4. Tanaman kopi (Coffea arabica L)
merupakan salah satu komoditas
penting di Indonesia. Hal tersebut
dibuktikan dengan adanya
kebijakan yang menetapkan
tentang perkopian dengan cara
meninggalkan mutu dan
produktivitas serta memperluas
areal kupi khususnya kopi Arabika
(Fatkhusana E. 2008). Kopi jenis
Arabika hanya ditanam oleh
kurang dari 10% petani kopi di
provinsi Bengkulu, Lampung, dan
Sumatra Selatan. Kopi Arabika
umumnya ditanam petani di Aceh,
Sumatra Utara, Sulawesi Selatan,
Bali dan Nusa Tenggara Timur
(Siahaan, 2008).
Latar Belakang Masalah
4
Untuk mendapatkan bibit
tanaman kopi yang baik di
anjurkan harus memperhatikan
jenis dan varietas yang akan di
tanam, pemilihan bibit
merupakan langkah awal yang
sangat menentukan
keberhasilan budidaya tanaman
kopi, pemilihan bibit tanaman
kopi mencakup beberapa hal
yaitu, pemilihan varietas unggul
yang sesuai, macam-macam
bibit dan sumber bibitnya.
5. Latar Belakang Masalah
5
Maka dari itu untuk
memperoleh produksi kopi
yang berkualitas dalam bidang
pertanian maka perlu di
lakukan beberapa cara untuk
mencapai cara tersebut
dengan dilakukannya
percobaan untuk mengetahui
Pengaruh Pemberian Pupuk
UREA dan Asam Humat
Terhadap Pertumbuhan Kopi
Arabika (Coffeaa Arabica L ).
Demikian pula dalam usaha
pembudidayaannya terdapat
beberapa faktor yang
menentukan keberhasilan
budidaya kopi, yaitu teknik
penyediaan sarana produksi,
proses produksi atau budidaya,
teknik penanganan pasca panen,
pengolahan (AgroIndustri), dan
sistem pemasarannya. Faktor
tersebut merupakan kegiatan
yang berkesinambungan yang
harus di terapkan dengan baik
dan benar.
6. Rumusan Masalah
Seberapa besar pengaruh pemberian
pupuk UREA dan Asam Humat dengan
beberapa takaran terhadap pertumbuhan
dan hasil tanaman kopi arabika.
6
7. 01
Mempelajari pengaruh pemberian pupuk UREA
dan Asam Humat dengan konsentrasi yang
berbeda terhadap dinamika pertumbuhan bibit
tanaman biji kopi jenis arabika.
02
Memberikan informasi yang lebih akurat tentang
konsentrasi pupuk UREA yang optimal bagi
pertumbuhan bibit tanaman kopi jenis arabika.
03
Memberikan metode pembibitan yang terbaik
dalam rangka pengembangan tanaman kopi
khususnya ditingkat petani.
Tujuan Penelitian
7
9. Tinjauan Pustaka
9
Taksonomi Tanaman
Tanaman kopi merupakan tanaman perkebunan yang berasal dari Benua Afrika, tepatnya dari negara
Ethiopia pada abad ke-9. Suku Ethiopia memasukan biji kopi sebagai makanan mereka yang
dikombinasikan dengan makanan makanan pokok lainnya, seperti daging dan ikan. Tanaman ini mulai
diperkenalkan di dunia pada abad ke-17 di India. Taksonomi tanaman kopi arabika sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Gentianacea
Family : Rubiaceae
Genus : Coffea
Spesies : Coffea arabica L.
10. Tinjauan Pustaka
10
Morfologi Tanaman Kopi
• Akar tanaman berkeping dua (dikotil) dengan akar
tunggang.
• Batang dan Cabang pada batang tumbuh lima
macam cabang yaitu cabang primer, sekunder,
reproduksi, balik dan kipas.
• Daun daun berbentuk seperti telur, bergaris ke
samping, bergerombol, hijau pekat, kekar, dan
meruncing di bagian ujungnya.
• Bunga terbentuk pada akhir musim hujan dan akan
menjadi buah hingga siap petik pada musim kemarau.
• Buah buah kopi mentah berwarna hijau muda,
setelah itu berubah menjadi hijau tua, kuning. Buah
kopi matang berwarna merah atau merah tua.
Fase-Fase Pertumbuhan Tanaman
Kopi
• bulan fase serdadu yaitu kecambah
yang belum mekar
• 2-3 bulan fase kepelan yaitu
kecambah yang telah mekar
• 3-12 bulan fase bibit yang terdiri dari
beberapa daun sempurna
11. 11
Tinjauan Pustaka
Syarat Tumbuh
• Tanaman kopi dapat tumbuh secara optimal pada 20 LS-20 LU. Curah hujan yang dikehendaki
antara 1.500 sampai 2.500 mm/tahun dengan suhu maksimum 25 C-30 C. Ketinggian tempat dari
permukaan lauttergantung pada jenisnya, untuk jenis Arabika sekitar 1.000-2.100 m dpl dan jenis
kopi Robusta sekitar 400-1.200 m dpl (Pangabean, 2001).
• Jenis arabika, jumlah curah hujan yang dibutuhkan sekitar 1.500-2.500 mm/tahun dan bulan kering
1-3 bulan (PPKK,1997). Untuk jenis Robusta jumlah curah hujan yang di perlukan maksimal 2.000
mm/tahun. Tanaman kopi menghendaki sinar matahari pada musim kemarau atau akhir musim
hujan. Pada saat itu tanaman bersiap-siap menghasilkan kuncup bunga sehingga perlu dirangsang
oleh sinar matahari.
Sumber Bibit
• Bibit yang baik adalah bibit yang berasal dari pohon induk tanaman yang baik dengan pertumbuhan
dan potensi produksi yang tinggi dan pertumbuhan yang normal serta pertumbuhan bibit yang
seragam.
12. 12
Tinjauan Pustaka
Pupuk UREA
• Pemberian pupuk urea di aplikasikan dengan cara di benamkan di sekitar perakaran dengan jarak
diukur tepat di bawah kanopi terujung setiap tanaman dengan kedalaman 2 cm. Aplikasi pupuk
dilakukan 2 kali pemberian sebanyak ½ dosis setiap kali pemberian yaitu pada umur 2 minggu, 4
minggu dan 6 minggu setelah pindah tanam (MSPT). Pemberian pupuk urea dilakukan pada pagi
hari maupun sore hari.
Asam Humat
• Zat organik yang memiliki struktur molekul kompleks dengan berat molekul tinggi (makromolekul atau
polimer organik) yang mengandung gugus aktif. Di alam, asam humat terbentuk melalui proses
fisika, kimia, dan biologi dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan maupun hewan melalui
proses humifikasi.
13. 01
Terdapat satu konsentrasi pupuk UREA dan Asam
Humat yang memberikan pengaruh terbaik dan
hasil tertinggi terhadap dinamika pertumbuhan bibit
tanaman kopi jenis Arabika.
02
Tingkat efektivitas pemberian pupuk UREA akan
memberikan hasil polong dan buah yang sehat dan
berkualitas
Hipotesis
13
15. 15
Waktu dan Tempat
• Bulan Maret – Juni tahun 2022 di Dusun Klangon, Desa Cangkringan, Kecamatan Cangkringan DIY
Bahan dan Alat
• Bibit kopi dari jenis arabika, tanah, pupuk UREA, Asam Humat, air, label, dan lubang tanaman
40cm x 40cm
• Mistar/meteran, ATK, ember, jangka sorong, kertas, dan kamera.
Metode Percobaan
• RAKL dengan tiga perlakuan ( pemberian UREA dan Asam Humat dengan kontrol, konsentrasi
2gr/tnm, dan 4gr/tnm) dan enam ulangan.
Metode penelitian
17. 17
Teknik Pelaksanaan
Persiapan Bibit
Bibit yang akan diberi
perlakuan adalah kopi
jenis Arabika yang telah
berumur 2 bulan dan
mempunyai tinggi relatif
seragam (30-35cm).
Aplikasi Pupuk
Pupuk UREA dilarutkan
dalam 1 liter air atau
ditaburkan disekitaran
tanaman kopi arabika
sesuai perlakuan, pupuk
diaplikasikan dua minggu
sekali selama 3 bulan.
Aplikasi Perlakuan
Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan
adalah penyiraman pagi atau
sore hari tergantung kondisi
tanam, penyiangan dilakukan
apabila ada gulma yang
tumbuh dilahan.
Dilakukan setelah
tanaman berumur 2
minggu setelah tanam.
Pengaplikasian sekali
dalam 2 minggu selama
3 bulan sehingga ada 6
kali perlakuan.
01
02 04
03
18. 18
Komponen Pengamatan
01
02
03
Tinggi tanaman (cm)
Tinggi tanaman diukur setiap dua minggu mulai
dari pangkal batang hingga titik tumbuh
tanaman dengan menggunakan mistar.
Jumlah Daun (Helai)
Jumlah helai daun yang tumbuh dihitung setiap
dua minggu dengan menghitung pertambahan
jumlah daun pada bibit.
Diameter Batang
Pertambahan diameter batang di ukur setiap
dua minggu pada bagian tengah batang yang
muncul di permukaan tanah.
20. Analisis Hasil
Pengamatan dilakukan selama 3 bulan dengan variabel pengamatan meliputi Tinggi tanaman, Diameter
batang, Jumlah daun, agar dapat mengetahui adanya pengaruh berbagai jenis pupuk terhadap
pertumbuhan dan hasil varietas tanaman dilakukan analisis sidik ragam 1% dan 5%. Analisis sidik ragam
menunjukkan perlakuan berbagai jenis pupuk dan media tanam yang berpengaruh pada tinggi tanaman,
diameter batang, jumlah daun. Sedangkan pada dosis pupuk urea berpengaruh nyata pada pada variabel
tinggi tanaman.
22. Analisis Uji Lanjut DMRT
22
Pengaruh Faktor Tunggal H (Asam Humat ) terhadap Tinggi Tanaman
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa pemberian Asam Humat H1 (10 cc/tanaman)
dapat meningkatkan tinggi tanaman sebesar 0,31 cm
23. Analisis Uji Lanjut DMRT
23
Pengaruh Faktor Tunggal C (Pupuk UREA ) terhadap Tinggi Tanaman
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa pemberian pupuk UREA sebanyak 0gr/tanaman dapat
meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman sebesar 1,31 cm dari pengurangan pupuk urea dosis
(4gr) dengan pupuk urea dosis (2gr). Sedangkan, pemberian pupuk UREA sebanyak
2gr/tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman sebesar 0,98 cm dari
pengurangan pupuk urea dosis (4gr) dengan pupuk urea dosis (0gr)
24. 24
Pembahasan
• Pada penelitian ini terdapat perbedaan interaksi antara pupuk urea dan asam humat, diduga karena
beberapa faktor pada pelaksaan penelitian yaitu sebelum dilakukan penanaman tidak dilakukan
pengecekan PH tanah terlebih dahulu dan pada saat tanaman baru selesai ditanam terjadi hujan
setiap hari sehingga dapat diduga keadaan media tanam menjadi masam.
• Dari keseluruhan data uji lanjut pengaruh penggunaan pupuk urea dan asam humat menunjukkan
jenis tanaman kopi arabika pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun
menghasilkan nilai yang tidak tinggi namun juga tidak begitu rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian
Kristian Nababan (2020) yang menyatakan bahwa pemberian pupuk urea dan asam humat secara
umum memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman kopi arabika serta menghasilkan
hasil tanaman kopi arabika yang normal.
• Analisis sidik ragam menunjukkan adanya perlakuan tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah
daun yang berbeda beda. Peningkatan asam humat pada tinggi tanaman H0 dan H1 menyebabkan
tinggi tanaman dengan hasil yang signifikan. Kombinasi pupuk urea 2gr dengan media tanam
campuran asam humat dan pasir menghasilkan tinggi tanaman lebih tinggi dibandingkan perlakuan
H0 dan H1 (asam humat). Sedangkan kombinasi pupuk urea 4gr dengan media tanam campuran
asam humat dan pasir menghasilkan tinggi tanaman cenderung normal dari C0 dan C1 karena pupuk
urea nya terlalu banyak maka tanaman kopi arabika cenderung mengalami pertumbuhan terganggu.
25. 25
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa adanya interaksi antara penggunaan
asam humat dan pupuk urea pada varietas bibit tanaman kopi arabika dalam meningkatkan
pertumbuhan tinggi bibit tanaman kopi. Dengan kombinasi pupuk urea 2gr dan asam humat yang
mengasilkan tinggi lebih dibandingkan menggunakan asam humat saja.
Secara tunggal pupuk urea 2gr berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman karena
pemberian pupuk urea dosis 2gr sangat cocok daripada 4gr yang mengganggu bibit tanaman kopi.