apakah wanita hamil tersebut mempunyai abnormalitas medis atau penyakit. (Hani et.all,2011;h.90) c. Pemeriksaan Penunjang Pada tempat berbeda, pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada wanita hamil berbeda. Dibanyak tempat di Indonesia wanita hamil di periksa urinnya untuk mengetahui kadar protein dan glukosanya,di periksa darahnya untuk mengetahui rhesus,golongan darah, Hb, dan penyakit rubella. Jenis tes dalam daftar berikut yang dicetak tebal adalah tes yang paling penting. (Hani et.all,2011;h.95)
  • 22. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI MEDIS 1. Pengertian Kehamilan Menurut Manuaba (1998;h.4) dalam Dewi (2011;h.59) dikatakan kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa alamiah yang dialami oleh seorang ibu, tetapi bagai ibu yang hamil anak pertama, hal ini sering dianggap sebagai peristiwa yang mencemaskan. Bagi ibu hamil segala sesuatu yang berada disekitar hidupnya akan berpengaruh langsung pada dirinya. (Maryunani et,all.2011;h.1) Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan. (Mandriwati,2007;h.3) 9
  • 23. 10 a. Tanda-tanda Kehamilan 1) Tanda Tidak pasti (Presumptive Sign) a) Amenorea Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat dikonfirmasi dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan taksiran persalinan. Tetapi,amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor,pituitari, perubahan dan factor lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan kehamilan. b) Mual (nausea) dan Muntah (emesis) pengaruh astrogen dan progesteron terjadi pengeluaran isi lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang disebut morning sickness. Dalam batastertentu hal ini masih fisiologis,tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut dengan hiperemesis gravidarum. c) Ngidam (Mengini makanan tertentu) Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu,keinginan yang demikian disebut ngidam. Ngidam
  • 24. 11 sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan. d) Syncope (pingsan) Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusatdan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu. e) Kelelahan Sering terjadi pada trimester pertama,akibat dari penurunan kecepatan basal metabolism (basal metabolism rate- BMR) pada kehamilan, yang akan meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolism hasil konsepsi. f) Payudara tegang Estrogen meningkatkan perkembangan system duktus pada payudara,sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan system alveolar payudara. Bersama somatomamotropin,hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara,menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan,pelebaran putting susu,serta pengeluaran kolostrum.
  • 25. 12 g) Sering Miksi Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi. h) Konstipasi dan obstipasi Pengaruh progesterone dapat menghambat paristaltik usus (tonus otot menurun) sehingga kesulitan untuk BAB i) Pigmentasi kulit Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. j) epulis Hipertropi papilla ginggivae/gusi,sering terjadipada triwulan pertama. k) Varises atau penampakan pembuluh darah Pengaruh estrogen dan progesterone menyebabkan pelebaran pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi disekitar genetalia eksterna,kaki dan betis,serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat hilang setelah persalinan. 2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign) a) Pembesaran perut Terjadiakibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
  • 26. 13 b) Tanda Hegar Tanda hegar adalah tanda perlunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri c) Tanda Goodle Adalah perlunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung hidung,sedangkan pada saat hamil melunak seperti bibir d) Tanda Chadwicks Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan serviks e) Tanda Piscaseck Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantsi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu f) Kontraksi Braxton Hicks Merupakan peregangan otot-otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik,spordis,tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu, tetapi baru dapatdiamati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. g) Teraba Ballotement Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan
  • 27. 14 pemeriksa. Hal ini harusada dalam pemeriksaan kehamilan karena perabaan seperti bentuk janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan myoma uteri. h) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positif Pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi adanya human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama kehamilan. Hormon ini dissekresi di peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan dieksresi pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat tertiggi pada hari ke 60-70 usia gestasi,kemudian menurun pada hari ke 100-130. 3) Tanda Pasti (Positive sign) a) Gerakan janin dalam rahim Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirsakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu. b) Denyut jantung janin Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop leanec,DJJ baru dapat didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu
  • 28. 15 c) Bagian-bagian janin Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester terakhir). bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi menggunakan USG d) Kerangka janin Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Hani et.all,2011;h.72-75) b. Perubahan Anatomi dan Fisiologi Pada Ibu Hamil 1) Sistem Reproduksi a) Uterus. Pada kehamilan cukup bulan,ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari 4.000 cc. Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi dan hiperplasi otot polos rahim,serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik,dan endometrium menjadi desidua. (Sulistyawati 2011;h.59)
  • 29. 16 Table 1.1 TFU menurut penambahan per Tiga jari Usia Kehamilan (Minggu) Tinggi Fundus Uteri (TFU) 12 3 Jari diatas simfisis 16 Pertengahan pusat- simfisis 20 3 jari dibawah pusat 24 Setinggi pusat 28 3 jari diatas pusat 32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (PX) 36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus 40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (Menurut hanifa,Prawirohardjo (2002) dalam Sulistyawati (2011;h,60))
  • 30. 17 b) Berat. Berat uterus naik secara luar biasa,dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir bulan. table 1.2 Bentuk uterus berdasarkan Usia Kehamilan Usia Kehamilan Bentuk dan Konsistensi Uterus Bulan Pertama Seperti buah alpukat Isthmus rahim menjadi hipertropi dan bertambah panjang sehingga bila diraba teras lebih lunak,keadaan ini yang disebutdengan tanda Hegar 2 Bulan Sebesar Telur bebek 3 Bulan Sebesar telur angsa 4 Bulan Berbentuk bulat 5 Bulan Rahim teraba seperti terisi cairan ketuban, rahim terasa tipis,itulah mengapa bagian-bagian janin ini dapat dirasakan melalui perabaan dinding perut. (Menurut Hanifa,Prawirohardjo(2002) dalam sulistyawati (2011;h.60))
  • 31. 18 c) Posisi rahim dalam kehamilan (1) Pada permulaan kehamilan,dalam posisi antefleksi atau retrofleksi (2) Pada 4 bulan kehamilan,rahim tetap berada dalam rongga pelvis (3) Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batass hati (4) Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri d) Vaskularisasi. Arteri uterinedan ovarikabertambah dalam diameter, panjang,dan anak-anak cabangnya, pembuluh darah vena mengembang dan bertambah. e) Serviks Uteri. Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak, kondisi ini yang disebut dengan tanda Goodle. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut dengan tanda Chadwick. f) Ovarium. ovulasi berhenti namunmasih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
  • 32. 19 g) Vagina dan vulva Oleh karena pengaruh estrogen,terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva sehingga padda bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan, kondisi ini disebut dengan tanda Chadwick. 2) Sistem Kardiovaskular Selama kehamilan,jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau biasa disebut sebagai curah jantung (cardiac output) meningkat sampai 30-50%.Peningkatan ini mulai terjadi pada usia 6 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/ menit menjadi 80- 90kali/menit). Pada ibu hamil dengan penyakit jantung ia dapat jatuh dalam keadaan decompensate cordis. 3) Sistem Urinaria selama kehamilan,ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih),yang puncakya terjadi pada usia kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat aliran darah keginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar).
  • 33. 20 4) Sistem gastrointestinal Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah, sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karna gerakan otot di bawah usus diperlambat oleh tingginya kadar progesterone. 5) Sistem Metabolisme Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukan tulangnya dan ini terjadiketika trimester akhir. Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium mencapai 70% dari diet biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin, dan berpuasa pada saat kehamilan akan memproduksi lebih banyak ketosis yang dikenal dengan “cepat merasakan lapar” yang mungkin berbahaya pada janin. Kebutuhan zat besi wanita hamil kuramg lebih 1.000 mg, 500 mg dibutuhkan untuk meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk transfortasi fetus ketika kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk menggantikan cairan yang keluar dari tubuh. Wanita hamil rata-rata membutuhkan zat besi 3,5 mg/hari. Pada metabolism lemak terjadi peningkatan kadar kolesterol sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatropin
  • 34. 21 mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposit lemak lainnya tersimpan dibadan,perut,paha,dan lengan. pada metabolism mineral yang terjadi adalah sebagai berikut. a) Kalsium. Dibutuhkan rata-rata 1,5 gram sehari,sedangkan untuk pembentukan tulang terutama di trimester akhir dibutuhkan 30-40 gram. b) Fosfor. Dibutuhkan rata-rata 2 gr/hari c) Air. Wanita hamil cenderung mengalami retensi air. 6) Sistem Muskuloskeletal Estrogen dan progesterone member efek malsimal pada relaksasi otot dan ligament pelvis pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran. Ligamen pada simfisis pubis dan sakroiliaka akan menghilang karena berelaksasi sebagai efek sampig estrogen. Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia kehamilan 32 minggu dan sakrokoksigeus tidak teraba, diikuti terabanya koksigis sebagai penganti bagian belakang. Adanya sakit punggung dan ligament pada kehamilan tua disebabkan oleh meningkatnya pergerakan pelvis akibat pembesaran uterus.
  • 35. 22 7) Kulit Topeng kehamilan (cloasma gravidarum) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi disekeliling putting susu, sedangkan diperut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap atau spider angioma (pembuluh darah kecil yang member gambaran seperti laba-laba) bisa muncul dikulit,dan biasanya diatass pinggang. Pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding kecil sering kali tampak ditungkai bawah. Pembesran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabutelastis dibawah kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum/striae lividae. 8) Payudara Beberapa perubahan yang dapat diamatioleh ibu adalah sebagai berikut. a) Selama kehamilan payudara bertambah besar,tegang,dan berat b) dapat teraba nodul-nodul,akibat hipertropi kelenjar alveoli c) Bayangan vena-vena lebih membiru d) Hiperpigmentasi pada areola dan putting susu e) kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.
  • 36. 23 9) Sitem Endokrin Selama siklus menstruasi normal, hipofisis anterior memproduksi LH dan FSH. Follicle stimulating hormone (FSH) merangsang folikel de graaf untuk menjadi matang dan berpindah ke permukaan ovarium dimana ia dilepaskan. Folikel yang kosong dikenal sebagai korpus luteum dirangsang oleh LH untuk memproduksi progesterone. Progesteron dan estrogen merangsang ptoliferasi desidua (lapisan dalam uterus) dalam upaya mempersiapkan implantasi jika kehamilan terjadi. Plasenta yang terbentuk secara sempurna dan berfungsi 10 minggu setelah pembuahan terjadi,akan mengambil alih tugas korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan progesterone. (Sulistyawati 2011;h.59-66) 10) Sistem Pernapasan Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolic dan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara. Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligament pada kerangka iga berelaksasi sehingga sekspansi rongga dada meningkat. Panjang paru-paru berkurang karena rahim membesar.Peningkatan vaskularaisasi juga terjadi pada traktus pernapasan atas sebagai respon terhadap peningkatan kadar estrogen. (Kamariah et.all,2014;h.32)
  • 37. 24 11) Berat Badan Ibu Peningkatan berat badan ibu selama kehamilan menandakan adaptasi ibu terhadappertumbuhan janin. Analisis dari berbagai penelitian menunjukan berat badan yang bertambah berhubungan dengan perubahan fisiologis yang terjadipada kehamilan dan lebih dirasakan pada ibu primigravida untuk menambah berat badan pada masa kehamilan. Disarankan juga kepada ibu primigravida untuk tidak menaikan berat badannya lebih daro 1 kg. perkiraan epningkatan berat badan: a) 4 kg dalam kehamilan 20 minggu b) 8,5 kg dalam 20 minggu kedua ( 0,4 kg/minggu dalam trimester akhir) c) Totalnya sekitar 12,5 kg (Salmah et.all 2006;h.60)
  • 38. 25 Tabel 1.3 Komponen Pertambahan Berat badan Ibu Selama Kehamilan Komponen Jumlah (dalam Kg) Jaringan ekstrauterine 1 Janin 3-3,8 Cairan amnion 1 Plasenta 1-1,1 Payudara 0,5-2 Tambahan darah 2-2,5 Tambahan cairan jaringan 1,5-2,5 Tambahan jaringan lemak 2-2,5 Tota 11,5-16 (Sulistyawati,2011;h.69) Indeks massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2. Nilai IMT mempunyai rentang sebagai berikut. 19,8-26,6 : normal < 19,8 :Underweight 26,6-29,0 :Overweight
  • 39. 26  29,0 : Obese (Sulistyawati,2011;h.68) Tabel 1.4 Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan Indeks Massa Tubuh Kategori IMT Rekomendasi (Kg) Rendah < 19,8 12,5-18 Normal 19,8-26 11,5-16 Tinggi 26-29 7-11,5 Obesitas >29 >7 Gemelli 16-20,5 (Prawirohardjo,2008;h.180) 12) Beberapa ukuran panggul adalah sebagai berikut : a) Distansia spinarum Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran normal 23-28 cm b) Distansia kristarum Jarak yang terjauh antara Krista iliaka kanan dan kiri 26-29 cm. c) Konjugata eksterna Jarak anatara pinggir atas simfisis dan ujung spinosum ruas tulang lumbal ke V 18-20 cm
  • 40. 27 d) Ukuran lingkar panggul Dari pinggir atas simfisis ke pertengahan anatar spina iliaka anterior superior dan trohantermayor spihak, kemudian kembali melalui tempat yang sma, dipihak yang lain ukurannya 89-90 cm. (Dewi,2011;h.39) c. Adaptasi Psikologi dalam Masa Kehamilan 1) Perubahan Psikologis Trimester I (Periode Penyesuaian) a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya b) Kadang muncul penolakan,kekecewaan,kecemasan,dan kesedihan. Bahkan ibu kadang berharap dirinya tidak hamil saja. c) Ibu akan selalu mencari tanda tanda apakan ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama. e) Oleh karena perutnya msih kecil,kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya f) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-bedapada tiap wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.
  • 41. 28 2) Perubahan Psikologis Trimester II (Periode Kesehatan yang baik) a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya c) Merasakan gerakan anak d) Mersa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran e) Libido meningkat f) Menuntut perhatian dan cinta g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya h) Hubungan social meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu i) Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pda kehamilan,kelahiran,dan persiapan untuk peran baru, 3) Perubahan Psikologis Trimester III (Periode Penantian Dengan Penuh Kewaspadaan) a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, meras dirinya jelek,aneh,dan tidak menarik. b) Merasa tidak meyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu. c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,khawatir akan keslamatannya.
  • 42. 29 d) Khawatie akan bayi yang dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kelhawatirannya. e) Merassa sedih karna akan terpisah dari bayinya. f) Merasa kehilangan perhatian. g) Persaan mudah terluka (sensitif) . h) Libido menurun. (Sulistyawati,2013;h.76-77) d. Tujuan Asuhan Antenatal Tujuan aasuhan kebidanan dalam kehamilan pada prinsipnya adalah memberikan layanan atau bantuan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil dalam rangka mewujudkan kesehatan keluarga. Kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan kebidanan dapat berupaya peningkatan,pencegahan,penyembuhan,dan pemulihan. 1) Tujuan utama asuhan antenatal adalah sebagai berikut : a) Untuk memfassilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu. b) Mendeteksi komplikasi-komplikasi yang dapat mengancam jiwa. c) Mempersiapka kelahiran. d) Memberikan pendidikan.
  • 43. 30 2) Tujuan asuhan antenatal yang lain adalah : a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,mental,dan social ibu juga bayi. c) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan,dan pembedahan. d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,ibu dengan bayinya dengan trauma semenimal mungkin. e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan norml dan pemberian ASI ekslusif f) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahriran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. (Hani et.all;2011;h.5-6) e. Prinsip Pokok Asuhan Kebidanan (Kehamilan) Asuhan kebidanan merupakan metode pemberian asuhan yang berbeda dengan model perawatan medis. Pada dasarnya prinsip- prinsip kebidanan akan memberikan batasan yang jelas tentang asuhan kebidanan.
  • 44. 31 Bidan-bidan diseluruh dunia memberikan prinsip asuhan kebidanan sebagai berikut. 1) Memahami bahwa kelahiran anak merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. 2) menggunakan cara-cara yang sederhana, tidak melakukan intervensi tanpa adanya indikasi sebelum berpaling keteknologi. 3) Aman. Berdasarkan fakta,dan member konstribusi pada keselamatan jiwa ibu. 4) Terpusat pada ibu, bukan terpusat pada pemberi asuhan kesehatan/lemabaga (saying ibu). 5) Menjaga privasi dan kerahasiaan ibu. 6) Membantu ibu agar merasa aman,nyaman,dan didukung secara emosional. 7) Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi,penjelasan,dan konseling yang cukup. 8) Mendorong ibu dan keluarga agar menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan setelah mendapat penjelasan mengenai asuhan yang akan mereka dapatkan. 9) Menghormati praktik-praktik adat dan keyakinan agama mereka. 10) Memantau kesejahteraan fisik,psikologi,serta spiritual dan social ibu/keluarga selama masa kelahiran anak.
  • 45. 32 11) Memfokuskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit. (hani et.all,2011;h,3) f. Standar Asuhan Kehamilan Asuhan antenatal yang baik sangat penting untuk hasilkehamilan yang baik karena sebagian besar dari kematian ibu bisa dihindarkan melalui asuha antenatal,intranatal,dan postnatal yang bermutu tinggi. Selama masa antenatal,pemberi asuhan kesehatan akan memperoleh kesempatan untuk menyentuh banyak hidup wanita dan barangkali bisa membantu mengubah tragedi kehilangan nyawa para ibu. Masa antenatal mencakup waktu kehamilan mulai hari pertama haid yang terakhir (HPHT) atau Last Menstruation Period (LMP) sampai permulaan dari persalinan yang sebenarnya,yaitu 280 hari,40 minggu,9 bulan 7 hari. Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwa. Standar Minimal Asuhan Kehamilan adalan sebagai berikt : 1) Timbang Berat Badan Secara perlahan berat badan ibu hamil akan mengalami kenaikan antara 9-13Kg selama kehamilan atau ssama dengan 0,5 Kg perminggu atau 2 Kg satu bulan. Penambahan berat badan paling banyak terjadi pada trimester ke II kehamilan. Pertanda Bahaya
  • 46. 33 a) Tubuh ibu sangat kurus atau tidak bertambah paling sedikit 9 kg) selama kehamilan b) Tubuh ibu sangat gemuk atau bertambah lebih dari 19 kg selama kehamilan c) Berat badan ibu naik secara tiba-tiba lebih dari 0,5 kg dalam satu minggu atau lebih dari 2 kg dalam satu bulan Penambahan BB ibu selama kehamilan sebagian besar terdiri atas penambahan BB bayi, Plasenta, serta air ketuban dan sebagian besar lagi berasa dari penambahan BB bu sendiri. 2) Ukur Tekanan darah Tekanan darah normal antara 90/60 hingga 140/90 mmHg dan tidak banyak meningkat selama kehamilan. Tekanan Darah adalahukuran kencangnya darah menekan bagian dalam pembuluh darah (vena dan arteri). Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan banyak masalah dalam kehamilan, aliran darah dari plasenta ke bayi juga mengalami gangguan sehingga penyaluran oksigen serta makanan terhambat, yang menyebabkan gangguan pertumbuhan (IUFD) dan sebagainya. 3) Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU) Uterus semakin lama semakin membesar seiring dengan penambahan usia kehamilan, pemeriksaan tinggi fundus uteri
  • 47. 34 dilakukan dengan membandingkan HPHT dan diukur dengan menggunakan palpasi (Metode jari) atau meteran terhadap TFU. Uterus bertumbuh kira-kira 2 jari perbulan. Pertanda Bahaya a) Bagian atas uterus tidak sesuai dengan batas tanggal kehamilan dari HPHT b) Pembesaran uterus lebihatau kurang dari 2 jari perbulan 4) Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil maupun postnatal. guna memberikan kekebalan pada janin terhadap infeksi tetanus (Tetanus Neonaturum) pada saat persalinan, maupun post natal. Bola seorang wanita selama hidupnya mendapat imunisasi sebanyak lima kali berarti akan mendapatkan kekebalan seumur hidup dengan periode waktu tertentu terhadap penyakit tetanus.
  • 48. 35 Tabel 1.5 Pemberian imunisasi TT Antigen Interval (selang waktu minimal) Lama Perlindungan % Perlindung an TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama - - TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80 TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95 TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99 TT 5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup 99 5) Pemberian Tablet Besi (Minimum 90 tablet selama kehamilan) Selama kehamilan seorang ibu hamil minimal harus mendapatkan 90 tablet tambahh darah (Fe), karena sulit untuk mendapatkan zat besi dengan jumlah yang cukup dari makanan. Untuk mencegan anemia seorang wanita sebaiknya
  • 49. 36 mengosumsi sedikitnya 60 mg zat besi (mengandung FeSO4320 mg) dan 1 mg asam folat setiap hari. Akan tetapi, jika ibu tersebut sudah menderita anemia, maka sebaiknya mengosumsi 2 tablet besi 1 asam folat per hari. Ingatkan bahwazat besi menyebabkan mual,konstipasi,serta perubahan warna feses. Maka saran yang dianjurkan adalah minum tablet zat besi pada malam hari untuk menghindari perasaan mual. Tablet besi sebaiknya diberikan saat diketahui ibu tersebut hamil sampai 1 bulan sesudah persalinan. Zat besi penting untuk mengompensasi peningkatan volume darah yang terjadi selama kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan sertaperkembangan janin yang adekuat 6) Tes Terhadap PMS (Penyakit Menular Seksual) PMS yang terjadi selama kehamilan berlangsung akan menyebabkan kelainan atau cacat bawaan pada janin dengan segala akibatnya, oleh karena itu tes terhadap PMS perlu dilakukan agar dapat didiagnosis secara dini dan mendapat pengobatan secara tepat. 7) Temu Wicara dalam Rangka Persiapan Rujukan Temu wicara meneganai persiapan tentang segala sesuatu yang kemungkinan terjadi selama kehamilan penting dilakukan. hal ini penting karna bila terjaadi komplikasi dalam kehamilan,
  • 50. 37 ibu dapat segera mendapat pertolongan secara tepat karena kematian ibu sering terjadi karena 3T,yaitu sebagai berikut . a) Terlambat mengenali bahaya. b) Terlambat untuk dirujuk. c) Terlambat mendapat pertolongan yang memadai. Standar minimal Kunjungan Kehamilan Untuk menerima manfaat yang maksimum dari kunungan- kunjungan antenatal ini, maka sebaiknya ibu tersebut memperoleh sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan, yang terdistribudi dalam 3 trimester,atau dengan istilah rumus 1 1 2 yaitu sebagai berikut. a) 1 kali pada trimester I. b) 1 kali pada trimester II. c) 2 kali pada trimester III. (Hani et,all,2011;h. 9-12) g. Pemeriksaan Kadar Haemoglobin (Hb) Dalam kehamilan normal akan terjadi penurunan kadar Hb, kadar Hb terendah terjadi pada sekitar umur kehamilan 30 minggu. Oleh karena itu pemeriksan Hb harus dilakukan pada kehamilan dini untuk melihat data awal, lalu diulang pada sekitar usia kehamilan 30 minggu. Ibu hamil dikatakan anemia apabila Hb kurang dari 11 gr%. Pengklasifikasiannya adalah :
  • 51. 38 1) Tidak anemia : Hb > 11 gr%. 2) Anemia ringan : Hb 9-10,5 gr%. 3) Anemia sedang : Hb 7-8 gr%. 4) Anemia berat : < 7 gr %. (Kusmiyati,2010;h.124) h. Pemeriksaan Protein Urine Pemeriksaan protein urine merupakan salah satu jenis pemeriksaan laboratorium pada ibu hamil untuk mengetahui fungsi ginjal. Apabila ginjal berfungsi dengan normal, maka tidak akan terdapat protein urine dalam urin ibu hamil. Preeklamsi sering kalimenyebabkan masalah dalam kehamilan maupun persalinan dan terkadang dan terkadang menyebabkan kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi bila tidk segera diantisipasi. Pemeriksaan ini menggunakan asam asetat 6% atau asam sulfo salisilat 20% karna sifatnya dapat mengikat protein. Prinsipnya terjadi endapan urine jika direaksikan dengan asam asetat atau asam sulfo salisilat. Hasil pemeriksaan dapat dianalisis sebagai berikut : 1) Negatif (-) : Tidak ada keruhan sama sekali 2) Positif (+) : Ada keruhan ringan tanpa butir- butir kadar protein kira-kira 0,01-0,05% 3) Positif (++) atau 2+ : Kekeruhan mudah dilihat dan tampak butir-butir dalam kekeruhan, kadar protein 0,05-0,2 %
  • 52. 39 4) Positif (+++) atau 3+ : Urine jelas keruh dan keruhan tersebut berkeping-keping, kadar protein 0,2-0,5% 5) Positif (++++) atau 4+ : Urine sangat keruh dan kekeruhan tersebut berkeping-keping atau bergumpal-gumpal atau memadat,kadar protein >0,5%. (Kusmiyati,2010;h.146-147) i. Pemeriksaan Glukosa Urine Diabetes Millitus (DM) dalam kehamilan (Gestational DM/GDM) adalah kehamilan normal yang disertai dengan peningkatan insulin resistance. Faktor resiko GDM adalah riwayat keluarga DM, kegemukan ,glukosaria. GDM meningkatkan mordibitas neonates missal hipoglikemia, ikterus, polisitemia, makrosomia. Ini karena bayi dari ibu GDM mengsekresi insulin lebih sehingga merangsang pertumbuhan bayi sehingga terjadi makrosomia. Pemeriksaan GDM bisa dilakukan dengan pemeriksaan glukosa urine. Prinsip pemeriksaan glukosa urine adalah glukosa dapat mereduksi ion cupri dalam larutan alkalis menyebabkan perubahan warna dri hijaumenjadi merah. Untuk pemeriksaan ini sebaiknya pasien tidak mengkosumsi obat seperti vitamin C, salisilat, streptomisin karna akan mempengaruhi hasil positif palsu. Hasil pemeriksaan dapat dianalisis sebagai berikut:
  • 53. 40 1) Negatif (-) : Warna tetap biru atau kehijauan. 2) Positif (+) : Warna hijau kekuning kuningan agak keruh. 3) (++) atau 2+ : Warna kuning dan keruh. 4) (+++)atau 3+ : Warna jingga dan keruh. 5) (++++) atau 4+ : Warna merah bata keruh. (Kusmiyati,2010;h.159) 2. Senam Hamil a. pengertian Senam hamil Berikut ini merupakan beberapa pengertian /definisi tentang senam hamil,antara lain : 1) Senam hamil merupakan suatu usaha untuk mencapai kondisi yang optimaldalam mempersiapkan proses persalinan dengan cara dirancang latihan-latihan bagi ibu hamil. 2) Senam hamil merupakan suatu metode yang penting untuk mempertahankan atau memperbaiki keseimbangan fisik terhadap calon ibu. 3) Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapka ibu hamil, secara fisik atau mental pada persalinan cepat,aman dan spontan.
  • 54. 41 4) Senam hamil adalah suatu latihan yang diberikan kepada ibu hamil agar ibu tersebut menjadi siap mental dan jasmani untuk menghadapi persalinan yang aman, lancar,dan spontan. b. Manfaat/tujuan senam hamil Berikut ini adalah beberapa manfaat atau tujuan Senam hamil, antara lain: 1) Menyesuaikan tubuh agar lebih baik dalam menyangga beban kehamilan. 2) Memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan. 3) Membangun daya tahan tubuh. 4) Memperbaiki sirkulasi dan respirasi. 5) Menyesuaikan dengan adanya pertambahan berat badan dan perubahan keseimbangan. 6) Meredakana ketegangan dan membantu relaks. 7) Membentuk kebiasaan bernafass yang baik. 8) Memperoleh kepercayaan dan sikap mental yang baik (Maryunani et.all.2011;h.50) Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah ,pencernaan menjadi baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak. Bidan hendaknya menyarankan agar ibu hamil melakukan masing-masing gerakan sebanyak dua kali pada awal latihan dan dilanjutkan dengan kecepatan dan frekuensi menurut
  • 55. 42 kemampuan dan kehendak mereka sendiri minimal lima kali tiap gerakan. (Sulistyawati,2013;h.111) c. Kontraindikasi Senam Hamil Ada criteria ibu hamil yang tidak diperkenankan untukmengikuti latihan senam hamil. Ibu hamil tersebut adalah ibu hamil dengan : 1) Preeklamsia. 2) KPD (ketuban pecah dini). 3) Perdarahan Trimester II dan III. 4) Kemungkinan lahir premature. 5) Incopeten serviks. 6) Diabetes. 7) Anemia. 8) Thyroid. 9) Aritma,Palpitasi. 10) Riwayat perdarahan. 11) Penurunan atau kenaikan BB berlebih. (Maryunani et.all,2011;h.50) d. Beberapa gerakan senam hamil yang dianjurkan adalah sebagai berikut : 1) Gerakan pengencangan abdomen dengan tehnik tidur terlentang atau miring, lutut ditekuk, tangan diperut. Saat mengeluarkan napas, tarik otot-otot abdomen hingga paru-paru kempis .
  • 56. 43 2) Tehnik berikutnya dalah tidur terlentang,lutut ditekuk. Gulingkan panggul dengan meratakan punggung kebawah lantai, sambil meniadakan rongga. Susutkan otot-otot abdomen pada saat mengeluarkan napas dan kencangkan bokong. Tahan selama tiga hitungan yang panjang kemudian lepaskan. 3) Latihan ketiga adalah variasi dari latihan kedua. Posisi merangkak, tarik masuk prut dan bokong, tekan dengan punggung bagian bawah sambil membuat suatu “punggung kucing ” yang bundar. Jangan biarkan tulang punggung mengendur. Miringkan punggung kesamping bolak balik, ini adalah variasi yang dikenal dengan sebutan “mengibas-ibaskan ekor”. 4) Tehnik gerakan keempat adalah lakukan dimana saja dan kapan saja karena tidak seorangpun yang akan tahu atau melihat bahwa anda sedang melakukan senam kegel. Lakukanlah latihan ini minimum 100 kali sehari. Untuk menghubungkan set otot ini, lakukan gerakan seolah- olah anda sedang melakukan gerakan buang air kecil kemudian menahannya sekuat mungkin atau menghentikan alirannya ditengah-tengah. Cara lain bisa dilakukan yaitu dengan membayangkan bahwa dasar panggul anda adalah sebuah elevator, secara perlahan anda naik kelantai dua dan kemudian
  • 57. 44 kelantai tiga, dan seterusnya, dan kemudian turun kembali. Begitulah caranya melatih otot-otot ini. 5) Pada latiha kelima ini ada tiga tahap gerakan, yaitu sebagai berikut : a) Tidur terlentang lutut dinaikan b) Panggul dimiringkan kebelakang sambil memegang kedua sisinya. Dekatkan dagu kedada, hembuskan napas, bungkukan kedepan kira-kira 20 cm atau 45 cm derajat. Tahan posisi tersebut sambil terus bernapas. Perlahan kembali ke posisi semula. c) lekukan kaki secara diagonal merupakan suatu variasi yang lain. Gerakan ini dilakukan terutama jika ada pemisahan otot-otot rectum. Cara melakukannya sama seperti gerakan sebelumnya tetapi pada lekukan kedepan, tegakkan miring dengan lengan terbentang kearah lutut yang berlawanan. 6) Latihan keenam ini bertujuan untuk kenyamanan dan postur tubuh dalam keadaan baik. Langkah-langkah dalam melakukan teknik tersebut adalah sebagai berikut. a) Tidur terlentang dengan kaki dinaikan keatas bangku yang rendah, diujung tempt tidur atau diatas meja. b) Susutkan dinding perut dan bokong, secara perlahan naikan pinggul dari lantai hingga badan dan kaki berada dalam
  • 58. 45 satu garis lurus. jangan melengkungkan badan kebelakang, dan ingat untuk bernapas. c) Variasi senam yang dapat dilakukan adalah lutut menekuk dan kaki diatas lantai, dengan urutan satu lutut menekuk dan lainnya lurus sejajar dengan paha tidaklebih tinggi, kemudian hembuskan nafas saat anda mengangkat kaki. 7) Tehnik pada latihan ini adalah kaki dinaikan atau kaki pada lutut. Tekukan pergelangan sedapat mungkin naikan jari kaki, kemudian arahkan kebawah, sambil menekukan kaki. Kemudian putar pergelangan dengn lingkaran yang besar dan perlahan, mula-mula kesatu arah, kemudian kearah berlawanan. 8) Tehnik latihan ini adalah dengan posisi berdiri, sandarkan tubuh kedepan kearah dinding dengan satu kaki dibelakang, kaki rata dilantai. Secara perlahan bengkokkan lutut kedepan, bernafas perlahan saat otot betis meregang. 9) Tehnik latihan ini dilakukan dengan duduk,angkat lengan,tekuk siku, lalu letakan lengan dibahu. Angkat lengan dan putarkan lengan dengan lingkaran kedua arah. Kemudian angkat lengan lurus tinggi diats kepala, dan secara bergantian angkat msing- masing semakin tinggi dan semakin tinggi (seakan memetik buah apel dari pohon yang tinggi). Latihan ini juga bisa dilakukan sambil berdiri. (Sulistyawati ,2013;h.111-117)
  • 59. 46 3. Kebutuhan Ibu Hamil a. Kebutuhan Fisik 1) Diet makanan Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus terpenuhi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia,abortus,IUGR,inersia uteri, perdarahan pasca persalinan,sepsis peurpuralis dan lain-lain. Sedangkan kelebihan makanan karena beranggapan pemenuhan makanan untuk dua orang akan berakibat kegemukan,pre eklamsi, janin terlalu besar dan sebagainya. 2) Kebutuhan Energi Protein. Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%. Bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber protein sebaiknya bahan pangan yang nilai biologinya tinggi seperti daging tak berlemak,ikan,telur,susu,dan hasil olahannya. Zat Besi. Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena itu perlu ditekankan kepada ibu hamil untuk mengosusmsi zat besi Selama hamil dan setelah melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil meningkat sebesar 300% (1.040 mg selama hamil) peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil melainkan perlu ditunjang
  • 60. 47 dengan suplemenzat besi. Pemberian suplemen zat besi diberikan sejak minggu ke 12 kehamilan sebesar 30-60 mg setiap hari selama kehamilan dan enam minggu setelah kelahiran untuk mencegan anemia post partum. Asam folat. Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya meningkat dua kali lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan dalam metabolism normal makanan menjadi energi,pematangan sel darah merah,sintesis DNA,Pertumbuhan sel dan pembentukan heme. Jenis makanan yang mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur berdaun hijau,dan kacang-kacangan. Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk dan telur. Kalsium. Metabolisme selama hamil mengalami perubahan yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastic sebanyak 5%. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan makanan dalam nabati,seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain. 3) Istirahat Kebiasaan tidur siang perlu ditanyakan karena tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Pola tidur malam perlu ditanyakan karena wanita hamil tidak boleh
  • 61. 48 kurang tidur, apalagi tidur malam jangan kurang dari 8 jam. Tidur mlam merupakan waktu dimana proses pertumbuhan janin berlangsung. (Walyani,2015;h.134) 4) Obat-obatan Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar-benar berindikasi untuk diberikan obat-obatan, sebaiknya pemberian obat dihindari. Dalam pemberian terapi, dokter biasanya akan sangat memperhatikan reaksi obat terhadap kehamilan, karena ada obat tertentu yang bersifat kontra dengan kehamilan. 5) Lingkungan yang bersih Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang sehat dan aman adalah adanya lingkungan yang bersih, karena kemunkinan terpapar kuman dan zat toksik yang berbahaya bagi ibu dan janin akan terminimalisasi. Lingkungan bersih disini adalah termasuk bebas dari polusi udara seperti asap rokok. (Sulistyawati,2013;h.107-110) 6) pakaian Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini.
  • 62. 49 a) Pakaian harus longgar, bersih,dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. b) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat. c) Pakailah bra yang menyokong payudara. d) Memakai sepatu dengan hak yang rendah. e) Pakaian dalam yang selalu bersih 7) Istirahat dan Rekreasi Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil,salah satu beban berat badan pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh. tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan,oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Pada trimester akhir kehamilan sering diiringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga terkadang ibu kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk tidur. Posisi tidur yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah miring ke kiri, kaki kiri lurus,kaki kanan sedikit menekuk dan diganjal dengan bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal dengan bantal pada perut bawah sebelah kiri. Meskipun dalam keadaan hamil, ibu masih membutuhkan rekreasi untuk menyegarkan pikiran dan perasaan, misalnya dengan mengunjungi objek wisata atau pergi keluar kota.
  • 63. 50 Hal yang dianjurkan apabila ibu hamil berpergian adalah sebagai berikut. a) Hindari pergi kesuatu tempat yang ramai,sesak, dan panas, serta berdiri terlalu lama di tempat itu karna akan dapat menimbulkan sesak nafas sampai akhirnya jatuh pingsn (sinkop). b) Apabila berpergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karna dapat menyebabkan peningkatan resiko bekuan darah vena dalam dan tromboflebitis selama kehamilan. c) Wanita hamil dapat mengendarai mobil makssimal 6 jam dalam sehari dan harus berhenti selama 2 jam lalu berjalan selama 10 menit. d) Stocking penyangga sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam jangka waktu lama dimobil atau pesawat terbang. e) sabuk pengaman sebaiknya selalu dipakai, sabuk tersebut diletakan dibawah perut ketika kehamilan sudah besar. 8) Kebersihan Tubuh Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem metabolism mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat. Keringatyang menempel
  • 64. 51 dikulit meningkatkan kelembapan kulit memungkinkan menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme. Jika tidak dibersihkan (dengan mandi), maka ibu hamil akan sangatmudah terkena penyakit kulit. Bagian tubuh yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena saat hamil terjadi pengeluaran sekret vagina yang berlebihan. Selain dengan mandi, mengganti celana dalam secara rutin minimal dua kali sehari sangat dianjurkan. 9) Perawatan Payudara Payudara merupakan asetyang sangat penting sebagai persiapan menyambut kelahiran sang bayi dalam proses menyusui. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan payudara adalah sebagai berikut. a) Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan busa, karena akan mengganggu penyerapan penyerapan keringat payudara. b) Gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara. c) Hindari membersihkan putting dengan sabun mandi karena akan menyebabkan iritasi. Bersihkan putting susu dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat.
  • 65. 52 d) Jika ditemukan pengeluaran cairan bewarna kekuningan dari payudara berartiproduksi ASI sudah dimulai. 10) Eliminasi Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan seringbuang air kemih. Konsti[asi terjadi karena adanya pengaruh hormon progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus.Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengosumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. 11) Seksual Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti berikut ini. a) Sering abortus dan kelahiran premature. b) Perdarahan pervaginam. c) Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan. d) Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karna dapat menyebakan infeksi janin intrauteri.
  • 66. 53 12) Sikap tubuh yang baik (Body Mechanic) Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin. Perubahan yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis karena tumpuan tubuh bergeser lebih kebelakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut. a) Pakailah sepatu dengan hak yang rendah/tanpa hak dan jangan terlalu sempit. b) Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam keadaan tegak dan pastikan beban terfokus pada lengan. c) Tidur dengan posisi kaki di tinggikan. d) Duduk dengan posisi punggung tegak. e) Hindari duduk atau berdiri terlalu lama ( ganti posisi secara bergantian untuk mengurangi ketengan otot). 13) Imunisasi Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.
  • 67. 54 14) Persiapan Persalinan Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut. a) Biaya dan penentuan tempat serta penolong perslinan. b) Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi suatu komplikasi yang membutuhkan rujukan. c) Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya. d) Surat-surat fasilitas kesehatan (ASKES, jaminan kesehatan dari tempat kerja,Kartu sehat , dan lain-lain). e) Pembagian ketika ibu berada di RS. (Sulistyawati,2013;h.117-122) b. Kebetuhan Psikologis 1) Persiapan Saudara Kandung Sibling rivalry adalah persaingan diantara saudara kandung akibata kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3 tahun, sibling rivalry ini biasanya ditunjukan dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari lingkungannya, menjauh dari ibunya, atau melakukan kekerasan terhadap adiknya (memukul, menindih, mencubit dan lain-lain). Untuk mencegah sibling rivalry ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, diantaranya sebagai berikut.
  • 68. 55 a) Jelaskan pada anak tentang posisinya (meskipun ada adiknya,ia tetap disayangi oleh ayah ibu). b) Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya. c) Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam kandungan. d) Ajak anak untuk melihat benda-benda yang berhubungan dengan kelahiran. 2) Perasaan Aman dan Nyaman Selama Kehamilan Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan fisik dan psikologis. Bidan bekerja sama dengan keluarga diharapkan berusaha dan secara antusias memberikan perhatian serta mengupayakan untuk mengatasi ketidaknyamanan dan ketidakamanan yang dialami oleh ibu. 3) Persiapan MenjadiOrang tua Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah,dan keluarga. Bagi pasangan yanb baru pertama punya anak, persiapan dapat dilakukan dengan banyak berkonsultasi dengan orang yang mampu untuk membagi pengalamannya dan memberikan nasehat mengenai persiapan menjadi orang tua.
  • 69. 56 Selain persiapan mental, yang tak kalah pentingnya adalah persiapan ekonomi, karena bertambah anggota, bertambah pula kebutuhannya. 4) Dukungan Dari Tenaga Kesehatan Bagi seorang ibu hamil, tenaga kesehatan khususnya bidan mempunyai tempat tersendiri dalam dirinya. Harapan pasien adalah bidan dapat dijadikan sebagai teman terdekat dimana ia dapat mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam menghadapi kehamilan dan persalinan. Posisi ini akan sangat efektif sekali jika bidan dapat mengembangkan kemampuannya dalam menjalin hubungan yang baik dengan pasien. Adanya hubungan sling percaya akan memudahkan bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan. (Sulistyawati,2011;h.128-129) 4. Tanda bahaya Kehamilan a. Perdarahan Vagina Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah, perdarahan banyak,atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus, KET,mola hidatidosa. b. Sakit kepala hebat Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan
  • 70. 57 beristirahat. Kadang- kadang, dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala preeclampsia. c. Perubahan visual secara tiba-tiba (pabdangan kabur,rabun senja). Masalah visual yang mengindikasi keadaan mengancam jiwa adalah perubahan visual mendadak, missal pandangan kabur atau berbayang. d. Nyeri abdomen yang hebat Nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih, atau infeksi lain. e. Bengkak pada muka atau tangan Bengkakbisa menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini dapat merupakan pertanda, anemia, gagal jantung, atau preeclampsia. f. Bayi kurang bergerak seperti biasa Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit
  • 71. 58 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. (Rukiyah et.all,2013h. 126-127) g. Perdarahan Pervaginan 1) Abortus Imminens Sering disebut dengan keguguran membakat dan akan terjadi jika ditemukan perdarahan pada kehamilan muda, namun pada tes kehamilan masih menunjukan hasil yang positif. 2) Abortus Insipiens (Keguguran sedang berlangsung) Abortus insipiens terjadi apabila ditemukan adanya perdarahan pada kehamilan muda disertai dengan membukanya ostium uteri dan terabanya selaput ketuban. 3) Abortus habitualis (Keguguran berulang) Pasien termasuk dalam abortus tipe ini jika telah mengalami keguguran berturut-turut selama lebih dari tiga kali. (Sulistyawati,2013;h,163-165) 4) Abortus Inkompletus (Keguguran bersisa) Tanda pasien dalam abortus tipe ini adalah jika terjadi perdaran per vagina disertai pengeluaran janin tanpa pengeluaran desisua atau plasenta.
  • 72. 59 5) Abortus kompletus (Keguguran lengkap) Pada abortus jenis ini akan ditemukan pasien dengan perdaran per vagina disertai dengan pengeluaran seluruh hasil konsepsi (janin dan desidua) sehingga rahim dalam keadaan kosong. h. Kehamilan Mola Disebut kehamilan anggur, yaitu adanya jonjot korion (chorionic villi) yang tumbuh berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan sehingga menyerupai anggur atau mata ikan. i. Kehamilan Ektopik Dinamakan kehamilan ektopik jika kehamilan dengan hasil konsepsi tidak berada didalam endometrium uterus. (Sulistyawati,2011;h.150-151) 5. Data subjektif a. Nama Mengetahui nama klient dan suami berguna untuk memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab. (Walyani,2015;h.118)
  • 73. 60 b. Umur Umur perlu diketahui guna menegtahui apakah klien dalam kehamilan yang berisiko atau tidak. Usia dibawah 16 tahun dan diatas 35 tahun merupakan umur-umur yang berisiko untuk hamil. (Walyani,2015;h.118) c. Pendidikan Informasi ini membantu klinis klien sebagai individu dan gambaran kemampuan baca tulisnya. (Walyani,2015;h.118) d. Pekerjaan Mengetahui pekerjaan klienadalah penting untuk memahami apakah klien dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelahiran, premature dan bahaya terhadap lingkungan kerja yang dapat merusakjanin. (Walyani,2015;h.119) e. Keluhan utama Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ketempat bidan. Hal ini disebut tanda gejala. (Walyani,2015;h.199)
  • 74. 61 f. Aktifitas sehari-hari Kita perlu mengkaji aktifitas sehari-haripasien karena data ini memberi gambaran tentang seberapa berat aktifitas yang dilakukan pasien dirumah. (Sulistyawati,2011;h.170) 6. Data Objektif a. Tekanan darah Hamil menyebabkan peningkatan volume darah, curah jantung dan frekuensi jantung. Tekanan turun pada kehamilan trimester I meningkat sejak pertengahan kehamilan sampai titik maksimal pada TM III. (Mandriwati,2007;h.47) b. Nadi Frekuensi nadi normal orang dewasa adalah 60-90 kali/menit. Frekuensi dianggap abnormal adalah lebih dari 100 dan kurang dari 60 kali/menit. (Kusmiyati,2010;h.65) c. Suhu Mengukur suhu tubuh berujuan untuk menegtahui keadaan pasien apakah suhu tubuhnya normal (36,50 c -37,50 c). (Kusmiyati,2006;h.57) d. Berat badan Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan : 1) 4 kg pada kehamilan TM I 2) 0,5 kg/ minggupada kehamilan TM II sampai TM III
  • 75. 62 3) Totalnya sekita 15-16 kg (Sulistyawati,2011;h.69) 7. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan pada bagian tubuh dari kepala sampai kaki. (Kusmiyati,2010;h.77) a. LILA Mengukur lingkar lengan atas bertujuan untuk mengetahui status gizi dan membantu menegakkan diagnosis. LILA sebaiknya diukur di lengan kiri, yang tidak melakukan aktivitas sehingga masa otot tidak mempengaruhi hasil pengukuran. (Kusmiyati,2010;h.44) 2. Emesis Gravidarum a. Pengertian Mual (nausea) dan muntah (vomiting), pening, perut kembung, dan badan terasa lemah dapat terjadi hampir pada 50% kasus ibu hamil, dan terbanyak pada usia 6-12 minggu. Keluhan muntah sering terjadi pada waktu pagi hari sehingga dikenal dengan “morning sickness”. (Prawirohardjo,2008;h.814) Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormone estrogen,progestero, dan dikeluarka human chorionic
  • 76. 63 gonadotropin plasenta. Hormon – hormone inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum. (Manuaba,2010;h.227) Morning Sickness atau mual muntah biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berakhir sampai 12 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu, pertumbuhan uterus diatas simfisis pubis dapat dirasakan. (Dewi,2011;h.106) b.Gejala klinis Emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pada pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan . Emesis gravidarum dapatdiatasi dengan berobat jalan (poliklinik). c. Penanganan yang dapat dilakukan 1) Komunikasi, Infornasi, dan edukasi (KIE) tentang hamil muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum. 2) Dinasehatkan agartidak cepat terlalu bangun dari tempat tidur, sehingga tercapai adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat. 3) Nasehat diet, dianjurkan makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering. Makanan yang merangsang mual muntah dihindari. 4) Obat-obatan, penanganan ringan tanpa masuk rumah sakit pada emesis gravidarum :
  • 77. 64 a) Vitamin yang diperlukan (vitamin B kompleks, mediamer B6 sebagai vitamin dan antimuntah). b) Pengobatan (saditif ringan [luminal 3 x30 mg (barbiturat), valium],antimual-antimuntah [stimetil,primperan,emetrol,dan lainnya]. 5) Nasehat pengobatan (banyak minum air atau minuman lain, hindari minuman atau makanan yang asam untuk menghindari iritasi lambung). 6) Nasehat kontrol antenatal (pemeriksaan hamil lebih sering, segera dating bila terjadi keadaan abnormal). (Manuaba,2010;h.227-228) d. Cara mengatasi 1) Hindari bau dan factor penyebab lain. 2) Makan biscuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur dan bangun perlahan –lahan. 3) Makan sedikit tapi sering. 4) Dududk tegak setiap kali selesai makan. 5) Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras. 6) Makan-makanan kering diantara waktu makan. 7) Jangan langsung gosok gigi. 8) Gunakan obat-obatan nonfarmakologis jika memungkinkan 9) Bila terlalu parah beri terapi dengan vitamin B6. ( Hani,2011;h.54)
  • 78. 65 3. Manajeman Kebidanan a. Pengertian Manajeman asuhan kebidanan atau yang sering disebut manajeman kebidanan adalah suatu metode yang berpikir dan bertindak secara sistematis dan logis dalam memberikan asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberian asuhan. Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan – temuan, keterampilan , dalam rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien. (Soepardan,2007;h.96) Data subjektif dan data objektif yang dikaji dianalisis menggunakan teori fisiologis dan patologis, sesuai dengan perkembangan kehamilan berdasarkan umur kehamilan pada saat ibu diberi asuhan, termasuk tentang teori kebutuhan fisik dan psikologi ibu hamil. Hasil analisis dan interpretasi data menghasilkan rumusan diagnosis kehamilan. (Mandriwati,2007;h.7) b. Langkah Dalam manajemen Kebidanan 1) Tahap Pengumpulan Data Dasar (Langkah 1) Untuk memperoleh data dilakukan dengan cara:
  • 79. 66 a) Anamnesis. Anamnesis dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas. bio-psiko-soiso-spiritual, serta pengetahuan klien. b) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital, meliputi : (1) Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, aukultasi, dan perkusi). (2) Pemeriksaan Penunjang (laboratorium dan catatan terbaru serta catatan sebelumnya). 2) Interpretasi Data Dasar (Langkah II) Pada langkah kedua dilakukan indentifikasi terhadap diagnosis atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data tersebut kemudian diinterpretasikan sehingga dapat dirumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik. 3) Identifikasi Diagnosis/Masalah potensial dan antisipasi Penanganannya ( Langkah III) Pada langkah ketiga kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah diidentifikasi. 4) Menetapkan Perlunya Konsultasi dan kolaborasi segera dengan Tegana kesehatan lain (Langkah IV)
  • 80. 67 Langkah keempat mencerminkan kesinambungan proses manajemen kebidanan. Jadi,manajemen tidak hanya berlangsung selama assuhan primer periodic atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut dalam dampingan bidan. 5) Menyusun Rencana Asuhan Pada langkah kelima direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentutan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen untuk masalah atau diagnosis yang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat dilengkapi. 6) Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman ( Langkah VI) Rencana asuhan menyeluruh dilakukan dengan efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. 7) Evaluasi (Langkah VII) Evaluasi dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang aspek asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui factor mana yang menguntungkan atau menghambat keberhasilan asuhan yang diberikan. (Soepardan,2007;h.96-102)
  • 81. 68 4 . TEORI LANDASAN HUKUM Berdasarkan pearturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1464/Menkes/Per/2010 tentang izin dan penyelenggaran praktik Bidan, kewenangan yang dimiliki bidan meliputi : a. Kewenangan normal : 1) Pelayanan kesehatan ibu. 2) Pelayanan kesehatan anak. 3) Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. 4) Kewenangan dalam menjalankan program Pemerintah. 5) Kewenangan bidan yang menjalankan praktik didaerah yang tidak memiliki dokter. Kewenangan normal adalah kewenangan yang dimiliki oleh seluruh bidan, kewenangan ini meliputi : b. Pelayanan kesehatan ibu 1) Ruang lingkup a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil. b) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal. c) Pelayanan persalinan normal. d) Pelayanan ibu nifas normal e) Pelayanan ibu menyusui f) Pelayanan konseling pada masa antara dua kehamilan.
  • 82. 69 c. Kewenangan 1) Episiotomi 2) Penjahitan luka jalan lahir tingkat I dan II 3) Penanganan kegawat-daruratan, dilanjutkan dengan perujukan. 4) Pemberian tablet Fe pada ibu hamil. d. Pemberian vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas. e. Fasilitasi/bimbingan inisiasi menyusui dini (IMD) dan promosi asir susu ibu (ASI) ekslusif. f. Pemberian uterotonika pada manajemen aktif kala tiga dan postpartum. g. Penyuluhan dan konseling. h. Pemberian surat keterangan kematian. i. Pemberian surat keterangan cuti bersalin. j. Pelayanan kesehatan anak. 1) Ruang lingkup a) Pelayanan bayi baru lahir. b) Pelayanan bayi. c) Pelayanan anak balita. d) Pelayanan anak pra sekolah. 2) Kewenangan k. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusui dini (IMD), injeksi
  • 83. 70 vitamin K I, Perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan perawatan tali pusat. l. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk. m. Penanganan kegawatdaruratan, dilanjutkan dengan perujukan. n. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah. o. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah. p. Pemberian konseling dan penyuluhan. Pemberian surat keterangan kelahiran. q. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana, dengan wewenang : 1) Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. 2) Memberikan alat kontrasepsi oral dan kondom. Selain kewenangan normal sebagaimana tersebut diatas, khusus bagi bidan yang menjalankan program Pemerintah mendapat kewenangan tambahan untuk melakukan pelayanan kesehatan yang meliputi : a) Pemberian alat kontrasepsi suntikan, alat kontrasepsi dalam rahim, dan memberikan pelayanan alat kontrasepsi bawah kulit.
  • 84. 71 b) Asuhan antenatal terintegrasi dengan intervensi khusus penyakit kronis tertentu (dilakukan dibawah supervise dokter). c) Penanganan bayi dan anak balita sakit sesuai pedoman yang ditetapkan. d) Melakukan pembinaan peran serta masyarakat dibidang kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan penyehatan lingkungan. e) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak pra sekolah, dan anak sekolah. f) Melaksanakan pelayanan kebidanan komunitas. g) Melaksanakan deteksi dini, merujuk dan memberikan penyuluhan terhadap Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk pemberian kondom dan penyakit lainnya. h) Pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, Dan adiktif lainnya (NAPZA) melalui informasi dan edukasi. i) Pelayanan kesehatan lain yang merupakan program pemerintah. (http://dinkesbanggai.wordpress.com)
  • 85. 72 BAB III TINJAUAN KASUS ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TERHADAP NY. D USIA 26 TAHUN G1P0A0 USIA KEHAMILAN 7 MINGGU DENGAN EMESIS GRAVIDARUM DI BPS Hj.ZUBAEDAHSYAH S.ST B.LAMPUNG TAHUN 2016 Oleh : Yesi Katrinia Tanggal : 04 Juni 2016 Pukul : 13 : 30 WIB A. PENGKAJIAN 1. Identitas Istri Suami Nama : Ny. D Tn. R Umur : 26 Tahun 30 Tahun Agama : Islam Islam Suku Bangsa : Jawa Jawa Pendidikan : SMA SMA Pekerjaan : IRT Wiraswasta Alamat : Jl. Kepodang no 25 Gedong air, B. lampung 72
  • 86. 73 2. ANAMNESA 1) Alasan Kunjungan : Ingin memeriksakan kehamilannya. 2) Keluhan : Ibu mengatakan mual muntah 3-4 kali di pagi hari, kadang – kadang terasa pusing 3) Riawayat Kebidanan : a) Riwayat Menstruasi Menarche : 14 tahun Siklus : 28 hari Volume : 2-3 ganti pembalut sehari HPHT : 16 april 2016 TP : 23 januari 2017 b) Gangguan keshatan reproduksi Keputihan : Tidak ada Infeksi : Tidak ada Gatal karena Jamur : Tidak ada Tumor : Tidak ada c) Riwayat kehamilan, persalinan , nifas, KB yang lalu Anak ka Kehamilan Persalinan Nifas Lama Lama Peny ulit Peno long Tem pat BB Bayi Peny ulit Vit A Tab Fe Alkon La ma 1 7 ming gu - - - - - - - - -
  • 87. 74 d) Riwayat kesehatan Jantung : Tidak ada DM : Tidak ada Ginjal : Tidak ada Hepatitis : Tidak ada Anemia : Tidak ada e) Riwayat Sosial Status perkawinan : Syah, 1 kali Respon Ibu terhadap kehamilan : Senang Respon keluarga terhadap kehamilan ini : Senang Adat istiadat yang berkaitan : Tidak ada f) pola kebutuhan sehari- hari Pola makan Sebelum Hamil Menu : Nasi,sayur sop,ikan goreng Frekuensi : 3 kali sehari Porsi : 1 porsi Pantangan : Tidak ada Saat Hamil Menu : Nasi, sayur bening, tempe goreng, ikan frekuensi : 2 kali perhari Porsi : ½ porsi
  • 88. 75 Pantangan : Tidak ada g) Pola eliminasi Sebelum hamil BAK Frekuensi :3- 4 kali perhari Warna : Kuning jernih Bau : Khas amoniak BAB Frekuensi :1 kali perhari Warna : Kekuningan Bau : Khas feses Konsistensi : Lunak Saat hamil BAK Frekuensi : 6-7 kali perhari Warna : Kuning jernih Bau : Khas amoniak BAB Frekuensi : 1 kali per 2 hari Warna : Kuning pekat Bau : Khas feses konsistensi : Agak keras
  • 89. 76 h) Pola istirahat Saat Hamil Malam hari : Tidur 6-7 jam Siang hari : Tidur 2 jam Sebelum Hamil Malam Hari : Tidur 6 jam Siang hari : Tidur 1 jam i) Aktivitas sehari – hari sebelum hamil : Memasak, menyapu, mencuci, ngepel. j) Aktivitas sehari-hari saat hamil : Menyapu, kadang-kadang berbaring karena lemas. k) Personal Hygiene Mandi : 2 kali per hari Keramas : 1 kali perh hari Ganti celana dalam : sehabis mandi dan setiap lembab Kebersihan kuku : Bersih l) Aktivitas seksual Frekuensi : 1 – 2 kali per minggu Keluhan : Tidak ada 3. PEMERIKSAAN UMUM 1) Keadaan umum : Baik 2) Keadaan emosional : stabil 3) Kesadaran : Composmentis
  • 90. 77 4) TTV Tekanan darah : 120/70 mmHg Nadi : 80 kali per menit Suhu : 36,50 c Pernafasan : 21 kali per menit 5) TB : 155 cm 6) BB sebelum hamil : 47 kg BB saat hamil : 46 kg 7) LILA : 24 cm 4. PEMERIKSAAN KHUSUS KEBIDANAN 1) Pemeriksaan fisik a) Kepala Rambut Mudah rontok : Tidak Kebersihan : Bersih Nyeri tekan : Tidak ada b) Muka Pucat : Tidak ada Cloasma Gravidarum : Tidak ada Oedema : Tidak ada c) Mata Simetris : Ya, simetris kiri dan kanan
  • 91. 78 Konjungtiva : Merah muda Sklera : Putih Kebersihan : Bersih d) Hidung Simetris : Ya, Kebersihan : Bersih Polip : Tidak ada e) Telinga Simetris : Ya, simetris kiri dan kanan Gangguan pendengaran : Tidak ada f) Mulut Bibir : Lembab Lidah : Bersih Gigi : Tidak karies Gusi : Tidak ada perdarahan g) Leher Pembesaran kelenjar life : Tidak ada Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada h) Dada Simetris : Ya, Payudara Simetris : Ya, simetris kiri dan kanan Rasa Nyeri : Tidak ada
  • 92. 79 Benjolan : Tidak ada Keadaan Putting : Menonjol Hiperpigmentasi : Ya, pada puting dan areola Pengeluaran : Belum ada Kebersihan : Bersih Gangguan pernafasan : Tidak ada i) Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada Pembesaran : Ya, sesuai usia kehamilan Striae : Tidak ada Linea : Ada Acites : Tidak ada Tumor : Tidak ada Benjolan : Tidak ada Uterus Leopold I : Teraba ballotement Leopold II : belum dikaji Leopold III : Belum dikaji Leopold IV : Belum dikaji j) Ekstremitas Atas Bentuk : Normal Oedema : Tidak ada
  • 93. 80 Kuku Jari : Bersih Bawah Bentuk : Normal Oedema : Tidak ada Kuku jari : Bersih Varices : Tidak ada Reflek patella : Positif kiri dan kanan k) Anogenetal Anus : Tidak ada haemoroid Kebersihan : Bersih 5. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1) Pemeriksaan Obstetrik Distansia spinarum : 25 cm Distansia kristarum : 28 cm Boundenloque : 20 cm Lingkar panggul : 90 cm 2) Pemeriksaan Laboratorium Hb : 11 gr% Protein urine : Negative Glukosa urine : Negative
  • 94. 81 BAB IIIMATRIKS TABEL 3.1 Tgl/jam Pengkajian Interpretasi data Dx. Potensial Antisipasi tindakan segera intervensi Implementasi Evaluasi 4 Juni 2014 Pkl : 13:30wib Ds : Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya, belum pernah melahirkan dan keguguran Ibu mengatakan HPHT tanggal 16 April 2016 Ibu mengatakan mual-muntah 3-4 kali di pagihari BB sebelum : 47 kg DO : TD : 120/70 mmHg N : 80 x/ Dx : Ny. D usia 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 7 minggu dengan Emesis Gravidarum Masalah : mual- muntah dan pusing Kebutuhan - Penjelasan tentang kebutuhan ibu - Penjelasan tentang diet makanan Hiperemesis Gravidarum tingkat I Tingkatkan intake nutrisi ibu 1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan 2. Beritahu tentang keluhan yang dialami ibu 1. Memeberitahu ibu hasil pemeriksaan TD : 120/70 mmHg N : 80 x/menit T: 36,50 c R :21 x/ menit Lingakar panggul: 90 cm Distansiaspinaru m : 25 cm Distansiakristaru : 28cm Bounden louqe : 20 cm Usia kehamilan 7 minggu TFU Belum teraba 2. Memberitahu tentang keluhan yang ibu alami adalah hal yang fisiologis, ini terjadi karena peningkatan 1.Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan 2.Ibu mengerti tentang keluhan yang dialaminya
  • 95. 82 menit R : 21 x / menit T : 36,50 c BB sekarang : 45 Kg LILA : 24 cm Leopold I : TFU Belum teraba Leopold II : Belum dikaji Leopold III : Belum dikaji Leopold IV : Belum dikaji 3. Beritahu cara mengatasinya 4. Beritahu tentang kebutuhan nutrisi ibu hamil hormone estrogen dan progesterone. Mual-muntah terjadi di pagi hari dan berlang sungsampai kehamilan berumur 4 bulan, 3. Memberitahucara mengatasinya yaitu dengan anjurkan makan sedikit tapi sering, makanan yang dapat merangsang mualmuntah hendaknya dihindari, jangan langsung bangun dari tempat tidur, tetapi makanlah terlebih dahulu biscuit . 4. Memberitahu tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil seperti Mengkosumsi makanan yang mengandung zat besi seperti 3.Ibu tahu cara mengtasinya 4.Ibutahukebutuhannutrisi yang baikselamahamil
  • 96. 83 05 Juni 2016 Pkl : 08: 00 wib Ds : Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya belum pernah melahirkan dan keguguran Ibu mengatakan HPHT nya tgl 16 april 2016 Dx : Ny. D usia 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 7 minggu Masalah Mual-muntah dan pusing Tidak ada Tidak ada 5. Beritahu tentang ketidaknyaman anpada TMI 6. Berikan terapi obat 1. Beritahu hasil pemeriksaan sayuran hijau, makanan yang mengandung protein sepeti telur, ikan dan tempe 5. Memberitahu tentang ketidaknyamanan pada TM I seperti mualmuntah, keletihan dan pembesaran pada payudara 6. Memberikan terapi obat seperti vit B6, Fe,vit c 1. Memberitahu hasil pemeriksaan TD : 120/70 mmHg N: 80 x/ menit T :36,50 c R : 20 x/ menit Usia kehamilan 7 minggu TFU : Belum teraba 5.Ibu tahu Tentang ketidaknyamanan pada TM I 6.Terapiobatsudah di berikan 1.Ibu tahu hasil pemeriksaannya
  • 97. 84 Ibu mengatakan sudah tidak Muntah lagi tetapi masi hmual Do : TD : 120/70 mmHg N: 80 x/ menit T : 36,50 c R : 20 x / menit TFU Belum teraba Leopold I : TFU Belum teraba Leopold II : Belum dikaji Leopold III : Belum dikaji Leopold IV : Belum dikaji LILA : 24 cm Kebutuhan Lanjutkan intervensi 2. Tanyakan kembali muntah yang dialami 3. Tanyakan kembali cara mengatasi mualmuntah yang dialami 4. Tanyakan kembali tentang kebutuhan nutrisi ibu 5. Beritahu pola istirahat yang baik 2. Menanyakan kembali mualmuntah yang dialami oleh ibu 3. Menanyakan kembali cara mengatasi mualmuntah yang dialami oleh ibu 4. Menanyakankem balitentangkebutu hannutrisiibu 5. Memberitahu polaistirahat yang baik yaitu tidur malam 7-8 jam dan tidur siang 1- 2 jam 2.Ibumengatakansudahjaran gmuntahtetapimasihmual 3.Ibu sudah melakukan yang disarankan dengan makan sedikit tapi sering diselingi biscuit dan menghindari bau makanan yang dapat merangsang mualmual 4.Ibu telah memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makan makanan yang mengandung protein seperti telur, tempe dan sayur sop dengan frekuensi yang lebih sering 5.Ibu telah tahu kebutuhan istirahat yang baik
  • 98. 85 10 Juni 2016 Pkl : 10:00 Wib Ds: Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya, belum pernah melahirkan dan keguguran Ibu mengatakan HPHT 16 april 2016 Ibu mengatakan sudah tidak lagi muntah tetapi kadang masih sering mual TD : 120/70 mmHg N : 80x/menit R : 20x/ menit T : 36,50 c Dx : Ny. D usia 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 7 minggu Masalah Tidak ada Kebutuhan Tidak ada Tidak ada Tidak ada 1. Beritahu hasil pemeriksaan 2. Evaluasi mualmuntah yang dialami ibu 3. Evaluasi kebutuhan nutrisi ibu 4. Evaluasitentang tentangcaramen gatasimualmunt ahnya 5. Evaluasitenta ngkebutuhanis tirahatibu 1. Memberitahu hasil pemeriksaan TD : 120/70 mmHg N: 80 x/menit R : 20 x/ menit T: 36,50 c TFU :Teraba ballotement 2. Mengevaluasi mualmuntah yang dialami ibu 3. Mengevaluasi kebutuhan nutrisiibu 4. Mengevaluasitent angcaramengatasi mualmuntah yang dialamiibu 5. Mengevaluasiapa kahkebutuhanistir ahatibusudahterc ukupi 1.Ibu tahu hasil pemeriksaannya 2.Ibu sudah jarang mengalami mual dan tidak muntah lagi 3.Ibu sudah memenuhi kebutuhan nutrisnya dengan baik seperti mengosumsi makanan yang mengandung serta seperti sayura nhijau, telur dan tempe 4.Ibu sudah tau cara mengatasi mual muntahnya 5.Kebutuhan istirahat ibu sudah tercukupi
  • 99. 86 6. Beritahu tanda bahaya kehamilan pada trimester awal 6. Memberitahu tanda bahaya kehamilan pada trimester awal 6.Memberitahu tanda bahaya kehamilan pada trimester awal seperti KET, dan perdarahan
  • 100. 87 BAB IV PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Terhadap Ny. D umur 26 tahun G1P0A0 Usia Kehamilah 7 Minggu Dengan Emesis Gravidarum Di BPS Hj.Zubaedahsyah S.ST Bandar Lampung Tahun 2016’’ di temukan hasil penerapan 7 langkah manajemen menurut varney dalam memberikan asuhan kebidananan pada ibu hamil secara sistematis sebagai berikut : A. Mengumpulkan Data Dasar Mengumpulkan data subjektif dan data objektif, berupa data fokus yang dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya, menggunakan anamnesis, pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan, tinggi badan dan pemeriksaan laboratorium. (Mandriwati,2007;h.6) I. Data Sebjektif 1. Nama a. Tinjauan teori Mengetahui nama klien dan suami berguna untuk memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab. (Walyani,2015;h.118) 87
  • 101. 88 b. Tinjauan Kasus Pada tinjauan kasus bernama Ny. D c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus, tidak terdapat kesenjangan karena di daerah tempat tinggalnya hanya Ny. D sendiri yang bernapa Ny. D. 2. Umur a. Tinjauan teori Umur perlu diketahui guna mengetahui apakah klien dalam kehamilan yang beresiko atau tidak. Usia dibawah 16 tahun dan diatas 35 tahun merupakan umur-umur yang beresiko tinggi untuk hamil. (walyani,2015;h.118) b. Tinjauan kasus Ny. D berusia 26 tahun c. Pembahasan Dari tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena Ny. D berusia 26 tahun. 3. Pendidikan a. Tinjauan teori Informasi ini membantu klinis memahami klien sebagai individu dan gambaran kemampuan baca tulisnya. (Walyani,2015;h.118)
  • 102. 89 b. Tinjauan kasus Setelah saya melakukan pengkajian pendidikn terhadap Ny. D, pendidikan terakhirnya adalah SMA. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan karena ibu dapat mengerti saat diberikan informasi dan mampu membaca juga memahami isi leaflet yang diberikan sebagai alat bantu dalam memberikan asuhan. 4. Pekerjaan a. Tinjauan teori Mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelahiran,premature, dan bahaya lingkungan kerja, yang dapat merusak janin. (Walyani,2015;h. 119) b. Tinjauan kasus Pekerjaan Ny. D adalah sebagai ibu rumah tangga dan hanya dirumah. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak ada kesenjangan karena pekerjaan ibu hanya dirumah dan tidak ada bahaya resiko lingkungan kerja yang beresiko terhadap janin.
  • 103. 90 5. Keluhan utama a. Tinjauan teori Keluhan utama adalah alasan kenapa klien datang ke tempat bidan. Hal ini disebut tanda dan gejala. (Walyani,2015;h.199) Emesis gravidarum memilki gejala kepala pusing terutama pada pagi hari disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan. (Manuaba,2010;h.227) b. Tinjauan kasus Ibu mengatakan mual di pagi hari sampai muntah 3-4 kali, di sertai dengan kepala pusing. c. Pembahasan Berdasarkan hasil tinjauan teori dan kasus. tidak ada kesenjangan karena alasan klien datang ke BPM karena mengalami mual muntah dipagi hari yang berkaitan dengan usia kehamilan dan masih merupakan gejala fisiologis. 6. Pola nutrisi a. Tinjauan teori Ibu hamil membutuhkan nutrisi yang cukup karena pada kehamilan Trimester I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan organ – organ penting janin dan jumlah tambahan energi terus meningkat pada trimester II dan III untuk pertumbuhan janin.
  • 104. 91 (Sulistyawati,2011;h.108). Nasehat diet, dianjurkan makan sedikit tapi sering dengan porsi kecil tetapi lebih sering. Makanan yang merangsang timbulnya mual muntah dihindari. (Manuaba,2010;h.227) Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun dari tempat tidur dan jangan langsung menggosok gigi. (Hani et.all,2011;h.54) b. Tinjauan kasus Saat penulis melalukan pengkajian didapatkan hasil bahwa Ny, D makan 1- 2 kali perhari dengan porsi sedikit yaitu ½ centong nasi,ayam goreng ½ porsi dan sayur bening ½ mangkok kecil dan kadang-kadang diselingi dengan memakan 1-2 potong biskuit dan 1 buah pisang dengan frekuensi yang jarang yaitu 1-2 kali per hari. Serta minum airputih 6 gelas perhari. c. Pembahasan Terdapat kesenjangan antara teori dan kasus karena kebutuhan asupan nutrisi pada Ny. D usia 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 7 minggu dengan emesis gravidarum tidak terpenuhi. 7. Pola istirahat a. Tinjauan teori Tidur siang Kebiasaan tidur siang perlu ditanyakan karena tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan.
  • 105. 92 Tidur malam Pola tidur malam perlu ditanyakan karena wanita hamil tidak boleh kurang tidur, apa lagi tidur malam jangan kurang dari 8 jam. Tidur malam merupakan waktu dimana proses pertumbuhan janin berlangsung. (Walyani,2015;h.134) b. Tinjauan kasus Ny. D tidur malam hanya 8 jam dan tidur siang 1 jam sehari c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena kebutuhan tidur Ny. D sudah tercukupi. 8. Aktifitas sehari-hari a. Tinjauan teori Kita perlu mengkaji aktifitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktifitas yang dilakukan pasien dirumah. (Sulistyawati,2011;h.170) b. Tinjauan kasus Ny. D hanya melakukan pekerjaan seperti menyapu lantai dan kadang- kadang berbaring karena lemas. c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena Ny. D tidak melakukan pekerjaan yang berat dirumah
  • 106. 93 II. Data Objektif 1. Pemeriksaan umum a. Tanda – tanda vital 1) Tinjauan teori Tekanan darah Hamil menyebabkan peningkatan volume darah, curah jantung, dan frekuensi jantung. Tekanan turun pada kehamilan trimester I meningkat sejak pertengahan kehamilan sampai titik maksimal pada trimester III. (Mandriwati,2007;h.47) Nadi Frekuensi nadi yang normal untuk orang dewasa adalah 60-90 kali permenit. Frekuensi yang dianggap abnormal adalah lebih dari 100 dan kurang dari 60 kali permenit. (Kusmiyati,2010;h.65) Suhu Mengukur suhu tubuh bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien apakah suhu tubuhnya normal (36,50 c- 37,50 c) atau tidak. (Kusmiyati,2010;h.57) Pernafasan Frekuensi pernapasan normal untuk orang dewasa adalah 16-20 kali permenit.
  • 107. 94 (Kusmiyati,2010;h.62) 2) Tinjauan kasus Pemeriksaan tanda-tanda vital ibu dalam keadaan normal. 3) Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena pemeriksaan tanda-tanda vital ibu dalam keadaan normal. b. Berat badan 1) Tinjauan teori Perkiraan peningkatan berat badan yang dianjurkan: a) 4 kg pada kehamilan trimester I b) 0,5 kg/ minggu pada kehamilan trimester II sampai III c) Totalnya sekitar 15-16 kg. (Sulistyawati,2011;h.69) 2) Tinjauan kasus Berat badan Ny. D sebelum hamil 47 kg dan saat hamil mengalami penurunan menjadi 45 kg 3) Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan kasus terdapat kesenjangan karena ibu mengalami penurunan berat badan yaitu 2 kg sedangkan pada kehamilan trimester I ibu hamil harus mengalami kenaikan berat badan yaitu 4 kg atau 0,3 kg per minggu..
  • 108. 95 c. Pemeriksaan fisik 1) Tinjauan teori Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang dilakukan pada bagian tubuh dari kepala sampai kaki. (Kusmiyati,2010;h.77) 2) Tinjauan kasus Pemeriksaan fisik Ny. D semua dalam batas normal 3) Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan karena semua pemeriksaan fisik Ny. D dalam batas normal atau tidak ada kelainan. d. LILA a. Tinjauan teori Mengukur lingkar lengan atas bertujuan untuk mengetahui status gizi dan membantu menegakkan diagnosis. LILA sebaiknya diukur di lengan kiri, yang tidak melakukan aktivitas sehingga massa otot tidak mempengaruhi hasil pengukuran. (Kusmiyati,2010;h.44) b. Tinjauan kasus Lingkar lengan atas pada Ny.D adalah 24 cm
  • 109. 96 c. Pembahasan Tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus karena berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa LILA ibu normal. e. Pemeriksaan Obsterik Pengukuran panggul a. Tinjauan teori Ukuran panggul luar antara lain sebagai berikut : 1) Distansia spinarum (23-28cm) 2) Distansia kristarum (26-29 cm) 3) Konjugata eksterna (18-20cm) 4) Lingkar panggul ( 89-90cm) (Dewi,2011;h.39) b. Tinjauan kasus Dari hasil pemeriksaan panggul Ny.D adalah : 1) Distansia spinarum : 25 cm 2) Distansia kristaru : 28 cm 3) Konjugata eksterna : 20 cm 4) Lingkar panggul : 90 cm
  • 110. 97 c. Pembahasan Berdasarkan tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan karena dari hasil pemeriksaan panggul luar Ny. D dalam keadaan normal. f. Kadar Hb a. Tinjauan teori Pengklasifikasian anemia menurut Manuaba (2001) dalam Kusmiyati (2010;h.124) sebagai berikut ; 1) Tidak anemia :Hb > 11 gr % 2) Anemia ringan : Hb 9-10,5 gr % 3) Anemia sedang : Hb 7-8 gr % 4) Anemia berat : Hb < 7 gr % b. Tinjauan kasus Kadar Hb dalam darah Ny. D adalah 11 gr % c. Pembahasan Dari tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan karena dari hasil pemeriksaan Hb Ny. D dalam keadaan normal. B. Menginterpretasikan/ menganalisis data a. Tinjauan teori Data subjektif dan data objektif yang dikaji dianalisis menggunkan teori fisiologis dan patologis, sesuai dengan perkembangan kehamilan
  • 111. 98 berdasarkan umur kehamilan pada saat ibu diberi asuhan, termasuk teori tentang kebutuhan fisik dan psikologis ibu hamil. Hasil analisis dan interpretasi data menghasilkan rumusan diagnosis kehamilan. (Mandriwati,2007;h.7) b. Tinjauan kasus Dari hasil pengkajian ditemukan data focus yaitu ibu berinisial D umur 26 tahun hamil anak pertama, tidak pernah melahirkan dan keguguran, HPHT 16 april 2016. Berdasarkan data yang diambil menulis menegakkan diagnose Ny. D usia 26 tahun G1P0A0 usia kehamilan 7 minggu. c. Pembahasan Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus karena dalam mendiagnosa, penulis menyesuaikan antara kenyataan yang ada yaitu berdasarkan data subjektif dan objektif. C. Identifikasi diagnosa dan masalah potensial a. Tinjauan teori Pada langkah ketiga kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/ masalah yang sudah diidentifikasi. (Soepardan,2007;h.96)