Dokumen ini membahas gerakan peduli Muhammadiyah terhadap fakir miskin dan anak yatim. Pertama, menjelaskan tentang fakir miskin dan anak yatim dalam Alquran dan hadis, di mana anak yatim didefinisikan sebagai anak yang kehilangan ayahnya sebelum dewasa. Kedua, dokumen ini menjelaskan bahwa Muhammadiyah berpihak kepada kaum dhuafa dengan memecahkan masalah sosial mereka dan membimbing mereka menu
1. ALAM PEMIKIRAN KEMUHAMMADIYAHAN
BAB 13
MEMAHAMI GERAKAN PEDULI KEPADA FAKIR MISKIN DAN ANAK YATIM DALAM
MUHAMMADIYAH.
Dosen pengampu
Nilwani Hamid
ETI SETYANINGSIH
SURAYA
FEBI FEBRIANI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2015
2. MEMAHAMI GERAKAN PEDULI KEPADA FAKIR MISKIN DAN ANAK
YATIM DALAM MUHAMMADIYAH.
1. Fakir miskin dan anak yatim dalam al’quran dan as sunah.
2. Keberpihakan muhammadiyah terhadap kaum dhuafa ( fakir,
miskin, dan anak yatim ).
3. 1. Fakir miskin dan anak yatim dalam al’quran dan as sunah.
Anak yatim adalah anak yang belum dewasa dan
tidak mempunyai bapak lagi karena telah meninggal
dunia (man mata abuhu wa huwa shaghir). Batasan umur
yatim adalah sampai baligh, sesuai dengan sabda
Rasulullah SAW: “ Tidak ada keyatiman lagi setelah
mimpi (H.R. Abu Daud). Kedewasaan seorang anak, di
samping diukur dengan kemampuannya secara fisik
untuk kawin (biasanya ditandai dengan bermimpi dengan
mengeluarkan air mani bagi anak laki-laki dan datangnya
haid yang pertama kali bagi wanita) juga diukur dengan
faktor kecerdasan, seperti dinyatakan oleh Allah SWT
dalam Q.S. An-Nisa 4: 6 .
4. • Fakir secara bahasa Siapapun orangnya, apabila
dia membutuhkan, maka dia wajib dibantu. Tak
perduli apakah dia itu orang kaya atau miskin,
apabila memerlukan bantuan, baik itu berupa
tenaga atau harta, maka dia wajib dibantu
dengan shadaqah itu. Sesuai dengan pernyataan
Al Qur’an yang mengatakan bahwa semua
manusia itu fakir terhadap Allah.
5. • Pengertian miskin adalah orang yang tidak
melakukan pekerjaan apa-apa atau tidak bisa
melakukan pekerjaan apa-apa, dia hanya
tinggal di rumah. Ada juga orang yang tidak
mempunyai pekerjaan/menganggur atau tidak
mampu melakukan apa-apa, dan dia juga tidak
punya tempat tinggal/rumahatau orang
miskin yang tergeletak di tanah. QS. 90 ayat 16
6. 2. Keberpihakan muhammadiyah terhadap kaum dhuafa ( fakir, miskin, dan
anak yatim ).
• Keberpihakan terhadap kaum dhuafa
Keberpihakan Islam ini bukan sebatas pada
aktivitas yang memecahkan berbagai masalah sosial
dan kemanusian kaum dhuafa, melainkan lebih dari
itu adalah bagaimana menyelamatkan mereka dari
bahaya kesesatan dan kekafiran, kemudian
membawa mereka menuju keselamatan, kedamaian,
dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.