Dokumen tersebut membahas tentang budidaya kopi di Indonesia, termasuk jenis-jenis kopi (arabika dan robusta), cara perbanyakan tanaman kopi, dan tata cara penanaman bibit di kebun."
2. 1. Dari luas sebanyak 1.230.495 ha ditahun
2014, 96,19% diusahakan oleh rakyat (PR),
sisanya diusahakan oleh perkebunan besar
milik swasta (PBS) sebesar1,99%, dan
perkebunan besar milik negara (PBN)
sebesar 1,82% (Ditjen Perkebunan, 2015)
2. Jika dilihat dari jenis kopi yang diusahakan,
maka kopi robusta mendominasi produksi kopi
Indonesia yaitu sebanyak 73,57% sementara
sisanya 26,43% adalah kopi arabika
3. Di dunia, Indonesia penghasil kopi terbesar ke
4 setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia.
(Pusdatin Kementan, 2016)
Kopi di Indonesia
4. Kopi (Coffea sp.) adalah tanaman asli Ethiopia
Afrika timur yang terdiri dari empat spesies utama
yaitu
1. Arabika (Coffea arrabica Linn),
2. Robusta (Coffea canehora Pierre ex Frohen),
3. Liberika (Coffea liberika),
4. Ekselsa (Coffea excelsa).
Jenis kopi yang dikenal memiliki nilai ekonomis dan diperdagangkan secara
komersial yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Sementara itu, jenis kopi
liberika dan kopi ekselsa kurang ekonomis dan kurang komersial.
Jenis Kopi
5. 1. Kopi arabika (Coffea arabica) berasal dari Ethiopia. Tumbuh di
ketinggian di atas 500 -2000 meter dpl, dengan curah hujan berkisar
1200 - 2000 mm per tahun dengan suhu lingkungan berkisar 15 – 24C.
Beberapa varietas unggul yang ditanam di Indonesia: S 795, USDA
762, Andung Sari-1 dan Sigarar Utang.
2. Kopi arabika bagus ditanam pada lahan yang subur dan kaya
kandungan bahan organik. Tingkat keasamaan tanah yang cocok
berkisar 5,5 – 6.
3. Kopi arabika memiliki aroma yang kuat, sifat kekentalan (body) ringan
hingga sedang dan tingkat keasaman tinggi. Kandungan kafeinnya
lebih rendah dibanding robusta yaitu 0,8 - 1,5%
4. Semakin tinggi lahan perkebunan maka tanaman kopi Arabika akan
tumbuh lebih lambat dan menghasilkan buah lebih kecil, padat, tetapi
menjadi lebih beraroma
Kopi Arabika
6. 1. Tanaman kopi arabika pendek menyerupai
perdu dengan ketinggian 2-3 meter. Batang
berdiri tegak dengan bentuk membulat.
2. Warna daun kopi arabika hijau mengkilap
seperti memiliki lapisan lilin. Daun yang
telah tua berwarna hijau gelap. Bentuk
daun memanjang atau lonjong dengan
ujung daun meruncing.
3. Kopi arabika mulai berbunga setelah musim
hujan. Bunga tumbuh pada ketiak daun.
Bunga kopi berwarna putih. Dari bentuk
kuncup hingga menjadi buah yang siap
panen membutuhkan waktu 8-11 bulan.
4. Buahnya bulat seperti telur, dengan warna
buah hijau kemudian berubah menjadi
merah terang saat matang. Apabila buah
telah matang cenderung mudah rontok.
Pohon kopi arabika mempunyai perakaran
tunjang yang dalam
Kopi Arabika
7. 1. Kopi Robusta (Coffea canephora) berasal dari kata ‘robust’
yang artinya kuat, tingkat kekentalan(body) yang kuat.
2. Bisa tumbuh di dataran rendah, Suhu optimal pertumbuhan
kopi robusta berkisar 24 – 30C dengan curah hujan 2000-3000
mm per tahun. Kopi Robusta sangat cocok ditanam di daerah
tropis yang basah.
3. Dengan budidaya intensif akan mulai berbuah pada umur 2,5
tahun. Agar berbuah dengan baik, tanaman ini membutuhkan
waktu kering 3 - 4 bulan dalam setahun dengan beberapa kali
turun hujan
4. Kopi robusta dianjurkan dibudidayakan dibawah naungan
pohon lain.
5. Kopi Robusta memiliki aroma tidak sekuat jenis kopi arabika,
6. tingkat kekentalan (body) sedang hingga kuat dan cita rasa
pahit. Kandungan kafein robusta lebih dari dua kali lipat
arabika, yaitu berkisar 1,7 - 4%
Kopi Robusta
8. Ciri khas kopi Robusta
• Tanaman ini memiliki perakaran yang dangkal.
• Batang berkayu, keras, putih keabu-abuan, cabang primer
tersebut cukup lentur sehingga berbentuk seperti payung.
Bentuk daun tipis agak bulat menyerupai telur dengan
ujung daun runcing hingga tumpul (panjangnya 5-15 cm,
lebar 4-6,5 cm). Daunnya tumbuh pada batang, cabang
dan ranting.
• Berbunga mulai umur 2 tahun. Bunga tumbuh pada ketiak
cabang primer. Pada tiap ketiak terdapat 3-4 kelompok
bunga dan biasanya mekar di awal musim kemarau.
Berbeda dengan tanaman kopi arabika, bunga robusta
melakukan penyerbukan secara silang..
• Buah saat matang akan berubah menjadi kemerahan.
Setelah matang penuh, buah robusta menempel dengan
kuat pada tangkainya. Rentang waktu dari mulai berbunga
sampai buah siap untuk dipanen sekitar 10-11 bulan.
Kopi Robusta
9. • Kopi liberika dan ekselsa kurang ekonomis dan komersial karena
memiliki banyak variasi bentuk dan ukuran biji serta kualitas citarasa
yang kurang.
• Kopi Liberika dapat tumbuh baik pada lahan-lahan marjinal, khususnya
pada lahan gambut, toleran terhadap penyakit karat daun dan terhadap
serangan penggerek buah. Kopi Liberika memiliki kadar kafein antara
1,1- 1,3% hampir sebanding kadar kafein kopi Arabika berkisar antara
0,9-1,8%
• Kopi ekselsa umumnya ditanam dengan tingkat perawatan yang
sederhana dan tanpa dipangkas. Penanganan yang diperlukan dalam
budidaya kopi ekselsa adalah memperbaiki citarasanya, dengan seleksi
dan persilangan. Tanaman kopi ekselsa dapat tumbuh pada lahan
dengan lingkungan yang tidak sesuai untuk pertumbuhan spesies
tanaman kopi yang
Kopi Liberika dan Kopi Ekselsa
10. Kopi Liberika daging buahnya tebal daunnya berwarna hijau atau hijau
sedikit kecokelatan,
Kopi Ekselsa daging buahnya tipis mirip kopi Arabika dan daun bagian
permukaan bawah daun berwarna merah kecokelatan
12. • Tanaman kopi dapat diperbanyak dengan
cara vegetatif menggunakan bagian dari
tanaman dan generatif menggunakan
benih atau biji.
• Kopi robusta diperbanyak secara
vegetatif, sehingga bahan tanaman yang
digunakan berupa klon. Sedangkan kopi
arabika biasanya diperbanyak dengan
benih sehingga bahan tanam anjurannya
berupa varietas
• Perbanyakan secara generatif lebih umum
digunakan karena mudah dalam
pelaksanaanya, lebih singkat untuk
menghasilkan bibit siap tanam
dibandingkan dengan perbanyakan bibit
secara vegetatif (klonal)
Cara Perbanyakan Tanaman
13. • Persiapan biji berupa biji dari tanaman umur > 5 tahun, produksinya tinggi,
ukuran biji normal dan masak (warna merah hitam), bebas dari hama dan
penyakit, berkulit licin dan tidak cacat, Pohon terbaik buah masak terbaik.
• Pelepasan kulit biji dengan cara di injak-injak, lendir yang masih dapat
digosok dengan abu dapur/diremas-remas dengan tangan, dibersihkan
dengan air bersih
• Persemaian berupa lahan yang datar dan tidak tergenang, dekat sumber
air, bebas gangguan hewan, dekat dengan pembibitan, mudah diawasi
Penyiapan Persemaian; tanah di cangkul sedalam 30 cm, dibersihkan dari
bebatuan, kerikil dan rumput. Buat bedengan PLT : (10x120x30) cm.
Bedengan di taburi pasir setebal ± 5 cm. Beri naungan . Biji disemaikan
sedalam 0,5 cm, jarak 3 cm dengan posisi biji tertelungkup. Tutup
persemaian dengan potongan-potongan jerami. Lakukan penyiraman pagi
dan sore sampai kecambah berumur 2,5 bulan
Perbanyakan Generatif
14. 1. Pembibitan langsung di tanah; tanah diolah sedalam 60 cm dan
dicampur pupuk kandang. Buat bedengan seperti pada saat membuat
persemaian. Pindahkan tanaman muda dari persemaian secara hati-
hati dengan menggunakan solet dari bambu. Tanam dengan jarak 20 x
20 cm.
2. Kantong plastik (polybag); bibit dari persemaian dipindahkan dengan
hati-hati ke dalam kantong plastik yang telah diisi tanah + pupuk
kandang. Letakkan teratur di atas tempat yang telah disiapkan, serta
diberi naungan
Perbanyakan Generatif
16. • Kelebihan Perbannyakan secara generatif Tanaman yang
dihasilkan memiliki perakaran yang kuat. Biaya yang
dikeluarkan relatif murah. Umur tanaman akan lebih lama
Dapat menghasilkan varietas- varietas baru, yaitu dengan
cara menyilangkan
• KelemahannyaTanaman baru yang dihasilkan belum tentu
memiliki sifat yang sama persis dengan induknya,Varietas
yang baru muncul belum tentu lebih baik. Waktu berbuah
lebih lama Kualitas tanaman baru diketahui setelah tanaman
berbuah.
.
.
Perbanyakan Generatif
17. Pada dasarnya perbanyakan vegetatif menggunakan
bagian batang tanaman
• Menyambung
• memerlukan batang bawah (onderstam) dan
batang atas (entrijs). Syarat batang bawah tahan
terhadap penyakit akar, mempunyai sistem
perakaran yang menyebar luas dan kuat, umur
batang bawah ± 1 tahun. Syarat batang atas:
mempunyai pertumbuhan yang baik, produksi
tinggi, kualitas buah baik Penyambungan dapat
dilakukan pada permulaan musim penghujan atau
akhir musim kemarau.
Perbanyakan Vegetatif
18. Pada dasarnya perbanyakan vegetatif menggunakan
bagian batang tanaman
• Perbanyakan dengan stek
• Dilakukan dengan menggunakan bedengan
Bahan stek yang digunakan dapat berasal dari
tunas orthotrop (tunas ke arah atas) pada ruas
ke 2-3 dari ujung, panjang stek 7-10 cm,
mempunyai sepasang daun, setelah satu bulan
stek dapat dipindahkan ke bedengan
pemeliharaan, umur 8 bulan di bedengan
pemeliharaan dapat dipindahkan ke lapangan.
Perbanyakan Vegetatif
19. • Kelebihan Masa muda tanaman relatif pendek. Tanaman
lebih cepat bereproduksi. Dapat diterapkan pada tanaman
yang tidak menghasilkan biji Sifat-sifat yang lebih baik
pada induknya dapat diturunkan Dapat tumbuh pada
tanah yang memiliki lapisan tanah dangkal karena
memiliki sistem perakaran yang dangkal.
• Kelemahannya sistem perakaran kurang kuat, tidak
memiliki akar tunggang. Mewarisi sifat jelek induknya di
samping sifat baik induknya Biaya pengadaan bibit mahal
Waktu yang dibutuhkan relatif lama. Sulit memperoleh
tanaman dalam jumlah yang besar yang berasal dari satu
pohon induk
.
.
.
Perbanyakan Vegetatif
21. Pemindahan bibit
Dapat dilakukan setelah tanaman berumur 6 bulan di
pembibitan Bila dibibitkan di atas tanah pemindahan
dilakukan secara cabutan atau puteran. Sebelum
dilakukan pencabutan, terlebih dahulu tanahnya diberi air
sampai lembab. Pembibitan dalam kantong plastik,
23. • Lahan dibersihkan dari semak belukar, pohonpelindung hendaknya
ditanam 1-2 tahun sebelum penanaman kopi, untuk hutan bukaan baru
dapat di lakukan penjarangan pohon dan menyisihkan sebagian pohon
sebagai pelindung, jenis pohon pelindung yang sering digunakan adalah :
Lamtoro, dadap, sengon.
• Sudah harus digali 3 bulan sebelum penanaman, pembuatan lobang tanam
dengan ukuran 0,4 x 0,4 x 0,4 m, pupuk kandang atau sisa bahan
organik di berikan kedalam setiap lubang, 2-4 minggusebelum tanam
tanah galian dikembalikan dengan tanah lapisan bawah dimasukkan lebih
dahulu.
• Jarak Tanam Disesuaikan
• Dilakukan pada awal musim hujan, waktu penanaman kantong plastiknya
dibuang dengan hati-hati, usahakan agar tanah jangan terlepas dari akar,
letak bibit dalam lobang diusahakan leher akar sejajar dengan permukaan
tanah, tanah sekelilingbibit dipadatkan sampai bibit tidak goyang
Penanaman bibit di kebun
25. • Penyulaman dilakukan beberapa minggu setelah selesai
penanaman jika ada tanaman yang mau disulam karna
mati , kerdil atau terserang OPT
• Usahakan penyulaman dilakukan pada musim penghujan. Agar
sulaman itu cepat menyamai tanaman yang lain,
• Hendaknya dipilihkan bibit yang baik, dan penyelenggaraan
/perawatan yang lebih baik.
• Untuk menjaga peredaran udara dan air dapat berjalan
dengan baik, maka perlu tanah dicangkul tipis disekeliling
batang dengan jarak ± 30 cm dari batang dan cukup
dilakukan 1x setahun.
Penyulaman
26. Tujuan pemupukan adalah untuk menjaga daya tahan tanaman,
meningkatkan produksi dan mutu hasil serta menjaga agar produksi stabil
tinggi. Seperti tanaman lainnya, pemupukan secara umum harus tepat
waktu, dosis dan jenis pupuk serta cara pemberiannya. Semuanya
tergantung kepada jenis tanah, iklim dan umur tanaman.Pemberian pupuk
dapat diletakkan sekitar 30-40 cm dari batang pokok
Memupuk
27. Buatlah lubang di sekeliling pohonnya dan masukkan
pupuk pada lubang tersebut sesuai dengan dosisnya.
Setelah pemberian pupuk harus ditutup dengan tanah
Teknis Memupuk
28. Tanaman Pelindung
Tanaman pelindung diperlukan guna mengatur keluarnya bunga, tanaman
pelindung perlu diatur baik jumlahnya maupun bentuknya. Bila menggunakan
lamtoro sebagai pelindung, perbandingannya dengan kopi adalah 1 : 2 dan bila
kopi telah dewasa, di perjarang sehingga diperoleh perbandingan 1 . 4.
Tinggi percabangan pohon pelindung, diusahakan dua kali tinggi pohon kopi
29. Tujuan
• Pemangkasan agar memperoleh cabang buah yang baru,
mempermudah masuknya cahaya kedalam tubuh tanaman.,
Memperlancar peredaran udara, membuang cabang- cabang tua
yang tidak produktif lagi, membuang cabang- cabang yang
terserang hama atau penyakit.
• Pemangkasan Bentuk Pemenggalan pucuk pohon; agar tanaman
tidak terlalu tinggi, pertumbuhan cabang-cabang samping menjadi
lebih kuat dan panjang. Kopi Arabika dipangkas setinggi 1,5-1,8 m,
kopi Robusta setinggi 1,8-2,5 m dari permukaan tanah,
pemangkasan dilakukan pada akhir musim kemarau, agar
pertumbuhan cabang-cabang baik dan kuat.
• Pemangkasan cabang primer : Dilakukan agar tanaman tidak
membentuk payung, untuk mendorong pembentukan cabang
sekunder, dilakukan kira-kira 60-80 cm di atas tanah
Pemangkasan Tanaman
30. Pemangkasan Produksi
• Membuang tunas wiwilan (tunas air) yang
tumbuh keatas
• Memangkas cabang balik yang tidak
menghasilkan buah
• Memangkas cabang- cabang tua yang tidak
produktif lagi
• Memangkas cabang- cabang yang
terserang oleh hama dan penyakit
• Memangkas cabang sekunder yang telah
tua.
31. Pemangkasan Peremajaan
• Dilakukan terhadap tanaman yg tidak
produktif, setelah panen pada awal musim
hujan
• Batang dipotong miring Utara-Selatan
setinggi
• 30-50 cm, bekas potongan ditutup untuk
mencegah serangan hama dan penyakit.
• Tanah sekeliling tanaman dicangkul dan
diberi pupuk.
• Pilih 1-2 tunas yang pertumbuhannya baik
dan dipelihara sebagai batang utama atau
bahan sambungan.
32. Bubuk buah, bubuk cabang, kutu putih, Nematoda,
penyakit karat daun, penyakit jamur akar
Hama dan Penyakit Kopi
33. Pengendalian Bubuk buah,
• Memetik buah yang terserang dan
mengumpulkan buah-buah yang gugur lalu
• dibakar.
• Mengurangi naungan atau mengadakan
pemangkasan, agar kebun tidak gelap.
• Penggunaan insektisida Dimecron 50 SCW,
tamaron, agrothion, Sevin 85 S dengan dosis 2
cc/liter air
Hama dan Penyakit Kopi
35. Pengendalian Kutu putih,
1. Menanam pelindung yang tidak disenangi kutu,
seperti lamtoro.
2. Menanam jenis kopi yang tahan.
3. Pemberantasan semut dengan Sevin 85 S1
Dimercon 50 SCW, Azodrin 60 EC Konsentrasi
2 CC dalam 10 liter air.
Hama dan Penyakit Kopi
36. Pengendalian Bubuk Cabang,
• Pada musim hujan naungan tidak boleh terlalu
gelap.
• Memperbaiki pengolahan tanah, pemupukan,
pencegahan nematoda dan penyakit akar.
• Memusnahkan sumber infeksi
• Jangan menggunakan pohon pelindung yang
merupakan tanaman inang dari bubuk cabang,
misalnya Crotalaria, kelapa sawit, mahoni dan
lainnya.
Hama dan Penyakit Kopi
37. Pengendalian Nematoda
• Mendongkel tanaman kopi yang sakit
• Memupuk dengan pupuk phosphat agar
• akar yang rusak pulih kembali.
• Menyemprot dengan nematisida terutama di
persemaian
• Melakukan rotasi tanaman dengan bukan
tanaman inang misalnya kakao lindak dan tebu
Hama dan Penyakit Kopi
38. Pengendalian Karat Daun
• Menanam jenis yang tahan seperti robusta atau
Arabika S 795, S 288 dan S 333.
• Menjaga tanaman agar tetap baik.
• Menggunakan fungisida Dithane M-45 dosis
2gr/liter air.
Pengendalian Jamur Akar
• Dikendalikan dengan membongkar akar
tanaman yang terserang lalu dibakar dan lahan
tidak ditanami lagi minimal 2 tahun
Hama dan Penyakit Kopi
39. Panen dan Pasca Panen Kopi
• Masa pembungaan kopi tidak serentak , sehingga panen
kopi juga tidak serentak Ketidak serentakan masa
pembungaan mengakibatkan masa panen kopi tidak
serentak, yaitu ada panen pendahuluan, panen utama
(besar)dan panen akhir
• Jenis robusta waktu panen dapat dilakukan dalam waktu
8-11 bulan setelah pembungaan. Untuk jenis kopi
Arabika dapat dipanen dalam waktu 6-8 bulan setelah
pembungaan
• Ketepatan waktu panen sangat berpengaruh terhadap
mutu kopi yang dihasilkan. Oleh sebab itu kopi harus
dipanen pada tingkat kematangan yang tepat. Tingkat
kematangan yang tepat dapat di tandai dengan buah
yang telah berwarna merah terang
40. 1. Secara Selektif, Buah kopi yang dipetik hanya buah yang betul-
betul masak. Buah yang masih hijau tidak ikut dipetik tetapi
dibiarkan 1-2 minggu pada pemetikan berikutnya. Dengan cara
ini akan diperoleh buah kopi yang bermutu tinggi.
2. Setengah Selektif, Pemetikan dilakukan terhadap dompolan
yang sebagian besar buahnya yang sudah masak. Selanjutnya
pemetikan dilakukan terhadap buah masak pada dompolan lain.
3. Secara Lelesan, Pemungutan pada buah kopi yang jatuh
ketanah karena terlambat petik. Buah kopi seperti ini
biasanya mutunya sudah kurang baik
4. Secara Rajutan Pemetikan dilakukan terhadap semua buah
kopi termasuk yang masih hijau. Pemetikan seperti ini
biasanya dilakukan pada panen terakhir
Cara Panen buah Kopi
41.
42. • Dilakukan dengan cara buah yang baru dipetik langsung
dijemur dibawah sinar matahari antara 10-14 hari. Dalam
penjemuran buah kopi harus selalu dibolak-balik agar
keringnya merata tetapi dapat juga dengan cara pemecahan
kulit terlebih dahulu dengan mesin pulper. Selanjutnya baru
dijemur dibawah sinar matahari sampai menjadi kering benar.
Setelah itu disimpan sebagai kopi glondong dan bila akan
dijual kopi glondong baru dilepas kulit
• tanduk serta kulit arinya
• Pengolahan kering dapat dianggap selesai apabila telah
mencirikan: - Kadar air biji maksimum 12%. - Kadar kotoran
berupa batu, ranting, gumpalan tanah dan benda-benda asing
• lainnya 0,5% - Bebas dari biji yang berbau busuk, berbau
kapang dan bulukan. - Bebas dari serangga hidup.
Pengolahan Kering
43. • Dilakukan dengan cara pertama-tama buah kopi yang masak
dikupas dahulu kulitnya dengan cara ditumbuk atau dengan
mesin pulper. Setelah itu dihilangkan lendirnya dengan cara
fermentasi basah dan kering
• Fermentasi basah dilakukan dengan jalan merendam biji kopi
selama 1 malam kemudian baru dilakukan pencucian pada air
yang mengalir dan bersih. Biji dianggap bersih jika biji diraba
terasa kesat.
• Fermentasi kering dilakukan dengan jalan menimbun biji dalam
bak kemudian ditutup dengan karung goni selama 36-48 jam.
Fermentasi dianggap selesai apabila biji kopi telah mudah dicuci
dan tidak mengandung lendir lagi. Setelah itu baru dilakukan
pengeringan dibawah sinar matahari. Selanjutnya di pisahkan
kulit tanduk
Pengolahan Basah
44. Pengolahan basah dapat dianggap selesai apabila telah
mencirikan
• Kadar air biji maksimum 13%
• Kadar kotoran berupa ranting, batu, gumpalan tanah
dan benda-benda asing lainnya 5%
• Bebas dari biji yang berbau busuk, berbau kapang dan
bulukan. Bebas dari serangga hidup.
• Biji tidak lolos ayakan 3 x 3 mm dengan
maksimum lolos 1%.
• Untuk bisa disebut biji ukuran besar, harus memenuhi
persyaratan tidak lolos pada ayakan ukuran 5,6 x 5,6
mm.
:
Pengolahan Basah
45. Click to edit Master title style
11/15/2022 www.litbang.deptan.go.id
Sains, Inovasi, Network
www.litbang.deptan.go.id
Science, Innovation, Networks
TERIMA KASIH