2. • Minyak atsiri (minyak eteris/minyak terbang)
merupakan minyak yang dihasilkan oleh
tanaman.
• Memiliki sifat mudah menguap pada suhu
kamar tanpa mengalami dekomposisi,
memiliki rasa getir, berbau wangi sesuai
dengan tanaman penghasilnya,
• Umumnya larut dalam pelarut organik dan
tidak larut dalam air
• biasanya diperoleh dari akar, batang, daun,
bunga tanaman dengan cara mengekstraksi.
3. • Minyak atsiri merupakan minyak dari tanaman
yang komponennya secara umum mudah
menguap sehingga banyak yang menyebut
minyak terbang.
• Disebut juga etherial oil atau minyak eteris
karena bersifat sepeti eter. Dalam bahasa
internasional biasa disebut essential oil
(minyak essen) karena bersifat khas sebagai
pemberi aroma/bau (esen).
• Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas
ekspor agroindustri (potensial sebagai sumber
devisa).
4. Sifat minyak
atsiri a.l :
• Dapat didestilasi.
• Tidak meninggalkan noda.
• Tidak tersabunkan.
• Tidak tengik.
• Tidak mengandung asam.
• mudah menguap pada suhu
kamar tanpa mengalami
dekomposisi,
• memiliki rasa getir,
• berbau wangi sesuai
dengan tanaman
penghasilnya,
• Umumnya larut dalam
pelarut organik dan tidak
larut dalam air
5. Organ penghasil minyak atsiri
• Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan
berjumlah 150 – 200 spesies tanaman yang termasuk
famili Pinaceae, Labiateae, Compositae, Lauraceae,
Myrtaceae, dan Umbelliferaceae.
• Bersumber dari setiap bagian tanaman, (daun, bunga,
buah, biji, batang atau kulit & akar)
• Keberadaan minyak atsiri pada tanaman bisa di
berbagai tempat, a.l dalam :
rambut kelenjar seperti Labiatae, (kumis kucing,
mentha).
sel-sel parenkim seperti Piperaceae (merica)
tabung minyak seperti Umbelliferaceae (adas).
Saluran lisogen dan sisogen seperti Pinaceae &
Rutaceae (pinus, jeruk).
6. Daftar tanaman penghasil minyak atsiri yang
tumbuh di Indonesia :
1. Akar : Akar Wangi, Kemuning
2. Daun : Nilam, Cengkeh, Sereh Lemon, Sereh
Wangi, Sirih, Mentha, Kayu Putih,
Gandapura, Jeruk Purut, Karmiem, Krangean,
Kemuning, Kenikir, Kunyit, Selasih, Kemangi.
3. Biji : Pala, Lada, Seledri, Alpukat, Kapulaga,
Klausena, Kasturi, Kosambi.
4. Buah : Adas, Jeruk, Jintan, Kemukus,
Ketumbar.
7. Lanjutan ...................
5. Bunga : Cengkeh, Kenanga, Ylang-Ylang, Melati,
Sedap Malam, Cempaka Kuning, Daun Seribu,
Gandasuli Kuning, Srikanta, Angsana, Srigading.
6. Kulit Kayu : Kayu Manis, Akasia, Lawang,
Cendana, Masoi, Selasihan, Sintok
7. Ranting : Cemara Gimbul, Cemara Kipas
8. Rimpang : Jahe, Kunyit, Bangle, Baboan, Jeringau,
Kencur, Lengkuas, Lempuyang Sari, Temu Hitam,
Temulawak, Temu Putri.
9. Seluruh bagian : Akar Kucing, Bandaton, Inggu,
Salasih, Sudamala, Trawas.
8. minyak atsiri dari daun tanaman
Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal
Citronela (Sereh) Cymboopogo Nardus R Ceylon
Patchouly (Nilam) Pogostemon cablin benth Malaysia
Cajuput (kayu
putih) Melaleuca Leudendron L Indonesia
Bay Pimenta Ocris Dominika
Cassia Cinnampmum Cassia L. China
Cedar Leaf Thuya accidentalis Vermont
Eucalyptus Eucalyptus sp. Australia, Uruguay
Lemon grass Cymbopogan Citratus
Madagaskar,
Guatemala
Cherry laurel Prunus laurocerasus L. Prancis
9. Dari bunga
Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal
Cananga (kenanga) Canana odorata Hook Indonesia
Champaka (cempaka) Michelia campaca L. Madagaskar, Filipina
Clove (Cengkeh) Caryophillus aromaticus L. Zanzibar, Madagaskar, Indonesia
Basil Ocimum basilieum Madagaskar
Chamoomile Matricaria chamomile L. Jerman, Hongaria
Lavandin Lavandula vera D.C Perancis
Lavender Lavandula Officinalis Chaix Perancis, Rusia
Marjoram Origanum majorana L. Perancis, Afrika
Rose (Mawar) Rose alba L. Bulgaria, Turki
Rosemary Rosmarinus Officinalis L. Tunisia
Sage Salvia Scalera L. Rusia, Perancis
10. Biji tanaman
Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal
Caraway Carum Carvi Belanda, Rusia
Cardamom Elettaria Cardamomum India
Carrot Seed (Wortel) Daucus Carota L. Amerika, Eropa
Celery seed (Seledri) Apium Graveolen L. Inggris, India
Croton Croton Triglium L. India, Ceylon
Cumin Cuminum Cyminum L. Maroko, India
Drill Antherium Graveolans Eropa Tengah
11. Kulit buah atau buah
Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal
Juniper Juniperus communis Hongaria, California
Lemon (Sitrun) Citrus medica L. California
Pepper (Lada) Piper nigrum L. Ceylon, Cina, Madagaskar
Pimenta Pimenta officinalic Lindley Jamaika, Inggris
Vanilla (vanili) Vanila Planifolia –
Coriander (ketumbar) Carandum Sativum L. Eropa Tengah
Anise (Adas) Pimpinella anisum L. Rusia, Eropa
Grape fruit Citrus decumana L. Florida, Texas
Fennel Foeniculum Vulgare Mill Eropa Tengah, Rusia
12. Fungsi minyak atsiri bagi tanaman
• Membantu proses penyerbukan
• Mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau
hewan
• insect repellant (mengusir serangga/parasit lain) &
insect attractant (menarik).
• Tanaman berusaha untuk memproduksi minyak atsiri
agar tetap toksik terhadap serangan serangga maupun
parasit lain.
• Tumbuhan akan memproduksi minyak atsiri secara
maksimal jika kondisi tumbuh dalam keadaan
tercekam, misalnya akar tanaman sulit mendapat air,
struktur tanah berkapur atau jarang nutrisi makanan,
dan sebagainya.
13. Beberapa manfaat minyak atsiri :
• Sebagai flavoring agent dalam bahan pangan
atau minuman
• Antiseptik obat-obatan
• Pembuatan kosmetik, parfum
• Sebagai pencampur rokok kretek.
• Sebagai aroma terapi
• Obat gosok
• dll
14. Kandungan kimia semua minyak atsiri merupakan
senyawa campuran dan tidak pernah dalam
bentuk tunggal, misal minyak kapulaga
mengandung 5 komponen besar seperti cineol,
borneol, limonen, α-terpinilasetat & α-terpinen.
• cineol berbau sedap pedas (minyak kayu putih)
• Borneol berbau kamper (kapur barus)
• limonen harum/segar jeruk (jeruk keprok)
• α -terpinilasetat berbau jeruk purut,
• α -terpinen berbau jeruk citrun.
15. Cara penyarian minyak atsiri ada beberapa
metode tergantung dari jenis dan sifat dari
bahan baku dan minyak atsirinya. Beberapa
metode umum yang biasa digunakan antara
lain :
1. Destilasi (air, uap dan air-uap)
2. Pengepresan
3. Ekstraksi dengan pelarut menguap
4. Enfleurasi (Ekstraksi dengan Lemak Dingin)
5. Ekstraksi dengan Lemak Panas (Maserasi)
16.
17.
18.
19. Pengepresan (Pressing)
• Umumnya dilakukan terhadap bahan berupa biji, buah
atau kulit luar (famili citrus) famili tanaman tersebut
akan mengalami kerusakan jika diekstraksi dengan cara
penyulingan.
• Dengan pengepresan maka sel-sel yang mengandung
minyak akan pecah dan minyak akan mengalir ke
permukaan bahan. Beberapa jenis minyak yang dapat
diekstrasi dengan cara pengepresan adalah minyak
“almon”, “apricot”, “lemon”, minyak kulit jeruk,
“mandarin”, “grape fruit”
• Pada metode pegepresan, alat yang digunakan berupa
mesin pengepres. Alat ini bekerja dengan cara menekan
bahan baku hingga sel penghasil minyak akan pecah dan
minyak akan keluar.
20. Dengan pelarut yang mudah menguap
• Prinsipnya adalah melarutkan minyak atsiri dalam
bahan dengan pelarut organik yang mudah menguap.
• Pelarut organik akan berpenetrasi ke dalam jaringan
dan akan melarutkan minyak serta bahan “non
volatile” yang berupa resin, lilin dan beberapa macam
zat warna.
• Berbagai pelarut yang biasa digunakan adalah
petroleum ether, carbon tetra chlorida, chloroform,
dan pelarut lainnya yang bertitik didih rendah.
• umumnya digunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri
yang mudah rusak oleh pemanasan uap dan air, seperti
untuk mengekstraksi minyak dari bunga-bungaan
misalnya bunga cempaka, melati, mawar, ”hyacinth”,
”tuberose”, ”narcissus”, ”gardenis”, ”lavender”, ”lily”,
”minose”, ”labdanum”, ”violet lower” dan ”geranium”
21. tahapannya adalah sbb
• Masukkan bahan baku yang masih segar dan pelarut mudah menguap ke dalam
ekstraktor
• Putar ekstraktor selama 20 – 60 menit, pelarut akan berpenetrasi ke dalam
jaringan bahan baku dan melarutkan minyak serta bahan ”nonvolatile” berupa
resin, lilin dan beberapa macam zat warna.
• Selanjutnya pisahkan larutan hasil ekstraksi dari ampas
• Larutan hasil ekstraksi kemudian didistilasi dalam evaporator vakum pada suhu
rendah, yaitu 450C.
• Pelarut akan menguap dan meninggalkan larutan semipadat berwarna merah
kecoklatan yang disebut concrete (merupakan campuran dari minyak atsiri, lilin
dan resin).
• Concrete diaduk dan dilarutkan dalam alkohol panas. Larutan alkohol ini mampu
mengikat minyak atsiri dengan sempurna.
• Selanjutnya, larutan concrete didinginkan pada suhu -50C hingga mengendap dan
berbentuk lilin.
• Endapan lilin selanjutnya diperas dan disaring hingga keluar larutan jernih
• Larutan jernih hasil pemerasan selanjutnya didistilasi ulang untuk memisahkan
minyak dengan alkohol yang mengikatnya.
• Distilasi dilakukan dalam kondisi vakum dan pada suhu rendah (450C) hingga
diperoleh larutan kental yang disebut dengan absolute (larutan minyak atsiri yang
dijual dengan harga tinggi).
22. Enfleurasi (Ekstraksi dengan Lemak Dingin)
• Pada umumnya bunga setelah dipetik akan tetap hidup
secara fisiologis. Daun bunga terus menjalankan proses
hidupnya dan tetap memproduksi minyak atsiri
• Kegiatan bunga dalam memproduksi minyak akan terhenti
dan mati jika kena panas, kontak atau terendam dalam
pelarut organik, sedangkan minyak atsiri yang terbentuk
sebelumnya sebagian besar telah menguap. Untuk itu
ekstraksi dengan pelarut mudah menguap menghasilkan
rendemen minyak yang rendah.
• Untuk mendapatkan rendemen minyak yang lebih tinggi
dan bermutu baik, proses fisiologi dalam bunga selama
proses ekstraksi berlangsung perlu dijaga agar tetap
berlangsung dalam waktu selama mungkin sehingga bunga
tetap dapat memproduksi minyak atsiri.
• Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan lemak
hewani atau nabati.
23. Tahapannya adalah
• Pilih bunga yang masih kuncup dengan tingkat ketuaan optimum, lalu tangkai bunga
dihilangkan
• Selanjutnya, oleskan lemak yang akan digunakan sebagai adsorben pada lempeng kaca
setebal 1–2cm. Agar diperoleh luas bidang permukaan yang lebih besar untuk penyerapan,
lapisan lemak hendaknya diberi beberapa goresan.
• Bunga yang telah dihilangkan tangkainya kemudian ditebarkan di atas lapisan lemak secara
merata. Semakin lebar bidang bunga yang kontak langsung dengan lemak akan semakin baik.
• Selanjutnya, simpan lempengan kaca beserta lemak dan bunga dalam lemari atau rak
tertutup.
• Setelah 24 jam, bunga lama dapat diganti dengan bunga baru. Penggantian bunga perlu
dilakukan secara hati-hati agar lemak yang terbawa sedikit mungkin. Penggantian bunga perlu
dilakukan berulang-ulang sampai diperoleh minyak berkomponen kimia tinggi, yang dicirikan
dengan terciumnya aroma yang kuat. Lemak yang mengandung minyak disebut pomade.
• Pomade yang telah mengandung minyak bunga selanjutnya diangkat dari lapisan kaca dan
ditampung dalam wadah, dan dicampur dengan alkohol panas sampai larut dan diaduk agar
homogen.
• Selanjutnya, simpan larutan pada suhu dingin agar lemak membeku dan mudah dipisahkan.
• Pemisahan lemak dilakukan dengan pemerasan dan penyaringan sampai larutan bebas
lemak.
• Selanjutnya, larutan yang mengandung minyak dievaporasi pada suhu rendah sampai
diperoleh absolute.
24. Ekstraksi dengan Lemak Panas (Maserasi)
• Bahan yang diperlukan dalam metode
maserasi yaitu lemak dan alcohol. Lemak
digunakan sebagai adsorben, sedangkan
alcohol digunakan untuk melarutkan lemak.
25. Tahapan metode maserasi :
• Pilih bunga yang bagus dengan tingkat ketuaan optimum
(belum mekar penuh).
• Rendam bunga dalam lemak yang telah dipanasi sampai
suhunya mencapai 800C (kondisi cair) dan biarkan selama
satu malam.
• Keesokan harinya tambahkan alkohol panas dalam lemak,
lalu aduk dan saring untuk memisahkan bunganya.
• Selanjutya, simpan campuran lemak dan alkohol dalam
pendingin agar membeku sehingga mudah dipisahkan.
• Pemisahan dilakukan dengan penyaringan sampai larutan
benar-benar bebas dari lemak.
• Larutan yang bebas lemak tersebut selanjutnya dievaporasi
pada kondisi vakum sampai diperoleh absolute.
26. • Permintaan pasar untuk minyak atsiri baik di
dalam negeri dan luar negeri semakin meningkat.
• Industri pangan, farmasi, dan kosmetik di dalam
negeri merupakan pasar produk minyak atsiri
atau turunan minyak atsiri.
• Potensi pasar minyak atsiri yang besar masih
belum dimanfaatkan di dalam negeri, karena di
Indonesia produksi minyak atsiri masih mengolah
minyak atsiri kasar dan industri yang mengolah
minyak atsiri menjadi produk turunannya masih
terbatas.
• Produk turunan yang dibutuhkan oleh industri
pangan, farmasi dan kosmetik dalam negeri
masih diperoleh melalui impor.
27. • Beberapa tanaman atsiri yang menjadi
unggulan dan berkembang pesat di pasar
dunia diantaranya Nilam, Sereh Wangi,
Cengkeh, Jahe, Pala, Lada, Kayu Manis,
Cendana, Melati, Akar Wangi, Kenanga, Kayu
Putih dan Kemukus.
• Nilam merupakan salah satu andalan
Indonesia di pasar dunia (90 %), pala (75 %),
dan cengkeh (50 %)
• Indonesia tercatat sebagai pengekspor nilam
terbesar di dunia.
28. • Minyak atsiri mempunyai peran yang penting
dalam bidang niaga sebagai cita rasa dan bau
makanan, kosmetik, parfum, antiseptik,
insektisida, obat-obatan dan sebagainya
(Robinson, 1991).
• Minyak atsiri digunakan untuk terapi (therapeutic
action), flavoring/perasa (minyak lemon), parfum
(minyak mawar/rose)
• Untuk tujuan terapi minyak atsiri diberikan
perinhalasi (misal eukaliptus), oral (minyak
pepermint), penyegar dan pencuci mulut
(thymol) dan transdermal (banyak macam
termasuk lavendar, rosmery, dan bergamot dan
digunakan pada praktek aromaterapi).
29. Harga beberapa minyak atsiri/Kg (Rp.)
Minyak jahe 550.000-600.000
Minyak mawar (Rosa centifolia) 20.000.000
Minyak mawar (R. damascena) 140.000.000
Melati (Jasminum sambac) 90.000.000
Sirih 1.500.000
Kayu manis 600.000
Kapulaga 700.000
Daun jeruk purut 600.000-700.000
Kemukus 800.000- 900.000
Kayu Putih (Melaleuca leucadendron) 110.000-115.000
30. • Rendemen Bervariasi pada Kisaran 0.2 % - 20 %
- Sereh 0.2 – 0.4 %
harga sereh 20-50 rb → minyak atsiri 150-180 rb
- Pala 2.7 %
harga pala 14-18 rb → minyak atsiri 415 –475 rb
- Nilam 5.5 % → minyak atsiri 570-650 rb
- Daun Cengkeh 1 – 4 %
- Tangkai cengkeh 5 – 10 %
- Bunga cengkeh 10 – 20 %
- Kulit jeruk 8 – 10 %
- Kayu putih 0.5 -0.7 %
- Kayu manis 1.1 %