SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
Proposal Kerjasama
Budidaya Jahe
Gajah
By Cahaya Bumi Putra team
Latar Belakang :
 Potensi pasar jahe gajah sangat besar, saat
ini Indonesia masih mengimpor 25.000 ton
setiap tahunnya
 Jahe gajah merupakan bahan baku dasar
masakan rumah tangga
 Budidaya jahe dapat dilakukan di
pekarangan rumah dan mudah
perawatannya
 Budidaya jahe dapat dilakukan oleh kaum
wanita dan bisa menjadi pekerjaan sambilan
 Hasil budidaya jahe dapat menjadi
tambahan pendapatan bagi keluarga
 Kerjasama budidaya ini sifatnya Kerjasama
inti dan plasma
 Pembagian hasil panen 50% (petani plasma) :
50% (tim inti)
Macam-Macam Tanaman Jahe Di Indonesia
Terdapat tiga jenis jahe yang dapat dibedakan dari aroma,
warna, bentuk dan besar rimpang :
TA N A M A N J A H E DI I N D O N E S I A
Jahe Merah
Jahe Putih Kecil
J a h e Putih Besar/ kuning besar/
J a h e Gajah/ jahe badak
3.
2.
1.
Mengenal Lebih
dalam Jahe Gajah
Jahe Putih besar disebut Jahe Gajah karena
memiliki ukuran rimpang yang lebih besar
dibandingkan jenis jahe yang lain.
Ciri-ciri Jahe Gajah antara lain adalah :
 Rimpang jahe : Warna putih kekuningan dan
ruas rimpang lebih besar daripada jenis
lainnya.
 Fungsi : Untuk masakan, minuman, permen,
dan rempah-rempah
 Waktu konsumsi : Saat berumur muda atau
tua.
 Rasa : Kurang pedas dan aroma yang kurang
tajam.
 Nama lain : Jahe badak
 By Cahaya Bumi Putra team
Pedoman Budidaya
Jahe Gajah
 Bisa dilakukan di pekarangan rumah
 Menggunakan polybag
 Mudah dilakukan oleh pemula dan
yang tidak memiliki lahan pertanian
 Budidaya dilakukan selama 9 bulan
 Kegiatan pemeliharaan yang
dilakukan adalah penyiraman,
pemberian pupuk dan penambahan
media tanam
 Secara berkala petani melakukan
penambahan tanah ke polybag
sesuai perkembangan bibit jahe (biasa
setiap 1 bulan sekali)
Panduan Budidaya
Jahe Gajah
 Pembibitan
 Pengolahan Media Tanam
 Teknik Penanaman
 Pemeliharaan Tanaman
 Penyiraman
 Pemupukan
1. PEMBIBITAN
Persyaratan Bibit :
 Rimpang diambil langsung dari kebun karena
masih segar.
 Rimpang diambil dari tanaman yang sehat yang
berumur lebih dari 9 bulan (rimpang tua).
 Bibit berukuran 3-7 cm dan berat 25-60 g.
 Rimpang yang dijadikan bibit memiliki 2 mata
tunas atau lebih.
 Ruas kedua dan ketiga merupakan bagian
rimpang yang terbaik.
 Jahe Gajah yang dipanen tua akan
membutuhkan bibit 2-3 ton/ha sedangkan 5
ton/ha untuk Jahe Gajah yang dipanen muda.
 Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur
anginkan (tidak sampai kering).
 Patahkan rimpang sampai memiliki potongan 3-
5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari.
 Potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam
karung beranyaman jarang dan dicelupkan
dalam larutan fungisida dan zat pengatur
tumbuh sekitar 1 menit lalu keringkan.
2. Penyiapan Bibit
 Bibit dimasukkan ke
dalam karung/kotak
 Direndamkan ke dalam
larutan ZPT plus
fungisida sekitar 8 jam.
 Bibit dijemur 2-4 jam.
 Barulah ditanam
3. Penyiapan Media
Tanam
 Bahan-bahan yang diperlukan :
 Tanah ladu/tanah subur (4)
 Sekam bakar (1)
 Kompos/bokasi (1)
 Dolomit (0,25)
 Polibag ukuran 60”
 Perbandingan : 4 : 1 : 1 : 0.25
 Aduk media hingga merata
 Isi polybag dengan media tanah setinggi 2
lobang ato sekitar 15 – 20 cm
 Biarkan media tanam selama 1 minggu
4. Teknik
Penanaman :
 Pembuatan Lubang Tanam :
polybag yang sudah diisi media,
selanjutnya membuat lubar
sedalam 3-7,5 cm untuk menanam
bibit.
 Cara Penanaman : Cara
melekatkan bibit rimpang secara
rebah ke dalam lubang tanam.
 Periode Tanam : Penanaman jahe
sebaiknya dilakukan pada awal
musim hujan sekitar bulan
September dan Oktober.
6. Pemeliharaan Tanaman
 Setiap minggu dilakukan pemeriksaan kondisi jahe,
beberapa hal yang perlu dilakukan adalah :
 Pemeriksaan kelembaban media tanam
(kering/tidak). Tanaman Jahe tidak memerlukan air
yang terlalu banyak untuk pertumbuhannya.
 Pertumbuhan bibit (mati/tidak)
 Ada tidaknya gulma atau hama lainnya
 Sekitar 2-3 minggu setelah tanam harus melakukan
pengecekkan untuk melihat rimpang yang mati.
Apabila ada yang rimpang yang mati segera
dilaksanakan penyulaman.
 Penambahan tanah dilakukan 2-3 kali selama umur
tanaman jahe.
 Dalam perawatan gunakan pupuk organic seperti
kompos/bokasi/pupuk organic cair. Penggunaan pupuk
organik mampu
 meningkatkan produksi dan mutu jahe pada umur 4
bulan.
7. Pengendalian Hama/Penyakit Secara
Organik
 Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat
dengan memilih bibit unggul.
 Menggunakan varietas-varietas unggul yang tahan
terhadap serangan hama dan penyakit
 Menggunakan pengendalian fisik atau mekanik dengan
tenaga manusia.
 Penggunaan pestisida, insektisida, dan herbisida alami
 Hamat berupa : Ulat, Kepik, Kumbang
 Penyakit jahe : Penyakit layu bakteri, Penyakit busuk
rimpang, Penyakit bercak daun
 Gulma : alang-alang, rumput teki, ageratum dan jenis
rumput lainnya
8. Panen Jahe Gajah
 Ciri-ciri jahe siap panen : Tanaman Jahe
Gajah akan mengering pada umur 8
bulan dan akan berlangsung selama 15
hari atau lebih. Warna daun berubah dari
hijau menjadi kuning dan batang semua
mengering.
 Cara panen Jahe Gajah :
 Polibag di gulung kebawah
sampe batas paling bawah
 Tanah dibongkar dengan hati-
hati menggunakan alat bantu
seperti cetok ato garpu.
 Kotoran yang menempel
pada rimpang dibersihkan.
 Jahe dijemur diatas papan atau
daun pisang selama 1minggu.
 Tempat penyimpanan harus
terbuka
9. Mekanisme panen :
 Sebelum panen, petani melaporkan jumlah polybag
yg akan siap panen
 Usia jahe gajah berkisar diatas 8 bulan
 Periode Panen :
 Sebelum musim hujan, yaitu di antara bulan Juni –
Agustus.
 Ditandai dengan mengeringnya bagian atas tanah.
 Cara melakukan panen jahe gajah adalah :
 Tanah dibongkar dengan hati-hati menggunakan alat.
 Kotoran yang menempel pada rimpang dibersihkan.
 Jahe dijemur diatas papan atau daun pisang selama 1
minggu.
 Tempat penyimpanan harus terbuka.
10. Penanganan
Pasca Panen Jahe
 Merupakan suatu kegiatan yang
dilaksanakan setelah aktivitas panen
selesai.
 Setelah jahe dipanen, metabolisme dari
jahe khususnya respirasi akan tetap
berlangsung sehingga dapat
menyebabkan bahan aktif serta unsur-
unsur organik di dalam jahe menghilang.
 Tujuannya :
 Masa simpan dari jahe akan lebih
lama
 Kandungan bahan aktif tetap ada di
dalam jahe
 Memiliki nilai jual tinggi di pasar
11. Perkiraan Hasil Panen
 Produksi rimpang segar untuk Jahe
Gajah berkisar antara 1 – 2 kg per
polybag
 Hasil total panen setelah melalui
penanganan pasca panen ditimbang
untuk mengetahui hasil panen total
 Kemudian hasil panen disimpan
dalam tempat yang kering di dalam
karung
 Harga pasar jahe gajah mulai Rp.
8.000 sampai Rp. 15.000 tergantung
musimnya
Analisa Ekonomi Budidaya Jahe Gajah
dalam Polibag (per 1000 polybag)
 Modal kerja : Rp 3.500,- per bibit (kompos, bibit n polybag)
 Target panen : 1,5 – 2 kg
 Masa tanam : 9 bulan
 Estimasi biaya per seribu bibit : Rp. 3.500 x 1000 bibit = Rp, 3,500.000,-
 Estimasi hasil : 1,5 kg x 1000 bibit = 1.500 kg
 Harga pasaran terendah : Rp. 8.000,-
 Nilai Panen : Rp. 8.000 x 1500 = Rp. 12.000.000,-
 Keuntungan : Rp. 12.000.000 – Rp. 3.500.000 = Rp. 8.500.000,-
 Bagi hasil : Rp. 4.250.000/pihak
Skema
Kerjasama
Kemitraan
Jahe
Gajah
• Bibit dan pendampingan di sediakan oleh tim
• Petani bertugas melakukan perawatan hingga
pasca panen
• Tim CBP akan menampung dan memasarkan hasil
panen
• Skema bagi hasil 50 : 50 dihitung setelah dipotong
biaya modal
Skema Plasma :
• Petani membeli paket bibit dr CV CBP
• Petani melakukan penanaman, perawatan hingga
pasca panen
• CV CBP melakukan pendampingan sampe pasca
panen
• Hasil panen akan di tampung dan dipasarkan oleh
CV CBP
Skema Mandiri :
TIM CBP
 Bertanggung jawab untuk :
 Menyediakan bibit
 Melakukan pendampingan terhadap
petani plasma
 Memberikan konsultasi kepada petani
plasma selama masa Kerjasama
 Melakukan monitoring perkembangan
pertumbuhan jahe di petani secara
berkala
 Melakukan penyerapan hasil Panen
Petani Plasma :
 Menyediakan polybag
 Melakukan perawatan tanaman selama masa kerja
berupa : penyiraman sesuai kebutuhan,
penambahan tanah ke dalam polybag sesuai
perkembangan jahe (biasanya setiap 2 bulan
sekali)
 Melaporkan perkembangan pertumbuhan jahe
secara rutin setiap 2 minggu berupa data : jumlah
jahe yang hidup, jumlah jahe yang mati, kondisi
jahe (apabila ada yg terserang penyakit)
 Memberikan pemupukan menggunakan pupuk
organic secara berkala
 Melakukan pemanenan jahe pada sesuai arahan
tim inti
 menyerahkan semua hasil panen ke Tim Inti
Mekanisme Monitoring :
 Setiap minggu, petani harus melaporkan
beberapa data berikut :
 Jumlah bibit yang hidup
 Jumlah bibitn yang mati
 Jumlah bibit yg terkena hama
 Laporan dikirimkan ke coordinator kelompok
 Koordinator kelompok akan membuat
rekapan laporan dan mengirimkan kepada
tim Inti
 Tim inti akan melakukan kunjungan ke petani
secara berkala setiap 2 bulan
 Untuk penanganan bibit jahe yang terkena
penyakit, tim inti akan memberikan
bimbingan dan arahan jarak jauh. Namun
bisa terlalu parah kondisinya atau diperlukan
maka tim inti akan melakukan kunjungan ke
petani yang bersangkutan untuk
penanganan penyakit.
Sekian
Terima kasih
Kemitraan dengan KWT
Mekar Sari, Desa
Kedungampel, Kec Cawas,
Klaten
Kemitraan dengan
Tim Damkar UGM
Stok bibit jahe

More Related Content

Similar to Proposal Kerjasama Budidaya Jahe Gajah.pdf

Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawit
sujononasa
 

Similar to Proposal Kerjasama Budidaya Jahe Gajah.pdf (20)

6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
 
Metode SRI 2
Metode SRI 2Metode SRI 2
Metode SRI 2
 
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian OrganikAplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
Aplikasi Sederhana pada Pertanian Organik
 
A be829o
A be829oA be829o
A be829o
 
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
 
Budidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hiasBudidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hias
 
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit DurianProduksi & Penyimpanan Bibit Durian
Produksi & Penyimpanan Bibit Durian
 
Budidaya kailan organik di lahan gambut
Budidaya kailan organik di lahan gambutBudidaya kailan organik di lahan gambut
Budidaya kailan organik di lahan gambut
 
Budidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisangBudidaya tanaman pisang
Budidaya tanaman pisang
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
Tpt semangka
Tpt semangkaTpt semangka
Tpt semangka
 
pembudidayaan hijauan pakan ternak untuk ternak ruminansia
pembudidayaan hijauan pakan ternak untuk ternak ruminansiapembudidayaan hijauan pakan ternak untuk ternak ruminansia
pembudidayaan hijauan pakan ternak untuk ternak ruminansia
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Makalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten munaMakalah jambu mete di kabupaten muna
Makalah jambu mete di kabupaten muna
 
Budidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheBudidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jahe
 
Ppt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptxPpt Budidaya Jagung.pptx
Ppt Budidaya Jagung.pptx
 
PUPUK ORGANIK CAIR.pptx
PUPUK ORGANIK CAIR.pptxPUPUK ORGANIK CAIR.pptx
PUPUK ORGANIK CAIR.pptx
 
Budidaya bawang daun
Budidaya bawang daunBudidaya bawang daun
Budidaya bawang daun
 
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
Teknik Seleksi Benih dan Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum L) di Kebun Benih...
 
Teknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawitTeknis budidaya kelapa sawit
Teknis budidaya kelapa sawit
 

Proposal Kerjasama Budidaya Jahe Gajah.pdf

  • 2. Latar Belakang :  Potensi pasar jahe gajah sangat besar, saat ini Indonesia masih mengimpor 25.000 ton setiap tahunnya  Jahe gajah merupakan bahan baku dasar masakan rumah tangga  Budidaya jahe dapat dilakukan di pekarangan rumah dan mudah perawatannya  Budidaya jahe dapat dilakukan oleh kaum wanita dan bisa menjadi pekerjaan sambilan  Hasil budidaya jahe dapat menjadi tambahan pendapatan bagi keluarga  Kerjasama budidaya ini sifatnya Kerjasama inti dan plasma  Pembagian hasil panen 50% (petani plasma) : 50% (tim inti)
  • 3. Macam-Macam Tanaman Jahe Di Indonesia Terdapat tiga jenis jahe yang dapat dibedakan dari aroma, warna, bentuk dan besar rimpang : TA N A M A N J A H E DI I N D O N E S I A Jahe Merah Jahe Putih Kecil J a h e Putih Besar/ kuning besar/ J a h e Gajah/ jahe badak 3. 2. 1.
  • 4. Mengenal Lebih dalam Jahe Gajah Jahe Putih besar disebut Jahe Gajah karena memiliki ukuran rimpang yang lebih besar dibandingkan jenis jahe yang lain. Ciri-ciri Jahe Gajah antara lain adalah :  Rimpang jahe : Warna putih kekuningan dan ruas rimpang lebih besar daripada jenis lainnya.  Fungsi : Untuk masakan, minuman, permen, dan rempah-rempah  Waktu konsumsi : Saat berumur muda atau tua.  Rasa : Kurang pedas dan aroma yang kurang tajam.  Nama lain : Jahe badak  By Cahaya Bumi Putra team
  • 5. Pedoman Budidaya Jahe Gajah  Bisa dilakukan di pekarangan rumah  Menggunakan polybag  Mudah dilakukan oleh pemula dan yang tidak memiliki lahan pertanian  Budidaya dilakukan selama 9 bulan  Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah penyiraman, pemberian pupuk dan penambahan media tanam  Secara berkala petani melakukan penambahan tanah ke polybag sesuai perkembangan bibit jahe (biasa setiap 1 bulan sekali)
  • 6. Panduan Budidaya Jahe Gajah  Pembibitan  Pengolahan Media Tanam  Teknik Penanaman  Pemeliharaan Tanaman  Penyiraman  Pemupukan
  • 7. 1. PEMBIBITAN Persyaratan Bibit :  Rimpang diambil langsung dari kebun karena masih segar.  Rimpang diambil dari tanaman yang sehat yang berumur lebih dari 9 bulan (rimpang tua).  Bibit berukuran 3-7 cm dan berat 25-60 g.  Rimpang yang dijadikan bibit memiliki 2 mata tunas atau lebih.  Ruas kedua dan ketiga merupakan bagian rimpang yang terbaik.  Jahe Gajah yang dipanen tua akan membutuhkan bibit 2-3 ton/ha sedangkan 5 ton/ha untuk Jahe Gajah yang dipanen muda.  Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur anginkan (tidak sampai kering).  Patahkan rimpang sampai memiliki potongan 3- 5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari.  Potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang dan dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit lalu keringkan.
  • 8. 2. Penyiapan Bibit  Bibit dimasukkan ke dalam karung/kotak  Direndamkan ke dalam larutan ZPT plus fungisida sekitar 8 jam.  Bibit dijemur 2-4 jam.  Barulah ditanam
  • 9. 3. Penyiapan Media Tanam  Bahan-bahan yang diperlukan :  Tanah ladu/tanah subur (4)  Sekam bakar (1)  Kompos/bokasi (1)  Dolomit (0,25)  Polibag ukuran 60”  Perbandingan : 4 : 1 : 1 : 0.25  Aduk media hingga merata  Isi polybag dengan media tanah setinggi 2 lobang ato sekitar 15 – 20 cm  Biarkan media tanam selama 1 minggu
  • 10. 4. Teknik Penanaman :  Pembuatan Lubang Tanam : polybag yang sudah diisi media, selanjutnya membuat lubar sedalam 3-7,5 cm untuk menanam bibit.  Cara Penanaman : Cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam.  Periode Tanam : Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar bulan September dan Oktober.
  • 11. 6. Pemeliharaan Tanaman  Setiap minggu dilakukan pemeriksaan kondisi jahe, beberapa hal yang perlu dilakukan adalah :  Pemeriksaan kelembaban media tanam (kering/tidak). Tanaman Jahe tidak memerlukan air yang terlalu banyak untuk pertumbuhannya.  Pertumbuhan bibit (mati/tidak)  Ada tidaknya gulma atau hama lainnya  Sekitar 2-3 minggu setelah tanam harus melakukan pengecekkan untuk melihat rimpang yang mati. Apabila ada yang rimpang yang mati segera dilaksanakan penyulaman.  Penambahan tanah dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe.  Dalam perawatan gunakan pupuk organic seperti kompos/bokasi/pupuk organic cair. Penggunaan pupuk organik mampu  meningkatkan produksi dan mutu jahe pada umur 4 bulan.
  • 12. 7. Pengendalian Hama/Penyakit Secara Organik  Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat dengan memilih bibit unggul.  Menggunakan varietas-varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit  Menggunakan pengendalian fisik atau mekanik dengan tenaga manusia.  Penggunaan pestisida, insektisida, dan herbisida alami  Hamat berupa : Ulat, Kepik, Kumbang  Penyakit jahe : Penyakit layu bakteri, Penyakit busuk rimpang, Penyakit bercak daun  Gulma : alang-alang, rumput teki, ageratum dan jenis rumput lainnya
  • 13. 8. Panen Jahe Gajah  Ciri-ciri jahe siap panen : Tanaman Jahe Gajah akan mengering pada umur 8 bulan dan akan berlangsung selama 15 hari atau lebih. Warna daun berubah dari hijau menjadi kuning dan batang semua mengering.  Cara panen Jahe Gajah :  Polibag di gulung kebawah sampe batas paling bawah  Tanah dibongkar dengan hati- hati menggunakan alat bantu seperti cetok ato garpu.  Kotoran yang menempel pada rimpang dibersihkan.  Jahe dijemur diatas papan atau daun pisang selama 1minggu.  Tempat penyimpanan harus terbuka
  • 14. 9. Mekanisme panen :  Sebelum panen, petani melaporkan jumlah polybag yg akan siap panen  Usia jahe gajah berkisar diatas 8 bulan  Periode Panen :  Sebelum musim hujan, yaitu di antara bulan Juni – Agustus.  Ditandai dengan mengeringnya bagian atas tanah.  Cara melakukan panen jahe gajah adalah :  Tanah dibongkar dengan hati-hati menggunakan alat.  Kotoran yang menempel pada rimpang dibersihkan.  Jahe dijemur diatas papan atau daun pisang selama 1 minggu.  Tempat penyimpanan harus terbuka.
  • 15. 10. Penanganan Pasca Panen Jahe  Merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan setelah aktivitas panen selesai.  Setelah jahe dipanen, metabolisme dari jahe khususnya respirasi akan tetap berlangsung sehingga dapat menyebabkan bahan aktif serta unsur- unsur organik di dalam jahe menghilang.  Tujuannya :  Masa simpan dari jahe akan lebih lama  Kandungan bahan aktif tetap ada di dalam jahe  Memiliki nilai jual tinggi di pasar
  • 16. 11. Perkiraan Hasil Panen  Produksi rimpang segar untuk Jahe Gajah berkisar antara 1 – 2 kg per polybag  Hasil total panen setelah melalui penanganan pasca panen ditimbang untuk mengetahui hasil panen total  Kemudian hasil panen disimpan dalam tempat yang kering di dalam karung  Harga pasar jahe gajah mulai Rp. 8.000 sampai Rp. 15.000 tergantung musimnya
  • 17. Analisa Ekonomi Budidaya Jahe Gajah dalam Polibag (per 1000 polybag)  Modal kerja : Rp 3.500,- per bibit (kompos, bibit n polybag)  Target panen : 1,5 – 2 kg  Masa tanam : 9 bulan  Estimasi biaya per seribu bibit : Rp. 3.500 x 1000 bibit = Rp, 3,500.000,-  Estimasi hasil : 1,5 kg x 1000 bibit = 1.500 kg  Harga pasaran terendah : Rp. 8.000,-  Nilai Panen : Rp. 8.000 x 1500 = Rp. 12.000.000,-  Keuntungan : Rp. 12.000.000 – Rp. 3.500.000 = Rp. 8.500.000,-  Bagi hasil : Rp. 4.250.000/pihak
  • 18. Skema Kerjasama Kemitraan Jahe Gajah • Bibit dan pendampingan di sediakan oleh tim • Petani bertugas melakukan perawatan hingga pasca panen • Tim CBP akan menampung dan memasarkan hasil panen • Skema bagi hasil 50 : 50 dihitung setelah dipotong biaya modal Skema Plasma : • Petani membeli paket bibit dr CV CBP • Petani melakukan penanaman, perawatan hingga pasca panen • CV CBP melakukan pendampingan sampe pasca panen • Hasil panen akan di tampung dan dipasarkan oleh CV CBP Skema Mandiri :
  • 19. TIM CBP  Bertanggung jawab untuk :  Menyediakan bibit  Melakukan pendampingan terhadap petani plasma  Memberikan konsultasi kepada petani plasma selama masa Kerjasama  Melakukan monitoring perkembangan pertumbuhan jahe di petani secara berkala  Melakukan penyerapan hasil Panen
  • 20. Petani Plasma :  Menyediakan polybag  Melakukan perawatan tanaman selama masa kerja berupa : penyiraman sesuai kebutuhan, penambahan tanah ke dalam polybag sesuai perkembangan jahe (biasanya setiap 2 bulan sekali)  Melaporkan perkembangan pertumbuhan jahe secara rutin setiap 2 minggu berupa data : jumlah jahe yang hidup, jumlah jahe yang mati, kondisi jahe (apabila ada yg terserang penyakit)  Memberikan pemupukan menggunakan pupuk organic secara berkala  Melakukan pemanenan jahe pada sesuai arahan tim inti  menyerahkan semua hasil panen ke Tim Inti
  • 21. Mekanisme Monitoring :  Setiap minggu, petani harus melaporkan beberapa data berikut :  Jumlah bibit yang hidup  Jumlah bibitn yang mati  Jumlah bibit yg terkena hama  Laporan dikirimkan ke coordinator kelompok  Koordinator kelompok akan membuat rekapan laporan dan mengirimkan kepada tim Inti  Tim inti akan melakukan kunjungan ke petani secara berkala setiap 2 bulan  Untuk penanganan bibit jahe yang terkena penyakit, tim inti akan memberikan bimbingan dan arahan jarak jauh. Namun bisa terlalu parah kondisinya atau diperlukan maka tim inti akan melakukan kunjungan ke petani yang bersangkutan untuk penanganan penyakit.
  • 23. Kemitraan dengan KWT Mekar Sari, Desa Kedungampel, Kec Cawas, Klaten