Dokumen tersebut membahas anatomi dan biomekanik kaki dan pergelangan kaki, mencakup fungsi-fungsi utama kaki sebagai peredam kejut, lengan kaku, penyesuaian longgar dengan tanah, dan penyerap torsi. Juga dibahas struktur tulang dan sendi kaki serta otot-otot yang berperan dalam gerakan plantarfleksi, dorsifleksi, eversi, dan inversi.
4. FUNCTIONS OF THE FOOT
1. Shock Absorber
(peredam)
Untuk meredam tekanan dari atas maupun bawah . Otot dan
ligamen berperan penting saat heel strike.
5. 2. Rigid Lever Arm
Pada akhir fase stance phase,
kaki harus rigid dan mentransfer
kekuatan otot betis ke tanah,
untuk menciptakan gerakan
push off
6. 3. Loose adapter to
adjust to the ground
FOOT dapat menyesuaikan dengan keadaan
lantai yang tidak seimbang (melekuk dan tak
terduga)
Adaptasi FOOT dapat menumpu pada area
terbesar (kontak langsung dengan lantai dan
mempertahankan base of support)
7. 4. Torque absorber
Foot juga bisa menyerap
gaya putar (torque) selama berjalan.
Jika gaya tidak diserap maka
akan dialihkan ke joint lain
8. 5. Base of support to
maintain balance
Foot berada di dalam base of
support ketika berdiri dan berjalan.
Semua keseimbangan
berhubungan dengan fungsi foot
9. Kaki terdiri dari 28 tulang:
1) 7 tulang tarsal
2) 5 tulang metatarsal
3) 14 phalanges
4) 2 sesamoid
SKELETAL STRUCTURE OF THE FOOT
13. STRUKTUR PENYUSUN ANKLE AND FOOT
Dibentuk oleh dua dataran sendi pada maleolus medialis os tibia +
maleolus lateralis of fibula,
Dan dataran sendi bagian atas os talus (troklea tali),
Termasuk sendi diartrosis,jenis Articulatio sellaris
14. Subtalar Joint
Fungsi dari sendi subtalar
1 . Menjaga keseimbangan sisi ke sisi
saat weight bearing.
2 . Memungkinkan kaki untuk
menyesuaikan diri dengan medan tidak
rata .
3 .menjagarotasi aksial dari kaki
selama fase menumpu.
4 . Kontrol kekakuan kaki dengan sendi
tarsal transverse .
15. Midtarsal Joint bagian penting saat push-of. Ketika
dua sendi (MTPJ & TARSOMETATARSAL JOINT )
dengan arah parallel memberi aksi forefoot untuk
fleksibel. Ini dapat menyesuaikan di lantai.
Tetapi ketika axis non-parallel (selama push off) fore
foot menjadi rigid.
Bagian depan foot tetap flat pada lantai. Ketika
bagian posterior foot dapat merubah sudut saat push off.
2 axis midtarsal joint :
Oblique : mengijinkan kombinasi dorsi fleksi dan
abduksi
Longitudinal : axis ini bisa inversi/eversi dengan cara
mengijinkan fore foot adaptasi dengan lantai
Midtarsal Joint
16. Sendi ini mengadaptasi fore
foot saat rool over
Bisa medial/lateral deviation
Bisa plantar flexion dorsi
fleksion
Tarsometatarsal joint
18. Ligamentum Deltoid / medial
Terdiri dari 2 ligament :
1. Ligament deltoid superficial
Berasal dari tulang menonjol pada bagian
aterior malleolus medial ( kolikulus anterior )
2. Ligament deltoid dalam
Berasal dari intercollicular dan tulang menonjol
bagian posterior ( kolikulus posterior )
19. Ligament Lateral
Ligamentum talofibulare anterior berjalan dari
malleolus lateralis ke permukaan lateral talus
Ligamentum calcaneofibulare berjalan dari
ujung malleolus lateralis ke arah bawah dan
belakang menuju permukaan lateral calcaneus
Ligamentum talofibulare posterior berjalan
dari malleolus lateralis ke tuberculum posterior
ossis tali
21. M. TIBIALIS ANTERIOR adalah Otot yang sejajar dengan tulang kering
memanjang dari lutut sampai pergelangan kaki. Berfungsi untuk Gerakan fleksi
pada ankle
M. EXTENSOR HALLUCIS LONGUS
adalah Otot kerangka tipis, terletak di
antara Tibialis Anterior dan Extensor
digitorium longus. Berfungsi untuk
membantu pada gerakan eversi dan inversi
kaki.
M. EXTENSOR DIGITORUM LONGUS adalah Terletak paling
lateral dari semua otot di kompartemen ekstensor dan terletak di
lateral tibialis anterior dan ekstensor hallucis longus. Berfungsi
untuk memperpanjang empat jari kaki lateral pada sendi
metatarsophalangeal dan bekerjasama dengan tibialis anterior,
extensor hallucis longus dan fibularis tertius, otot ini berpartisipasi
dalam dorsofleksi kaki.
23. ANKLE PLANTAR FLEXOR
M. GASTROCNEMIUSadalah
Otot paling luar pada bagian
posterior tungkai bawah. fleksi
tungkai bawah serta
plantarfleksi.
M. SOLEUS adalah Bagian atas betis
dan menempel pada tendon Achilles di
bagian bawah. plantarflexion ankle
saat berjalan, berlari, melompat dan
juga mempertahankan postur berdiri.
M. TIBIALIS POSTERIOR
adalah Otot yang letaknya
paling dalam pada bagian
posterior tungkai
bawah. berfungsi untuk
plantarfleksi, supinasi dan
mempertahankan arcus
longitudinal.
25. SUBTALAR EVERTORS
M. PERONEUS LONGUS adalah Otot
yang berada di dalam tubuh manusia,
atau yang lebih tepat pada sisi lateral
pada ekstremitas bawah (tungkai
bagian bawah) yang sering disebut
dengan betis. Berfungsi pada Gerakan
plantarfleksi, dorsofleksi, dan
eversion.
M. PERONEUS BREVIS adalah
Otot yang terletak di
bawah fibularis longus di
dalam kompartemen lateral kaki.
Berfungsi pada gerakan
plantarfleksi, dorsofleksi, dan
eversion.
M. PERONEUS TERTIUS
adalah Otot yang terletak pada
permukaan anterior distal fibula.
Berfungsi pada Gerakan eversi
dan dorsoflexi.
27. SUBTALAR INVERTORS
M. TIBIALIS ANTERIOR adalah Otot
yang sejajar dengan tulang kering
memanjang dari lutut sampai pergelangan
kaki. Berfungsi untuk Gerakan fleksi pada
ankle
M. TIBIALIS POSTERIOR adalah Otot
yang letaknya paling dalam pada bagian
posterior tungkai bawah. berfungsi untuk
plantarfleksi, supinasi dan
mempertahankan arcus longitudinal.
30. TRANVERSE TARSAL ARCH
TULANG PEMBENTUK :
1. NAVICULARE
2. CUBOID
3. CUNIFORMS 1,2 & 3
4. HEAD OF METATARSALS
5. BASE OF METATARSALS
ARKUS PADA FOOT DAN ANKLE