3. Asal-usul
Metode penelitian kualitatif muncul sebagai cara
baru memandang realitas/ fenomena/ gejala.
Realitas / fenomena/ gejala dipandang sebagai
sesuatu yang utuh (holistik), kompleks, dinamis,
dan penuh makna.
Sebelum itu, suatu realitas/ fenomena/ gejala,
dipandang sebagai sesuatu yang bersifat
tunggal, statis, dan konkrit (pasti). Metode
penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif,
dan paradigmanya disebut positivisme. Oleh
karena itu, paradigma untuk metode penelitian
kualitatif juga disebut paradigma
postpositivisme.
4. Dasanama
Metode penelitian kualitatif juga sering disebut
metode penelitian naturalistik, karena dilakukan
pada kondisi yang alamiah (natural setting).
Metode penelitian kualitatif juga disebut sebagai
metode etnografi, karena pada awalnya lebih
banyak digunakanb untuk penelitian bidang
antropologi budaya.
Disebut metode kualitatif, karena data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif
5. Definisi
Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek alamiah (lawannya:
eksperimen) yang memerankan peneliti
sebagai instrumen kunci.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan).
Analisis data bersifat induktif.
Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna daripada generalisasi.
6. Objek penelitian
Objek penelitian kualitatif adalah objek yang
alamiah. Yakni objek apa adanya, yang tidak
dimanipulasi oleh peneliti. Maksudnya, kondisi
objek ketika peneliti memasuki objek, selama
bersama objek, dan setelah keluar dari objek,
relatif tidak berubah.
Berbeda dengan penelitian eksperimen, yang
dilakukan di laboratorium (objek buatan), dan peneliti
memanipulasi terhadap variabel, sehingga sering
terjadi bias antara hasil penelitian (lab) dengan
keadaan senyatanya.
7. Instrumen penelitian
Penelitian kualitatif pada dasarnya tidak
menggunakan instrumen penelitian seperti
halnya penelitian kuantitatif, seperti: test,
angket, quesioner/wawancara terstruktur, dan
instrumen satandar lainnya.
Instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu
sendiri (human instrument). Oleh karena itu
peneliti (sbg instrumen) harus membekali diri
dengan ilmu pengetahuan (teori) yang luas,
agar mampu bertanya, menganalisis, memotret,
dan mengkonstruksi objek penelitian menjadi
lebih jelas dan bermakna.
8. Data penelitian kualitatif
Data penelitian kualitatif adalah data yang
pasti, atau yang sebenarnya terjadi. Bukan
data yang sekedar terlihat, terucap, tetapi
juga makna yang ada di balik yang
terucap atau terlihat.
Yang terlihat ‘menangis’; tetapi untuk
memastikan apakah itu karena sedih,
gembira, atau lainnya, perlu menggali
beberapa sumber (trianggulasi) sampai
memperoleh kepastian.
9. Pengumpulan dan analisis data
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif tidak perlu
dipandu dengan teori. Penelitian kualitatif dipandu oleh
fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Oleh karena itu
analisis datanya bersifat induktif, yaitu (bukan
berdasarkan teori tetapi) berdasarkan fakta-fakta yang
ditemukan, kemudian dikonstruksi menjadi suatu
hipotesis atau teori.
Analisis data dalam penelitian kualitatif sudah dilakukan
sejak penyusunan proposal penelitian, selama
pengumpulan data di lapangan hingga memperoleh
seluruh data.
Catatan: dalam penelitian kuantitatif, analisis dilakukan untuk
menguji hipotesis. “The main strength of this technique is in
hypothesis generation and not testing” (David Klien, 1985)
10. Apa yang dicari dalam penelitian
kualitatif
Metode kualitatif digunakan untuk memperoleh
data yang mendalam, atau data yang
sebenarnya. Data yang sebenarnya adalah data
yang mengandung makna, yaitu suatu nilai yang
terkandung dalam data yang tampak. Jadi yang
dicari bukan generalisasi, melainkan makna.
Generalisasi dalam penelitian kualitatif lebih
bersifat transferability, artinya dapat digunakan
untuk kasus-kasus yang memiliki karakteristik
serupa. Ini tentu sangat berbeda dengan
generalisasi dalam penelitian kuantitatif.
11. BEDA KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
Perbedaan di antara keduanya bukan pada yang
satu menggunakan angka (statistik) dan yang
lain tidak. Penelitian kualitatif juga dapat
menggunakan angka atau teknik statistik untuk
penyajian data dan analisis.
Perbedaan di antara keduanya terletak pada 3
hal, yaitu: perbedaan aksioma, proses
penelitian, dan karakterisitik penelitian.
12. (1) PERBEDAAN AKSIOMA
Aksioma adalah pandangan dasar.
Aksioma dalam penelitian kuantitatif dan
kualitatif meliputi aksioma tentang:
realitas, hubungan peneliti dengan yang
diteliti, hubungan variabel, kemungkinan
generalisasi, dan peranan nilai.
14. Metode Kuantitatif Metode Kualitatif
Aksioma Dasar
Sifat realitas
Hubungan peneliti
dengan
yang diteliti
Hubungan variabel
Kemungkinan
generalisasi
Peranan nilai
Tunggal, konkrit,
teramati
independen
Kausal
(sebab-akibat)
Cenderung
Membuat
generalisasi
Cenderung bebas
nilai
Ganda, holistik,
Dinamis, hasil kons
truksi & pemahaman
Interaktif, tidak
dapat dipisahkan
Timbal balik/
interaktif
Transferability
(hanya mungkin dlm
ikatan konteks dan
Waktu)
Terikat nilai
15. Sifat Realitas
Metode kuantitatif
Realitas, gejala, atau objek
penelitian dipandang sbg
sesuatu yg konkrit; dapat
diamati dg panca indera; dpt
dikategorikan mnrt jenis,
bentuk, warna, dan perilaku;
tidak berubah dan dpt
diverivikasi.
Jadi, peneliti dpt menentukan
hanya beberapa variabel saja
dari objek penelitiannya, dan
membuat instrumen untuk
mengukurnya. Ibarat meneliti
sebuah mobil, peneliti dpt
meneliti mesinnya saja, atau
bodynya saja.
Metode kualitatif
Realitas atau objek dipandang
sbg sesuatu yang dinamis;
hasil konstruksi pemikiran;
dan utuh (holistik) atau suatu
kesatuan yg tak dpt
dipisahkan. Peneliti dapat
melihat scr parsial dan
dipecah menjadi beberapa
variabel. Ibarat meneliti
sebuah mobil, peneliti harus
meneliti semua komponen dan
hubungan antar komponen
serta kinerja ketika mobil
dijalankan.
Realitas tidak hanya yang
tampak, tetapi juga di balik
yang tampak
16. Hubungan Peneliti dan Yang diteliti
Dlm penelitian kuantitatif
Hubungan bersifat
independen; dg
menggunakan kuesioner
dlm pengumpulan data,
peneliti hampir tidak
mengenal siapa yang
diteliti atau responden
yang memberikan data
Dlm penelitian kualitatif
Hubungan bersifat
interaktif; peneliti
berperan sebagai
instrumen penelitian
(human instrument); dg
teknik wawancara
medalam (in depth
interview) dan observasi
berperan serta (participant
observation), peneliti hrs
berinteraksi dengan
sumber data; peneliti hrs
mengenal betul orang
yang menberikan data.
17. Hubungan antar variabel
Dlm penelitian kuantitatif
Hubungan variabel bersifat
sebab-akibat (kausal), shg
hrs ada variabel
independen dan dependen,
lalu dicari seberapa
pengaruh variabel
independen terhadap
dependen. Sekedar contoh:
pengaruh iklan
(independen) thd nilai
penjualan (dependen):
semakin banyak iklan
ditayangkan maka semakin
banyak nilai penjualan
Dlm penelitian kualitatif
Hubungan variabel bersifat
interaktif atau saling
mempengaruhi (reciprocal),
sehingga tidak jelas mana
variabel yang independen
dan yang dependen. Dalam
contoh iklan dan nilai
penjualan, bukan hanya
semakin banyak iklan
semakin tinggi nilai
penjualan, tetapi juga
sebaliknya, yaitu semakin
tinggi nilai penjualan akan
semakin tinggi alokasi dana
untuk iklan.
18. Kemungkinan Generalisasi
Dlm penelitian
kuantitatif
Lebih menekankan
keluasan informasi
daripada kedalaman; krn
itu cocok untuk penelitian
dg populasi yang luas dan
variabel terbatas; sampel
diambil dari populasi dg
teknik random (probability
sampling); generalisasi
atau kesimpulan diambil
sampel tersebut yg
dianggap mewakili
populasi.
Dlm penelitian kualitatif
Lebih menekankan pada
kedalaman informasi
(sampai ke tingkat
makna) daripada keluasan
informasi. Makna ada di
balik yang tampak. Jadi
tidak membuat
generalisasi.
Generalisasi dlm
penelitian kualitatif
disebut transferability
(keteralihan), maksudnya,
dpt diterapkan untuk
kasus dan kondisi yang
serupa di lokus yang
berbeda
21. Peranan Nilai
Dalam pengumpulan data terjadi interaksi antara pengumpul
data dan sumber data. Dalam interaksi itu, baik pengumpul
maupun sumber memiliki latar belakang, pandangan, nilai-nilai,
kepentingan, dan persepsi yang berbeda-beda, sehingga dalam
pengumpulan data, analisis, dan pelaporan akan terikat oleh nilai
masing-masing.
Dlm penelitian
kuantitatif
Cenderung bebas nilai
Dlm penelitian
kualitatif
Terikat nilai
22. (2) PERBEDAAN PROSES
PENELITIAN:
PROSES PENELITIAN KUALNTITATIF BERSIFAT LINIER, SEDANGKAN
PROSES PENELITIAN KUALITATIF BERSIFAT SIRKULER
Sebuah penelitian itu pada prinsipnya
adalah untuk menjawab masalah.
Masalah adalah penyimpangan dari apa yg
seharusnya dengan apa yang terjadi
sesungguhnya; penyimpangan antara
aturan dengan pelaksanaan;
penyimpangan antara teori dan praktik,
perencanaan dan pelaksanaan, dsb.
23. Proses Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif bertolak dari studi
pendahuluan (preliminary study) untuk
menetapkan masalah.
Studi pendahuluan thd objek penelitian,
yaitu menggali fakta-fakta empiris.
Untuk itu peneliti harus menguasai teori-
teori melalui membaca berbagai referensi.
Masalah harus dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya.
24. Proses Penelitian Kuantitatif
Untuk menjawab masalah yg sifatnya sementara
(berhipotesis) peneliti perlu membaca referensi
teoritis yg relevan dengan masalah. Temuan
oleh peneliti pendahulu yg relevan juga dpt
digunakan sbg bahan untuk menjawab
sementara thd rumusan masalah penelitian.
Jawaban atas rumusan masalah yang baru
didasarkan pada teori yang didukung oleh hasil
penelitian yg relevan dan belum ada pembuktian
empiris tersebut, disebut hipotesis.
25. Proses Penelitian Kuantitatif
Untuk menguji hipotesis peneliti memilih
metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang
sesuai.
Metode yg dpt digunakan dlm penelitian kuantitatif
adalah metode survey, ex post facto, experimen,
evaluasi, action research, policy research.
Dg metode yg dipilih tsb, peneliti menyusun instrumen
penelitian untuk mengumpulkan data, berupa test,
angket/kuesioner, dll. Sebelum digunakan harus diuji
validitas dan reliabilitasnya.
Setelah data terkumpul, lalu dianalisis untuk menjawab
rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan
dengan teknik statistik.
26. Proses Penelitian Kuantitatif
Kesimpulan (penelitian) merupakan jawaban
atas rumusan masalah.
Proses penelitian kuantitatif di atas bersifat
linier: langkah2nya jelas mulai dari rumusan
masalah berteori berhipotesis
pengump[ulan data analisis data menarik
kesimpulan dan memberikan saran.
Penggunaan konsep, teori, yg relevan dan hasil
penelitian untuk menyusun hipotesis merupakan
aspek logika (logico-hypothetico); Pemilihan
metode, penyusunan instrumen, pengumpulan
data dan analisisnya merupakan aspek
metodologi untuk memverivikasi hipotesis.
27. Sumber Masalah
1. Empiris
2. Teoritis
Rumusan
Masalah
Konsep & Teori
Yamg relevan
Penemuan
Yang relevan
Kesimpulan
Pengajuan
Hipotesis
Penemuan
Praduga terhadap
hub antar variabael
Metode/
Strategi
Pendekatan
penelitian
Susun
instrumen
penelitian
Penggunaan Aspek Logika untuk merumuskan Hipotesis
Penggunaan Aspek Metodologi untuk menguji Hipotesis yang diajukan
28. Proses Penelitian Kualitatif I:
pengumpulan data
Bogdan mengibaratkan penelitian kualitatif seperti orang
piknik. Ia tahu objek yang dituju, tapi belum tahu pasti
apa saja yang ada di objek itu. Ia baru tahu setelah
memasuki objek: dg membaca informasi tulis, gambar-2,
berfikir, melihat objek dan aktivitas orang yag ada di
sana, melakukan wawancara, dll.
Jadi, peneliti dapat langsung memasuki objek penelitian,
meskipun belum memiliki masalah dan tujuan yang jelas.
Setelah memasuki objek, peneliti dapat mengamati
segala sesuatu yang ada di objek itu. Lalu
mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasa, dan
ditanyakan. Mereka baru mengenali serba sepintas. Data
yang diperoleh cukup banyak, bervariasi, dan belum
tersusun
29. Tahap selanjutnya peneliti mereduksi
segala informasi yang diperoleh di tahap
pertama, dan difokuskan pada masalah
tertentu.
Reduksi berarti menyortir data, untuk
memilih data yang menarik, penting,
berguna, dan baru. Data yang terpilih ini
dikelompokkan ke dalam beberapa
katagori yang ditetapkan sebagai fokus
penelitian.
Proses Penelitian Kualitatif II:
reduksi/fokusing
30. Fokus diurai secara rinci. Kalau fokus itu
ibarat pohon dan cabang, maka seleksi itu
sudah sampai ke ranting, daun, dan
buahnya.
Setelah diurai dan dianalisis secara
mendalam, peneliti dapat menetapkan
tema dengan cara mengkonstruksi data
menjadi susunan bangunan pengetahuan,
hipotesis, atau ilmu baru
Proses Penelitian Kualitatif III:
seleksi
31. Bukan sekedar menghasilkan data atau
informasi yang sulit dicari dengan metode
kuantitatif, tetapi juuga harus
menghasilkan informasi yang bermakna,
bahkan hipotesis atau ilmu baru yang
berguna untuk mengatasi masalah dan
meningkatkan taraf hidup manusia
Proses Penelitian Kualitatif IV:
hasil penelitian
32. Proses pengumpulan data dan informasi setiap
tahapan (deskripsi, reduksi, seleksi) dilakukan secara
sirkuler, berulang, dengan berbagai cara dan dari
berbagai sumber.
1. Setelah sampai di lapangan peneliti berpikir apa yang akan
ditanyakan;
2. Setelah menemukan pertanyaan, kemudian bertanya, kepada
orang2 yang beada di objek tersebut.
3. Kemudian peneliti menganalisis jawaban mereka;
4. Kemudian menyusun kesimpulan
5. Kemudian membuat pencandraan kembali atas kesimpulan
yang dibuat
6. Untuk memastikan kesimpulan itu kredibel atau tidak, peneliti
kembali ke lapangan, menanyakan kepada sumber yang
berbeda tetapi tujuannya sama.
Proses Penelitian Kualitatif
33.
34. TAHAP DESKRIPSI
Memasuki konteks
sosial: tempat, aktor,
aktivitas
TAHAP REDUKSI
Menentukan fokus:
memilih diantara yg
telah dideskripsi
TAHAP SELEKSI
Mengurai fokusmenjadi
komponen yang lebih
rinci.