SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Barabai Nov 2022 BPTP Kal Sel
Budidaya Tanaman
Kopi
1. Dari luas sebanyak 1.230.495 ha ditahun
2014, 96,19% diusahakan oleh rakyat (PR),
sisanya diusahakan oleh perkebunan besar
milik swasta (PBS) sebesar1,99%, dan
perkebunan besar milik negara (PBN)
sebesar 1,82% (Ditjen Perkebunan, 2015)
2. Jika dilihat dari jenis kopi yang diusahakan,
maka kopi robusta mendominasi produksi kopi
Indonesia yaitu sebanyak 73,57% sementara
sisanya 26,43% adalah kopi arabika
3. Di dunia, Indonesia penghasil kopi terbesar ke
4 setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.
(Pusdatin Kementan, 2016)
Kopi di Indonesia
Penyebaran Kopi Di Indonesia
Kopi (Coffea sp.) adalah tanaman asli Ethiopia
Afrika timur yang terdiri dari empat spesies utama
yaitu
1. Arabika (Coffea arrabica Linn),
2. Robusta (Coffea canehora Pierre ex Frohen),
3. Liberika (Coffea liberika),
4. Ekselsa (Coffea excelsa).
Jenis kopi yang dikenal memiliki nilai ekonomis dan diperdagangkan secara
komersial yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Sementara itu, jenis kopi
liberika dan kopi ekselsa kurang ekonomis dan kurang komersial.
Jenis Kopi
1. Kopi arabika (Coffea arabica) berasal dari Ethiopia. Tumbuh di
ketinggian di atas 500 -2000 meter dpl, dengan curah hujan berkisar
1200 - 2000 mm per tahun dengan suhu lingkungan berkisar 15 – 24C.
Beberapa varietas unggul yang ditanam di Indonesia: S 795, USDA
762, Andung Sari-1 dan Sigarar Utang.
2. Kopi arabika bagus ditanam pada lahan yang subur dan kaya
kandungan bahan organik. Tingkat keasamaan tanah yang cocok
berkisar 5,5 – 6.
3. Kopi arabika memiliki aroma yang kuat, sifat kekentalan (body) ringan
hingga sedang dan tingkat keasaman tinggi. Kandungan kafeinnya
lebih rendah dibanding robusta yaitu 0,8 - 1,5%
4. Semakin tinggi lahan perkebunan maka tanaman kopi Arabika akan
tumbuh lebih lambat dan menghasilkan buah lebih kecil, padat, tetapi
menjadi lebih beraroma
Kopi Arabika
1. Tanaman kopi arabika pendek menyerupai
perdu dengan ketinggian 2-3 meter. Batang
berdiri tegak dengan bentuk membulat.
2. Warna daun kopi arabika hijau mengkilap
seperti memiliki lapisan lilin. Daun yang
telah tua berwarna hijau gelap. Bentuk
daun memanjang atau lonjong dengan
ujung daun meruncing.
3. Kopi arabika mulai berbunga setelah musim
hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun.
Bunga kopi berwarna putih. Dari bentuk
kuncup hingga menjadi buah yang siap
panen membutuhkan waktu 8-11 bulan.
4. Buahnya bulat seperti telur, dengan warna
buah hijau kemudian berubah menjadi
merah terang saat matang. Apabila buah
telah matang cenderung mudah rontok.
Pohon kopi arabika mempunyai perakaran
tunjang yang dalam
Kopi Arabika
1. Kopi Robusta (Coffea canephora) berasal dari kata ‘robust’
yang artinya kuat, tingkat kekentalan(body) yang kuat.
2. Bisa tumbuh di dataran rendah, Suhu optimal pertumbuhan
kopi robusta berkisar 24 – 30C dengan curah hujan 2000-3000
mm per tahun. Kopi Robusta sangat cocok ditanam di daerah
tropis yang basah.
3. Dengan budidaya intensif akan mulai berbuah pada umur 2,5
tahun. Agar berbuah dengan baik, tanaman ini membutuhkan
waktu kering 3 - 4 bulan dalam setahun dengan beberapa kali
turun hujan
4. Kopi robusta dianjurkan dibudidayakan dibawah naungan
pohon lain.
5. Kopi Robusta memiliki aroma tidak sekuat jenis kopi arabika,
6. tingkat kekentalan (body) sedang hingga kuat dan cita rasa
pahit. Kandungan kafein robusta lebih dari dua kali lipat
arabika, yaitu berkisar 1,7 - 4%
Kopi Robusta
Ciri khas kopi Robusta
• Tanaman ini memiliki perakaran yang dangkal.
• Batang berkayu, keras, putih keabu-abuan, cabang primer
tersebut cukup lentur sehingga berbentuk seperti payung.
Bentuk daun tipis agak bulat menyerupai telur dengan
ujung daun runcing hingga tumpul (panjangnya 5-15 cm,
lebar 4-6,5 cm). Daunnya tumbuh pada batang, cabang
dan ranting.
• Berbunga mulai umur 2 tahun. Bunga tumbuh pada ketiak
cabang primer. Pada tiap ketiak terdapat 3-4 kelompok
bunga dan biasanya mekar di awal musim kemarau.
Berbeda dengan tanaman kopi arabika, bunga robusta
melakukan penyerbukan secara silang..
• Buah saat matang akan berubah menjadi kemerahan.
Setelah matang penuh, buah robusta menempel dengan
kuat pada tangkainya. Rentang waktu dari mulai berbunga
sampai buah siap untuk dipanen sekitar 10-11 bulan.
Kopi Robusta
• Kopi liberika dan ekselsa kurang ekonomis dan komersial karena
memiliki banyak variasi bentuk dan ukuran biji serta kualitas citarasa
yang kurang.
• Kopi Liberika dapat tumbuh baik pada lahan-lahan marjinal, khususnya
pada lahan gambut, toleran terhadap penyakit karat daun dan terhadap
serangan penggerek buah. Kopi Liberika memiliki kadar kafein antara
1,1- 1,3% hampir sebanding kadar kafein kopi Arabika berkisar antara
0,9-1,8%
• Kopi ekselsa umumnya ditanam dengan tingkat perawatan yang
sederhana dan tanpa dipangkas. Penanganan yang diperlukan dalam
budidaya kopi ekselsa adalah memperbaiki citarasanya, dengan seleksi
dan persilangan. Tanaman kopi ekselsa dapat tumbuh pada lahan
dengan lingkungan yang tidak sesuai untuk pertumbuhan spesies
tanaman kopi yang
Kopi Liberika dan Kopi Ekselsa
Kopi Liberika daging buahnya tebal daunnya berwarna hijau atau hijau
sedikit kecokelatan,
Kopi Ekselsa daging buahnya tipis mirip kopi Arabika dan daun bagian
permukaan bawah daun berwarna merah kecokelatan
Bentuk biji kopi
• Tanaman kopi dapat diperbanyak dengan
cara vegetatif menggunakan bagian dari
tanaman dan generatif menggunakan
benih atau biji.
• Kopi robusta diperbanyak secara
vegetatif, sehingga bahan tanaman yang
digunakan berupa klon. Sedangkan kopi
arabika biasanya diperbanyak dengan
benih sehingga bahan tanam anjurannya
berupa varietas
• Perbanyakan secara generatif lebih umum
digunakan karena mudah dalam
pelaksanaanya, lebih singkat untuk
menghasilkan bibit siap tanam
dibandingkan dengan perbanyakan bibit
secara vegetatif (klonal)
Cara Perbanyakan Tanaman
• Persiapan biji berupa biji dari tanaman umur > 5 tahun, produksinya tinggi,
ukuran biji normal dan masak (warna merah hitam), bebas dari hama dan
penyakit, berkulit licin dan tidak cacat, Pohon terbaik buah masak terbaik.
• Pelepasan kulit biji dengan cara di injak-injak, lendir yang masih dapat
digosok dengan abu dapur/diremas-remas dengan tangan, dibersihkan
dengan air bersih
• Persemaian berupa lahan yang datar dan tidak tergenang, dekat sumber
air, bebas gangguan hewan, dekat dengan pembibitan, mudah diawasi
Penyiapan Persemaian; tanah di cangkul sedalam 30 cm, dibersihkan dari
bebatuan, kerikil dan rumput. Buat bedengan PLT : (10x120x30) cm.
Bedengan di taburi pasir setebal ± 5 cm. Beri naungan . Biji disemaikan
sedalam 0,5 cm, jarak 3 cm dengan posisi biji tertelungkup. Tutup
persemaian dengan potongan-potongan jerami. Lakukan penyiraman pagi
dan sore sampai kecambah berumur 2,5 bulan
Perbanyakan Generatif
1. Pembibitan langsung di tanah; tanah diolah sedalam 60 cm dan
dicampur pupuk kandang. Buat bedengan seperti pada saat membuat
persemaian. Pindahkan tanaman muda dari persemaian secara hati-
hati dengan menggunakan solet dari bambu. Tanam dengan jarak 20 x
20 cm.
2. Kantong plastik (polybag); bibit dari persemaian dipindahkan dengan
hati-hati ke dalam kantong plastik yang telah diisi tanah + pupuk
kandang. Letakkan teratur di atas tempat yang telah disiapkan, serta
diberi naungan
Perbanyakan Generatif
Perbanyakan Generatif
• Kelebihan Perbannyakan secara generatif Tanaman yang
dihasilkan memiliki perakaran yang kuat. Biaya yang
dikeluarkan relatif murah. Umur tanaman akan lebih lama
Dapat menghasilkan varietas- varietas baru, yaitu dengan
cara menyilangkan
• KelemahannyaTanaman baru yang dihasilkan belum tentu
memiliki sifat yang sama persis dengan induknya,Varietas
yang baru muncul belum tentu lebih baik. Waktu berbuah
lebih lama Kualitas tanaman baru diketahui setelah tanaman
berbuah.
.
.
Perbanyakan Generatif
Pada dasarnya perbanyakan vegetatif menggunakan
bagian batang tanaman
• Menyambung
• memerlukan batang bawah (onderstam) dan
batang atas (entrijs). Syarat batang bawah tahan
terhadap penyakit akar, mempunyai sistem
perakaran yang menyebar luas dan kuat, umur
batang bawah ± 1 tahun. Syarat batang atas:
mempunyai pertumbuhan yang baik, produksi
tinggi, kualitas buah baik Penyambungan dapat
dilakukan pada permulaan musim penghujan atau
akhir musim kemarau.
Perbanyakan Vegetatif
Pada dasarnya perbanyakan vegetatif menggunakan
bagian batang tanaman
• Perbanyakan dengan stek
• Dilakukan dengan menggunakan bedengan
Bahan stek yang digunakan dapat berasal dari
tunas orthotrop (tunas ke arah atas) pada ruas
ke 2-3 dari ujung, panjang stek 7-10 cm,
mempunyai sepasang daun, setelah satu bulan
stek dapat dipindahkan ke bedengan
pemeliharaan, umur 8 bulan di bedengan
pemeliharaan dapat dipindahkan ke lapangan.
Perbanyakan Vegetatif
• Kelebihan Masa muda tanaman relatif pendek. Tanaman
lebih cepat bereproduksi. Dapat diterapkan pada tanaman
yang tidak menghasilkan biji Sifat-sifat yang lebih baik
pada induknya dapat diturunkan Dapat tumbuh pada
tanah yang memiliki lapisan tanah dangkal karena
memiliki sistem perakaran yang dangkal.
• Kelemahannya sistem perakaran kurang kuat, tidak
memiliki akar tunggang. Mewarisi sifat jelek induknya di
samping sifat baik induknya Biaya pengadaan bibit mahal
Waktu yang dibutuhkan relatif lama. Sulit memperoleh
tanaman dalam jumlah yang besar yang berasal dari satu
pohon induk
.
.
.
Perbanyakan Vegetatif
Calon bibit Vegetatif
Pemindahan bibit
Dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6 bulan di
pembibitan Bila dibibitkan di atas tanah pemindahan
dilakukan secara cabutan atau puteran. Sebelum
dilakukan pencabutan, terlebih dahulu tanahnya diberi air
sampai lembab. Pembibitan dalam kantong plastik,
Dosis
Umur
(bln)
3
5
7
9
12
Pemupukan di Pembibitan
(gr/m2)
Urea
(gr/m2)
10
20
30
40
50
TSP
(gr/m2)
5
10
15
20
25
KCl
5
10
15
20
25
Pemupukan bibit
• Lahan dibersihkan dari semak belukar, pohonpelindung hendaknya
ditanam 1-2 tahun sebelum penanaman kopi, untuk hutan bukaan baru
dapat di lakukan penjarangan pohon dan menyisihkan sebagian pohon
sebagai pelindung, jenis pohon pelindung yang sering digunakan adalah :
Lamtoro, dadap, sengon.
• Sudah harus digali 3 bulan sebelum penanaman, pembuatan lobang tanam
dengan ukuran 0,4 x 0,4 x 0,4 m, pupuk kandang atau sisa bahan
organik di berikan kedalam setiap lubang, 2-4 minggusebelum tanam
tanah galian dikembalikan dengan tanah lapisan bawah dimasukkan lebih
dahulu.
• Jarak Tanam Disesuaikan
• Dilakukan pada awal musim hujan, waktu penanaman kantong plastiknya
dibuang dengan hati-hati, usahakan agar tanah jangan terlepas dari akar,
letak bibit dalam lobang diusahakan leher akar sejajar dengan permukaan
tanah, tanah sekelilingbibit dipadatkan sampai bibit tidak goyang
Penanaman bibit di kebun
Jarak Tanam
• Penyulaman dilakukan beberapa minggu setelah selesai
penanaman jika ada tanaman yang mau disulam karna
mati , kerdil atau terserang OPT
• Usahakan penyulaman dilakukan pada musim penghujan. Agar
sulaman itu cepat menyamai tanaman yang lain,
• Hendaknya dipilihkan bibit yang baik, dan penyelenggaraan
/perawatan yang lebih baik.
• Untuk menjaga peredaran udara dan air dapat berjalan
dengan baik, maka perlu tanah dicangkul tipis disekeliling
batang dengan jarak ± 30 cm dari batang dan cukup
dilakukan 1x setahun.
Penyulaman
Tujuan pemupukan adalah untuk menjaga daya tahan tanaman,
meningkatkan produksi dan mutu hasil serta menjaga agar produksi stabil
tinggi. Seperti tanaman lainnya, pemupukan secara umum harus tepat
waktu, dosis dan jenis pupuk serta cara pemberiannya. Semuanya
tergantung kepada jenis tanah, iklim dan umur tanaman.Pemberian pupuk
dapat diletakkan sekitar 30-40 cm dari batang pokok
Memupuk
Buatlah lubang di sekeliling pohonnya dan masukkan
pupuk pada lubang tersebut sesuai dengan dosisnya.
Setelah pemberian pupuk harus ditutup dengan tanah
Teknis Memupuk
Tanaman Pelindung
Tanaman pelindung diperlukan guna mengatur keluarnya bunga, tanaman
pelindung perlu diatur baik jumlahnya maupun bentuknya. Bila menggunakan
lamtoro sebagai pelindung, perbandingannya dengan kopi adalah 1 : 2 dan bila
kopi telah dewasa, di perjarang sehingga diperoleh perbandingan 1 . 4.
Tinggi percabangan pohon pelindung, diusahakan dua kali tinggi pohon kopi
Tujuan
• Pemangkasan agar memperoleh cabang buah yang baru,
mempermudah masuknya cahaya kedalam tubuh tanaman.,
Memperlancar peredaran udara, membuang cabang- cabang tua
yang tidak produktif lagi, membuang cabang- cabang yang
terserang hama atau penyakit.
• Pemangkasan Bentuk Pemenggalan pucuk pohon; agar tanaman
tidak terlalu tinggi, pertumbuhan cabang-cabang samping menjadi
lebih kuat dan panjang. Kopi Arabika dipangkas setinggi 1,5-1,8 m,
kopi Robusta setinggi 1,8-2,5 m dari permukaan tanah,
pemangkasan dilakukan pada akhir musim kemarau, agar
pertumbuhan cabang-cabang baik dan kuat.
• Pemangkasan cabang primer : Dilakukan agar tanaman tidak
membentuk payung, untuk mendorong pembentukan cabang
sekunder, dilakukan kira-kira 60-80 cm di atas tanah
Pemangkasan Tanaman
Pemangkasan Produksi
• Membuang tunas wiwilan (tunas air) yang
tumbuh keatas
• Memangkas cabang balik yang tidak
menghasilkan buah
• Memangkas cabang- cabang tua yang tidak
produktif lagi
• Memangkas cabang- cabang yang
terserang oleh hama dan penyakit
• Memangkas cabang sekunder yang telah
tua.
Pemangkasan Peremajaan
• Dilakukan terhadap tanaman yg tidak
produktif, setelah panen pada awal musim
hujan
• Batang dipotong miring Utara-Selatan
setinggi
• 30-50 cm, bekas potongan ditutup untuk
mencegah serangan hama dan penyakit.
• Tanah sekeliling tanaman dicangkul dan
diberi pupuk.
• Pilih 1-2 tunas yang pertumbuhannya baik
dan dipelihara sebagai batang utama atau
bahan sambungan.
Bubuk buah, bubuk cabang, kutu putih, Nematoda,
penyakit karat daun, penyakit jamur akar
Hama dan Penyakit Kopi
Pengendalian Bubuk buah,
• Memetik buah yang terserang dan
mengumpulkan buah-buah yang gugur lalu
• dibakar.
• Mengurangi naungan atau mengadakan
pemangkasan, agar kebun tidak gelap.
• Penggunaan insektisida Dimecron 50 SCW,
tamaron, agrothion, Sevin 85 S dengan dosis 2
cc/liter air
Hama dan Penyakit Kopi
Kutu putih Bubuk cabang
Karat daun Jamur akar
Pengendalian Kutu putih,
1. Menanam pelindung yang tidak disenangi kutu,
seperti lamtoro.
2. Menanam jenis kopi yang tahan.
3. Pemberantasan semut dengan Sevin 85 S1
Dimercon 50 SCW, Azodrin 60 EC Konsentrasi
2 CC dalam 10 liter air.
Hama dan Penyakit Kopi
Pengendalian Bubuk Cabang,
• Pada musim hujan naungan tidak boleh terlalu
gelap.
• Memperbaiki pengolahan tanah, pemupukan,
pencegahan nematoda dan penyakit akar.
• Memusnahkan sumber infeksi
• Jangan menggunakan pohon pelindung yang
merupakan tanaman inang dari bubuk cabang,
misalnya Crotalaria, kelapa sawit, mahoni dan
lainnya.
Hama dan Penyakit Kopi
Pengendalian Nematoda
• Mendongkel tanaman kopi yang sakit
• Memupuk dengan pupuk phosphat agar
• akar yang rusak pulih kembali.
• Menyemprot dengan nematisida terutama di
persemaian
• Melakukan rotasi tanaman dengan bukan
tanaman inang misalnya kakao lindak dan tebu
Hama dan Penyakit Kopi
Pengendalian Karat Daun
• Menanam jenis yang tahan seperti robusta atau
Arabika S 795, S 288 dan S 333.
• Menjaga tanaman agar tetap baik.
• Menggunakan fungisida Dithane M-45 dosis
2gr/liter air.
Pengendalian Jamur Akar
• Dikendalikan dengan membongkar akar
tanaman yang terserang lalu dibakar dan lahan
tidak ditanami lagi minimal 2 tahun
Hama dan Penyakit Kopi
Panen dan Pasca Panen Kopi
• Masa pembungaan kopi tidak serentak , sehingga panen
kopi juga tidak serentak Ketidak serentakan masa
pembungaan mengakibatkan masa panen kopi tidak
serentak, yaitu ada panen pendahuluan, panen utama
(besar)dan panen akhir
• Jenis robusta waktu panen dapat dilakukan dalam waktu
8-11 bulan setelah pembungaan. Untuk jenis kopi
Arabika dapat dipanen dalam waktu 6-8 bulan setelah
pembungaan
• Ketepatan waktu panen sangat berpengaruh terhadap
mutu kopi yang dihasilkan. Oleh sebab itu kopi harus
dipanen pada tingkat kematangan yang tepat. Tingkat
kematangan yang tepat dapat di tandai dengan buah
yang telah berwarna merah terang
1. Secara Selektif, Buah kopi yang dipetik hanya buah yang betul-
betul masak. Buah yang masih hijau tidak ikut dipetik tetapi
dibiarkan 1-2 minggu pada pemetikan berikutnya. Dengan cara
ini akan diperoleh buah kopi yang bermutu tinggi.
2. Setengah Selektif, Pemetikan dilakukan terhadap dompolan
yang sebagian besar buahnya yang sudah masak. Selanjutnya
pemetikan dilakukan terhadap buah masak pada dompolan lain.
3. Secara Lelesan, Pemungutan pada buah kopi yang jatuh
ketanah karena terlambat petik. Buah kopi seperti ini
biasanya mutunya sudah kurang baik
4. Secara Rajutan Pemetikan dilakukan terhadap semua buah
kopi termasuk yang masih hijau. Pemetikan seperti ini
biasanya dilakukan pada panen terakhir
Cara Panen buah Kopi
• Dilakukan dengan cara buah yang baru dipetik langsung
dijemur dibawah sinar matahari antara 10-14 hari. Dalam
penjemuran buah kopi harus selalu dibolak-balik agar
keringnya merata tetapi dapat juga dengan cara pemecahan
kulit terlebih dahulu dengan mesin pulper. Selanjutnya baru
dijemur dibawah sinar matahari sampai menjadi kering benar.
Setelah itu disimpan sebagai kopi glondong dan bila akan
dijual kopi glondong baru dilepas kulit
• tanduk serta kulit arinya
• Pengolahan kering dapat dianggap selesai apabila telah
mencirikan: - Kadar air biji maksimum 12%. - Kadar kotoran
berupa batu, ranting, gumpalan tanah dan benda-benda asing
• lainnya 0,5% - Bebas dari biji yang berbau busuk, berbau
kapang dan bulukan. - Bebas dari serangga hidup.
Pengolahan Kering
• Dilakukan dengan cara pertama-tama buah kopi yang masak
dikupas dahulu kulitnya dengan cara ditumbuk atau dengan
mesin pulper. Setelah itu dihilangkan lendirnya dengan cara
fermentasi basah dan kering
• Fermentasi basah dilakukan dengan jalan merendam biji kopi
selama 1 malam kemudian baru dilakukan pencucian pada air
yang mengalir dan bersih. Biji dianggap bersih jika biji diraba
terasa kesat.
• Fermentasi kering dilakukan dengan jalan menimbun biji dalam
bak kemudian ditutup dengan karung goni selama 36-48 jam.
Fermentasi dianggap selesai apabila biji kopi telah mudah dicuci
dan tidak mengandung lendir lagi. Setelah itu baru dilakukan
pengeringan dibawah sinar matahari. Selanjutnya di pisahkan
kulit tanduk
Pengolahan Basah
Pengolahan basah dapat dianggap selesai apabila telah
mencirikan
• Kadar air biji maksimum 13%
• Kadar kotoran berupa ranting, batu, gumpalan tanah
dan benda-benda asing lainnya 5%
• Bebas dari biji yang berbau busuk, berbau kapang dan
bulukan. Bebas dari serangga hidup.
• Biji tidak lolos ayakan 3 x 3 mm dengan
maksimum lolos 1%.
• Untuk bisa disebut biji ukuran besar, harus memenuhi
persyaratan tidak lolos pada ayakan ukuran 5,6 x 5,6
mm.
:
Pengolahan Basah
Click to edit Master title style
11/15/2022 www.litbang.deptan.go.id
Sains, Inovasi, Network
www.litbang.deptan.go.id
Science, Innovation, Networks
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Novayanti Simamora
 
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHAlfian Nopara Saifudin
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIREDIS BLOG
 
1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppte_firmansyah
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Nestri Yuniardi
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...Moh Masnur
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Indri Eljawiiy
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Paditani57
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)Novia Dwi
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahagronomy
 
Benih dan persemaian acara 1 9
Benih dan persemaian acara 1 9Benih dan persemaian acara 1 9
Benih dan persemaian acara 1 9bayu meido
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAlfian Nopara Saifudin
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptMasruroh 07
 

What's hot (20)

Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
Pengendalian hama terpadu (PHT) Kacang Hijau (Vigna radiata)
 
Kakao
KakaoKakao
Kakao
 
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tebu dan Teknik Pengendaliannya
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAHlaporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
laporan praktikum acara 5 PENGENALAN PROFIL TANAH
 
KONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIRKONSERVASI TANAH DAN AIR
KONSERVASI TANAH DAN AIR
 
1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt1.PENGANTAR HORT.ppt
1.PENGANTAR HORT.ppt
 
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)Pertanian Organik (Organic Agriculture)
Pertanian Organik (Organic Agriculture)
 
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN DI PERSEMAIAN PERMANEN BALAI PEN...
 
Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1Budidaya tanaman kelapa 1
Budidaya tanaman kelapa 1
 
Slide 3 kapita hortikultura
Slide 3 kapita hortikulturaSlide 3 kapita hortikultura
Slide 3 kapita hortikultura
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Padi
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
 
RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)RDG (Resistensi Difusi Gas)
RDG (Resistensi Difusi Gas)
 
9. pengujian-benih
9. pengujian-benih9. pengujian-benih
9. pengujian-benih
 
konservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfahkonservasi plasma nutfah
konservasi plasma nutfah
 
Benih dan persemaian acara 1 9
Benih dan persemaian acara 1 9Benih dan persemaian acara 1 9
Benih dan persemaian acara 1 9
 
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEMAcara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
Acara 1 AGROEKOSISTEM DAN ANALISIS AGROEKOSISTEM
 
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
Varietas kedelai bimtek 2 nov 2017
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman ppt
 

Similar to kopi 2.pptx (20)

Ppt Ubi Ungu.pptx
Ppt Ubi Ungu.pptxPpt Ubi Ungu.pptx
Ppt Ubi Ungu.pptx
 
Budidaya tanaman kopi
Budidaya tanaman kopiBudidaya tanaman kopi
Budidaya tanaman kopi
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
Budidaya cabai
Budidaya cabaiBudidaya cabai
Budidaya cabai
 
Bananas
BananasBananas
Bananas
 
Penelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutanPenelitian tanaman rambutan
Penelitian tanaman rambutan
 
Leaflet jambu merah
Leaflet jambu merahLeaflet jambu merah
Leaflet jambu merah
 
Budidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabonBudidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman jabon
 
Budidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheBudidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jahe
 
Budidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipisBudidaya jeruk nipis
Budidaya jeruk nipis
 
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
Makalah_8 Makalah diskusi 2 kel 3
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Jenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutanJenis tanaman rambutan
Jenis tanaman rambutan
 
Budidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggurBudidaya tanaman anggur
Budidaya tanaman anggur
 
Manggis
ManggisManggis
Manggis
 
Pepaya
PepayaPepaya
Pepaya
 
Prospek serai wangi
Prospek serai wangiProspek serai wangi
Prospek serai wangi
 
Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya Makalah Lidah buaya
Makalah Lidah buaya
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggur
 

Recently uploaded

SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMhanyakaryawan1
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxWulanEnggarAnaskaPut
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)BashoriAlwi4
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945nrein671
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDsulistyaningsihcahyo
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptParulianGultom2
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa PemrogramanSaeranSaeran1
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

kopi 2.pptx

  • 1. Barabai Nov 2022 BPTP Kal Sel Budidaya Tanaman Kopi
  • 2. 1. Dari luas sebanyak 1.230.495 ha ditahun 2014, 96,19% diusahakan oleh rakyat (PR), sisanya diusahakan oleh perkebunan besar milik swasta (PBS) sebesar1,99%, dan perkebunan besar milik negara (PBN) sebesar 1,82% (Ditjen Perkebunan, 2015) 2. Jika dilihat dari jenis kopi yang diusahakan, maka kopi robusta mendominasi produksi kopi Indonesia yaitu sebanyak 73,57% sementara sisanya 26,43% adalah kopi arabika 3. Di dunia, Indonesia penghasil kopi terbesar ke 4 setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. (Pusdatin Kementan, 2016) Kopi di Indonesia
  • 3. Penyebaran Kopi Di Indonesia
  • 4. Kopi (Coffea sp.) adalah tanaman asli Ethiopia Afrika timur yang terdiri dari empat spesies utama yaitu 1. Arabika (Coffea arrabica Linn), 2. Robusta (Coffea canehora Pierre ex Frohen), 3. Liberika (Coffea liberika), 4. Ekselsa (Coffea excelsa). Jenis kopi yang dikenal memiliki nilai ekonomis dan diperdagangkan secara komersial yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Sementara itu, jenis kopi liberika dan kopi ekselsa kurang ekonomis dan kurang komersial. Jenis Kopi
  • 5. 1. Kopi arabika (Coffea arabica) berasal dari Ethiopia. Tumbuh di ketinggian di atas 500 -2000 meter dpl, dengan curah hujan berkisar 1200 - 2000 mm per tahun dengan suhu lingkungan berkisar 15 – 24C. Beberapa varietas unggul yang ditanam di Indonesia: S 795, USDA 762, Andung Sari-1 dan Sigarar Utang. 2. Kopi arabika bagus ditanam pada lahan yang subur dan kaya kandungan bahan organik. Tingkat keasamaan tanah yang cocok berkisar 5,5 – 6. 3. Kopi arabika memiliki aroma yang kuat, sifat kekentalan (body) ringan hingga sedang dan tingkat keasaman tinggi. Kandungan kafeinnya lebih rendah dibanding robusta yaitu 0,8 - 1,5% 4. Semakin tinggi lahan perkebunan maka tanaman kopi Arabika akan tumbuh lebih lambat dan menghasilkan buah lebih kecil, padat, tetapi menjadi lebih beraroma Kopi Arabika
  • 6. 1. Tanaman kopi arabika pendek menyerupai perdu dengan ketinggian 2-3 meter. Batang berdiri tegak dengan bentuk membulat. 2. Warna daun kopi arabika hijau mengkilap seperti memiliki lapisan lilin. Daun yang telah tua berwarna hijau gelap. Bentuk daun memanjang atau lonjong dengan ujung daun meruncing. 3. Kopi arabika mulai berbunga setelah musim hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun. Bunga kopi berwarna putih. Dari bentuk kuncup hingga menjadi buah yang siap panen membutuhkan waktu 8-11 bulan. 4. Buahnya bulat seperti telur, dengan warna buah hijau kemudian berubah menjadi merah terang saat matang. Apabila buah telah matang cenderung mudah rontok. Pohon kopi arabika mempunyai perakaran tunjang yang dalam Kopi Arabika
  • 7. 1. Kopi Robusta (Coffea canephora) berasal dari kata ‘robust’ yang artinya kuat, tingkat kekentalan(body) yang kuat. 2. Bisa tumbuh di dataran rendah, Suhu optimal pertumbuhan kopi robusta berkisar 24 – 30C dengan curah hujan 2000-3000 mm per tahun. Kopi Robusta sangat cocok ditanam di daerah tropis yang basah. 3. Dengan budidaya intensif akan mulai berbuah pada umur 2,5 tahun. Agar berbuah dengan baik, tanaman ini membutuhkan waktu kering 3 - 4 bulan dalam setahun dengan beberapa kali turun hujan 4. Kopi robusta dianjurkan dibudidayakan dibawah naungan pohon lain. 5. Kopi Robusta memiliki aroma tidak sekuat jenis kopi arabika, 6. tingkat kekentalan (body) sedang hingga kuat dan cita rasa pahit. Kandungan kafein robusta lebih dari dua kali lipat arabika, yaitu berkisar 1,7 - 4% Kopi Robusta
  • 8. Ciri khas kopi Robusta • Tanaman ini memiliki perakaran yang dangkal. • Batang berkayu, keras, putih keabu-abuan, cabang primer tersebut cukup lentur sehingga berbentuk seperti payung. Bentuk daun tipis agak bulat menyerupai telur dengan ujung daun runcing hingga tumpul (panjangnya 5-15 cm, lebar 4-6,5 cm). Daunnya tumbuh pada batang, cabang dan ranting. • Berbunga mulai umur 2 tahun. Bunga tumbuh pada ketiak cabang primer. Pada tiap ketiak terdapat 3-4 kelompok bunga dan biasanya mekar di awal musim kemarau. Berbeda dengan tanaman kopi arabika, bunga robusta melakukan penyerbukan secara silang.. • Buah saat matang akan berubah menjadi kemerahan. Setelah matang penuh, buah robusta menempel dengan kuat pada tangkainya. Rentang waktu dari mulai berbunga sampai buah siap untuk dipanen sekitar 10-11 bulan. Kopi Robusta
  • 9. • Kopi liberika dan ekselsa kurang ekonomis dan komersial karena memiliki banyak variasi bentuk dan ukuran biji serta kualitas citarasa yang kurang. • Kopi Liberika dapat tumbuh baik pada lahan-lahan marjinal, khususnya pada lahan gambut, toleran terhadap penyakit karat daun dan terhadap serangan penggerek buah. Kopi Liberika memiliki kadar kafein antara 1,1- 1,3% hampir sebanding kadar kafein kopi Arabika berkisar antara 0,9-1,8% • Kopi ekselsa umumnya ditanam dengan tingkat perawatan yang sederhana dan tanpa dipangkas. Penanganan yang diperlukan dalam budidaya kopi ekselsa adalah memperbaiki citarasanya, dengan seleksi dan persilangan. Tanaman kopi ekselsa dapat tumbuh pada lahan dengan lingkungan yang tidak sesuai untuk pertumbuhan spesies tanaman kopi yang Kopi Liberika dan Kopi Ekselsa
  • 10. Kopi Liberika daging buahnya tebal daunnya berwarna hijau atau hijau sedikit kecokelatan, Kopi Ekselsa daging buahnya tipis mirip kopi Arabika dan daun bagian permukaan bawah daun berwarna merah kecokelatan
  • 12. • Tanaman kopi dapat diperbanyak dengan cara vegetatif menggunakan bagian dari tanaman dan generatif menggunakan benih atau biji. • Kopi robusta diperbanyak secara vegetatif, sehingga bahan tanaman yang digunakan berupa klon. Sedangkan kopi arabika biasanya diperbanyak dengan benih sehingga bahan tanam anjurannya berupa varietas • Perbanyakan secara generatif lebih umum digunakan karena mudah dalam pelaksanaanya, lebih singkat untuk menghasilkan bibit siap tanam dibandingkan dengan perbanyakan bibit secara vegetatif (klonal) Cara Perbanyakan Tanaman
  • 13. • Persiapan biji berupa biji dari tanaman umur > 5 tahun, produksinya tinggi, ukuran biji normal dan masak (warna merah hitam), bebas dari hama dan penyakit, berkulit licin dan tidak cacat, Pohon terbaik buah masak terbaik. • Pelepasan kulit biji dengan cara di injak-injak, lendir yang masih dapat digosok dengan abu dapur/diremas-remas dengan tangan, dibersihkan dengan air bersih • Persemaian berupa lahan yang datar dan tidak tergenang, dekat sumber air, bebas gangguan hewan, dekat dengan pembibitan, mudah diawasi Penyiapan Persemaian; tanah di cangkul sedalam 30 cm, dibersihkan dari bebatuan, kerikil dan rumput. Buat bedengan PLT : (10x120x30) cm. Bedengan di taburi pasir setebal ± 5 cm. Beri naungan . Biji disemaikan sedalam 0,5 cm, jarak 3 cm dengan posisi biji tertelungkup. Tutup persemaian dengan potongan-potongan jerami. Lakukan penyiraman pagi dan sore sampai kecambah berumur 2,5 bulan Perbanyakan Generatif
  • 14. 1. Pembibitan langsung di tanah; tanah diolah sedalam 60 cm dan dicampur pupuk kandang. Buat bedengan seperti pada saat membuat persemaian. Pindahkan tanaman muda dari persemaian secara hati- hati dengan menggunakan solet dari bambu. Tanam dengan jarak 20 x 20 cm. 2. Kantong plastik (polybag); bibit dari persemaian dipindahkan dengan hati-hati ke dalam kantong plastik yang telah diisi tanah + pupuk kandang. Letakkan teratur di atas tempat yang telah disiapkan, serta diberi naungan Perbanyakan Generatif
  • 16. • Kelebihan Perbannyakan secara generatif Tanaman yang dihasilkan memiliki perakaran yang kuat. Biaya yang dikeluarkan relatif murah. Umur tanaman akan lebih lama Dapat menghasilkan varietas- varietas baru, yaitu dengan cara menyilangkan • KelemahannyaTanaman baru yang dihasilkan belum tentu memiliki sifat yang sama persis dengan induknya,Varietas yang baru muncul belum tentu lebih baik. Waktu berbuah lebih lama Kualitas tanaman baru diketahui setelah tanaman berbuah. . . Perbanyakan Generatif
  • 17. Pada dasarnya perbanyakan vegetatif menggunakan bagian batang tanaman • Menyambung • memerlukan batang bawah (onderstam) dan batang atas (entrijs). Syarat batang bawah tahan terhadap penyakit akar, mempunyai sistem perakaran yang menyebar luas dan kuat, umur batang bawah ± 1 tahun. Syarat batang atas: mempunyai pertumbuhan yang baik, produksi tinggi, kualitas buah baik Penyambungan dapat dilakukan pada permulaan musim penghujan atau akhir musim kemarau. Perbanyakan Vegetatif
  • 18. Pada dasarnya perbanyakan vegetatif menggunakan bagian batang tanaman • Perbanyakan dengan stek • Dilakukan dengan menggunakan bedengan Bahan stek yang digunakan dapat berasal dari tunas orthotrop (tunas ke arah atas) pada ruas ke 2-3 dari ujung, panjang stek 7-10 cm, mempunyai sepasang daun, setelah satu bulan stek dapat dipindahkan ke bedengan pemeliharaan, umur 8 bulan di bedengan pemeliharaan dapat dipindahkan ke lapangan. Perbanyakan Vegetatif
  • 19. • Kelebihan Masa muda tanaman relatif pendek. Tanaman lebih cepat bereproduksi. Dapat diterapkan pada tanaman yang tidak menghasilkan biji Sifat-sifat yang lebih baik pada induknya dapat diturunkan Dapat tumbuh pada tanah yang memiliki lapisan tanah dangkal karena memiliki sistem perakaran yang dangkal. • Kelemahannya sistem perakaran kurang kuat, tidak memiliki akar tunggang. Mewarisi sifat jelek induknya di samping sifat baik induknya Biaya pengadaan bibit mahal Waktu yang dibutuhkan relatif lama. Sulit memperoleh tanaman dalam jumlah yang besar yang berasal dari satu pohon induk . . . Perbanyakan Vegetatif
  • 21. Pemindahan bibit Dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6 bulan di pembibitan Bila dibibitkan di atas tanah pemindahan dilakukan secara cabutan atau puteran. Sebelum dilakukan pencabutan, terlebih dahulu tanahnya diberi air sampai lembab. Pembibitan dalam kantong plastik,
  • 23. • Lahan dibersihkan dari semak belukar, pohonpelindung hendaknya ditanam 1-2 tahun sebelum penanaman kopi, untuk hutan bukaan baru dapat di lakukan penjarangan pohon dan menyisihkan sebagian pohon sebagai pelindung, jenis pohon pelindung yang sering digunakan adalah : Lamtoro, dadap, sengon. • Sudah harus digali 3 bulan sebelum penanaman, pembuatan lobang tanam dengan ukuran 0,4 x 0,4 x 0,4 m, pupuk kandang atau sisa bahan organik di berikan kedalam setiap lubang, 2-4 minggusebelum tanam tanah galian dikembalikan dengan tanah lapisan bawah dimasukkan lebih dahulu. • Jarak Tanam Disesuaikan • Dilakukan pada awal musim hujan, waktu penanaman kantong plastiknya dibuang dengan hati-hati, usahakan agar tanah jangan terlepas dari akar, letak bibit dalam lobang diusahakan leher akar sejajar dengan permukaan tanah, tanah sekelilingbibit dipadatkan sampai bibit tidak goyang Penanaman bibit di kebun
  • 25. • Penyulaman dilakukan beberapa minggu setelah selesai penanaman jika ada tanaman yang mau disulam karna mati , kerdil atau terserang OPT • Usahakan penyulaman dilakukan pada musim penghujan. Agar sulaman itu cepat menyamai tanaman yang lain, • Hendaknya dipilihkan bibit yang baik, dan penyelenggaraan /perawatan yang lebih baik. • Untuk menjaga peredaran udara dan air dapat berjalan dengan baik, maka perlu tanah dicangkul tipis disekeliling batang dengan jarak ± 30 cm dari batang dan cukup dilakukan 1x setahun. Penyulaman
  • 26. Tujuan pemupukan adalah untuk menjaga daya tahan tanaman, meningkatkan produksi dan mutu hasil serta menjaga agar produksi stabil tinggi. Seperti tanaman lainnya, pemupukan secara umum harus tepat waktu, dosis dan jenis pupuk serta cara pemberiannya. Semuanya tergantung kepada jenis tanah, iklim dan umur tanaman.Pemberian pupuk dapat diletakkan sekitar 30-40 cm dari batang pokok Memupuk
  • 27. Buatlah lubang di sekeliling pohonnya dan masukkan pupuk pada lubang tersebut sesuai dengan dosisnya. Setelah pemberian pupuk harus ditutup dengan tanah Teknis Memupuk
  • 28. Tanaman Pelindung Tanaman pelindung diperlukan guna mengatur keluarnya bunga, tanaman pelindung perlu diatur baik jumlahnya maupun bentuknya. Bila menggunakan lamtoro sebagai pelindung, perbandingannya dengan kopi adalah 1 : 2 dan bila kopi telah dewasa, di perjarang sehingga diperoleh perbandingan 1 . 4. Tinggi percabangan pohon pelindung, diusahakan dua kali tinggi pohon kopi
  • 29. Tujuan • Pemangkasan agar memperoleh cabang buah yang baru, mempermudah masuknya cahaya kedalam tubuh tanaman., Memperlancar peredaran udara, membuang cabang- cabang tua yang tidak produktif lagi, membuang cabang- cabang yang terserang hama atau penyakit. • Pemangkasan Bentuk Pemenggalan pucuk pohon; agar tanaman tidak terlalu tinggi, pertumbuhan cabang-cabang samping menjadi lebih kuat dan panjang. Kopi Arabika dipangkas setinggi 1,5-1,8 m, kopi Robusta setinggi 1,8-2,5 m dari permukaan tanah, pemangkasan dilakukan pada akhir musim kemarau, agar pertumbuhan cabang-cabang baik dan kuat. • Pemangkasan cabang primer : Dilakukan agar tanaman tidak membentuk payung, untuk mendorong pembentukan cabang sekunder, dilakukan kira-kira 60-80 cm di atas tanah Pemangkasan Tanaman
  • 30. Pemangkasan Produksi • Membuang tunas wiwilan (tunas air) yang tumbuh keatas • Memangkas cabang balik yang tidak menghasilkan buah • Memangkas cabang- cabang tua yang tidak produktif lagi • Memangkas cabang- cabang yang terserang oleh hama dan penyakit • Memangkas cabang sekunder yang telah tua.
  • 31. Pemangkasan Peremajaan • Dilakukan terhadap tanaman yg tidak produktif, setelah panen pada awal musim hujan • Batang dipotong miring Utara-Selatan setinggi • 30-50 cm, bekas potongan ditutup untuk mencegah serangan hama dan penyakit. • Tanah sekeliling tanaman dicangkul dan diberi pupuk. • Pilih 1-2 tunas yang pertumbuhannya baik dan dipelihara sebagai batang utama atau bahan sambungan.
  • 32. Bubuk buah, bubuk cabang, kutu putih, Nematoda, penyakit karat daun, penyakit jamur akar Hama dan Penyakit Kopi
  • 33. Pengendalian Bubuk buah, • Memetik buah yang terserang dan mengumpulkan buah-buah yang gugur lalu • dibakar. • Mengurangi naungan atau mengadakan pemangkasan, agar kebun tidak gelap. • Penggunaan insektisida Dimecron 50 SCW, tamaron, agrothion, Sevin 85 S dengan dosis 2 cc/liter air Hama dan Penyakit Kopi
  • 34. Kutu putih Bubuk cabang Karat daun Jamur akar
  • 35. Pengendalian Kutu putih, 1. Menanam pelindung yang tidak disenangi kutu, seperti lamtoro. 2. Menanam jenis kopi yang tahan. 3. Pemberantasan semut dengan Sevin 85 S1 Dimercon 50 SCW, Azodrin 60 EC Konsentrasi 2 CC dalam 10 liter air. Hama dan Penyakit Kopi
  • 36. Pengendalian Bubuk Cabang, • Pada musim hujan naungan tidak boleh terlalu gelap. • Memperbaiki pengolahan tanah, pemupukan, pencegahan nematoda dan penyakit akar. • Memusnahkan sumber infeksi • Jangan menggunakan pohon pelindung yang merupakan tanaman inang dari bubuk cabang, misalnya Crotalaria, kelapa sawit, mahoni dan lainnya. Hama dan Penyakit Kopi
  • 37. Pengendalian Nematoda • Mendongkel tanaman kopi yang sakit • Memupuk dengan pupuk phosphat agar • akar yang rusak pulih kembali. • Menyemprot dengan nematisida terutama di persemaian • Melakukan rotasi tanaman dengan bukan tanaman inang misalnya kakao lindak dan tebu Hama dan Penyakit Kopi
  • 38. Pengendalian Karat Daun • Menanam jenis yang tahan seperti robusta atau Arabika S 795, S 288 dan S 333. • Menjaga tanaman agar tetap baik. • Menggunakan fungisida Dithane M-45 dosis 2gr/liter air. Pengendalian Jamur Akar • Dikendalikan dengan membongkar akar tanaman yang terserang lalu dibakar dan lahan tidak ditanami lagi minimal 2 tahun Hama dan Penyakit Kopi
  • 39. Panen dan Pasca Panen Kopi • Masa pembungaan kopi tidak serentak , sehingga panen kopi juga tidak serentak Ketidak serentakan masa pembungaan mengakibatkan masa panen kopi tidak serentak, yaitu ada panen pendahuluan, panen utama (besar)dan panen akhir • Jenis robusta waktu panen dapat dilakukan dalam waktu 8-11 bulan setelah pembungaan. Untuk jenis kopi Arabika dapat dipanen dalam waktu 6-8 bulan setelah pembungaan • Ketepatan waktu panen sangat berpengaruh terhadap mutu kopi yang dihasilkan. Oleh sebab itu kopi harus dipanen pada tingkat kematangan yang tepat. Tingkat kematangan yang tepat dapat di tandai dengan buah yang telah berwarna merah terang
  • 40. 1. Secara Selektif, Buah kopi yang dipetik hanya buah yang betul- betul masak. Buah yang masih hijau tidak ikut dipetik tetapi dibiarkan 1-2 minggu pada pemetikan berikutnya. Dengan cara ini akan diperoleh buah kopi yang bermutu tinggi. 2. Setengah Selektif, Pemetikan dilakukan terhadap dompolan yang sebagian besar buahnya yang sudah masak. Selanjutnya pemetikan dilakukan terhadap buah masak pada dompolan lain. 3. Secara Lelesan, Pemungutan pada buah kopi yang jatuh ketanah karena terlambat petik. Buah kopi seperti ini biasanya mutunya sudah kurang baik 4. Secara Rajutan Pemetikan dilakukan terhadap semua buah kopi termasuk yang masih hijau. Pemetikan seperti ini biasanya dilakukan pada panen terakhir Cara Panen buah Kopi
  • 41.
  • 42. • Dilakukan dengan cara buah yang baru dipetik langsung dijemur dibawah sinar matahari antara 10-14 hari. Dalam penjemuran buah kopi harus selalu dibolak-balik agar keringnya merata tetapi dapat juga dengan cara pemecahan kulit terlebih dahulu dengan mesin pulper. Selanjutnya baru dijemur dibawah sinar matahari sampai menjadi kering benar. Setelah itu disimpan sebagai kopi glondong dan bila akan dijual kopi glondong baru dilepas kulit • tanduk serta kulit arinya • Pengolahan kering dapat dianggap selesai apabila telah mencirikan: - Kadar air biji maksimum 12%. - Kadar kotoran berupa batu, ranting, gumpalan tanah dan benda-benda asing • lainnya 0,5% - Bebas dari biji yang berbau busuk, berbau kapang dan bulukan. - Bebas dari serangga hidup. Pengolahan Kering
  • 43. • Dilakukan dengan cara pertama-tama buah kopi yang masak dikupas dahulu kulitnya dengan cara ditumbuk atau dengan mesin pulper. Setelah itu dihilangkan lendirnya dengan cara fermentasi basah dan kering • Fermentasi basah dilakukan dengan jalan merendam biji kopi selama 1 malam kemudian baru dilakukan pencucian pada air yang mengalir dan bersih. Biji dianggap bersih jika biji diraba terasa kesat. • Fermentasi kering dilakukan dengan jalan menimbun biji dalam bak kemudian ditutup dengan karung goni selama 36-48 jam. Fermentasi dianggap selesai apabila biji kopi telah mudah dicuci dan tidak mengandung lendir lagi. Setelah itu baru dilakukan pengeringan dibawah sinar matahari. Selanjutnya di pisahkan kulit tanduk Pengolahan Basah
  • 44. Pengolahan basah dapat dianggap selesai apabila telah mencirikan • Kadar air biji maksimum 13% • Kadar kotoran berupa ranting, batu, gumpalan tanah dan benda-benda asing lainnya 5% • Bebas dari biji yang berbau busuk, berbau kapang dan bulukan. Bebas dari serangga hidup. • Biji tidak lolos ayakan 3 x 3 mm dengan maksimum lolos 1%. • Untuk bisa disebut biji ukuran besar, harus memenuhi persyaratan tidak lolos pada ayakan ukuran 5,6 x 5,6 mm. : Pengolahan Basah
  • 45. Click to edit Master title style 11/15/2022 www.litbang.deptan.go.id Sains, Inovasi, Network www.litbang.deptan.go.id Science, Innovation, Networks TERIMA KASIH