1. 1. Soekarno
Soekarno adalah salah satu tokoh terpenting dalam sejarah Indonesia. Soekarno lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, Jawa Timur, dan wafat pada tanggal 21 Juni
1970 di Jakarta. Soekarno memiliki peran penting dalam kemerdekaan Indonesia yaitu sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia dan presiden pertama Indonesia.
Perjuangan Soekarno pada Masa Penjajahan Jepang
Soekarno dibebaskan dari penahanan pada tahun 1942. Pada awalnya, Soekarno mendukung kedatangan Jepang. Kebijakan pendirian organisasi seperti Jawa
Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan PPKI menjadi pengaruh Jepang untuk mengajak kaum nasionalis bergabung.
Proklamasi Kemerdekaan
Pada masa kemerdekaan, Soekarno dan Mohammad Hatta memproklamirkan kemerdekaan sebagai bentuk lepasnya Indonesia dari belenggu kolonialisme. Ia
ditunjuk menjadi presiden pertama Indonesia dan memimpin Indonesia hingga tahun 1967. Selama memerintah, Soekarno memperjuangkan kemerdekaan dan
kedaulatan Indonesia.
Masa Jabatan Presiden Soekarno
Selama menjabat sebagai presiden, Soekarno memiliki banyak prestasi di dunia internasional. Beberapa keberhasilan yang diraih suksesnya Konferensi Asia Afrika
(KAA), pembentukan Gerakan Non Blok (GNB) dan hubungan diplomatik dengan negara besar seperti Uni Soviet dan Tiongkok.
Pada periode 1963 hingga 1966, Soekarno menyulut ketegangan dengan Malaysia dengan alasan tidak menyetujui penggabungan Federasi Malaya yang terdiri dari
Malaysia, Singapura dan koloni kerajaan Inggris.
Akhir Hidup
Pada tahun 1965 terjadi insiden G30S yang menjadi awal kemunduran kepemimpinan Soekarno. Akibat G30S kondisi Indonesia tidak stabil yang mengharuskan
Soekarno bertindak mengeluarkan surat perintah Sebelas Maret (Supersemar). Dari Surat inilah kemudian mandat kepemimpinan berpindah ke Soeharto hingga
secara resmi 1967 presiden Soekarno digantikan oleh Soeharto. Ia meninggal pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
2. 2. Sultan Hasanuddin
Bangsa Indonesia lahir dari perjuangan para pahlawan nasional Indonesia dari berbagai daerah selama perjuangan kemerdekaan Indonesia. Salah satu pahlawan
nasional Indonesia berasal dari Indonesia timur adalah Sultan Hasanuddin dari Gowa, Sulawesi Selatan.
Biografi singkat Sultan Hasanuddin, Ayam Jantan dari Timur, lahir di Gowa, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631, adalah Sultan Gowa ke-16. Sebelum naik tahta dan
bergelar Sultan Hasanuddin, terlahir dengan nama Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape. Sultan Hasanuddin merupakan
putera dari Raja Gowa ke-15, Manuntungi Daeng Matola Karaeng Lakiyung Sultan Muhammad Said.
Sultan Hasanuddin memerintah Kerajaan Gowa dari tahun 1653 sampai 1669. Gowa merupakan kesultanan besar di wilayah Indonesia timur yang menguasai jalur
perdagangan.
Dalam masa perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dari penjajah Hindia Belanda, Sultan Hasanuddin berjuang keras menghalau VOC Belanda yang
menyerang Makassar. Kerasnya Sultan Hasanuddin dalam menghadapi Belanda, hingga mendapat julukan De Haantjes van Het Osten yang artinya Ayam Jantan
dari Timur.
Pada tanggal 18 November 1667 di Bungaya, Sultan Hasanuddin si Ayam Jantan dari Timur, terpaksa menandatangani Perjanjian Bungaya karena sudah terdesak
dengan berbagai pertempuran. Namun perjanjian tersebut dirasa merugikan rakyat Sulawesi Selatan, sehingga Gowa mengadakan perlawanan dan pertempuran
kembali pada pada tahun 1669. VOC Belanda berhasil menguasai pertempuan pada tanggal 24 Juni 1669. Sultan Hasanuddin wafat pada tanggal 12 Juni 1670,
setahun kemudian.(IJS)
3. 3. Tuanku Imam Bonjol
Berdasarkan Surat Keterangan Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973 Tanggal 6 November 1973, Imam Bonjol secara resmi diangkat sebagai salah seorang
pahlawan nasional Indonesia. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan generasi penerus bangsa, maka kita juga wajib untuk mengetahui sosok pahlawan
nasional tersebut. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui biografi Tuanku Imam Bonjol berikut ini:
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Top Modul RPUL, Taufik Hidayat (2019: 181), Tuanku Imam Bonjol memiliki nama asli Muhamad Shahab dan lahir di Bonjol, Sumatera Barat di
tahun 1772. Beliau merupakan keturunan islam Minangkabau dari pasangan Bayanuddin (ayah) dan Hamatun (ibu).
Sebagai seorang ulama dan pemimpin masyarakat, selama hidupnya,Tuanku Imam Bonjol sendiri memiliki berbagai julukan yang melekat pada dirinya. Ada yang
menyebutya Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam. Sedangkan nama Bonjol yang terdapat pada Tuanku Imam Bonjol sendiri diambil dari nama benteng di
bukit Tajadi yang ia dirikan dengan nama Bonjol.
Seperti yang sudah disebutkan tadi, Imam Bonjol merupakan pemimpin rakyat Indonesia dalam melawan Belanda pada perang Padri. Setelah bertahun-tahun
berperang, Belanda mulai menguasai Benteng Bonjol pada 16 Agustus 1837.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 25 Oktober 1837, Tuanku Imam Bonjol ditangkap oleh pihak Belanda dan diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat. Setelahnya ia dipindahkan ke
Ambon, dan diasingkan lagi ke Minahasa. Di Minahasa itulah kemudian Tuanku Imam Bonjol menghembuskan nafas terakhirnya pada 8 November 1864.