SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Dr. Hadi Ismono, dr., M.Kes
 Sistem endokrin adalah
sistem kelenjar yang
masing mengeluarkan jenis
hormon langsung ke dalam
aliran darah untuk
mengatur tubuh.
 Fungsi :
Terdiri atas glandula dan
kumpulan sel-sel yang
menghasilkan hormon,
mengatur pertumbuhan
seluler dan tubuh, bahan-
bahan kimia dalam tubuh
dan reproduksi.
Istilah yang
berkaitan dengan
keadaan patologis
 Acromegaly (acr(o) = anggota gerak
; megaly = pembesaran)
Pembesaran tulang-tulang yang
terdapat di ujung-ujung akibat
kelainan metabolisme
 Glycosuria (Glyc(o) = gula ; uria =
keadaan urin)
Terdapat gula dalam urin
 Hyperglycemia (Hyper = berlebihan ;
Gly(o) = gula ; emia = kondisi dalam
darah
Kadar gula yang tinggi dalam darah
 Thyrotoxicosis (Thyr(o) = kelenjar
Thyroid ; toxic(o) = racun ; osis =
keadaan)
Keadaan kelenjar gondok yang
sangat aktif sehingga kadar hormon
Istilah yang berhubungan dengan prosedur,
tindakan dan keahlian
 Endocrinologist (Endo =
didalam ; crin(o) = sekret ;
logist
Ahli penyakit endokrin
 Thyroid echogram
((Thyr(o) = kelenjar
gondok ; oid =
menyerupai ; ech(o) =
suara ; gram = catatan)
Rekaman yang diperoleh
dari pemeriksaan kelenjar
gondok dengan
menggunakan suara
HORMON
 Hormon merupakan substansi kimiawi yang diproduksi oleh
organ tubuh / sel organ tubuh / sel-sel yang tersebar dalam
tubuh, dimana mempunyai efek pengaturan aktivitas organ
tubuh / sekumpulan organ tubuh / sel-sel dalam jaringan tubuh
(Greenspan & Garder, 2004; Chew & Leslie 2006). Hormon
dapat mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme, aktivitas
reproduksi, dan perilaku.
HORMON
Hormon Protein /
Peptida
Hormon Steroid
Hormon Tironin
Hormon Amine
biogenik
Contoh: Insulin, Gonadotropin,
Growth Hormone (GH),
Prolaktin
Contoh: Kortisol, Testosteron,
Esterogen
Produk dari kelenjar tiroid yaitu
Tiroksin (T4) & Tritoditironin
(T3)
Produk kelenjar medula
adrenal yaitu Adrenalin,
Noradrenalin & Dopamin
Larut Air
Larut Lemak
KELENJAR ENDOKRIN
 Pituitary (hipofisis) adalah kelenjar
kecil di bawah otak. Hal ini dibagi
menjadi lobus anterior
(adenohypophysis) dan lobus
posterior (neurohypophysisl). Kedua
lobus yang terhubung ke dan
dikendalikan oleh hipotalamus.
 Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus di
kedua sisi laring dan trakea atas. Di
permukaan posterior nya adalah 4-6
kelenjar paratiroid kecil yang
mengatur metabolisme kalsium.
Kelenjar adrenal, yang terletak di
atas masing-masing ginjal, dibagi
menjadi dua : korteks luar dan medula
dalam. Hormon-hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar ini aktif dalam
respon stres. Bagian endokrin dari
pankreas adalah islets yang
THE ENDOCRINE GLANDS AND THEIR
HORMONES
GLAND HORMONE PRINCIPAL FUNCTIONS
Anterior
pituitary
UJIAN
GH (growth hormone) mendorong pertumbuhan seluruh
jaringan tubuh
TSH
(thyroid-stimulating
hormone)
merangsang kelenjar tiroid untuk
menghasilkan hormon tiroid
ACTH
(adrenocorticotropic
hormone)
merangsang korteks adrenal untuk
memproduksi hormon kortikal;
membantu dalam melindungi tubuh
dalam situasi stres (cedera, nyeri)
FSH
(follicle-stimulating
hormone)
merangsang aktivitas pertumbuhan dan
hormon folikel ovarium; merangsang
pertumbuhan testis; mendorong
perkembangan sel-sel sperma
LH (luteinizing
hormone); ICSH
(interstitial
cell-stimulating
hormone) PRL
(prolactin)
menyebabkan perkembangan korpus
luteum di situs folikel ovarium pecah
pada wanita; merangsang sekresi
testosteron pada laki-laki; merangsang
sekresi susu oleh kelenjar susu
THE ENDOCRINE GLANDS AND THEIR
HORMONES
GLAND
(kelenjar)
HORMONE PRINCIPAL FUNCTIONS
thyroid thyroid hormone
(thyroxine and
triiodothy ronine)
meningkatkan metabolisme, mempengaruhi
kegiatan fisik dan mental; diperlukan untuk
pertumbuhan normal
calcitonin menurunkan kadar kalsium dalam darah
parathyroids parathyroid
hormone
mengatur pertukaran kalsium antara darah dan
tulang; meningkatkan kadar kalsium dalam darah
Adrenal
medulla
epinephrine and
norepinephrine
meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung
aktif dalam respon terhadap stres
Adrenal
cortex
cortisol
(hydrocorticone)
membantu dalam metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak; aktif selama stres
aldosterone membantu dalam mengatur elektrolit dan
keseimbangan air
sex hormones dapat mempengaruhi karakteristik seksual
sekunder pada pria
Pancreatic
islets
insulin bantu transportasi glukosa ke dalam sel;
diperlukan untuk metabolisme sel makanan,
terutama glukosa; menurunkan kadar gula darah
THE ENDOCRINE GLANDS AND THEIR
HORMONES
GLAN
D
HORMON
E
PRINCIPAL FUNCTIONS
Testis testosteron
e
merangsang pertumbuhan
dan perkembangan organ
seksual ditambah
perkembangan karakteristik
seksual sekunder,
merangsang pematangan sel
sperma
Ovaries estrogens merangsang pertumbuhan
organ seksual primer dan
perkembangan karakteristik
seksual sekunder
progestero
ne
merangsang perkembangan
bagian-bagian yang keluar
dari kelenjar susu;
mempersiapkan lapisan rahim
untuk implantasi ovum
dibuahi; membantu dalam
menjaga kehamilan
DISORDERS ASSOCIATED WITH
ENDOCRINE DYSFUNCTION
HORMONE HYPERSECRETIO
N
HYPOSECRETI
ON
Growth
hormone
(GH)
gigantism
(children),
acromegaly
(adults)
dwarfism
(children)
Antidiureti
c
hormone
(ADH)
diabetes
insipidus
syndrome of
inappropriate
Aldostero
ne
aldosteronism Addison's
disease
Cortisol Cushing's
syndrome
Addison's
disease
Thyroid
hormone
Graves' disease
thyrotoxicosis
cretinism
(children),
Insulin Hypoglycemia diabetes
mellitus
Parathyroi bone tetany (muscle
KEY TERMS
 adrenal (ad-renal) gland: Salah satu
dari dua kelenjar di permukaan atas
ginjal. Wilayah luar (korteks)
mengeluarkan hormon steroid;
wilayah dalam (medulla)
mengeluarkan epinefrin (adrenalin)
dan norepinefrin (noradrenalin).
 endocrine (en'do-krin): Mengenai
kelenjar yang mengeluarkan hormon
langsung ke dalam darah
 hormone (hor'mone):Sekresi kelenjar
endokrin. Zat yang bergerak dalam
darah dan memiliki efek regulasi pada
jaringan, organ, atau kelenjar.
 hypothalamus (hi-po-thal'ah-mus):
Sebagian dari otak yang mengontrol
kelenjar pituitari dan aktif dalam
mempertahankan homeostasis
 pancreatic islets (i'lets): Gugus sel
endokrin dalam pankreas(hormon
insulin) yang mensekresi hormon
yang mengatur metabolisme gula;
juga disebut pulau Langerhans
 parathyroid (par-ah-thi'royd) gland:
4-6 kelenjar kecil di bagian belakang
tiroid yang berfungsi meningkatkan
kadar kalsium darah
 pituitary (pih-tu'ih-tar-e) gland:
Sebuah kelenjar endokrin kecil di
dasar otak. Lobus anterior
mengeluarkan hormon pertumbuhan
dan hormon yang merangsang
kelenjar lain; lobus posterior
melepaskan ADH dan oksitosin yang
KEY TERMS
 prostaglandins
(pros'tah-gland-ins): Sekelompok
hormon yang diproduksi di
seluruh tubuh yang memiliki
berbagai efek, termasuk stimulasi
kontraksi uterus dan pengaturan
tekanan darah, pembekuan
darah, dan peradangan
 steroid hormone (ster'oyd):
Sebuah hormon yang terbuat dari
lipid. Hormon-hormon seks dan
hormon dari korteks adrenal
adalah hormon steroid.
 thyroid (thi'royd) gland: Kelenjar
endokrin di kedua sisi laring dan
trakea atas; mengeluarkan
hormon yang mempengaruhi
metabolisme dan pertumbuhan
KEY TERMS
ROOTS PERTAINING TO THE
ENDOCRINE SYSTEM
ROOT MEANIN
G
EXAMPLE DEFINITION
endocr
in/o
endocrin
e glands
or system
Endocrinol
ogy
en-do-krin-
ol'o je
study of the
endocrine
glands
pituitar Pituitary
gland
Pituitarism
pit-u'ih-tar-
izm
condition
caused by
any disorder
of pituitary
function
hypop
hys
Pituitary
gland
Hypophys
eal
hi-pof-ih-s
e'al
pertaining to
the pituitary
gland
thyr/o, thyroid Thyrolytic destructive to
ROOTS PERTAINING TO THE
ENDOCRINE SYSTEM
ROOT MEANIN
G
EXAMPLE DEFINITION
parathy
r/o,
parathy
roid/o
Parathyro
id gland
Parathyrotr
opic
par-ah-thi-r
o-trop'ik
acting on the
parathyroid
gland
adren/o
,
adrenal
adrenal
gland
Adrenogeni
tal
ad-re-no
jen'ih-tal
pertaining to
the adrenal
glands and
genitals
adrenoc
ortic/o
Adrenal
cortex
Adrenocorti
cal
ad-re-no-k
or'tih-kal
pertaining to
the adrenal
cortex
insul/o Pancreati
c islets
Insulin
in'su-lin
hormone
secreted by
the islet cells
Additional terms
STRUKTUR NORMAL DAN FUNGSI
 pineal (pi-ne'al) gland: kelenjar
kecil di otak. Fungsinya pada
manusia tidak jelas, tapi tampaknya
untuk mengatur perkembangan
seksual sebagai respon terhadap
cahaya di lingkungan.
 sella turcica (sel'ah tur'sih-kah):
sesuatu berbentuk pelana pada
tulang sphenoid yang berisi
kelenjar pituitari
 sphenoid (sfe'noyd) bone: Sebuah
tulang di dasar tengkorak yang
menjadi rumah kelanjar kelenjar
pituitari
 tropic (trop'ik) hormone: Sebuah
hormon yang memiliki efek
menstimulasi kelenjar lain, seperti
SYMPTOMS AND
CONDITIONS
 acromegaly (ak-ro-meg'ah-le):
Pertumbuhan yang berlebihan dari
tulang dan jaringan lunak, terutama
di tangan, kaki, dan wajah, yang
disebabkan oleh kelebihan hormon
pertumbuhan pada orang dewasa
 Addison's disease: penyakit
akibat defisiensi hormon
adrenocortical. Hal ini ditandai
dengan penggelapan kulit,
kelemahan, dan perubahan dalam
garam dan keseimbangan air.
 adenoma (ad-eh-no'mah) : sebuah
kelenjar neoplasma
 Conn’s syndrome: Hiper
aldosteronism disebabkan oleh
tumor adrenal
 craniopharyngioma (kra-ne-o
jauh-in je-o'mah): Tumor pada
kelenjar hipofisis
 kretinisme (kre'iin-izm): Sebuah
kondisi karena kurangnya sekresi
 Cushing's syndrome: penyakit akibat
over activity dari korteks adrenal. Hal ini
terkait dengan obesitas, kelemahan,
hiperglikemia, dan hipertensi.
 diabetes insipidus (di-ah-be'teze di-sip'ih-
dus): Sebuah gangguan yang disebabkan
oleh pelepasan ADH dari hipofisis
posterior. Sehingga menyebabkan haus
berlebihan dan produksi urin dalam jumlah
besar yang sangat encer. (diabetes kata
adalah dari bahasa Yunani yang berarti
"siphon,” mengacu pada output urin yang
besar dalam kedua bentuk diabetes.)
 diabetes mellitus (meh'lih-tus): Sebuah
gangguan metabolisme glukosa
disebabkan oleh kurangnya produksi
insulin atau kegagalan jaringan untuk
merespon insulin. Tipe I adalah pada
remaja atau diabetes mellitus tergantung
insulin; Tipe II adalah pada onset dewasa
atau diabetes mellitus tidak tergantung
insulin.
SYMPTOMS AND
CONDITIONS
 Graves’s disease: Penyakit autoimun
yang mengakibatkan hipertiroidism.
Gejala yang menonjol adalah
exophthalmos (penonjolan bola mata).
 Hashimoto's disease: tiroiditis kronis
dengan autoimun origin
 ketoacidosis (ke-ke-as-ih-do'sis):
Peningkatan keasaman cairan tubuh
yang disebabkan oleh kelebihan badan
keton, seperti pada diabetes mellitus.
 ketosis (ke-to'sis): Akumulasi badan
keton, seperti aseton, dalam tubuh;
biasanya hasil dari kekurangan atau
metabolisme karbohidrat yang salah,
seperti dalam kasus diabetes mellitus
dan kelaparan
 myxedema (Miks-eh-de'mah): Sebuah
kondisi yang disebabkan oleh hypo-
thyroidism pada orang dewasa. Kondisi
kering, pembengkakan seperti dari lilin
SYMPTOMS AND CONDITIONS
 pheochromocytoma(fe-o-kro-mo-si-
to'mah): biasanya tumor jinak medula
adrenal atau struktur lain yang
mengandung sel-sel chromaffin (sel
yang noda dengan garam kromium).
Hasilnya, peningkatan produksi
epinefrin dan norepinefrin
 pituitary apoplexy (ap'o-plek-se):
degenerasi mendadak pada
kelenjar pituitari yang berhubungan
dengan tumor pituitary
 thyroid storm: serangan mendadak
gejala tirotoksikosis, terjadi pada
pasien yang tidak diobati atau
diperlakukan buruk; juga disebut
krisis tiroid
 thyrotoxicosis (thi-ro-tok-sih-
ko'sis): Kondisi yang dihasilkan dari
over activity dari kelenjar tiroid.
Contoh utama adalah penyakit
Graves.
SYMPTOMS AND CONDITIONS
DIAGNOSIS AND TREATMENT
 glucose tolerance test (GTT):
Pengukuran kadar glukosa dalam
plasma darah setelah pemberian
dosis tantangan glukosa kepada
pasien yang puasa; digunakan
untuk mengukur kemampuan
pasien dalam memetabolisme
glukosa
 glycosylated (gli-ko'sih-la-ted)
hemoglobin test: mengukur
pengikatan glukosa ke hemoglobin
selama umur sel darah merah. Tes
ini mencerminkan kadar glukosa
darah rata-rata selama dua
sampai tiga bulan dan berguna
dalam mengevaluasi terapi jangka
panjang untuk diabetes mellitus .
 radioactive iodine uptake test
(RAIU): Mengukur tiroid dalam
penyerapan yodium radioaktif
 radioimmunoassay (RIA):
Sebuah metode untuk
mengukur jumlah zat yang
sangat kecil, khususnya
hormon, dalam plasma
darah dengan hormon
berlabel radioaktif dan
antibodi spesifik
 thyroid scan: visualisasi
administrasi berikut kelenjar
tiroid dari yodium radioaktif
 transsphenoidal
adenomectomy
(trans-sfe-noy'dal
ad-en-o-mek’‘ to-me):
Penghapusan tumor
hipofisis melalui sinus
sphenoid (ruang di tulang
sphenoid)
DIAGNOSIS AND TREATMENT
ABBREVIATIONS
Singkata
n
Arti
ACTH Adrenocorticotropic hormone
ADH antidiuretic hormone
FBS fasting blood sugar
GH growth hormone
GTT glucose tolerance test
IDDM insulin-dependent diabetes mellitus
IGT impaired glucose tolerance
NIDDM noninsulin-dependent diabetes Mellitus
NPH neutral protamine hagedorn (insulin)
RAIU radioactive iodine uptake
RIA radioimmunoassay
SIADH syndrome of inappropriate antidiuretic hormone
(secretion)
T3 triiodothyronine
T4 thyroxine
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba
‘alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba ‘alaaalladziina min
qablikum la’allakum tattaquuna
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kalian agar kamu bertakwa”
(QS. Al Baqarah: 183)
Case Studies
Diabetes
 This 64-year-old white female has been seen for a periodic
evaluation of her diabetic status. She has been diabetic for
approximately three years. Initially she was treated with oral
antidiabetic agents, but because of poor control she was
shifted to insulin therapy. Presently, she injects Humulin-N
insulin 28 units and Humulin-R insulin 5 units q. a.m. Her
blood sugars vary between 170 and 270 mg/dL before
breakfast. She occasionally notes mild symptoms of
hypoglycemia. The patient also takes a daily multivitamin and
thiamine 100 mg q.i.d. for treatment of diabetic neuropathy.
 Physical examination shows no changes since last visit,
although she reports some elevations in blood pressure.
Grade 2-3 arteriolar sclerosis is seen in the optic fundi. The
general impression is that the patient is doing well. She is
encouraged to continue on her present regime with a
moderate increase in exercise if possible.
Hyperparathyroidism
 The patient is a 58-year-old white female with
hyperparathyroidism. She has a history of hypertension and,
four years ago, had a left partial nephrectomy for renal calculi.
Three months prior to admission, her total calcium increased
to 10.8. Her parathyroid hormone level was within normal
limits. Physical examination shows a well-developed,
well-nourished female in no apparent distress. The remainder
of the examination is noncontributory.
 Cervical exploration on 8 October shows an enlarged right
superior parathyroid gland. The remaining three parathyroid
glands appear normal. The enlarged gland is excised and a
biopsy taken of the remaining glands. Pathology later reports
the abnormal gland to be an adenoma.
 On day 1 postop, the patient complains of perioral numbness.
She shows no other symptoms, but her serum calcium level is
subnormal. She is infused with one ampule of calcium
gluconate. Her calcium levels improve by 11 October, and the
patient is discharged with an appointment for a follow-up in
Pituitary Adenoma
 This patient is a 53 year-old oriental female with a
history of pituitary adenoma. One year ago she
underwent transsphenoidal hypophysectomy. Since
that time she is unaware of rhinorrhea, headache,
galacturia, or symptoms of hypothyroidism. She does
report urinary frequency and nocturia but no polyuria,
polydipsia, dysuria, or hematuria.
 On physical examination the patient appeared mildly
obese, but not cushingoid, with signs of acromegaly.
She had no hyperpigmentation, no thyromegaly; her
breasts without galactorrhea. Neurologic function was
grossly intact upon examination.
 Assays of T3 and TQ were within normal limits. A
Metopirone test of pituitary ACTH activity was normal.
The patient was discharged without any complication
FIGURE 16-1.
Anatomic divisions of the nervous system (anterior view).

More Related Content

Similar to 9._Sistem_endokrin.pptx

Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologiBiologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
ChildrenLondon
 
Sistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusiaSistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusia
ayu larissa
 
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Lidya Stephanie
 
Hormon dan reproduksi kel 7 patbhejj.pdf
Hormon dan reproduksi kel 7 patbhejj.pdfHormon dan reproduksi kel 7 patbhejj.pdf
Hormon dan reproduksi kel 7 patbhejj.pdf
EkaSobiatin1
 

Similar to 9._Sistem_endokrin.pptx (20)

Sistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptxSistem_endokrin.pptx
Sistem_endokrin.pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (SISTEM ENDOKRIN)
 
Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologiBiologi pelajaran biologi mengenai biologi
Biologi pelajaran biologi mengenai biologi
 
Tugas biomedik 1
Tugas biomedik 1Tugas biomedik 1
Tugas biomedik 1
 
Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia Ppt sistem hormon pada manusia
Ppt sistem hormon pada manusia
 
Sistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusiaSistem hormon pada manusia
Sistem hormon pada manusia
 
Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01 Sistem endokrin 01
Sistem endokrin 01
 
sistem hormon
sistem hormon sistem hormon
sistem hormon
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi Hormon
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
 
Sistem endokrin (ratna)
Sistem endokrin (ratna)Sistem endokrin (ratna)
Sistem endokrin (ratna)
 
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014Anatomi & fisiologi endokrin 2014
Anatomi & fisiologi endokrin 2014
 
Sistem Endoktrin.pptx
Sistem Endoktrin.pptxSistem Endoktrin.pptx
Sistem Endoktrin.pptx
 
endokrin 2006.ppt
endokrin 2006.pptendokrin 2006.ppt
endokrin 2006.ppt
 
Hormon dan reproduksi kel 7 patbhejj.pdf
Hormon dan reproduksi kel 7 patbhejj.pdfHormon dan reproduksi kel 7 patbhejj.pdf
Hormon dan reproduksi kel 7 patbhejj.pdf
 
Hormon
HormonHormon
Hormon
 
Askep hiperpituitary AKPER PEMKAB MUNA
Askep hiperpituitary AKPER PEMKAB MUNA Askep hiperpituitary AKPER PEMKAB MUNA
Askep hiperpituitary AKPER PEMKAB MUNA
 
KELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptx
KELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptxKELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptx
KELOMPOK 5 SISTEM ENDOKRIN.pptx
 
8. Sistem Endokrin.pptx
8. Sistem Endokrin.pptx8. Sistem Endokrin.pptx
8. Sistem Endokrin.pptx
 

More from widarma atmaja i komang

SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfSlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
widarma atmaja i komang
 

More from widarma atmaja i komang (20)

Lupus Presentation.ppt
Lupus Presentation.pptLupus Presentation.ppt
Lupus Presentation.ppt
 
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfSlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
 
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.docASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
 
Hipersensitivitas (alergi).ppt
Hipersensitivitas (alergi).pptHipersensitivitas (alergi).ppt
Hipersensitivitas (alergi).ppt
 
askep_hipersensitivitas.docx
askep_hipersensitivitas.docxaskep_hipersensitivitas.docx
askep_hipersensitivitas.docx
 
358160349-Biokimia-Sistem-Endokrin.docx
358160349-Biokimia-Sistem-Endokrin.docx358160349-Biokimia-Sistem-Endokrin.docx
358160349-Biokimia-Sistem-Endokrin.docx
 
187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx
187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx
187905914-MAKALAH-HIPOTALAMUS.docx
 
240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.ppt
240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.ppt240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.ppt
240011282-PPT-Anatomi-sistem-endokrin.ppt
 
2A_KELOMPOK 5_TREND DAN ISSUE.pptx
2A_KELOMPOK 5_TREND DAN ISSUE.pptx2A_KELOMPOK 5_TREND DAN ISSUE.pptx
2A_KELOMPOK 5_TREND DAN ISSUE.pptx
 
INTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdf
INTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdfINTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdf
INTRODUCING CASE MANAGER & ALUR PASIEN.pdf
 
1-1 Konsep Dasar Manajemen Risiko.pdf
1-1 Konsep Dasar Manajemen Risiko.pdf1-1 Konsep Dasar Manajemen Risiko.pdf
1-1 Konsep Dasar Manajemen Risiko.pdf
 
1-2 Manajemen Risiko Penyelenggaraan Pelayanan di FKTP.pdf
1-2 Manajemen Risiko Penyelenggaraan Pelayanan di FKTP.pdf1-2 Manajemen Risiko Penyelenggaraan Pelayanan di FKTP.pdf
1-2 Manajemen Risiko Penyelenggaraan Pelayanan di FKTP.pdf
 
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
2-3 Implementasi Keselamatan Pasien di Faskes.pdf
 
2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf
2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf
2-2 Enam Sasaran Keselamatan Pasien - rev.pdf
 
2-1 Konsep Dasar Keselamatan Pasien - rev.pdf
2-1 Konsep Dasar Keselamatan Pasien - rev.pdf2-1 Konsep Dasar Keselamatan Pasien - rev.pdf
2-1 Konsep Dasar Keselamatan Pasien - rev.pdf
 
1-2 Manajemen Risiko Penyelenggaraan Pelayanan di FKTP.pdf
1-2 Manajemen Risiko Penyelenggaraan Pelayanan di FKTP.pdf1-2 Manajemen Risiko Penyelenggaraan Pelayanan di FKTP.pdf
1-2 Manajemen Risiko Penyelenggaraan Pelayanan di FKTP.pdf
 
3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdf
3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdf3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdf
3-1 Manajemen Keselamatan dan Keamanan Fasyankes - rev.pdf
 
Infection Control in Dialysis Unit.ppt by Yo fINAL.ppt
Infection Control in Dialysis Unit.ppt by Yo fINAL.pptInfection Control in Dialysis Unit.ppt by Yo fINAL.ppt
Infection Control in Dialysis Unit.ppt by Yo fINAL.ppt
 
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdfPPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
 
1.Ling Moi Lin-ICRA Plenary.pptx
1.Ling Moi Lin-ICRA Plenary.pptx1.Ling Moi Lin-ICRA Plenary.pptx
1.Ling Moi Lin-ICRA Plenary.pptx
 

Recently uploaded

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
rosintauli1
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
haslinahaslina3
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
csooyoung073
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
ariniastuti020
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
germanaaprianineno
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
DocApizz
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
anangkuniawan
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
ariniastuti020
 

Recently uploaded (15)

KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptxKONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
KONSEP K3 PUSKESMAS SESUAI PMK 52 THN 2018.pptx
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Banjar Ori👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasiobat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
obat aborsi Bekasi wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bekasi
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docxMAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
MAKALAH kebidanan pelayanan KOMPLEMENTER-1.docx
 
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptxMateri Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
Materi Bimtek Kebijakan Kesehatan Haji 2024.pptx
 
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandungobat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
obat aborsi Bandung wa 081391267345 jual obat aborsi cytotec asli di Bandung
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 

9._Sistem_endokrin.pptx

  • 1. Dr. Hadi Ismono, dr., M.Kes
  • 2.  Sistem endokrin adalah sistem kelenjar yang masing mengeluarkan jenis hormon langsung ke dalam aliran darah untuk mengatur tubuh.  Fungsi : Terdiri atas glandula dan kumpulan sel-sel yang menghasilkan hormon, mengatur pertumbuhan seluler dan tubuh, bahan- bahan kimia dalam tubuh dan reproduksi.
  • 3. Istilah yang berkaitan dengan keadaan patologis  Acromegaly (acr(o) = anggota gerak ; megaly = pembesaran) Pembesaran tulang-tulang yang terdapat di ujung-ujung akibat kelainan metabolisme  Glycosuria (Glyc(o) = gula ; uria = keadaan urin) Terdapat gula dalam urin  Hyperglycemia (Hyper = berlebihan ; Gly(o) = gula ; emia = kondisi dalam darah Kadar gula yang tinggi dalam darah  Thyrotoxicosis (Thyr(o) = kelenjar Thyroid ; toxic(o) = racun ; osis = keadaan) Keadaan kelenjar gondok yang sangat aktif sehingga kadar hormon
  • 4. Istilah yang berhubungan dengan prosedur, tindakan dan keahlian  Endocrinologist (Endo = didalam ; crin(o) = sekret ; logist Ahli penyakit endokrin  Thyroid echogram ((Thyr(o) = kelenjar gondok ; oid = menyerupai ; ech(o) = suara ; gram = catatan) Rekaman yang diperoleh dari pemeriksaan kelenjar gondok dengan menggunakan suara
  • 5. HORMON  Hormon merupakan substansi kimiawi yang diproduksi oleh organ tubuh / sel organ tubuh / sel-sel yang tersebar dalam tubuh, dimana mempunyai efek pengaturan aktivitas organ tubuh / sekumpulan organ tubuh / sel-sel dalam jaringan tubuh (Greenspan & Garder, 2004; Chew & Leslie 2006). Hormon dapat mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme, aktivitas reproduksi, dan perilaku. HORMON Hormon Protein / Peptida Hormon Steroid Hormon Tironin Hormon Amine biogenik Contoh: Insulin, Gonadotropin, Growth Hormone (GH), Prolaktin Contoh: Kortisol, Testosteron, Esterogen Produk dari kelenjar tiroid yaitu Tiroksin (T4) & Tritoditironin (T3) Produk kelenjar medula adrenal yaitu Adrenalin, Noradrenalin & Dopamin Larut Air Larut Lemak
  • 6. KELENJAR ENDOKRIN  Pituitary (hipofisis) adalah kelenjar kecil di bawah otak. Hal ini dibagi menjadi lobus anterior (adenohypophysis) dan lobus posterior (neurohypophysisl). Kedua lobus yang terhubung ke dan dikendalikan oleh hipotalamus.  Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus di kedua sisi laring dan trakea atas. Di permukaan posterior nya adalah 4-6 kelenjar paratiroid kecil yang mengatur metabolisme kalsium. Kelenjar adrenal, yang terletak di atas masing-masing ginjal, dibagi menjadi dua : korteks luar dan medula dalam. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini aktif dalam respon stres. Bagian endokrin dari pankreas adalah islets yang
  • 7. THE ENDOCRINE GLANDS AND THEIR HORMONES GLAND HORMONE PRINCIPAL FUNCTIONS Anterior pituitary UJIAN GH (growth hormone) mendorong pertumbuhan seluruh jaringan tubuh TSH (thyroid-stimulating hormone) merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid ACTH (adrenocorticotropic hormone) merangsang korteks adrenal untuk memproduksi hormon kortikal; membantu dalam melindungi tubuh dalam situasi stres (cedera, nyeri) FSH (follicle-stimulating hormone) merangsang aktivitas pertumbuhan dan hormon folikel ovarium; merangsang pertumbuhan testis; mendorong perkembangan sel-sel sperma LH (luteinizing hormone); ICSH (interstitial cell-stimulating hormone) PRL (prolactin) menyebabkan perkembangan korpus luteum di situs folikel ovarium pecah pada wanita; merangsang sekresi testosteron pada laki-laki; merangsang sekresi susu oleh kelenjar susu
  • 8.
  • 9. THE ENDOCRINE GLANDS AND THEIR HORMONES GLAND (kelenjar) HORMONE PRINCIPAL FUNCTIONS thyroid thyroid hormone (thyroxine and triiodothy ronine) meningkatkan metabolisme, mempengaruhi kegiatan fisik dan mental; diperlukan untuk pertumbuhan normal calcitonin menurunkan kadar kalsium dalam darah parathyroids parathyroid hormone mengatur pertukaran kalsium antara darah dan tulang; meningkatkan kadar kalsium dalam darah Adrenal medulla epinephrine and norepinephrine meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung aktif dalam respon terhadap stres Adrenal cortex cortisol (hydrocorticone) membantu dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak; aktif selama stres aldosterone membantu dalam mengatur elektrolit dan keseimbangan air sex hormones dapat mempengaruhi karakteristik seksual sekunder pada pria Pancreatic islets insulin bantu transportasi glukosa ke dalam sel; diperlukan untuk metabolisme sel makanan, terutama glukosa; menurunkan kadar gula darah
  • 10. THE ENDOCRINE GLANDS AND THEIR HORMONES GLAN D HORMON E PRINCIPAL FUNCTIONS Testis testosteron e merangsang pertumbuhan dan perkembangan organ seksual ditambah perkembangan karakteristik seksual sekunder, merangsang pematangan sel sperma Ovaries estrogens merangsang pertumbuhan organ seksual primer dan perkembangan karakteristik seksual sekunder progestero ne merangsang perkembangan bagian-bagian yang keluar dari kelenjar susu; mempersiapkan lapisan rahim untuk implantasi ovum dibuahi; membantu dalam menjaga kehamilan
  • 11. DISORDERS ASSOCIATED WITH ENDOCRINE DYSFUNCTION HORMONE HYPERSECRETIO N HYPOSECRETI ON Growth hormone (GH) gigantism (children), acromegaly (adults) dwarfism (children) Antidiureti c hormone (ADH) diabetes insipidus syndrome of inappropriate Aldostero ne aldosteronism Addison's disease Cortisol Cushing's syndrome Addison's disease Thyroid hormone Graves' disease thyrotoxicosis cretinism (children), Insulin Hypoglycemia diabetes mellitus Parathyroi bone tetany (muscle
  • 12. KEY TERMS  adrenal (ad-renal) gland: Salah satu dari dua kelenjar di permukaan atas ginjal. Wilayah luar (korteks) mengeluarkan hormon steroid; wilayah dalam (medulla) mengeluarkan epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin).  endocrine (en'do-krin): Mengenai kelenjar yang mengeluarkan hormon langsung ke dalam darah  hormone (hor'mone):Sekresi kelenjar endokrin. Zat yang bergerak dalam darah dan memiliki efek regulasi pada jaringan, organ, atau kelenjar.  hypothalamus (hi-po-thal'ah-mus): Sebagian dari otak yang mengontrol kelenjar pituitari dan aktif dalam mempertahankan homeostasis
  • 13.  pancreatic islets (i'lets): Gugus sel endokrin dalam pankreas(hormon insulin) yang mensekresi hormon yang mengatur metabolisme gula; juga disebut pulau Langerhans  parathyroid (par-ah-thi'royd) gland: 4-6 kelenjar kecil di bagian belakang tiroid yang berfungsi meningkatkan kadar kalsium darah  pituitary (pih-tu'ih-tar-e) gland: Sebuah kelenjar endokrin kecil di dasar otak. Lobus anterior mengeluarkan hormon pertumbuhan dan hormon yang merangsang kelenjar lain; lobus posterior melepaskan ADH dan oksitosin yang KEY TERMS
  • 14.  prostaglandins (pros'tah-gland-ins): Sekelompok hormon yang diproduksi di seluruh tubuh yang memiliki berbagai efek, termasuk stimulasi kontraksi uterus dan pengaturan tekanan darah, pembekuan darah, dan peradangan  steroid hormone (ster'oyd): Sebuah hormon yang terbuat dari lipid. Hormon-hormon seks dan hormon dari korteks adrenal adalah hormon steroid.  thyroid (thi'royd) gland: Kelenjar endokrin di kedua sisi laring dan trakea atas; mengeluarkan hormon yang mempengaruhi metabolisme dan pertumbuhan KEY TERMS
  • 15. ROOTS PERTAINING TO THE ENDOCRINE SYSTEM ROOT MEANIN G EXAMPLE DEFINITION endocr in/o endocrin e glands or system Endocrinol ogy en-do-krin- ol'o je study of the endocrine glands pituitar Pituitary gland Pituitarism pit-u'ih-tar- izm condition caused by any disorder of pituitary function hypop hys Pituitary gland Hypophys eal hi-pof-ih-s e'al pertaining to the pituitary gland thyr/o, thyroid Thyrolytic destructive to
  • 16. ROOTS PERTAINING TO THE ENDOCRINE SYSTEM ROOT MEANIN G EXAMPLE DEFINITION parathy r/o, parathy roid/o Parathyro id gland Parathyrotr opic par-ah-thi-r o-trop'ik acting on the parathyroid gland adren/o , adrenal adrenal gland Adrenogeni tal ad-re-no jen'ih-tal pertaining to the adrenal glands and genitals adrenoc ortic/o Adrenal cortex Adrenocorti cal ad-re-no-k or'tih-kal pertaining to the adrenal cortex insul/o Pancreati c islets Insulin in'su-lin hormone secreted by the islet cells
  • 17. Additional terms STRUKTUR NORMAL DAN FUNGSI  pineal (pi-ne'al) gland: kelenjar kecil di otak. Fungsinya pada manusia tidak jelas, tapi tampaknya untuk mengatur perkembangan seksual sebagai respon terhadap cahaya di lingkungan.  sella turcica (sel'ah tur'sih-kah): sesuatu berbentuk pelana pada tulang sphenoid yang berisi kelenjar pituitari  sphenoid (sfe'noyd) bone: Sebuah tulang di dasar tengkorak yang menjadi rumah kelanjar kelenjar pituitari  tropic (trop'ik) hormone: Sebuah hormon yang memiliki efek menstimulasi kelenjar lain, seperti
  • 18. SYMPTOMS AND CONDITIONS  acromegaly (ak-ro-meg'ah-le): Pertumbuhan yang berlebihan dari tulang dan jaringan lunak, terutama di tangan, kaki, dan wajah, yang disebabkan oleh kelebihan hormon pertumbuhan pada orang dewasa  Addison's disease: penyakit akibat defisiensi hormon adrenocortical. Hal ini ditandai dengan penggelapan kulit, kelemahan, dan perubahan dalam garam dan keseimbangan air.  adenoma (ad-eh-no'mah) : sebuah kelenjar neoplasma  Conn’s syndrome: Hiper aldosteronism disebabkan oleh tumor adrenal  craniopharyngioma (kra-ne-o jauh-in je-o'mah): Tumor pada kelenjar hipofisis  kretinisme (kre'iin-izm): Sebuah kondisi karena kurangnya sekresi
  • 19.  Cushing's syndrome: penyakit akibat over activity dari korteks adrenal. Hal ini terkait dengan obesitas, kelemahan, hiperglikemia, dan hipertensi.  diabetes insipidus (di-ah-be'teze di-sip'ih- dus): Sebuah gangguan yang disebabkan oleh pelepasan ADH dari hipofisis posterior. Sehingga menyebabkan haus berlebihan dan produksi urin dalam jumlah besar yang sangat encer. (diabetes kata adalah dari bahasa Yunani yang berarti "siphon,” mengacu pada output urin yang besar dalam kedua bentuk diabetes.)  diabetes mellitus (meh'lih-tus): Sebuah gangguan metabolisme glukosa disebabkan oleh kurangnya produksi insulin atau kegagalan jaringan untuk merespon insulin. Tipe I adalah pada remaja atau diabetes mellitus tergantung insulin; Tipe II adalah pada onset dewasa atau diabetes mellitus tidak tergantung insulin. SYMPTOMS AND CONDITIONS
  • 20.  Graves’s disease: Penyakit autoimun yang mengakibatkan hipertiroidism. Gejala yang menonjol adalah exophthalmos (penonjolan bola mata).  Hashimoto's disease: tiroiditis kronis dengan autoimun origin  ketoacidosis (ke-ke-as-ih-do'sis): Peningkatan keasaman cairan tubuh yang disebabkan oleh kelebihan badan keton, seperti pada diabetes mellitus.  ketosis (ke-to'sis): Akumulasi badan keton, seperti aseton, dalam tubuh; biasanya hasil dari kekurangan atau metabolisme karbohidrat yang salah, seperti dalam kasus diabetes mellitus dan kelaparan  myxedema (Miks-eh-de'mah): Sebuah kondisi yang disebabkan oleh hypo- thyroidism pada orang dewasa. Kondisi kering, pembengkakan seperti dari lilin SYMPTOMS AND CONDITIONS
  • 21.  pheochromocytoma(fe-o-kro-mo-si- to'mah): biasanya tumor jinak medula adrenal atau struktur lain yang mengandung sel-sel chromaffin (sel yang noda dengan garam kromium). Hasilnya, peningkatan produksi epinefrin dan norepinefrin  pituitary apoplexy (ap'o-plek-se): degenerasi mendadak pada kelenjar pituitari yang berhubungan dengan tumor pituitary  thyroid storm: serangan mendadak gejala tirotoksikosis, terjadi pada pasien yang tidak diobati atau diperlakukan buruk; juga disebut krisis tiroid  thyrotoxicosis (thi-ro-tok-sih- ko'sis): Kondisi yang dihasilkan dari over activity dari kelenjar tiroid. Contoh utama adalah penyakit Graves. SYMPTOMS AND CONDITIONS
  • 22. DIAGNOSIS AND TREATMENT  glucose tolerance test (GTT): Pengukuran kadar glukosa dalam plasma darah setelah pemberian dosis tantangan glukosa kepada pasien yang puasa; digunakan untuk mengukur kemampuan pasien dalam memetabolisme glukosa  glycosylated (gli-ko'sih-la-ted) hemoglobin test: mengukur pengikatan glukosa ke hemoglobin selama umur sel darah merah. Tes ini mencerminkan kadar glukosa darah rata-rata selama dua sampai tiga bulan dan berguna dalam mengevaluasi terapi jangka panjang untuk diabetes mellitus .  radioactive iodine uptake test (RAIU): Mengukur tiroid dalam penyerapan yodium radioaktif
  • 23.  radioimmunoassay (RIA): Sebuah metode untuk mengukur jumlah zat yang sangat kecil, khususnya hormon, dalam plasma darah dengan hormon berlabel radioaktif dan antibodi spesifik  thyroid scan: visualisasi administrasi berikut kelenjar tiroid dari yodium radioaktif  transsphenoidal adenomectomy (trans-sfe-noy'dal ad-en-o-mek’‘ to-me): Penghapusan tumor hipofisis melalui sinus sphenoid (ruang di tulang sphenoid) DIAGNOSIS AND TREATMENT
  • 24. ABBREVIATIONS Singkata n Arti ACTH Adrenocorticotropic hormone ADH antidiuretic hormone FBS fasting blood sugar GH growth hormone GTT glucose tolerance test IDDM insulin-dependent diabetes mellitus IGT impaired glucose tolerance NIDDM noninsulin-dependent diabetes Mellitus NPH neutral protamine hagedorn (insulin) RAIU radioactive iodine uptake RIA radioimmunoassay SIADH syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (secretion) T3 triiodothyronine T4 thyroxine
  • 25. yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kutiba ‘alaykumu alshshiyaamu kamaa kutiba ‘alaaalladziina min qablikum la’allakum tattaquuna Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
  • 26. Case Studies Diabetes  This 64-year-old white female has been seen for a periodic evaluation of her diabetic status. She has been diabetic for approximately three years. Initially she was treated with oral antidiabetic agents, but because of poor control she was shifted to insulin therapy. Presently, she injects Humulin-N insulin 28 units and Humulin-R insulin 5 units q. a.m. Her blood sugars vary between 170 and 270 mg/dL before breakfast. She occasionally notes mild symptoms of hypoglycemia. The patient also takes a daily multivitamin and thiamine 100 mg q.i.d. for treatment of diabetic neuropathy.  Physical examination shows no changes since last visit, although she reports some elevations in blood pressure. Grade 2-3 arteriolar sclerosis is seen in the optic fundi. The general impression is that the patient is doing well. She is encouraged to continue on her present regime with a moderate increase in exercise if possible.
  • 27. Hyperparathyroidism  The patient is a 58-year-old white female with hyperparathyroidism. She has a history of hypertension and, four years ago, had a left partial nephrectomy for renal calculi. Three months prior to admission, her total calcium increased to 10.8. Her parathyroid hormone level was within normal limits. Physical examination shows a well-developed, well-nourished female in no apparent distress. The remainder of the examination is noncontributory.  Cervical exploration on 8 October shows an enlarged right superior parathyroid gland. The remaining three parathyroid glands appear normal. The enlarged gland is excised and a biopsy taken of the remaining glands. Pathology later reports the abnormal gland to be an adenoma.  On day 1 postop, the patient complains of perioral numbness. She shows no other symptoms, but her serum calcium level is subnormal. She is infused with one ampule of calcium gluconate. Her calcium levels improve by 11 October, and the patient is discharged with an appointment for a follow-up in
  • 28. Pituitary Adenoma  This patient is a 53 year-old oriental female with a history of pituitary adenoma. One year ago she underwent transsphenoidal hypophysectomy. Since that time she is unaware of rhinorrhea, headache, galacturia, or symptoms of hypothyroidism. She does report urinary frequency and nocturia but no polyuria, polydipsia, dysuria, or hematuria.  On physical examination the patient appeared mildly obese, but not cushingoid, with signs of acromegaly. She had no hyperpigmentation, no thyromegaly; her breasts without galactorrhea. Neurologic function was grossly intact upon examination.  Assays of T3 and TQ were within normal limits. A Metopirone test of pituitary ACTH activity was normal. The patient was discharged without any complication
  • 29. FIGURE 16-1. Anatomic divisions of the nervous system (anterior view).