Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Â
PERMINTAAN UANG
1. PERMINTAAN UANG
• Permintaan uang adalah jumlah uang yang
dibutuhkan masyarakat untuk tujuan tertentu
(motive) dalam periode tertentu.
• Subjek dari permintaan uang ada 4:
1. Pihak perseorangan atau konsumen
2. Pihak pengusaha atau produsen
3. Investor
4. Pihak Pemerintah (konsemen, produsen,
investor dan pengatur)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan uang
1. Precuationary motive (motif berjaga-jaga)
2. Transaction motive
3. Speculation motive
4. Tingkat suku bunga
5. Terjadinya peningkatan produksi barang dan
jasa
6. Tingkat harga
7. Ekspekstasi atau perkiraan (ramalan)
3. TEORI KUANTITAS
• Hubungan antara kuantitas uang dengan nilai
uang yang digunakan untuk transaksi dapat
dinyatakan dengan persamaan.
M.V = P.T
M = uang ( money suply)
V = perputaran (velocity of circulation)
P = harga ( price level )
T = transaksi ( transaction of out put )
4. • Nilai T menunjukan total transaksi dalam kurun
waktu tertentu atau berapa kali barang dan jasa
dipertukarkan dengan uang. Jadi P x T sama
dengan nilai yang dipertukarkan dalam periode
tertentu.
• Nilai M menunjukkan jumlah atau kuatitas uang
yang digunakan dalam pertukaran. Sedangkan
nilai V disebut perputaran uang transaksi atau
transaction velocity of money. Nilai V
mempresentasikan seberapa sering uang
dipertukarkan dalam kurun waktu tertentu.
5. • Contoh jumlah uang dalam perekonomian
adalah Rp. 1.000.000,- dan dalam 1 tahun 100
baju terjual dengan harga Rp. 50.000,-.
M = Rp. 1.000.000,-
T = 100
P = Rp. 50.000,-
P x T = 100 x 50.000 = Rp. 5.000.000,-
V = (PxT)/M
V= 5.000.000 / 1.000.000
V = 5 kali putaran pertahun
6. • Kebijakan moneter berusaha mengendalikan
jumlah uang yang beredar (M) untuk
mempengaruhi sektor riil (P dan T).
Pendekatan ini mensyaratkan adanya velocity
dan money multiplier yang bersifat stabil atau
predictable.
• Dalam versi lain T diganti O (out put riil)
MV=PO= Y
Y adalah pendapatan Nasional
7. TEORI KEYNES
• Motif Transaksi
• Orang memegang uang guna memenuhi dan melancarkan
transaksinya, dan permintaan akan uang dari masyarakat
untuk tujuan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan nasional dan tingkat bunga. Semakin tinggi
tingkat pendapatan semakin besar volume transaksi dan
semakin besar pula kebutuhan uang untuk tujuan transaksi.
Permintaan uang untuk tujuan transaksi ini pun tidak
merupakan suatu proporsi yang selalu konstan, tetapi
dipengaruhi pula oleh tinggi rendahnya tingkat bunga.
Hanya saja faktor tingkat bunga untuk permintaan transaksi
untuk uang ini tidak ditekankan oleh Keynes, akan tetapi
tingkat bunga ditekankan pada permintaan uang untuk
tujuan spekulasi.
8. • Berjaga-jaga
• Motif berjaga-jaga (precautionary motive), orang akan
mendapat manfaat dari memegang uang untuk
menghadapi keadaan-keadaan yang tidak terduga,
karena sifat uang yang liquid, yaitu mudah ditukarkan
dengan barang-barang lain. Menurut Keynes
permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang sama dengan
faktor yang mempengaruhi permintaan uang untuk
transaksi, yaitu terutama dipengaruhi pula oleh tingkat
penghasilan orang tersebut, dan mungkin dipengaruhi
pula oleh tingkat bunga (meskipun tidak kuat
pengaruhnya).
9. • Motif spekulasi adalah untuk tujuan memperoleh
keuntungan. Pada teori Cambridge faktor ketidaktentuan
masa depan (uncertainly) dan faktor harapan (expectations)
dari pemilik kekayaan bisa mempengaruhi permintaan akan
uang dari pemilik kekayaan tersebut. Perumusan
permintaan uang untuk motif spekulasi dari Keynes
merupakan langkah “formalisasi” dari faktor-faktor ini ke
dalam teori moneter.
• Teori permintaan uang Keynes mempunyai implikasi bahwa
fungsi permintaan akan uang (Liquidity Preference) adalah
fungsi yang tidak stabil, fungsi ini bisa bergeser dari waktu
ke waktu, karena Keynes menekankan faktor uncertainly
dan expectation dalam menentukan posisi permintaan
uang untuk tujuan spekulasi (Boediono, 2005 : 27).
10. TEORI FRIEDMAN
• Friedman tidak bertitik tolak dari pembahasan yang
mendalam mengenai motif-motif memegang uang.
Secara umum dianggap bahwa orang mau memegang
uang karena uang adalah salah satu bentuk aktiva
(asset) yang memberikan manfaat karena merupakan
sumber daya beli yang liquid (readily available source
of purchasing power).
• Teori permintaan uang Friedman menganggap bahwa
“pemilik kekayaan” memutuskan aktiva-aktiva apa
(termasuk uang tunai) dan berapa yang akan ia pegang
atas dasar perbandingan manfaat (penghasilan dalam
bentuk uang ataupun dalam bentuk in natura atau pun
“utility”), selera dan jumlah kekayaannya
11. Konsep “kekayaan”
“kekayaan” tidak hanya aktiva-aktiva yang berbentuk
uang atau aktiva yang bisa diubah (dijual) menjadi uang,
tetapi juga nilai (,”nilai sekarang” atau “present value”)
dari aliran aliran penghasilan di tahun-tahun mendatang
dari tenega kerjanya.
Friedman berpendapat bahwa “kekayaan” tidak lain
adalah nilai sekarang dari aliran-aliran penghasilan yang
diharapkan dari aktiva - aktiva yang dipegang. Konsep
“kekayaan” dari Friedman ini merupakan suatu inovasi
dalam teori ekonomi mengenai capital, dan sekaligus
merupakan jembatan antara teori permintaan biasa
(untuk barang dan jasa) dengan teori capital.
12. Konsep “ manfaat”
• Manfaat dari setiap bentuk aktiva merupakan faktor
pertimbangan dari pemilik kekayaan untuk memutuskan
berapa jumlah dari masing-masing bentuk aktiva yang akan
ia pegang. Marginal Rate of Substitution dari suatu aktiva
terhadap aktiva-aktiva lain menurun dengan makin
besarnya jumlah aktiva tersebut yang dipegang. Ini berarti
bahwa bila seseorang memegang terlalu banyak satu
bentuk aktiva, misalnya uang maka manfaat marginal dari
uang akan menjadi lebih kecil dari pada marginal returns
dari aktiva-aktiva yang lain. Ini berarti bahwa ia bila ia
mengurangi jumlah uang yang ia pegang dan menggantinya
dengan aktiva-aktiva lain berupa obligasi, surat-surat
berharga lainnya ataupun aktiva fisik seperti mobil, rumah,
mesin dan sebagainya, maka orang tersebut akan
memperoleh manfaat total yang lebih besar.
13. Faktor permintaan uang
• Jadi, menurut pandangan Friedman
• tingkat harga, suku bunga obligasi, suku bunga
“equities”, modal fisik dan kekayaan mengenai peranan
harga dalam menentukan permintaan uang,
• Friedman berpendapat dikarenakan memegang uang
adalah salah satu cara untuk menyimpan kekayaan.
Cara-cara yang lain adalah menyimpan uang dalam
bentuk harta keuangan(financial asset)
obligasi, deposito dan saham, menyimpan
seperti
dalam
bentuk harta tetap (tanah dan rumah) dan kekayaan
manusiawi (Boediono, 2005 : 63).
14. Friedmann pada Teori Kuantitas:
Friedman menyajikan teori uang yang fitur
utamanya adalah fungsi permintaan untuk uang, di
mana permintaan ini diberlakukan “sebagai bagian dari
teori modal atau kekayaan, yang bersangkutan dengan
komposisi neraca atau portofolio dari aset-aset
“kerangka teoritis umum yang mendasari” studi
empiris dari Friedman- dan yang telah disebut di awal
bagian ini- itu adalah “teori kuantitas uang”
15. Tantangan Keynesian terhadap Teori Kuantitas
Friedman mengatakan kerangka konseptual yang ia
gunakan untuk analisis moneter adalah bahwa dari teori
kuantitas; perbedaan dasar dari teori Keynesian terletak
pada fakta bahwa yang kemudian diasumsikan fungsi
permintaan untuk uang menjadi sangat tinggi (jauh) bunga
elastisnya.
Untuk menerima kerangka konseptual Keynesian
untuk analisis permintaan uang tidak berarti bahwa
seseorang harus
tentang dampak
menolak kesimpulan kuantitas-teori
jangka panjang perubahan moneter
terhadap perekonomian.
16. Friedmann pada Teori Kuantitas:
Aspek Ajaran – Sejarah
Pendekatan Transaksi Teori Kuantitas
Friedman membuat perbedaan akrab antara
persamaan Fisherine MV = PT dan "bentuk pendapatan
persamaan kuantitas," MV Py, dimana y adalah
pendapatan nasional riil dan V sesuai mewakili
kecepatan pendapatan sirkulasi.
17. Friedman tentang Ekonomi Keynesian
Deskripsi dari teori kuantitas adalah menyesatkan :
• meskipun Friedman menyajikan kedua posisi
sebelumnya sebagai merujuk pada jangka pendek
teori kuantitas
pendapatan riil
tidak
tetap
benar-benar menganggap
konstan-dan tingkat harga
berubah secara proporsional dengan jumlah uang-
kecuali dalam jangka panjang
• teori Keynesian pengangguran biasanya dimulai
dengan analisis berdasarkan asumsi upah mutlak dan
kekakuan harga.