SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Minyak Atsiri
HORTIKULTURA
• Minyak atsiri (minyak eteris/minyak terbang)
merupakan minyak yang dihasilkan oleh
tanaman.
• Memiliki sifat mudah menguap pada suhu
kamar tanpa mengalami dekomposisi,
memiliki rasa getir, berbau wangi sesuai
dengan tanaman penghasilnya,
• Umumnya larut dalam pelarut organik dan
tidak larut dalam air
• biasanya diperoleh dari akar, batang, daun,
bunga tanaman dengan cara mengekstraksi.
• Minyak atsiri merupakan minyak dari tanaman
yang komponennya secara umum mudah
menguap sehingga banyak yang menyebut
minyak terbang.
• Disebut juga etherial oil atau minyak eteris
karena bersifat sepeti eter. Dalam bahasa
internasional biasa disebut essential oil
(minyak essen) karena bersifat khas sebagai
pemberi aroma/bau (esen).
• Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas
ekspor agroindustri (potensial sebagai sumber
devisa).
Sifat minyak
atsiri a.l :
• Dapat didestilasi.
• Tidak meninggalkan noda.
• Tidak tersabunkan.
• Tidak tengik.
• Tidak mengandung asam.
• mudah menguap pada suhu
kamar tanpa mengalami
dekomposisi,
• memiliki rasa getir,
• berbau wangi sesuai
dengan tanaman
penghasilnya,
• Umumnya larut dalam
pelarut organik dan tidak
larut dalam air
Organ penghasil minyak atsiri
• Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan
berjumlah 150 – 200 spesies tanaman yang termasuk
famili Pinaceae, Labiateae, Compositae, Lauraceae,
Myrtaceae, dan Umbelliferaceae.
• Bersumber dari setiap bagian tanaman, (daun, bunga,
buah, biji, batang atau kulit & akar)
• Keberadaan minyak atsiri pada tanaman bisa di
berbagai tempat, a.l dalam :
 rambut kelenjar seperti Labiatae, (kumis kucing,
mentha).
 sel-sel parenkim seperti Piperaceae (merica)
 tabung minyak seperti Umbelliferaceae (adas).
 Saluran lisogen dan sisogen seperti Pinaceae &
Rutaceae (pinus, jeruk).
Daftar tanaman penghasil minyak atsiri yang
tumbuh di Indonesia :
1. Akar : Akar Wangi, Kemuning
2. Daun : Nilam, Cengkeh, Sereh Lemon, Sereh
Wangi, Sirih, Mentha, Kayu Putih,
Gandapura, Jeruk Purut, Karmiem, Krangean,
Kemuning, Kenikir, Kunyit, Selasih, Kemangi.
3. Biji : Pala, Lada, Seledri, Alpukat, Kapulaga,
Klausena, Kasturi, Kosambi.
4. Buah : Adas, Jeruk, Jintan, Kemukus,
Ketumbar.
Lanjutan ...................
5. Bunga : Cengkeh, Kenanga, Ylang-Ylang, Melati,
Sedap Malam, Cempaka Kuning, Daun Seribu,
Gandasuli Kuning, Srikanta, Angsana, Srigading.
6. Kulit Kayu : Kayu Manis, Akasia, Lawang,
Cendana, Masoi, Selasihan, Sintok
7. Ranting : Cemara Gimbul, Cemara Kipas
8. Rimpang : Jahe, Kunyit, Bangle, Baboan, Jeringau,
Kencur, Lengkuas, Lempuyang Sari, Temu Hitam,
Temulawak, Temu Putri.
9. Seluruh bagian : Akar Kucing, Bandaton, Inggu,
Salasih, Sudamala, Trawas.
minyak atsiri dari daun tanaman
Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal
Citronela (Sereh) Cymboopogo Nardus R Ceylon
Patchouly (Nilam) Pogostemon cablin benth Malaysia
Cajuput (kayu
putih) Melaleuca Leudendron L Indonesia
Bay Pimenta Ocris Dominika
Cassia Cinnampmum Cassia L. China
Cedar Leaf Thuya accidentalis Vermont
Eucalyptus Eucalyptus sp. Australia, Uruguay
Lemon grass Cymbopogan Citratus
Madagaskar,
Guatemala
Cherry laurel Prunus laurocerasus L. Prancis
Dari bunga
Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal
Cananga (kenanga) Canana odorata Hook Indonesia
Champaka (cempaka) Michelia campaca L. Madagaskar, Filipina
Clove (Cengkeh) Caryophillus aromaticus L. Zanzibar, Madagaskar, Indonesia
Basil Ocimum basilieum Madagaskar
Chamoomile Matricaria chamomile L. Jerman, Hongaria
Lavandin Lavandula vera D.C Perancis
Lavender Lavandula Officinalis Chaix Perancis, Rusia
Marjoram Origanum majorana L. Perancis, Afrika
Rose (Mawar) Rose alba L. Bulgaria, Turki
Rosemary Rosmarinus Officinalis L. Tunisia
Sage Salvia Scalera L. Rusia, Perancis
Biji tanaman
Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal
Caraway Carum Carvi Belanda, Rusia
Cardamom Elettaria Cardamomum India
Carrot Seed (Wortel) Daucus Carota L. Amerika, Eropa
Celery seed (Seledri) Apium Graveolen L. Inggris, India
Croton Croton Triglium L. India, Ceylon
Cumin Cuminum Cyminum L. Maroko, India
Drill Antherium Graveolans Eropa Tengah
Kulit buah atau buah
Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal
Juniper Juniperus communis Hongaria, California
Lemon (Sitrun) Citrus medica L. California
Pepper (Lada) Piper nigrum L. Ceylon, Cina, Madagaskar
Pimenta Pimenta officinalic Lindley Jamaika, Inggris
Vanilla (vanili) Vanila Planifolia –
Coriander (ketumbar) Carandum Sativum L. Eropa Tengah
Anise (Adas) Pimpinella anisum L. Rusia, Eropa
Grape fruit Citrus decumana L. Florida, Texas
Fennel Foeniculum Vulgare Mill Eropa Tengah, Rusia
Fungsi minyak atsiri bagi tanaman
• Membantu proses penyerbukan
• Mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau
hewan
• insect repellant (mengusir serangga/parasit lain) &
insect attractant (menarik).
• Tanaman berusaha untuk memproduksi minyak atsiri
agar tetap toksik terhadap serangan serangga maupun
parasit lain.
• Tumbuhan akan memproduksi minyak atsiri secara
maksimal jika kondisi tumbuh dalam keadaan
tercekam, misalnya akar tanaman sulit mendapat air,
struktur tanah berkapur atau jarang nutrisi makanan,
dan sebagainya.
Beberapa manfaat minyak atsiri :
• Sebagai flavoring agent dalam bahan pangan
atau minuman
• Antiseptik obat-obatan
• Pembuatan kosmetik, parfum
• Sebagai pencampur rokok kretek.
• Sebagai aroma terapi
• Obat gosok
• dll
Kandungan kimia semua minyak atsiri merupakan
senyawa campuran dan tidak pernah dalam
bentuk tunggal, misal minyak kapulaga
mengandung 5 komponen besar seperti cineol,
borneol, limonen, α-terpinilasetat & α-terpinen.
• cineol berbau sedap pedas (minyak kayu putih)
• Borneol berbau kamper (kapur barus)
• limonen harum/segar jeruk (jeruk keprok)
• α -terpinilasetat berbau jeruk purut,
• α -terpinen berbau jeruk citrun.
Cara penyarian minyak atsiri ada beberapa
metode tergantung dari jenis dan sifat dari
bahan baku dan minyak atsirinya. Beberapa
metode umum yang biasa digunakan antara
lain :
1. Destilasi (air, uap dan air-uap)
2. Pengepresan
3. Ekstraksi dengan pelarut menguap
4. Enfleurasi (Ekstraksi dengan Lemak Dingin)
5. Ekstraksi dengan Lemak Panas (Maserasi)
Pengepresan (Pressing)
• Umumnya dilakukan terhadap bahan berupa biji, buah
atau kulit luar (famili citrus) famili tanaman tersebut
akan mengalami kerusakan jika diekstraksi dengan cara
penyulingan.
• Dengan pengepresan maka sel-sel yang mengandung
minyak akan pecah dan minyak akan mengalir ke
permukaan bahan. Beberapa jenis minyak yang dapat
diekstrasi dengan cara pengepresan adalah minyak
“almon”, “apricot”, “lemon”, minyak kulit jeruk,
“mandarin”, “grape fruit”
• Pada metode pegepresan, alat yang digunakan berupa
mesin pengepres. Alat ini bekerja dengan cara menekan
bahan baku hingga sel penghasil minyak akan pecah dan
minyak akan keluar.
Dengan pelarut yang mudah menguap
• Prinsipnya adalah melarutkan minyak atsiri dalam
bahan dengan pelarut organik yang mudah menguap.
• Pelarut organik akan berpenetrasi ke dalam jaringan
dan akan melarutkan minyak serta bahan “non
volatile” yang berupa resin, lilin dan beberapa macam
zat warna.
• Berbagai pelarut yang biasa digunakan adalah
petroleum ether, carbon tetra chlorida, chloroform,
dan pelarut lainnya yang bertitik didih rendah.
• umumnya digunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri
yang mudah rusak oleh pemanasan uap dan air, seperti
untuk mengekstraksi minyak dari bunga-bungaan
misalnya bunga cempaka, melati, mawar, ”hyacinth”,
”tuberose”, ”narcissus”, ”gardenis”, ”lavender”, ”lily”,
”minose”, ”labdanum”, ”violet lower” dan ”geranium”
tahapannya adalah sbb
• Masukkan bahan baku yang masih segar dan pelarut mudah menguap ke dalam
ekstraktor
• Putar ekstraktor selama 20 – 60 menit, pelarut akan berpenetrasi ke dalam
jaringan bahan baku dan melarutkan minyak serta bahan ”nonvolatile” berupa
resin, lilin dan beberapa macam zat warna.
• Selanjutnya pisahkan larutan hasil ekstraksi dari ampas
• Larutan hasil ekstraksi kemudian didistilasi dalam evaporator vakum pada suhu
rendah, yaitu 450C.
• Pelarut akan menguap dan meninggalkan larutan semipadat berwarna merah
kecoklatan yang disebut concrete (merupakan campuran dari minyak atsiri, lilin
dan resin).
• Concrete diaduk dan dilarutkan dalam alkohol panas. Larutan alkohol ini mampu
mengikat minyak atsiri dengan sempurna.
• Selanjutnya, larutan concrete didinginkan pada suhu -50C hingga mengendap dan
berbentuk lilin.
• Endapan lilin selanjutnya diperas dan disaring hingga keluar larutan jernih
• Larutan jernih hasil pemerasan selanjutnya didistilasi ulang untuk memisahkan
minyak dengan alkohol yang mengikatnya.
• Distilasi dilakukan dalam kondisi vakum dan pada suhu rendah (450C) hingga
diperoleh larutan kental yang disebut dengan absolute (larutan minyak atsiri yang
dijual dengan harga tinggi).
Enfleurasi (Ekstraksi dengan Lemak Dingin)
• Pada umumnya bunga setelah dipetik akan tetap hidup
secara fisiologis. Daun bunga terus menjalankan proses
hidupnya dan tetap memproduksi minyak atsiri
• Kegiatan bunga dalam memproduksi minyak akan terhenti
dan mati jika kena panas, kontak atau terendam dalam
pelarut organik, sedangkan minyak atsiri yang terbentuk
sebelumnya sebagian besar telah menguap. Untuk itu
ekstraksi dengan pelarut mudah menguap menghasilkan
rendemen minyak yang rendah.
• Untuk mendapatkan rendemen minyak yang lebih tinggi
dan bermutu baik, proses fisiologi dalam bunga selama
proses ekstraksi berlangsung perlu dijaga agar tetap
berlangsung dalam waktu selama mungkin sehingga bunga
tetap dapat memproduksi minyak atsiri.
• Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan lemak
hewani atau nabati.
Tahapannya adalah
• Pilih bunga yang masih kuncup dengan tingkat ketuaan optimum, lalu tangkai bunga
dihilangkan
• Selanjutnya, oleskan lemak yang akan digunakan sebagai adsorben pada lempeng kaca
setebal 1–2cm. Agar diperoleh luas bidang permukaan yang lebih besar untuk penyerapan,
lapisan lemak hendaknya diberi beberapa goresan.
• Bunga yang telah dihilangkan tangkainya kemudian ditebarkan di atas lapisan lemak secara
merata. Semakin lebar bidang bunga yang kontak langsung dengan lemak akan semakin baik.
• Selanjutnya, simpan lempengan kaca beserta lemak dan bunga dalam lemari atau rak
tertutup.
• Setelah 24 jam, bunga lama dapat diganti dengan bunga baru. Penggantian bunga perlu
dilakukan secara hati-hati agar lemak yang terbawa sedikit mungkin. Penggantian bunga perlu
dilakukan berulang-ulang sampai diperoleh minyak berkomponen kimia tinggi, yang dicirikan
dengan terciumnya aroma yang kuat. Lemak yang mengandung minyak disebut pomade.
• Pomade yang telah mengandung minyak bunga selanjutnya diangkat dari lapisan kaca dan
ditampung dalam wadah, dan dicampur dengan alkohol panas sampai larut dan diaduk agar
homogen.
• Selanjutnya, simpan larutan pada suhu dingin agar lemak membeku dan mudah dipisahkan.
• Pemisahan lemak dilakukan dengan pemerasan dan penyaringan sampai larutan bebas
lemak.
• Selanjutnya, larutan yang mengandung minyak dievaporasi pada suhu rendah sampai
diperoleh absolute.
Ekstraksi dengan Lemak Panas (Maserasi)
• Bahan yang diperlukan dalam metode
maserasi yaitu lemak dan alcohol. Lemak
digunakan sebagai adsorben, sedangkan
alcohol digunakan untuk melarutkan lemak.
Tahapan metode maserasi :
• Pilih bunga yang bagus dengan tingkat ketuaan optimum
(belum mekar penuh).
• Rendam bunga dalam lemak yang telah dipanasi sampai
suhunya mencapai 800C (kondisi cair) dan biarkan selama
satu malam.
• Keesokan harinya tambahkan alkohol panas dalam lemak,
lalu aduk dan saring untuk memisahkan bunganya.
• Selanjutya, simpan campuran lemak dan alkohol dalam
pendingin agar membeku sehingga mudah dipisahkan.
• Pemisahan dilakukan dengan penyaringan sampai larutan
benar-benar bebas dari lemak.
• Larutan yang bebas lemak tersebut selanjutnya dievaporasi
pada kondisi vakum sampai diperoleh absolute.
• Permintaan pasar untuk minyak atsiri baik di
dalam negeri dan luar negeri semakin meningkat.
• Industri pangan, farmasi, dan kosmetik di dalam
negeri merupakan pasar produk minyak atsiri
atau turunan minyak atsiri.
• Potensi pasar minyak atsiri yang besar masih
belum dimanfaatkan di dalam negeri, karena di
Indonesia produksi minyak atsiri masih mengolah
minyak atsiri kasar dan industri yang mengolah
minyak atsiri menjadi produk turunannya masih
terbatas.
• Produk turunan yang dibutuhkan oleh industri
pangan, farmasi dan kosmetik dalam negeri
masih diperoleh melalui impor.
• Beberapa tanaman atsiri yang menjadi
unggulan dan berkembang pesat di pasar
dunia diantaranya Nilam, Sereh Wangi,
Cengkeh, Jahe, Pala, Lada, Kayu Manis,
Cendana, Melati, Akar Wangi, Kenanga, Kayu
Putih dan Kemukus.
• Nilam merupakan salah satu andalan
Indonesia di pasar dunia (90 %), pala (75 %),
dan cengkeh (50 %)
• Indonesia tercatat sebagai pengekspor nilam
terbesar di dunia.
• Minyak atsiri mempunyai peran yang penting
dalam bidang niaga sebagai cita rasa dan bau
makanan, kosmetik, parfum, antiseptik,
insektisida, obat-obatan dan sebagainya
(Robinson, 1991).
• Minyak atsiri digunakan untuk terapi (therapeutic
action), flavoring/perasa (minyak lemon), parfum
(minyak mawar/rose)
• Untuk tujuan terapi minyak atsiri diberikan
perinhalasi (misal eukaliptus), oral (minyak
pepermint), penyegar dan pencuci mulut
(thymol) dan transdermal (banyak macam
termasuk lavendar, rosmery, dan bergamot dan
digunakan pada praktek aromaterapi).
Harga beberapa minyak atsiri/Kg (Rp.)
Minyak jahe 550.000-600.000
Minyak mawar (Rosa centifolia) 20.000.000
Minyak mawar (R. damascena) 140.000.000
Melati (Jasminum sambac) 90.000.000
Sirih 1.500.000
Kayu manis 600.000
Kapulaga 700.000
Daun jeruk purut 600.000-700.000
Kemukus 800.000- 900.000
Kayu Putih (Melaleuca leucadendron) 110.000-115.000
• Rendemen Bervariasi pada Kisaran 0.2 % - 20 %
- Sereh 0.2 – 0.4 %
harga sereh 20-50 rb → minyak atsiri 150-180 rb
- Pala 2.7 %
harga pala 14-18 rb → minyak atsiri 415 –475 rb
- Nilam 5.5 % → minyak atsiri 570-650 rb
- Daun Cengkeh 1 – 4 %
- Tangkai cengkeh 5 – 10 %
- Bunga cengkeh 10 – 20 %
- Kulit jeruk 8 – 10 %
- Kayu putih 0.5 -0.7 %
- Kayu manis 1.1 %

More Related Content

What's hot

Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6
Alljabar Rahmat
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Filania Kanja
 

What's hot (20)

identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6Laporan lengkap larutan klmpk 6
Laporan lengkap larutan klmpk 6
 
Presentasi Ppt Alkaloid
Presentasi Ppt AlkaloidPresentasi Ppt Alkaloid
Presentasi Ppt Alkaloid
 
Larutan ( solution )
Larutan ( solution )Larutan ( solution )
Larutan ( solution )
 
Emulsi
Emulsi Emulsi
Emulsi
 
Emulsi Farmasi
Emulsi FarmasiEmulsi Farmasi
Emulsi Farmasi
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
Parameter Nonspesifik Ekstrak (Fitokimia)
 
Saponin
SaponinSaponin
Saponin
 
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
Laporan praktikum fitokimia identifikasi senyawa golongan glikosida saponin, ...
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Klt ku
Klt kuKlt ku
Klt ku
 
Penetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktatPenetapan kadar Kalsium laktat
Penetapan kadar Kalsium laktat
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Golongan alkaloid
Golongan alkaloidGolongan alkaloid
Golongan alkaloid
 
Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)Destilasi uap air(1)
Destilasi uap air(1)
 
FITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAKFITOKIMIA EKSTRAK
FITOKIMIA EKSTRAK
 
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasiLaporan farfmasi fisika emulsifikasi
Laporan farfmasi fisika emulsifikasi
 
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
 
Terpenoid
TerpenoidTerpenoid
Terpenoid
 

Similar to 11. Minyak Atsiri.pptx

11B. Minyak atsiripada tanaman herbal dan cara sintesisnya 2022.pdf
11B. Minyak atsiripada tanaman herbal dan cara sintesisnya  2022.pdf11B. Minyak atsiripada tanaman herbal dan cara sintesisnya  2022.pdf
11B. Minyak atsiripada tanaman herbal dan cara sintesisnya 2022.pdf
IbanevBlo
 
Minyak zaitun ppt
Minyak zaitun pptMinyak zaitun ppt
Minyak zaitun ppt
Zharoh Elba
 

Similar to 11. Minyak Atsiri.pptx (20)

Pendahuluan minyak atsiri dan tanaman penghasil
Pendahuluan minyak atsiri dan tanaman penghasilPendahuluan minyak atsiri dan tanaman penghasil
Pendahuluan minyak atsiri dan tanaman penghasil
 
pembuatan minyak atsiri
pembuatan minyak atsiripembuatan minyak atsiri
pembuatan minyak atsiri
 
11B. Minyak atsiripada tanaman herbal dan cara sintesisnya 2022.pdf
11B. Minyak atsiripada tanaman herbal dan cara sintesisnya  2022.pdf11B. Minyak atsiripada tanaman herbal dan cara sintesisnya  2022.pdf
11B. Minyak atsiripada tanaman herbal dan cara sintesisnya 2022.pdf
 
simplisia oleum.pptx
simplisia oleum.pptxsimplisia oleum.pptx
simplisia oleum.pptx
 
farfum sebagai kosmetika
farfum sebagai kosmetikafarfum sebagai kosmetika
farfum sebagai kosmetika
 
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu PutihLaporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
Laporan Praktikum Penyulingan Minyak Kayu Putih
 
Makalah farmakognosi minyak atsiri
Makalah farmakognosi minyak atsiriMakalah farmakognosi minyak atsiri
Makalah farmakognosi minyak atsiri
 
Kimia parfum kelompok e
Kimia parfum   kelompok eKimia parfum   kelompok e
Kimia parfum kelompok e
 
Sediaan galenika
Sediaan galenikaSediaan galenika
Sediaan galenika
 
Tumbuhan aromatik
Tumbuhan aromatikTumbuhan aromatik
Tumbuhan aromatik
 
Essentail Oil Market in Indonesia by Arianto Mulyadi
Essentail Oil Market in Indonesia by Arianto MulyadiEssentail Oil Market in Indonesia by Arianto Mulyadi
Essentail Oil Market in Indonesia by Arianto Mulyadi
 
Presentasi Sintesis Minyak Atsiri dengan Pelarut
Presentasi Sintesis Minyak Atsiri dengan PelarutPresentasi Sintesis Minyak Atsiri dengan Pelarut
Presentasi Sintesis Minyak Atsiri dengan Pelarut
 
Daun sirih
Daun sirihDaun sirih
Daun sirih
 
Presentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptx
Presentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptxPresentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptx
Presentasi Teknologi Pemrosesan Minyak (cengkeh).pptx
 
Minyak zaitun ppt
Minyak zaitun pptMinyak zaitun ppt
Minyak zaitun ppt
 
GOLONGAN TERPENOID_LBM III_2.pdf
GOLONGAN TERPENOID_LBM III_2.pdfGOLONGAN TERPENOID_LBM III_2.pdf
GOLONGAN TERPENOID_LBM III_2.pdf
 
18124916.ppt
18124916.ppt18124916.ppt
18124916.ppt
 
Galenika
GalenikaGalenika
Galenika
 
Fitokimia - Minyak Atsiri
Fitokimia - Minyak AtsiriFitokimia - Minyak Atsiri
Fitokimia - Minyak Atsiri
 
PARFUM_Odorant- Kosmetologi dan dasar-dasar parfum.pptx
PARFUM_Odorant- Kosmetologi dan dasar-dasar parfum.pptxPARFUM_Odorant- Kosmetologi dan dasar-dasar parfum.pptx
PARFUM_Odorant- Kosmetologi dan dasar-dasar parfum.pptx
 

Recently uploaded

Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
sd1patukangan
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (12)

FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis GrafPenyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
Penyiasatan Saintifik Tingkatan 4 Jenis-jenis Graf
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
455797170-PROSES dan metode ELISA-pptx.pptx
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 

11. Minyak Atsiri.pptx

  • 2. • Minyak atsiri (minyak eteris/minyak terbang) merupakan minyak yang dihasilkan oleh tanaman. • Memiliki sifat mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, memiliki rasa getir, berbau wangi sesuai dengan tanaman penghasilnya, • Umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air • biasanya diperoleh dari akar, batang, daun, bunga tanaman dengan cara mengekstraksi.
  • 3. • Minyak atsiri merupakan minyak dari tanaman yang komponennya secara umum mudah menguap sehingga banyak yang menyebut minyak terbang. • Disebut juga etherial oil atau minyak eteris karena bersifat sepeti eter. Dalam bahasa internasional biasa disebut essential oil (minyak essen) karena bersifat khas sebagai pemberi aroma/bau (esen). • Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas ekspor agroindustri (potensial sebagai sumber devisa).
  • 4. Sifat minyak atsiri a.l : • Dapat didestilasi. • Tidak meninggalkan noda. • Tidak tersabunkan. • Tidak tengik. • Tidak mengandung asam. • mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, • memiliki rasa getir, • berbau wangi sesuai dengan tanaman penghasilnya, • Umumnya larut dalam pelarut organik dan tidak larut dalam air
  • 5. Organ penghasil minyak atsiri • Tanaman penghasil minyak atsiri diperkirakan berjumlah 150 – 200 spesies tanaman yang termasuk famili Pinaceae, Labiateae, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae, dan Umbelliferaceae. • Bersumber dari setiap bagian tanaman, (daun, bunga, buah, biji, batang atau kulit & akar) • Keberadaan minyak atsiri pada tanaman bisa di berbagai tempat, a.l dalam :  rambut kelenjar seperti Labiatae, (kumis kucing, mentha).  sel-sel parenkim seperti Piperaceae (merica)  tabung minyak seperti Umbelliferaceae (adas).  Saluran lisogen dan sisogen seperti Pinaceae & Rutaceae (pinus, jeruk).
  • 6. Daftar tanaman penghasil minyak atsiri yang tumbuh di Indonesia : 1. Akar : Akar Wangi, Kemuning 2. Daun : Nilam, Cengkeh, Sereh Lemon, Sereh Wangi, Sirih, Mentha, Kayu Putih, Gandapura, Jeruk Purut, Karmiem, Krangean, Kemuning, Kenikir, Kunyit, Selasih, Kemangi. 3. Biji : Pala, Lada, Seledri, Alpukat, Kapulaga, Klausena, Kasturi, Kosambi. 4. Buah : Adas, Jeruk, Jintan, Kemukus, Ketumbar.
  • 7. Lanjutan ................... 5. Bunga : Cengkeh, Kenanga, Ylang-Ylang, Melati, Sedap Malam, Cempaka Kuning, Daun Seribu, Gandasuli Kuning, Srikanta, Angsana, Srigading. 6. Kulit Kayu : Kayu Manis, Akasia, Lawang, Cendana, Masoi, Selasihan, Sintok 7. Ranting : Cemara Gimbul, Cemara Kipas 8. Rimpang : Jahe, Kunyit, Bangle, Baboan, Jeringau, Kencur, Lengkuas, Lempuyang Sari, Temu Hitam, Temulawak, Temu Putri. 9. Seluruh bagian : Akar Kucing, Bandaton, Inggu, Salasih, Sudamala, Trawas.
  • 8. minyak atsiri dari daun tanaman Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal Citronela (Sereh) Cymboopogo Nardus R Ceylon Patchouly (Nilam) Pogostemon cablin benth Malaysia Cajuput (kayu putih) Melaleuca Leudendron L Indonesia Bay Pimenta Ocris Dominika Cassia Cinnampmum Cassia L. China Cedar Leaf Thuya accidentalis Vermont Eucalyptus Eucalyptus sp. Australia, Uruguay Lemon grass Cymbopogan Citratus Madagaskar, Guatemala Cherry laurel Prunus laurocerasus L. Prancis
  • 9. Dari bunga Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal Cananga (kenanga) Canana odorata Hook Indonesia Champaka (cempaka) Michelia campaca L. Madagaskar, Filipina Clove (Cengkeh) Caryophillus aromaticus L. Zanzibar, Madagaskar, Indonesia Basil Ocimum basilieum Madagaskar Chamoomile Matricaria chamomile L. Jerman, Hongaria Lavandin Lavandula vera D.C Perancis Lavender Lavandula Officinalis Chaix Perancis, Rusia Marjoram Origanum majorana L. Perancis, Afrika Rose (Mawar) Rose alba L. Bulgaria, Turki Rosemary Rosmarinus Officinalis L. Tunisia Sage Salvia Scalera L. Rusia, Perancis
  • 10. Biji tanaman Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal Caraway Carum Carvi Belanda, Rusia Cardamom Elettaria Cardamomum India Carrot Seed (Wortel) Daucus Carota L. Amerika, Eropa Celery seed (Seledri) Apium Graveolen L. Inggris, India Croton Croton Triglium L. India, Ceylon Cumin Cuminum Cyminum L. Maroko, India Drill Antherium Graveolans Eropa Tengah
  • 11. Kulit buah atau buah Nama Minyak Tanaman Penghasil Negara Asal Juniper Juniperus communis Hongaria, California Lemon (Sitrun) Citrus medica L. California Pepper (Lada) Piper nigrum L. Ceylon, Cina, Madagaskar Pimenta Pimenta officinalic Lindley Jamaika, Inggris Vanilla (vanili) Vanila Planifolia – Coriander (ketumbar) Carandum Sativum L. Eropa Tengah Anise (Adas) Pimpinella anisum L. Rusia, Eropa Grape fruit Citrus decumana L. Florida, Texas Fennel Foeniculum Vulgare Mill Eropa Tengah, Rusia
  • 12. Fungsi minyak atsiri bagi tanaman • Membantu proses penyerbukan • Mencegah kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan • insect repellant (mengusir serangga/parasit lain) & insect attractant (menarik). • Tanaman berusaha untuk memproduksi minyak atsiri agar tetap toksik terhadap serangan serangga maupun parasit lain. • Tumbuhan akan memproduksi minyak atsiri secara maksimal jika kondisi tumbuh dalam keadaan tercekam, misalnya akar tanaman sulit mendapat air, struktur tanah berkapur atau jarang nutrisi makanan, dan sebagainya.
  • 13. Beberapa manfaat minyak atsiri : • Sebagai flavoring agent dalam bahan pangan atau minuman • Antiseptik obat-obatan • Pembuatan kosmetik, parfum • Sebagai pencampur rokok kretek. • Sebagai aroma terapi • Obat gosok • dll
  • 14. Kandungan kimia semua minyak atsiri merupakan senyawa campuran dan tidak pernah dalam bentuk tunggal, misal minyak kapulaga mengandung 5 komponen besar seperti cineol, borneol, limonen, α-terpinilasetat & α-terpinen. • cineol berbau sedap pedas (minyak kayu putih) • Borneol berbau kamper (kapur barus) • limonen harum/segar jeruk (jeruk keprok) • α -terpinilasetat berbau jeruk purut, • α -terpinen berbau jeruk citrun.
  • 15. Cara penyarian minyak atsiri ada beberapa metode tergantung dari jenis dan sifat dari bahan baku dan minyak atsirinya. Beberapa metode umum yang biasa digunakan antara lain : 1. Destilasi (air, uap dan air-uap) 2. Pengepresan 3. Ekstraksi dengan pelarut menguap 4. Enfleurasi (Ekstraksi dengan Lemak Dingin) 5. Ekstraksi dengan Lemak Panas (Maserasi)
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19. Pengepresan (Pressing) • Umumnya dilakukan terhadap bahan berupa biji, buah atau kulit luar (famili citrus) famili tanaman tersebut akan mengalami kerusakan jika diekstraksi dengan cara penyulingan. • Dengan pengepresan maka sel-sel yang mengandung minyak akan pecah dan minyak akan mengalir ke permukaan bahan. Beberapa jenis minyak yang dapat diekstrasi dengan cara pengepresan adalah minyak “almon”, “apricot”, “lemon”, minyak kulit jeruk, “mandarin”, “grape fruit” • Pada metode pegepresan, alat yang digunakan berupa mesin pengepres. Alat ini bekerja dengan cara menekan bahan baku hingga sel penghasil minyak akan pecah dan minyak akan keluar.
  • 20. Dengan pelarut yang mudah menguap • Prinsipnya adalah melarutkan minyak atsiri dalam bahan dengan pelarut organik yang mudah menguap. • Pelarut organik akan berpenetrasi ke dalam jaringan dan akan melarutkan minyak serta bahan “non volatile” yang berupa resin, lilin dan beberapa macam zat warna. • Berbagai pelarut yang biasa digunakan adalah petroleum ether, carbon tetra chlorida, chloroform, dan pelarut lainnya yang bertitik didih rendah. • umumnya digunakan untuk mengekstraksi minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan uap dan air, seperti untuk mengekstraksi minyak dari bunga-bungaan misalnya bunga cempaka, melati, mawar, ”hyacinth”, ”tuberose”, ”narcissus”, ”gardenis”, ”lavender”, ”lily”, ”minose”, ”labdanum”, ”violet lower” dan ”geranium”
  • 21. tahapannya adalah sbb • Masukkan bahan baku yang masih segar dan pelarut mudah menguap ke dalam ekstraktor • Putar ekstraktor selama 20 – 60 menit, pelarut akan berpenetrasi ke dalam jaringan bahan baku dan melarutkan minyak serta bahan ”nonvolatile” berupa resin, lilin dan beberapa macam zat warna. • Selanjutnya pisahkan larutan hasil ekstraksi dari ampas • Larutan hasil ekstraksi kemudian didistilasi dalam evaporator vakum pada suhu rendah, yaitu 450C. • Pelarut akan menguap dan meninggalkan larutan semipadat berwarna merah kecoklatan yang disebut concrete (merupakan campuran dari minyak atsiri, lilin dan resin). • Concrete diaduk dan dilarutkan dalam alkohol panas. Larutan alkohol ini mampu mengikat minyak atsiri dengan sempurna. • Selanjutnya, larutan concrete didinginkan pada suhu -50C hingga mengendap dan berbentuk lilin. • Endapan lilin selanjutnya diperas dan disaring hingga keluar larutan jernih • Larutan jernih hasil pemerasan selanjutnya didistilasi ulang untuk memisahkan minyak dengan alkohol yang mengikatnya. • Distilasi dilakukan dalam kondisi vakum dan pada suhu rendah (450C) hingga diperoleh larutan kental yang disebut dengan absolute (larutan minyak atsiri yang dijual dengan harga tinggi).
  • 22. Enfleurasi (Ekstraksi dengan Lemak Dingin) • Pada umumnya bunga setelah dipetik akan tetap hidup secara fisiologis. Daun bunga terus menjalankan proses hidupnya dan tetap memproduksi minyak atsiri • Kegiatan bunga dalam memproduksi minyak akan terhenti dan mati jika kena panas, kontak atau terendam dalam pelarut organik, sedangkan minyak atsiri yang terbentuk sebelumnya sebagian besar telah menguap. Untuk itu ekstraksi dengan pelarut mudah menguap menghasilkan rendemen minyak yang rendah. • Untuk mendapatkan rendemen minyak yang lebih tinggi dan bermutu baik, proses fisiologi dalam bunga selama proses ekstraksi berlangsung perlu dijaga agar tetap berlangsung dalam waktu selama mungkin sehingga bunga tetap dapat memproduksi minyak atsiri. • Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan lemak hewani atau nabati.
  • 23. Tahapannya adalah • Pilih bunga yang masih kuncup dengan tingkat ketuaan optimum, lalu tangkai bunga dihilangkan • Selanjutnya, oleskan lemak yang akan digunakan sebagai adsorben pada lempeng kaca setebal 1–2cm. Agar diperoleh luas bidang permukaan yang lebih besar untuk penyerapan, lapisan lemak hendaknya diberi beberapa goresan. • Bunga yang telah dihilangkan tangkainya kemudian ditebarkan di atas lapisan lemak secara merata. Semakin lebar bidang bunga yang kontak langsung dengan lemak akan semakin baik. • Selanjutnya, simpan lempengan kaca beserta lemak dan bunga dalam lemari atau rak tertutup. • Setelah 24 jam, bunga lama dapat diganti dengan bunga baru. Penggantian bunga perlu dilakukan secara hati-hati agar lemak yang terbawa sedikit mungkin. Penggantian bunga perlu dilakukan berulang-ulang sampai diperoleh minyak berkomponen kimia tinggi, yang dicirikan dengan terciumnya aroma yang kuat. Lemak yang mengandung minyak disebut pomade. • Pomade yang telah mengandung minyak bunga selanjutnya diangkat dari lapisan kaca dan ditampung dalam wadah, dan dicampur dengan alkohol panas sampai larut dan diaduk agar homogen. • Selanjutnya, simpan larutan pada suhu dingin agar lemak membeku dan mudah dipisahkan. • Pemisahan lemak dilakukan dengan pemerasan dan penyaringan sampai larutan bebas lemak. • Selanjutnya, larutan yang mengandung minyak dievaporasi pada suhu rendah sampai diperoleh absolute.
  • 24. Ekstraksi dengan Lemak Panas (Maserasi) • Bahan yang diperlukan dalam metode maserasi yaitu lemak dan alcohol. Lemak digunakan sebagai adsorben, sedangkan alcohol digunakan untuk melarutkan lemak.
  • 25. Tahapan metode maserasi : • Pilih bunga yang bagus dengan tingkat ketuaan optimum (belum mekar penuh). • Rendam bunga dalam lemak yang telah dipanasi sampai suhunya mencapai 800C (kondisi cair) dan biarkan selama satu malam. • Keesokan harinya tambahkan alkohol panas dalam lemak, lalu aduk dan saring untuk memisahkan bunganya. • Selanjutya, simpan campuran lemak dan alkohol dalam pendingin agar membeku sehingga mudah dipisahkan. • Pemisahan dilakukan dengan penyaringan sampai larutan benar-benar bebas dari lemak. • Larutan yang bebas lemak tersebut selanjutnya dievaporasi pada kondisi vakum sampai diperoleh absolute.
  • 26. • Permintaan pasar untuk minyak atsiri baik di dalam negeri dan luar negeri semakin meningkat. • Industri pangan, farmasi, dan kosmetik di dalam negeri merupakan pasar produk minyak atsiri atau turunan minyak atsiri. • Potensi pasar minyak atsiri yang besar masih belum dimanfaatkan di dalam negeri, karena di Indonesia produksi minyak atsiri masih mengolah minyak atsiri kasar dan industri yang mengolah minyak atsiri menjadi produk turunannya masih terbatas. • Produk turunan yang dibutuhkan oleh industri pangan, farmasi dan kosmetik dalam negeri masih diperoleh melalui impor.
  • 27. • Beberapa tanaman atsiri yang menjadi unggulan dan berkembang pesat di pasar dunia diantaranya Nilam, Sereh Wangi, Cengkeh, Jahe, Pala, Lada, Kayu Manis, Cendana, Melati, Akar Wangi, Kenanga, Kayu Putih dan Kemukus. • Nilam merupakan salah satu andalan Indonesia di pasar dunia (90 %), pala (75 %), dan cengkeh (50 %) • Indonesia tercatat sebagai pengekspor nilam terbesar di dunia.
  • 28. • Minyak atsiri mempunyai peran yang penting dalam bidang niaga sebagai cita rasa dan bau makanan, kosmetik, parfum, antiseptik, insektisida, obat-obatan dan sebagainya (Robinson, 1991). • Minyak atsiri digunakan untuk terapi (therapeutic action), flavoring/perasa (minyak lemon), parfum (minyak mawar/rose) • Untuk tujuan terapi minyak atsiri diberikan perinhalasi (misal eukaliptus), oral (minyak pepermint), penyegar dan pencuci mulut (thymol) dan transdermal (banyak macam termasuk lavendar, rosmery, dan bergamot dan digunakan pada praktek aromaterapi).
  • 29. Harga beberapa minyak atsiri/Kg (Rp.) Minyak jahe 550.000-600.000 Minyak mawar (Rosa centifolia) 20.000.000 Minyak mawar (R. damascena) 140.000.000 Melati (Jasminum sambac) 90.000.000 Sirih 1.500.000 Kayu manis 600.000 Kapulaga 700.000 Daun jeruk purut 600.000-700.000 Kemukus 800.000- 900.000 Kayu Putih (Melaleuca leucadendron) 110.000-115.000
  • 30. • Rendemen Bervariasi pada Kisaran 0.2 % - 20 % - Sereh 0.2 – 0.4 % harga sereh 20-50 rb → minyak atsiri 150-180 rb - Pala 2.7 % harga pala 14-18 rb → minyak atsiri 415 –475 rb - Nilam 5.5 % → minyak atsiri 570-650 rb - Daun Cengkeh 1 – 4 % - Tangkai cengkeh 5 – 10 % - Bunga cengkeh 10 – 20 % - Kulit jeruk 8 – 10 % - Kayu putih 0.5 -0.7 % - Kayu manis 1.1 %