SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Download to read offline
STATISTIKA
DASAR
Review
Kenapa Belajar
Statistika ?
Perbedaan Statistika
dan Statistik ?
Jelaskan 2 jenis
Statistika ?
Apa itu Populasi ?
Apa itu Sampel ?
Jenis - Jenis Data
berdasarkan skala
pengukuranya ?
Lesson Outline
Teknik Sampling
Pembentukan Tabel Distribusi
Frekuensi Relatif dan Kumulatif
Pembuatan Histogram, Poligon
dan Kurva Ogive
Kenapa melakukan Sampling ?
Tidak Ekonomis
Tidak
Memungkinkan
Waktu
“Semakin Banyak Sample, Semakin
karakteristik sample mendekati gambaran
populasi, maka sample semakin baik”
KUNCI PENGAMBILAN SAMPEL
Bagaimana sampel harus diambil ?
Berapa Besar sampel harus diambil ?
Bagaimana Karakteristik populasi dapat ditaksir ?
Seberapa tepatkah penaksiran kita ?
ISTILAH DALAM SAMPLING
TARGET POPULASI : Populasi yang menjadi sassaran Pengamatan atau populasi dari
mana suatu keterangan akan diperoleh
KERANGKA SAMPEL (SAMPLING FRAME) : Suatu daftar unit-unit yang ada dalam
populasi sasaran yang akan diambil sampelnya (daftar anggota populasi)
UNIT SAMPLING : Koleksi yang tidak overlapping dari populasi yang menutupi
seluruh populasi (unit yang dijadikan sebagai dasar penarikan sampel)
SAMPEL : Koleksi dari unit sampling yang diambil dari suatu frame/ kerangka
ELEMENT : Suatu Objek dimana pengukuran diambil
UNIT OBSERVASI : Unit yang akan dicatat karakteristiknya
CONTOH
DIADAKAN PENELITIAN TERKAIT KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PADA
PERUSAHAAN X
TARGET POPULASI : Seluruh Karyawan Perusahaan X
KERANGKA SAMPEL (SAMPLING FRAME) : Data Karyawan Perusahaan X ( Nama, Divisi,
Posisi, Gender, Usia, dll.)
UNIT SAMPLING : Departemen
ELEMENT : Sub Departemen/Divisi
UNIT OBSERVASI : Karyawan
CONTOH
DIADAKAN PENELITIAN TERKAIT PARTISIPASI PEMILIH MUDA DALAM PEMILU 2024
TARGET POPULASI : Seluruh Mahasiswa UPI
KERANGKA SAMPEL (SAMPLING FRAME) : Data Mahasiswa ( Nama, Fakultas, Prodi,
Gender, Usia, dll.)
UNIT SAMPLING : Fakultas
ELEMENT : Prodi
UNIT OBSERVASI : Mahasiswa
POPULASI & SAMPEL
POPULASI TERBATAS / BERHINGGA
Ex: Jumlah Mahasiswa,
Dosen, Tenga Kerja, dll.
POPULASI TAK TERBATAS / TAK
BERHINGGA
ex : Banyak ikan dilaut,
Pelanggan Di Mall, dll
POPULASI
menurut keragamanya
POPULASI
HETEROGEN
POPULASI DIMANA ELEMEN-
ELEMENYA MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT
YANG SAMA
POPULASI
HOMOGEN
POPULASI DIMANA ELEMEN-
ELEMENYA MEMPUNYAI SIFAT YANG
BERBEDA
Ex : Mengetahui manis tidaknya secangkir kopi,
cukup dengan mencoba sesendok kopi
Ex : Mengetahui enak atau tidak enak nasi
tumpeng
POPULASI
menurut sifatnya
POPULASI
TERURUT
Elemen-elemen dalam
populasi tersusun acak
POPULASI
RANDOM
Elemen-elemen dalam
populasi memiliki urutan
Ex; Nomor Rumah di
perkampungan, pelanggan di mall
Ex : Data Karyawan di perusahaan X
(Direktur, Manajer, staff)
POPULASI
PERIODIK
Sifat elemen-elemenya
akan berulang setelah
periode tertentu
Ex : Data musim penghujan,
penjualan harian, bulanan, tahunan
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
(SAMPLING)
SAMPLING : Proses seleksi dalam kegiatan observasi.
BAGAIMANA PROSES MENDAPATKAN SAMPEL ?
BERAPA BANYAK UNIT ANALISIS YANG AKAN
DIAMBIL?
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
(SAMPLING)
PROBABILITY SAMPLING
NON PROBABILITY
SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING
Pemilihan sampel dilakukan secara acak dan objektif,
tidak didasarkan semata-mata pada keinginan peneliti
sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dipilih sebagai sampel
KARAKTERISTIK
Peluang terpilihnya setiap anggota sampel dapat ditentukan
Sampel yang diperoleh diharapkan representatif
kesimpulan dari sampel dapat digeneralisasi terhadap populasi
NON PROBABILITY SAMPLING
Pemilihan sampel dilakukan dengan pertimbangan-
pertimbangan peneliti, sehingga semua anggota
populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih.
KARAKTERISTIK
Peluang terpilihnya setiap anggota sampel tidak dapat ditentukan
Sampel yang diperoleh tidak dapat dikatakan representatif
Kesimpulan dari sampel hanya berlaku untuk sampel, tidak dapat
digeneralisasi terhadap populasi
TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY
SAMPLING
NONPROBABILITY
SAMPLING
SIMPLE
RANDOM
SAMPLING
SYSTEMATIC
RANDOM
SAMPLING
STRATIFIED
RANDOM
SAMPLING
CLUSTER
RANDOM
SAMPLING
ACCIDENTAL
SAMPLING
QUOTA
SAMPLING
PURPOSIVE
SAMPLING
SNOWBALL
SAMPLING
PROBABILITY
SAMPLING
SIMPLE
RANDOM
SAMPLING
SYSTEMATIC
RANDOM
SAMPLING
STRATIFIED
RANDOM
SAMPLING
CLUSTER
RANDOM
SAMPLING
Simple Random Sampling
1.
R E M E M B E R
Sebuah proses sampling yang dilakukan dengan cara
mengambil suatu sampel berukuran n diambil dari populasi
berukuran N dimana setiap satuan sampling dalam populasi
mempunyai peluang yang sama untuk terpilih.
Cara pengambilan
Tabel bilangan random
Undian
Bantuan Komputer
Contoh :
Misal Populasi ‘N’ kelas C Statistika dasar, akan
diambil sampel ‘n’ sebesar 10. Bagaimana proses
pemilihan sampel dengan simple random sampling
?
Simple Random Sampling
1.
R E M E M B E R
Karakteristik
Populasi tidak terhampar luas secara geografis
Populasi harus homogen
Harus dibuat kerangka sampel dari populasi
Kekurangan :
Sampel yang terpilih bisa berjauhan satu sama lain
Diperlukan kerangka sampel
Sampel yang terpilih mungkin tidak mewakili populasi
sesungguhnya
2. Systematic Random Sampling
R E M E M B E R
Pengambilan setiap unsur ‘k’ dalam populasi untuk
dijadikan sebagai sampel
Pengambilan sampel secara acak hanya dilakukan pada
sampel pertama saja, sementara pengambilan kedua dan
seterusnya ditentukan secara sistematis, yaitu dengan
menggunakan interval tertentu sebesar ‘k’.
Cara Pengambilan
Pilih satu elemen dari ‘k’ elemen
pertama secara acak
Pilih setiap elemen ke ‘k’ setelahnya
Pilih ‘k’ <= ‘N’/’n’
2. Systematic Random Sampling
R E M E M B E R Misalkan populasi ‘N’ sebanyak 25, akan diambil sampel ‘n’
sebesar 12.
Dik : N = 25, n = 12
maka : K <= N/n
K <= 25/12
K <= 2.083 = 2
Sampel 1 diambil dengan simpel random sampling misal
diperoleh sampel no 14.
Sampel kedua diambil 2 nomor (hasil perhitungan ‘k’) setelah
nomor 14. dst...
2. Systematic Random Sampling
R E M E M B E R Keunggulan :
Proses pemilihan satuan-satuan sampling kedalam
sampel lebih mudah
Dapat memberikan informasi yang relatif lebih besar
persatuan biaya
Proses dalam pemilihan sampel lebih terkontrol
R E M E M B E R
Jika POPULASI RANDOM
Systematic Random Sampling = Simpel Random Sampling
Jika POPULASI TERURUT
Systematic Random Sampling > Simpel Random Sampling
Jika POPULASI PERIODIK
Systematic Random Sampling < Simpel Random Sampling
3. Stratified Random Sampling
R E M E M B E R
Sampel diambil dengan cara membagi elemen-elemen
populasi kedalam group-group yang tidak overlapping
(Strata) dan kemudian memilih simple/systematic random
sample dari setiap stratum.
Stratified Random Sampling menjadikan populasi yang
heterogen menjadi homogen dalam setiap stratum. masing-
masing lapisan (stratum) kondisinya homogen (seragam) dan
antar lapisan heterogen.
Contoh : Bentuk dari strata atau lapisan ini bisa berupa
tingkatan ( pendidikan, posisi pekerjaan, okupansi )
3. Stratified Random Sampling
R E M E M B E R
R E M E M B E R
Cara Pengambilan
Tentukan strata dengan jelas sehingga setiap unit
sampling dari populasi dapat dimasukan secara tepat ke
dalam satu stratum
Ambil simple/systematic random sampling dari setiap
stratum, dapat dilakukan secara alokasi disproporsional
( judgment peneliti dengan pertimbangan tertentu )
atau alokasi proporsional dengan menggunakan
persamaan :
3. Stratified Random Sampling
ni =
Ni
N
x n
R E M E M B E R
contoh :
Penelitian terhadap mahasiswa FPEB UPI dengan populasi
1000 dan sampel yang diinginkan 100.
Bagaimana Kerangka pengambilan sampel yang dibuat
dengan Stratified Random Sampling :
3. Stratified Random Sampling
ni =
Ni
N
x n
1. Pembentukan strata tidak bertingkat 2. Pembentukan strata bertingkat
R E M E M B E R
Keunggulan :
Pembuatan lapisan terhadap populasi memerikan
jaminan terhadap sampel yang representatif dan teliti
Pelaksanaanya mudah dan menyenangkan
Kekurangan :
Kerangka Sampel masing-masing lapisan diperlukan
atau harus tersedia urutan dari populasi
Biaya besar jika populasi terhampar pada wilayah yang
luas.
3. Stratified Random Sampling
R E M E M B E R
Sampel dimana setiap unit samplingnya merupakan koleksi atau
cluster dari elemen-elemen.
Sampling ini dilakukan apabila peneliti ingin menekan biaya sampling
atau jika kerangka sampling yang memuat elemen atau unit
observasi tidak tersedia/terlalu luas.
Populasi terbagi atas beberapa subgrup (cluster). Subgrup tersebut
beragam tapi antar subgrup sama. Karena itu, berbeda dengan
stratified random sampling.
Claster dipilih secara acak kemudian semua elemen dari cluster
tersebut menjadi sampel. Namun jika sampel masih luas, maka dapat
diambil secara acak
4. Cluster Random Sampling
4. Cluster Random Sampling
R E M E M B E R
Cara Pengambilan
Menentukan cluster yang memadai
Mengambil simpel random sampel dari cluster-cluster
yang ada.
Elemen-elemen dari cluster yang terpilih akan menjadi
elemen-elemen sampel
4. Cluster Random Sampling
Contoh,
Seorang peneliti ingin mengetahui persepsi masyarakat
terkait kebijakan pemerintah di Kota X
Contoh
Seorang peneliti ingin mengetahui persepsi masyarakat terkait kebijakan
pemerintah di Kota X.
Karena cakupan wilayah yang terlalu luas , maka peneliti membagi populasi ke
dalam grup-grup Kecamatan. Jika dipandang masih terlalu luas, maka setiap
cluster dalam kecamatan, dikelompokan lagi berdasarkan kelurahan.
Demikian seterusnya...
Untuk setiap tingkatan cluster , dapat diambil secara keseluruhan atau hanya
sampling saja dari setiap cluster.
R E M E M B E R
Cluster sampling merupakan cara pengambilan campel
yang cukup efektif untuk mendapatkan informasi yang
diinginkan dengan cost minimum jika :
Frame yang baik dari elemen-elemen populasi tidak
tersedia atau sangat mahal untuk didapat
Cost untuk mendapatkan obersvasi meningkat dengan
meningkatnya jarak yang memisahkan elemen-elemen
4. Cluster Random Sampling
NONPROBABILITY
SAMPLING
ACCIDENTAL
SAMPLING
QUOTA
SAMPLING
PURPOSIVE
SAMPLING
SNOWBALL
SAMPLING
Non Probability Sampling
Sampling non probabilitas merupakan pemilihan sampel yang dilakukan
dengan pertimbangan-pertimbangan peneliti (Subjektif).
Sampling ini membuat semua anggota populasi tidak memiliki kesempatan
yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel
Karakteristik
Peluang terpilih setiap anggota tidak dapat ditentukan
Sampel yang diperoleh tidak dapat dikatakan representatif
Kesimpulan hanya berlaku untuk data sampel, tidak dapat digeneralisasi
terhadap populasi
Non Probability Sampling
Teknik ini disebut accidential sampling atau convenience sampling atau
pengambilan sampel secara kebetulan
Peneliti mengumpulkan sampel dari unit sampel yang kebetulan
ditemuinya atau mereka yang mudah ditemui atau dijangkau
Setelah jumlahnya diperkirakan mencukupi maka pengambilan sampel
dihentikan
Contoh :
Populasi Mahasiswa FPEB berjumlah N 7000 mahasiswa
akan diambil sampel n sebesar 100 orang yang pertama kali ditemui
Accidental Sampling
1.
Teknik ini mirip dengan stratified random sampling. Populasi dibagi
menjadi kelompo-kelompok dimana setiap kelompok harus diwakili
dengan proporsi yang sama dengan proporsi pada populasinya
Dengan proporsi tersebut maka jumlah elemen atau kuota untuk tiap
kelompok ditentukan
Pemilihan elemen dalam setiap kelompok diserahkan kepada pengumpul
data, asalkan termasuk dalam kelompok yang bersangkutan dan
jumlahnya sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya (dapat
dilakukan dengan metode accidental sampling)
2. Quota Sampling
Populasi Mahasiswa FPEB berjumlah N 1000 mahasiswa akan diambil
sampel n sebesar 100 orang yang pertama kali ditemui
contoh
200/1000 * 100 = 20
100/1000 * 100 = 10
200/1000 * 100 = 20
100/1000 * 100 = 10
Populasi Mahasiswa FPEB berjumlah N 1000 mahasiswa akan diambil
sampel n sebesar 100 orang yang pertama kali ditemui
contoh
200/1000 * 100 = 20
100/1000 * 100 = 10
200/1000 * 100 = 20
100/1000 * 100 = 10
150/1000 * 100 = 15
100/1000 * 100 = 10
150/1000 * 100 = 15
100 orang diambil menggunakan
ACCIDENTAL SAMPLING
Sample diambil berdasarkan tujuan penelitian
Ukuran sampel tidak dipersoalkan. Jadi elemen sampel yang akan dipilih
diserahkan kepada pengumpul data
pengumpul data yang telah diberi penjelasan oleh peneliti akan memilih
siapa saja yang menurut pertimbanganya sesuai dengan maksud dan
tujuan penelitian
3. Purposive Sampling
Pengumpulan data dimulai dari beberapa orang yang memenuhi kriteria
untuk dijadikan elemen sampel. Mereka kemudian menjadi sumber
informasi tentang orang-orang yang juga dapat dijadikan anggota sampel
Orang-orang yang ditunjukan tersebut kemudian dijadikan elemen sampel
dan selanjutnya diminta menunjukan orang lain lagi yang memenuhi
kriteria menjadi anggota sampel
Prosedur ini diteruskan hingga jumlah angota sampel yang diinginkan
terpenuhi/tujuan penelitian tercapai.
4. Snow Ball Sampling
Probability VS Non Probability
Tingkat Kesulitan
Cost
Subjektif
/Objektif
Representatif
Generalisasi
terhadap
populasi
Probability VS Non Probability
Tingkat Kesulitan
Cost
Subjektif
/Objektif
Keterwakilan
Kesimpulan
Relatif Lebih Susah Relatif Lebih Mudah
Relatif Lebih besar Relatif Lebih kecil
Objektif Subjektif
Representatif atas populasi Tidak Representatif atas
populasi
Dapat digeneralisasi
terhadap populasi
Hanya berlaku untuk sampel
yang diambil

More Related Content

Similar to STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR

Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhanapikopong
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBasyiruddinAfi654
 
2. Konsep Dasar pengambilan Sampel.pptx
2. Konsep Dasar pengambilan  Sampel.pptx2. Konsep Dasar pengambilan  Sampel.pptx
2. Konsep Dasar pengambilan Sampel.pptxamrizal50
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMahesaRioAditya
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekRoisah Elbaety
 
Populasi dan sampel universitas pamulang
Populasi dan sampel universitas pamulangPopulasi dan sampel universitas pamulang
Populasi dan sampel universitas pamulangFadel Lintang Angkasa
 
Teknik sampling probabilistik
Teknik sampling probabilistikTeknik sampling probabilistik
Teknik sampling probabilistikNuri Ramadhani
 
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplinghafsah hafsah
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataFirman Marine
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelLana Karyatna
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelYoga Lgy
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.pptBUNGARAHMASARISUHART
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelRahman Mulki
 
Metodologi penelitian 3 adli anwar
Metodologi penelitian 3   adli anwarMetodologi penelitian 3   adli anwar
Metodologi penelitian 3 adli anwarHarwindra Yoga
 

Similar to STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR (20)

Sampel acak sederhana
Sampel acak sederhanaSampel acak sederhana
Sampel acak sederhana
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.pptBAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
 
2. Konsep Dasar pengambilan Sampel.pptx
2. Konsep Dasar pengambilan  Sampel.pptx2. Konsep Dasar pengambilan  Sampel.pptx
2. Konsep Dasar pengambilan Sampel.pptx
 
Teknik Sampling
Teknik SamplingTeknik Sampling
Teknik Sampling
 
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdfMateri 7 - Teknik Sampling.pdf
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
Populasi dan sampel universitas pamulang
Populasi dan sampel universitas pamulangPopulasi dan sampel universitas pamulang
Populasi dan sampel universitas pamulang
 
Teknik sampling probabilistik
Teknik sampling probabilistikTeknik sampling probabilistik
Teknik sampling probabilistik
 
Sampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik samplingSampel dan teknik sampling
Sampel dan teknik sampling
 
Sampling
Sampling Sampling
Sampling
 
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan dataJenis jenis data dan teknik pengumpulan data
Jenis jenis data dan teknik pengumpulan data
 
02 teori penarikan contoh
02 teori penarikan contoh02 teori penarikan contoh
02 teori penarikan contoh
 
Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampelTeknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
Ringkasan statistik
Ringkasan statistikRingkasan statistik
Ringkasan statistik
 
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt3. Populasi, Sampel, dan Teknik  Sampling.ppt
3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.ppt
 
Teknik sampling
Teknik sampling Teknik sampling
Teknik sampling
 
Teknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampelTeknik penarikan sampel
Teknik penarikan sampel
 
Metodologi penelitian 3 adli anwar
Metodologi penelitian 3   adli anwarMetodologi penelitian 3   adli anwar
Metodologi penelitian 3 adli anwar
 

Recently uploaded

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 

Recently uploaded (8)

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 

STATISTIKA DASAR UNTUK MAHASISWA S1 SELAMAT BELAJAR

  • 6. Apa itu Populasi ? Apa itu Sampel ?
  • 7. Jenis - Jenis Data berdasarkan skala pengukuranya ?
  • 8. Lesson Outline Teknik Sampling Pembentukan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif dan Kumulatif Pembuatan Histogram, Poligon dan Kurva Ogive
  • 11. “Semakin Banyak Sample, Semakin karakteristik sample mendekati gambaran populasi, maka sample semakin baik”
  • 12. KUNCI PENGAMBILAN SAMPEL Bagaimana sampel harus diambil ? Berapa Besar sampel harus diambil ? Bagaimana Karakteristik populasi dapat ditaksir ? Seberapa tepatkah penaksiran kita ?
  • 13. ISTILAH DALAM SAMPLING TARGET POPULASI : Populasi yang menjadi sassaran Pengamatan atau populasi dari mana suatu keterangan akan diperoleh KERANGKA SAMPEL (SAMPLING FRAME) : Suatu daftar unit-unit yang ada dalam populasi sasaran yang akan diambil sampelnya (daftar anggota populasi) UNIT SAMPLING : Koleksi yang tidak overlapping dari populasi yang menutupi seluruh populasi (unit yang dijadikan sebagai dasar penarikan sampel) SAMPEL : Koleksi dari unit sampling yang diambil dari suatu frame/ kerangka ELEMENT : Suatu Objek dimana pengukuran diambil UNIT OBSERVASI : Unit yang akan dicatat karakteristiknya
  • 14. CONTOH DIADAKAN PENELITIAN TERKAIT KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN X TARGET POPULASI : Seluruh Karyawan Perusahaan X KERANGKA SAMPEL (SAMPLING FRAME) : Data Karyawan Perusahaan X ( Nama, Divisi, Posisi, Gender, Usia, dll.) UNIT SAMPLING : Departemen ELEMENT : Sub Departemen/Divisi UNIT OBSERVASI : Karyawan
  • 15. CONTOH DIADAKAN PENELITIAN TERKAIT PARTISIPASI PEMILIH MUDA DALAM PEMILU 2024 TARGET POPULASI : Seluruh Mahasiswa UPI KERANGKA SAMPEL (SAMPLING FRAME) : Data Mahasiswa ( Nama, Fakultas, Prodi, Gender, Usia, dll.) UNIT SAMPLING : Fakultas ELEMENT : Prodi UNIT OBSERVASI : Mahasiswa
  • 16. POPULASI & SAMPEL POPULASI TERBATAS / BERHINGGA Ex: Jumlah Mahasiswa, Dosen, Tenga Kerja, dll. POPULASI TAK TERBATAS / TAK BERHINGGA ex : Banyak ikan dilaut, Pelanggan Di Mall, dll
  • 17. POPULASI menurut keragamanya POPULASI HETEROGEN POPULASI DIMANA ELEMEN- ELEMENYA MEMPUNYAI SIFAT-SIFAT YANG SAMA POPULASI HOMOGEN POPULASI DIMANA ELEMEN- ELEMENYA MEMPUNYAI SIFAT YANG BERBEDA Ex : Mengetahui manis tidaknya secangkir kopi, cukup dengan mencoba sesendok kopi Ex : Mengetahui enak atau tidak enak nasi tumpeng
  • 18. POPULASI menurut sifatnya POPULASI TERURUT Elemen-elemen dalam populasi tersusun acak POPULASI RANDOM Elemen-elemen dalam populasi memiliki urutan Ex; Nomor Rumah di perkampungan, pelanggan di mall Ex : Data Karyawan di perusahaan X (Direktur, Manajer, staff) POPULASI PERIODIK Sifat elemen-elemenya akan berulang setelah periode tertentu Ex : Data musim penghujan, penjualan harian, bulanan, tahunan
  • 19. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING) SAMPLING : Proses seleksi dalam kegiatan observasi. BAGAIMANA PROSES MENDAPATKAN SAMPEL ? BERAPA BANYAK UNIT ANALISIS YANG AKAN DIAMBIL?
  • 20. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING) PROBABILITY SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING
  • 21. PROBABILITY SAMPLING Pemilihan sampel dilakukan secara acak dan objektif, tidak didasarkan semata-mata pada keinginan peneliti sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel KARAKTERISTIK Peluang terpilihnya setiap anggota sampel dapat ditentukan Sampel yang diperoleh diharapkan representatif kesimpulan dari sampel dapat digeneralisasi terhadap populasi
  • 22. NON PROBABILITY SAMPLING Pemilihan sampel dilakukan dengan pertimbangan- pertimbangan peneliti, sehingga semua anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. KARAKTERISTIK Peluang terpilihnya setiap anggota sampel tidak dapat ditentukan Sampel yang diperoleh tidak dapat dikatakan representatif Kesimpulan dari sampel hanya berlaku untuk sampel, tidak dapat digeneralisasi terhadap populasi
  • 25. Simple Random Sampling 1. R E M E M B E R Sebuah proses sampling yang dilakukan dengan cara mengambil suatu sampel berukuran n diambil dari populasi berukuran N dimana setiap satuan sampling dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih. Cara pengambilan Tabel bilangan random Undian Bantuan Komputer Contoh : Misal Populasi ‘N’ kelas C Statistika dasar, akan diambil sampel ‘n’ sebesar 10. Bagaimana proses pemilihan sampel dengan simple random sampling ?
  • 26. Simple Random Sampling 1. R E M E M B E R Karakteristik Populasi tidak terhampar luas secara geografis Populasi harus homogen Harus dibuat kerangka sampel dari populasi Kekurangan : Sampel yang terpilih bisa berjauhan satu sama lain Diperlukan kerangka sampel Sampel yang terpilih mungkin tidak mewakili populasi sesungguhnya
  • 27. 2. Systematic Random Sampling R E M E M B E R Pengambilan setiap unsur ‘k’ dalam populasi untuk dijadikan sebagai sampel Pengambilan sampel secara acak hanya dilakukan pada sampel pertama saja, sementara pengambilan kedua dan seterusnya ditentukan secara sistematis, yaitu dengan menggunakan interval tertentu sebesar ‘k’. Cara Pengambilan Pilih satu elemen dari ‘k’ elemen pertama secara acak Pilih setiap elemen ke ‘k’ setelahnya Pilih ‘k’ <= ‘N’/’n’
  • 28. 2. Systematic Random Sampling R E M E M B E R Misalkan populasi ‘N’ sebanyak 25, akan diambil sampel ‘n’ sebesar 12. Dik : N = 25, n = 12 maka : K <= N/n K <= 25/12 K <= 2.083 = 2 Sampel 1 diambil dengan simpel random sampling misal diperoleh sampel no 14. Sampel kedua diambil 2 nomor (hasil perhitungan ‘k’) setelah nomor 14. dst...
  • 29. 2. Systematic Random Sampling R E M E M B E R Keunggulan : Proses pemilihan satuan-satuan sampling kedalam sampel lebih mudah Dapat memberikan informasi yang relatif lebih besar persatuan biaya Proses dalam pemilihan sampel lebih terkontrol
  • 30. R E M E M B E R Jika POPULASI RANDOM Systematic Random Sampling = Simpel Random Sampling Jika POPULASI TERURUT Systematic Random Sampling > Simpel Random Sampling Jika POPULASI PERIODIK Systematic Random Sampling < Simpel Random Sampling
  • 31. 3. Stratified Random Sampling R E M E M B E R Sampel diambil dengan cara membagi elemen-elemen populasi kedalam group-group yang tidak overlapping (Strata) dan kemudian memilih simple/systematic random sample dari setiap stratum. Stratified Random Sampling menjadikan populasi yang heterogen menjadi homogen dalam setiap stratum. masing- masing lapisan (stratum) kondisinya homogen (seragam) dan antar lapisan heterogen. Contoh : Bentuk dari strata atau lapisan ini bisa berupa tingkatan ( pendidikan, posisi pekerjaan, okupansi )
  • 32. 3. Stratified Random Sampling R E M E M B E R
  • 33. R E M E M B E R Cara Pengambilan Tentukan strata dengan jelas sehingga setiap unit sampling dari populasi dapat dimasukan secara tepat ke dalam satu stratum Ambil simple/systematic random sampling dari setiap stratum, dapat dilakukan secara alokasi disproporsional ( judgment peneliti dengan pertimbangan tertentu ) atau alokasi proporsional dengan menggunakan persamaan : 3. Stratified Random Sampling ni = Ni N x n
  • 34. R E M E M B E R contoh : Penelitian terhadap mahasiswa FPEB UPI dengan populasi 1000 dan sampel yang diinginkan 100. Bagaimana Kerangka pengambilan sampel yang dibuat dengan Stratified Random Sampling : 3. Stratified Random Sampling
  • 35. ni = Ni N x n 1. Pembentukan strata tidak bertingkat 2. Pembentukan strata bertingkat
  • 36. R E M E M B E R Keunggulan : Pembuatan lapisan terhadap populasi memerikan jaminan terhadap sampel yang representatif dan teliti Pelaksanaanya mudah dan menyenangkan Kekurangan : Kerangka Sampel masing-masing lapisan diperlukan atau harus tersedia urutan dari populasi Biaya besar jika populasi terhampar pada wilayah yang luas. 3. Stratified Random Sampling
  • 37. R E M E M B E R Sampel dimana setiap unit samplingnya merupakan koleksi atau cluster dari elemen-elemen. Sampling ini dilakukan apabila peneliti ingin menekan biaya sampling atau jika kerangka sampling yang memuat elemen atau unit observasi tidak tersedia/terlalu luas. Populasi terbagi atas beberapa subgrup (cluster). Subgrup tersebut beragam tapi antar subgrup sama. Karena itu, berbeda dengan stratified random sampling. Claster dipilih secara acak kemudian semua elemen dari cluster tersebut menjadi sampel. Namun jika sampel masih luas, maka dapat diambil secara acak 4. Cluster Random Sampling
  • 38. 4. Cluster Random Sampling
  • 39. R E M E M B E R Cara Pengambilan Menentukan cluster yang memadai Mengambil simpel random sampel dari cluster-cluster yang ada. Elemen-elemen dari cluster yang terpilih akan menjadi elemen-elemen sampel 4. Cluster Random Sampling Contoh, Seorang peneliti ingin mengetahui persepsi masyarakat terkait kebijakan pemerintah di Kota X
  • 40. Contoh Seorang peneliti ingin mengetahui persepsi masyarakat terkait kebijakan pemerintah di Kota X. Karena cakupan wilayah yang terlalu luas , maka peneliti membagi populasi ke dalam grup-grup Kecamatan. Jika dipandang masih terlalu luas, maka setiap cluster dalam kecamatan, dikelompokan lagi berdasarkan kelurahan. Demikian seterusnya... Untuk setiap tingkatan cluster , dapat diambil secara keseluruhan atau hanya sampling saja dari setiap cluster.
  • 41.
  • 42. R E M E M B E R Cluster sampling merupakan cara pengambilan campel yang cukup efektif untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dengan cost minimum jika : Frame yang baik dari elemen-elemen populasi tidak tersedia atau sangat mahal untuk didapat Cost untuk mendapatkan obersvasi meningkat dengan meningkatnya jarak yang memisahkan elemen-elemen 4. Cluster Random Sampling
  • 45. Sampling non probabilitas merupakan pemilihan sampel yang dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan peneliti (Subjektif). Sampling ini membuat semua anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel Karakteristik Peluang terpilih setiap anggota tidak dapat ditentukan Sampel yang diperoleh tidak dapat dikatakan representatif Kesimpulan hanya berlaku untuk data sampel, tidak dapat digeneralisasi terhadap populasi Non Probability Sampling
  • 46. Teknik ini disebut accidential sampling atau convenience sampling atau pengambilan sampel secara kebetulan Peneliti mengumpulkan sampel dari unit sampel yang kebetulan ditemuinya atau mereka yang mudah ditemui atau dijangkau Setelah jumlahnya diperkirakan mencukupi maka pengambilan sampel dihentikan Contoh : Populasi Mahasiswa FPEB berjumlah N 7000 mahasiswa akan diambil sampel n sebesar 100 orang yang pertama kali ditemui Accidental Sampling 1.
  • 47. Teknik ini mirip dengan stratified random sampling. Populasi dibagi menjadi kelompo-kelompok dimana setiap kelompok harus diwakili dengan proporsi yang sama dengan proporsi pada populasinya Dengan proporsi tersebut maka jumlah elemen atau kuota untuk tiap kelompok ditentukan Pemilihan elemen dalam setiap kelompok diserahkan kepada pengumpul data, asalkan termasuk dalam kelompok yang bersangkutan dan jumlahnya sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya (dapat dilakukan dengan metode accidental sampling) 2. Quota Sampling
  • 48. Populasi Mahasiswa FPEB berjumlah N 1000 mahasiswa akan diambil sampel n sebesar 100 orang yang pertama kali ditemui contoh 200/1000 * 100 = 20 100/1000 * 100 = 10 200/1000 * 100 = 20 100/1000 * 100 = 10
  • 49. Populasi Mahasiswa FPEB berjumlah N 1000 mahasiswa akan diambil sampel n sebesar 100 orang yang pertama kali ditemui contoh 200/1000 * 100 = 20 100/1000 * 100 = 10 200/1000 * 100 = 20 100/1000 * 100 = 10 150/1000 * 100 = 15 100/1000 * 100 = 10 150/1000 * 100 = 15 100 orang diambil menggunakan ACCIDENTAL SAMPLING
  • 50. Sample diambil berdasarkan tujuan penelitian Ukuran sampel tidak dipersoalkan. Jadi elemen sampel yang akan dipilih diserahkan kepada pengumpul data pengumpul data yang telah diberi penjelasan oleh peneliti akan memilih siapa saja yang menurut pertimbanganya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian 3. Purposive Sampling
  • 51. Pengumpulan data dimulai dari beberapa orang yang memenuhi kriteria untuk dijadikan elemen sampel. Mereka kemudian menjadi sumber informasi tentang orang-orang yang juga dapat dijadikan anggota sampel Orang-orang yang ditunjukan tersebut kemudian dijadikan elemen sampel dan selanjutnya diminta menunjukan orang lain lagi yang memenuhi kriteria menjadi anggota sampel Prosedur ini diteruskan hingga jumlah angota sampel yang diinginkan terpenuhi/tujuan penelitian tercapai. 4. Snow Ball Sampling
  • 52. Probability VS Non Probability Tingkat Kesulitan Cost Subjektif /Objektif Representatif Generalisasi terhadap populasi
  • 53. Probability VS Non Probability Tingkat Kesulitan Cost Subjektif /Objektif Keterwakilan Kesimpulan Relatif Lebih Susah Relatif Lebih Mudah Relatif Lebih besar Relatif Lebih kecil Objektif Subjektif Representatif atas populasi Tidak Representatif atas populasi Dapat digeneralisasi terhadap populasi Hanya berlaku untuk sampel yang diambil