Sumber hukum Islam terdiri atas tiga yaitu Al-Quran, Hadits, dan Itjihad. Al-Quran dan Hadits merupakan sumber hukum langsung dari Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, sedangkan Itjihad adalah hasil pemikiran ulama dengan tetap mengacu pada Al-Quran dan Hadits.
2. Sumber hukum islam merupakan segala sesuatu yang dijadikan dasar,
acuan, dan pedoman syari'at islam. Sumber hukum Islam itu ada tiga,
yakni Al-Quran, Hadits (As-Sunnah), dan Ijtihad. Ajaran yang tidak
bersumber dari ketiganya bukan termasuk hukum Islam.
Sumber ajaran Islam pertama dan kedua (Al-Quran dan Hadits/As-
Sunnah) langsung dari Allah SWT dan Nabi Muhammad Saw.
Sedangkan yang ketiga (ijtihad) merupakan hasil pemikiran umat Islam,
yakni para ulama mujtahid (yang berijtihad), dengan tetap mengacu
kepada Al-Quran dan As-Sunnah.
Pengertian
4. Pengertian
Al-Quran adalah kumpulan wahyu atau firman Allah yang
disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw, berisi ajaran
tentang keimanan (akidah/tauhid/iman), peribadahan
(syariat), dan budi pekerti (akhlak).
Kedudukan dan fungsi
Al-Quran merupakan sumber hukum islam yang pertama
dan utama karena berfungsi sebagai petunjuk atau
perdoman bagi umat manusia dalam mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Al-Quran
5. Bukti Kebenaran dan Keutamaan Al-Quran
Dalam hukum islam, tidak boleh ada satu aturan pun yang
bertentangan dengan Al-Quran, sebagaimana firman Allah dalam
Surah An-Nisa [4] ayat 105 berikut.
َمِب ِ
اسَّنال َْنيَب َمُكْحَتِل ِقَحْالِب َابَتِكْال َْكيَلِإ َانْلَزْنَأ اَّنِإ
َينِنِئَاخْلِل ْنُكَت َ
َل َو ۚ ُ َّ
َّللا َاكَرَأ ا
اًمي ِ
َصخ
Artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran,
supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan
kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena
(membela) orang-orang yang khianat."
6. Hadits (As-Sunnah)
Pengertian
Menurut para ahli, hadis identik dengan sunah, yaitu segala perkataan, perbuatan, takrir (ketetapan),
sifat, keadaan, tabiat atau watak, dan sirah (perjalanan hidup) Nabi Muhammad SAW, baik yang
berkaitan dengan masalah hukum maupun tidak, namun menurut bahasa, hadis berarti ucapan atau
perkataan.
Adapun menurut istilah, hadis adalah ucapan, perbuatan, atau takrir Rasulullah SAW yang diikuti
(dicontoh) oleh umatnya dalam menjalani kehidupan.
Kedudukan dan fungsi
Sebagai sumber hukum Islam, kedudukan hadis setingkat di bawah Al Quran. Karena hadits merupakan
“penafsir” sekaligus “juklak” (petunjuk pelaksanaan) Al-Quran. Sebagai contoh, Al-Quran menegaskan
tentang kewajiban shalat dan berbicara tentang ruku’ dan sujud. Sunnah atau Hadits Rasulullah-lah
yang memberikan contoh langsung bagaimana shalat itu dijalankan, mulai takbiratul ihram (bacaan
“Allahu Akbar” sebagai pembuka shalat), doa iftitah, bacaan Al-Fatihah, gerakan ruku, sujud, hingga
bacaan tahiyat dan salam.
7. Sebagai sumber hukum Islam yang kedudukan nya setingkat di bawah Al Quran,
Allah SSWT berfirman dalam Surah Al Hasyr [59] ayat 7 sebagai berikut.
ُه ْوُذُخَف ُل ۡ
وُسَّالر ُمُكٮٰتٰا ۤاَم َو ؕ
َْاَف َََُُۡ ۡمُكٮ ََٰٰ اَم َو
ا ۡ
وَُٰت
Artinya :
"Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah."
8. Macam-macam Hadits
Berdasarkan perawi (orang yang meriwayatkannya) :
Hadits Mutawatir, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh banyak sahabat.
Hadits Mahyur, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh dua orang sahabat atau lebih
yang tidak mencapai derajat mutawatir.
Hadits Ahad, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh satu atau dua orang saja.
Berdasarkan kualitas perawinya :
Hadits Shaih (hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, kuat hafalannya,
tajam penelitiannya, sanad yang bersambung, tidak cacat, dan tidak bertentangan
dengan riwayat orang yang lebih terpercaya.)
Hadits Hasan (sama seperti shaih tetapi kualitas hafalan perawi kurang kuat)
Hadits Da’if (hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat)
Hadits Maudu’(hadits palsu)
9. Pengertian
Secara bahasa, ijtihad artinya usaha sungguh-sungguh yang
dilakukan para ahli agama (ulama) untuk mencapai suatu putusan
(simpulan) hukum syara' (syariat Islam) mengenai kasus yang
penyelesaiannya belum tertera dalam Alquran dan Sunah. Pelaku
atau orang yang melakukan ijtihad disebut Mujtahid.
Kedudukan dan fungsi
Kedudukan Ijtihad sebagai sumber hukum atau ajaran Islam
ketiga setelah Al-Quran dan As-Sunnah, karena Ijtihad dilakukan
jika suatu permasalahan sudah dicari dalam Al Quran maupun
hadis, tetapi tidak ditemukan hukumnya.
Itjihad
10. Bentuk-bentuk Itjihad
Ijma', yaitu kesepakatan para ulama mujtahid dalam memutuskan
suatu perkara atau hukum.
Qiyas, yaitu mempersamakan hukum suatu masalah yang belum
ada kedudukan hukumnya dengan masalah lama yang pernah
karena ada alasan yang sama.
Maslahah Mursalah, yaitu cara dalam menetapkan hukum yang
berdasarkan atas pertimbangan kegunaan dan manfaatnya.