SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
SNI SNI 13-6351-2000 
Rambu-rambu jalan di area pertambangan
Latar belakang 
Prasarana jalan di area pertarnbangan rnern~lfk~k arakteristik berbeda 
dibandingkan dengan kondisi jalan pada umunnya. Salah satunya adalah 
ukurar! dan ,ier,is kendarazn yzng beropsrasi c;! j2I;n krsebil: - mulai dari 
ke~daraan penyangkut penurnpang, hirrgga ala!-alat pernimjah ianan rneicanis 
berukurafi besar. Kornbinasi antar3 keragarnar, dku)ar, daq jenis alat dengan 
kernuilgkican la!ar belakang pengalaman pengemudiloperator yang bsrbeda 
rnencgaskan betapa peiltingnya pcngoctrola:: lalu-lintas yang baik di jalsn zrea 
pertarnbangan. 
Ra~nbu-rarnbuja lan sebagai salah satu alat kontroi lalu-lintas telah lama dikenal 
dan dipakai pada jalan-jalan urnurn atau jalan raya. Rarnbu-rarnbu jalan itu 
sendiri tidak dapat rnencegah semua kecelakaan di jalan di area pertarnbangan. 
akan tetapi dapat rnenciptakan suatu iklim rnengemudi y3n3 lebih k~ndusibf agi 
keselarnatan. 
Standardisasi ini diharapkan dapat dijadikan pedornan untuk perencanam dan 
penyediaan rarnbu-rarnbu jalan di area pertarnbangan, sehingga diperoleh suatu 
keseragarnan yang pada akhimya dapat rnengurangi angka kecelakaan yang 
diakibatkan oleh pernasangan rarnbu-rarnbu yang tidak benar abu 
rnernbingungkan pernakai jalan. Oleh karena itu, rarnbll-rarnbu jalan di area 
pertarnbangan perlu distandarkan.
Daftar Isi 
1. Ruang ~ingktip.. ................................................... 
2 . Acuan ................................................................ 
4 . Spesifikasi .......................................................... 
4.1 Jenis ............................................................ 
4.2 Warna ......................................................... 
4.3 Bentuk ........................................................ 
4.4 Ukuran ........................................................ 
5 . Pemasangan ....................................................... 
5.1 Penempatan rambu ......................................... 
5.2 Ketinggian penempatan .................................. 
6 . Perawatan .......................................................... 
Halaman 
Idari 7 
Idari 7 
1 dari 7 
3 dari 7 
3 dari 7 
3dari 7 
3 dari 7 
4 dari 7 
5 dari 7 
5 dari 7 
6 dari 7 
7 dari 7
Rarnbu-rambu jalan di area pertarnbangan 
1. Ruang lingkup 
Standar rni melipub, acuan, definisi, spesrfikasi, pemasangan, dan 
perawatan dari rambti-ra~nbuja lan di area pertarnbangart. 
2. Acuan 
a. Keputussn Menteri Perhubungan, Nomor : KM 61 tahun 1993, tentzng 
rzmbu-rambu di jalan, Departemen Perhubungan Repubiik Indonesia. 
b. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi, Nomor: 
555.W26/M.PE/1995. tentang Keselamatzn dan Kesehatan Kerja 
Pertambangan Umum. 
c. Trafiic Safety, Code of Federal Regulations (CFR) 30, Part 56157.9100, 
Mine Safety & Health Administration (MSHA). USA. 
d. Walter W. Kaufrnan and James C. Ault, 1997, Design of Suriace Mine 
Haulage Roads-A Manual, US Deparbnent of the Interior. Washington 
D.C., USA. 
e. Patricia M. Laing. 1592. Accident Prevention Manual of Bussines 8 
Industry and Engineering & Technology. lorn edition, Nationa! Safety 
Couficii. USA. 
f. Roger, -L. Brauer, 1994, Safety and Health f~ Engineers. Van 
Nonstrand Reinho!d, New York, USA. 
3. Definisi 
a) Jalan ProyekJPendukung adalah jalan yang disediakan untuk kegiaian 
transportasi barang rnaupun orang di dalam suatu wilayah usaha 
pertambangan untuk mendukung kegiatan operasi pertambangan atau 
penyediaan fasilitas tambang.
b) Jalan TambanglProduksi adalah jalan yang terdapat di dalarn area 
pertarnbangan, yang digunakan dan dilalui oleh alat-alat pernindah tanah 
mekanis dalam kegiatan pengangkutan bahan galian tarnbang. 
c) Jalan TambanglProduksi Perrnukaan adalah jaian yang digunakan wtuk 
mengarnbil, rnengangkut atau rnenirnbun bahan galian tarnbang di 
tambang perrnukaan. 
d) Jalan TambanglProduksi Bawah Tanah adalah jalan yang digunakan 
untuk rnengarnbil, mengangkut atau menimbun bahan galian tarnbang di 
tarnbang bawah tanah. 
e) Rarnbu-rarnbu jalan tambang adalah salah satu perlengkapan jalan yang 
dapat berupa lambang, huruf, angka, kalimat, danlatau perpaduan 
diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi 
pemakai jalan. 
f) Rambu Peringatan adalah rarnbu yang digunakan untuk rnenyatakan 
peringatan bahaya atau ternpat berbahaya pada jalan di depat pernakai 
jalan. 
g) Rambu Larangan adalah rarnbu yang digunakan untuk rnenyatakan 
perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pernakai jalan. 
h) Rarnbu Perintah adalah rambu yang digunakan untuk rnenyatakan 
perintah yang wajib dilakukan oleh pernakai jalan. 
i) Rarnbu Petunjuk adalah rarnbu yang digunakan untuk rnenyatakan 
petunjuk rnengenai jurusan, jalan, situasi, kota, ternpat, pengaturan. 
fasilitas dan lain-lain bagi pernakai jalan. 
j) Daun Rarnbu adalah ternpat diternpelkannyaldilekatkannya rarnbu. 
k) Tixg Rambu adalah batangan untuk menempelkan atau rnelekatkan 
daun rarnbu. 
I) Papan Tambahan adalah papan yang dipasang di bawah daun rarnbu 
yang memberikan penjelasan lebih lanjut darj suatu rambu. 
rn) Refleksi Retro adalah sistern pernantulan cahaya sinar yang datang. 
dipantulkan kembali sejajar ke arah sinar yang datang, terutarna pada 
malam hari atau cuaca gelap. 
2 dari 7
4. Spesifikasi 
Bentuk, lambang, warna, jenis, dan arti rambu adalah sebagaimana 
diiiyatakan dalarn lampiran I Keputusan Menteri Perhubungan. Nornor KM 
51 Tahun 1993, Tanggal 9 September 1993, Tabel 1. 2A. 28 dan 3 
4.! Jenis 
Sesuai denoan i~~ngsiryraam, t;;. dikc!ompgkka? monjadi A jenis 
a) Rarnbu Peringatan 
5) Rarnbu L~angan 
c) Rambu Perintah 
d) Rambu Petunjuk 
4.2 Warna 
a) 'Nama dasar rambu peringatan berwarna kuning dengan larnbang 
atau tulisan berwarna hitam. 
b) Wama dasar rarnbu larangan berwarna putih dan lambang atau 
tulisan berwarna hitam atau merah. 
c) Wama dasar rarnbu perintah berwarna biru dengan lambang atau 
tulisan berwarna putih serta merah untuk garis minng sebagai batas 
akhir perintah. 
d) Wama dasar rambu petunjuk berwama biru dengan lambang atau 
tulisan berwarna putih atau sebaliknya. 
e) Wama dasar papan tambahan berwarna putih dengar: iulisan dan 
bingkai berwarna hitam. 
f) Wama refleksi retro berwarna kuning atau putih untuk s~ssi ebelah 
kiri jalan dan merah untuk sisi sebelah kanan jalan 
4.3. Bentuk 
a) Sesuai dengan Lampiran I Keputusan Menteii Perhubungan Nomor 
KM 61 tahun 1993. 
b) Jika diperlukan bentuk rambu lain dimana tidak terdapat pada 
ketentuan sebagaimana pada butir (a) di atas, bentuk rarnbu 
tambahan dapat dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan.
c) Refleksi retro rnerupakan tiang atau batangan dimana pada 
penampang rnernanjang ke dua sisinya yang sejajar dengan arah 
lalu lintas dilapisi bahan reflektif. 
4.4 Ukuran 
a) Uniuk pe!nakai;n di jalaii prcyeicipendukung dan ja!an tambang 
bawah !~nah,r arnhl~b erukuran kecil (60 cm). 
b) Untuk pemakaian di jalan tambanglproduksi perrnukaan, rarnbu 
berukuran sedang (75 crn) atau besar (90 crn). 
c) Rarnbu berukuran sedang sebagairnana disebutkan pada butir b) di 
atas dipakai apabila rencana kapasitas angkut alst pemindah tanah 
mekanis yang beroperasi di jalan tambanglproduksi dari 50 ton 
sampai dengan 100 ton. 
d) Rambu berukuran besar sebagaimana disebutkan pada butir b) di 
atas dipakai apabila rencana kapasitas angkut alat pemindah tanah 
mekanis yang beroperasi di jalan tarnbanglproduksi dari 100 ton. 
e) Untuk pemakaian di jalan tambanglproduksi permukaan, jika rarnbu 
menggunakan tulisan, ukuran tinggi huruf sekurang-kurangnya 16 
cm dengan lebar huruf tidak kurang dari 13 cm. 
f) Ukuran perbandingan papan tambahan antara panjang dan lebar 
adalah 2 (dua) berbanding 1 (satu). 
g) Ukuran reffeksi retro untuk jalan proyeWpendukung, 
tarnbanglproduksi perrnukaan dan bawah tanah adalah sebagai 
berikut : 
1 
Jalan TambanglProduksi Perrnukaan 20 
TI = Tinggi Tiang Reflektor. 
T2 = Tinggi Bagian Bahan Retlektif, diukur dari ujung atas tiang. 
L = Lebar Bahan Reflektif. 
130 
20 
5 
200 
Jalan TarnbanglProduksi Bawah Tanah 1 150
a) Rambu, baik daun maupun tiang, harus dibuat dari bahan yang cukup 
kuat dan tidak mudah rusak. Daun rambu sebaiknya dari bahan pelat 
alumunium atau bahan logam lainnya, sedangkan tjang rarnbu dapat 
tsrbuat dari besi!pipa, kayu atau banan la~n. 
b) Untuk pemakaian pada kondisi jalan yang sering berdcbu, berkabut 
atau dinana dilakukan kegiatan pada malam hari, rambu narlls 
menggunakan bahan yang dapat memantulkan sinar seperti bahan 
reflektif atau bahan cat mengandung fluorescent. 
c) Refleksi retro terbuat dari bahan yang dapat memantulkan sinar 
berupa bahan refleictif atau cat rnengandung fluorsecent. Sedangkar: 
tiang refleksi retro dapat terbuat dari kayulpapan, atau bahan logam. 
5 Pemasangan 
5.1 Penempatan Rambu 
a) Rambu ditempatkan di sebelah kiri jalan menurut arah lalu lintas 
dengan jarak terdekat dari bagian tepi paling luar bahu jalan atau 
jalur ialu lintas kenclaraan minimal 60 cm. 
b) Penempatan rarnbu sebagaimana disebutkan pada butir a) di atas 
harus mudah dilihat oleh pemakai jalan. 
c) Dalarn keadaan tertentu, dengan mernpertimbangkan lokasi dan 
kondisi lalu lintas, rambu dapat ditempatkan di sebelah kanan atau 
diatas daerah manfaat jalan. 
d) Rambu peringatan ditenlpaikan sekurang-kurangnya 50 meter atau 
pada jarak tertectu sebelurn tempat bahaya, dengan rnernperhatikan 
kandisi lalu lintas, cuaca dan keadaan jalan yang disebabkan oleh 
faktor geografis, geornetris, permukaan jalan dan kecepatan pemakai 
jalan. 
e) Rambu larangan, perintah dan petunjuk diternpatkan sedeka! 
mungkin pada awal bagian jalan dimulainya larangan, penntah dan 
petunjuk.
f) Papan tarnbahan diternpatkan dengan jarak 5-10 crn dari sisi 
terbawah daun rarnbu dengan ketentuan lebar papan tarnbahan tidak 
rnelebihi sisi daun rarnbu. 
g) Refleksi retro ditempatkan pada kedua sisi jalan, dengan k.. otentuan 
jarak minimum antar tiang sebagai berikut : 
h) Pada kondisi jalan yang rnenikung tajarn, terutarna di dataran 
tinggitpegunungan, jarak sebagairnana disebutkan pada butir g) di 
atas diperpendek rnenjadi 15 rn. 
i) Pada kondisi jalan yang rnenanjak tajarn kernudian diikuti oleh 
turunan curarn. refleksi retro diternpatkan dengan jarak 15 rn, diukur 
dari titik puncak tanjakan. Jarak ini dipakai pula untuk pernasangan 
refleksi retro berikutnya sarnpai dengan rnaksirnum tiang yang ketiga 
setelah tanjakan. 
5.2 Ketjnggian Penempatan 
a) Ketinggian penernpatan rarnbu pada sisi. jalan diukur dari 
permukaan jalan sarnpai dengan sisi daun rarnbu bagian bawah 
atau papan tarnbahan bagian bawah apabla rarnbu dilengkapi 
papan tarnbahan, dengan ketentuan untuk masing-masing jenis 
jalan sebagai berikut : 
--&Jalan TarnbanglProduksi Perrnukaan 
1 265 
Jalan TarnbanglProduksi Bawah Tanah 
- .- I_--
b) Ket~nggian penernpatan rarnbu dilokasi fasilitas pejalan kaki 
minimum 200 cm dan rnaksirnurn 265 cm. 
c) Khusus untuk rarnbu peringatan 'peng~~zibhk ungan ke kanan' 
atau "pengarah tikungan ke kiri ", ket~nggian penernpatan rambu 
adalah 720 cm diukur dari pentikaan ja!an 
d) Pada kondisi-kondisi jalan yang menanjak kernudian diikuti oleh 
turunan curarn, tinggi tiang refleksi retro pertama sarnpai dengan 
ketiga dari titik puncak tanjakan hams di!arnbah minirncrn 60 crn 
dan rnaks~rnurn1 25 crn dari ~etentuans etagaiinana terdapat pada 
tabel butir g) bagian 3.4. 
e) Pada kondisi ja!an sebagairnana disebutkan pada butir d) di ztas, 
tinggi T2 harus ditarnbah menjadi sekurang-kurangnya satu 
setengah kali dari ketentuan yang terdapat pada tabel butir bagian 
4.4. g). 
6. Perawatan 
Untuk rnenjaga dan rnernpertahankan agar rarnbu-rarnbu dan refleksi 
retro tetap efektif, kegiaian perawatan yang rnernadai hams dilakukan 
dengan ketentuan minimum sebagai berikut : 
a) Jadual inspeksi dan tinjauan yang tepat hams dibuat dan 
dilaksanakan secara periodik paling lama setiap 3 (tigal bulan sekali. 
b) Lokasi sekitar penempatan rambu atau refleksi retro hams sslalu 
dibersihkan dari sernak-sernak atau benda-benda lain yang dapat 
rnenghalangi rarnbu atau refleksi retro. 
c) Para pernakai jalan harus rnelaporkan rarnbu-rarnbu atau refleks1 
retro yang rusak atau terhalang dan sistirn kornunikasi harus dibuat 
untuk kebutuhan tersebut. 
d) Rambu-rarnbu atau refleksi retro yang rusak harus segera diperbaiki 
atau diganti, dan rarnbu-rarnb~l yang tidak difungs~kan lagi harus 
segera dicabut. , 
7 dan 7

More Related Content

What's hot

Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3Herry Prakoso
 
Safety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptxSafety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptxReniMutiaraSari
 
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdfNurkhalifahUmardani
 
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptx
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptxBahan Paparan K3 Konstruksi.pptx
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptxSeunuddonInfras
 
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganPengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganYusufRiyandi
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT filetrisna gallaran
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3aji indras
 
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-pptBustamin Razak
 
13 6351-2000-rambu-rambu-jalan-di-area-pertambangan
13 6351-2000-rambu-rambu-jalan-di-area-pertambangan13 6351-2000-rambu-rambu-jalan-di-area-pertambangan
13 6351-2000-rambu-rambu-jalan-di-area-pertambanganAri Dijaya
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakanUDIN MUHRUDIN
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganAdhitya Henrika
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambanganIpung Noor
 
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umumKepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umumtriturno
 

What's hot (20)

Syarat pembentukan P2K3
Syarat pembentukan  P2K3Syarat pembentukan  P2K3
Syarat pembentukan P2K3
 
Safety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptxSafety Induction new.pptx
Safety Induction new.pptx
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
Peraturan Menteri tentang Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang pada Kegiata...
 
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf
20180409-03-Penerapan K3 pada Proyek Infrastruktur Jalan dan Jembatan.pdf
 
Safety Riding
Safety RidingSafety Riding
Safety Riding
 
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptx
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptxBahan Paparan K3 Konstruksi.pptx
Bahan Paparan K3 Konstruksi.pptx
 
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan LingkunganPengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
 
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT fileMetode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi PPT file
 
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
CONTOH JSA (JOB SAFETY ANALYSIS) K3
 
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
139029538 rambu-lalu-lintas-dan-marka-jalan-vii-ppt
 
13 6351-2000-rambu-rambu-jalan-di-area-pertambangan
13 6351-2000-rambu-rambu-jalan-di-area-pertambangan13 6351-2000-rambu-rambu-jalan-di-area-pertambangan
13 6351-2000-rambu-rambu-jalan-di-area-pertambangan
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
 
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambanganStruktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
Struktur organisasi dan tenaga kerja di pertambangan
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
K3 pertambangan
K3 pertambanganK3 pertambangan
K3 pertambangan
 
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umumKepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
Kepmen mentamben 555k tahun 1995 keselamatan kesehatan kerja pertambangan umum
 
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap DaruratK3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
 
Duke Pesentasi KTT
Duke Pesentasi KTTDuke Pesentasi KTT
Duke Pesentasi KTT
 
PPT APD - K3
PPT APD - K3PPT APD - K3
PPT APD - K3
 

Similar to Sni 13 6351-2000 rambu-rambu jalan di area pertambangan

Rambu lalu lintas dan penjelasannya
Rambu lalu lintas dan penjelasannyaRambu lalu lintas dan penjelasannya
Rambu lalu lintas dan penjelasannyaAbeng Yogta
 
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptxDi Prihantony
 
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik JalanPedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalaninfosanitasi
 
Safety Riding di PT AJE 2015.pptx
Safety Riding di PT AJE 2015.pptxSafety Riding di PT AJE 2015.pptx
Safety Riding di PT AJE 2015.pptxrhamset
 
Tugas perencanaan struktur geometri jalan
Tugas  perencanaan struktur geometri jalanTugas  perencanaan struktur geometri jalan
Tugas perencanaan struktur geometri jalanMuhammad Ali
 
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Djunaidi Syalat
 
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasPengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasbangkit bayu
 
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalantedy2629
 
PerhitungaPERHITUNGAN NILAI PCI PADA JALAN TENTARA PELAJAR SURAKARTA TAHUN 20...
PerhitungaPERHITUNGAN NILAI PCI PADA JALAN TENTARA PELAJAR SURAKARTA TAHUN 20...PerhitungaPERHITUNGAN NILAI PCI PADA JALAN TENTARA PELAJAR SURAKARTA TAHUN 20...
PerhitungaPERHITUNGAN NILAI PCI PADA JALAN TENTARA PELAJAR SURAKARTA TAHUN 20...Arsyad Asli
 
Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul andika dika
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Oswar Mungkasa
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Joy Irman
 
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptxBAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptxrafaeludin
 
TUGAS Amdal jalan pendekat jembatan mahakam iv
TUGAS Amdal jalan pendekat jembatan mahakam ivTUGAS Amdal jalan pendekat jembatan mahakam iv
TUGAS Amdal jalan pendekat jembatan mahakam ivAnggi Rahayu
 

Similar to Sni 13 6351-2000 rambu-rambu jalan di area pertambangan (20)

Rambu lalu lintas dan penjelasannya
Rambu lalu lintas dan penjelasannyaRambu lalu lintas dan penjelasannya
Rambu lalu lintas dan penjelasannya
 
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx
1. Prinsip jalan berkeselamatan.pptx
 
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik JalanPedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
Pedoman Penempatan Utilitas pada Daerah Milik Jalan
 
easier to life
easier to lifeeasier to life
easier to life
 
Outline ta mardi
Outline ta mardiOutline ta mardi
Outline ta mardi
 
Safety Riding di PT AJE 2015.pptx
Safety Riding di PT AJE 2015.pptxSafety Riding di PT AJE 2015.pptx
Safety Riding di PT AJE 2015.pptx
 
Tugas perencanaan struktur geometri jalan
Tugas  perencanaan struktur geometri jalanTugas  perencanaan struktur geometri jalan
Tugas perencanaan struktur geometri jalan
 
Pengantar rs-smg-19apr12
Pengantar rs-smg-19apr12Pengantar rs-smg-19apr12
Pengantar rs-smg-19apr12
 
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
Tinjauan Desain Geometrik Jalan Subaim - Buli Ruas Jalan Uni-uni Kab. Halmahe...
 
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintasPengantar manajemen rekayasa lalu lintas
Pengantar manajemen rekayasa lalu lintas
 
Modul 10 PPJ.pdf
Modul 10 PPJ.pdfModul 10 PPJ.pdf
Modul 10 PPJ.pdf
 
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
1993, km 60 tahun 1993 ttg marka jalan
 
Pengantar rs-sby-30may12
Pengantar rs-sby-30may12Pengantar rs-sby-30may12
Pengantar rs-sby-30may12
 
PerhitungaPERHITUNGAN NILAI PCI PADA JALAN TENTARA PELAJAR SURAKARTA TAHUN 20...
PerhitungaPERHITUNGAN NILAI PCI PADA JALAN TENTARA PELAJAR SURAKARTA TAHUN 20...PerhitungaPERHITUNGAN NILAI PCI PADA JALAN TENTARA PELAJAR SURAKARTA TAHUN 20...
PerhitungaPERHITUNGAN NILAI PCI PADA JALAN TENTARA PELAJAR SURAKARTA TAHUN 20...
 
Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul Contoh proposal seminar judul
Contoh proposal seminar judul
 
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
Pedoman perencanaan tpa ( metode sanitary landfill)
 
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
Persyaratan Teknis Penyediaan TPA Sampah
 
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptxBAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
BAHAN AJAR BATAS KECEPATAN.pptx
 
Pt t 02-2002-b
Pt t 02-2002-bPt t 02-2002-b
Pt t 02-2002-b
 
TUGAS Amdal jalan pendekat jembatan mahakam iv
TUGAS Amdal jalan pendekat jembatan mahakam ivTUGAS Amdal jalan pendekat jembatan mahakam iv
TUGAS Amdal jalan pendekat jembatan mahakam iv
 

Recently uploaded

Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxssuser8905b3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxBudyHermawan3
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxBudyHermawan3
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 

Recently uploaded (14)

Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptxPPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
PPT Seminar Kinerja Keuangan Provinsi Sulawesi tengah.pptx
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptxPerencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
Perencanaan Pembangunan Desa berbasis akuntabel.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama DesapptxPB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
PB.2.3 KERJA SAMA DESA. Perspektif Kerja sama Desapptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 

Sni 13 6351-2000 rambu-rambu jalan di area pertambangan

  • 1. SNI SNI 13-6351-2000 Rambu-rambu jalan di area pertambangan
  • 2. Latar belakang Prasarana jalan di area pertarnbangan rnern~lfk~k arakteristik berbeda dibandingkan dengan kondisi jalan pada umunnya. Salah satunya adalah ukurar! dan ,ier,is kendarazn yzng beropsrasi c;! j2I;n krsebil: - mulai dari ke~daraan penyangkut penurnpang, hirrgga ala!-alat pernimjah ianan rneicanis berukurafi besar. Kornbinasi antar3 keragarnar, dku)ar, daq jenis alat dengan kernuilgkican la!ar belakang pengalaman pengemudiloperator yang bsrbeda rnencgaskan betapa peiltingnya pcngoctrola:: lalu-lintas yang baik di jalsn zrea pertarnbangan. Ra~nbu-rarnbuja lan sebagai salah satu alat kontroi lalu-lintas telah lama dikenal dan dipakai pada jalan-jalan urnurn atau jalan raya. Rarnbu-rarnbu jalan itu sendiri tidak dapat rnencegah semua kecelakaan di jalan di area pertarnbangan. akan tetapi dapat rnenciptakan suatu iklim rnengemudi y3n3 lebih k~ndusibf agi keselarnatan. Standardisasi ini diharapkan dapat dijadikan pedornan untuk perencanam dan penyediaan rarnbu-rarnbu jalan di area pertarnbangan, sehingga diperoleh suatu keseragarnan yang pada akhimya dapat rnengurangi angka kecelakaan yang diakibatkan oleh pernasangan rarnbu-rarnbu yang tidak benar abu rnernbingungkan pernakai jalan. Oleh karena itu, rarnbll-rarnbu jalan di area pertarnbangan perlu distandarkan.
  • 3. Daftar Isi 1. Ruang ~ingktip.. ................................................... 2 . Acuan ................................................................ 4 . Spesifikasi .......................................................... 4.1 Jenis ............................................................ 4.2 Warna ......................................................... 4.3 Bentuk ........................................................ 4.4 Ukuran ........................................................ 5 . Pemasangan ....................................................... 5.1 Penempatan rambu ......................................... 5.2 Ketinggian penempatan .................................. 6 . Perawatan .......................................................... Halaman Idari 7 Idari 7 1 dari 7 3 dari 7 3 dari 7 3dari 7 3 dari 7 4 dari 7 5 dari 7 5 dari 7 6 dari 7 7 dari 7
  • 4. Rarnbu-rambu jalan di area pertarnbangan 1. Ruang lingkup Standar rni melipub, acuan, definisi, spesrfikasi, pemasangan, dan perawatan dari rambti-ra~nbuja lan di area pertarnbangart. 2. Acuan a. Keputussn Menteri Perhubungan, Nomor : KM 61 tahun 1993, tentzng rzmbu-rambu di jalan, Departemen Perhubungan Repubiik Indonesia. b. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi, Nomor: 555.W26/M.PE/1995. tentang Keselamatzn dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum. c. Trafiic Safety, Code of Federal Regulations (CFR) 30, Part 56157.9100, Mine Safety & Health Administration (MSHA). USA. d. Walter W. Kaufrnan and James C. Ault, 1997, Design of Suriace Mine Haulage Roads-A Manual, US Deparbnent of the Interior. Washington D.C., USA. e. Patricia M. Laing. 1592. Accident Prevention Manual of Bussines 8 Industry and Engineering & Technology. lorn edition, Nationa! Safety Couficii. USA. f. Roger, -L. Brauer, 1994, Safety and Health f~ Engineers. Van Nonstrand Reinho!d, New York, USA. 3. Definisi a) Jalan ProyekJPendukung adalah jalan yang disediakan untuk kegiaian transportasi barang rnaupun orang di dalam suatu wilayah usaha pertambangan untuk mendukung kegiatan operasi pertambangan atau penyediaan fasilitas tambang.
  • 5. b) Jalan TambanglProduksi adalah jalan yang terdapat di dalarn area pertarnbangan, yang digunakan dan dilalui oleh alat-alat pernindah tanah mekanis dalam kegiatan pengangkutan bahan galian tarnbang. c) Jalan TambanglProduksi Perrnukaan adalah jaian yang digunakan wtuk mengarnbil, rnengangkut atau rnenirnbun bahan galian tarnbang di tambang perrnukaan. d) Jalan TambanglProduksi Bawah Tanah adalah jalan yang digunakan untuk rnengarnbil, mengangkut atau menimbun bahan galian tarnbang di tarnbang bawah tanah. e) Rarnbu-rarnbu jalan tambang adalah salah satu perlengkapan jalan yang dapat berupa lambang, huruf, angka, kalimat, danlatau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau petunjuk bagi pemakai jalan. f) Rambu Peringatan adalah rarnbu yang digunakan untuk rnenyatakan peringatan bahaya atau ternpat berbahaya pada jalan di depat pernakai jalan. g) Rambu Larangan adalah rarnbu yang digunakan untuk rnenyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pernakai jalan. h) Rarnbu Perintah adalah rambu yang digunakan untuk rnenyatakan perintah yang wajib dilakukan oleh pernakai jalan. i) Rarnbu Petunjuk adalah rarnbu yang digunakan untuk rnenyatakan petunjuk rnengenai jurusan, jalan, situasi, kota, ternpat, pengaturan. fasilitas dan lain-lain bagi pernakai jalan. j) Daun Rarnbu adalah ternpat diternpelkannyaldilekatkannya rarnbu. k) Tixg Rambu adalah batangan untuk menempelkan atau rnelekatkan daun rarnbu. I) Papan Tambahan adalah papan yang dipasang di bawah daun rarnbu yang memberikan penjelasan lebih lanjut darj suatu rambu. rn) Refleksi Retro adalah sistern pernantulan cahaya sinar yang datang. dipantulkan kembali sejajar ke arah sinar yang datang, terutarna pada malam hari atau cuaca gelap. 2 dari 7
  • 6. 4. Spesifikasi Bentuk, lambang, warna, jenis, dan arti rambu adalah sebagaimana diiiyatakan dalarn lampiran I Keputusan Menteri Perhubungan. Nornor KM 51 Tahun 1993, Tanggal 9 September 1993, Tabel 1. 2A. 28 dan 3 4.! Jenis Sesuai denoan i~~ngsiryraam, t;;. dikc!ompgkka? monjadi A jenis a) Rarnbu Peringatan 5) Rarnbu L~angan c) Rambu Perintah d) Rambu Petunjuk 4.2 Warna a) 'Nama dasar rambu peringatan berwarna kuning dengan larnbang atau tulisan berwarna hitam. b) Wama dasar rarnbu larangan berwarna putih dan lambang atau tulisan berwarna hitam atau merah. c) Wama dasar rarnbu perintah berwarna biru dengan lambang atau tulisan berwarna putih serta merah untuk garis minng sebagai batas akhir perintah. d) Wama dasar rambu petunjuk berwama biru dengan lambang atau tulisan berwarna putih atau sebaliknya. e) Wama dasar papan tambahan berwarna putih dengar: iulisan dan bingkai berwarna hitam. f) Wama refleksi retro berwarna kuning atau putih untuk s~ssi ebelah kiri jalan dan merah untuk sisi sebelah kanan jalan 4.3. Bentuk a) Sesuai dengan Lampiran I Keputusan Menteii Perhubungan Nomor KM 61 tahun 1993. b) Jika diperlukan bentuk rambu lain dimana tidak terdapat pada ketentuan sebagaimana pada butir (a) di atas, bentuk rarnbu tambahan dapat dibuat sendiri sesuai dengan kebutuhan.
  • 7. c) Refleksi retro rnerupakan tiang atau batangan dimana pada penampang rnernanjang ke dua sisinya yang sejajar dengan arah lalu lintas dilapisi bahan reflektif. 4.4 Ukuran a) Uniuk pe!nakai;n di jalaii prcyeicipendukung dan ja!an tambang bawah !~nah,r arnhl~b erukuran kecil (60 cm). b) Untuk pemakaian di jalan tambanglproduksi perrnukaan, rarnbu berukuran sedang (75 crn) atau besar (90 crn). c) Rarnbu berukuran sedang sebagairnana disebutkan pada butir b) di atas dipakai apabila rencana kapasitas angkut alst pemindah tanah mekanis yang beroperasi di jalan tambanglproduksi dari 50 ton sampai dengan 100 ton. d) Rambu berukuran besar sebagaimana disebutkan pada butir b) di atas dipakai apabila rencana kapasitas angkut alat pemindah tanah mekanis yang beroperasi di jalan tarnbanglproduksi dari 100 ton. e) Untuk pemakaian di jalan tambanglproduksi permukaan, jika rarnbu menggunakan tulisan, ukuran tinggi huruf sekurang-kurangnya 16 cm dengan lebar huruf tidak kurang dari 13 cm. f) Ukuran perbandingan papan tambahan antara panjang dan lebar adalah 2 (dua) berbanding 1 (satu). g) Ukuran reffeksi retro untuk jalan proyeWpendukung, tarnbanglproduksi perrnukaan dan bawah tanah adalah sebagai berikut : 1 Jalan TambanglProduksi Perrnukaan 20 TI = Tinggi Tiang Reflektor. T2 = Tinggi Bagian Bahan Retlektif, diukur dari ujung atas tiang. L = Lebar Bahan Reflektif. 130 20 5 200 Jalan TarnbanglProduksi Bawah Tanah 1 150
  • 8. a) Rambu, baik daun maupun tiang, harus dibuat dari bahan yang cukup kuat dan tidak mudah rusak. Daun rambu sebaiknya dari bahan pelat alumunium atau bahan logam lainnya, sedangkan tjang rarnbu dapat tsrbuat dari besi!pipa, kayu atau banan la~n. b) Untuk pemakaian pada kondisi jalan yang sering berdcbu, berkabut atau dinana dilakukan kegiatan pada malam hari, rambu narlls menggunakan bahan yang dapat memantulkan sinar seperti bahan reflektif atau bahan cat mengandung fluorescent. c) Refleksi retro terbuat dari bahan yang dapat memantulkan sinar berupa bahan refleictif atau cat rnengandung fluorsecent. Sedangkar: tiang refleksi retro dapat terbuat dari kayulpapan, atau bahan logam. 5 Pemasangan 5.1 Penempatan Rambu a) Rambu ditempatkan di sebelah kiri jalan menurut arah lalu lintas dengan jarak terdekat dari bagian tepi paling luar bahu jalan atau jalur ialu lintas kenclaraan minimal 60 cm. b) Penempatan rarnbu sebagaimana disebutkan pada butir a) di atas harus mudah dilihat oleh pemakai jalan. c) Dalarn keadaan tertentu, dengan mernpertimbangkan lokasi dan kondisi lalu lintas, rambu dapat ditempatkan di sebelah kanan atau diatas daerah manfaat jalan. d) Rambu peringatan ditenlpaikan sekurang-kurangnya 50 meter atau pada jarak tertectu sebelurn tempat bahaya, dengan rnernperhatikan kandisi lalu lintas, cuaca dan keadaan jalan yang disebabkan oleh faktor geografis, geornetris, permukaan jalan dan kecepatan pemakai jalan. e) Rambu larangan, perintah dan petunjuk diternpatkan sedeka! mungkin pada awal bagian jalan dimulainya larangan, penntah dan petunjuk.
  • 9. f) Papan tarnbahan diternpatkan dengan jarak 5-10 crn dari sisi terbawah daun rarnbu dengan ketentuan lebar papan tarnbahan tidak rnelebihi sisi daun rarnbu. g) Refleksi retro ditempatkan pada kedua sisi jalan, dengan k.. otentuan jarak minimum antar tiang sebagai berikut : h) Pada kondisi jalan yang rnenikung tajarn, terutarna di dataran tinggitpegunungan, jarak sebagairnana disebutkan pada butir g) di atas diperpendek rnenjadi 15 rn. i) Pada kondisi jalan yang rnenanjak tajarn kernudian diikuti oleh turunan curarn. refleksi retro diternpatkan dengan jarak 15 rn, diukur dari titik puncak tanjakan. Jarak ini dipakai pula untuk pernasangan refleksi retro berikutnya sarnpai dengan rnaksirnum tiang yang ketiga setelah tanjakan. 5.2 Ketjnggian Penempatan a) Ketinggian penernpatan rarnbu pada sisi. jalan diukur dari permukaan jalan sarnpai dengan sisi daun rarnbu bagian bawah atau papan tarnbahan bagian bawah apabla rarnbu dilengkapi papan tarnbahan, dengan ketentuan untuk masing-masing jenis jalan sebagai berikut : --&Jalan TarnbanglProduksi Perrnukaan 1 265 Jalan TarnbanglProduksi Bawah Tanah - .- I_--
  • 10. b) Ket~nggian penernpatan rarnbu dilokasi fasilitas pejalan kaki minimum 200 cm dan rnaksirnurn 265 cm. c) Khusus untuk rarnbu peringatan 'peng~~zibhk ungan ke kanan' atau "pengarah tikungan ke kiri ", ket~nggian penernpatan rambu adalah 720 cm diukur dari pentikaan ja!an d) Pada kondisi-kondisi jalan yang menanjak kernudian diikuti oleh turunan curarn, tinggi tiang refleksi retro pertama sarnpai dengan ketiga dari titik puncak tanjakan hams di!arnbah minirncrn 60 crn dan rnaks~rnurn1 25 crn dari ~etentuans etagaiinana terdapat pada tabel butir g) bagian 3.4. e) Pada kondisi ja!an sebagairnana disebutkan pada butir d) di ztas, tinggi T2 harus ditarnbah menjadi sekurang-kurangnya satu setengah kali dari ketentuan yang terdapat pada tabel butir bagian 4.4. g). 6. Perawatan Untuk rnenjaga dan rnernpertahankan agar rarnbu-rarnbu dan refleksi retro tetap efektif, kegiaian perawatan yang rnernadai hams dilakukan dengan ketentuan minimum sebagai berikut : a) Jadual inspeksi dan tinjauan yang tepat hams dibuat dan dilaksanakan secara periodik paling lama setiap 3 (tigal bulan sekali. b) Lokasi sekitar penempatan rambu atau refleksi retro hams sslalu dibersihkan dari sernak-sernak atau benda-benda lain yang dapat rnenghalangi rarnbu atau refleksi retro. c) Para pernakai jalan harus rnelaporkan rarnbu-rarnbu atau refleks1 retro yang rusak atau terhalang dan sistirn kornunikasi harus dibuat untuk kebutuhan tersebut. d) Rambu-rarnbu atau refleksi retro yang rusak harus segera diperbaiki atau diganti, dan rarnbu-rarnb~l yang tidak difungs~kan lagi harus segera dicabut. , 7 dan 7