SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara
1
Pengolahan Informasi Wicara
Bab: Analisa Envelope pada Spectrum Sinyal Sinyal Wicara
Sub: Kegiatan Pembelajaran di Lab Analisa Envelope pada Spectrum Sinyal Sinyal
Wicara
Pada kegiatan di laboratorium ini kita akan melakukan analisa envelope spectral sinyal
wicara menggunakan standar pengolahan sinyal wicara yang memenuhi persyaratan Linear dan
Time Invariant seperti yang telah dibicarakan di dalam teori pada Bab xxx. Untuk melakukan
proses secara keseluruhan akan memakan waktu, untuk itu perlu dilakukan penyederhanaan
dengan melakukan simulasi tanpa harus mengorbankan pemahaman pada konsep system
yang sesungguhnya.
Ada dua model analisa envelope spectral sinyal wicara yang kita buat pada kegiatan lab ini, yaitu
berbasis Metode Cepstrum dan berbasis Metode Linear Predictive Code (LPC).
P.1.1. Analisa Cepstrum Sinyal Wicara
Pemodelan dimulai dengan mengacu pada diagram blok pada Gambar xxx, pada bagian teori.
Pada gambar sudah jelas langkah-langkah apa yang seharusnya dilakukan.
Pemodelan dapat disusun dengan pembuatan program sbb:
1. Lakukan proses pengambilan sinyal wicara dari file yang sudah anda buat tsb, dan
gambarkan hasilnya. Untuk menyesuaikan dengan standar pengolahan wicara, anda
lakukan proses resampling. Tetapi jika anda merasa tidak terlalu urgent, anda dapat
melakukannya tanpa proses resample. Karena file yang anda ambil terdiri dari 2 kolom
(berbentuk matrix), maka anda cukup ambil salah satu kolom saja, agar proses bisa berjalan
dengan benar.
%File Name:Listing_9_1.m
close all; clear all;clc;
[y,Fs]=wavread('file_a.wav');
y01=y(:,1);
PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara
2
2. Lakukan proses resampling agar anda yakin bahwa frekuensi sampling yang anda gunakan
adalah 16000 Hz.
%Proses resampling:
%------------------
fs1=16000;
x=resample(y01,fs1,Fs);
3. Agar anda dapat mengetahui kondisi asli dari sinyal wicara yang akan anda gunakan, akan
sebagai objek percobaan, maka tampilkan sinyal asli tsb.
figure(1);plot(y01);
Gambar 1. Sinyal file_a.wav
4. Dari gambar tersebut anda dapat memilih sampel ke 5001 sampai 5361 untuk diamati.
Karena anda sudah menetapkan satu frame berukuran N=320, dan melakukan windowing
dengan fungsi window Hamming. Untuk itu anda dapat menyusun program sbb:
frameLength = 20;
nsample = round(frameLength * fs1 / 1000);
window = eval(sprintf('%s(nsample)','hamming'));
pos = 5001;
frame = x(pos:pos+nsample-1);
time=(0:length(frame)-1)/fs1;
frameW = frame .* window;
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
x 10
4
-0.4
-0.3
-0.2
-0.1
0
0.1
0.2
0.3
0.4
PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara
3
figure();
subplot(2,1,1);
plot(time,frame);
legend('Waveform'); xlabel('Time (s)'); ylabel('Amplitude');
subplot(2,1,2);
plot(time,frameW);
legend('Windowed Waveform'); xlabel('Time (s)'); ylabel('Amplitude');
Gambar 2. Perbandingan 1 frame sinyal sebelum dan sesudah windowing
5. Lakukan proses transformasi ke domain frekuensi dengan memanfaatkan library fft pada
Matlab.
Y = fft(frameW, nsample);
hz8000=8000*length(Y)/fs1;
6. Dapatkan nilai absolute dari hasil fft, dan lanjutkan dengan perubahan skala dari linear
menjadi logarithmic sesuai dengan konsep dasar penghitungan power spectral density
(PSD) estimate.
f=(0:hz8000)*fs1/length(Y);
dbY10K = 20*log10(abs(Y(1:length(f)))+eps);
7. Lakukan proses ifft dan jangan lupa anda ubah ke benttuk absolut sebelum anda tampilkan.
Tampilan gambar yang anda peroleh adalah nilai quefrency dari sinyal wicara.
logY = log(abs(Y));
Cepstrum=ifft(logY);
Cepstrum10K = (Cepstrum(1:length(f)));
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02
-0.4
-0.2
0
0.2
0.4
Time (s)
Amplitude
Waveform
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02
-0.2
0
0.2
0.4
0.6
Time (s)
Amplitude
Windowed Waveform
PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara
4
figure();
subplot(2,1,1);
plot(f,dbY10K);
legend('Spectrum'); xlabel('Frequency (Hz)'); ylabel('Magnitude(dB)');
subplot(2,1,2);
plot(Cepstrum10K(2:end));
legend('Cepstrum'); xlabel('Quefrequency (s)'); ylabel('Level');
Gambar 3. Tampilan Spectrum dan Cepstrum
P.1.2. Analisa Envelope Spectral dengan Metode Ceptrum
Pada Sub Bab ini anda akan melanjutkan proses Pengolahan Metode Cepstrum untuk
mendapatkan gambaran envelope spectral dari sinyal wicara.
1. Langkah 1 sampai dengan langkah 6 sama seperti sebelumnya,sampai dengan anda
mendapatkan nilai spectrum sinyal wicara
%File Name:Listing_9_1.m
close all; clear all;clc;
[y,Fs]=wavread('file_a.wav');
y01=y(:,1);
figure(1);plot(y01);
xlabel('Sampel ke-n');ylabel('level tegangan (volt)');
%Proses resampling:
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
-100
-50
0
50
Frequency (Hz)
Magnitude(dB)
Spectrum
0 20 40 60 80 100 120 140 160
-0.5
0
0.5
1
1.5
Quefrequency (s)
Level
Cepstrum
PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara
5
%------------------
fs1=16000;
x=resample(y01,fs1,Fs);
frameLength = 20;
nsample = round(frameLength * fs1 / 1000);
window = eval(sprintf('%s(nsample)','hamming'));
pos = 5001;
frame = x(pos:pos+nsample-1);
time=(0:length(frame)-1)/fs1;
frameW = frame .* window;
Y = fft(frameW, nsample);
hz8000=8000*length(Y)/fs1;
f=(0:hz8000)*fs1/length(Y);
dbY10K = 20*log10(abs(Y(1:length(f)))+eps);
2. Lanjutkan dengan sedikitmodifikasi pada nama variable, sebetulnya dalam hal ini anda tidak
harus melakukan perubahan tersebut kalau anda sudah terbiasa dengan pengolahan sinyal
wicara. Tetapi sebagai langkah awal, sebaiknya anda ikuti prosedur sederhana berikut.
logY = log(abs(Y));
C=ifft(logY);
3. Ambil 10 nilai pertama dari quefrency anda, langkah ini merupakan proses Lifter
Window , dalam program ini kita beri nama truncated Number 10. Di belakangnya kita
tetapkan dengan nilai nol. Dan bandingkan antara bentuk Cepstrum dengan Truncated 10
yang telah anda buat.
%Truncuted Number 10:
%--------------------
C10K = (C(1:length(f)));
t_C10K = 1:length(f);
thisC = C; trunNo = 10;
trunFn10 = zeros(length(f),1); trunFn10 (1:10) = 1;
thisC(trunNo:end-trunNo) = 0;
figure(2);
plot(t_C10K,abs(C10K'),'b',t_C10K,trunFn10','r-','linewidth',2);
xlabel('Quefrency');ylabel('Level');title('Truncuted Number 10');
legend('Spectrum','Truncated Cepstrum');
4. Kembali anda lakukan transformasi ke domain frekuensi dengan memanfaatkan fft.
Amati bentuk yang dihasilkan, mungkin anda penasaran sebab tidak sesuai dengan
konsep di dalam teori bahwa cepstrum yang dihasilkan berbeda jauh dengan psd.
iC = exp(real(fft(thisC)));
dbiC10K10 = 20*log10(abs(iC(1:length(f)))+eps);
PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara
6
figure(3);
plot(f,dbY10K','b',f,dbiC10K10','r-','linewidth',2);
xlabel('Frequency (Hz)');ylabel('Magnitude (dB)');title('Truncuted
Number 10');
legend('Spectrum','Truncated Cepstrum');
Gambar 4. Perbandingan Cepstrum dan Lifter Window 10 sampel
(truncated Number 10)
Gambar 5. Perbandingan Spectrum FFT dan Envelope Spectrum
pada truncated Number 10
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Quefrency
Level Truncuted Number 10
Spectrum
Truncated Cepstrum
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
10
20
Frequency (Hz)
Magnitude(dB)
Truncuted Number 10
Spectrum
Truncated Cepstrum
PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara
7
5. Lakukan langkah 3 dan 4 untuk nilai Truncated Number 30 dan Truncated Number 80.
%Truncuted Number 30:
%--------------------
thisC = C; trunNo = 30;
trunFn30 = zeros(length(f),1); trunFn30 (1:30) = 1;
thisC(trunNo:end-trunNo) = 0;
iC = exp(real(fft(thisC)));
dbiC10K30 = 20*log10(abs(iC(1:length(f)))+eps);
figure(4);
plot(t_C10K,abs(C10K'),'b',t_C10K,trunFn30','r-','linewidth',2);
xlabel('Quefrency');ylabel('Level');title('Truncuted Number 30');
legend('Spectrum','Truncated Cepstrum');
figure(5);
plot(f,dbY10K','b',f,dbiC10K30','r-','linewidth',2);
xlabel('Frequency (Hz)');ylabel('Magnitude (dB)');title('Truncuted
Number 30');
legend('Spectrum','Truncated Cepstrum');
%Truncuted Number 80:
%--------------------
thisC = C; trunNo = 80;
trunFn80 = zeros(length(f),1); trunFn80 (1:80) = 1;
thisC(trunNo:end-trunNo) = 0;
iC = exp(real(fft(thisC)));
dbiC10K80 = 20*log10(abs(iC(1:length(f)))+eps);
figure(6);
plot(t_C10K,abs(C10K'),'b',t_C10K,trunFn80','r-','linewidth',2);
xlabel('Quefrency');ylabel('Level');title('Truncuted Number 80');
legend('Spectrum','Truncated Cepstrum');
figure(7);
plot(f,dbY10K','b',f,dbiC10K80','r-','linewidth',2);
xlabel('Frequency (Hz)');ylabel('Magnitude (dB)');title('Truncuted
Number 80');
legend('Spectrum','Truncated Cepstrum');
P.1.3. Analisa Envelope Spectral dengan Metode LPC
Dalam hal ini sebaiknya anda melihat kembali bagian teori pada LPC Analysis, dan untuk
selanjutnya dapat anda ikuti langkah-langkah percobaan sbb.
1. Diawali dengan cara yang mirip dengan langkah 1 sampai dengan 4 pada PercobaanP.1.1,
dan sedikit modifikasi pada program anda.
PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara
8
%File Name: LPC_Analysis02a.m
%Untuk Envelope Spectral Development
%Menggnakan metode: Linear Prediction and Autoregressive Modeling
close all;clc;clear all;
%Mencoba dengan 'file_a.wav'
[y,Fs]=wavread('file_a.wav');
y_1=y(:,1);
%Proses resampling:
%------------------
fs1=16000;
x=resample(y_1,fs1,Fs);
figure(1);plot(x);
frameLength = 20;
nsample = round(frameLength * fs1 / 1000);
window = eval(sprintf('%s(nsample)','hamming'));
pos = 5001;
frame = x(pos:pos+nsample-1);
time=(0:length(frame)-1)/fs1;
frameW = frame .* window;
2. Tetapkan sebuah low pass filter filter FIR, kali ini dengan orde N = 64, tetapkan nilai w = 0,5
(sekitar 4 kHz pada frekuensi real). Selanjutnya anda filter sinyal yang sudah dalam bentuk
frame terwindow.
b = fir1(64, .5);
[d,p0] = lpc(b,7);
x_1 = filter(1,d,frameW);
3. Manfaatkan model Auto Regressive (AR) untuk mendapatkan koefisien lpc anda, dalam hal
ini dengan menyelsaikan persamaan Yule-Walker. Dalam hal ini kita dapat memperoleh nilai
parameter untuk suatu all-pole filter yang akan dihasilkan oleh sinyal wicara dengan proses
AR. Dalam penyelesaian persaan Yule-Walker equations, perlu dilakukan langkah
autokorelasi pada sinyal tersampel tersebut dan dikombinasikan dengan algoritma Levinson.
Proses yang panjang ARYULE (aryule.m).
%Autoregressive dg Yule walter Method
[d1_1,p1_1] = aryule(x_1,7);
4. Perbandingan domain envelope spectral sinyal wicara kali ini kita lakukan dengan
memanfaatkan fungsi periodogram untuk sinyal asli, dan dengan memanfaatkan fungsi freqz
pada nilai-nilai koefisien lpc yang sudah diperoleh. Langkah ini diambil untuk
PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara
9
menyederhanakan proses secara keseluruhan, tetapi dengan tetap mempertahankan kualitas
hasil estimasi envelope spectral yang akan diperoleh.
%Membandingkan AR Model dengan AR Signal
[H1_1,w1_1] = freqz(sqrt(p1_1),d1_1);
figure();
periodogram(x_1);
hold on
hp = plot((w1_1/pi),20*log10(2*abs(H1_1)/(2*pi)),'r--','linewidth',2);
% Scale to make one-sided PSD
%%hp.LineWidth = 2;
xlabel('Normalized frequency (times pi rad/sample)')
ylabel('Power Spectral(dB/rad/sample)')
legend('PSD estimate of x','PSD of model output')
Gambar 6. Perbandingan Spectrum asal dan Envelope dengan metode LPC
Mungkin muncul pertanyaan pada diri anda, kenapa pada percobaan ini dilakukan berbeda
dengan cara yang telah dilakukan pada metode Cepstrum. Hal ini sengaja dilakukan di sini untuk
memberikan gambaran bahwa ada banyak cara di dalam melakukan analisa envelope sinyal
wicara, dan sampai sekarang semua metode ini diakui sebagai metode yang cukup valid,
walaupun mungkin memberikan hasil yang sedikit berbeda. Satu hal yang harus anaa pegang
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
-100
-80
-60
-40
-20
0
20
Normalized frequency (  rad/sample)
PowerSpectral(dB/rad/sample)
Periodogram Power Spectral Density Estimate
PSD estimate of x
PSD of model output
PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara
10
adalah bahwa secara logika proses yang dilakukan telah benar, dan fitur-fitur utama yang
diperoleh telah memenuhi standar pengolahan yang benar pula.

More Related Content

What's hot

Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated AnnealingPenyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated AnnealingFajar Perdana
 
7 analog digital converter
7 analog digital converter7 analog digital converter
7 analog digital converterSimon Patabang
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlabSimon Patabang
 
Matlab tutor sns77_utama
Matlab tutor sns77_utamaMatlab tutor sns77_utama
Matlab tutor sns77_utamastaffpengajar
 
Inversi Non-Linier Dengan Pendekatan Global: Systematic And Random Grid Search
Inversi Non-Linier Dengan Pendekatan Global: Systematic And Random Grid SearchInversi Non-Linier Dengan Pendekatan Global: Systematic And Random Grid Search
Inversi Non-Linier Dengan Pendekatan Global: Systematic And Random Grid SearchFajar Perdana
 
Inversi Tomografi Sederhana
Inversi Tomografi SederhanaInversi Tomografi Sederhana
Inversi Tomografi SederhanaFajar Perdana
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...Beny Nugraha
 
Slide week 1b introduction - sinyal
Slide week 1b   introduction - sinyalSlide week 1b   introduction - sinyal
Slide week 1b introduction - sinyalBeny Nugraha
 
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...Fajar Perdana
 
Bab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunanBab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunanDaud Sulaeman
 

What's hot (19)

Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated AnnealingPenyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
 
7 analog digital converter
7 analog digital converter7 analog digital converter
7 analog digital converter
 
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
2  dasar praktikum sinyal dgn matlab2  dasar praktikum sinyal dgn matlab
2 dasar praktikum sinyal dgn matlab
 
Job4
Job4Job4
Job4
 
Matlab tutor sns77_utama
Matlab tutor sns77_utamaMatlab tutor sns77_utama
Matlab tutor sns77_utama
 
Inversi Non-Linier Dengan Pendekatan Global: Systematic And Random Grid Search
Inversi Non-Linier Dengan Pendekatan Global: Systematic And Random Grid SearchInversi Non-Linier Dengan Pendekatan Global: Systematic And Random Grid Search
Inversi Non-Linier Dengan Pendekatan Global: Systematic And Random Grid Search
 
6 Frekuensi Sinyal
6  Frekuensi Sinyal6  Frekuensi Sinyal
6 Frekuensi Sinyal
 
Inversi Tomografi Sederhana
Inversi Tomografi SederhanaInversi Tomografi Sederhana
Inversi Tomografi Sederhana
 
terapan turunan
 terapan turunan  terapan turunan
terapan turunan
 
Matlab Tutorial Chapter 3
Matlab Tutorial Chapter 3Matlab Tutorial Chapter 3
Matlab Tutorial Chapter 3
 
Pengenalan Mathlab
Pengenalan MathlabPengenalan Mathlab
Pengenalan Mathlab
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
 
Simulasi 11
Simulasi 11Simulasi 11
Simulasi 11
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 6 - transformasi fourier sinyal waktu ...
 
Slide week 1b introduction - sinyal
Slide week 1b   introduction - sinyalSlide week 1b   introduction - sinyal
Slide week 1b introduction - sinyal
 
Penggunaan turunan
Penggunaan turunanPenggunaan turunan
Penggunaan turunan
 
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
Pendekatan Inversi Linier dengan Matriks Jacobi pada Kasus Permodelan Gravity...
 
Bab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunanBab 7 penggunaan turunan
Bab 7 penggunaan turunan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Similar to Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara

Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-btribudi20
 
App dsp prak_8_ver_01-pemanfaatan ste dan pitch extraction pada voice automat...
App dsp prak_8_ver_01-pemanfaatan ste dan pitch extraction pada voice automat...App dsp prak_8_ver_01-pemanfaatan ste dan pitch extraction pada voice automat...
App dsp prak_8_ver_01-pemanfaatan ste dan pitch extraction pada voice automat...Tri Budi Santoso
 
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptx
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptxOperasi_Ketetanggaan_Piksel.pptx
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptxRizal682472
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Kelinci Coklat
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxmarkleee1
 
PENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASIPENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASIOng Lukman
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxYesyOktaviyanti1
 

Similar to Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara (20)

Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengkodean-sinyal-wicara-b
 
8 kuantisasi
8 kuantisasi8 kuantisasi
8 kuantisasi
 
App dsp prak_8_ver_01-pemanfaatan ste dan pitch extraction pada voice automat...
App dsp prak_8_ver_01-pemanfaatan ste dan pitch extraction pada voice automat...App dsp prak_8_ver_01-pemanfaatan ste dan pitch extraction pada voice automat...
App dsp prak_8_ver_01-pemanfaatan ste dan pitch extraction pada voice automat...
 
Tugas2 20914009
Tugas2 20914009Tugas2 20914009
Tugas2 20914009
 
Uts siskom-2005
Uts siskom-2005Uts siskom-2005
Uts siskom-2005
 
8 Kuantisasi
8 Kuantisasi8 Kuantisasi
8 Kuantisasi
 
Modulator
ModulatorModulator
Modulator
 
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptx
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptxOperasi_Ketetanggaan_Piksel.pptx
Operasi_Ketetanggaan_Piksel.pptx
 
Bab7 new
Bab7     newBab7     new
Bab7 new
 
Tugas2 20914009
Tugas2 20914009Tugas2 20914009
Tugas2 20914009
 
Tugas 5 matlab
Tugas 5 matlab Tugas 5 matlab
Tugas 5 matlab
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
tugas matematika
tugas matematikatugas matematika
tugas matematika
 
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
Bab 5. Aplikasi Turunan ( Kalkulus 1 )
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
 
PENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASIPENERAPAN DIFFERENSIASI
PENERAPAN DIFFERENSIASI
 
Grafik 3 d (1)
Grafik 3 d (1)Grafik 3 d (1)
Grafik 3 d (1)
 
Papercoding Final
Papercoding FinalPapercoding Final
Papercoding Final
 
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptxPOWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
POWER_POINT_PRESENTASI_STATISTIKA_DISTRI.pptx
 

More from Tri Budi Santoso

Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09
Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09
Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09Tri Budi Santoso
 
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-bTri Budi Santoso
 
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariantModul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariantTri Budi Santoso
 
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020Tri Budi Santoso
 
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04Tri Budi Santoso
 
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14Tri Budi Santoso
 
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...Tri Budi Santoso
 

More from Tri Budi Santoso (7)

Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09
Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09
Modul ajar tb_bab00_ver01_2020_09_09
 
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-bBuku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-b
Buku speech processing_subp_pengklasteran-fitur-sinyal-wicara-b
 
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariantModul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
Modul ajar dsp_2020-bab_4_sistem linear time invariant
 
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
Modul ajar dsp_2020-bab_3-review filter analog-ver2020
 
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04
Modul ajar dsp_bab_9_design iir filter_2020_04
 
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
Modul ajar dsp_bab_8_design_filter_fir_2020_04_14
 
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...
Ambient Noise Measurement and Characterization of Underwater Acoustic Channel...
 

Recently uploaded

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxsiswoST
 

Recently uploaded (8)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptxmateri pengendalian proyek konstruksi.pptx
materi pengendalian proyek konstruksi.pptx
 

Buku speech processing_subp_envelopespectral-sinyal-wicara

  • 1. PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara 1 Pengolahan Informasi Wicara Bab: Analisa Envelope pada Spectrum Sinyal Sinyal Wicara Sub: Kegiatan Pembelajaran di Lab Analisa Envelope pada Spectrum Sinyal Sinyal Wicara Pada kegiatan di laboratorium ini kita akan melakukan analisa envelope spectral sinyal wicara menggunakan standar pengolahan sinyal wicara yang memenuhi persyaratan Linear dan Time Invariant seperti yang telah dibicarakan di dalam teori pada Bab xxx. Untuk melakukan proses secara keseluruhan akan memakan waktu, untuk itu perlu dilakukan penyederhanaan dengan melakukan simulasi tanpa harus mengorbankan pemahaman pada konsep system yang sesungguhnya. Ada dua model analisa envelope spectral sinyal wicara yang kita buat pada kegiatan lab ini, yaitu berbasis Metode Cepstrum dan berbasis Metode Linear Predictive Code (LPC). P.1.1. Analisa Cepstrum Sinyal Wicara Pemodelan dimulai dengan mengacu pada diagram blok pada Gambar xxx, pada bagian teori. Pada gambar sudah jelas langkah-langkah apa yang seharusnya dilakukan. Pemodelan dapat disusun dengan pembuatan program sbb: 1. Lakukan proses pengambilan sinyal wicara dari file yang sudah anda buat tsb, dan gambarkan hasilnya. Untuk menyesuaikan dengan standar pengolahan wicara, anda lakukan proses resampling. Tetapi jika anda merasa tidak terlalu urgent, anda dapat melakukannya tanpa proses resample. Karena file yang anda ambil terdiri dari 2 kolom (berbentuk matrix), maka anda cukup ambil salah satu kolom saja, agar proses bisa berjalan dengan benar. %File Name:Listing_9_1.m close all; clear all;clc; [y,Fs]=wavread('file_a.wav'); y01=y(:,1);
  • 2. PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara 2 2. Lakukan proses resampling agar anda yakin bahwa frekuensi sampling yang anda gunakan adalah 16000 Hz. %Proses resampling: %------------------ fs1=16000; x=resample(y01,fs1,Fs); 3. Agar anda dapat mengetahui kondisi asli dari sinyal wicara yang akan anda gunakan, akan sebagai objek percobaan, maka tampilkan sinyal asli tsb. figure(1);plot(y01); Gambar 1. Sinyal file_a.wav 4. Dari gambar tersebut anda dapat memilih sampel ke 5001 sampai 5361 untuk diamati. Karena anda sudah menetapkan satu frame berukuran N=320, dan melakukan windowing dengan fungsi window Hamming. Untuk itu anda dapat menyusun program sbb: frameLength = 20; nsample = round(frameLength * fs1 / 1000); window = eval(sprintf('%s(nsample)','hamming')); pos = 5001; frame = x(pos:pos+nsample-1); time=(0:length(frame)-1)/fs1; frameW = frame .* window; 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 x 10 4 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0.3 0.4
  • 3. PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara 3 figure(); subplot(2,1,1); plot(time,frame); legend('Waveform'); xlabel('Time (s)'); ylabel('Amplitude'); subplot(2,1,2); plot(time,frameW); legend('Windowed Waveform'); xlabel('Time (s)'); ylabel('Amplitude'); Gambar 2. Perbandingan 1 frame sinyal sebelum dan sesudah windowing 5. Lakukan proses transformasi ke domain frekuensi dengan memanfaatkan library fft pada Matlab. Y = fft(frameW, nsample); hz8000=8000*length(Y)/fs1; 6. Dapatkan nilai absolute dari hasil fft, dan lanjutkan dengan perubahan skala dari linear menjadi logarithmic sesuai dengan konsep dasar penghitungan power spectral density (PSD) estimate. f=(0:hz8000)*fs1/length(Y); dbY10K = 20*log10(abs(Y(1:length(f)))+eps); 7. Lakukan proses ifft dan jangan lupa anda ubah ke benttuk absolut sebelum anda tampilkan. Tampilan gambar yang anda peroleh adalah nilai quefrency dari sinyal wicara. logY = log(abs(Y)); Cepstrum=ifft(logY); Cepstrum10K = (Cepstrum(1:length(f))); 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 Time (s) Amplitude Waveform 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 Time (s) Amplitude Windowed Waveform
  • 4. PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara 4 figure(); subplot(2,1,1); plot(f,dbY10K); legend('Spectrum'); xlabel('Frequency (Hz)'); ylabel('Magnitude(dB)'); subplot(2,1,2); plot(Cepstrum10K(2:end)); legend('Cepstrum'); xlabel('Quefrequency (s)'); ylabel('Level'); Gambar 3. Tampilan Spectrum dan Cepstrum P.1.2. Analisa Envelope Spectral dengan Metode Ceptrum Pada Sub Bab ini anda akan melanjutkan proses Pengolahan Metode Cepstrum untuk mendapatkan gambaran envelope spectral dari sinyal wicara. 1. Langkah 1 sampai dengan langkah 6 sama seperti sebelumnya,sampai dengan anda mendapatkan nilai spectrum sinyal wicara %File Name:Listing_9_1.m close all; clear all;clc; [y,Fs]=wavread('file_a.wav'); y01=y(:,1); figure(1);plot(y01); xlabel('Sampel ke-n');ylabel('level tegangan (volt)'); %Proses resampling: 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 -100 -50 0 50 Frequency (Hz) Magnitude(dB) Spectrum 0 20 40 60 80 100 120 140 160 -0.5 0 0.5 1 1.5 Quefrequency (s) Level Cepstrum
  • 5. PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara 5 %------------------ fs1=16000; x=resample(y01,fs1,Fs); frameLength = 20; nsample = round(frameLength * fs1 / 1000); window = eval(sprintf('%s(nsample)','hamming')); pos = 5001; frame = x(pos:pos+nsample-1); time=(0:length(frame)-1)/fs1; frameW = frame .* window; Y = fft(frameW, nsample); hz8000=8000*length(Y)/fs1; f=(0:hz8000)*fs1/length(Y); dbY10K = 20*log10(abs(Y(1:length(f)))+eps); 2. Lanjutkan dengan sedikitmodifikasi pada nama variable, sebetulnya dalam hal ini anda tidak harus melakukan perubahan tersebut kalau anda sudah terbiasa dengan pengolahan sinyal wicara. Tetapi sebagai langkah awal, sebaiknya anda ikuti prosedur sederhana berikut. logY = log(abs(Y)); C=ifft(logY); 3. Ambil 10 nilai pertama dari quefrency anda, langkah ini merupakan proses Lifter Window , dalam program ini kita beri nama truncated Number 10. Di belakangnya kita tetapkan dengan nilai nol. Dan bandingkan antara bentuk Cepstrum dengan Truncated 10 yang telah anda buat. %Truncuted Number 10: %-------------------- C10K = (C(1:length(f))); t_C10K = 1:length(f); thisC = C; trunNo = 10; trunFn10 = zeros(length(f),1); trunFn10 (1:10) = 1; thisC(trunNo:end-trunNo) = 0; figure(2); plot(t_C10K,abs(C10K'),'b',t_C10K,trunFn10','r-','linewidth',2); xlabel('Quefrency');ylabel('Level');title('Truncuted Number 10'); legend('Spectrum','Truncated Cepstrum'); 4. Kembali anda lakukan transformasi ke domain frekuensi dengan memanfaatkan fft. Amati bentuk yang dihasilkan, mungkin anda penasaran sebab tidak sesuai dengan konsep di dalam teori bahwa cepstrum yang dihasilkan berbeda jauh dengan psd. iC = exp(real(fft(thisC))); dbiC10K10 = 20*log10(abs(iC(1:length(f)))+eps);
  • 6. PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara 6 figure(3); plot(f,dbY10K','b',f,dbiC10K10','r-','linewidth',2); xlabel('Frequency (Hz)');ylabel('Magnitude (dB)');title('Truncuted Number 10'); legend('Spectrum','Truncated Cepstrum'); Gambar 4. Perbandingan Cepstrum dan Lifter Window 10 sampel (truncated Number 10) Gambar 5. Perbandingan Spectrum FFT dan Envelope Spectrum pada truncated Number 10 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Quefrency Level Truncuted Number 10 Spectrum Truncated Cepstrum 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 -70 -60 -50 -40 -30 -20 -10 0 10 20 Frequency (Hz) Magnitude(dB) Truncuted Number 10 Spectrum Truncated Cepstrum
  • 7. PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara 7 5. Lakukan langkah 3 dan 4 untuk nilai Truncated Number 30 dan Truncated Number 80. %Truncuted Number 30: %-------------------- thisC = C; trunNo = 30; trunFn30 = zeros(length(f),1); trunFn30 (1:30) = 1; thisC(trunNo:end-trunNo) = 0; iC = exp(real(fft(thisC))); dbiC10K30 = 20*log10(abs(iC(1:length(f)))+eps); figure(4); plot(t_C10K,abs(C10K'),'b',t_C10K,trunFn30','r-','linewidth',2); xlabel('Quefrency');ylabel('Level');title('Truncuted Number 30'); legend('Spectrum','Truncated Cepstrum'); figure(5); plot(f,dbY10K','b',f,dbiC10K30','r-','linewidth',2); xlabel('Frequency (Hz)');ylabel('Magnitude (dB)');title('Truncuted Number 30'); legend('Spectrum','Truncated Cepstrum'); %Truncuted Number 80: %-------------------- thisC = C; trunNo = 80; trunFn80 = zeros(length(f),1); trunFn80 (1:80) = 1; thisC(trunNo:end-trunNo) = 0; iC = exp(real(fft(thisC))); dbiC10K80 = 20*log10(abs(iC(1:length(f)))+eps); figure(6); plot(t_C10K,abs(C10K'),'b',t_C10K,trunFn80','r-','linewidth',2); xlabel('Quefrency');ylabel('Level');title('Truncuted Number 80'); legend('Spectrum','Truncated Cepstrum'); figure(7); plot(f,dbY10K','b',f,dbiC10K80','r-','linewidth',2); xlabel('Frequency (Hz)');ylabel('Magnitude (dB)');title('Truncuted Number 80'); legend('Spectrum','Truncated Cepstrum'); P.1.3. Analisa Envelope Spectral dengan Metode LPC Dalam hal ini sebaiknya anda melihat kembali bagian teori pada LPC Analysis, dan untuk selanjutnya dapat anda ikuti langkah-langkah percobaan sbb. 1. Diawali dengan cara yang mirip dengan langkah 1 sampai dengan 4 pada PercobaanP.1.1, dan sedikit modifikasi pada program anda.
  • 8. PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara 8 %File Name: LPC_Analysis02a.m %Untuk Envelope Spectral Development %Menggnakan metode: Linear Prediction and Autoregressive Modeling close all;clc;clear all; %Mencoba dengan 'file_a.wav' [y,Fs]=wavread('file_a.wav'); y_1=y(:,1); %Proses resampling: %------------------ fs1=16000; x=resample(y_1,fs1,Fs); figure(1);plot(x); frameLength = 20; nsample = round(frameLength * fs1 / 1000); window = eval(sprintf('%s(nsample)','hamming')); pos = 5001; frame = x(pos:pos+nsample-1); time=(0:length(frame)-1)/fs1; frameW = frame .* window; 2. Tetapkan sebuah low pass filter filter FIR, kali ini dengan orde N = 64, tetapkan nilai w = 0,5 (sekitar 4 kHz pada frekuensi real). Selanjutnya anda filter sinyal yang sudah dalam bentuk frame terwindow. b = fir1(64, .5); [d,p0] = lpc(b,7); x_1 = filter(1,d,frameW); 3. Manfaatkan model Auto Regressive (AR) untuk mendapatkan koefisien lpc anda, dalam hal ini dengan menyelsaikan persamaan Yule-Walker. Dalam hal ini kita dapat memperoleh nilai parameter untuk suatu all-pole filter yang akan dihasilkan oleh sinyal wicara dengan proses AR. Dalam penyelesaian persaan Yule-Walker equations, perlu dilakukan langkah autokorelasi pada sinyal tersampel tersebut dan dikombinasikan dengan algoritma Levinson. Proses yang panjang ARYULE (aryule.m). %Autoregressive dg Yule walter Method [d1_1,p1_1] = aryule(x_1,7); 4. Perbandingan domain envelope spectral sinyal wicara kali ini kita lakukan dengan memanfaatkan fungsi periodogram untuk sinyal asli, dan dengan memanfaatkan fungsi freqz pada nilai-nilai koefisien lpc yang sudah diperoleh. Langkah ini diambil untuk
  • 9. PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara 9 menyederhanakan proses secara keseluruhan, tetapi dengan tetap mempertahankan kualitas hasil estimasi envelope spectral yang akan diperoleh. %Membandingkan AR Model dengan AR Signal [H1_1,w1_1] = freqz(sqrt(p1_1),d1_1); figure(); periodogram(x_1); hold on hp = plot((w1_1/pi),20*log10(2*abs(H1_1)/(2*pi)),'r--','linewidth',2); % Scale to make one-sided PSD %%hp.LineWidth = 2; xlabel('Normalized frequency (times pi rad/sample)') ylabel('Power Spectral(dB/rad/sample)') legend('PSD estimate of x','PSD of model output') Gambar 6. Perbandingan Spectrum asal dan Envelope dengan metode LPC Mungkin muncul pertanyaan pada diri anda, kenapa pada percobaan ini dilakukan berbeda dengan cara yang telah dilakukan pada metode Cepstrum. Hal ini sengaja dilakukan di sini untuk memberikan gambaran bahwa ada banyak cara di dalam melakukan analisa envelope sinyal wicara, dan sampai sekarang semua metode ini diakui sebagai metode yang cukup valid, walaupun mungkin memberikan hasil yang sedikit berbeda. Satu hal yang harus anaa pegang 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 -100 -80 -60 -40 -20 0 20 Normalized frequency (  rad/sample) PowerSpectral(dB/rad/sample) Periodogram Power Spectral Density Estimate PSD estimate of x PSD of model output
  • 10. PraktikumAnalisa Envelope pada SpectrumSinyal Sinyal Wicara 10 adalah bahwa secara logika proses yang dilakukan telah benar, dan fitur-fitur utama yang diperoleh telah memenuhi standar pengolahan yang benar pula.