1. 1. Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman adalah sosok pahlawan nasional kelahiran 24 Januari 1916 di Purbalingga, Jawa Tengah. Beliau adalah Panglima Besar Tentara Nasional
Indonesia pertama yang disebut Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Jabatan tersebut ia dapatkan setelah sukses memimpin pertempuran Ambarawa pada 15
Desember 1945, yang membuat Sekutu mundur dari Ambarawa ke Semarang. Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta,
Panglima Besar Jenderal Soedirman memutuskan untuk memimpin gerilya meski dalam keadaan sakit. Jenderal Soedirman wafat pada usia 34 tahun pada 29
Januari 1950 dan dimakamkan di TMPN Kusuma Negara, Yogyakarta. Jenderal Soedirman kemudian ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 10 Desember
1964 melalui SK No.314 Tahun 1964.
2. 2. RA Kartini
Raden Ajeng Kartini atau RA Kartini adalah sosok pahlawan nasional kelahiran 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Beliau adalah pelopor kebangkitan
perempuan pribumi dan sosok pahlawan emansipasi wanita. Kartini ingin mengangkat derajat kaum wanita melalui pendidikan dan kerap berbagi tulisan dan
pemikirannya melalui surat-surat yang ia kirimkan kepada temannya seorang Belanda Stella Zeehandelar. Habis Gelap Terbitlah Terang menjadi buku himpunan
surat Kartini yang dibukukan oleh J.H. Abendanon dengan judul Door Duisternis Tot Licht. RA Kartini wafat pada usia 25 tahun pada 17 September 1904 dan
dimakamkan di Bulu, Rembang. RA Kartini kemudian ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 2 Mei 1964 melalui SK No.108 Tahun 1964.
3. 3. Soekarno
Soekarno adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Indonesia. Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur, dan wafat pada tanggal 21 Juni
1970 di Jakarta. Soekarno memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia yaitu sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia dan presiden pertama Indonesia.
Perjuangan Soekarno pada Masa Penjajahan Jepang
Soekarno dibebaskan dari penahanan pada tahun 1942. Pada awalnya, Soekarno mendukung kedatangan Jepang. Kebijakan pendirian organisasi seperti Jawa
Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI menjadi pengaruh Jepang untuk mengajak kaum nasionalis bergabung.
Proklamasi Kemerdekaan
Pada masa kemerdekaan, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamirkan kemerdekaan sebagai bentuk lepasnya Indonesia dari belenggu kolonialisme. Ia
ditunjuk menjadi presiden pertama Indonesia dan memimpin Indonesia hingga tahun 1967. Selama memerintah, Soekarno memperjuangkan kemerdekaan dan
kedaulatan Indonesia.
Masa Jabatan Presiden Soekarno
Selama menjabat sebagai presiden, Soekarno memiliki banyak prestasi di dunia internasional. Beberapa keberhasilan yang diraih suksesnya Konferensi Asia Afrika
(KAA), pembentukan Gerakan Non Blok (GNB) dan hubungan diplomatik dengan negara besar seperti Uni Soviet dan Tiongkok.
Pada periode 1963 hingga 1966, Soekarno menyulut ketegangan dengan Malaysia dengan alasan tidak menyetujui penggabungan Federasi Malaya yang terdiri dari
Malaysia, Singapura dan koloni kerajaan Inggris.
Akhir Hidup
Pada tahun 1965 terjadi insiden G30S yang menjadi awal kemunduran kepemimpinan Soekarno. Akibat G30S kondisi Indonesia tidak stabil yang mengharuskan
Soekarno bertindak mengeluarkan surat perintah Sebelas Maret (Supersemar). Dari Surat inilah kemudian mandat kepemimpinan berpindah ke Soeharto hingga
secara resmi 1967 presiden Soekarno digantikan oleh Soeharto. Ia meninggal pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.