1. WAWASAN NUSANTARA
INTAN RIAS RINDANGSARI
(A1C412022)
HERLINA ARIENDHANY
(A1C412036)
LATIFAH KURNIA
(A1C412O64)
SITI HAMDANAH
(A1C412086)
NURUL HIDAYAH
(A1C412204)
K
E
L
O
M
P
O
K
6
2. Dibumi nusantara tumbuh dan berkembang kerajaan-
kerajaan Kutai di Kalimantan Timur pada abad ke-4
sampai kerajaan Mataram abad ke-18. Diantara kerajaan
merdeka itu maka ada dua kerajaan sebagai negara
nusantara, Sriwijaya dan Majapahit. Disebut sebagai
negara nusantara karena wilayahnya hampir sama dengan
wilayah RI. Setelah bangsa Barat masuk, kerajaan di
Indonesia diadu domba dan dipecah-pecah sehingga satu
per satu jatuh ketangan penjajah. Namun pada tanggal 20
Mei 1908 terjadi kebangkitan nasional yang menyumbang
bentuk organisasi modern (AD/ART) dan wawasan
kebangsaan.
LATAR BELAKANG WAWASAN NUSANTARA
3. Tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia menyatakan
ikrar sumpah pemuda yang menyumbang semboyan satu
nusa, satu bangsa dan satu bahasa, serta menjadi sendi
kemerdekaan dan kedaulatan RI. Puncak gerakan
nasional adalah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 yang menyumbang Pancasila
dan UUD 1945 serta lambang negara yang terkandung
semboyan Bhinneka Tunggal Ika.setelah Indonesia
merdeka, tahun 1957 PM Juanda mengeluarkan deklarasi
yang menyatakan Indonesia sebagai negara kepulauan,
serta wilayahnya terdiri dari tanah dan air (tanah air).
4. *
Wawasan Nusantara berasal dari kata wawasan
dan nusantara. Wawasan berarti pandangan,
tinjauan, penglihatan, juga di maksudkan
sebagai tanggap indrawi, sedang nusantara
berasal dari kata nusa dan antara. Nusa dapat
berarti wilayah.
Jadi ,Wawasan Nusantara adalah keutuhan
bangsa dan nusantara dalam cara pandang
yang utuh dan menyeluruh demi kepentingan
nasional.
6. Hakikat Wawasan Nusantara
OHakikat wawasan nusantara
adalah: “Keutuhan Nusantara
atau Nasional”, dalam
pengertian: cara pandang yang
selalu utuh menyeluruh dalam
lingkup nusantara dan demi
kepentingan nasional.
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Wawasan
Nusantara
1. Wilayah (Geografi) Asas Kepulauan
Kepulauan Indonesia
2. Konsepsi tentang Wilayah Lautan
3. Pandangan Haushofer
4. Geopolitik Bangsa Indonesia
8. Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan
Kekuatan
Angkatan Darat menganut Wawasan Benua,
yang dirumuskan dalam doktrin “Tri Ubaya
Cakti”.
Angkatan Laut menganut Wawasan Bahari,
yang dirumuskan dalam doktrin “Eka Gasana
Jaya”.
Angkatan Udara menganut Wawasan
Dirgantara, yang dirumuskan dalam doktrin
“Swa Buwana pakca”.
Angkatan Kepolisian mempunyai doktrin
9. Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah
meliputi tiga komponen:
Wujud Wilayah
Tata Inti Organisasi
Tata Kelengkapan Organisasi
10. 2. Isi Wawasan Nusantara
Tercermin dalam perspektif kehidupan manusia
Indonesia dalam eksistensinya yang meliputi cita-
cita bangsa dan asas manunggal yang terpadu.
• Isi terdiri dari tiga unsur, yaitu:
Cita-cita
Sifat dan Ciri-ciri
-Manunggal
-utuh Menyeluruh
Cara Kerja
11. • Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup
Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah.
Tata laku batiniah berlandaskan falsafah
bangsa yang membentuk sikap mental
bangsa yang memiliki kekuatan batin.
Tata laku lahiriah merupakan kekuatan yang
utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan
karya, keterpaduan pembicaraan dan
perbuatan.
12. Ciri-ciri Wawasan Nusantara
Mawas ke dalam dengan upaya
mewujudkan segenap aspek kehidupan
bangsa dan negara.
Mewujudkan suatu kesatuan dan
persatuan yang bersifat manunggal dan
utuh.
Mawas ke luar dengan penampilan
wibawa sebagai wujud sikap kesatuan,
persatuan dan kebulatan wadah, isi dan
tata laku.
13. Tujuan dan Fungsi Wawasan
Nusantara
1. Tujuan wawasan nusantara
Ke dalam, ialah mewujudkan kesatuan dalam
segenap aspek kehidupan nasional yaitu aspek
alamiah dan aspek sosial.
Ke luar, ialah ikut serta mewujudkan ketertiban
dan perdamaian dunia berdasarkan
kemerdekaan, keadilan sosial dan perdamaian
abadi.
14. 2. Fungsi wawasan
nusantara
Membentuk dan
membina persatuan
dan kesatuan bangsa
dan negara Indonesia.
Merupakan ajaran
dasar nasional yang
melandasi kebijakan
dan strategi
pembangunan
nasional.
16. Kedudukan Wawasan Nusantara
Kedudukan wawasan Nusantara, sebagai
satu kesatuan politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan,
adalah keyakinan bangsa Indonesia, yang
harus terus ditumbuhkembangkan dari
generasi ke generasi baru bahwa konsep
Wawasan Nusantara mampu
mengantarkan bangsa Indonesia
mencapai tujuan bersama
17. Landasan-landasan Kedudukan
Wawasan Nusantara
Landasan Idiil Pancasila.
Landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar 1945.
Landasan Visional Wawasan Nusantara.
Landasan Konsepsional Ketahanan Nasional.
Landasan Operasional GBHN, atau Program Pembangunan Nasional
baik dalam RPJP maupun RPJM.
18. Tantangan Wawasan Nusantara
Dalam era globalisasi, pengaruh dan arus
informasi dari luar sedikit banyak dapat
mewarnai perubahan kehidupan suatu
bangsa.
Langkah-langkah antisipasi dalam
menghadapi tantangan di era globalisasi
tersebut antara lain:
Era Baru Kapitalisme
Pemberdayaan Masyarakat
Sumber Daya Manusia (SDM)
Kesadaran Warganegara
19. Implementasi Wawasan Nusantara
1. Masa Orde Baru
mencakup satu kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi,
pertahanan dan keamanan, sebagai mana ditetepkan
sebagai berikut:
Perwujudan Nusantara sebagai satu kesatuan politik
Perwujudan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial
budaya
Perwujudan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi
Perwujudan Nusantara sebagai satu kesatuan
pertahanan dan keamanan
21. Tantangan implementasi wawasan nusantara
Pemberdayaan masyarakat
Dunia tanpa batas
Era baru kapitalisme
Kesadaran warga negara
22. Dapat dibagi dalam:
1. Menurut sifat atau cara penyampaiannya:
Langsung, yang terdiri dari ceramah,
diskusi atau dialog, tatap muka.
Tidak langsung, yang terdiri dari media
elektronik, media cetak
SOSIALISASI WAWASAN NUSANTARA
23. 2. Menurut metode penyampaiannya:
•Keteladanan
•Edukasi
•Komunikasi
•Integrasi
24. DAFTAR PUSTAKA
Akhyar, Zainal. Bedjo. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. Banjarmasin:
UNLAM.
Kaelan dan Zubaidi, Achmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan.
Yogyakarta: Paradigma.
Kansil, C.S.T dan Kansil, Christine S.T. 2003. Pendidikan
Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Pradnya
Paramita.
Pusposutardjo, Suprodjo. 2001. Kapita Selekta Pendidikan
Kewarganegaraan (Untuk Mahasiswa). Jakarta: Dirjen
Pendidikan Tinggi Direktur Pembinaan Akademik dan
Kemahasiswaan.
Wiharyanto, A. Kardiyat. 2008. Pendidikan Kewarganearaan Berdasarkan
Nilai-Nilai Pancasila. Yogyakarta: Ardana Media.