Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang ISO 9001:2000 yang merupakan standar internasional untuk sistem manajemen mutu, meliputi definisi, prinsip, dan persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 seperti dokumentasi, tanggung jawab manajemen, dan pengukuran mutu.
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Manj mutu iso
1. Makalah
MENGENAL ISO DAN PRINSIP MANAJEMEN MUTU ISO
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Manajemen Mutu
Dosen Pengampu: Iwan Fahri Cahyadi, Sp, MM
Disusun Oleh:
Isfaiyatun Nikmah /NIM: 1420310154
Sofat Fu’aini /NIM: 1420310168
Winda Nawangsari /NIM: 1420310180
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PROGAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS
TAHUN 2017
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan ketat,
sebuah perusahaan harus dapat menunjukan kemampuannya dalam memenuhi
tuntutan pasar. Keberhasilan dalam memenangkan persaingan tidak hanya
ditentukan oleh kemempuan dalam mengelola dan meningkatkan sumber daya
yang dimiliki perusahaan, tetapi juga mutu produk yang menjadi kunci utama,
dimana mutana mutu memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan
untuk memeberikan yang terbaik bagi kepuasaan para konsumen.1
Upaya menerapkan system manajmen mutumemerlukan pengorbanan
yang tinggi dari pembiayaan dan kemauan untuk mengubah perilaku kearah
yang konsisten. Penerapan system manajmen mutu dapat memberikan nilai
tambah bagi perusahaan, antara lain meminimalakan produk yang tidak
memenuhi persyaratan, yang berarti pula mengurangi pekerjaan ulang yang
akhirnya mengoptimalkan margin keuntungan dan meningkatkan produtifitas
kerja yang pada muaranya akan dapat meningkatkan efesiansi perusahaan.2
Penerapan manajemen mutu berbasis ISO 9001:2000 akan menimbulkan
perubahan atau pengaruh bagi perusahaan, baik yang bersifat internal (praktik
manajemen mutu) maupun ekesternal perusahaan. Perubahan yang bersifat
internal seperti standarisasi proses bisnis atau prosedur kerja, dokumentasi
yang lebih baik, meningkatnya pemahaman karyawan tentang mutu, dan
sebagainya, pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan mutu produk
atau jasa. Sedangkan pengaruh eksternal diantaranya adalah meningkatnya
persepsi konsumen terhadap mutu produk, sebagai salah satu atribut mutu,
yang selanjutnya berdampak pada meningkatnya daya saing produk atau
1 Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Edisi Ke-3, Cetakan Ke-10,
(Yogyakarta: Liberty Offset, 2002), hlm. 83.
2Rudy Prihantoro, Konsep Pengendalian Mutu, Cetakan Pertama, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm 34.
3. perusahaan di pasar.3 Penerapan manajemen mutu ISO pada saat ini
merupakan momentum yang sangat tepat, mengingat strategi semacam ini
telah menjadi prioritas utama dalam kegiatan usaha dalam menghadapi
persaingan global di era pasar bebas seperti ini.4
Untuk itulah disini pemakalah akan membahasan pengetahuan tentang
system manajmen ISO 9001: 2000. Mulai dari pengertian dan cara bagaimana
mendapatkan sertifikasi tersebut. Yang akan kami bahas pada subbagian
pembahasan di bab berikutnya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka pemakalh dapat
menarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana definsi dan prinsip ISO 9001:2000 ?
2. Bagaimana system manajemen mutu ISO 9001:2000 ?
3. Bagaimana proses sertifikasi ISO 9001:2000 ?
Rumusan –rumusan masalah diatas akan kami bahas lebih lanjut pada
subbagian selanjutnya yaitu di bab pembahasan.
3 Sulistijo Sidarto dkk, Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO 9001:2000 Bagi Jasa
Pelaksanaan Kontruksi dan Konsultasi Kontruksi, Cetakan Pertama, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2005), hlm. 5.
4 Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo, Op., Cit., hlm. 83.
4. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Prinsip ISO 9001 : 2000
2.1.1 Definisi ISO 9001 : 2000
Untuk memenuhi tantangan kompetisi di pasar internasional,
perusahan-perusahaan Indonesia, terutama perusahaan-perusahaan
yang mengekspor ke negara MEE, dan juga pemasok ke industry-
industri utama, perlu mengambil perhatian yang kritikal pada mutu
(qulity) dari produk mereka dan efisiensi dari produksi mereka. Lebih
dari itu, pada waktu sekarang ini, banyak produsen di negara-negara
Asia Tenggara telah memulai progam perbaikan mutu.5
Dewasa ini sistem yang terdapat di dalam perusahaan dapat
mempengaruhi pelanggan untuk mencoba produk baru yang
ditawarkan perusahaan, dan kemudian tetap setia untuk memakai
produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
Semakin mudah pelanggan untuk mendapatkan produk yang
ditawarkan perusahaan melalui kemudahan sistem yang ada, semakin
setia pula pelanggan memakai produk yang ditawarkan perusahaan
tersebut.
Oleh karena itu, terdapat unsur standar untuk sistem yang diterapkan
oleh menejemen, semakin baik sistem yang diterapkan manajemen
dalam perusahaan maka semakin mudah bagi perusahaan untuk
mendapatkan standar internasional bagi penerapan sistem manejemen
di dalam perusahaannya.
ISO 9001:2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem
manajemen mutu.6 Menurut Stephen (1997;196) ISO 9001:2000
didefinisikan sebagai berikut, “ISO 9001:2000 is concerned with
specifying requirements for a quality system. A quality system is
composed of an organizational structure, documented procedure, and
tools. The goal is to present attribute of the organization’s structure
procedures and / or tools that must be presents in order to satisfy the
requirements of ISO 9001:2000”. Artinya sistem manejemen mutu
menjelaskan bahwa ISO 9001:2000 berhubungan dengan sistem
manejemen mutu. Sistem manejemen mutu dibentuk dari struktur
5 Amin Widjaja Tunggal, Manejemen Mutu Terpadu, 1998, Jakarta : PT RINEKA CIPTA, Hlm
100
6 Pengertian Sistem Manajemen Mutu, Diakses di http: www.landasanteori.com
5. organisasi, dokumentasi, prosedur dan alat-alat yang terdapat di dalam
organisasi. Dan tujuannya adalah unuk memberikan transparansi
mengenai struktur organisasi, prosedur, dan alat-alat organisasi yang
kemudian dapat member kepuasan kepada konsumen.
ISO 9001:2000 adalah suatu rangkain dari lima standar mutu
internasional yang dikembangkan oleh The International Organization
for Standaritation di Ganeva, Switzerland yang diprakarsai oleh
American National Standards Institue, New Jerney.
Menurut Gaspers tujuan dari sistem manejemen mutu ISO 9001:2000
adalah sebagai berikut:7
Menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap
kebutuhan atau persyaratan tertentu, kesesuaian antara kebutuhan
dan persyaratan yang ditetapkan pada suatu standar tertentu
terhadap proses dan produk yang dihasilkan oleh perusahan sangat
penting.
Memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pemenuhan
kebutuhan dan persyaratan proses dan produk yang ditentukan
pelanggan dan organisasi, keputusan pelanggan adalah reaksi
emosional dan rasional positif pelanggan, segenap personil
organisai dituntut untuk memiliki kompetensi dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawabnya masing-masing.
2.1.2 Prinsip ISO 9001 : 2000
ISO 9001:2000 dususun berlandaskan pada delapan prinsip
manejemen kualitas. Prinsip-prinsip ini dapat digunakan oleh
manejemen senior sebagai suatu kerangka kerja (frame work) yang
membimbing organisasi pada peningkatan kinerja. Adapun delapan
prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fokus pada pelanggan (customer focus)
Perusahaan bergantung pada pelanggan mereka, karena itu
manejemen perusahaan harus memahami kebutuhan pelanggan
sekarang dan yang akan datang. Perusahaan harus memenuhi
kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi ekspektasi
pelanggan
7 Gasperst Vincent, ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2003), hlm. 10.
6. 2. Kepemimpinan (leadership)
Pemimpin perusahaan harus menetapkan kesatuan tujuan dan arah
perusahaan. Mereka harus menciptakan dan memelihara
lingkungan internal agar para karyawan dapat terlibat secara penuh
dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan
3. Keterlibatan orang (involvement of people)
Karyawan pada semua tingkatan merupakan faktor yang sangat
penting dari suatu perusahaan dan keterlibatan mereka secara
penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk
manfaat perusahaan.
4. Pendekatan proses (process orientation)
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien, apabila
aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai
suatu proses.
5. Pendekatan sistem terhadap manejemen (system approach to
management)
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses
yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan
kontribusi pada efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan-
tujuannya
6. Peningkatan terus-menerus (continual improvement)
Peningkatan terus-menerus dari kinerja perusahaan secara
keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari perusahaan.
Peningkatan terus-menerus didefinisikan sebagai suatu proses yang
berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan
atau efisiensi perusahaan untuk memenuhi kebijakan dan tujuan
perusahaan itu
7. Pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan (factual approach
to decision making)
Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan pada
analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab
masalah, sehingga masalah-maslah kualitas dapat terselesaikan
secara efktif dan efisien
8. Hubungan pemasok yang saling menguntungkan (mutually
beneficial supplier relationship)
7. Suatu perusahaan dan pemasok adalah saling tergantung dan suatu
hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan
kemampuanbersam dalam menciptakan niali tambah.
2.2 Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:20008
Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 merupakan sistem manajemen
mutu yang berfokus pada pelanggan dan proses, maka pemahaman terhadap
persyaratan-persyaratan standar dari ISO 9001:2000 ini akan membantu
organisasi dalam menetapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu
secara sistematik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan peningkatan terus
menerus.
Klausul ISO 9001:2000 ada delapan yaitu, sbb:
1. Ruang Lingkup
2. Acuan Normatif
3. Istilah dan Definisi
4. Sistem Manajemen Mutu
5. Tanggungjawab Manajemen
6. Pengelolaan Sumber Daya
7. Realisasi Produk
8. Pengukuran, Analisis dan Perbaikan
Untuk klausul keempat, Sistem Manajemen Mutu antara lain:
1. Persyaratan Umum
Klausal ini lebih menekankan pada kebutuhan untuk peningkatan
terus-menerus (continual improvement). Manajemen organisasi harus
menetapkan langkah-langkah untuk implementasi sistem manajemen mutu
ISO 9001:2000 dan kebutuhan peningkatan terus-menerus melalui:
Mengidentifikasi proses yang dibutuhkan untuk sistem manajemen mutu,
dan aplikasinya pada keseluruhan organisasi;
Menetapkan sekuens dan interaksi dari proses-proses ini;
8 Gasperst Vincent, ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2003), hlm. 45-48.
8. Menetapkan criteria dan metode-metode yang dibutuhkan untuk menjamin
efektivitas operasional dan pengendalian proses di atas;
Menjamin ketersediaan sumber-sumber daya dan informasi yang
diperlukan guna mendukung operasional dan pemantauan dari proses-
proses ini;
Mengukur, memantau dan menganalisis proses-proses ini; dan
Menerapkan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil-
hasil yang direncanakan dan peningkatan terus-menerus dari proses-proses
ini.
2. Persyaratan Dokumentasi
1. Umum, Klausal ini menyatakan bahwa sistem manajemen mutu
membutuhkan dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses untuk
menghasilkan dokumen-dokumen, di mana dokumen dalam ISO
9001:2000 didefenisikan sebagai informasi dan medium
pendukungnya.
Dokumentasi system manajemen mutu harus mencakup :
- Pernyataan tertulis tentang kebijakan mutu dan tujuan
mutu.
- Manual (buku panduan) mutu. Manual mutu merupakan
dokumen yang menspesifikasikan sistem manajemen mutu
dari suatu organisasi.
- Prosedur-prosedur tertulis yang dibutuhkan oleh Standar
Internasional ISO 9001:2000. Prosedur didefenisikan
sebagai cara yang dispesifikasikan untuk melaksanakan
suatu aktivitas atau suatu proses. Prosedur dapat
didokumentasikan atau tidak. Beberapa prosedur tertulis
standar yang dibutuhkan oleh ISO 9001:2000 adalah :
pengendalian dokumen, pengendalian catatan mutu, audit
internal, pengendalian nonkonformans, tindakan korektif,
dan tindakan preventif.
9. - Dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam organisasi agar
menjamin efektivitas perencanaan, operasional dan
pengendalian proses-proses, termasuk proses-proses di luar
organisasi (outsource), apabila proses itu mempengaruhi
mutu produk sesuai persyaratan yang diterapkan.
- Catatan-catatan yang dibutuhkan oleh Standar Internsional
ISO 9001:2000. Catatan didefenisikan sebagai dokumen
yang menyatakan hasil-hasil yang dicapai atau memberikan
bukti dari aktivitas yang dilakukan.
2. Manual Mutu, Klausal ini telah dikembangkan dan mencakup
persyaratan untuk suatu organisasi menspeisifikasikan dan
mempertimbangkan persyaratan yang tidak dapat diterapkan dalam
Manual Mutu dari organisasi itu. Manual mutu harus merupakan
suatu deskripsi dari sekuens dan interaksi proses-proses yang
tercakup dalam sistem manajemen mutu dan outline dari struktur
pendokumentasian yang digunakan dalam sistem manajemen mutu.
Dengan demikian, Manual Mutu harus memperhatikan hal-hal
berikut:
- Ruang Lingkup dari Sistem Manajemen Mutu 9001:2000
- Hal-hal yang berkaitan dengan Klausal 7 (Realisasi Produk)
yang dikeluarkan berdasarkan pertimbangan karena tidak
dapat diterapkan dalam organisasi.
- Prosedur-prosedur tertulis atau referensi-referensi yang
terkait dengan prosedur-prosedur itu.
- Deskripsi dari sekuens dan interaksi dari proses yang
tercakup dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000,
berkaitan dengan relevensi terhadap aktivitas organisasi,
cakupannya, kompleksitas operasional dan kompetensi
personel.
3. Pengendalian Dokumen, Klausal ini menyatakan bahwa organisasi
harus menetapkan dan memelihara prosedur tertulis untuk
10. pengendalian semua dokumen yang dibutuhkan untuk manajemen
dari proses-proses. Prosedur tertulis untuk pengendalian dokumen
harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Persetujuan kesesuaian dokumen sebelum diterbitkan.
- Peninjauan-ulang, pembaharuan apabila diperlukan, dan
persetujuan-ulang dokumen-dokumen.
- Identifikasi status revisi dari dokumen-dokumen.
- Menjamin bahwa versi yang relevan dari dokumen yang
diterapkan itu tersedia pada tempat-tempat yang diperlukan.
- Menjamin bahwa dokumen-dokumen itu dapat dibaca,
teridentifikasi dan mudah untuk ditemukan kembali.
- Menjamin bahwa dokumen-dokumen yang usang atau tidak
berlaku lagi, dan menerapkan cara identifikasi yang tepat
untuk dokumen-dokumen itu apabila masih dipertahankan
untuk suatu maksud tertentu.
4. Pengendalian Catatan Mutu, Klausal ini menyatakan bahwa
organisasi harus menetapkan dan memelihara prosedur tertulis
untuk pengendalian semua catatan mutu yang dibutuhkan untuk
manajemen proses-proses. Beberapa catatan mutu yang dibutuhkan
oleh Standar Internasional ISO 9001:2000, adalah :
- Hasil-hasil peninjauan ulang manajemen.
- Hasil-hasil dari pendidikan dan pelatihan, keterampilan dan
pengalaman, kompetensi personel.
- Bukti-bukti bahwa realisasi proses dan produk yang
dihasilkan telah memenuhi persyaratan.
- Hasil-hasil dari peninjauan ulang persyaratan-persyaratan
yang terkait dengan produk dan tindak lanjut dari hasil
peninjauan- ulang itu.
- Hasil-hasil dari input desain dan pengembangan yang
terkait dengan hasil produk.
11. - Hasil-hasil peninjauan-ulang desain dan pengembangan
beserta tindakan-tindakan yang diperlukan.
- Hasil-hasil verifikasi desain dan pengembangan beserta
tindakan-tindakan yang diperlukan.
- Hasil-hasil validasi desain dan pengembangan beserta
tindakan-tindakan yang diperlukan.
- Hasil-hasil peninjuan-ulang perubahan desain dan
pengembangan beserta tindakan-tindakan yang diperlukan.
- Hasil-hasil evaluasi pemasok beserta tindak lanjut yang
diperlukan berdasarkan hasil evaluasi itu.
- Apabila diperlukan oleh organisasi guna menunjukkan
bahwa validasi dari proses yang menghasilkan output tidak
dapat diverifikasi oleh subsekuens pemantauan atau
pengukuran.
- Identifikasi unik dari produk, apabila kemampuan telusur
(traceability) produk itu diperlukan.
- Barang-barang milik pelanggan yang hilang, rusak, atau
lainnya yang ditemukan menjadi tidak sesuai penggunaan.
- Kriteria-kriteria dasar yang digunakan untuk kalibrasi atau
verifikasi peralatan pengukuran apabila tidak ada standar
pengukuran nasional atau internasional.
- Validasi dari hasil-hasil pengukuran terdahulu apabila
peralatan pengukuran.
- Hasil-hasil dari kalibrasi dan verifikasi peralatan
pengukuran.
- Hasil-hasil audit internal beserta tindak lanjut yang
dilakukan berdasarkan hasil audit internal itu.
- Pernyataan dari orang yang berwenang mengeluarkan atau
meluluskan produk.
12. - Keadaan dari ketidaksesuaian produk beserta tindakan-
tindakan yang diambil, termasuk konsesi atau kelonggaran
yang diperoleh.
- Hasil-hasil dari tindakan korektif.
- Hasil-hasil dari tindakan pencegahan.
2.3 Proses Sertifikasi ISO9
Menerapkan system mutu ISO 9001:2000 bukanlah sesuatu hal yang dapat
dilakukan dengan sekejap, namun merupakan suatu proses yang cukup
panjang dan dibutuhkan kerja sama dan komitmen dari semua pihak yang ada
di dalam suatu organisasi. Sertifikasi adalah bentuk pengakuan dari pihak
yang independent terhadap suatu organisasi yang sudah menerapkan system
manajemen mutu. Proses sertifikasi memerlukan perencanaan dan persiapan
yang matang dari seluruh anggota organisasi. Proses sertifikasi dilaksanakan
oleh lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi secara nasional atau bahkan
secara internasional. Langkah-langkah dasarnya adalah sebagai berikut:
1. Organisasi menetapkan komitmen dalam menerapkan system manajemen
mutu dan menerapkan system manajemen mutu ISO 9001:2000 pada unit-unit
organisasi yang ditetapkan.
2. Mengajukan permohonan kepada lembaga sertifikasi.
3. Penilaian semua aspek manajemen yaitu dengan audit internal dan audit
eksternal yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi independen.
4. Mengevaluasi hasil penilaian dan pemberian sertifikat ISO 9001:2000,
sertifikat diberikan apabila organisasi dianggap layak dan memenuhi kriteria
yang ditetapkan dalam standar ISO 9001:2000 serta tidak ditemukan lagi
ketidaksesuaian yang masuk dalam kategori major. Masa berlakunya sertifikat
ini adalah selama 3 tahun setelah diterimanya sertifikat.
5. Pengawasan ulang/surveilen dilaksanakan setiap 6 bulan sekali setelah
diterimanya sertifikat yang dimaksudkan untuk mengevaluasi efektivitas
9 Sulistijo Sidarto dkk, Log., Cit, hlm 36-38.
13. penerapan ISO 9001:2000 serta apabila terjadi perubahan yang dilakukan
dalam penerapan system.
Beberapa manfaat yang dapat diambil dalam penerapan system manajemen
mutu ISO 9001:2000 antara lain10:
1. Mampu membuat system kerja dalam orgaisasi menjadi standar kerja yang
terdokumentasi.
2. Meningkatkan semangat kerja karyawan karena adanya kejelasan kerja
sehingga tercapai efesisensi.
3. Dipahaminya berbagai kebiakan da prosedur operasi yang berlaku di
seluruh organisasi.
4. Meningkatkan kepengawasan terhadap pengelolaan pekerjaan.
5. Termonitornya kualitas pelayanaa organisasi terhadap mitra kerja.
10 Rudi Suardi, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 Penerapannya Untuk Mencapai TQM,
Cetakan Kedua, (Jakarta: CV Teruna Grafika, 2003), hlm. 30.
14. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
ISO 9001:2000 adalah suatu rangkain dari lima standar mutu internasional
yang dikembangkan oleh The International Organization for Standaritation di
Ganeva, Switzerland yang diprakarsai oleh American National Standards
Institue, New Jerney untuk sistem manajemen mutu. Adapun delapan prinsip
tersebut adalah sebagai berikut: Fokus pada pelanggan (customer focus),
Kepemimpinan (leadership), Keterlibatan orang (involvement of people),
Pendekatan proses (process orientation), Pendekatan sistem terhadap
manejemen (system approach to management), Peningkatan terus-menerus
(continual improvement), Pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan
(factual approach to decision making), Hubungan pemasok yang saling
menguntungkan (mutually beneficial supplier relationship).
Sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 merupakan sistem manajemen
mutu yang berfokus pada pelanggan dan proses, maka pemahaman terhadap
persyaratan-persyaratan standar dari ISO 9001:2000 ini akan membantu
organisasi dalam menetapkan dan mengembangkan sistem manajemen mutu
secara sistematik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan peningkatan terus
menerus.
Proses sertifikasi dilaksanakan oleh lembaga sertifikasi yang telah
diakreditasi secara nasional atau bahkan secara internasional. Langkah-
langkah dasarnya adalah sebagai berikut:
1. Organisasi menetapkan komitmen dalam menerapkan system manajemen
mutu dan menerapkan system manajemen mutu ISO 9001:2000 pada unit-unit
organisasi yang ditetapkan., 2. Mengajukan permohonan kepada lembaga
sertifikasi., 3. Penilaian semua aspek manajemen yaitu dengan audit internal
dan audit eksternal yang dilakukan oleh lembaga sertifikasi independen., 4.
Mengevaluasi hasil penilaian dan pemberian sertifikat ISO 9001:2000., 5.
Pengawasan 6 bulan sekali.
15. DAFTAR PUSTAKA
Widjaja Tunggal, Amin. Manejemen Mutu Terpadu. PT RINEKA CIPTA.
Jakarta. 1998.
Swastha, Basu dan Ibnu Sukotjo. Pengantar Bisnis Modern. Edisi Ke-3.
Cetakan Ke-10. Liberty Offset. Yogyakarta. 2002.
Vincent, Gasperst. ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2003.
Prihantoro, Rudy. Konsep Pengendalian Mutu. Cetakan Pertama. PT
Remaja Rosdakarya. Bandung. 2012.
Suardi, Rudi. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000 Penerapannya
Untuk Mencapai TQM. Cetakan Kedua. CV Teruna Grafika. Jakarta. 2003.
Sidarto, Sulistijo dkk. Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO
9001:2000 Bagi Jasa Pelaksanaan Kontruksi dan Konsultasi Kontruksi. Cetakan
Pertama. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. 2005.
Pengertian Sistem Manajemen Mutu, Diakses di http:
www.landasanteori.com, diakses pada 01 april 2017.