SlideShare a Scribd company logo
1 of 65
Download to read offline
2021
Antikorupsi
ERLIA WINDIASWATI,
S.KEP.,NS.,MM
Keamanan Perangkat
Jika perangkat yang digunakan sedang
tersambung ke pusat listrik, pastikan
kabelnya dalam kondisi aman
Keamanan Jaringan
Internet
Jika memanfaatkan jaringan internet di area
publik, pastikan keamanan data pribadi anda
Safety Briefing
Kondisi
darurat
Jika terjadi kondisi darurat, misalnya gempa bumi,
kebakaran dll saat acara, harap tetap tenang dan jangan
panik. Ikuti petunjuk keselamatan sesuai dengan arahan
dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Pesan
Kesehatan
Patuhi Protokol Kesehatan :
1. Menjaga Jarak
2. Memakai Masker
3. Mencuci Tangan Pakai Sabun
4. Menjauhi Kerumunan
5. Membatasi Aktifitas Luar
Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membahas tentang
Membangun Budaya Antikorupsi
Hasil Belajar
peserta diharapkan mampu
menerapkan Anti Korupsi
dalam melakukan kegiatan di
instansinya
Indikator Hasil Belajar
PengertianKorupsi
Upaya Pencegahan dan
PemberantasanKorupsi
Gratifikasi
BudayaAntikorupsi
1
2
3
4
PPT by EDY
11
PASAL 33 AYAT 3 UUD 1945 BERBUNYI “BUMI,
AIR DAN KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG
DI DALAMNYA DIKUASAI OLEH NEGARA DAN
DIPERGUNAKAN SEBESAR-BESARNYA
KEMAKMURAN RAKYAT”.
PASAL INI MERUPAKAN PETUNJUK DARI PARA
PENDIRI BANGSA BAHWA INDONESIA MEMILIKI
POTENSI KEKAYAAN SEBAGAI MODAL MENJADI
NEGARA YANG MAKMUR DAN SEJAHTERA.
INDONESIA MAKMUR
INDONESIA MERUPAKAN NEGARA
KEPULAUAN YANG TERDIRI DARI
13.4668 PULAU. LUAS TERTORIAL
INDONESIA ADALAH 5.193.250 KM
INDONESIA MEMILIKI
ANEKA TAMBANG
TOTAL POTENSI MARITIM
INDONESIA DIPERKIRAKAN
Rp. 7200 T
INDONESIA MERUPAKAN PRODUSEN
IKAN TERBESAR DIDUNIA. VOLUME
PRODUKSI MENCAPAI 5,71 JUTA TON
13
14
KENYATAAN….
PPT by EDY
Korupsi sudah sangat meluas secara
sistemik merasuk ke semua sektor
diberbagai tingkatan pusat dan daerah,
disemua lembaga negara eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif. Oleh karenanya
korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar
biasa (extra ordinary crimes)
16
Korupsi bukan lagi masalah lokal, melainkan
suatu fenomena transnasional yang
mempengaruhi semua masyarakat dan ekonomi.
Korupsi
DAMPAK
dari Perilaku &
Tindak Pidana
Korupsi
PPT by EDY
PPT by EDY
DAMPAK MASIF KORUPSI BAGI KEHIDUPAN SOSIAL
1. TERBATASNYA AKSES BAGI MASYARAKAT MISKIN
2. MAHANYA HARGA JASA DAN PELAYANAN PUBLIK
3. PENGENTASAN KEMISKINAN BERJALAN LAMBAT
4. MENINGKATNY
A ANGKA KRIMINALITAS
5. SOLIDARITAS SOSIAL SEMAKIN LANGKA
6. DEMORALISASI
DAMPAK MASIF KORUPSI TERHADAP EKONOMI
1. PENURUNANNYA PRODUKTIVITAS
2. LESUNYA PERTUMBUHAN EKONOMI
3. RENDAHNYA KUALITAS BARANG DAN JASA UNTUK PUBLIK
4. MENURUNNYA PENDAPATAN DARI SEKTOR PAJAK
5. MENINGKATNYA HUTANG NEGARA
sumber : https://aclc.kpk.go.id
Korupsi itu merugikan negara,
merusak mental masyarakat,serta
mengobrak-abrik tatanan dan
sistem kerja lembaga pemerintah.
Korupsi itu menyengsarakan rakyat.
Korupsi itu harus diberantas
sampai ke akar-akarnya
20
POSISI
INDONESIA
BERDASARKAN
INDEKS
PERSEPSI
KORUPSI
Sumber : TransparencyInternational
Indonesia
21
22
Korupsi makin
marak di
Indonesia
JENIS PERKARA KORUPSI
Perijinan
Penyalahgunaan Anggaran
Penyuapan
TPPU
Pengadaan Barang/Jasa
Pungutan
Merintangi Proses KPK
Pengadaan Barang/Jasa 180
Perijinan 22
Penyuapan 466
Pungutan 21
Penyalahgunaan Anggaran 46
TPPU 29
Merintangi Proses KPK 9
DATA S.D JUNI 2018
sumber : https://acch.kpk.go.id
PERKARA KORUPSI BERDASARKAN INSTANSI
DPRdan DPRD Kementerian/Lembaga BUMN/BUMD
Komisi PemerintahProvinsi Pemkab/Pemkot
DPR dan DPRD 65
Kementerian/Lembaga 287
BUMN/BUMD 51
Komisi 20
Pemerintah Provinsi 116
Pemkab/Pemkot 234
sumber : https://acch.kpk.go.id
DATA S.D JUNI 2018
PERKARA KORUPSI BERDASARKAN JABATAN
AnggotaDPRdan DPRD
Kepala
Lembaga/Kementerian
Duta Besar
Komisioner
Gubernur
Walikota/Bupatidan
Wakil
EselonI / II / III
Hakim
Jaksa
Polisi
Pengacara
Swasta
Lainnya
Korporasi
Anggota DPR dan DPRD 205
Kepala Lembaga/Kementerian 25
Duta Besar 4
Komisioner 7
Gubernur 19
Walikota/Bupatidan Wakil 84
Eselon I / II / III 188
Hakim 18
Jaksa 7
Polisi 2
Pengacara 10
Swasta 198
Lainnya 85
Korporasi 4
DATA S.D JUNI 2018
sumber : https://acch.kpk.go.id
MODUS KORUPSI DI SEKTOR KESEHATAN
MODUS
JUMLAH
KASUS
KERUGIAN
NEGARA
(RP MILIAR)
MARK UP 93 512.9
PENYALAHGUNAAN
ANGGARAN 36 173.7
PENGGELAPAN 33 70
PENYALAHGUNAAN
WEWENANG
PROYEK FIKTIF
27
11
65.8
26.9
LAPORAN FIKTIF 7 24.2
PEMOTONGAN 7 16.2
SUAP/GRATIFIKASI 4 1.6
PEMERASAN 1 0.4
SUMBER : ICW
PPT by EDY
PPT by EDY
Katakan
APA ITU KORUPSI ???
“KORUPSI” dari bahasa Latin
“corruptio” atau “corruptus”
“corruptio” dari kata “corrumpere”,
 “corruption, corrupt” (Inggris),
“corruption” (Perancis) dan
“corruptie/korruptie” (Belanda).
kebusukan, keburukan, kebejatan,
ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral,
penyimpangan dari kesucian
DEFINISI
KORUPSI
PenK
gO
ertR
iaU
nP
SI
Perbuatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak
bermoral, menyimpang dari
kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental dan umum.
by : Russy
Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan
perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan
negara, atau perekonomian negara, dipidana dengan
pidana penjara seumur hidup atau pidana paling singkat
4 (empat) tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling
sedikit Rp 200.000.000,- dan paling banyak
Rp 1.000.000.000,-
KORUPSI ADALAH
Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo. UU No 20 Tahun 2001
KORUPSI
6
2
3
4
7
5
Konflik
Kepentingan
Suap
Perbuatan
Curang
Penggelapan dalam
Jabatan
Gratifikasi
Pemerasan
KLASIFIKASI KORUPSI
Merugikan Keuangan
Negara
1
30 JENIS DELIK TINDAK PIDANA KORUPSI
(Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo. UU No 20 Tahun 2001)
Delik yg terkait dg kerugian
keuangan negara
Delik pemberian sesuatu/janji
kpd Peg Neg/PN (Penyuapan)
Delik penggelapan dalam
jabatan
Delik perbuatan pemerasan
Delik perbuatan curang
Delik benturan kepentingan
dalam pengadaan
Delik Gratifikasi
Pasal 2(1); 3
Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2);
Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b;
Ps 6(2); Ps 12 c,d
Pasal 8; 9; 10 a,b,c
Pasal 12 huruf e,f,g
Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d;
Ps 7 (2); Ps 12 huruf h
Pasal 12 huruf i
Pasal 12B jo Pasal 12C
Merupakan
delik-delik
yg diadopsi
dari KUHP
(berasal dari
pasal 1 ayat
1 sub c UU
no. 3/71)
35
FAKTOR
PENYEBAB KORUPSI
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
ASPEK PERILAKU INDIVIDU
Sifat tamak/rakus
Moral yang kurang kuat
Gaya hidup yang konsumtif
ASPEK SOSIAL
Lingkungan dalam hal ini
malah memberikan dorongan
dan bukan memberikan
hukuman pada orang ketika
menyalahgunakan
kekuasannya
ASPEK SIKAP MASYARAKAT
TERHADAP KORUPSI
Masyarakat kurang menyadari
bahwa korban korupsi
masyarakat itu sendiri
Masyarakat bersifat pasif dalam
pencegahan korupsi
ASPEK EKONOMI
Pendapatan tidak mencukupi
ASPEK POLITIS
Kepentingan politis meraih dan
mempertahan kekuasaan
Faktor Umum Yang menyebabkan Korupsi
(GONE THEORY (Jack Bologne:2006))
Greeds
(Keserakahan)
Opportunities
(Kesempatan)
Needs
(Kebutuhan)
Exposures
(Pengungkapan)
Berkaitan dengan adanya prilaku serakah yang
secara potensial ada di dalam diri seseorang
Berkaitan dengan keadaan organisasi dan instansi atau
masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka
kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan
Berkaitan dengan faktor – faktor yang dibutuhkan oleh
individu-individu untuk menunjang hidupnya yang wajar
Berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang
dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku
ditemukan melakukan kecurangan
Lanjutan.. PENYEBAB KORUPSI
Corruption by
need
Corruption by
greed
Corruption by
system
MEMAKSA:
Dilakukan karena adanya
keserakahan untuk hidup
berlebih/mewah
DIPAKSA:
Dilakukan karena kelemahan
sistem (birokrasi korup)
TERPAKSA:
Dilakukan karena ingin
mempenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari
PENYEBAB KORUPSI
39
KONSEP ANTIKORUPSI
Pengertian Antikorupsi
Antikorupsi adalah pencegahan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran
individu untuk tidak melakukan korupsi dan bagaimana menyelamatkan uang dan
aset negara
Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak terjadi
penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat.
Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang-
undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang
kebebasan mengakses informasi, undang-undang desentralisasi,
undang-undang anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat
memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol
terhadap kinerja dan penggunaan anggaran negara oleh para
pejabat negara.
Kebijakan Antikorupsi
Prinsip-prinsip Antikorupsi
Akuntabilitas (kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja)
Transparansi
Kewajaran (fairness)
Kebijakan
Kontrol kebijakan
INTI
ETOS
KERJA
Nilai-nilai
Anti
Korupsi
SIKAP
Nilai-nilai Anti Korupsi
BERJUMPA DI KERTAS
Jujur
Mandiri
Peduli
Berani
Adil
Dislipin
Tanggung
Jawab
Kerja
Keras
Sederhana
Kertas
Berjumpa
GRATIFIKASI
Adalah pemberian dalam arti luas yakni meliputi
pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalan, fasilitas
penginapan, perjalanan wisata pengobatan cuma-
cuma dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik
yang diterima di dalam negeri maupun di luar
negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan
sarana elektronik atau tanpa elektronik yang
berhubungan dengan jabatan atau kewenangan
(Pasal 12B ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001)
gratifikasi
Sanksi Gratifikasi
Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh)
tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00
(satu milyar rupiah)
PENERIMA
GRATIFIKASI
PEMBERI
GRATIFIKASI
Pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan atau
denda paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus lima
puluh juta rupiah)
SANKSI HUKUM TIDAK BERLAKU, JIKA LAPOR KOMISI
PEMBERANTASAN KORUPSI
UPG Unit
PelaksanaTeknis
Aparatur
Kemenkes
UPG Unit Utama
UPG Kemenkes
5 hari
5 hari
30 hari
5 hari
15 hari
BA
TASAN WAKTU PELAPORAN GRA
TIFIKASI
12 GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
KARENA HUBUNGAN KELUARGA
SEPANJANG TIDAK MEMILIKI
KONFLIK KEPENTINGAN
PENYELENGGARAAN PERNIKAHAN,
KELAHIRAN, AQIQAH, BAPTIS,
KHITANAN, DAN POTONG GIGI
ATAU UPACARA ADAT/AGAMA
LAIN PALING BANYAK Rp.
1.000.000
TERKAIT MUSIBAH ATAU
BENCANA PALING BANYAK Rp.
1.000.000
SESAMA PEGAWAI PADA PISAH
SAMBUT PENSIUN, PROMOSI, DAN
ULANG TAHUN (TIDAK BERBENTUK
UANG)PALINGBANYAKRp. 300.000
DENGAN TOTAL PEMBERIAN Rp.
1.000.000 DALAM 1 THN PEMBERIAN
12 GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
SESAMA REKAN KERJA PALING
BANYAK (TIDAK DALAM BENTUK
UANG) Rp. 200.000 DENGAN
TOTAL PEMBERIAN Rp. 1.000.000
DALAM (1) SATU TAHUN DARI
PEMBERI YANG SAMA
HIDANGAN ATAU SAJIAN YANG
BERLAKU UMUM
PRESTASI AKADEMIS ATAU NON
AKADEMIS YANG DIIKUTI
DENGAN MENGGUNAKAN BIAYA
SENDIRI SEPERTI KEJUARAAN,
PERLOMBAAN ATAU KOMPETENSI
TIDAK TERKAIT KEDINASAN
KEUNTUNGANATAU BUNGA DARI
PENEMPATAN DANA, INVESTASI,
ATAU KEPEMILIKIKAN SAHAM
PRIBADI BERLAKU UMUM
12 GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB
DILAPORKAN
MANFAAT BAGI SELURUH
PESERTA KOPERASI ATAU
ORGANISASI PEGAWAI
BERDASARKAN KEANGGOTAAN
YANG BERLAKU UMUM
SEMINAR KIT YANG BERBENTUK
SEPERANGKAT MODUL DAN ALAT
TULIS, SERTA SERTIFIKAT YANG
DIPEROLEH DARI KEGIATAN RESMI
KEDINASAN SEPERTI RAPAT,
SEMINAR, PELATIHAN YANG
BERLAKU UMUM
PENERIMAAN HADIAH, BEASISWA ATAU
TUNJANGAN BAIK BERUPA UANG ATAU
BARANG YANG ADA KAITANNYA
DENGAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA
YANG DIBERIKAN OLEH PEMERINTAH
ATAU PIHAK LAIN SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN
YANG BERLAKU
DIPEROLEH DARI KOMPENSASI ATAS
PROFESI DILUAR KEDINASAN YANG
TIDAK TERKAIT DENGAN TUPOKSI
DARI PEJABAT/PEGAWAI TIDAK
MEMILIKI KONFLIK KEPENTINGAN
DAN TIDAK MELANGGAR ATURAN
INTERNAL INSTANSI PEGAWAI
69
KEY WORDS….
SEKIAN & TERIMAKASIH
PPT by EDY

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Anda & hiv_aids,_ims
Anda & hiv_aids,_imsAnda & hiv_aids,_ims
Anda & hiv_aids,_ims
 
Materi narkoba
Materi narkobaMateri narkoba
Materi narkoba
 
Literasi digital resika - etika dalam ruang digital
Literasi digital   resika - etika dalam ruang digitalLiterasi digital   resika - etika dalam ruang digital
Literasi digital resika - etika dalam ruang digital
 
Bijak Menggunakan Gadget & Internet
Bijak Menggunakan Gadget & InternetBijak Menggunakan Gadget & Internet
Bijak Menggunakan Gadget & Internet
 
Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatanKomunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan
 
Integritas dalam Pekerjaan
Integritas dalam PekerjaanIntegritas dalam Pekerjaan
Integritas dalam Pekerjaan
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
 
Anti Korupsi
Anti KorupsiAnti Korupsi
Anti Korupsi
 
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui Internet
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui InternetPpt Penyebaran Berita Hoax Melalui Internet
Ppt Penyebaran Berita Hoax Melalui Internet
 
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era Digital
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era DigitalLiterasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era Digital
Literasi Digital untuk Orang Tua - Mendampingi Anak di era Digital
 
Bahaya Merokok leaflet.pdf
Bahaya Merokok leaflet.pdfBahaya Merokok leaflet.pdf
Bahaya Merokok leaflet.pdf
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 
Hiv aids dan dunia kerja
Hiv aids dan dunia kerjaHiv aids dan dunia kerja
Hiv aids dan dunia kerja
 
Skabies
Skabies Skabies
Skabies
 
Bentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasiBentuk bentuk komunikasi
Bentuk bentuk komunikasi
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Waspada Skabies di Kalangan santri
Waspada Skabies di Kalangan santriWaspada Skabies di Kalangan santri
Waspada Skabies di Kalangan santri
 
Sanitasi lingkungan
Sanitasi lingkunganSanitasi lingkungan
Sanitasi lingkungan
 
Mendampingi Anak di Era Digital
Mendampingi Anak di Era DigitalMendampingi Anak di Era Digital
Mendampingi Anak di Era Digital
 
Infeksi Menular Seksual (IMS)
Infeksi Menular Seksual  (IMS)Infeksi Menular Seksual  (IMS)
Infeksi Menular Seksual (IMS)
 

Similar to ANTI KORUPSI .pdf

(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711
(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711
(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711
Ramadhani Pratama
 
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptxAnti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
FahmiTgh
 
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja kerasMakalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
DebyNurulSyafda
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Andy Susanto
 
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsiKb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Imam Sarwo Edi
 

Similar to ANTI KORUPSI .pdf (20)

Materi Antikorupsi Dasar-utk upload.pptx
Materi Antikorupsi Dasar-utk upload.pptxMateri Antikorupsi Dasar-utk upload.pptx
Materi Antikorupsi Dasar-utk upload.pptx
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
 
Buku saku korupsi
Buku saku korupsiBuku saku korupsi
Buku saku korupsi
 
Buku Saku Korupsi
Buku Saku KorupsiBuku Saku Korupsi
Buku Saku Korupsi
 
(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711
(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711
(Upi) ko memberantas korupsi sebagai musuh bersama 250711
 
Anti korupsi
Anti korupsiAnti korupsi
Anti korupsi
 
Pendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsiPendidikan anti korupsi
Pendidikan anti korupsi
 
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptUrgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
 
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptxAnti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
Anti Korupsi_Bapelkes Mataram.pptx
 
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptUrgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
 
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
15 Materi Dasar Penyuluh Anti Korupsi.pptx
 
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja kerasMakalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
 
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digitalSituasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
 
Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsi
 
Share anti korupsi dan integritas.pptx
Share  anti korupsi dan  integritas.pptxShare  anti korupsi dan  integritas.pptx
Share anti korupsi dan integritas.pptx
 
PPT_Anti_Korupsi.PPTX
PPT_Anti_Korupsi.PPTXPPT_Anti_Korupsi.PPTX
PPT_Anti_Korupsi.PPTX
 
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsiKb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
 
Anti Korupsi 212.pdf
Anti Korupsi 212.pdfAnti Korupsi 212.pdf
Anti Korupsi 212.pdf
 

Recently uploaded

UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
Sumardi Arahbani
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
muhammadrezza14
 
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBDPermendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Sumardi Arahbani
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
ssuser8b8170
 

Recently uploaded (9)

aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niagaaspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
aspek hukum ttg kepailitan, pkpu, pengadilan niaga
 
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdfUU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
UU-HKPD-Bahan-Sosialisasi-UU-No-1-tahun-2022-HKPD.pdf
 
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usahamateri hukum bisnis hukum persaingan usaha
materi hukum bisnis hukum persaingan usaha
 
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapanPotensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
Potensi Pelanggaran pemilu 2024 kesiapan
 
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptxPPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
PPT-UEU-Manajemen-Logistik-Pelayanan-Kesehatan-Pertemuan-5.pptx
 
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBDPermendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
Permendagri No 15 Tahun 2023 Pedoman Penyusunan APBD
 
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forumpilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
pilihan hukum dan perjanjian internasional dan pilihan forum
 
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggimateri hukum perbankan di Indonesia  untuk perguruan tinggi
materi hukum perbankan di Indonesia untuk perguruan tinggi
 
interpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptxinterpretasi literal and purposive .pptx
interpretasi literal and purposive .pptx
 

ANTI KORUPSI .pdf

  • 2. Keamanan Perangkat Jika perangkat yang digunakan sedang tersambung ke pusat listrik, pastikan kabelnya dalam kondisi aman Keamanan Jaringan Internet Jika memanfaatkan jaringan internet di area publik, pastikan keamanan data pribadi anda Safety Briefing
  • 3. Kondisi darurat Jika terjadi kondisi darurat, misalnya gempa bumi, kebakaran dll saat acara, harap tetap tenang dan jangan panik. Ikuti petunjuk keselamatan sesuai dengan arahan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pesan Kesehatan Patuhi Protokol Kesehatan : 1. Menjaga Jarak 2. Memakai Masker 3. Mencuci Tangan Pakai Sabun 4. Menjauhi Kerumunan 5. Membatasi Aktifitas Luar
  • 4. Deskripsi Singkat Mata pelatihan ini membahas tentang Membangun Budaya Antikorupsi
  • 5. Hasil Belajar peserta diharapkan mampu menerapkan Anti Korupsi dalam melakukan kegiatan di instansinya
  • 6. Indikator Hasil Belajar PengertianKorupsi Upaya Pencegahan dan PemberantasanKorupsi Gratifikasi BudayaAntikorupsi 1 2 3 4
  • 8. 11
  • 9. PASAL 33 AYAT 3 UUD 1945 BERBUNYI “BUMI, AIR DAN KEKAYAAN ALAM YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA DIKUASAI OLEH NEGARA DAN DIPERGUNAKAN SEBESAR-BESARNYA KEMAKMURAN RAKYAT”. PASAL INI MERUPAKAN PETUNJUK DARI PARA PENDIRI BANGSA BAHWA INDONESIA MEMILIKI POTENSI KEKAYAAN SEBAGAI MODAL MENJADI NEGARA YANG MAKMUR DAN SEJAHTERA. INDONESIA MAKMUR INDONESIA MERUPAKAN NEGARA KEPULAUAN YANG TERDIRI DARI 13.4668 PULAU. LUAS TERTORIAL INDONESIA ADALAH 5.193.250 KM INDONESIA MEMILIKI ANEKA TAMBANG TOTAL POTENSI MARITIM INDONESIA DIPERKIRAKAN Rp. 7200 T INDONESIA MERUPAKAN PRODUSEN IKAN TERBESAR DIDUNIA. VOLUME PRODUKSI MENCAPAI 5,71 JUTA TON
  • 10. 13
  • 11. 14
  • 13. Korupsi sudah sangat meluas secara sistemik merasuk ke semua sektor diberbagai tingkatan pusat dan daerah, disemua lembaga negara eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Oleh karenanya korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crimes) 16 Korupsi bukan lagi masalah lokal, melainkan suatu fenomena transnasional yang mempengaruhi semua masyarakat dan ekonomi. Korupsi
  • 14. DAMPAK dari Perilaku & Tindak Pidana Korupsi PPT by EDY
  • 16. DAMPAK MASIF KORUPSI BAGI KEHIDUPAN SOSIAL 1. TERBATASNYA AKSES BAGI MASYARAKAT MISKIN 2. MAHANYA HARGA JASA DAN PELAYANAN PUBLIK 3. PENGENTASAN KEMISKINAN BERJALAN LAMBAT 4. MENINGKATNY A ANGKA KRIMINALITAS 5. SOLIDARITAS SOSIAL SEMAKIN LANGKA 6. DEMORALISASI DAMPAK MASIF KORUPSI TERHADAP EKONOMI 1. PENURUNANNYA PRODUKTIVITAS 2. LESUNYA PERTUMBUHAN EKONOMI 3. RENDAHNYA KUALITAS BARANG DAN JASA UNTUK PUBLIK 4. MENURUNNYA PENDAPATAN DARI SEKTOR PAJAK 5. MENINGKATNYA HUTANG NEGARA sumber : https://aclc.kpk.go.id
  • 17. Korupsi itu merugikan negara, merusak mental masyarakat,serta mengobrak-abrik tatanan dan sistem kerja lembaga pemerintah. Korupsi itu menyengsarakan rakyat. Korupsi itu harus diberantas sampai ke akar-akarnya 20
  • 19. 22
  • 21. JENIS PERKARA KORUPSI Perijinan Penyalahgunaan Anggaran Penyuapan TPPU Pengadaan Barang/Jasa Pungutan Merintangi Proses KPK Pengadaan Barang/Jasa 180 Perijinan 22 Penyuapan 466 Pungutan 21 Penyalahgunaan Anggaran 46 TPPU 29 Merintangi Proses KPK 9 DATA S.D JUNI 2018 sumber : https://acch.kpk.go.id
  • 22. PERKARA KORUPSI BERDASARKAN INSTANSI DPRdan DPRD Kementerian/Lembaga BUMN/BUMD Komisi PemerintahProvinsi Pemkab/Pemkot DPR dan DPRD 65 Kementerian/Lembaga 287 BUMN/BUMD 51 Komisi 20 Pemerintah Provinsi 116 Pemkab/Pemkot 234 sumber : https://acch.kpk.go.id DATA S.D JUNI 2018
  • 23. PERKARA KORUPSI BERDASARKAN JABATAN AnggotaDPRdan DPRD Kepala Lembaga/Kementerian Duta Besar Komisioner Gubernur Walikota/Bupatidan Wakil EselonI / II / III Hakim Jaksa Polisi Pengacara Swasta Lainnya Korporasi Anggota DPR dan DPRD 205 Kepala Lembaga/Kementerian 25 Duta Besar 4 Komisioner 7 Gubernur 19 Walikota/Bupatidan Wakil 84 Eselon I / II / III 188 Hakim 18 Jaksa 7 Polisi 2 Pengacara 10 Swasta 198 Lainnya 85 Korporasi 4 DATA S.D JUNI 2018 sumber : https://acch.kpk.go.id
  • 24. MODUS KORUPSI DI SEKTOR KESEHATAN MODUS JUMLAH KASUS KERUGIAN NEGARA (RP MILIAR) MARK UP 93 512.9 PENYALAHGUNAAN ANGGARAN 36 173.7 PENGGELAPAN 33 70 PENYALAHGUNAAN WEWENANG PROYEK FIKTIF 27 11 65.8 26.9 LAPORAN FIKTIF 7 24.2 PEMOTONGAN 7 16.2 SUAP/GRATIFIKASI 4 1.6 PEMERASAN 1 0.4 SUMBER : ICW
  • 28. “KORUPSI” dari bahasa Latin “corruptio” atau “corruptus” “corruptio” dari kata “corrumpere”,  “corruption, corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis) dan “corruptie/korruptie” (Belanda). kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian DEFINISI KORUPSI
  • 29. PenK gO ertR iaU nP SI Perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material, mental dan umum. by : Russy
  • 30. Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara, atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 tahun, denda paling sedikit Rp 200.000.000,- dan paling banyak Rp 1.000.000.000,- KORUPSI ADALAH Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo. UU No 20 Tahun 2001
  • 32. 30 JENIS DELIK TINDAK PIDANA KORUPSI (Menurut UU No 31 Tahun 1999 Jo. UU No 20 Tahun 2001) Delik yg terkait dg kerugian keuangan negara Delik pemberian sesuatu/janji kpd Peg Neg/PN (Penyuapan) Delik penggelapan dalam jabatan Delik perbuatan pemerasan Delik perbuatan curang Delik benturan kepentingan dalam pengadaan Delik Gratifikasi Pasal 2(1); 3 Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2); Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b; Ps 6(2); Ps 12 c,d Pasal 8; 9; 10 a,b,c Pasal 12 huruf e,f,g Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d; Ps 7 (2); Ps 12 huruf h Pasal 12 huruf i Pasal 12B jo Pasal 12C Merupakan delik-delik yg diadopsi dari KUHP (berasal dari pasal 1 ayat 1 sub c UU no. 3/71) 35
  • 33. FAKTOR PENYEBAB KORUPSI FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL ASPEK PERILAKU INDIVIDU Sifat tamak/rakus Moral yang kurang kuat Gaya hidup yang konsumtif ASPEK SOSIAL Lingkungan dalam hal ini malah memberikan dorongan dan bukan memberikan hukuman pada orang ketika menyalahgunakan kekuasannya ASPEK SIKAP MASYARAKAT TERHADAP KORUPSI Masyarakat kurang menyadari bahwa korban korupsi masyarakat itu sendiri Masyarakat bersifat pasif dalam pencegahan korupsi ASPEK EKONOMI Pendapatan tidak mencukupi ASPEK POLITIS Kepentingan politis meraih dan mempertahan kekuasaan
  • 34. Faktor Umum Yang menyebabkan Korupsi (GONE THEORY (Jack Bologne:2006)) Greeds (Keserakahan) Opportunities (Kesempatan) Needs (Kebutuhan) Exposures (Pengungkapan) Berkaitan dengan adanya prilaku serakah yang secara potensial ada di dalam diri seseorang Berkaitan dengan keadaan organisasi dan instansi atau masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan Berkaitan dengan faktor – faktor yang dibutuhkan oleh individu-individu untuk menunjang hidupnya yang wajar Berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku ditemukan melakukan kecurangan
  • 36. Corruption by need Corruption by greed Corruption by system MEMAKSA: Dilakukan karena adanya keserakahan untuk hidup berlebih/mewah DIPAKSA: Dilakukan karena kelemahan sistem (birokrasi korup) TERPAKSA: Dilakukan karena ingin mempenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari PENYEBAB KORUPSI 39
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46. KONSEP ANTIKORUPSI Pengertian Antikorupsi Antikorupsi adalah pencegahan yang dilakukan untuk meningkatkan kesadaran individu untuk tidak melakukan korupsi dan bagaimana menyelamatkan uang dan aset negara
  • 47. Kebijakan anti korupsi mengatur tata interaksi agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat merugikan negara dan masyarakat. Kebijakan anti korupsi tidak selalu identik dengan undang- undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang kebebasan mengakses informasi, undang-undang desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun lainnya yang dapat memudahkan masyarakat mengetahui sekaligus mengontrol terhadap kinerja dan penggunaan anggaran negara oleh para pejabat negara. Kebijakan Antikorupsi
  • 48. Prinsip-prinsip Antikorupsi Akuntabilitas (kesesuaian antara aturan dan pelaksanaan kerja) Transparansi Kewajaran (fairness) Kebijakan Kontrol kebijakan
  • 52. Adalah pemberian dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata pengobatan cuma- cuma dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa elektronik yang berhubungan dengan jabatan atau kewenangan (Pasal 12B ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001) gratifikasi
  • 53.
  • 54. Sanksi Gratifikasi Pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) PENERIMA GRATIFIKASI PEMBERI GRATIFIKASI Pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan atau denda paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) SANKSI HUKUM TIDAK BERLAKU, JIKA LAPOR KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58. UPG Unit PelaksanaTeknis Aparatur Kemenkes UPG Unit Utama UPG Kemenkes 5 hari 5 hari 30 hari 5 hari 15 hari BA TASAN WAKTU PELAPORAN GRA TIFIKASI
  • 59. 12 GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN KARENA HUBUNGAN KELUARGA SEPANJANG TIDAK MEMILIKI KONFLIK KEPENTINGAN PENYELENGGARAAN PERNIKAHAN, KELAHIRAN, AQIQAH, BAPTIS, KHITANAN, DAN POTONG GIGI ATAU UPACARA ADAT/AGAMA LAIN PALING BANYAK Rp. 1.000.000 TERKAIT MUSIBAH ATAU BENCANA PALING BANYAK Rp. 1.000.000 SESAMA PEGAWAI PADA PISAH SAMBUT PENSIUN, PROMOSI, DAN ULANG TAHUN (TIDAK BERBENTUK UANG)PALINGBANYAKRp. 300.000 DENGAN TOTAL PEMBERIAN Rp. 1.000.000 DALAM 1 THN PEMBERIAN
  • 60. 12 GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN SESAMA REKAN KERJA PALING BANYAK (TIDAK DALAM BENTUK UANG) Rp. 200.000 DENGAN TOTAL PEMBERIAN Rp. 1.000.000 DALAM (1) SATU TAHUN DARI PEMBERI YANG SAMA HIDANGAN ATAU SAJIAN YANG BERLAKU UMUM PRESTASI AKADEMIS ATAU NON AKADEMIS YANG DIIKUTI DENGAN MENGGUNAKAN BIAYA SENDIRI SEPERTI KEJUARAAN, PERLOMBAAN ATAU KOMPETENSI TIDAK TERKAIT KEDINASAN KEUNTUNGANATAU BUNGA DARI PENEMPATAN DANA, INVESTASI, ATAU KEPEMILIKIKAN SAHAM PRIBADI BERLAKU UMUM
  • 61. 12 GRATIFIKASI YANG TIDAK WAJIB DILAPORKAN MANFAAT BAGI SELURUH PESERTA KOPERASI ATAU ORGANISASI PEGAWAI BERDASARKAN KEANGGOTAAN YANG BERLAKU UMUM SEMINAR KIT YANG BERBENTUK SEPERANGKAT MODUL DAN ALAT TULIS, SERTA SERTIFIKAT YANG DIPEROLEH DARI KEGIATAN RESMI KEDINASAN SEPERTI RAPAT, SEMINAR, PELATIHAN YANG BERLAKU UMUM PENERIMAAN HADIAH, BEASISWA ATAU TUNJANGAN BAIK BERUPA UANG ATAU BARANG YANG ADA KAITANNYA DENGAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA YANG DIBERIKAN OLEH PEMERINTAH ATAU PIHAK LAIN SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN YANG BERLAKU DIPEROLEH DARI KOMPENSASI ATAS PROFESI DILUAR KEDINASAN YANG TIDAK TERKAIT DENGAN TUPOKSI DARI PEJABAT/PEGAWAI TIDAK MEMILIKI KONFLIK KEPENTINGAN DAN TIDAK MELANGGAR ATURAN INTERNAL INSTANSI PEGAWAI
  • 62.
  • 63.
  • 64. 69
  • 65. KEY WORDS…. SEKIAN & TERIMAKASIH PPT by EDY