SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Geopolitik
• Geopolitik adalah kebijakan dalam rangka mencapai
tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan
letak geografis negara berdasarkan pengetahuan
ilmiah tentang kondisi geografis.
• Paham geopolitik bangsa Indonesia terumuskan dalam
konsepsi wawasan nusantara.
• Berdasarkan fakta geografis dan sejarah inilah,
wilayah Indonesia beserta apa yang ada di dalamnya
dipandang sebagai satu kesatuan. Pandangan atau
wawasan nasional Indonesia ini dinamakan Wawasan
Nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa
Indonesia.
• Perwujudan Wawasan Nusantara
– Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan politik;
– Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan ekonomi;
– Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu
kesatuan sosial budaya;
– Perwujudan kepulauan nusantara sebagaisatu
kesatuan pertahanan keamanan;
• Batas wilayah NKRI
– Wilayah daratan;
– Wilayah perairan;
– Wilayah udara;
• Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara
–wadah (contour);
–Isi (content);
–Tata laku (conduct).
• Tujuan Wawasan Nusantara
–Tujuan ke dalam, yaitu menjamin perwujudan
persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan
nasional, yaitu politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan;
–Tujuan ke luar, yaitu terjaminnya kepentingan
nasional dalam dunia yang serba berubah, dan ikut
serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
serta mengembangkan suatu kerja sama dan saling
menghormati.
• Manfaat Wawasan Nusantara
– diterima dan diakuinya konsepsi wawasan
nusantara di forum internasional;
– pertambahan luas wilayah territorial Indonesia;
– pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup
memberikan sumber daya yang besar bagi
peningkatan kesejahteraan rakyat;
– penerapan wawasan nusantara menghasilkan
cara pandang tentang keutuhan wilayah
nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa
Indonesia;
– wawasan nusantara menjadi salah satu sarana
integrasi nasional.
• Implikasi persoalan dari penerapan wawasan
nusantara
– persoalan garis batas/wilayah Indonesia dengan
negara lain yaitu batas darat, laut dan udara;
– masuknya pihak luar ke dalam wailayah yurisdiksi
Indonesiayang tidak terkendali dan terawasi;
– adanya kerawanan-kerawanan di pulau-pulau terluar
Indonesia;
– sentimen kedaerahanyang suatu saat berkembang
dan dapat melemahkan pembangunan berwawasan
nusantara.
Geostrategi
• Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam
memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
• Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa
Indonesia memiliki pengertian bahwa konsep
ketahanan nasional merupakan pendekatan yang
digunakan bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan dalam rangka mencapai cita-cita dan
tujuan nasionalnya.
• Wujud/wajah Ketahanan Nasional
– Ketahanan Nasional sebagai kondisi;
– Ketahanan national sebagai metode;
– Ketahanan Nasional sebagai doktrin.
• Unsur-unsur (Gatra) dalam ketahanan nasional
– gatra penduduk;
– gatra wilayah;
– gatra sumber daya alam;
– gatra bidang ideologi;
– gatra bidang politik;
– gatra bidang ekonomi;
– gatra di bidang sosial budaya;
– gatra di bidang pertahanan keamanan;
Pembelaan Negara
Membela negara merupakan hak dan kewajiban setiap
warga negara.
– Pasal 27 (3) UUD 45 menyebutkan : Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
– Pasal 30 (1) UUD 45 menyebutkan : Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
– Pasal 9 ayat (1) UU No. 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara disebutkan : Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara.
 Negara sebagai OrganismaNegara sebagai Organisma
 Tahun Keemasan 17-8-1995Tahun Keemasan 17-8-1995
INDONESIA MERDEKA
TAHUN KEEMASAN
17AGT1945
30SEP1965
17AGT1995
1996
1997
1998
TINGKAT
MERDEKA
FORMAL
POLITIK
REFORMASI
2008
………..... ?
NASIONALISME & BELA NEGARANASIONALISME & BELA NEGARA
 NasionalismeNasionalisme
PrimordialPrimordial
 NasionalismeNasionalisme
ModernModern
Setia kepada :Setia kepada :
Raja, Daerah,Raja, Daerah,
Golongan, Suku,Golongan, Suku,
AgamaAgama
Setia kepada :Setia kepada :
Citanas & TunasCitanas & Tunas
 Nasionalisme ModernNasionalisme Modern
RECENTLYRECENTLY
EARLYEARLY
MODERNMODERN
 Cinta Tanah Air, PatriotismeCinta Tanah Air, Patriotisme
 Paham KebangsaanPaham Kebangsaan
 Kebanggaan (Kebanggaan (Nation PrideNation Pride))
 Harkat MartabatHarkat Martabat
 KemanusiaanKemanusiaan
 Demokrasi, HAM, LHDemokrasi, HAM, LH
●● Kemerdekaan Hak sgl bgs penjajahan hrsKemerdekaan Hak sgl bgs penjajahan hrs
dihapuskan tdk sesuai perikemanusiaan & perikeadilandihapuskan tdk sesuai perikemanusiaan & perikeadilan
●● Pem neg lind sgnp bgs Ind & slrh tumpah drh ind,Pem neg lind sgnp bgs Ind & slrh tumpah drh ind,
majukan jah um, cerdaskan kehdp bgs, serta ikut laksmajukan jah um, cerdaskan kehdp bgs, serta ikut laks
tib dunia berdsr kemerdekaan, damai abadi & adiltib dunia berdsr kemerdekaan, damai abadi & adil
sosial.sosial.
●● Hak & wajib setiap WN utk ikut serta dlm ush bela negHak & wajib setiap WN utk ikut serta dlm ush bela neg..
●● Bumi, air & kekayaan alam dikuasai oleh neg & di gunknBumi, air & kekayaan alam dikuasai oleh neg & di gunkn
utk sebesar makmur rakyat.utk sebesar makmur rakyat.
(Pembukaan & Btg Tubuh UUD 1945)(Pembukaan & Btg Tubuh UUD 1945)
HAK & KEWAJIBANHAK & KEWAJIBAN
Bela NegaraBela Negara
Ps. 27 (3) UUD 1945Ps. 27 (3) UUD 1945
Ikut usaha hankamnegIkut usaha hankamneg
Ps. 30 (1) UUD 1945Ps. 30 (1) UUD 1945
BELA NEGARABELA NEGARA
UUD 1945 Pasal 30UUD 1945 Pasal 30
UU 29/1954 Pokok-pokok Perlawanan RakyatUU 29/1954 Pokok-pokok Perlawanan Rakyat
Tap MPR No. IV/MPR/1973 GBHNTap MPR No. IV/MPR/1973 GBHN  Wasnus & TahnasWasnus & Tahnas
UU 20/1982 Ketentuan-ketentuan Pokok Hanneg RIUU 20/1982 Ketentuan-ketentuan Pokok Hanneg RI 
PPBNPPBN
UU 2/1989 Sisdiknas Ps.39 KurdikUU 2/1989 Sisdiknas Ps.39 Kurdik  KewarganegaraanKewarganegaraan
UUD 1945 Pasal 27 dan 30 (Amandemen)UUD 1945 Pasal 27 dan 30 (Amandemen)
UU 3/2002 SishanegUU 3/2002 Sishaneg
UU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalUU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menetapkan Kurikulum Pendidikan Tinggi wajibmenetapkan Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib
memuat Pendidikan Agama, Pendidikanmemuat Pendidikan Agama, Pendidikan
Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia.Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia.
UU 34/2004 TNIUU 34/2004 TNI
Pasal 1
5. Komponen utama adalah Tentara Nasional Indonesia yang
siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan.
6. Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang
telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna
memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan
komponen utama.
7. Komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan
kemampuan komponen utama dan komponen cadangan.
Pasal 7
(2) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman
militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai
komponen utama dengan didukung oleh komponen cadangan
dan komponen pendukung.
UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
Pasal 8
(1) Komponen cadangan, terdiri atas warga negara, sumber
daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana
nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui
mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen
utama.
(2) Komponen pendukung, terdiri atas warga negara,
sumber daya alam, sumberdaya buatan, serta sarana dan
prasarana nasional yang secara langsung atau tidak langsung
dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen
utama dan komponen cadangan.
(3) Komponen cadangan dan komponen pendukung,
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur
dengan undang-undang.
UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
Pasal 9
(1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara.
(2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara,
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan
melalui:
a. pendidikan kewarganegaraan;
b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional
Indonesia secara sukarela atau secara wajib; dan
d. pengabdian sesuai dengan profesi.
(3) Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan,
pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian
sesuai dengan profesi diatur dengan undang-undang.
UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
PenjelasanPenjelasan
Pasal 9
Upaya bela negarabela negara adlh sikap & perilaku WN yg dijiwai oleh
kecintaannya kpd NKRI yg berdasarkan Pancasila & UUD
1945 dlm menjamin kelangsungan hidup bangsa & negara.
Upaya bela negarabela negara, selain sbg kewajiban dsr manusia, jg
merupakan kehormatan bg setiap WN yg dilaksanakan dng
penuh kesadaran, tanggung jawab, & rela berkorban dlm
pengabdian kpd negara & bangsa.
Yg dimaksud dng pengabdian sesuai dng profesisesuai dng profesi adlh
pengabdian WN yg mempunyai profesi tertentu utk
kepentingan han negara termasuk dlm menanggulangi
dan/atau memperkecil akibat yg ditimbulkan oleh perang,
bencana alambencana alam, atau bencana lainnya.
UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
PenjelasanPenjelasan
Pasal 9Pasal 9
Sistem pertahanan negara  ancaman militer  TNI sbg
komponen utama, didukung komponen cadangan &
komponen pendukung.
Sistem pertahanan negara  ancaman nonmiliter 
lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sbg unsur
utama yg disesuaikan dng bentuk & sifat ancaman,
didukung unsur2 lain dari kekuatan bangsa.
Sishaneg melibatkan seluruh komponen pertahanan negara
(komponen utama, komponen cadangan, & komponen
pendukung).
UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
PenjelasanPenjelasan
Pasal 9Pasal 9
Berbeda dng komponen kekuatan Hankamneg (UU No 20 Thn
1982 ttg Ketentuan-ketentuan Pokok Hankamneg RI)  terdiri
atas komponen dasar, komponen utama, komponen khusus, &
komponen pendukung.
Perbedaan lain TNI sj yg ditetapkan sbg komponen utama,
sedangkan cad TNI dimasukkan sbg komponen cad. Hal tsb
dimaksudkan agar pelaksanaan penyelenggaraan han negara
sesuai dng aturan hukum internasional yg berkaitan dng prinsip
pembedaan perlakuan thdp kombatan & nonkombatan, serta
utk penyederhanaan pengorganisasian upaya bela negara.
Di samping itu, UU ini jg mengatur mengenai SDA, SDB, serta
sarpras nasional, baik sbgi komponen cadangan maupun
komponen pendukung.
UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
PenjelasanPenjelasan
Pasal 20
(2) Segala sumber daya nasional yg berupa SDM, SDA & SDB,
nilai-nilai, teknologi, & dana dpt didayagunakan utk meningkatkan
kemampuan han neg yg diatur lbh lanjut dng Peraturan Pemrth.
Yg dimaksud dng nilai-nilai adlh seperangkat pranata, prinsip, &
kondisi yg diyakini kebenarannya utk digunakan sbg instrumen
pengatur kehidupan dlm mengukur kinerja, baik moral maupun
fisik & sekaligus menunjukkan identitas & jati diri yg brsangkutan.
Nilai yg berkaitan dng sis han neg, antara lain:
a. Nilai yg terkandung dlm Pancasila & UUD 1945.
b. Nilai yg terkandung dlm SM, Sumpah Prajurit, & Doktrin TNI.
c. Nilai sbg bangsa pejuang.
d. Nilai gotong-royong.
e. Nilai baru yg sesuai dng kebutuhan Bangsa Indonesia.
UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
Pasal 2
Jati diri Tentara Nasional Indonesia adlh :
a. Tentara Rakyat, yaitu tentara yg anggotanya berasal dr WNI;
b. Tentara pejuang, yaitu tentara yg berjuang menegakkan NKRI
& tdk mengenal menyerah dlm melaksanakan & menyelesaikan
tugasnya;
c. Tentara Nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yg
bertugas demi kepentingan negara & di atas kepentingan
daerah, suku, ras, dan golongan agama; &
d. Tentara Profesional, yaitu tentara yg terlatih, terdidik,
diperlengkapi scr baik, tdk berpolitik praktis, tdk berbisnis, &
dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik
negara yg menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, HAM,
ketentuan hukum nasional, & hukum internasional yg tlh
diratifikasi.
UU 34/2004 TNIUU 34/2004 TNI
Pasal 21
Prajurit adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
persyaratan yang ditentukan dalam peraturan
perundangundangan dan diangkat oleh pejabat yang
berwenang untuk mengabdikan diri dalam dinas keprajuritan.
Pasal 22
Prajurit terdiri atas Prajurit Sukarela dan Prajurit Wajib.
UU 34/2004 TNIUU 34/2004 TNI
Bela negaraBela negara ::
fisik &fisik & non fisiknon fisik
rightright oror wrongwrong isis mymy countrycountry
Meningkatkan kesadaran bela negara melalui wajib
latih dan membangun kondisi juang,
penyelenggaraan kegiatan PPBN (Pendidikan
Pendahuluan Bela Negara) dengan tujuan
menumbuhkembangkan kesadaran bela negara
yang disertai terpeliharanya sifat gotong royong dan
kebersamaan yang semakin lama semakin
meningkat untuk membela negara dan bangsa serta
pengutamakan kepentingan negara dan bangsa di
atas kepentingan pribadi atau golongan.
UU RI No. 3 Thn 2002  visi & persepsi ttg bela negara 
wajib dipahami seluruh warga negara Indonesia.
Permasalahannya : UU RI No. 3 Thn 2002 blm tersosialisasi
dng baik, dampak globalisasi & reformasi serta krisis moneter
berkepanjangan menjadikan masy tdk peduli dng lingkungan
krn semakin sulit memenuhi kehidupannya, terdpt kcenderungn
pok tertentu tdk menghendaki adanya bela negara (dianggap
sbg militerisasi).
Komponen cad sbg unsur pembantu komp utama, yg terdiri
dr WNI, SDA, SDB & sarpras lainnya tlh diatur dlm UU No. 27
thn 1997 ttg mobilisasi & demobilisasi. UU ini msh berdasarkan
UU No. 20 Thn 1982 ttg Hankamneg, & UU ini hanya mengatur
scr garis besar tugas-tugas pengerahan komp cadangan tanpa
dilengkapi aturan pelaksanannya.
1) Pembinaan dilaksanakan scr terus menerus guna menjaga &
memelihara kesiapan dr komponen cadangan yg telah ada.
2) Mengembangkan budaya bela negara di semua lapisan WNI shgga
akan tercipta kesadaran & kepatuhan dr dlm utk kewajiban bela
negara.
3) Menggunakan komp cadangan yg tlh ada sesuai dng situasi yg
mengancam kedaulatan NKRI.
• Menegakkan hukum & memberikan sanksi scr konsisten bg
warga neg yg tdk mau memenuhi panggilan bela negara tanpa
pandang bulu.
5) Mewujudkan satu departemen yg bertanggung jawab atas
perencanaan, penganggaran & pengendalian sehingga tdk terjadi
kegiatan tumpang tindih maupun saling melempar tanggung jawab.
6) Menata ulang kembali sarpras utk meningkatkan kualitas
pelaksanaan komponen cadangan Hanneg.
7) Meningkatkan pemahaman akan bela negara serta menyelesaikan
semua kegiatan yg blm ditangani scr tuntas.
KESATUAN EKONOMIKESATUAN EKONOMI
 KEKAYAAN WIL NUSANTARA : MODAL &KEKAYAAN WIL NUSANTARA : MODAL &
MILIK BGSMILIK BGS
 PERKEMB EKON HRS SERASI, SEIMBANGPERKEMB EKON HRS SERASI, SEIMBANG
KESATUAN SOSBUDKESATUAN SOSBUD
 MASY IND : SATU, PERIKEHIDUPAN BGSMASY IND : SATU, PERIKEHIDUPAN BGS
HRS SERASI, SAMA, MERATA, SEIMBANG,HRS SERASI, SAMA, MERATA, SEIMBANG,
SELARASSELARAS
 BUDAYA IND SATU, CORAK MRP MODAL &BUDAYA IND SATU, CORAK MRP MODAL &
HASILNYA MILIK BANGSAHASILNYA MILIK BANGSA
KESATUAN HANKAMKESATUAN HANKAM
 ANCAMAN THD SATU PULAU/DAERAHANCAMAN THD SATU PULAU/DAERAH
MRPKN ANCAMAN THD BGSMRPKN ANCAMAN THD BGS
 TIAP WN PUNYA HAK & WAJIB SAMATIAP WN PUNYA HAK & WAJIB SAMA
DLM BELA NEGARADLM BELA NEGARA
LEMBAGA (STRUKTUR) DEMOKRASILEMBAGA (STRUKTUR) DEMOKRASI
1. Pemerintahan yg bertanggungjawab.1. Pemerintahan yg bertanggungjawab.
2. DPR2. DPR  mewakili gol/kepentingan masymewakili gol/kepentingan masy  dipilihdipilih
mell pemilumell pemilu  bebas & rahasia.bebas & rahasia.
DewanDewan  control thdp pemerintah.control thdp pemerintah.
3. Organisasi politik lbh dr 1 partai.3. Organisasi politik lbh dr 1 partai.
4. Pers bebas menyatakan pendapat.4. Pers bebas menyatakan pendapat.
5. Sistem peradilan bebas menjamin HAM &5. Sistem peradilan bebas menjamin HAM &
memperthankan keadilan.memperthankan keadilan.
•• Miriam Budiardjo (1997)Miriam Budiardjo (1997)
KEWASPADAAN NASIONAL DAN
BELA NEGARA OLEH MAHASISWA
Anton Budiarto, S.H., M.H.
31
PENGANTAR
1. TERBENTUKNYA SUATU NEGARA TERDIRI DARI TIGA
UNSUR YAITU ADANYA WILAYAH, RAKYAT ATAU
PENDUDUK, DAN PEMERINTAH.
2. UUD RI 1945 TELAH MENGAMANATKAN HAK DAN
KEWAJIBAN ATAU KEIKUTSERTAAN WARGA NEGARA
DALAM USAHA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA,
ANTARA LAIN:
 PASAL 27 AYAT (3) YANG MENYATAKAN BAHWA SETIAP
WARGA NEGARA BERHAK DAN WAJIB IKUT SERTA DALAM
UPAYA BELA NEGARA.
PASAL 30 AYAT (1) TIAP-TIAP WARGA NEGARA BERHAK
DAN WAJIB IKUT SERTA DALAM USAHA PERTAHANAN DAN
KEAMANAN NEGARA
32
Pengantar ( lanjutan….. )
3. PERANG YANG TERJADI SAAT INI BUKAN HANYA PADA DIMENSI
MILITER SAJA, MELAINKAN MENGALAMI PERLUASAN DIMENSI
YANG DISEBUT “PERANG MODERN”.
4. WUJUD DARI “PERANG MODERN” ADALAH BERMACAM-MACAM,
ANTARA LAIN PERANG IDEOLOGI, PERANG POLITIK, PERANG
EKONOMI, PERANG BUDAYA, PERANG OTAK/PIKIRAN,
PERANG TEKNOLOGI, PERANG PSIKOLOGI.
5. UPAYA MEMPERTAHANKAN NEGARA PERLU
DISELENGGARAKAN DENGAN >> SISTEM PERTAHANAN DAN
KEAMANAN RAKYAT SEMESTA (SISHANKAMRATA)
6. UNTUK MENDUKUNG PROSES MENINGKATKAN SEMANGAT BELA
DIBUTUHKAN KEBIJAKAN, STRATEGI DAN UPAYA YANG
DIRUMUSKAN SECARA HOLISTIK, KOMPREHENSIF DAN
IMPLEMENTATIF.
7. KESADARAN BELA NEGARA DAPAT MEMBANGKITKAN
KEMAMPUAN UNTUK MELAWAN SESUATU YANG DAPAT
MELEMAHKAN KEKUATAN DAN KETANGGUHAN NASIONAL,
SERTA KEUTUHAN NKRI
33
LANDASAN PEMIKIRAN
• ERA GLOBALISASI MEMPERKENALKAN BUDAYA
ASING ( BUDAYA GLOBAL )
>> BERDAMPAK BESAR POSITIF/ NEGATIF
• PENGARUH (PENDIDIKAN) ASING BISA MENJADI
ANCAMAN dan TANTANGAN BERMASYARAKAT,
BERBANGSA, DAN BERNEGARA >> PERLU
KEWASPADAAN NASIONAL
• MAHASISWA SEBAGAI KELOMPOK MINORITAS
DAN KADER BANGSA HARUS MENJADI TULANG
PUNGGUNG BELA NEGARA.
34
LANDASAN TEORI
• TEORI KESISTEMAN
Shrode dan Voich Jr (Winardi, 2005); Emile Durkheim (Johnson, 1986)
MENJELASKAN BAHWA DALAM MELIHAT SESUATU
HARUSLAH DIPANDANG SEBAGAI SATU KESATUAN DAN
SALING HUBUNGAN SATU DENGAN BAGIAN LAINNYA.
• TEORI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Alvin Toefler ( Anshori, 2000); Eisentandt ( Faisal dan Yasik, 1985)
MENJELASKAN BAHWA MANUSIA DIKUASAI OLEH PERUBAHAN
DAN GELOMBANG PERUBAHAN TERSEBUT DIKUASAI OLEH
TINGKAT TEKNOLOGI YANG MENGHADIRKAN KONSEKWENSI
SOSIAL BUDAYA MASING-MASING.
35
PARADIGMA NASIONAL
& PER UU AN
1. PANCASILA SBG LANDASAN IDIIL.
2. UUD 1945 SBG LANDASAN
KONSTITUSIONAL
3. WAWASAN NUSANTARA SBG LANDASAN
VISIONAL
4. KETAHANAN NASIONAL SBG LANDASAN
KONSEPSIONAL
5. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN RI
YANG TERKAIT
36
TINJAUAN PUSTAKA
1. Alvin Toefler (Anshori, 2000): tentang
ramalan akibat globalisasi.
2. Alisyahbana ( 2000): tentang era teknologi
komunikasi yang menghadirkan globalisasi.
3. Kementerian Pemberdayaan Aparatur
Negara (2006): tentang globalisasi dan
berbagai konsekuensinya.
4. Elista (2009) dan Endang Komara (2005): :
tentang kuatnya pengaruh lembaga
internasional dlm globalisasi.
37
PENGERTIAN-PENGERTIAN
BELA NEGARA ADALAH TEKAD SIKAP DAN PERILAKU WARGA
NEGARA YANG DIJIWAI OLEH KECINTAANNYA KEPADA
NEGARA KESATUAN RI YANG BERDASARKAN PANCASILA
DAN UUD 1945, RELA BERKORBAN DEMI KELANGSUNGAN
HIDUP BANGSA DAN NEGARA
PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA ADALAH USAHA-
USAHA KEGIATAN YANG BERDAYA GUNA DAN BERHASIL
GUNA UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN CINTA TANAH AIR
YANG DIJIWAI OLEH KESADARAN BERBANGSA DAN
BERNEGERA, KEYAKINAN AKAN PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI NEGARA, KERELAAN BERKORBAN UNTUK
NEGARA SERTA DAPAT MEMBERIKAN KEMAMPUAN BELA
NEGARA
KEWASPADAAN NASIONAL ADALAH KUALITAS KESIAPAN DAN
KESIAGAAN YANG DIMILIKI OLEH BANGSA INDONESIA
UNTUK MAMPU MENDITEKSI, MENGANTISIPASI SEJAK DINI
DAN MELAKUKAN AKSI PENCEGAHAN TERHADAP
BERBAGAI BENTUK DAN SIFAT POTENSI ANCAMAN
TERHADAP NKRI.
38
DAMPAK GLOBALISASI
1. MASUKNYA IDEOLOGI TRANS-NASIONAL BISA MENGGANGGU
KETENTRAMAN HIDUP MASYARAKAT NEGARA-NEGARA
BERKEMBANG
2. DEMOKRATISASI, HAM DAN LIBERALISME BISA MENYUBURKAN
INDIVIDUALISVE YANG BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP-
PRINSIP KEBERSAMAAN, KEKELUARGAAN DAN KEMAPANAN
SOSIAL-BUDAYA LOKAL
3. KETERGANTUNGAN NEGARA-NEGARA BERKEMBANG
TERHADAP NEGARA-NEGARA MAJU DALAM TEKNOLOGI,
MODAL DAN PASAR EKSPOR SEMAKIN BESAR
4. SERBUAN INFORMASI DAN MULTIMEDIA BISA MERUSAK NILAI-
NILAI SOSIAL-BUDAYA LOKAL DAN BISA TERJADI WESTERNISASI
5. KEJAHATAN TRANSNASIONAL DAN ANCAMAN ASIMETRIK
MELEMAHKAN BISA KETAHANAN NASIONAL
39
BAGAIMANA MENYIKAPI GLOBALISASI
1. MENCARI PELUANG UNTUK PEMANFATAN GLOBALISASI
BAGI PENINGKATAN KEMAJUAN, KEMAKMURAN DAN
KESEHJATRAAN BANGSA DAN MEMPERKOKOH TANNAS
2. MENINGKATKAN KUALITAS SDM DAN MEMBANGUN KARAKTER
BANGSA UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI
DAN KEMAJUAN DUNIA
3. MENDORONG SEKTOR EKONOMI DAN SENI BUDAYA UNTUK
GO INTERNASIONAL SERTA PENINGKATAN DAYA SAING
4. MEMBANGUN KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA ATAS JATI
DIRI DAN BUDAYANYA SEBAGAI KARAKTER BANGSA
5. MENGEMBANGKAN DIPLOMASI SECARA TOTAL DEMI
KEPENTINGAN NASIONAL UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN NAS
6. MENINGKATKAN USAHA BELA NEGARA BAGI SEMUA LAPISAN
MASYARAKAT/BANGSA INDONESIA.
40
USAHA BELA NEGARA MERUPAKAN HAK DANUSAHA BELA NEGARA MERUPAKAN HAK DAN
KEWAJIBAN WARGANEGARA (PASAL 27 AYAT 3KEWAJIBAN WARGANEGARA (PASAL 27 AYAT 3
DALAM PERUBAHAN KEDUA UUD 1945 ATAU PASAL 30DALAM PERUBAHAN KEDUA UUD 1945 ATAU PASAL 30
AYAT 1 & 2 UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN),AYAT 1 & 2 UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN),
mengandung pengertian:mengandung pengertian:
N BAHWA SETIAP WARGA NEGARA BERHAKBAHWA SETIAP WARGA NEGARA BERHAK
TURUT SERTA DALAM MENENTUKAN KEBIJAKANTURUT SERTA DALAM MENENTUKAN KEBIJAKAN
TENTANG PEMBELAAN NEGARA (MELALUITENTANG PEMBELAAN NEGARA (MELALUI
SALURAN DAN SESUAI PERATURANSALURAN DAN SESUAI PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU)PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU)
N BAHWA SETIAP WARGA NEGARABAHWA SETIAP WARGA NEGARA
BERKEWAJIBAN TURUT SERTA DALAM USAHABERKEWAJIBAN TURUT SERTA DALAM USAHA
PEMBELAAN NEGARA SESUAI DENGANPEMBELAAN NEGARA SESUAI DENGAN
KEMAMPUAN DAN PROFESINYA MASING-MASINGKEMAMPUAN DAN PROFESINYA MASING-MASING
41
DIBELANI KANTHI PECAHING JAJA WUTAHING LUDIRODIBELANI KANTHI PECAHING JAJA WUTAHING LUDIRO
KESADARAN HAK DAN KEWAJIBANKESADARAN HAK DAN KEWAJIBAN
WARGANEGARA DALAM USAHA BELA NEGARAWARGANEGARA DALAM USAHA BELA NEGARA
TIDAK BISA TIMBUL DENGAN SENDIRINYATIDAK BISA TIMBUL DENGAN SENDIRINYA
>> PERLU DITUMBUHKAN MELALUI PROSES>> PERLU DITUMBUHKAN MELALUI PROSES
MOTIVASI YAITU MENCINTAI TANAH AIR DANMOTIVASI YAITU MENCINTAI TANAH AIR DAN
BANGSANYA.BANGSANYA.
MOTIVASI INI AKAN TIMBUL JIKA WARGAMOTIVASI INI AKAN TIMBUL JIKA WARGA
NEGARANEGARA MEMAHAMI:MEMAHAMI:
N KEUNGGULAN DAN KELEBIHAN BANGSAKEUNGGULAN DAN KELEBIHAN BANGSA
DAN NEGARANYADAN NEGARANYA
N ADANYA ANCAMAN TERHADAP BANGSAADANYA ANCAMAN TERHADAP BANGSA
DAN NEGARANYADAN NEGARANYA
42
BELA NEGARA BAGI MAHASISWABELA NEGARA BAGI MAHASISWA
1.1. HUJAN EMAS DI NEGARI ORANG LEBIH ENAKHUJAN EMAS DI NEGARI ORANG LEBIH ENAK
HUJAN BATU DI NEGERI SENDIRI.HUJAN BATU DI NEGERI SENDIRI.
2.2. RIGHT or WRONG IS MY COUNTRYRIGHT or WRONG IS MY COUNTRY
INI JUGA PENILAIAN MASA LALU. JAMAN SEKARANGINI JUGA PENILAIAN MASA LALU. JAMAN SEKARANG
(JAMAN GLOBALISASI) PENILAIAN BISA BERUBAH(JAMAN GLOBALISASI) PENILAIAN BISA BERUBAH
KE YANG “KE YANG “RIGHTRIGHT” SAJA MESKI KONDISI TERSEBUT” SAJA MESKI KONDISI TERSEBUT
JUGA DIMILIKI NEGARA.JUGA DIMILIKI NEGARA.
3.3. APABILA WARGA NEGARA MEMPUNYAIAPABILA WARGA NEGARA MEMPUNYAI
KESADARAN YANG TINGGI SERTA MOTIVASI YANGKESADARAN YANG TINGGI SERTA MOTIVASI YANG
KUAT DALAM USAHA BELA NEGARA, MAKAKUAT DALAM USAHA BELA NEGARA, MAKA
PILIHANNYA ADALAH IKUT MEMBENAHI NEGERIPILIHANNYA ADALAH IKUT MEMBENAHI NEGERI
SENDIRI AGAR HUJAN BATU BISA BERUBAHSENDIRI AGAR HUJAN BATU BISA BERUBAH
MENJADI HUJAN EMAS DAN YANG “MENJADI HUJAN EMAS DAN YANG “WRONGWRONG” BISA” BISA
BERUBAH MENJADI “BERUBAH MENJADI “RIGHTRIGHT””
ADA BEBERAPA UNGKAPAN BIJAK YANG RELEVANADA BEBERAPA UNGKAPAN BIJAK YANG RELEVAN sebagaisebagai
berikutberikut::
43
KEWASPADAAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI MAHASISWA INDONESIA
PARADIGMA NASIONAL
PROSES MENINGKATKAN PADNAS &
KESADARANBELA NEGARA
 PERUMUSAN STRUKTUR ORGANISASI
MULAI TINGKAT NASIONAL (GRAND
STRATEGY), TINGKAT DEPARTEMEN
(STRATEGY), TINGKAT DAERAH
(OPERASIONAL DAN TAKTIK); TINGKAT
UNIT IMPLEMENTASI (OPERASIONAL)
 REGULASI DAN DEREGULASI UNDANG-
UNDANG PENYELENGGARAAN BELA
NEGARA
 RESTRUKTURISASI DAN REVISI MATERI
KURIKULER PENDIDIKAN ( MPK- PKN DI
PT )
 KEMBANGKAN PENDIDIKAN NON
FORMAL/ EKSTRA KURIKULER PT
 BELUM TERSOSIA-
LISASIKANNYA
KEWENANGAN DAN
TANGGUNGJAWAB
P’LENGGARAAN BELA
NEG SCR MERATA
 MASIH ADANYA
SISTEM PER-UU/
PERATURAN YG BLM
MENDUKUNG DLM
USAHA & KEGIATAN BN
. BLM OPTIMALNYA
PADNAS DI KALANGAN
MASYARAKAT ( MHS) &
PEMERINTAH
THD DAMPAK GLOBA-
LISASI
PERSOALAN
KESADARAN
PADNAS &
BELA NEGARA
MHS YG
DIHARAPKAN
KETAHANAN
NASIONAL
KOKOH
- GLOBAL
- REGIONAL
- NASIONAL
BANG LINGSTRA
PELUANG KENDALA
KONDISI
PADNAS &
KESADARAN
BELA NEGARA
SAAT INI
KEUTUHAN
NKRI
TERJAGA
44
UPAYA
DEPDIKNAS/
PT
DEPHAN
WANTANNAS
LEMHANNAS
MERUMUSAN KURIKULUM PENDIDIKAN YANG DIDASARI OLEH
PRINSIP KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) DAN
DIINTEGRASIKAN DENGAN NILAI-NILAI KARAKTERISTIK SERTA
STRATEGIK KEKUATAN PECRTAHANAN NEGARA.
MERUMUSAN KURIKULUM PENDIDIKAN YANG MEMUAT MATERI
PELAJARAN TENTANG WAWASAN KEBANGSAAN DAN
KENEGARAAN BAGI PESERTA DIDIK / MHS .
MERUMUSKAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI
YANG MENGKAJI DAN MENGEMBANGKAN CULTURE BELA
NEGARA.
MENYELENGGARAKAN PROGRAM KEGIATAN DISKUSI DAN
SEMINAR ANTAR AKADEMISI DAN MASYARAKAT TENTANG
PENYELENGGARAAN PERTAHANAN DAN KEMANAN NEGARA
MENGHADAPI KONDISI KRITIS KEKUATAN NASIONAL AKIBAT
PENGARUH DINAMIKA GLOBALISASI.
PENINGKATAN PERAN PENDIDIKAN NON FORMAL/ KEGIATAN
EKSTRA KURIKULER PT TENTANG PADNAS DAN BELA NEGARA.
45
PENUTUP (PADNAS)
• ADANYA GLOBALISASI TIDAK MUNGKIN DIHINDARI  MHS
HARUS MELAKUKAN PADNAS TERHADAP PENGARUH BUDAYA
ASING
2. PERLU DIKENGEMBANGKAN FILTER SYSTEM ( TERMASUK
PANCASILA SBG KEMAMPUAN SOFT SKILLS)
 KESIAPAN SDM (MAHASISWA) DENGAN MENGEMBANGKAN
SISTEM PENYARING (FILTER SYSTEM ) MELALUI INTRA
KURUKULER MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
(MPK PKN) PT.
3. PERLU DIBUAT SUATU KEBIJAKSANAAN KHUSUS OLEH
PEMERINTAH TENTANG PERLUNYA KEWASPADAAN NASIONAL
TERHADAP PENGARUH BUDAYA ASING KHUSUSNYA
KEWASPADAAN DI BIDANG PENDIDIKAN INTERNASIONAL.
4. PERLU PENINGKATAN PERAN PENDIDIKAN NON FORMAL/
KEGIATAN EKSTRA KURIKULER PT TENTANG PADNAS DAN BELA
NEGARA.
46
PENUTUP (BELA NEGARA)
1. BELA NEGARA MRP SIKAP, PERBUATAN &
TINDAKAN YG SPONTAN DR SGNAP WARNEG YG
DIDSRKAN PD KESADARAN BERBANGSA &
KECINTAAN THD TANAH AIR.
2. TUJUANNYA ADL UNTUK MEMENANGKAN,
MENCEGAH & MENIADAKAN SGALA MACAM ANCM
YG MEMBAHAYAKAN KEMERDEKAAN BANGSA &
KEDAULATAN NEG, SERTA NILAI2 KEHIDUPAN
BERBANGSA
3. USAHA BELA NEGARA BISA DIKATAKAN SBG
UPAYA YG MENDUKUNG, MENUNJANG &
MEWUJUDKAN KAMNAS
4. PERLU BERBAGI TANGUNG JAWAB ANTAR
KOMPONEN BANGSA ATAS ANCAMAN KEUTUHAN
NKRI (TERMASUK TANGGUNG JAWAB PERGURUAN
TINGGI DAN MAHASISWA).
47
48
48

More Related Content

What's hot

Geopolitik Indonesia
Geopolitik IndonesiaGeopolitik Indonesia
Geopolitik IndonesiaYahya M Aji
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraSuci Agustina
 
11. wawasan nusantara
11. wawasan nusantara11. wawasan nusantara
11. wawasan nusantarayahya57
 
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik IndonesiaWawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik IndonesiaUniversitas Diponegoro
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantaraAtik M
 
Geopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional IndonesiaGeopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional Indonesiarusdiman1
 
Hakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep GeopolitikHakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep Geopolitiknoussevarenna
 
Ppt pkn geopolitik indonesia
Ppt pkn geopolitik indonesiaPpt pkn geopolitik indonesia
Ppt pkn geopolitik indonesiaTia Widianti
 
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraPendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraSiti Sholekah
 
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)Aura Tsabita Camalia
 
6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantara6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantaraMardiah Ahmad
 
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosialKelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosialFarmaSea
 
Wawasan nusantara kelompok 3
Wawasan nusantara kelompok 3Wawasan nusantara kelompok 3
Wawasan nusantara kelompok 3topan hasibuan
 

What's hot (20)

Geopolitik Indonesia
Geopolitik IndonesiaGeopolitik Indonesia
Geopolitik Indonesia
 
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan NusantaraGeopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik dan Wawasan Nusantara
 
11. wawasan nusantara
11. wawasan nusantara11. wawasan nusantara
11. wawasan nusantara
 
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik IndonesiaWawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
geopolitik
 geopolitik geopolitik
geopolitik
 
Geopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional IndonesiaGeopolitik Nasional Indonesia
Geopolitik Nasional Indonesia
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
Geopolitik ppt
Geopolitik pptGeopolitik ppt
Geopolitik ppt
 
Hakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep GeopolitikHakikat Konsep Geopolitik
Hakikat Konsep Geopolitik
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
Geopolitik di indonesia
Geopolitik di indonesiaGeopolitik di indonesia
Geopolitik di indonesia
 
Ppt pkn geopolitik indonesia
Ppt pkn geopolitik indonesiaPpt pkn geopolitik indonesia
Ppt pkn geopolitik indonesia
 
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantaraPendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
Pendidikan kewarganegaraan wawasan nusantara
 
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
PPT Bab Wawasan Nusantara (PPKn Kelas 10 Semester 2)
 
6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantara6. wawasan nusantara
6. wawasan nusantara
 
Geopolitik
GeopolitikGeopolitik
Geopolitik
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosialKelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
Kelebihan dan kekurangan wawasan nusantara dalam aspek sosial
 
Wawasan nusantara kelompok 3
Wawasan nusantara kelompok 3Wawasan nusantara kelompok 3
Wawasan nusantara kelompok 3
 

Viewers also liked

Bahan panglima tni 7 nov 2016
Bahan panglima tni 7 nov 2016Bahan panglima tni 7 nov 2016
Bahan panglima tni 7 nov 2016Budi WIJAYARTO
 
Paparan Panglima TNI dalam ILC 7 Nov 2016
Paparan Panglima TNI dalam ILC 7 Nov 2016Paparan Panglima TNI dalam ILC 7 Nov 2016
Paparan Panglima TNI dalam ILC 7 Nov 2016Alisha Talitha
 
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Muhammad Sirod
 
Peran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasionalPeran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasionalpratista20
 
Eu and its Eastern Neighbours (Eastern Partnership)
Eu and its Eastern Neighbours (Eastern Partnership)Eu and its Eastern Neighbours (Eastern Partnership)
Eu and its Eastern Neighbours (Eastern Partnership)Jacques Bazen
 
EU Delegations in Contemporary Diplomacy
EU Delegations in Contemporary DiplomacyEU Delegations in Contemporary Diplomacy
EU Delegations in Contemporary DiplomacySilvia Perino Vaiga
 
Ss Regional Diplomacy
Ss Regional DiplomacySs Regional Diplomacy
Ss Regional Diplomacyrandallsayshi
 
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnas
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnasLAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnas
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnasYani Antariksa
 
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...Indra Andhika Putra
 
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utama
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utamaPenjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utama
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utamaYani Antariksa
 
Batas Negara Indonesia
Batas Negara IndonesiaBatas Negara Indonesia
Batas Negara IndonesiaHaikal Tales
 
Dunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dinginDunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dinginParanody
 
Pkn Sengketa Internasional PPT
Pkn Sengketa Internasional PPTPkn Sengketa Internasional PPT
Pkn Sengketa Internasional PPTLukluk Auliyatul
 

Viewers also liked (20)

Bahan panglima tni 7 nov 2016
Bahan panglima tni 7 nov 2016Bahan panglima tni 7 nov 2016
Bahan panglima tni 7 nov 2016
 
Paparan Panglima TNI dalam ILC 7 Nov 2016
Paparan Panglima TNI dalam ILC 7 Nov 2016Paparan Panglima TNI dalam ILC 7 Nov 2016
Paparan Panglima TNI dalam ILC 7 Nov 2016
 
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
 
Proxy war
Proxy warProxy war
Proxy war
 
Proxy wars
Proxy warsProxy wars
Proxy wars
 
Peran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasionalPeran indonesia dalam hubungan internasional
Peran indonesia dalam hubungan internasional
 
European Union Climate Diplomacy
European Union Climate DiplomacyEuropean Union Climate Diplomacy
European Union Climate Diplomacy
 
Eu and its Eastern Neighbours (Eastern Partnership)
Eu and its Eastern Neighbours (Eastern Partnership)Eu and its Eastern Neighbours (Eastern Partnership)
Eu and its Eastern Neighbours (Eastern Partnership)
 
EU Delegations in Contemporary Diplomacy
EU Delegations in Contemporary DiplomacyEU Delegations in Contemporary Diplomacy
EU Delegations in Contemporary Diplomacy
 
Ss Regional Diplomacy
Ss Regional DiplomacySs Regional Diplomacy
Ss Regional Diplomacy
 
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnas
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnasLAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnas
LAKSMA TNI DR YANI Membangun sinergitas uu siar dan arsip dalam rangka padnas
 
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
Slide Presentasi Kewarganegaraan Kelompok 3 "Konflik Perbatasan Indonesia Den...
 
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utama
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utamaPenjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utama
Penjelasan fgd alki laksda yani tim dan penanggap utama
 
PPKN Batas batas wilayah NKRI
PPKN Batas batas wilayah NKRIPPKN Batas batas wilayah NKRI
PPKN Batas batas wilayah NKRI
 
DG6 Geopolitcs
DG6 GeopolitcsDG6 Geopolitcs
DG6 Geopolitcs
 
Batas Negara Indonesia
Batas Negara IndonesiaBatas Negara Indonesia
Batas Negara Indonesia
 
Dunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dinginDunia pada masa perang dingin
Dunia pada masa perang dingin
 
Geopolitik (2)
Geopolitik (2)Geopolitik (2)
Geopolitik (2)
 
Batas wilayah
Batas wilayahBatas wilayah
Batas wilayah
 
Pkn Sengketa Internasional PPT
Pkn Sengketa Internasional PPTPkn Sengketa Internasional PPT
Pkn Sengketa Internasional PPT
 

Similar to GEOPOLITIK DAN WAWASAN NUSANTARA

Similar to GEOPOLITIK DAN WAWASAN NUSANTARA (20)

Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
BELA-NEGARA 2018.pptx
BELA-NEGARA 2018.pptxBELA-NEGARA 2018.pptx
BELA-NEGARA 2018.pptx
 
Kewaspadaan nasional kel 8
Kewaspadaan nasional kel 8Kewaspadaan nasional kel 8
Kewaspadaan nasional kel 8
 
Bela negara (2)
Bela negara (2)Bela negara (2)
Bela negara (2)
 
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negaraMakalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
Makalah kewarganegaraan upaya pembelaan negara
 
Makalah bela negara
Makalah bela negaraMakalah bela negara
Makalah bela negara
 
Bela negara
Bela negaraBela negara
Bela negara
 
Presentasi Bela Negara
Presentasi Bela NegaraPresentasi Bela Negara
Presentasi Bela Negara
 
Mata kuliah Sosiologi Politik-Geostrategi
Mata kuliah Sosiologi Politik-GeostrategiMata kuliah Sosiologi Politik-Geostrategi
Mata kuliah Sosiologi Politik-Geostrategi
 
Peranan Rakyat dalam upaya Bela Negara
Peranan Rakyat dalam upaya Bela NegaraPeranan Rakyat dalam upaya Bela Negara
Peranan Rakyat dalam upaya Bela Negara
 
BELA_NEGARA_pptx.pptx
BELA_NEGARA_pptx.pptxBELA_NEGARA_pptx.pptx
BELA_NEGARA_pptx.pptx
 
Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan dalam KebhinnekaanMerajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan dalam Kebhinnekaan
 
Geo politik
Geo politikGeo politik
Geo politik
 
Geostrategi (modul etika, profesional dan humaniora)
Geostrategi (modul etika, profesional dan humaniora)Geostrategi (modul etika, profesional dan humaniora)
Geostrategi (modul etika, profesional dan humaniora)
 

Recently uploaded

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxFeniannisa
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptxahmadrievzqy
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxkhairunnizamRahman1
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxFucekBoy5
 

Recently uploaded (6)

pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptxKel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
Kel.5 PPT Hukum Administrasi Negara.pptx
 
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
20230812 - DSLA - Perbandingan KUHP Lama dan Baru.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptxSlaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
Slaid Transkrip Temuramah 2 (Falsafah Dalam Kehidupan) (1).pptx
 
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptxSistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
Sistem norma hukum Bab IV dan Bab V.pptx
 

GEOPOLITIK DAN WAWASAN NUSANTARA

  • 1.
  • 2. Geopolitik • Geopolitik adalah kebijakan dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis. • Paham geopolitik bangsa Indonesia terumuskan dalam konsepsi wawasan nusantara. • Berdasarkan fakta geografis dan sejarah inilah, wilayah Indonesia beserta apa yang ada di dalamnya dipandang sebagai satu kesatuan. Pandangan atau wawasan nasional Indonesia ini dinamakan Wawasan Nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa Indonesia.
  • 3. • Perwujudan Wawasan Nusantara – Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik; – Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi; – Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya; – Perwujudan kepulauan nusantara sebagaisatu kesatuan pertahanan keamanan; • Batas wilayah NKRI – Wilayah daratan; – Wilayah perairan; – Wilayah udara;
  • 4. • Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara –wadah (contour); –Isi (content); –Tata laku (conduct). • Tujuan Wawasan Nusantara –Tujuan ke dalam, yaitu menjamin perwujudan persatuan kesatuan segenap aspek kehidupan nasional, yaitu politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan; –Tujuan ke luar, yaitu terjaminnya kepentingan nasional dalam dunia yang serba berubah, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial serta mengembangkan suatu kerja sama dan saling menghormati.
  • 5. • Manfaat Wawasan Nusantara – diterima dan diakuinya konsepsi wawasan nusantara di forum internasional; – pertambahan luas wilayah territorial Indonesia; – pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup memberikan sumber daya yang besar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat; – penerapan wawasan nusantara menghasilkan cara pandang tentang keutuhan wilayah nusantara yang perlu dipertahankan oleh bangsa Indonesia; – wawasan nusantara menjadi salah satu sarana integrasi nasional.
  • 6. • Implikasi persoalan dari penerapan wawasan nusantara – persoalan garis batas/wilayah Indonesia dengan negara lain yaitu batas darat, laut dan udara; – masuknya pihak luar ke dalam wailayah yurisdiksi Indonesiayang tidak terkendali dan terawasi; – adanya kerawanan-kerawanan di pulau-pulau terluar Indonesia; – sentimen kedaerahanyang suatu saat berkembang dan dapat melemahkan pembangunan berwawasan nusantara.
  • 7. Geostrategi • Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. • Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa Indonesia memiliki pengertian bahwa konsep ketahanan nasional merupakan pendekatan yang digunakan bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.
  • 8. • Wujud/wajah Ketahanan Nasional – Ketahanan Nasional sebagai kondisi; – Ketahanan national sebagai metode; – Ketahanan Nasional sebagai doktrin. • Unsur-unsur (Gatra) dalam ketahanan nasional – gatra penduduk; – gatra wilayah; – gatra sumber daya alam; – gatra bidang ideologi; – gatra bidang politik; – gatra bidang ekonomi; – gatra di bidang sosial budaya; – gatra di bidang pertahanan keamanan;
  • 9. Pembelaan Negara Membela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. – Pasal 27 (3) UUD 45 menyebutkan : Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. – Pasal 30 (1) UUD 45 menyebutkan : Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. – Pasal 9 ayat (1) UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara disebutkan : Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
  • 10.  Negara sebagai OrganismaNegara sebagai Organisma  Tahun Keemasan 17-8-1995Tahun Keemasan 17-8-1995 INDONESIA MERDEKA TAHUN KEEMASAN 17AGT1945 30SEP1965 17AGT1995 1996 1997 1998 TINGKAT MERDEKA FORMAL POLITIK REFORMASI 2008 ………..... ?
  • 11. NASIONALISME & BELA NEGARANASIONALISME & BELA NEGARA  NasionalismeNasionalisme PrimordialPrimordial  NasionalismeNasionalisme ModernModern Setia kepada :Setia kepada : Raja, Daerah,Raja, Daerah, Golongan, Suku,Golongan, Suku, AgamaAgama Setia kepada :Setia kepada : Citanas & TunasCitanas & Tunas
  • 12.  Nasionalisme ModernNasionalisme Modern RECENTLYRECENTLY EARLYEARLY MODERNMODERN  Cinta Tanah Air, PatriotismeCinta Tanah Air, Patriotisme  Paham KebangsaanPaham Kebangsaan  Kebanggaan (Kebanggaan (Nation PrideNation Pride))  Harkat MartabatHarkat Martabat  KemanusiaanKemanusiaan  Demokrasi, HAM, LHDemokrasi, HAM, LH
  • 13. ●● Kemerdekaan Hak sgl bgs penjajahan hrsKemerdekaan Hak sgl bgs penjajahan hrs dihapuskan tdk sesuai perikemanusiaan & perikeadilandihapuskan tdk sesuai perikemanusiaan & perikeadilan ●● Pem neg lind sgnp bgs Ind & slrh tumpah drh ind,Pem neg lind sgnp bgs Ind & slrh tumpah drh ind, majukan jah um, cerdaskan kehdp bgs, serta ikut laksmajukan jah um, cerdaskan kehdp bgs, serta ikut laks tib dunia berdsr kemerdekaan, damai abadi & adiltib dunia berdsr kemerdekaan, damai abadi & adil sosial.sosial. ●● Hak & wajib setiap WN utk ikut serta dlm ush bela negHak & wajib setiap WN utk ikut serta dlm ush bela neg.. ●● Bumi, air & kekayaan alam dikuasai oleh neg & di gunknBumi, air & kekayaan alam dikuasai oleh neg & di gunkn utk sebesar makmur rakyat.utk sebesar makmur rakyat. (Pembukaan & Btg Tubuh UUD 1945)(Pembukaan & Btg Tubuh UUD 1945)
  • 14. HAK & KEWAJIBANHAK & KEWAJIBAN Bela NegaraBela Negara Ps. 27 (3) UUD 1945Ps. 27 (3) UUD 1945 Ikut usaha hankamnegIkut usaha hankamneg Ps. 30 (1) UUD 1945Ps. 30 (1) UUD 1945
  • 15. BELA NEGARABELA NEGARA UUD 1945 Pasal 30UUD 1945 Pasal 30 UU 29/1954 Pokok-pokok Perlawanan RakyatUU 29/1954 Pokok-pokok Perlawanan Rakyat Tap MPR No. IV/MPR/1973 GBHNTap MPR No. IV/MPR/1973 GBHN  Wasnus & TahnasWasnus & Tahnas UU 20/1982 Ketentuan-ketentuan Pokok Hanneg RIUU 20/1982 Ketentuan-ketentuan Pokok Hanneg RI  PPBNPPBN UU 2/1989 Sisdiknas Ps.39 KurdikUU 2/1989 Sisdiknas Ps.39 Kurdik  KewarganegaraanKewarganegaraan UUD 1945 Pasal 27 dan 30 (Amandemen)UUD 1945 Pasal 27 dan 30 (Amandemen) UU 3/2002 SishanegUU 3/2002 Sishaneg UU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan NasionalUU 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan Kurikulum Pendidikan Tinggi wajibmenetapkan Kurikulum Pendidikan Tinggi wajib memuat Pendidikan Agama, Pendidikanmemuat Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia.Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia. UU 34/2004 TNIUU 34/2004 TNI
  • 16. Pasal 1 5. Komponen utama adalah Tentara Nasional Indonesia yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan. 6. Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama. 7. Komponen pendukung adalah sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. Pasal 7 (2) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama dengan didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
  • 17. Pasal 8 (1) Komponen cadangan, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumber daya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang telah disiapkan untuk dikerahkan melalui mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat komponen utama. (2) Komponen pendukung, terdiri atas warga negara, sumber daya alam, sumberdaya buatan, serta sarana dan prasarana nasional yang secara langsung atau tidak langsung dapat meningkatkan kekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. (3) Komponen cadangan dan komponen pendukung, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur dengan undang-undang. UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
  • 18. Pasal 9 (1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara. (2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui: a. pendidikan kewarganegaraan; b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib; c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib; dan d. pengabdian sesuai dengan profesi. (3) Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan undang-undang. UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
  • 19. PenjelasanPenjelasan Pasal 9 Upaya bela negarabela negara adlh sikap & perilaku WN yg dijiwai oleh kecintaannya kpd NKRI yg berdasarkan Pancasila & UUD 1945 dlm menjamin kelangsungan hidup bangsa & negara. Upaya bela negarabela negara, selain sbg kewajiban dsr manusia, jg merupakan kehormatan bg setiap WN yg dilaksanakan dng penuh kesadaran, tanggung jawab, & rela berkorban dlm pengabdian kpd negara & bangsa. Yg dimaksud dng pengabdian sesuai dng profesisesuai dng profesi adlh pengabdian WN yg mempunyai profesi tertentu utk kepentingan han negara termasuk dlm menanggulangi dan/atau memperkecil akibat yg ditimbulkan oleh perang, bencana alambencana alam, atau bencana lainnya. UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
  • 20. PenjelasanPenjelasan Pasal 9Pasal 9 Sistem pertahanan negara  ancaman militer  TNI sbg komponen utama, didukung komponen cadangan & komponen pendukung. Sistem pertahanan negara  ancaman nonmiliter  lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sbg unsur utama yg disesuaikan dng bentuk & sifat ancaman, didukung unsur2 lain dari kekuatan bangsa. Sishaneg melibatkan seluruh komponen pertahanan negara (komponen utama, komponen cadangan, & komponen pendukung). UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
  • 21. PenjelasanPenjelasan Pasal 9Pasal 9 Berbeda dng komponen kekuatan Hankamneg (UU No 20 Thn 1982 ttg Ketentuan-ketentuan Pokok Hankamneg RI)  terdiri atas komponen dasar, komponen utama, komponen khusus, & komponen pendukung. Perbedaan lain TNI sj yg ditetapkan sbg komponen utama, sedangkan cad TNI dimasukkan sbg komponen cad. Hal tsb dimaksudkan agar pelaksanaan penyelenggaraan han negara sesuai dng aturan hukum internasional yg berkaitan dng prinsip pembedaan perlakuan thdp kombatan & nonkombatan, serta utk penyederhanaan pengorganisasian upaya bela negara. Di samping itu, UU ini jg mengatur mengenai SDA, SDB, serta sarpras nasional, baik sbgi komponen cadangan maupun komponen pendukung. UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
  • 22. PenjelasanPenjelasan Pasal 20 (2) Segala sumber daya nasional yg berupa SDM, SDA & SDB, nilai-nilai, teknologi, & dana dpt didayagunakan utk meningkatkan kemampuan han neg yg diatur lbh lanjut dng Peraturan Pemrth. Yg dimaksud dng nilai-nilai adlh seperangkat pranata, prinsip, & kondisi yg diyakini kebenarannya utk digunakan sbg instrumen pengatur kehidupan dlm mengukur kinerja, baik moral maupun fisik & sekaligus menunjukkan identitas & jati diri yg brsangkutan. Nilai yg berkaitan dng sis han neg, antara lain: a. Nilai yg terkandung dlm Pancasila & UUD 1945. b. Nilai yg terkandung dlm SM, Sumpah Prajurit, & Doktrin TNI. c. Nilai sbg bangsa pejuang. d. Nilai gotong-royong. e. Nilai baru yg sesuai dng kebutuhan Bangsa Indonesia. UU 3/2002 Pertahanan NegaraUU 3/2002 Pertahanan Negara
  • 23. Pasal 2 Jati diri Tentara Nasional Indonesia adlh : a. Tentara Rakyat, yaitu tentara yg anggotanya berasal dr WNI; b. Tentara pejuang, yaitu tentara yg berjuang menegakkan NKRI & tdk mengenal menyerah dlm melaksanakan & menyelesaikan tugasnya; c. Tentara Nasional, yaitu tentara kebangsaan Indonesia yg bertugas demi kepentingan negara & di atas kepentingan daerah, suku, ras, dan golongan agama; & d. Tentara Profesional, yaitu tentara yg terlatih, terdidik, diperlengkapi scr baik, tdk berpolitik praktis, tdk berbisnis, & dijamin kesejahteraannya, serta mengikuti kebijakan politik negara yg menganut prinsip demokrasi, supremasi sipil, HAM, ketentuan hukum nasional, & hukum internasional yg tlh diratifikasi. UU 34/2004 TNIUU 34/2004 TNI
  • 24. Pasal 21 Prajurit adalah warga negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundangundangan dan diangkat oleh pejabat yang berwenang untuk mengabdikan diri dalam dinas keprajuritan. Pasal 22 Prajurit terdiri atas Prajurit Sukarela dan Prajurit Wajib. UU 34/2004 TNIUU 34/2004 TNI
  • 25. Bela negaraBela negara :: fisik &fisik & non fisiknon fisik
  • 26. rightright oror wrongwrong isis mymy countrycountry Meningkatkan kesadaran bela negara melalui wajib latih dan membangun kondisi juang, penyelenggaraan kegiatan PPBN (Pendidikan Pendahuluan Bela Negara) dengan tujuan menumbuhkembangkan kesadaran bela negara yang disertai terpeliharanya sifat gotong royong dan kebersamaan yang semakin lama semakin meningkat untuk membela negara dan bangsa serta pengutamakan kepentingan negara dan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.
  • 27. UU RI No. 3 Thn 2002  visi & persepsi ttg bela negara  wajib dipahami seluruh warga negara Indonesia. Permasalahannya : UU RI No. 3 Thn 2002 blm tersosialisasi dng baik, dampak globalisasi & reformasi serta krisis moneter berkepanjangan menjadikan masy tdk peduli dng lingkungan krn semakin sulit memenuhi kehidupannya, terdpt kcenderungn pok tertentu tdk menghendaki adanya bela negara (dianggap sbg militerisasi). Komponen cad sbg unsur pembantu komp utama, yg terdiri dr WNI, SDA, SDB & sarpras lainnya tlh diatur dlm UU No. 27 thn 1997 ttg mobilisasi & demobilisasi. UU ini msh berdasarkan UU No. 20 Thn 1982 ttg Hankamneg, & UU ini hanya mengatur scr garis besar tugas-tugas pengerahan komp cadangan tanpa dilengkapi aturan pelaksanannya.
  • 28. 1) Pembinaan dilaksanakan scr terus menerus guna menjaga & memelihara kesiapan dr komponen cadangan yg telah ada. 2) Mengembangkan budaya bela negara di semua lapisan WNI shgga akan tercipta kesadaran & kepatuhan dr dlm utk kewajiban bela negara. 3) Menggunakan komp cadangan yg tlh ada sesuai dng situasi yg mengancam kedaulatan NKRI. • Menegakkan hukum & memberikan sanksi scr konsisten bg warga neg yg tdk mau memenuhi panggilan bela negara tanpa pandang bulu. 5) Mewujudkan satu departemen yg bertanggung jawab atas perencanaan, penganggaran & pengendalian sehingga tdk terjadi kegiatan tumpang tindih maupun saling melempar tanggung jawab. 6) Menata ulang kembali sarpras utk meningkatkan kualitas pelaksanaan komponen cadangan Hanneg. 7) Meningkatkan pemahaman akan bela negara serta menyelesaikan semua kegiatan yg blm ditangani scr tuntas.
  • 29. KESATUAN EKONOMIKESATUAN EKONOMI  KEKAYAAN WIL NUSANTARA : MODAL &KEKAYAAN WIL NUSANTARA : MODAL & MILIK BGSMILIK BGS  PERKEMB EKON HRS SERASI, SEIMBANGPERKEMB EKON HRS SERASI, SEIMBANG KESATUAN SOSBUDKESATUAN SOSBUD  MASY IND : SATU, PERIKEHIDUPAN BGSMASY IND : SATU, PERIKEHIDUPAN BGS HRS SERASI, SAMA, MERATA, SEIMBANG,HRS SERASI, SAMA, MERATA, SEIMBANG, SELARASSELARAS  BUDAYA IND SATU, CORAK MRP MODAL &BUDAYA IND SATU, CORAK MRP MODAL & HASILNYA MILIK BANGSAHASILNYA MILIK BANGSA KESATUAN HANKAMKESATUAN HANKAM  ANCAMAN THD SATU PULAU/DAERAHANCAMAN THD SATU PULAU/DAERAH MRPKN ANCAMAN THD BGSMRPKN ANCAMAN THD BGS  TIAP WN PUNYA HAK & WAJIB SAMATIAP WN PUNYA HAK & WAJIB SAMA DLM BELA NEGARADLM BELA NEGARA
  • 30. LEMBAGA (STRUKTUR) DEMOKRASILEMBAGA (STRUKTUR) DEMOKRASI 1. Pemerintahan yg bertanggungjawab.1. Pemerintahan yg bertanggungjawab. 2. DPR2. DPR  mewakili gol/kepentingan masymewakili gol/kepentingan masy  dipilihdipilih mell pemilumell pemilu  bebas & rahasia.bebas & rahasia. DewanDewan  control thdp pemerintah.control thdp pemerintah. 3. Organisasi politik lbh dr 1 partai.3. Organisasi politik lbh dr 1 partai. 4. Pers bebas menyatakan pendapat.4. Pers bebas menyatakan pendapat. 5. Sistem peradilan bebas menjamin HAM &5. Sistem peradilan bebas menjamin HAM & memperthankan keadilan.memperthankan keadilan. •• Miriam Budiardjo (1997)Miriam Budiardjo (1997)
  • 31. KEWASPADAAN NASIONAL DAN BELA NEGARA OLEH MAHASISWA Anton Budiarto, S.H., M.H. 31
  • 32. PENGANTAR 1. TERBENTUKNYA SUATU NEGARA TERDIRI DARI TIGA UNSUR YAITU ADANYA WILAYAH, RAKYAT ATAU PENDUDUK, DAN PEMERINTAH. 2. UUD RI 1945 TELAH MENGAMANATKAN HAK DAN KEWAJIBAN ATAU KEIKUTSERTAAN WARGA NEGARA DALAM USAHA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA, ANTARA LAIN:  PASAL 27 AYAT (3) YANG MENYATAKAN BAHWA SETIAP WARGA NEGARA BERHAK DAN WAJIB IKUT SERTA DALAM UPAYA BELA NEGARA. PASAL 30 AYAT (1) TIAP-TIAP WARGA NEGARA BERHAK DAN WAJIB IKUT SERTA DALAM USAHA PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA 32
  • 33. Pengantar ( lanjutan….. ) 3. PERANG YANG TERJADI SAAT INI BUKAN HANYA PADA DIMENSI MILITER SAJA, MELAINKAN MENGALAMI PERLUASAN DIMENSI YANG DISEBUT “PERANG MODERN”. 4. WUJUD DARI “PERANG MODERN” ADALAH BERMACAM-MACAM, ANTARA LAIN PERANG IDEOLOGI, PERANG POLITIK, PERANG EKONOMI, PERANG BUDAYA, PERANG OTAK/PIKIRAN, PERANG TEKNOLOGI, PERANG PSIKOLOGI. 5. UPAYA MEMPERTAHANKAN NEGARA PERLU DISELENGGARAKAN DENGAN >> SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA (SISHANKAMRATA) 6. UNTUK MENDUKUNG PROSES MENINGKATKAN SEMANGAT BELA DIBUTUHKAN KEBIJAKAN, STRATEGI DAN UPAYA YANG DIRUMUSKAN SECARA HOLISTIK, KOMPREHENSIF DAN IMPLEMENTATIF. 7. KESADARAN BELA NEGARA DAPAT MEMBANGKITKAN KEMAMPUAN UNTUK MELAWAN SESUATU YANG DAPAT MELEMAHKAN KEKUATAN DAN KETANGGUHAN NASIONAL, SERTA KEUTUHAN NKRI 33
  • 34. LANDASAN PEMIKIRAN • ERA GLOBALISASI MEMPERKENALKAN BUDAYA ASING ( BUDAYA GLOBAL ) >> BERDAMPAK BESAR POSITIF/ NEGATIF • PENGARUH (PENDIDIKAN) ASING BISA MENJADI ANCAMAN dan TANTANGAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA >> PERLU KEWASPADAAN NASIONAL • MAHASISWA SEBAGAI KELOMPOK MINORITAS DAN KADER BANGSA HARUS MENJADI TULANG PUNGGUNG BELA NEGARA. 34
  • 35. LANDASAN TEORI • TEORI KESISTEMAN Shrode dan Voich Jr (Winardi, 2005); Emile Durkheim (Johnson, 1986) MENJELASKAN BAHWA DALAM MELIHAT SESUATU HARUSLAH DIPANDANG SEBAGAI SATU KESATUAN DAN SALING HUBUNGAN SATU DENGAN BAGIAN LAINNYA. • TEORI PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA Alvin Toefler ( Anshori, 2000); Eisentandt ( Faisal dan Yasik, 1985) MENJELASKAN BAHWA MANUSIA DIKUASAI OLEH PERUBAHAN DAN GELOMBANG PERUBAHAN TERSEBUT DIKUASAI OLEH TINGKAT TEKNOLOGI YANG MENGHADIRKAN KONSEKWENSI SOSIAL BUDAYA MASING-MASING. 35
  • 36. PARADIGMA NASIONAL & PER UU AN 1. PANCASILA SBG LANDASAN IDIIL. 2. UUD 1945 SBG LANDASAN KONSTITUSIONAL 3. WAWASAN NUSANTARA SBG LANDASAN VISIONAL 4. KETAHANAN NASIONAL SBG LANDASAN KONSEPSIONAL 5. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN RI YANG TERKAIT 36
  • 37. TINJAUAN PUSTAKA 1. Alvin Toefler (Anshori, 2000): tentang ramalan akibat globalisasi. 2. Alisyahbana ( 2000): tentang era teknologi komunikasi yang menghadirkan globalisasi. 3. Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara (2006): tentang globalisasi dan berbagai konsekuensinya. 4. Elista (2009) dan Endang Komara (2005): : tentang kuatnya pengaruh lembaga internasional dlm globalisasi. 37
  • 38. PENGERTIAN-PENGERTIAN BELA NEGARA ADALAH TEKAD SIKAP DAN PERILAKU WARGA NEGARA YANG DIJIWAI OLEH KECINTAANNYA KEPADA NEGARA KESATUAN RI YANG BERDASARKAN PANCASILA DAN UUD 1945, RELA BERKORBAN DEMI KELANGSUNGAN HIDUP BANGSA DAN NEGARA PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA ADALAH USAHA- USAHA KEGIATAN YANG BERDAYA GUNA DAN BERHASIL GUNA UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN CINTA TANAH AIR YANG DIJIWAI OLEH KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGERA, KEYAKINAN AKAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA, KERELAAN BERKORBAN UNTUK NEGARA SERTA DAPAT MEMBERIKAN KEMAMPUAN BELA NEGARA KEWASPADAAN NASIONAL ADALAH KUALITAS KESIAPAN DAN KESIAGAAN YANG DIMILIKI OLEH BANGSA INDONESIA UNTUK MAMPU MENDITEKSI, MENGANTISIPASI SEJAK DINI DAN MELAKUKAN AKSI PENCEGAHAN TERHADAP BERBAGAI BENTUK DAN SIFAT POTENSI ANCAMAN TERHADAP NKRI. 38
  • 39. DAMPAK GLOBALISASI 1. MASUKNYA IDEOLOGI TRANS-NASIONAL BISA MENGGANGGU KETENTRAMAN HIDUP MASYARAKAT NEGARA-NEGARA BERKEMBANG 2. DEMOKRATISASI, HAM DAN LIBERALISME BISA MENYUBURKAN INDIVIDUALISVE YANG BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP- PRINSIP KEBERSAMAAN, KEKELUARGAAN DAN KEMAPANAN SOSIAL-BUDAYA LOKAL 3. KETERGANTUNGAN NEGARA-NEGARA BERKEMBANG TERHADAP NEGARA-NEGARA MAJU DALAM TEKNOLOGI, MODAL DAN PASAR EKSPOR SEMAKIN BESAR 4. SERBUAN INFORMASI DAN MULTIMEDIA BISA MERUSAK NILAI- NILAI SOSIAL-BUDAYA LOKAL DAN BISA TERJADI WESTERNISASI 5. KEJAHATAN TRANSNASIONAL DAN ANCAMAN ASIMETRIK MELEMAHKAN BISA KETAHANAN NASIONAL 39
  • 40. BAGAIMANA MENYIKAPI GLOBALISASI 1. MENCARI PELUANG UNTUK PEMANFATAN GLOBALISASI BAGI PENINGKATAN KEMAJUAN, KEMAKMURAN DAN KESEHJATRAAN BANGSA DAN MEMPERKOKOH TANNAS 2. MENINGKATKAN KUALITAS SDM DAN MEMBANGUN KARAKTER BANGSA UNTUK MENGHADAPI TANTANGAN GLOBALISASI DAN KEMAJUAN DUNIA 3. MENDORONG SEKTOR EKONOMI DAN SENI BUDAYA UNTUK GO INTERNASIONAL SERTA PENINGKATAN DAYA SAING 4. MEMBANGUN KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA ATAS JATI DIRI DAN BUDAYANYA SEBAGAI KARAKTER BANGSA 5. MENGEMBANGKAN DIPLOMASI SECARA TOTAL DEMI KEPENTINGAN NASIONAL UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN NAS 6. MENINGKATKAN USAHA BELA NEGARA BAGI SEMUA LAPISAN MASYARAKAT/BANGSA INDONESIA. 40
  • 41. USAHA BELA NEGARA MERUPAKAN HAK DANUSAHA BELA NEGARA MERUPAKAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA (PASAL 27 AYAT 3KEWAJIBAN WARGANEGARA (PASAL 27 AYAT 3 DALAM PERUBAHAN KEDUA UUD 1945 ATAU PASAL 30DALAM PERUBAHAN KEDUA UUD 1945 ATAU PASAL 30 AYAT 1 & 2 UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN),AYAT 1 & 2 UUD 1945 SEBELUM AMANDEMEN), mengandung pengertian:mengandung pengertian: N BAHWA SETIAP WARGA NEGARA BERHAKBAHWA SETIAP WARGA NEGARA BERHAK TURUT SERTA DALAM MENENTUKAN KEBIJAKANTURUT SERTA DALAM MENENTUKAN KEBIJAKAN TENTANG PEMBELAAN NEGARA (MELALUITENTANG PEMBELAAN NEGARA (MELALUI SALURAN DAN SESUAI PERATURANSALURAN DAN SESUAI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU)PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU) N BAHWA SETIAP WARGA NEGARABAHWA SETIAP WARGA NEGARA BERKEWAJIBAN TURUT SERTA DALAM USAHABERKEWAJIBAN TURUT SERTA DALAM USAHA PEMBELAAN NEGARA SESUAI DENGANPEMBELAAN NEGARA SESUAI DENGAN KEMAMPUAN DAN PROFESINYA MASING-MASINGKEMAMPUAN DAN PROFESINYA MASING-MASING 41
  • 42. DIBELANI KANTHI PECAHING JAJA WUTAHING LUDIRODIBELANI KANTHI PECAHING JAJA WUTAHING LUDIRO KESADARAN HAK DAN KEWAJIBANKESADARAN HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA DALAM USAHA BELA NEGARAWARGANEGARA DALAM USAHA BELA NEGARA TIDAK BISA TIMBUL DENGAN SENDIRINYATIDAK BISA TIMBUL DENGAN SENDIRINYA >> PERLU DITUMBUHKAN MELALUI PROSES>> PERLU DITUMBUHKAN MELALUI PROSES MOTIVASI YAITU MENCINTAI TANAH AIR DANMOTIVASI YAITU MENCINTAI TANAH AIR DAN BANGSANYA.BANGSANYA. MOTIVASI INI AKAN TIMBUL JIKA WARGAMOTIVASI INI AKAN TIMBUL JIKA WARGA NEGARANEGARA MEMAHAMI:MEMAHAMI: N KEUNGGULAN DAN KELEBIHAN BANGSAKEUNGGULAN DAN KELEBIHAN BANGSA DAN NEGARANYADAN NEGARANYA N ADANYA ANCAMAN TERHADAP BANGSAADANYA ANCAMAN TERHADAP BANGSA DAN NEGARANYADAN NEGARANYA 42
  • 43. BELA NEGARA BAGI MAHASISWABELA NEGARA BAGI MAHASISWA 1.1. HUJAN EMAS DI NEGARI ORANG LEBIH ENAKHUJAN EMAS DI NEGARI ORANG LEBIH ENAK HUJAN BATU DI NEGERI SENDIRI.HUJAN BATU DI NEGERI SENDIRI. 2.2. RIGHT or WRONG IS MY COUNTRYRIGHT or WRONG IS MY COUNTRY INI JUGA PENILAIAN MASA LALU. JAMAN SEKARANGINI JUGA PENILAIAN MASA LALU. JAMAN SEKARANG (JAMAN GLOBALISASI) PENILAIAN BISA BERUBAH(JAMAN GLOBALISASI) PENILAIAN BISA BERUBAH KE YANG “KE YANG “RIGHTRIGHT” SAJA MESKI KONDISI TERSEBUT” SAJA MESKI KONDISI TERSEBUT JUGA DIMILIKI NEGARA.JUGA DIMILIKI NEGARA. 3.3. APABILA WARGA NEGARA MEMPUNYAIAPABILA WARGA NEGARA MEMPUNYAI KESADARAN YANG TINGGI SERTA MOTIVASI YANGKESADARAN YANG TINGGI SERTA MOTIVASI YANG KUAT DALAM USAHA BELA NEGARA, MAKAKUAT DALAM USAHA BELA NEGARA, MAKA PILIHANNYA ADALAH IKUT MEMBENAHI NEGERIPILIHANNYA ADALAH IKUT MEMBENAHI NEGERI SENDIRI AGAR HUJAN BATU BISA BERUBAHSENDIRI AGAR HUJAN BATU BISA BERUBAH MENJADI HUJAN EMAS DAN YANG “MENJADI HUJAN EMAS DAN YANG “WRONGWRONG” BISA” BISA BERUBAH MENJADI “BERUBAH MENJADI “RIGHTRIGHT”” ADA BEBERAPA UNGKAPAN BIJAK YANG RELEVANADA BEBERAPA UNGKAPAN BIJAK YANG RELEVAN sebagaisebagai berikutberikut:: 43
  • 44. KEWASPADAAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI MAHASISWA INDONESIA PARADIGMA NASIONAL PROSES MENINGKATKAN PADNAS & KESADARANBELA NEGARA  PERUMUSAN STRUKTUR ORGANISASI MULAI TINGKAT NASIONAL (GRAND STRATEGY), TINGKAT DEPARTEMEN (STRATEGY), TINGKAT DAERAH (OPERASIONAL DAN TAKTIK); TINGKAT UNIT IMPLEMENTASI (OPERASIONAL)  REGULASI DAN DEREGULASI UNDANG- UNDANG PENYELENGGARAAN BELA NEGARA  RESTRUKTURISASI DAN REVISI MATERI KURIKULER PENDIDIKAN ( MPK- PKN DI PT )  KEMBANGKAN PENDIDIKAN NON FORMAL/ EKSTRA KURIKULER PT  BELUM TERSOSIA- LISASIKANNYA KEWENANGAN DAN TANGGUNGJAWAB P’LENGGARAAN BELA NEG SCR MERATA  MASIH ADANYA SISTEM PER-UU/ PERATURAN YG BLM MENDUKUNG DLM USAHA & KEGIATAN BN . BLM OPTIMALNYA PADNAS DI KALANGAN MASYARAKAT ( MHS) & PEMERINTAH THD DAMPAK GLOBA- LISASI PERSOALAN KESADARAN PADNAS & BELA NEGARA MHS YG DIHARAPKAN KETAHANAN NASIONAL KOKOH - GLOBAL - REGIONAL - NASIONAL BANG LINGSTRA PELUANG KENDALA KONDISI PADNAS & KESADARAN BELA NEGARA SAAT INI KEUTUHAN NKRI TERJAGA 44
  • 45. UPAYA DEPDIKNAS/ PT DEPHAN WANTANNAS LEMHANNAS MERUMUSAN KURIKULUM PENDIDIKAN YANG DIDASARI OLEH PRINSIP KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (KBK) DAN DIINTEGRASIKAN DENGAN NILAI-NILAI KARAKTERISTIK SERTA STRATEGIK KEKUATAN PECRTAHANAN NEGARA. MERUMUSAN KURIKULUM PENDIDIKAN YANG MEMUAT MATERI PELAJARAN TENTANG WAWASAN KEBANGSAAN DAN KENEGARAAN BAGI PESERTA DIDIK / MHS . MERUMUSKAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI YANG MENGKAJI DAN MENGEMBANGKAN CULTURE BELA NEGARA. MENYELENGGARAKAN PROGRAM KEGIATAN DISKUSI DAN SEMINAR ANTAR AKADEMISI DAN MASYARAKAT TENTANG PENYELENGGARAAN PERTAHANAN DAN KEMANAN NEGARA MENGHADAPI KONDISI KRITIS KEKUATAN NASIONAL AKIBAT PENGARUH DINAMIKA GLOBALISASI. PENINGKATAN PERAN PENDIDIKAN NON FORMAL/ KEGIATAN EKSTRA KURIKULER PT TENTANG PADNAS DAN BELA NEGARA. 45
  • 46. PENUTUP (PADNAS) • ADANYA GLOBALISASI TIDAK MUNGKIN DIHINDARI  MHS HARUS MELAKUKAN PADNAS TERHADAP PENGARUH BUDAYA ASING 2. PERLU DIKENGEMBANGKAN FILTER SYSTEM ( TERMASUK PANCASILA SBG KEMAMPUAN SOFT SKILLS)  KESIAPAN SDM (MAHASISWA) DENGAN MENGEMBANGKAN SISTEM PENYARING (FILTER SYSTEM ) MELALUI INTRA KURUKULER MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN (MPK PKN) PT. 3. PERLU DIBUAT SUATU KEBIJAKSANAAN KHUSUS OLEH PEMERINTAH TENTANG PERLUNYA KEWASPADAAN NASIONAL TERHADAP PENGARUH BUDAYA ASING KHUSUSNYA KEWASPADAAN DI BIDANG PENDIDIKAN INTERNASIONAL. 4. PERLU PENINGKATAN PERAN PENDIDIKAN NON FORMAL/ KEGIATAN EKSTRA KURIKULER PT TENTANG PADNAS DAN BELA NEGARA. 46
  • 47. PENUTUP (BELA NEGARA) 1. BELA NEGARA MRP SIKAP, PERBUATAN & TINDAKAN YG SPONTAN DR SGNAP WARNEG YG DIDSRKAN PD KESADARAN BERBANGSA & KECINTAAN THD TANAH AIR. 2. TUJUANNYA ADL UNTUK MEMENANGKAN, MENCEGAH & MENIADAKAN SGALA MACAM ANCM YG MEMBAHAYAKAN KEMERDEKAAN BANGSA & KEDAULATAN NEG, SERTA NILAI2 KEHIDUPAN BERBANGSA 3. USAHA BELA NEGARA BISA DIKATAKAN SBG UPAYA YG MENDUKUNG, MENUNJANG & MEWUJUDKAN KAMNAS 4. PERLU BERBAGI TANGUNG JAWAB ANTAR KOMPONEN BANGSA ATAS ANCAMAN KEUTUHAN NKRI (TERMASUK TANGGUNG JAWAB PERGURUAN TINGGI DAN MAHASISWA). 47
  • 48. 48 48

Editor's Notes

  1. Ravik Karsidi UNS (Padnas & Bela Negara 2010)