SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
1.4 MANFAAT
BAB II
2.1 Awal Terbentuknya Sistim Pemerintahan Kerajaan Di Muna
2.2 Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya Islam
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
i
KATA PENGANTAR
Tiada alunan indah yang pantas di ucapkan selain rasa syukur yang begitu
besar atas karunia Allah yang maha kuasa, Sang Pemberi kesehatan sehingga tugas
ini dapat diselesaikan. Dan tak lupa pula Salawat serta Taslim atas jujungan Nabi
Besar Muhammad SAW.
Tak lupa pula ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru bidang
studi Muatan Lokal (MULOK) atas bimbibingannya dalam memberi materi
pembelajaran maupun arahan-arahannya dalam pembuatan tugas ini.
Akhir kata,Tak ada gading yang tak retak,demikian pula dengan tugas
ini.Oleh karena itu,saran dan kritikan yang membangun tetap kami nantikan untuk
menyelesaikan tugas dengan baik,terutama kepada guru bidang studi dan kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini kami mengucapkan
banyak terima kasih.
Raha, 5 Februari 2017
Kelompok 4
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa pra-Islam adalah masa dimana sebelum datangnya islam,
tepatnya di daerah jazirah Arab. Masa jahiliyah juga dapat dikatan sebagai
masa dimana sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Istilah Jahiliyah
diberikan kepada bangsa arab waktu untuk yang berpola kehidupanya bersifat
primitif. Mereka pada umunya hidup berkabilah-kabilah dan nomaden
(berpindah-pindah). Bangsa jahiliyah tidak mengenal baca tulis atau bisa
disebut ummi, itulah yang membuat mereka hidup dalam kebodohan dan
ketertinggalan jaman. Al-Qur’an menunjukan masa itu adalah sebagai
berikut : zaman tidak mempunyai nabi dan kitab suci, zaman tidak
mempunyai peradaban masyarakat tidak berakhlak dan angkuh. Semua itu
yang membuat mereka hidup dalam kesesatan dan ketertinggalan, masa itulah
yang disebut masa jahiliyah.
Dengan demikian, tidak berarti mereka tidak mempunyai potensi
peradaban. Mereka sebenarnya dalam kondisi yang fitrah,dalam arti tidak
terkontaminasi oleh kemerosotan seprti yang terjadi pada bangsa persia dan
romawi. Mereka tidak memiliki kemewahan seperti yang dimiliki seperti
bangsa persia yang pandai menciptakan kemerosotan manusia pada waktu itu.
Dan mereka juga tidak memiliki kekuatan militer seperti romawi yang
membuat mereka mengexpansi-expansi ke negara-negara tetangga. Mereka
juga tak memiliki kemegahan filosofis seperti yunani, yang menjerat mereka
dalam dunia yang penuh dengan mitos dan khufarat.
Yang paling fenomenal dari bangsa Arab jahiliyah adalah tradisi
kesusastraan yang amat tinggi,itu berupa syair-syair.yang setiap tahun
berpusat di Suq al-ukaz. Syair-syair terbaik diabadikan dengan dituliskan
dengan tinta emas yang digantung di dinding ka’bah yang dinamakan almu’
allaqat. Syai mempunyai peran yang sangat penting bangsa arab jahiliyah.
Fungsi syair sama halnya dengan fungsi pers. Seseorang bisa jatuh dalam
kehinaan karena sebait syair atau sebaliknya.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana Pemerintahan Raja-Raja Muna Sebelum Pengaruh Islam ?
2. Bagaimana Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya Islam ?
1.3 Tujuan
Tujuan dibentuknya makalah ini yaitu :
1. Dapat mengetahui tentang awal terbentuknya pemerintahan Kerajaan
dimuna
2. Dapat mengetahui Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya
Islam
1.4 Manfaat
Makalah ini bermanfaat guna memperluas wawasan para pembaca
tentang sejarah kerajaan Muna sebelum Islam (Pra-Islam) dan bagiamana
perjuangan Raja-raja Muna sebelum masuknya islam.
i
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemerintahan Raja-Raja Muna Sebelum Pengaruh Islam
A . Pemerintahan La Kilaponto
La Kilaponto adalah anak pertama dari Sugi manuru, sehingga
secara adat berdasarkan ketentuan pemerintah kerajaan, yang berhak
menjad pengganti ayahnya adalah anak laki-laki sulung dari sejumlah
saudarana. Oleh karena itu sejak ayahnya mangkat, maka secara
spontan yang berhak mengganti Sugi Manuru adalah La Kilaponto.
Raja La Kilaponto merupakan sosok pemimpin yang memiliki
pengaruh besar di daerah Sulawesi Tenggara. Hal ini karena bbeliau
merupakan raja yang pernah berkuasa pada 3 daerah kerajaan di
Sulawesi Tenggara, sehingga oleh masyarakat Muna diberi gelar
Nepokanduagho Ghoera, yang artinya penguasa (raja) yang
menguasai 3 daerah yaitu :
1. Di Muna dengan nama La Kilaponto, Beliau menjadi raja sebagai
pengganti ayahnya.
2. Di Buton diberi nama La Timbang-timbang dengan gelar Murhum,
menjadi Raja Button Ke 5 dan Sultan pertama.
3. Di Kendari pada kerajaan Konawe atas keberhasilannya
menyelesaikan perang saudara antara kerajaan Konawe dengan
Morenene.
Kiprah La Kilaponto dalam ketatanegaraan KerajaanMuna
tidak terlalu banyak karena tidak lama beliau memerintah di Muna
langsung dinobatkan sebgai Raja Buton. Timbulnya perbedaan versi
dan pandangan tentang kesejahteraan pada kedua daerah ini tidak
perlu dibesar-besarkan karena hanya merupakan trik-trik politik
kapitalisme Belanda yang bertujuan :
1. Mengacaukan peristiwa sejarah yang obyektif
2. Mencari alternatifuntuk lahirnya permusuhan atau dengan kata
lain keduanya dapat di asumsikan sebagai politik adu domba
Belanda semata.
Kepemimpinan La Kilaponto di Muna tidak berakhir oleh
sesuatu pergerakan atau kematian akan tetapi hanyalahk karir dan
predikat semata-mata dengan tujuan ingin menyatukan kerajaan-
kerajaan Jazirah Sulawesi tenggara dalam kepemimpinannya. La
kilaponto meninggalkan Muna dan memilih memerintah Buton pada
dasarnya untuk memberi peluang kepada adiknya La Posasu untuk
menunjukan kepemimpinannya di daerah ini sehingga memudahkan
proses dan mekanisme penyatuan kerajaan-kerajaan di Jazirah
Sulawesi Tenggara seperti yang menjadi harapan dan cita-citanya.
B. Pemerintahan La Posasu dan Rampai Somba.
Setelah La Kilaponto dilantik menjadi Sultan Buton pertama,
maka yang menjalakan pemerinntahan di kerajaan Muna adalah adiknya
sendiri yaitu La Posasu. Oleh karena itu selama memangku jabatan Raja
i
tidak membawa perkembangan bagi Kerajaan Muna dalam hubungannya
dengan kerajaan-kerajaan di tetangganya seperti :
1. Penyelesaian perang saudara kerajaan Konawe dan Moronene.
2. Penyelesaian masalah bajak laut Ka Bolontio
Dalam lingkungan kerajaan Muna sendiri, Raja La Posasu
mengadakan pembaharuan disegala bidang antara lain:
a. Dalam bidang politik meliputi :
1. Memindahkan Ibu Kota Kerajaan dari Kawuna-Wuna (sekitar
Liang Kabori) ke Kota Muna ( Kota Lama) dengan harapan
mencari strategis dan perluasan untuk pengembangan kerajaan.
2. Membangun sarana perumahan para pejabat kerajaan di ibu kota
kerajaan yaitu Lambubalano (istana Raja) dan Lambuno Ghoera.
3. Membentuk dewan kerajaan.
4. Memperluas perkampungan sebagai tempat pemukiman
masyarakatnya.
b. Dalam bidang ekonomi meliputi :
1. Membangun jalan yang menghubungkan antara kampung untuk
memperlancar kegiatan perekonomian
2. Menganjurkan kepada masyarakat untuk mengolah lahan
pertanian pada kampung-kampung yang baru dibuka.
c. Dalam bidang sosial budaya meliputi :
1. Menata lokasi Kota Muna dengan mengajak masyarakat untuk
tinggal disekitar ibu kota kerajaan.
2. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan hukum adat yang
digariskan oleh ayahnya ditengah-tengah masyarakat dengan jalan
penekanan melalui sangsi.
Setelah pemerintahan La Posasu berakhir, maka pemerintahan
kerajaan di Muna di lanjutkan oleh adiknya sendiri yaitu Rampai Somba
anak ke 4 dari Sugi Manuru. Perubahan-perubahan dalam kerajaan pada
masa pemerintahan beliau antara lain :
1. Melanjutkan program La Posasu yaitu jalan raya menghubungkan
antar kampung dari kota Muna ke kampung-kampung sekitarnya.
2. Menata perumahan rakyat dengan mengintruksi kepada rakyat untuk
membangun rumah pada pinggir jalan secara berhadapan.
3. Dalam struktur pemerintahan beliau menampakan fungsi-fungsi
instituso kerajaan sesuai tugasnya masing-masing.
C. pemerintahan Titakono
Titakono adalah raja muna ke-10 yang banyak membawa pengaruh
struktur pemerintahan kerajaan Muna. Karena disamping mengfungsikan
institusi kerajaan yang dibentuk oleh raja-raja terdahulu juga membentuk
institusi baru yang dianggap perlu. Jabatan baru yang beliau bentuk adalah
Bhonto Balano. Jabaan ini fungsinya sangat penting karena merupakan
lembaga yang dapat membantu kelancaran tugas-tugas Raja.
Titakono membentuk institusi dengan dengan pertimbangan bahwa :
1. untuk menghindari timbulnya pemerintahan dengan kekuasaan yang
tidak ada batas
2. mengembangkan pemerintahan yang bersifat demokratis.
Titakono sebagai raja yang memiliki visi kedepan dalam proses
pengembangan kerajaan secara damai, maka beliau mengaklasifikasi jabatan-
jabatan yang harus dijabat oleh ketiga klasifikasi masarakat yaitu:
1. Golongan Kaomu. Menjabat pada institusi
i
a. kolakino wuna c. Kapita
b. kapitalau d. Bobato
2. Golongan Walaka, menjabat pada institusi kerajaan sebgai
a. Bhonto balano
b. Mentarano bhitara
c. Bontono liwu
3. Golongan Maradika pada masa itu hanya batas menjabat sebagai
Bontono liwu yang golongan masyarakatnya berasal dari golongannya.
D. Pemerintahan La Ode Saadudin dan La Ode Kaindea
Sesudah pemerintahan Titakono maka singgasana kerajaan digantikan
oleh La Ode Saadudin (Th. 1615). Saadudin adalah anak dari Titakono. Pada
masa pemerintahan Saadudin Islam masuk di Muna yang dibawa oleh
seorang penyiar islam yaitu Firus Muhammad pada tahun (1624 H atau 1616
M).
Perkembangan kerajaan pada masa pemerintahana La Ode Saadudin
menjadi lebih maju terutama dalam institusi kerajaan. Institusi Kerajaan
ditambah 2 jabatan baru yaitu :
a. Mentaranoo Bhitara (Menteri Kehakiman)
b. Kapitalano (pengaman wilayah pantai) yanga terdiri atas 2 wilayah
yaitu kapitalano matagholeo (pantai timur kerajaan) dan Kapitalano
kansopa (penjaga pantai barat kerajaan).
Setelah pemerintahan La Ode Saadudin kemudian digantikan oleh
putra mahkota kerajaan yaitu La Ode Kaindea sebegai Raja Muna X pada
tahun 1610. La Ode Kaindea adalah salah seorang raja Muna yang menentang
kedatangan Belanda di daerahnya. Hal ini terbukti ketika Pither Both (Th.
1613) maka La Ode Kaindea menilak kedatangan Belanda di Muna. Berawal
dari situlah Belanda mengadu domba untuk mempermusuhkan Muna dengan
Buton sebagai dua kerajaan bersaudara. Permusuhan Buton dan Muna dilatar
belakangi 2 hal yaitu :
a. Adu domba Belanda terhadap Buton dan Muna agar kedua kerajaan
ituu tidak bersatu mengahadapi Belanda.
b. Latar belakang kegagalan perkawinan La Ode kaindea dengan Wa
Ode Sopo anak Sapati Baluwu yang dibesarkan oleh Spelman, tetapi
justru La Ode kaindea kawin dengan Wa Ode Wakelu (anak Sapati
Kopalangku). Kegagalan perkawinan dijadikan alasan permusuhan
antara Muna dengan Buton.
2.2 Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya Islam
1. Raja Muna I – La Eli alieas Baidhuldhamani Gelar Bheteno Ne Tombula, ( 1417
– 1467 ).
Bheteno ne Tombula alias La Eli alias Baidhul Jamani adalah Raja Muna I.
Bheteno ne Tombula dipercaya sebagai orang pertama yang memulai beradabaan
baru dalam sistem sosial kemasyarakatan di Muna. Hal ini dikarenakan pada masa
pemerintahan Bheteno Ne Tombula Muna menjadi sebuah kerajaan dengan
struktur pemerintahan dan struktur sosial yang lebih moderen. Sebagai seorang raja
Sugi manuru juga melakukan penataan dalam sistem administrasi pemerintahan,
walapun pada waktu itu masyarakat Muna termasuk raja belum mengenal tuulisan.
Bheteno Ne tombula bukanlah orang Muna, beliau ditemukan dalam rumpun
bambu oleh sekelompok orang yang ditugaskan utnuk mencari bambu pada saat
diadakan pesta besar di Wamelai.
i
A. Bheteno Ne Tombula Versi Tradisi Lisan Masyarakat Muna
Dikisahkan dalam tradisi lisan masyarakat Muna bahwa pada suatu
hari,Mieno ( Pemimpin Wilayah ) Wamelai akan mengadakan pesta raya, seluruh
masyarakat Muna di delapan wilayah dikumpulkan untuk turut membantu
mempersiapkan pelaksanaan pesta tersebut.
Sekelompok orang yang ditugaskan untuk mencari bamboo dihutan, menemukan
seorang lelaki yang gagah perkasa di dalam rumpun bamboo yang akan ditebang, ada
juga yang mengisahkan bahwa manusia tersebut ditemukan dalam ruas bamboo.
Karena penemuan tersebut dianggap aneh, lelaki itu kemudian dibawah
menghadap pada mieno Wamelai . Dihadapan mieno Wamelai dan pemimpin
wilayah lainnya lelaki itu mengaku bernama LA
ELI aliasBAILDHUL JAMAANI Putra Raja Luwu di Sulawesi selatan.
Dituturkan dalam tradisi lisan, kedatangan LA
ELI alias BAILDHUL JAMAANI di Muna untuk menunggu istrinya yang saat ini
sedang hamil dan akan datang menemui dirinya. Tempat pertemuan yang mereka
sepakati untuk pertemuan itu adalah Pulau Muna ( Wuna).
Selang beberapa hari setelah penemuan manusia dalam rumpun bamboo
tersebut, tersiar kabar bahwa di Lohia pesisir Timur Pulau Muna, tepatnya di
Laguna Napabale ditemukan seorang wanita cantik. Wanita tersebut mengaku
bernama WA TANDI ABE . berasal dari kerajaan Banggai di Sulawesi Tengah, dia
datang di Muna dengan menumpang sebuah talang dan terdampar ditempat itu.
Tujuan kedatangannya adalah untuk bertemu dengan suaminya yang telah
menungguhnya disuatu tempat dimana talang yang ditumpanginya terdampar.
Kabar tentang terdamparnya seorang wanita di Lohia tersebut tersebar luas
begitu cepat dikalaangan masyarakaat. Pada suatu hari kabar itu sampai juga
ditelinga MIENO WAMELAI di Tongkuno, sehingga beliau memerintahkan agar
wanita tersebut di dibawa menghadap dirinya guna dipertemukan dengan LA
ELI alias BAIDHULJAMANI untuk di konfrontir.
Ternyata setalah dipertemukan keduanya mengaku sebagai suami istri dan
mereka yang saling mencari . Dalam pertemuan tersebut Wa Tandi Abe juga
mengaku dalam keadaan hamil, dan janin dalam rahimnya tersebut adalah darah
daging dari LA ELI alias BAIDHUL JAMANI suaminya yang ada dihadapannya
saat ini.
Karena peristiwa itu dianggap luar biasa dan tidak lazim, maka rapat dewan
adat menyepakati untuk ‘memingit’ keduanya dalam sebuah kelambu selama tujuh
hari tujuh malam. Tujuan pemingitan adalah untuk mencegah hal-hal negative yang
timbul akibat penemuan dua orang yang aneh tersebut dan mengaku sebagai Suami
istri.
Setelah tujuh hari dalam ‘pingitan’, ternyat tidak ada kejadian yang luar biasa
sehingga keduanya di keluarkan dari pingitan kemudian di nikahkaan kembali
menurut adat yang berlaku dikalangan masyarakat Muna.
Peristiwa pemingitan tersebut akhirnya menjadi tradisi dan menjadi syarat
yang harus dilalui seseorang yang akan menjadi Raja Muna. Peristiwa ini juga
menjadi tradisi yang harus dilalui seorang wanita yang telah memasuki usia baliqh
sebagai tanda kalau wanita tersebut sudah siap untuk dinikahkan. Tradisi ini diberi
nama ‘ Kaghombo’ dan masih terpelihara dengan baik sampai saat ini.
Perkawinan antara LA ELI alias BAIDHUL JAMANI dengan WA
TANDIABE melahirkan tiga anak yaitu KAGHUA BANGKANO FOTU.
RUNTU WULAEdan KILAMBIBITO. KAGHUA
BHANGKANO FOTU kemudian menjadi Raja Muna II dengan gelar SUGI
PATOLA. Sugi berarti ’Yang Dipertuan’. RUNTU WULAE kembali ke Luwu
untuk menjadi Raja di sana sedangkan KILAMBIBITO kawin dengan LA
i
SINGKABU (kamokulano Tongkuno) Putera dari MINO WAMELAI ( La Kimi.
Sejarah Muna, Jaya Press ).
LAKILAPONTO Raja Muna VII dan Raja Buton VI/ Sultan Buton I manusia
yang fenomenal karena pernah memimpin lima kerajaan dalam waktu yang
bersamaan berasal dari garis keturunan sugi tersebut.
Dalam sebuah rapat dewan adat dan semua pemimpin wilayah, disepakati bahwa
La Eli atau Badhuljamani adalah manusia sakti dan pantas untuk dinobatkan menjadi
pemimpin tertinggi di Muna. Setelah dinobatkan menjadi pemimpin tertinggi, La Eli/
Baidhuljamani mendeklarasikan Muna sebagai sebuah Kerajaan dan dirinya adalah
Raja Pertama dengan Gelar Bheteno Ne Tombula ( yang Muncul di Bambu )
sedangkan istrinya ( permaisuri ) bergelar Sangke palangga ( yang menumpang pada
talam). Sejak saat itulah Muna menjadi sebuah kerajaan.
B. Menata Sistem Pemerintahan
Tugas pertama Bheteno ne Tombula Setelah di nobatkan menjadi Raja Muna
I adalah melakukan penataan struktur pemerintahan dan struktur masyarakat di
Kerajaan Muna. Sistem pemerintahan yang dibangun pada awal masa pemerilnahan
Bheteno Netombula tersebut merupakan penyempurnaan dari sistem pemerintahan
terdahulu ( yang masih bersifat kelompok-kelompok komunitas dan berdiri sendiri-
sendiri. Lembaga-lembaga pemerintahan yang merupakan prasyarat sebuah negara
pun dibentuk dan kelompok – kolompok komunitas yang tadinya berdiri sendiri
diikat dalam sebuah lembaga besar yang bernama kerajaan Muna.
Strukur pemerintahan yang dibentuk oleh Bheteno Ne Tombula sebagai
penanda berdirinya sebuah kerajan adalah:
 Raja, sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan dengan gelarKino
Wuna. Raja memiliki kewenangan dan kekuasaan yang sangat luas dan besar
yang melingkupi seluruh wilayah kerajaan. Titah raja merupakan hukum
yang harus dipatuhi oleh seluruh rakyat.
 Kepala Pemerintahan Wilayah dengan gelar Mieno (pemimpin ) dan
Komokula ( Yang dituakan ) Kepala pemerintaha wilayah berkuasa dan
memiliki kewenangan dalam wilayah kekuasaannya dan tunduk pada Raja
sebagai pemimpin tertinggi. Wilayah administrsi pemerintahan wilayah
berdasarkan pembagan wilayah terdahulu sebelum terbentuknya kerajaan
Muna. Pemerintahan wilayah tersebut berjumlah 8 wilayah masing-masing 4
wilayah dipimpi oleh “ Mieno “ dan 4 wilayah dipimpin oleh “ Kamokula “.
Kedelapan wilayah tersebut adalah :
Pemerintahan wilayah tersebut kemudian dikenal dengan “ Wawono Liwu “ ( Negeri
terdahulu ) adalah :
Empat yang dimpin Mieno
1. Mieno Kaura
2. Mieno Kansitala
3. Mieno Lembo
4. Mieno Ndoke. Dan
Empat yang dipimpin Kamokula :
1. Kamokulano Tongkuno
2. Kamokulano Barangaka
3. Kamokulano Lindo
4. Kamokulano Wapepi
Kedelapan kepala pemerinahan admiistrasi pemerintahan wilayah tersebut an
keturunanannya kemudian oleh Sugi Manuru Raja Muna VI ketika melakukan
penetapan strakta sosial dalam masyarakat Muna dikenal sebagai “ Wawono Liwu “
i
C. Pembagian Golongan
Bheteno Ne Tombula juga melakukan pembagian strata/ penampisan golongan
membagi masyaraakat Muna menjadi tiga Golongan yaitu :
 Golongan Beteno Ne Tombula, Golongan ini yang berhak menjadi raja.
 Golongan Mieno Wamelai, Golongan ini berhak untuk menjadi kepalah
pemerintahan wilayah.
 Golongan Rakyat adalah orang yang diatur.
1. Pemerintaha Para Sugi
Setelah pemerintahan Bheteno Ne Tombula berakhir, Kerajaan Muna
dipimpin oleh Sugi. Sugi bagi masyarakat Muna berarti Yang Dipertuan atau Yang
Mulia.
Sepanjang sejarah Kerajaan Muna ada lima orang Sugi yang perna memimpin
Kerajaan muna. Mereka itu adalah :
1. La Patola/ La Aka / Kaghua Bangkano Fotu Gelar Sugi Patola ( 1395 – 1420).
2. La Mbona Gelar Sugi Ambona ( 1420 – 1455)
3. La Patani gelar Sugi Patani ( 1455 – 1470)
4. Sugi La Ende (1470-1501)
5. Sugi Manuru gelar Omputo Mepasokino Adhati( 1501-1517)
Dari kelima sugi yang pernah memimpin kerajaan muna, Sugi Manuru-lah yang
dianggap berhasil membawa banyak perubahan di kerajaan muna dalam berbagai
aspek.
i
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Kerajaan Muna atau Wuna merupakan salah satu kerajaan besar yang berada
di wilayah Sulawesi Tenggara. Kerajaan ini terletak di Bagian Utara Pulau Muna dan
beribukota di Kotano Wuna (kiniKecamatan Tongkuno), dengan Raja pertamanya La
Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno ne Tombula Alias Remang Rilangiq yang
menikah dengan Watandriabeng adik sawerigading (Epic I lagaligo)
Kerajaan Muna pra islam berangsuung selama 208 tahun ( 1417 -1625 ).
Dalam kurung waktu tersebut kerajaan Muna dipimpin oleh beberapa orang
raja. Pada masa pemerintaha pra islam tersebut tercatat terjadi beberapa peristiwa
yang dilakkkan oleh Raja-Raja Muna yang terukir tinta emas dalam lembaran sejarah
dunia.
Sayangya akibat kooptasi VOC Belanda dan Kesultana Buton serta
terlambatnya pembudayaan tulis dan kurangnya minat masyarakat Muna dalam
menulis sejarah maka goresan sejarah Putera Muna tersebut dicatat sebagai sejarah
Buton. Akibatnya kerajaan Muna kurang dikenal dalam pergaulan kerajaan-kerajaan
nusantara.
3.2 Saran
Diharapkan Sebaiknya menggunakan referensi yang lebih akurat agar dapat
menunjang para pembacanya,agar dapat mengetahui dengan baik tentang segala
sesuatu tentang Sejarah Pemerintahan Raja Muna Sebelum Pengaruh Islam.
i
DAFTAR PUSTAKA
https://sejarahwuna.wordpress.com/sejarah-kerajaan-muna/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Muna
https://formuna.wordpress.com/buku/mengenal-sejarah-dan-peradaban-orang-muna-
upaya-pelurusan-sejarah/bab-v-raja%E2%80%94raja-muna-dan-perjuangannya/
http://wiyonggoputih.blogspot.co.id/2015/05/sejarah-kerajaan-muna.html

More Related Content

What's hot

Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah Melayu
Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah MelayuSulalatus Salatin/Wacana Sejarah Melayu
Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah MelayuAlif Akram
 
Note topik 2
Note topik 2Note topik 2
Note topik 2azlina_ab
 
Perkembangan Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Perkembangan Kerajaan Islam di Nusa TenggaraPerkembangan Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Perkembangan Kerajaan Islam di Nusa TenggaraOliver Gibson
 
Sejarah Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Sejarah Kerajaan Islam di Nusa TenggaraSejarah Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Sejarah Kerajaan Islam di Nusa TenggaraEva Rahma Indriyani
 
Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah Melayu
Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah MelayuSulalatus Salatin/Wacana Sejarah Melayu
Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah MelayuAlif Akram
 
Persejarahan negara patani
Persejarahan  negara  pataniPersejarahan  negara  patani
Persejarahan negara pataniSahabat Patani
 
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...Abdul Fauzan
 
Kerajaan maluku,papua,nusatenggara
Kerajaan maluku,papua,nusatenggaraKerajaan maluku,papua,nusatenggara
Kerajaan maluku,papua,nusatenggarapatria marani fatar
 
Kerajaan islam di nusa tenggara
Kerajaan islam di nusa tenggaraKerajaan islam di nusa tenggara
Kerajaan islam di nusa tenggaraLuiz Hafidz
 
Kelas intensif spm2016.tema 9
Kelas intensif spm2016.tema 9Kelas intensif spm2016.tema 9
Kelas intensif spm2016.tema 9isharsmiaa
 
Khairiahabdulkadird20121061507hns2013
Khairiahabdulkadird20121061507hns2013Khairiahabdulkadird20121061507hns2013
Khairiahabdulkadird20121061507hns2013Khairiah Abdul Kadir
 
Persejarahan negara patani
Persejarahan  negara  pataniPersejarahan  negara  patani
Persejarahan negara pataniSahabat Patani
 
Terbentuknya jaringan keilmuan dinusantara
Terbentuknya jaringan keilmuan dinusantaraTerbentuknya jaringan keilmuan dinusantara
Terbentuknya jaringan keilmuan dinusantaraDiennisa Thahira
 

What's hot (20)

05 mpw1133 2133 t1
05 mpw1133 2133 t105 mpw1133 2133 t1
05 mpw1133 2133 t1
 
Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah Melayu
Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah MelayuSulalatus Salatin/Wacana Sejarah Melayu
Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah Melayu
 
Note topik 2
Note topik 2Note topik 2
Note topik 2
 
Powerpoint Bab6f1
Powerpoint Bab6f1Powerpoint Bab6f1
Powerpoint Bab6f1
 
Kerajaan muna
Kerajaan munaKerajaan muna
Kerajaan muna
 
Perkembangan Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Perkembangan Kerajaan Islam di Nusa TenggaraPerkembangan Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Perkembangan Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
 
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa TenggaraKerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
 
Sejarah Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Sejarah Kerajaan Islam di Nusa TenggaraSejarah Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Sejarah Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
 
Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah Melayu
Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah MelayuSulalatus Salatin/Wacana Sejarah Melayu
Sulalatus Salatin/Wacana Sejarah Melayu
 
Sejarahhhhhhhhhhh
SejarahhhhhhhhhhhSejarahhhhhhhhhhh
Sejarahhhhhhhhhhh
 
Persejarahan negara patani
Persejarahan  negara  pataniPersejarahan  negara  patani
Persejarahan negara patani
 
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
 
Kerajaan maluku,papua,nusatenggara
Kerajaan maluku,papua,nusatenggaraKerajaan maluku,papua,nusatenggara
Kerajaan maluku,papua,nusatenggara
 
Kerajaan islam di nusa tenggara
Kerajaan islam di nusa tenggaraKerajaan islam di nusa tenggara
Kerajaan islam di nusa tenggara
 
Kelas intensif spm2016.tema 9
Kelas intensif spm2016.tema 9Kelas intensif spm2016.tema 9
Kelas intensif spm2016.tema 9
 
Kerajaan kerajaan di papua
Kerajaan kerajaan di papuaKerajaan kerajaan di papua
Kerajaan kerajaan di papua
 
Khairiahabdulkadird20121061507hns2013
Khairiahabdulkadird20121061507hns2013Khairiahabdulkadird20121061507hns2013
Khairiahabdulkadird20121061507hns2013
 
Persejarahan negara patani
Persejarahan  negara  pataniPersejarahan  negara  patani
Persejarahan negara patani
 
Terbentuknya jaringan keilmuan dinusantara
Terbentuknya jaringan keilmuan dinusantaraTerbentuknya jaringan keilmuan dinusantara
Terbentuknya jaringan keilmuan dinusantara
 
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa TenggaraKerajaan Islam di Nusa Tenggara
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara
 

Similar to Tugas makala mulok seul

Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islamMakalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islamWarnet Raha
 
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...Hendry Irawan
 
MAKALAH RIRI.docx
MAKALAH RIRI.docxMAKALAH RIRI.docx
MAKALAH RIRI.docxMifTa70
 
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Mulia Fathan
 
T2 BAB 4 4.2 KEUNIKAN WARISAN MASYARAKAT KERAJAAN ALAM MELAYU
T2 BAB 4 4.2 KEUNIKAN WARISAN MASYARAKAT KERAJAAN ALAM MELAYUT2 BAB 4 4.2 KEUNIKAN WARISAN MASYARAKAT KERAJAAN ALAM MELAYU
T2 BAB 4 4.2 KEUNIKAN WARISAN MASYARAKAT KERAJAAN ALAM MELAYUTeh Boon Siang
 
Sejarahberdirinyakab 150119081311-conversion-gate02
Sejarahberdirinyakab 150119081311-conversion-gate02Sejarahberdirinyakab 150119081311-conversion-gate02
Sejarahberdirinyakab 150119081311-conversion-gate02Operator Warnet Vast Raha
 
SOFYANDA ATMAJA.pptx
SOFYANDA ATMAJA.pptxSOFYANDA ATMAJA.pptx
SOFYANDA ATMAJA.pptxLinHidayati1
 
makalah pancasila.pdf
makalah pancasila.pdfmakalah pancasila.pdf
makalah pancasila.pdfCiciParamida4
 
Makalah Kerajaan Gowa Tallo
Makalah Kerajaan Gowa TalloMakalah Kerajaan Gowa Tallo
Makalah Kerajaan Gowa TalloDewi Puspitasari
 
Kelas intensif spm2016. tema 10
Kelas intensif spm2016. tema 10Kelas intensif spm2016. tema 10
Kelas intensif spm2016. tema 10isharsmiaa
 

Similar to Tugas makala mulok seul (20)

Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islamMakalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
 
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNAMAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
MAKALAH KEBUDAYAAN KAB. MUNA
 
Pemerintahan bupati la ode abdul koedoes
Pemerintahan bupati la ode abdul koedoesPemerintahan bupati la ode abdul koedoes
Pemerintahan bupati la ode abdul koedoes
 
Pemerintahan bupati la ode abdul koedoes
Pemerintahan bupati la ode abdul koedoesPemerintahan bupati la ode abdul koedoes
Pemerintahan bupati la ode abdul koedoes
 
M ateri islam
M ateri islamM ateri islam
M ateri islam
 
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
Perkembangan peradaban islam di indonesia pada masa penjajahan barat dan penj...
 
MAKALAH RIRI.docx
MAKALAH RIRI.docxMAKALAH RIRI.docx
MAKALAH RIRI.docx
 
Budaya mulok SEJARAH KABUPATEN MUNA
Budaya mulok SEJARAH KABUPATEN MUNABudaya mulok SEJARAH KABUPATEN MUNA
Budaya mulok SEJARAH KABUPATEN MUNA
 
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
Kelompok 6 ~ Sejarah Kerajaan Banten (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Isla...
 
T2 BAB 4 4.2 KEUNIKAN WARISAN MASYARAKAT KERAJAAN ALAM MELAYU
T2 BAB 4 4.2 KEUNIKAN WARISAN MASYARAKAT KERAJAAN ALAM MELAYUT2 BAB 4 4.2 KEUNIKAN WARISAN MASYARAKAT KERAJAAN ALAM MELAYU
T2 BAB 4 4.2 KEUNIKAN WARISAN MASYARAKAT KERAJAAN ALAM MELAYU
 
Sejarah berdirinya kab. muna
Sejarah berdirinya kab. munaSejarah berdirinya kab. muna
Sejarah berdirinya kab. muna
 
Sejarahberdirinyakab 150119081311-conversion-gate02
Sejarahberdirinyakab 150119081311-conversion-gate02Sejarahberdirinyakab 150119081311-conversion-gate02
Sejarahberdirinyakab 150119081311-conversion-gate02
 
Makalah muluk al thawaif
Makalah muluk al thawaifMakalah muluk al thawaif
Makalah muluk al thawaif
 
SOFYANDA ATMAJA.pptx
SOFYANDA ATMAJA.pptxSOFYANDA ATMAJA.pptx
SOFYANDA ATMAJA.pptx
 
makalah pancasila.pdf
makalah pancasila.pdfmakalah pancasila.pdf
makalah pancasila.pdf
 
Makalah Kerajaan Gowa Tallo
Makalah Kerajaan Gowa TalloMakalah Kerajaan Gowa Tallo
Makalah Kerajaan Gowa Tallo
 
Kelas intensif spm2016. tema 10
Kelas intensif spm2016. tema 10Kelas intensif spm2016. tema 10
Kelas intensif spm2016. tema 10
 
ZOMBIE
ZOMBIEZOMBIE
ZOMBIE
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 

More from Warnet Raha

Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanWarnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselWarnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluargaWarnet Raha
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohWarnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramataWarnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaWarnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Tugas makala mulok seul

  • 1. DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH 1.3 TUJUAN 1.4 MANFAAT BAB II 2.1 Awal Terbentuknya Sistim Pemerintahan Kerajaan Di Muna 2.2 Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya Islam BAB III 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran Daftar Pustaka
  • 2. i KATA PENGANTAR Tiada alunan indah yang pantas di ucapkan selain rasa syukur yang begitu besar atas karunia Allah yang maha kuasa, Sang Pemberi kesehatan sehingga tugas ini dapat diselesaikan. Dan tak lupa pula Salawat serta Taslim atas jujungan Nabi Besar Muhammad SAW. Tak lupa pula ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada guru bidang studi Muatan Lokal (MULOK) atas bimbibingannya dalam memberi materi pembelajaran maupun arahan-arahannya dalam pembuatan tugas ini. Akhir kata,Tak ada gading yang tak retak,demikian pula dengan tugas ini.Oleh karena itu,saran dan kritikan yang membangun tetap kami nantikan untuk menyelesaikan tugas dengan baik,terutama kepada guru bidang studi dan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini kami mengucapkan banyak terima kasih. Raha, 5 Februari 2017 Kelompok 4
  • 3. i BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa pra-Islam adalah masa dimana sebelum datangnya islam, tepatnya di daerah jazirah Arab. Masa jahiliyah juga dapat dikatan sebagai masa dimana sebelum Nabi Muhammad SAW lahir. Istilah Jahiliyah diberikan kepada bangsa arab waktu untuk yang berpola kehidupanya bersifat primitif. Mereka pada umunya hidup berkabilah-kabilah dan nomaden (berpindah-pindah). Bangsa jahiliyah tidak mengenal baca tulis atau bisa disebut ummi, itulah yang membuat mereka hidup dalam kebodohan dan ketertinggalan jaman. Al-Qur’an menunjukan masa itu adalah sebagai berikut : zaman tidak mempunyai nabi dan kitab suci, zaman tidak mempunyai peradaban masyarakat tidak berakhlak dan angkuh. Semua itu yang membuat mereka hidup dalam kesesatan dan ketertinggalan, masa itulah yang disebut masa jahiliyah. Dengan demikian, tidak berarti mereka tidak mempunyai potensi peradaban. Mereka sebenarnya dalam kondisi yang fitrah,dalam arti tidak terkontaminasi oleh kemerosotan seprti yang terjadi pada bangsa persia dan romawi. Mereka tidak memiliki kemewahan seperti yang dimiliki seperti bangsa persia yang pandai menciptakan kemerosotan manusia pada waktu itu. Dan mereka juga tidak memiliki kekuatan militer seperti romawi yang membuat mereka mengexpansi-expansi ke negara-negara tetangga. Mereka juga tak memiliki kemegahan filosofis seperti yunani, yang menjerat mereka dalam dunia yang penuh dengan mitos dan khufarat. Yang paling fenomenal dari bangsa Arab jahiliyah adalah tradisi kesusastraan yang amat tinggi,itu berupa syair-syair.yang setiap tahun berpusat di Suq al-ukaz. Syair-syair terbaik diabadikan dengan dituliskan dengan tinta emas yang digantung di dinding ka’bah yang dinamakan almu’ allaqat. Syai mempunyai peran yang sangat penting bangsa arab jahiliyah. Fungsi syair sama halnya dengan fungsi pers. Seseorang bisa jatuh dalam kehinaan karena sebait syair atau sebaliknya. 1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana Pemerintahan Raja-Raja Muna Sebelum Pengaruh Islam ? 2. Bagaimana Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya Islam ? 1.3 Tujuan Tujuan dibentuknya makalah ini yaitu : 1. Dapat mengetahui tentang awal terbentuknya pemerintahan Kerajaan dimuna 2. Dapat mengetahui Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya Islam 1.4 Manfaat Makalah ini bermanfaat guna memperluas wawasan para pembaca tentang sejarah kerajaan Muna sebelum Islam (Pra-Islam) dan bagiamana perjuangan Raja-raja Muna sebelum masuknya islam.
  • 4. i BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pemerintahan Raja-Raja Muna Sebelum Pengaruh Islam A . Pemerintahan La Kilaponto La Kilaponto adalah anak pertama dari Sugi manuru, sehingga secara adat berdasarkan ketentuan pemerintah kerajaan, yang berhak menjad pengganti ayahnya adalah anak laki-laki sulung dari sejumlah saudarana. Oleh karena itu sejak ayahnya mangkat, maka secara spontan yang berhak mengganti Sugi Manuru adalah La Kilaponto. Raja La Kilaponto merupakan sosok pemimpin yang memiliki pengaruh besar di daerah Sulawesi Tenggara. Hal ini karena bbeliau merupakan raja yang pernah berkuasa pada 3 daerah kerajaan di Sulawesi Tenggara, sehingga oleh masyarakat Muna diberi gelar Nepokanduagho Ghoera, yang artinya penguasa (raja) yang menguasai 3 daerah yaitu : 1. Di Muna dengan nama La Kilaponto, Beliau menjadi raja sebagai pengganti ayahnya. 2. Di Buton diberi nama La Timbang-timbang dengan gelar Murhum, menjadi Raja Button Ke 5 dan Sultan pertama. 3. Di Kendari pada kerajaan Konawe atas keberhasilannya menyelesaikan perang saudara antara kerajaan Konawe dengan Morenene. Kiprah La Kilaponto dalam ketatanegaraan KerajaanMuna tidak terlalu banyak karena tidak lama beliau memerintah di Muna langsung dinobatkan sebgai Raja Buton. Timbulnya perbedaan versi dan pandangan tentang kesejahteraan pada kedua daerah ini tidak perlu dibesar-besarkan karena hanya merupakan trik-trik politik kapitalisme Belanda yang bertujuan : 1. Mengacaukan peristiwa sejarah yang obyektif 2. Mencari alternatifuntuk lahirnya permusuhan atau dengan kata lain keduanya dapat di asumsikan sebagai politik adu domba Belanda semata. Kepemimpinan La Kilaponto di Muna tidak berakhir oleh sesuatu pergerakan atau kematian akan tetapi hanyalahk karir dan predikat semata-mata dengan tujuan ingin menyatukan kerajaan- kerajaan Jazirah Sulawesi tenggara dalam kepemimpinannya. La kilaponto meninggalkan Muna dan memilih memerintah Buton pada dasarnya untuk memberi peluang kepada adiknya La Posasu untuk menunjukan kepemimpinannya di daerah ini sehingga memudahkan proses dan mekanisme penyatuan kerajaan-kerajaan di Jazirah Sulawesi Tenggara seperti yang menjadi harapan dan cita-citanya. B. Pemerintahan La Posasu dan Rampai Somba. Setelah La Kilaponto dilantik menjadi Sultan Buton pertama, maka yang menjalakan pemerinntahan di kerajaan Muna adalah adiknya sendiri yaitu La Posasu. Oleh karena itu selama memangku jabatan Raja
  • 5. i tidak membawa perkembangan bagi Kerajaan Muna dalam hubungannya dengan kerajaan-kerajaan di tetangganya seperti : 1. Penyelesaian perang saudara kerajaan Konawe dan Moronene. 2. Penyelesaian masalah bajak laut Ka Bolontio Dalam lingkungan kerajaan Muna sendiri, Raja La Posasu mengadakan pembaharuan disegala bidang antara lain: a. Dalam bidang politik meliputi : 1. Memindahkan Ibu Kota Kerajaan dari Kawuna-Wuna (sekitar Liang Kabori) ke Kota Muna ( Kota Lama) dengan harapan mencari strategis dan perluasan untuk pengembangan kerajaan. 2. Membangun sarana perumahan para pejabat kerajaan di ibu kota kerajaan yaitu Lambubalano (istana Raja) dan Lambuno Ghoera. 3. Membentuk dewan kerajaan. 4. Memperluas perkampungan sebagai tempat pemukiman masyarakatnya. b. Dalam bidang ekonomi meliputi : 1. Membangun jalan yang menghubungkan antara kampung untuk memperlancar kegiatan perekonomian 2. Menganjurkan kepada masyarakat untuk mengolah lahan pertanian pada kampung-kampung yang baru dibuka. c. Dalam bidang sosial budaya meliputi : 1. Menata lokasi Kota Muna dengan mengajak masyarakat untuk tinggal disekitar ibu kota kerajaan. 2. Mensosialisasikan ketentuan-ketentuan hukum adat yang digariskan oleh ayahnya ditengah-tengah masyarakat dengan jalan penekanan melalui sangsi. Setelah pemerintahan La Posasu berakhir, maka pemerintahan kerajaan di Muna di lanjutkan oleh adiknya sendiri yaitu Rampai Somba anak ke 4 dari Sugi Manuru. Perubahan-perubahan dalam kerajaan pada masa pemerintahan beliau antara lain : 1. Melanjutkan program La Posasu yaitu jalan raya menghubungkan antar kampung dari kota Muna ke kampung-kampung sekitarnya. 2. Menata perumahan rakyat dengan mengintruksi kepada rakyat untuk membangun rumah pada pinggir jalan secara berhadapan. 3. Dalam struktur pemerintahan beliau menampakan fungsi-fungsi instituso kerajaan sesuai tugasnya masing-masing. C. pemerintahan Titakono Titakono adalah raja muna ke-10 yang banyak membawa pengaruh struktur pemerintahan kerajaan Muna. Karena disamping mengfungsikan institusi kerajaan yang dibentuk oleh raja-raja terdahulu juga membentuk institusi baru yang dianggap perlu. Jabatan baru yang beliau bentuk adalah Bhonto Balano. Jabaan ini fungsinya sangat penting karena merupakan lembaga yang dapat membantu kelancaran tugas-tugas Raja. Titakono membentuk institusi dengan dengan pertimbangan bahwa : 1. untuk menghindari timbulnya pemerintahan dengan kekuasaan yang tidak ada batas 2. mengembangkan pemerintahan yang bersifat demokratis. Titakono sebagai raja yang memiliki visi kedepan dalam proses pengembangan kerajaan secara damai, maka beliau mengaklasifikasi jabatan- jabatan yang harus dijabat oleh ketiga klasifikasi masarakat yaitu: 1. Golongan Kaomu. Menjabat pada institusi
  • 6. i a. kolakino wuna c. Kapita b. kapitalau d. Bobato 2. Golongan Walaka, menjabat pada institusi kerajaan sebgai a. Bhonto balano b. Mentarano bhitara c. Bontono liwu 3. Golongan Maradika pada masa itu hanya batas menjabat sebagai Bontono liwu yang golongan masyarakatnya berasal dari golongannya. D. Pemerintahan La Ode Saadudin dan La Ode Kaindea Sesudah pemerintahan Titakono maka singgasana kerajaan digantikan oleh La Ode Saadudin (Th. 1615). Saadudin adalah anak dari Titakono. Pada masa pemerintahan Saadudin Islam masuk di Muna yang dibawa oleh seorang penyiar islam yaitu Firus Muhammad pada tahun (1624 H atau 1616 M). Perkembangan kerajaan pada masa pemerintahana La Ode Saadudin menjadi lebih maju terutama dalam institusi kerajaan. Institusi Kerajaan ditambah 2 jabatan baru yaitu : a. Mentaranoo Bhitara (Menteri Kehakiman) b. Kapitalano (pengaman wilayah pantai) yanga terdiri atas 2 wilayah yaitu kapitalano matagholeo (pantai timur kerajaan) dan Kapitalano kansopa (penjaga pantai barat kerajaan). Setelah pemerintahan La Ode Saadudin kemudian digantikan oleh putra mahkota kerajaan yaitu La Ode Kaindea sebegai Raja Muna X pada tahun 1610. La Ode Kaindea adalah salah seorang raja Muna yang menentang kedatangan Belanda di daerahnya. Hal ini terbukti ketika Pither Both (Th. 1613) maka La Ode Kaindea menilak kedatangan Belanda di Muna. Berawal dari situlah Belanda mengadu domba untuk mempermusuhkan Muna dengan Buton sebagai dua kerajaan bersaudara. Permusuhan Buton dan Muna dilatar belakangi 2 hal yaitu : a. Adu domba Belanda terhadap Buton dan Muna agar kedua kerajaan ituu tidak bersatu mengahadapi Belanda. b. Latar belakang kegagalan perkawinan La Ode kaindea dengan Wa Ode Sopo anak Sapati Baluwu yang dibesarkan oleh Spelman, tetapi justru La Ode kaindea kawin dengan Wa Ode Wakelu (anak Sapati Kopalangku). Kegagalan perkawinan dijadikan alasan permusuhan antara Muna dengan Buton. 2.2 Perjuangan Raja-Raja Muna Sebelum Masuknya Islam 1. Raja Muna I – La Eli alieas Baidhuldhamani Gelar Bheteno Ne Tombula, ( 1417 – 1467 ). Bheteno ne Tombula alias La Eli alias Baidhul Jamani adalah Raja Muna I. Bheteno ne Tombula dipercaya sebagai orang pertama yang memulai beradabaan baru dalam sistem sosial kemasyarakatan di Muna. Hal ini dikarenakan pada masa pemerintahan Bheteno Ne Tombula Muna menjadi sebuah kerajaan dengan struktur pemerintahan dan struktur sosial yang lebih moderen. Sebagai seorang raja Sugi manuru juga melakukan penataan dalam sistem administrasi pemerintahan, walapun pada waktu itu masyarakat Muna termasuk raja belum mengenal tuulisan. Bheteno Ne tombula bukanlah orang Muna, beliau ditemukan dalam rumpun bambu oleh sekelompok orang yang ditugaskan utnuk mencari bambu pada saat diadakan pesta besar di Wamelai.
  • 7. i A. Bheteno Ne Tombula Versi Tradisi Lisan Masyarakat Muna Dikisahkan dalam tradisi lisan masyarakat Muna bahwa pada suatu hari,Mieno ( Pemimpin Wilayah ) Wamelai akan mengadakan pesta raya, seluruh masyarakat Muna di delapan wilayah dikumpulkan untuk turut membantu mempersiapkan pelaksanaan pesta tersebut. Sekelompok orang yang ditugaskan untuk mencari bamboo dihutan, menemukan seorang lelaki yang gagah perkasa di dalam rumpun bamboo yang akan ditebang, ada juga yang mengisahkan bahwa manusia tersebut ditemukan dalam ruas bamboo. Karena penemuan tersebut dianggap aneh, lelaki itu kemudian dibawah menghadap pada mieno Wamelai . Dihadapan mieno Wamelai dan pemimpin wilayah lainnya lelaki itu mengaku bernama LA ELI aliasBAILDHUL JAMAANI Putra Raja Luwu di Sulawesi selatan. Dituturkan dalam tradisi lisan, kedatangan LA ELI alias BAILDHUL JAMAANI di Muna untuk menunggu istrinya yang saat ini sedang hamil dan akan datang menemui dirinya. Tempat pertemuan yang mereka sepakati untuk pertemuan itu adalah Pulau Muna ( Wuna). Selang beberapa hari setelah penemuan manusia dalam rumpun bamboo tersebut, tersiar kabar bahwa di Lohia pesisir Timur Pulau Muna, tepatnya di Laguna Napabale ditemukan seorang wanita cantik. Wanita tersebut mengaku bernama WA TANDI ABE . berasal dari kerajaan Banggai di Sulawesi Tengah, dia datang di Muna dengan menumpang sebuah talang dan terdampar ditempat itu. Tujuan kedatangannya adalah untuk bertemu dengan suaminya yang telah menungguhnya disuatu tempat dimana talang yang ditumpanginya terdampar. Kabar tentang terdamparnya seorang wanita di Lohia tersebut tersebar luas begitu cepat dikalaangan masyarakaat. Pada suatu hari kabar itu sampai juga ditelinga MIENO WAMELAI di Tongkuno, sehingga beliau memerintahkan agar wanita tersebut di dibawa menghadap dirinya guna dipertemukan dengan LA ELI alias BAIDHULJAMANI untuk di konfrontir. Ternyata setalah dipertemukan keduanya mengaku sebagai suami istri dan mereka yang saling mencari . Dalam pertemuan tersebut Wa Tandi Abe juga mengaku dalam keadaan hamil, dan janin dalam rahimnya tersebut adalah darah daging dari LA ELI alias BAIDHUL JAMANI suaminya yang ada dihadapannya saat ini. Karena peristiwa itu dianggap luar biasa dan tidak lazim, maka rapat dewan adat menyepakati untuk ‘memingit’ keduanya dalam sebuah kelambu selama tujuh hari tujuh malam. Tujuan pemingitan adalah untuk mencegah hal-hal negative yang timbul akibat penemuan dua orang yang aneh tersebut dan mengaku sebagai Suami istri. Setelah tujuh hari dalam ‘pingitan’, ternyat tidak ada kejadian yang luar biasa sehingga keduanya di keluarkan dari pingitan kemudian di nikahkaan kembali menurut adat yang berlaku dikalangan masyarakat Muna. Peristiwa pemingitan tersebut akhirnya menjadi tradisi dan menjadi syarat yang harus dilalui seseorang yang akan menjadi Raja Muna. Peristiwa ini juga menjadi tradisi yang harus dilalui seorang wanita yang telah memasuki usia baliqh sebagai tanda kalau wanita tersebut sudah siap untuk dinikahkan. Tradisi ini diberi nama ‘ Kaghombo’ dan masih terpelihara dengan baik sampai saat ini. Perkawinan antara LA ELI alias BAIDHUL JAMANI dengan WA TANDIABE melahirkan tiga anak yaitu KAGHUA BANGKANO FOTU. RUNTU WULAEdan KILAMBIBITO. KAGHUA BHANGKANO FOTU kemudian menjadi Raja Muna II dengan gelar SUGI PATOLA. Sugi berarti ’Yang Dipertuan’. RUNTU WULAE kembali ke Luwu untuk menjadi Raja di sana sedangkan KILAMBIBITO kawin dengan LA
  • 8. i SINGKABU (kamokulano Tongkuno) Putera dari MINO WAMELAI ( La Kimi. Sejarah Muna, Jaya Press ). LAKILAPONTO Raja Muna VII dan Raja Buton VI/ Sultan Buton I manusia yang fenomenal karena pernah memimpin lima kerajaan dalam waktu yang bersamaan berasal dari garis keturunan sugi tersebut. Dalam sebuah rapat dewan adat dan semua pemimpin wilayah, disepakati bahwa La Eli atau Badhuljamani adalah manusia sakti dan pantas untuk dinobatkan menjadi pemimpin tertinggi di Muna. Setelah dinobatkan menjadi pemimpin tertinggi, La Eli/ Baidhuljamani mendeklarasikan Muna sebagai sebuah Kerajaan dan dirinya adalah Raja Pertama dengan Gelar Bheteno Ne Tombula ( yang Muncul di Bambu ) sedangkan istrinya ( permaisuri ) bergelar Sangke palangga ( yang menumpang pada talam). Sejak saat itulah Muna menjadi sebuah kerajaan. B. Menata Sistem Pemerintahan Tugas pertama Bheteno ne Tombula Setelah di nobatkan menjadi Raja Muna I adalah melakukan penataan struktur pemerintahan dan struktur masyarakat di Kerajaan Muna. Sistem pemerintahan yang dibangun pada awal masa pemerilnahan Bheteno Netombula tersebut merupakan penyempurnaan dari sistem pemerintahan terdahulu ( yang masih bersifat kelompok-kelompok komunitas dan berdiri sendiri- sendiri. Lembaga-lembaga pemerintahan yang merupakan prasyarat sebuah negara pun dibentuk dan kelompok – kolompok komunitas yang tadinya berdiri sendiri diikat dalam sebuah lembaga besar yang bernama kerajaan Muna. Strukur pemerintahan yang dibentuk oleh Bheteno Ne Tombula sebagai penanda berdirinya sebuah kerajan adalah:  Raja, sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan dengan gelarKino Wuna. Raja memiliki kewenangan dan kekuasaan yang sangat luas dan besar yang melingkupi seluruh wilayah kerajaan. Titah raja merupakan hukum yang harus dipatuhi oleh seluruh rakyat.  Kepala Pemerintahan Wilayah dengan gelar Mieno (pemimpin ) dan Komokula ( Yang dituakan ) Kepala pemerintaha wilayah berkuasa dan memiliki kewenangan dalam wilayah kekuasaannya dan tunduk pada Raja sebagai pemimpin tertinggi. Wilayah administrsi pemerintahan wilayah berdasarkan pembagan wilayah terdahulu sebelum terbentuknya kerajaan Muna. Pemerintahan wilayah tersebut berjumlah 8 wilayah masing-masing 4 wilayah dipimpi oleh “ Mieno “ dan 4 wilayah dipimpin oleh “ Kamokula “. Kedelapan wilayah tersebut adalah : Pemerintahan wilayah tersebut kemudian dikenal dengan “ Wawono Liwu “ ( Negeri terdahulu ) adalah : Empat yang dimpin Mieno 1. Mieno Kaura 2. Mieno Kansitala 3. Mieno Lembo 4. Mieno Ndoke. Dan Empat yang dipimpin Kamokula : 1. Kamokulano Tongkuno 2. Kamokulano Barangaka 3. Kamokulano Lindo 4. Kamokulano Wapepi Kedelapan kepala pemerinahan admiistrasi pemerintahan wilayah tersebut an keturunanannya kemudian oleh Sugi Manuru Raja Muna VI ketika melakukan penetapan strakta sosial dalam masyarakat Muna dikenal sebagai “ Wawono Liwu “
  • 9. i C. Pembagian Golongan Bheteno Ne Tombula juga melakukan pembagian strata/ penampisan golongan membagi masyaraakat Muna menjadi tiga Golongan yaitu :  Golongan Beteno Ne Tombula, Golongan ini yang berhak menjadi raja.  Golongan Mieno Wamelai, Golongan ini berhak untuk menjadi kepalah pemerintahan wilayah.  Golongan Rakyat adalah orang yang diatur. 1. Pemerintaha Para Sugi Setelah pemerintahan Bheteno Ne Tombula berakhir, Kerajaan Muna dipimpin oleh Sugi. Sugi bagi masyarakat Muna berarti Yang Dipertuan atau Yang Mulia. Sepanjang sejarah Kerajaan Muna ada lima orang Sugi yang perna memimpin Kerajaan muna. Mereka itu adalah : 1. La Patola/ La Aka / Kaghua Bangkano Fotu Gelar Sugi Patola ( 1395 – 1420). 2. La Mbona Gelar Sugi Ambona ( 1420 – 1455) 3. La Patani gelar Sugi Patani ( 1455 – 1470) 4. Sugi La Ende (1470-1501) 5. Sugi Manuru gelar Omputo Mepasokino Adhati( 1501-1517) Dari kelima sugi yang pernah memimpin kerajaan muna, Sugi Manuru-lah yang dianggap berhasil membawa banyak perubahan di kerajaan muna dalam berbagai aspek.
  • 10. i BAB III PENUTUPAN 3.1 Kesimpulan Kerajaan Muna atau Wuna merupakan salah satu kerajaan besar yang berada di wilayah Sulawesi Tenggara. Kerajaan ini terletak di Bagian Utara Pulau Muna dan beribukota di Kotano Wuna (kiniKecamatan Tongkuno), dengan Raja pertamanya La Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno ne Tombula Alias Remang Rilangiq yang menikah dengan Watandriabeng adik sawerigading (Epic I lagaligo) Kerajaan Muna pra islam berangsuung selama 208 tahun ( 1417 -1625 ). Dalam kurung waktu tersebut kerajaan Muna dipimpin oleh beberapa orang raja. Pada masa pemerintaha pra islam tersebut tercatat terjadi beberapa peristiwa yang dilakkkan oleh Raja-Raja Muna yang terukir tinta emas dalam lembaran sejarah dunia. Sayangya akibat kooptasi VOC Belanda dan Kesultana Buton serta terlambatnya pembudayaan tulis dan kurangnya minat masyarakat Muna dalam menulis sejarah maka goresan sejarah Putera Muna tersebut dicatat sebagai sejarah Buton. Akibatnya kerajaan Muna kurang dikenal dalam pergaulan kerajaan-kerajaan nusantara. 3.2 Saran Diharapkan Sebaiknya menggunakan referensi yang lebih akurat agar dapat menunjang para pembacanya,agar dapat mengetahui dengan baik tentang segala sesuatu tentang Sejarah Pemerintahan Raja Muna Sebelum Pengaruh Islam.