SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing
Tinggi Tahun 2017-2042
Pemerintah Kota Tebing Tinggi
“Pembangunan Kependudukan yang Berkualitas, Berkemajuan, dan Berkelanjutan dalam
Mendukung Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa dan Perdagangan”
Latar Belakang Penyusunan GDPK Kota Tebing Tinggi
Tantangan Pembangunan
Kependudukan Kota Tebing Tinggi
Pengendalian dan Pertumbuhan
Penduduk Seimbang
Forecasting Kebijakan Penduduk yang
Diinginkan 2042
Optimalisasi Kebijakan Pemanfaatan
Bonus Demografi
1
Visi Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun
2017-2042
“Pembangunan Kependudukan yang Berkualitas, Berkemajuan,
dan Berkelanjutan dalam Mendukung Kota Tebing Tinggi
sebagai Kota Jasa dan Perdagangan”
2
Misi Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi
Tahun 2017-2042
Pembangunan Kependudukan
Berkualitas
Menempatkan aspek kebijakan
kependudukan sebagai titik
sentral pembangunan yang
mengintegrasikan kebijakan
kependudukan kedalam
kebijakan pembangunan
ekonomi, sosial, budaya, dan
lingkungan hidup.
Pembangunan Kependudukan
Berkemajuan
Menempatkan aspek kebijakan
penyesuaian pembangunan
kependudukan sesuai dengan
tantangan lokal, nasional, dan
internasional dengan
menitikberatkan pada
pengembangan sumber daya
yang unggul untuk masa
depan.
Pembangunan Kependudukan
Berkelanjutan
Menempatkan aspek
keberlanjutan dalam
pembangunan kependudukan
yang memperhatikan hasil
pembangunan yang dapat
mendistribusikan keadilan bagi
generasi sekarang dan
generasi yang akan datang
3
Kerangka Penyusunan GDPK Kota Tebing Tinggi
Kondisi
Kependudukan
Saat Ini
Kondisi
Kependudukan
yang Diinginkan
Pokok-Pokok
Pembangunan
Kependudukan
Road Map
Pembangungunan
Kependudukan
Berdasarkan UU 52 Tahun 2009 Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dan
Perpres No. 153 Tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan
4
Kondisi Kependudukan Kota Tebing Tinggi Saat
Ini
2.40%
0.71%
1.52%
0.00%
0.50%
1.00%
1.50%
2.00%
2.50%
3.00%
1980-1990 1990-2000 2000-2010
Dalam rentang waktu tahun 1980-2010 terjadi
peningkatan jumlah penduduk yang cukup
pesat di Kota Tebing Tinggi. Hal itu dapat
dilihat dari laju pertumbuhan penduduk Kota
Tebing Tinggi pada tahun 1990 – 2010 sebesar
0,71 persen. Sementara pada tahun 2000 –
2010 laju pertumbuhan penduduk meningkat
dari dasarwasa sebelumnya yakni sebesar 1,52
persen.
Pertumbuhan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 1980 – 2010
(Berdasarkan Sensus Penduduk)
5
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010
rasio jenis kelamin – perbandingan penduduk
laki-laki dengan perempuan di Kota Tebing
Tinggi adalah 98 persen. Ini dapat diartikan
dari setiap 100 perempuan terdapat 98 laki-
laki. Rasio jenis kelamin di Kota Tebing Tinggi
mendekati nilai ideal karena mendekati 100
persen. Namun dalam perkembangannya,
terjadi penurunan rasio jenis kelamin dan
terendah di tahun 2015 yaitu 97 persen. Akan
tetapi, pada tahun 2016 dan 2017 rasio jenis
kelamin meningkat kembali menjadi 97, 84
persen dan 97.63 persen.
98%
97.91% 97.93%
97.74% 97.67%
97%
97.84%
97.63%
96%
97%
97%
97%
97%
97%
98%
98%
98%
98%
135,000
140,000
145,000
150,000
155,000
160,000
165,000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penduduk Kota Tebing Tinggi Rasio Jenis Kelamin Kota Tebing Tinggi
6
Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2010-2017
Kota Tebing Tinggi memiliki rasio ketergantungan
59,62 persen di tahun 2010. Nilai dari rasio
menunjukkan bahwa 100 penduduk produktif di
Kota Tebing Tinggi menanggung 59 – 60 penduduk
usia non-produktif. Rasio beban ketergantungan
tersebut mengalami penurunan yang cukup stabil
dalam delapan tahun terkahir – dimana pada tahun
2017, nilai rasio ketergantungan mencapai nilai
terendah dengan 49,33 persen. Tentu hal itu sejalan
dengan proyeksi demography devidend atau bonus
demografi yang akan terjadi pada tahun 2045 yang
mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar
dari pada penduduk usia non-produktif sehingga
dapat meningkatkan aktivitas ekonomi Kota Tebing
Tinggi.
59.62
50.92 50.86 49.98 49.74 49.52 49.33
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Rasio Beban Ketergantungan
7
Rasio Beban Ketergantungan Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2017
Jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke
atas) di Kota Tebing Tinggi mengalami
peningkatan pada periode tahun 2010 –
2017. Hal itu dapat di lihat pada grafik 2.4.
Jumlah penduduk lanjut usia di tahun 2010
adalah 9.517 jiwa atau 6,55 persen dari
seluruh jumlah penduduk Kota Tebing
Tinggi. Jumlah tersebut terus meningkat
sehinggga pada tahun 2015 mencapai 11.
858 jiwa dan tahun 2017 sudah 13.152 jiwa
atau sebesar 8.18 persen dari seluruh
penduduk.
6.55%
6.78% 6.85% 6.95%
7.28%
7.56%
7.85%
8.18%
0.00%
1.00%
2.00%
3.00%
4.00%
5.00%
6.00%
7.00%
8.00%
9.00%
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
14,000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penduduk Usia Lanjut Rasio Penduduk Usia Lanjut
8
Jumlah Penduduk Usia Lanjut dan Rasio Penduduk Usia Lanjut Tahun 2010-2017
Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2010-2017
7 – 12 13 – 15 16 – 18 19 – 24
2010 100.00 95.52 68.25 3.96
2011 99.11 95.26 58.21 5.44
2012 99.04 93.13 69.40 9.12
2013 99.87 93.13 69.40 9.12
2014 100.00 98.42 74.19 17.31
2015 100.00 96.86 80.12 16.34
2016 99.75 94.93 77.65 27.49
2017 99.27 96.90 72.72 22.88
Kelompok umur 16 – 18 tahun atau setara dengan SMA,
angka partisipasi sekolah masih relatif rendah. Hal itu jelas
terlihat pada tabel 2.2. dimana angka partisipasi sekolah
yang tertinggi di tahun 2015 dengan 80,12. Selanjutnya
pada tahun 2016 dan 2017 angka partisipasi sekolah pada
kelompok umur 16 -18 tahun menurun menjadi 77,65
persen dan 72,72 persen. Ini tentu menjadi kabar yang
kurang baik karena Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam
visi di sektor pendidikannya mewajibkan belajar 12 tahun
bagi seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi.
Sejalan dengan kelompok umur 16 – 18 tahun, kelompok
umur 19 – 24 atau setara dengan Perguruan Tinggi,
memiliki angka partisipasi yang juga rendah. Pada tahun
2010 angka partisipasi sekolah pada kelompok umur
tersebut hanya 3,96 persen. Tapi pada tahun-tahun
selanjutnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Pada tahun 2012 dan 2013 angkanya sudah 9.12 persen dan
di tahun 2017 sebesar 22,88 persen.
9
Angka Partisipasi Murni (APM) atau net enrollment
rate di jenjang SD menunjukan perkembangan yang
baik. Net enrollment rate terendah pada jenjang SD
hanya di tahun 2012 dengan angka 89,21 persen
selebihnya angka partisipasi murninya sudah stabil
mendekati 100 persen. Berbeda pada jenjang SD,
angka partisipasi murni untuk jenjang SMP
memerlukan perbaikan. Ini dapat dilihat dari angka
partisipasi murni jenjang SMP yang tidak
mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Pada tahun 2010 net enrollment ret 80,70 persen
namun pada tahun-tahun berikutnya angkanya
menurun menjadi 77.44 persen di tahun 2014 dan
meningkat sedikit di 2017 menjadi 83.89 persen.
Sementara itu, untuk Angka Partisipasi Kasar (APK)
atau gross enrollment rate pada semua jenjang
pendidikan di Kota Tebing Tinggi juga sudah
menunjukan perkembangan yang baik kecuali pada
tahun 2015. Untuk jenjang SD net enrollment rate
pada tahun 2015 adalah 95,52 persen, jenjang SMP
85,47 persen dan SMA 72,61 persen
SD SMP SMA SD SMP SMA
2010 103.74 80.70 75.21 125.33 115.64 115.26
2011 95.60 76.67 102.30 115.75 117.23 160.84
2012 89.21 78.93 106.33 114.76 127.32 115.44
2013 96.62 81.26 91.20 120.53 127.15 147.36
2014 99.68 77.44 69.65 127.15 128.67 159.46
2015 93.05 76.19 63.57 119.49 127.61 153.12
2016 108.69 103.08 104.21 95.52 85.47 72.61
2017 98.04 83.98 70.22 109.31 100.25 90.71
10
APM dan APK Tahun 2010 - 2017
3
22
18
16
21
5
27 27
18
25
8
2 2
4
7
0
5
10
15
20
25
30
2013 2014 2015 2016 2017
Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita Angka Kematian Ibu
Pada tahun 2013 di Kota Tebing Tinggi terdapat 5 kasus kematian balita. Angka tersebut mengalami peningkatan
pada tahun 2015 dengan 27 kasus dan menurun pada tahun 2016 menjadi 18 kasus. Namun di tahun 2017
angka kematian balita meningkat kembali menjadi 25 kasus.
Pada tahun 2013 terdapat 8 kasus kematian ibu. Jumlah itu menurun pada tahun 2014 dan 2015 yang hanya 2
kasus lalu meningkat kembali pada tahun 2016 dan 2017 menjadi 4 dan 7 kasus.
11
AK Bayi, AK Balita, AKI Tahun 2013-2017
18
9
9
13
18
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
2013
2014
2015
2016
2017
Jumlah Balita Gizi Buruk
Pada tahun 2013 terdapat 18 balita gizi buruk. Jumlah kasus gizi buruk ini berkurang pada tahun
2014 dan 2015 menjadi 9 balita gizi guruk. Namun pada tahun berikutnya yaitu di tahun 2016, kasus
gizi buruk meningkat menjadi 13 kasus dan meningkat kembali pada tahun 2017 dengan 18 kasus
balita gizi buruk.
12
Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2013-2017
69.96
70.84
71.34
71.85
72.13 72.18
73.58
73.9
67
68
69
70
71
72
73
74
75
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Angka Harapan Hidup Kota Tebing Tinggi
Angka Harapan Hidup di Kota Tebing Tinggi sepanjang periode tahun 2010 – 2017 mengalami peningkatan
secara signifikan. Di tahun 2010 angka harapan hidup 2010 adalah 69,96 persen. Angka tersebut naik pada
tahun 2014 menjadi 71,85 persen lalu meningkat kembali pada tahun 2017 menjadi 73,90 persen
13
Angka Harapan Hidup Tahun 2010-2017
16,850,756.63
17,606,041.77
18,332,850.03
19,168,156.08
19,922,297.03
20,623,345.29
21,401,550.46
22,251,504.28
0.00 5,000,000.00 10,000,000.00 15,000,000.00 20,000,000.00 25,000,000.00
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
Pendapatan Per Kapita Kota Tebing Tinggi (Dalam Rupiah)
Setiap penduduk di Kota Tebing Tinggi memiliki pendapatan 16.850.756 juta dalam setahun atau 1.404.229
juta dalam sebulan. Jumlah pendapatan itu mengalami kenaikan pada tahun 2015 menjadi 20.623.345 juta
dalam setahun atau 1.718.612 juta sebulan dan meningkat lagi pada tahun 2017 menjadi 22.251.504 juta
dalam setahun atau 1.854.292 juta. Pertumbuhan pendapatan per kapita itu di dorong oleh pertumbuhan
sektor jasa dan perdagangan yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
14
Pendapatan Per Kapita Tahun 2010-2017
69.96
70.84
71.34
71.85
72.13
72.81
73.58
73.9
67
68
69
70
71
72
73
74
75
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
IPM Kota Tebing Tinggi
Indeks pembangunan manusia di Kota Tebing Tinggi, sepanjang periode tahun 2010 – 2017 menunjukan
peningkatan yang menggemberikan. Hal ini dapat dilihat pada grafik 2.8. Di tahun 2010 indeks
pembangunan manusia Kota Tebing Tinggi adalah 69,96. Pada tahun selanjutnya IPM mengalami peningkatan
menjadi 72,81 di tahun 2015 dan 73,90 di tahun 2017. Pada tahun 2017 juga, IPM Kota Tebing Tinggi
menempati posisi tertinggi kelima dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara.
15
Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2010-2017
0.31
0.32
0.29
0.28
0.31
0.39
0.35
0.3
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
16
16.5
17
17.5
18
18.5
19
19.5
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah Penduduk Miskin (Dalam Jiwa) Rasio Gini
Kota Tebing Tinggi memiliki penduduk miskin
sebanyak 18,9 ribu jiwa pada tahun 2010. Jumlah ini
mengalami penurunan sampai tahun 2014 menjadi
17,2 ribu jiwa. Namun pada tahun 2015 mengalami
kenaikan hingga 12,03 persen dari total penduduk
Kota Tebing Tinggi miskin. Meski sempat turun
kembali pada tahun 2016, tapi pada tahun 2017 naik
lagi menjadi 19,06 ribu jiwa atau 11,90 persen dari
total penduduk. Untuk rasio gini atau tingkat
ketimpangan di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2010
adalah 0,31. Sama seperti kemiskinan pada tahun-
tahun selanjutnya rasio gini turun menjadi 0,28 di
tahun 2013. Akan tetapi, mengalami kenaikan yang
signifikan pada tahun 2015 menjadi 0,39 – dimana
pada tahun tersebut rasio gini Kota Tebing Tinggi
tertinggi di Sumatera Utara dan salah satu yang
tertinggi di Indonesia. Setelahnya, rasio gini Kota
Tebing Tinggi turun hingga menjadi 0,30 di tahun
2017.
16
Jumlah Penduduk Miskin dan Rasio Gini Tahun 2010-2017
4,325
5,549
7,387
4,832
5,135
7,361
0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Jumlah Pengangguran Kota Tebing Tinggi
Pada tahun 2010 terdapat 73.824 ribu penduduk yang termasuk sebagai angkatan kerja. Dari jumlah itu hanya
65.751 ribu yang bekerja sisanya yakni 4.325 ribu menjadi pengangguran. Seiring berjalannya waktu, jumlah
pengangguran di Kota Tebing Tinggi bertambah menjadi 7.387 ribu penduduk pada tahun 2012. Meski sempat
turun pada tahun 2013 yakni sebanyak 4.832 ribu penduduk, namun dalam 2015 tahun selanjutnya meningkat
kembali menjadi 7.361 ribu penduduk.
17
Jumlah Pengangguran Tahun 2010-2015
Jika dilihat menurut kecamatan, rumah tangga atau keluarga yang pra sejahtera banyak berada di Kecamatan
Rambutan dengan 1.038 rumah tangga. Sementara Kecamatan Bajenis yang paling sedikit ditempati oleh rumah
tangga pra sejahtera. Selain itu, terdapat 5.835 rumah tangga sejahtera I dan 28.667 rumah tangga sejahtera II di
Kota Tebing Tinggi
I II III III+
Padang Hulu 877 1.165 5.822 - - 7.864
Tebing Tinggi Kota 801 900 3.573 - - 5.274
Rambtuan 1.038 1.322 6.548 - - 8.908
Bajenis 481 1.155 6.840 - - 8.476
Padang Hilir 841 1.293 5.884 - - 8.018
Kota Tebing Tinggi 4.038 5.835 28.667 - - 38.540
18
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera Tahun 2017
18.39% 18.40% 18.41% 18.44% 18.50% 18.51% 18.55% 18.57%
21.60%
16.44% 16.38% 16.33% 16.01% 16.01% 15.78% 15.68%
20.69%
21.69% 21.72% 21.72% 21.87% 21.87% 21.98% 22.03%
16.55% 22.79% 22.80% 22.81% 22.92% 22.92% 22.98% 23%
22.77% 20.68% 20.69% 20.70% 20.70% 20.70% 20.71% 20.71%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Padang Hulu Tebing Tinggi Kota Rambutan Bajenis Padang Hilir
Untuk Kota Tebing Tingi sendiri dengan wilayah yang tidak begitu luas, tidak terjadi ketimpangan dalam hal
persebaran penduduk. Berdasarkan data dari BPS, dari lima kecamatan yang ada di Kota Tebing Tinggi,
penduduk tersebar secara merata dan tidak ada kecamatan yang paling dominan ditempati oleh penduduk
Kota Tebing Tinggi.
19
Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2010-2017
1. Migrasi Masuk 44.242
2. Migrasi Keluar 99.153
3. Migrasi Netto -54.911
Dalam hal mobilitas, pada tahun 2017 yang lalu tercatat penduduk dari Kota atau Kabupaten lain yang masuk ke
Kota Tebing Tinggi (migrasi masuk) adalah 44.242 jiwa. Migrasi masuk ini didominasi oleh perempuan sebanyak
23.752 jiwa, sisanya 20.490 adalah laki-laki. Sedangkan di tahun yang sama, penduduk Kota Tebing Tinggi yang
bermigrasi keluar adalah 99.153 jiwa. Dari kedua indikator ini didapatkan bahwa migrasi netto Kota Tebing
Tinggi adalah -54.911 – dimana ditemukan lebih banyak penduduk Kota Tebing Tinggi yang bermigrasi keluar
dari pada penduduk Kota atau Kabupaten lain yang masuk ke Kota Tebing Tinggi.
20
Tingkat Migrasi Kota Tebing Tinggi Tahun 2017
1. Kepemilikan Akte Kelahiran 105.400 jiwa 62.06 persen
2. Kepemilikan KTP 118.457 jiwa 98.83 persen
3. Kepemilikan Kartu Keluarga 43.414 kepala keluarga 89.57 persen
Pada periode 30 juni 2018, Pemerintah Kota melaporkan bahwa sebanyak 105.400 penduduk Kota Tebing
Tinggi telah memiliki akte kelahiran. Jumlah yang sudah memiliki akte kelahiran dari seluruh penduduk
adalah 62.09 persen. Sementara dalam hal KTP, sebanyak 98.83 persen penduduk Kota Tebing Tinggi sudah
memiliki KTP. Untuk kepemilikan kartu keluarga, terdapat 43.414 kepala keluarga yang sudah memiliki kartu
keluarga atau 89.57 persen jumlah kepala keluarga di Kota Tebing Tinggi.
21
Kepemilikan Administrasi Kependudukan Kota Tebing Tinggi
Kondisi Kependudukan Kota Tebing Tinggi
yang Diinginkan
Menurut data dari Dinas PPAPKB Kota Tebing Tinggi, angka kelahiran total pada tahun 2017 yang lalu 2,04. Dari
data tersebut dapat dilihat bahwa angka kelahiran total di Kota Tebing Tinggi relatif seperti yang diharapkan.
Namun, dalam jangka panjang tetap perlu menjaga angka kelahiran total stabil diangka 2,1 – 2,3.
22
Proyeksi Angka TFR Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042
2.04
2.19
2.04
1.89
1.8 1.8
0
0.5
1
1.5
2
2.5
2017 2022 2027 2032 2037 2042
Angka Kelahiran Total (TFR)
Hasil proyeksi itu didapatkan bahwa pada tahun 2022, penduduk Kota Tebing Tinggi mengalami kenaikan
menjadi 172.140 jiwa dengan pertumbuhan 1,39 persen. Sementara untuk tahun 2037 dan 2042, jumlah
penduduk adalah 204.741 jiwa dan 211.711 jiwa dengan pertumbuhan dengan 1.01 persen dan 0.07 persen.
Peningkatan jumlah penduduk Kota Tebing Tinggi dipicu oleh angka kelahiran total yang diproyeksikan relatif
stabil pada kondisi idealnya dan juga faktor migrasi penduduk.
Proyeksi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042
23
160,686
167,930
176,160
183,584 190,206 195,9541.16%
1.06%
0.89%
0.78%
0.66%
0.56%
0.00%
0.20%
0.40%
0.60%
0.80%
1.00%
1.20%
1.40%
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
2017 2022 2027 2032 2037 2042
Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk
Piramida Penduduk Tahun 2017 dan 2022
24
10000 8000 6000 4000 2000 0 2000 4000 6000 8000 10000
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Laki laki Perempuan
10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Laki laki Perempuan
Piramida Penduduk Tahun 2027 dan 2032
24
10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Laki laki Perempuan
10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Laki laki Perempuan
Piramida Penduduk Tahun 2037 dan 2042
24
10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Laki laki Perempuan
10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-34
35-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65-69
70-74
75+
Laki laki Perempuan
Pada tahun 2017 yang lalu jika dilihat dari data penduduk ditemukan bahwa telah terjadi perubahan
komposisi penduduk itu ditandai dengan semakin bertambahnya penduduk produktif (umur 16 – 64
tahun) dibandingkan dengan penduduk non produktif (umur dibawah 15 dan 65 tahun keatas).
Perubahan komposisi penduduk juga akan menurunkan rasio ketergantungan Kota Tebing Tinggi
25
Proyeksi Rasio Ketergantungan Tahun 2017-2042
49.33%
47.21%
48.03%
49.12%
52.81% 52.69%
44.00%
45.00%
46.00%
47.00%
48.00%
49.00%
50.00%
51.00%
52.00%
53.00%
54.00%
2017 2022 2027 2032 2037 2042
Rasio Ketergantungan
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
2017 2022 2027 2032 2037 2042
Kelompok Umur 7-12 Tahun Kelompok Umur 13-15 Tahun Kelompok Umur 16-18 Tahun Kelompok Umur 19-24 Tahun
Di tahun 2017 adalah 10,09 tahun. Jika dilihat dari tingkat pendidikannya, maka rata-rata sekolah masih pada
tahap SMP. Hal ini harus ditingkatkan lagi, terlebih lagi Kota Tebing Tinggi dikenal sebagai Kota yang
memiliki fasilitas pendidikan yang berkualitas. Dalam hal tersebut, kondisi yang ingin dicapai pada tahun
2042 mendatang adalah meningkatnya rata-rata lama sekolah hingga mencapai 15 tahun. Ini dapat untuk
diwujudkan karena Pemerintah Kota Tebing Tinggi memiliki program wajib belajar 12 tahun yang dapat
meningkatkan akses pendidikan masyarakat luas.
26
27
10.9 11.18
12.3
13.62
14.5
15
0
2
4
6
8
10
12
14
16
2017 2022 2027 2032 2037 2042
Rata-Rata Lama Sekolah
Untuk rata-rata lama sekolah, di tahun 2017 adalah 10,09 tahun. Jika dilihat dari tingkat pendidikannya, maka rata-rata
sekolah masih pada tahap SMP. Hal ini harus ditingkatkan lagi, terlebih lagi Kota Tebing Tinggi dikenal sebagai Kota yang
memiliki fasilitas pendidikan yang berkualitas. Dalam hal tersebut, kondisi yang ingin dicapai pada tahun 2042
mendatang adalah meningkatnya rata-rata lama sekolah hingga mencapai 15 tahun. Ini dapat untuk diwujudkan karena
Pemerintah Kota Tebing Tinggi memiliki program wajib belajar 12 tahun yang dapat meningkatkan akses pendidikan
masyarakat luas.
Proyeksi Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2017-2042
21
17
13
9
5
3
25
21
18
14
8
5
7
5
4
3
1
0
0
5
10
15
20
25
30
2017 2022 2027 2032 2037 2042
Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita Angka Kematian Ibu
28
Proyeksi Angka Kematian Bayi, Balita, dan Ibu Tahun 2017-2042
Kondisi yang diinginkan adalah terjadi penurunan dimana diharapkan pada tahun 2042 hanya ada 3 kasus bayi
meninggal. Sementara untuk angka kematian balita kondisi yang diinginkan adalah hanya terdapat 5 kasus
balita meninggal. Di sisi lain dalam hal angka kematian ibu, pada tahun 2042 mendatang tidak terdapat kasus
ibu yang meninggal. Hal ini tentu dapat dicapai dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan melalui program
promosi hidup sehat yang saat ini sedang kuat digalakkan di Kota Tebing Tinggi
18
14
10
7
4
00
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
2017 2022 2027 2032 2037 2042
Jumlah Bayi Gizi Buruk
29
Sejalan dengan menurunnya angka kematian bayi, balita dan ibu, pada tahun 2042 ditargetkan juga tidak
terdapat kasus balita gizi buruk. Hal ini tentu dapat dicapai mengingat saat ini kasus balita gizi buruk sedikit
jumlahnya. Ditambah, saat ini Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Dinas Kesehatan berfokus pada masalah
gizi buruk dan setiap tahunnya memiliki program perbaikan gizi masyarakat
Proyeksi Jumlah Gizi Buruk Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042
73.9
74.2
75.48
77.36
78.65
79.4
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
2017 2022 2027 2032 2037 2042
Angka Hidup Kota Tebing Tinggi
30
Kondisi yang diinginkan untuk dicapai adalah peningkatan angka harapan hidup dari 73,9 tahun di
tahun 2017 menjadi 79,4 tahun pada tahun 2042. Peningkatan usia harapan hidup ini sejalan dengan
perbaikan pada taraf kesehatan masyarakat.
Proyeksi Angka Harapan Hidup Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042
31
Untuk aspek ekonomi, berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Kota
Tebing Tinggi Tahun 2006 – 2025, Pemerintah Kota
menargetkan di tahun 2025, Product Domestic
Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku adalah
sebesar 7,3 triliun rupiah dengan pendapatan per
kapita 29,95 juta per penduduk. Namun, pada tahun
2017 yang lalu menurut data BPS, PDRB Kota Tebing
Tinggi atas dasar harga berlaku mencapai 5,12 triliun
rupiah dengan pendapatan per kapita 31,88 juta.
Dalam hal pendapatan per kapita, target yang
ditetapkan RPJPD sudah dilewati sehingga di Grand
Design Pembangunan Kependudukan ini menargetkan
kondisi baru yang ingin yang dicapai pada tahun 2042.
Untuk PDRB atas dasar harga berlaku, target yang
ingin dicapai adalah 16,364 triliun dengan pendapatan
per kapita penduduk Kota Tebing Tinggi dalam setahun
43,93 juta. Hal ini dapat dicapai mengingat rata-rata
pertumbuhan ekonomi Kota Tebing Tinggi sepanjang
periode 2013 – 2017 stabil di atas angka 5 persen per
tahun.
Proyeksi PDRB Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042
5.123
6.635
7.482
8.632
10.725
11.364
31.88
39.51
42.47
47.02
56.39
57.99
0
10
20
30
40
50
60
70
0
2
4
6
8
10
12
2017 2022 2027 2032 2037 2042
PDRB ADHB Pendapatan Per Kapita ADHB
0.3
0.28
0.27
0.26 0.26
0.25
11.90%
10.83%
10.26%
9.12%
8.47%
7.84%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
14.00%
0.22
0.23
0.24
0.25
0.26
0.27
0.28
0.29
0.3
0.31
2017 2022 2027 2032 2037 2042
Rasio Gini Angka Kemiskinan
32
Sementara untuk rasio gini atau tingkat ketimpangan, target yang ingin dicapai terjadi penurunan – dimana
pada tahun 2042 mendatang angka rasio gini Kota Tebing Tinggi berada pada kisaran 0,25. Sejalan dengan
hal tersebut, ditargetkan juga terjadi penurunan angka kemiskinan. Di tahun 2017 yang lalu, angka
kemiskinan adalah 11,9 persen. Pada tahun 2042 ditarget angak itu menurun menjadi 7,84 persen.
Proyeksi Angka Kemiskinan dan Rasio Gini Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042
33
4,180.18
4,368.63
4,582.73
4,775.86
4,948.13
5,097.66
0.00
1,000.00
2,000.00
3,000.00
4,000.00
5,000.00
6,000.00
2017 2022 2027 2032 2037 2042
Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi
Dalam hal persebaran penduduk, kondisi yang diinginkan adalah terciptanya persebaran penduduk yang
merata di seluruh Kecamatan di Kota Tebing Tinggi. Bila melihat data BPS, relatif penduduk Kota Tebing Tinggi
tersebar secara merata. Bahkan, Kecamatan yang berada di pusat Kota yaitu Kecamatan Tebing Tinggi Kota,
pada tahun 2017 yang lalu adalah Kecamatan yang paling sedikit ditempati oleh penduduk.
Proyeksi Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042
Terima Kasih

More Related Content

Similar to GDPKKTT

SDGs Kota Tanjung PInang
SDGs Kota Tanjung PInangSDGs Kota Tanjung PInang
SDGs Kota Tanjung PInangPutraLeoSiahaan
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisPusdiklatKKB
 
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan KemiskinanPerencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinankhoiril anwar
 
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi Barat
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi BaratEvaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi Barat
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpanganPelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpanganRidho Fitrah Hyzkia
 
KELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxKELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxMNMMahmuddin
 
Paparan Kepala Bappeda Provinsi.pptx
Paparan Kepala Bappeda Provinsi.pptxPaparan Kepala Bappeda Provinsi.pptx
Paparan Kepala Bappeda Provinsi.pptxC529TeddySuryaRahmad
 
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptx
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptxMATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptx
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptxpkmbakung
 
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011Executive Summary LAKIP BKKBN 2011
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011sopyanbkkbn
 
bahan pameran inovasi 2017
bahan pameran inovasi 2017bahan pameran inovasi 2017
bahan pameran inovasi 2017BayongbongGarut
 
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptxtifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptxAruel Gtl
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanStiunus Esap
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanStiunus Esap
 
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauPencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauFaharuddin Fahar
 
Ekonomi Makro Kota Pontianak 2023 Bappeda.pptx
Ekonomi Makro Kota Pontianak 2023 Bappeda.pptxEkonomi Makro Kota Pontianak 2023 Bappeda.pptx
Ekonomi Makro Kota Pontianak 2023 Bappeda.pptxTommy Priyatna
 
Paparan FKP RKPD 2024 edit.pptx
Paparan FKP RKPD 2024 edit.pptxPaparan FKP RKPD 2024 edit.pptx
Paparan FKP RKPD 2024 edit.pptximamkuswoyo
 
Materi HIV dan AIDS KPA_PKMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi HIV dan AIDS KPA_PKMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmMateri HIV dan AIDS KPA_PKMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi HIV dan AIDS KPA_PKMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmstefanimeds
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATAPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATAEva Handriyantini
 
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverage
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health CoverageUpaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverage
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverageditjenyankes
 

Similar to GDPKKTT (20)

SDGs Kota Tanjung PInang
SDGs Kota Tanjung PInangSDGs Kota Tanjung PInang
SDGs Kota Tanjung PInang
 
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran DemografisBahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
Bahan tayang modul 5 - Luaran Demografis
 
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan KemiskinanPerencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
 
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi Barat
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi BaratEvaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi Barat
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi Barat
 
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpanganPelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan
Pelayanan Publik dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan
 
KELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxKELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptx
 
Paparan Kepala Bappeda Provinsi.pptx
Paparan Kepala Bappeda Provinsi.pptxPaparan Kepala Bappeda Provinsi.pptx
Paparan Kepala Bappeda Provinsi.pptx
 
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptx
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptxMATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptx
MATERI_BAKORWIL_JEMBER(Dinkes_Prov_Jatim).pptx
 
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011Executive Summary LAKIP BKKBN 2011
Executive Summary LAKIP BKKBN 2011
 
bahan pameran inovasi 2017
bahan pameran inovasi 2017bahan pameran inovasi 2017
bahan pameran inovasi 2017
 
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptxtifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
tifa_persoalanketimpangan_erani_0.pptx
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukan
 
Peran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukanPeran penting penanganan masalah kependudukan
Peran penting penanganan masalah kependudukan
 
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan RiauPencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
Pencapaian Pendidikan di Kepuluan Riau
 
Ekonomi Makro Kota Pontianak 2023 Bappeda.pptx
Ekonomi Makro Kota Pontianak 2023 Bappeda.pptxEkonomi Makro Kota Pontianak 2023 Bappeda.pptx
Ekonomi Makro Kota Pontianak 2023 Bappeda.pptx
 
Paparan FKP RKPD 2024 edit.pptx
Paparan FKP RKPD 2024 edit.pptxPaparan FKP RKPD 2024 edit.pptx
Paparan FKP RKPD 2024 edit.pptx
 
Materi HIV dan AIDS KPA_PKMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi HIV dan AIDS KPA_PKMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmMateri HIV dan AIDS KPA_PKMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Materi HIV dan AIDS KPA_PKMmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
Strategi penanggulangan kemiskinan daerah
Strategi penanggulangan kemiskinan daerahStrategi penanggulangan kemiskinan daerah
Strategi penanggulangan kemiskinan daerah
 
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATAPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI & KOMPUTER  UNTUK PENGEMBANGAN SDM PARIWISATA
 
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverage
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health CoverageUpaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverage
Upaya Kementerian Kesehatan mencapai Universal Health Coverage
 

Recently uploaded

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (9)

Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 

GDPKKTT

  • 1. Grand Design Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 Pemerintah Kota Tebing Tinggi “Pembangunan Kependudukan yang Berkualitas, Berkemajuan, dan Berkelanjutan dalam Mendukung Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa dan Perdagangan”
  • 2. Latar Belakang Penyusunan GDPK Kota Tebing Tinggi Tantangan Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi Pengendalian dan Pertumbuhan Penduduk Seimbang Forecasting Kebijakan Penduduk yang Diinginkan 2042 Optimalisasi Kebijakan Pemanfaatan Bonus Demografi 1
  • 3. Visi Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 “Pembangunan Kependudukan yang Berkualitas, Berkemajuan, dan Berkelanjutan dalam Mendukung Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa dan Perdagangan” 2
  • 4. Misi Pembangunan Kependudukan Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 Pembangunan Kependudukan Berkualitas Menempatkan aspek kebijakan kependudukan sebagai titik sentral pembangunan yang mengintegrasikan kebijakan kependudukan kedalam kebijakan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan hidup. Pembangunan Kependudukan Berkemajuan Menempatkan aspek kebijakan penyesuaian pembangunan kependudukan sesuai dengan tantangan lokal, nasional, dan internasional dengan menitikberatkan pada pengembangan sumber daya yang unggul untuk masa depan. Pembangunan Kependudukan Berkelanjutan Menempatkan aspek keberlanjutan dalam pembangunan kependudukan yang memperhatikan hasil pembangunan yang dapat mendistribusikan keadilan bagi generasi sekarang dan generasi yang akan datang 3
  • 5. Kerangka Penyusunan GDPK Kota Tebing Tinggi Kondisi Kependudukan Saat Ini Kondisi Kependudukan yang Diinginkan Pokok-Pokok Pembangunan Kependudukan Road Map Pembangungunan Kependudukan Berdasarkan UU 52 Tahun 2009 Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dan Perpres No. 153 Tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan 4
  • 6. Kondisi Kependudukan Kota Tebing Tinggi Saat Ini
  • 7. 2.40% 0.71% 1.52% 0.00% 0.50% 1.00% 1.50% 2.00% 2.50% 3.00% 1980-1990 1990-2000 2000-2010 Dalam rentang waktu tahun 1980-2010 terjadi peningkatan jumlah penduduk yang cukup pesat di Kota Tebing Tinggi. Hal itu dapat dilihat dari laju pertumbuhan penduduk Kota Tebing Tinggi pada tahun 1990 – 2010 sebesar 0,71 persen. Sementara pada tahun 2000 – 2010 laju pertumbuhan penduduk meningkat dari dasarwasa sebelumnya yakni sebesar 1,52 persen. Pertumbuhan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 1980 – 2010 (Berdasarkan Sensus Penduduk) 5
  • 8. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 rasio jenis kelamin – perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan di Kota Tebing Tinggi adalah 98 persen. Ini dapat diartikan dari setiap 100 perempuan terdapat 98 laki- laki. Rasio jenis kelamin di Kota Tebing Tinggi mendekati nilai ideal karena mendekati 100 persen. Namun dalam perkembangannya, terjadi penurunan rasio jenis kelamin dan terendah di tahun 2015 yaitu 97 persen. Akan tetapi, pada tahun 2016 dan 2017 rasio jenis kelamin meningkat kembali menjadi 97, 84 persen dan 97.63 persen. 98% 97.91% 97.93% 97.74% 97.67% 97% 97.84% 97.63% 96% 97% 97% 97% 97% 97% 98% 98% 98% 98% 135,000 140,000 145,000 150,000 155,000 160,000 165,000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah Penduduk Kota Tebing Tinggi Rasio Jenis Kelamin Kota Tebing Tinggi 6 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2010-2017
  • 9. Kota Tebing Tinggi memiliki rasio ketergantungan 59,62 persen di tahun 2010. Nilai dari rasio menunjukkan bahwa 100 penduduk produktif di Kota Tebing Tinggi menanggung 59 – 60 penduduk usia non-produktif. Rasio beban ketergantungan tersebut mengalami penurunan yang cukup stabil dalam delapan tahun terkahir – dimana pada tahun 2017, nilai rasio ketergantungan mencapai nilai terendah dengan 49,33 persen. Tentu hal itu sejalan dengan proyeksi demography devidend atau bonus demografi yang akan terjadi pada tahun 2045 yang mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari pada penduduk usia non-produktif sehingga dapat meningkatkan aktivitas ekonomi Kota Tebing Tinggi. 59.62 50.92 50.86 49.98 49.74 49.52 49.33 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rasio Beban Ketergantungan 7 Rasio Beban Ketergantungan Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2017
  • 10. Jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun ke atas) di Kota Tebing Tinggi mengalami peningkatan pada periode tahun 2010 – 2017. Hal itu dapat di lihat pada grafik 2.4. Jumlah penduduk lanjut usia di tahun 2010 adalah 9.517 jiwa atau 6,55 persen dari seluruh jumlah penduduk Kota Tebing Tinggi. Jumlah tersebut terus meningkat sehinggga pada tahun 2015 mencapai 11. 858 jiwa dan tahun 2017 sudah 13.152 jiwa atau sebesar 8.18 persen dari seluruh penduduk. 6.55% 6.78% 6.85% 6.95% 7.28% 7.56% 7.85% 8.18% 0.00% 1.00% 2.00% 3.00% 4.00% 5.00% 6.00% 7.00% 8.00% 9.00% 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah Penduduk Usia Lanjut Rasio Penduduk Usia Lanjut 8 Jumlah Penduduk Usia Lanjut dan Rasio Penduduk Usia Lanjut Tahun 2010-2017
  • 11. Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2010-2017 7 – 12 13 – 15 16 – 18 19 – 24 2010 100.00 95.52 68.25 3.96 2011 99.11 95.26 58.21 5.44 2012 99.04 93.13 69.40 9.12 2013 99.87 93.13 69.40 9.12 2014 100.00 98.42 74.19 17.31 2015 100.00 96.86 80.12 16.34 2016 99.75 94.93 77.65 27.49 2017 99.27 96.90 72.72 22.88 Kelompok umur 16 – 18 tahun atau setara dengan SMA, angka partisipasi sekolah masih relatif rendah. Hal itu jelas terlihat pada tabel 2.2. dimana angka partisipasi sekolah yang tertinggi di tahun 2015 dengan 80,12. Selanjutnya pada tahun 2016 dan 2017 angka partisipasi sekolah pada kelompok umur 16 -18 tahun menurun menjadi 77,65 persen dan 72,72 persen. Ini tentu menjadi kabar yang kurang baik karena Pemerintah Kota Tebing Tinggi dalam visi di sektor pendidikannya mewajibkan belajar 12 tahun bagi seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Sejalan dengan kelompok umur 16 – 18 tahun, kelompok umur 19 – 24 atau setara dengan Perguruan Tinggi, memiliki angka partisipasi yang juga rendah. Pada tahun 2010 angka partisipasi sekolah pada kelompok umur tersebut hanya 3,96 persen. Tapi pada tahun-tahun selanjutnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2012 dan 2013 angkanya sudah 9.12 persen dan di tahun 2017 sebesar 22,88 persen. 9
  • 12. Angka Partisipasi Murni (APM) atau net enrollment rate di jenjang SD menunjukan perkembangan yang baik. Net enrollment rate terendah pada jenjang SD hanya di tahun 2012 dengan angka 89,21 persen selebihnya angka partisipasi murninya sudah stabil mendekati 100 persen. Berbeda pada jenjang SD, angka partisipasi murni untuk jenjang SMP memerlukan perbaikan. Ini dapat dilihat dari angka partisipasi murni jenjang SMP yang tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2010 net enrollment ret 80,70 persen namun pada tahun-tahun berikutnya angkanya menurun menjadi 77.44 persen di tahun 2014 dan meningkat sedikit di 2017 menjadi 83.89 persen. Sementara itu, untuk Angka Partisipasi Kasar (APK) atau gross enrollment rate pada semua jenjang pendidikan di Kota Tebing Tinggi juga sudah menunjukan perkembangan yang baik kecuali pada tahun 2015. Untuk jenjang SD net enrollment rate pada tahun 2015 adalah 95,52 persen, jenjang SMP 85,47 persen dan SMA 72,61 persen SD SMP SMA SD SMP SMA 2010 103.74 80.70 75.21 125.33 115.64 115.26 2011 95.60 76.67 102.30 115.75 117.23 160.84 2012 89.21 78.93 106.33 114.76 127.32 115.44 2013 96.62 81.26 91.20 120.53 127.15 147.36 2014 99.68 77.44 69.65 127.15 128.67 159.46 2015 93.05 76.19 63.57 119.49 127.61 153.12 2016 108.69 103.08 104.21 95.52 85.47 72.61 2017 98.04 83.98 70.22 109.31 100.25 90.71 10 APM dan APK Tahun 2010 - 2017
  • 13. 3 22 18 16 21 5 27 27 18 25 8 2 2 4 7 0 5 10 15 20 25 30 2013 2014 2015 2016 2017 Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita Angka Kematian Ibu Pada tahun 2013 di Kota Tebing Tinggi terdapat 5 kasus kematian balita. Angka tersebut mengalami peningkatan pada tahun 2015 dengan 27 kasus dan menurun pada tahun 2016 menjadi 18 kasus. Namun di tahun 2017 angka kematian balita meningkat kembali menjadi 25 kasus. Pada tahun 2013 terdapat 8 kasus kematian ibu. Jumlah itu menurun pada tahun 2014 dan 2015 yang hanya 2 kasus lalu meningkat kembali pada tahun 2016 dan 2017 menjadi 4 dan 7 kasus. 11 AK Bayi, AK Balita, AKI Tahun 2013-2017
  • 14. 18 9 9 13 18 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah Balita Gizi Buruk Pada tahun 2013 terdapat 18 balita gizi buruk. Jumlah kasus gizi buruk ini berkurang pada tahun 2014 dan 2015 menjadi 9 balita gizi guruk. Namun pada tahun berikutnya yaitu di tahun 2016, kasus gizi buruk meningkat menjadi 13 kasus dan meningkat kembali pada tahun 2017 dengan 18 kasus balita gizi buruk. 12 Jumlah Balita Gizi Buruk Tahun 2013-2017
  • 15. 69.96 70.84 71.34 71.85 72.13 72.18 73.58 73.9 67 68 69 70 71 72 73 74 75 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Angka Harapan Hidup Kota Tebing Tinggi Angka Harapan Hidup di Kota Tebing Tinggi sepanjang periode tahun 2010 – 2017 mengalami peningkatan secara signifikan. Di tahun 2010 angka harapan hidup 2010 adalah 69,96 persen. Angka tersebut naik pada tahun 2014 menjadi 71,85 persen lalu meningkat kembali pada tahun 2017 menjadi 73,90 persen 13 Angka Harapan Hidup Tahun 2010-2017
  • 16. 16,850,756.63 17,606,041.77 18,332,850.03 19,168,156.08 19,922,297.03 20,623,345.29 21,401,550.46 22,251,504.28 0.00 5,000,000.00 10,000,000.00 15,000,000.00 20,000,000.00 25,000,000.00 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Pendapatan Per Kapita Kota Tebing Tinggi (Dalam Rupiah) Setiap penduduk di Kota Tebing Tinggi memiliki pendapatan 16.850.756 juta dalam setahun atau 1.404.229 juta dalam sebulan. Jumlah pendapatan itu mengalami kenaikan pada tahun 2015 menjadi 20.623.345 juta dalam setahun atau 1.718.612 juta sebulan dan meningkat lagi pada tahun 2017 menjadi 22.251.504 juta dalam setahun atau 1.854.292 juta. Pertumbuhan pendapatan per kapita itu di dorong oleh pertumbuhan sektor jasa dan perdagangan yang terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. 14 Pendapatan Per Kapita Tahun 2010-2017
  • 17. 69.96 70.84 71.34 71.85 72.13 72.81 73.58 73.9 67 68 69 70 71 72 73 74 75 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 IPM Kota Tebing Tinggi Indeks pembangunan manusia di Kota Tebing Tinggi, sepanjang periode tahun 2010 – 2017 menunjukan peningkatan yang menggemberikan. Hal ini dapat dilihat pada grafik 2.8. Di tahun 2010 indeks pembangunan manusia Kota Tebing Tinggi adalah 69,96. Pada tahun selanjutnya IPM mengalami peningkatan menjadi 72,81 di tahun 2015 dan 73,90 di tahun 2017. Pada tahun 2017 juga, IPM Kota Tebing Tinggi menempati posisi tertinggi kelima dari seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara. 15 Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2010-2017
  • 18. 0.31 0.32 0.29 0.28 0.31 0.39 0.35 0.3 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 16 16.5 17 17.5 18 18.5 19 19.5 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah Penduduk Miskin (Dalam Jiwa) Rasio Gini Kota Tebing Tinggi memiliki penduduk miskin sebanyak 18,9 ribu jiwa pada tahun 2010. Jumlah ini mengalami penurunan sampai tahun 2014 menjadi 17,2 ribu jiwa. Namun pada tahun 2015 mengalami kenaikan hingga 12,03 persen dari total penduduk Kota Tebing Tinggi miskin. Meski sempat turun kembali pada tahun 2016, tapi pada tahun 2017 naik lagi menjadi 19,06 ribu jiwa atau 11,90 persen dari total penduduk. Untuk rasio gini atau tingkat ketimpangan di Kota Tebing Tinggi pada tahun 2010 adalah 0,31. Sama seperti kemiskinan pada tahun- tahun selanjutnya rasio gini turun menjadi 0,28 di tahun 2013. Akan tetapi, mengalami kenaikan yang signifikan pada tahun 2015 menjadi 0,39 – dimana pada tahun tersebut rasio gini Kota Tebing Tinggi tertinggi di Sumatera Utara dan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Setelahnya, rasio gini Kota Tebing Tinggi turun hingga menjadi 0,30 di tahun 2017. 16 Jumlah Penduduk Miskin dan Rasio Gini Tahun 2010-2017
  • 19. 4,325 5,549 7,387 4,832 5,135 7,361 0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah Pengangguran Kota Tebing Tinggi Pada tahun 2010 terdapat 73.824 ribu penduduk yang termasuk sebagai angkatan kerja. Dari jumlah itu hanya 65.751 ribu yang bekerja sisanya yakni 4.325 ribu menjadi pengangguran. Seiring berjalannya waktu, jumlah pengangguran di Kota Tebing Tinggi bertambah menjadi 7.387 ribu penduduk pada tahun 2012. Meski sempat turun pada tahun 2013 yakni sebanyak 4.832 ribu penduduk, namun dalam 2015 tahun selanjutnya meningkat kembali menjadi 7.361 ribu penduduk. 17 Jumlah Pengangguran Tahun 2010-2015
  • 20. Jika dilihat menurut kecamatan, rumah tangga atau keluarga yang pra sejahtera banyak berada di Kecamatan Rambutan dengan 1.038 rumah tangga. Sementara Kecamatan Bajenis yang paling sedikit ditempati oleh rumah tangga pra sejahtera. Selain itu, terdapat 5.835 rumah tangga sejahtera I dan 28.667 rumah tangga sejahtera II di Kota Tebing Tinggi I II III III+ Padang Hulu 877 1.165 5.822 - - 7.864 Tebing Tinggi Kota 801 900 3.573 - - 5.274 Rambtuan 1.038 1.322 6.548 - - 8.908 Bajenis 481 1.155 6.840 - - 8.476 Padang Hilir 841 1.293 5.884 - - 8.018 Kota Tebing Tinggi 4.038 5.835 28.667 - - 38.540 18 Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera Tahun 2017
  • 21. 18.39% 18.40% 18.41% 18.44% 18.50% 18.51% 18.55% 18.57% 21.60% 16.44% 16.38% 16.33% 16.01% 16.01% 15.78% 15.68% 20.69% 21.69% 21.72% 21.72% 21.87% 21.87% 21.98% 22.03% 16.55% 22.79% 22.80% 22.81% 22.92% 22.92% 22.98% 23% 22.77% 20.68% 20.69% 20.70% 20.70% 20.70% 20.71% 20.71% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Padang Hulu Tebing Tinggi Kota Rambutan Bajenis Padang Hilir Untuk Kota Tebing Tingi sendiri dengan wilayah yang tidak begitu luas, tidak terjadi ketimpangan dalam hal persebaran penduduk. Berdasarkan data dari BPS, dari lima kecamatan yang ada di Kota Tebing Tinggi, penduduk tersebar secara merata dan tidak ada kecamatan yang paling dominan ditempati oleh penduduk Kota Tebing Tinggi. 19 Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2010-2017
  • 22. 1. Migrasi Masuk 44.242 2. Migrasi Keluar 99.153 3. Migrasi Netto -54.911 Dalam hal mobilitas, pada tahun 2017 yang lalu tercatat penduduk dari Kota atau Kabupaten lain yang masuk ke Kota Tebing Tinggi (migrasi masuk) adalah 44.242 jiwa. Migrasi masuk ini didominasi oleh perempuan sebanyak 23.752 jiwa, sisanya 20.490 adalah laki-laki. Sedangkan di tahun yang sama, penduduk Kota Tebing Tinggi yang bermigrasi keluar adalah 99.153 jiwa. Dari kedua indikator ini didapatkan bahwa migrasi netto Kota Tebing Tinggi adalah -54.911 – dimana ditemukan lebih banyak penduduk Kota Tebing Tinggi yang bermigrasi keluar dari pada penduduk Kota atau Kabupaten lain yang masuk ke Kota Tebing Tinggi. 20 Tingkat Migrasi Kota Tebing Tinggi Tahun 2017
  • 23. 1. Kepemilikan Akte Kelahiran 105.400 jiwa 62.06 persen 2. Kepemilikan KTP 118.457 jiwa 98.83 persen 3. Kepemilikan Kartu Keluarga 43.414 kepala keluarga 89.57 persen Pada periode 30 juni 2018, Pemerintah Kota melaporkan bahwa sebanyak 105.400 penduduk Kota Tebing Tinggi telah memiliki akte kelahiran. Jumlah yang sudah memiliki akte kelahiran dari seluruh penduduk adalah 62.09 persen. Sementara dalam hal KTP, sebanyak 98.83 persen penduduk Kota Tebing Tinggi sudah memiliki KTP. Untuk kepemilikan kartu keluarga, terdapat 43.414 kepala keluarga yang sudah memiliki kartu keluarga atau 89.57 persen jumlah kepala keluarga di Kota Tebing Tinggi. 21 Kepemilikan Administrasi Kependudukan Kota Tebing Tinggi
  • 24. Kondisi Kependudukan Kota Tebing Tinggi yang Diinginkan
  • 25. Menurut data dari Dinas PPAPKB Kota Tebing Tinggi, angka kelahiran total pada tahun 2017 yang lalu 2,04. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa angka kelahiran total di Kota Tebing Tinggi relatif seperti yang diharapkan. Namun, dalam jangka panjang tetap perlu menjaga angka kelahiran total stabil diangka 2,1 – 2,3. 22 Proyeksi Angka TFR Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 2.04 2.19 2.04 1.89 1.8 1.8 0 0.5 1 1.5 2 2.5 2017 2022 2027 2032 2037 2042 Angka Kelahiran Total (TFR)
  • 26. Hasil proyeksi itu didapatkan bahwa pada tahun 2022, penduduk Kota Tebing Tinggi mengalami kenaikan menjadi 172.140 jiwa dengan pertumbuhan 1,39 persen. Sementara untuk tahun 2037 dan 2042, jumlah penduduk adalah 204.741 jiwa dan 211.711 jiwa dengan pertumbuhan dengan 1.01 persen dan 0.07 persen. Peningkatan jumlah penduduk Kota Tebing Tinggi dipicu oleh angka kelahiran total yang diproyeksikan relatif stabil pada kondisi idealnya dan juga faktor migrasi penduduk. Proyeksi Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 23 160,686 167,930 176,160 183,584 190,206 195,9541.16% 1.06% 0.89% 0.78% 0.66% 0.56% 0.00% 0.20% 0.40% 0.60% 0.80% 1.00% 1.20% 1.40% 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 2017 2022 2027 2032 2037 2042 Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk
  • 27. Piramida Penduduk Tahun 2017 dan 2022 24 10000 8000 6000 4000 2000 0 2000 4000 6000 8000 10000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Laki laki Perempuan 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Laki laki Perempuan
  • 28. Piramida Penduduk Tahun 2027 dan 2032 24 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Laki laki Perempuan 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Laki laki Perempuan
  • 29. Piramida Penduduk Tahun 2037 dan 2042 24 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Laki laki Perempuan 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+ Laki laki Perempuan
  • 30. Pada tahun 2017 yang lalu jika dilihat dari data penduduk ditemukan bahwa telah terjadi perubahan komposisi penduduk itu ditandai dengan semakin bertambahnya penduduk produktif (umur 16 – 64 tahun) dibandingkan dengan penduduk non produktif (umur dibawah 15 dan 65 tahun keatas). Perubahan komposisi penduduk juga akan menurunkan rasio ketergantungan Kota Tebing Tinggi 25 Proyeksi Rasio Ketergantungan Tahun 2017-2042 49.33% 47.21% 48.03% 49.12% 52.81% 52.69% 44.00% 45.00% 46.00% 47.00% 48.00% 49.00% 50.00% 51.00% 52.00% 53.00% 54.00% 2017 2022 2027 2032 2037 2042 Rasio Ketergantungan
  • 31. 0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00% 120.00% 2017 2022 2027 2032 2037 2042 Kelompok Umur 7-12 Tahun Kelompok Umur 13-15 Tahun Kelompok Umur 16-18 Tahun Kelompok Umur 19-24 Tahun Di tahun 2017 adalah 10,09 tahun. Jika dilihat dari tingkat pendidikannya, maka rata-rata sekolah masih pada tahap SMP. Hal ini harus ditingkatkan lagi, terlebih lagi Kota Tebing Tinggi dikenal sebagai Kota yang memiliki fasilitas pendidikan yang berkualitas. Dalam hal tersebut, kondisi yang ingin dicapai pada tahun 2042 mendatang adalah meningkatnya rata-rata lama sekolah hingga mencapai 15 tahun. Ini dapat untuk diwujudkan karena Pemerintah Kota Tebing Tinggi memiliki program wajib belajar 12 tahun yang dapat meningkatkan akses pendidikan masyarakat luas. 26
  • 32. 27 10.9 11.18 12.3 13.62 14.5 15 0 2 4 6 8 10 12 14 16 2017 2022 2027 2032 2037 2042 Rata-Rata Lama Sekolah Untuk rata-rata lama sekolah, di tahun 2017 adalah 10,09 tahun. Jika dilihat dari tingkat pendidikannya, maka rata-rata sekolah masih pada tahap SMP. Hal ini harus ditingkatkan lagi, terlebih lagi Kota Tebing Tinggi dikenal sebagai Kota yang memiliki fasilitas pendidikan yang berkualitas. Dalam hal tersebut, kondisi yang ingin dicapai pada tahun 2042 mendatang adalah meningkatnya rata-rata lama sekolah hingga mencapai 15 tahun. Ini dapat untuk diwujudkan karena Pemerintah Kota Tebing Tinggi memiliki program wajib belajar 12 tahun yang dapat meningkatkan akses pendidikan masyarakat luas. Proyeksi Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2017-2042
  • 33. 21 17 13 9 5 3 25 21 18 14 8 5 7 5 4 3 1 0 0 5 10 15 20 25 30 2017 2022 2027 2032 2037 2042 Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita Angka Kematian Ibu 28 Proyeksi Angka Kematian Bayi, Balita, dan Ibu Tahun 2017-2042 Kondisi yang diinginkan adalah terjadi penurunan dimana diharapkan pada tahun 2042 hanya ada 3 kasus bayi meninggal. Sementara untuk angka kematian balita kondisi yang diinginkan adalah hanya terdapat 5 kasus balita meninggal. Di sisi lain dalam hal angka kematian ibu, pada tahun 2042 mendatang tidak terdapat kasus ibu yang meninggal. Hal ini tentu dapat dicapai dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan melalui program promosi hidup sehat yang saat ini sedang kuat digalakkan di Kota Tebing Tinggi
  • 34. 18 14 10 7 4 00 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 2017 2022 2027 2032 2037 2042 Jumlah Bayi Gizi Buruk 29 Sejalan dengan menurunnya angka kematian bayi, balita dan ibu, pada tahun 2042 ditargetkan juga tidak terdapat kasus balita gizi buruk. Hal ini tentu dapat dicapai mengingat saat ini kasus balita gizi buruk sedikit jumlahnya. Ditambah, saat ini Pemerintah Kota Tebing Tinggi melalui Dinas Kesehatan berfokus pada masalah gizi buruk dan setiap tahunnya memiliki program perbaikan gizi masyarakat Proyeksi Jumlah Gizi Buruk Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042
  • 35. 73.9 74.2 75.48 77.36 78.65 79.4 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 2017 2022 2027 2032 2037 2042 Angka Hidup Kota Tebing Tinggi 30 Kondisi yang diinginkan untuk dicapai adalah peningkatan angka harapan hidup dari 73,9 tahun di tahun 2017 menjadi 79,4 tahun pada tahun 2042. Peningkatan usia harapan hidup ini sejalan dengan perbaikan pada taraf kesehatan masyarakat. Proyeksi Angka Harapan Hidup Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042
  • 36. 31 Untuk aspek ekonomi, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP) Kota Tebing Tinggi Tahun 2006 – 2025, Pemerintah Kota menargetkan di tahun 2025, Product Domestic Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku adalah sebesar 7,3 triliun rupiah dengan pendapatan per kapita 29,95 juta per penduduk. Namun, pada tahun 2017 yang lalu menurut data BPS, PDRB Kota Tebing Tinggi atas dasar harga berlaku mencapai 5,12 triliun rupiah dengan pendapatan per kapita 31,88 juta. Dalam hal pendapatan per kapita, target yang ditetapkan RPJPD sudah dilewati sehingga di Grand Design Pembangunan Kependudukan ini menargetkan kondisi baru yang ingin yang dicapai pada tahun 2042. Untuk PDRB atas dasar harga berlaku, target yang ingin dicapai adalah 16,364 triliun dengan pendapatan per kapita penduduk Kota Tebing Tinggi dalam setahun 43,93 juta. Hal ini dapat dicapai mengingat rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Tebing Tinggi sepanjang periode 2013 – 2017 stabil di atas angka 5 persen per tahun. Proyeksi PDRB Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042 5.123 6.635 7.482 8.632 10.725 11.364 31.88 39.51 42.47 47.02 56.39 57.99 0 10 20 30 40 50 60 70 0 2 4 6 8 10 12 2017 2022 2027 2032 2037 2042 PDRB ADHB Pendapatan Per Kapita ADHB
  • 37. 0.3 0.28 0.27 0.26 0.26 0.25 11.90% 10.83% 10.26% 9.12% 8.47% 7.84% 0.00% 2.00% 4.00% 6.00% 8.00% 10.00% 12.00% 14.00% 0.22 0.23 0.24 0.25 0.26 0.27 0.28 0.29 0.3 0.31 2017 2022 2027 2032 2037 2042 Rasio Gini Angka Kemiskinan 32 Sementara untuk rasio gini atau tingkat ketimpangan, target yang ingin dicapai terjadi penurunan – dimana pada tahun 2042 mendatang angka rasio gini Kota Tebing Tinggi berada pada kisaran 0,25. Sejalan dengan hal tersebut, ditargetkan juga terjadi penurunan angka kemiskinan. Di tahun 2017 yang lalu, angka kemiskinan adalah 11,9 persen. Pada tahun 2042 ditarget angak itu menurun menjadi 7,84 persen. Proyeksi Angka Kemiskinan dan Rasio Gini Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042
  • 38. 33 4,180.18 4,368.63 4,582.73 4,775.86 4,948.13 5,097.66 0.00 1,000.00 2,000.00 3,000.00 4,000.00 5,000.00 6,000.00 2017 2022 2027 2032 2037 2042 Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi Dalam hal persebaran penduduk, kondisi yang diinginkan adalah terciptanya persebaran penduduk yang merata di seluruh Kecamatan di Kota Tebing Tinggi. Bila melihat data BPS, relatif penduduk Kota Tebing Tinggi tersebar secara merata. Bahkan, Kecamatan yang berada di pusat Kota yaitu Kecamatan Tebing Tinggi Kota, pada tahun 2017 yang lalu adalah Kecamatan yang paling sedikit ditempati oleh penduduk. Proyeksi Kepadatan Penduduk Kota Tebing Tinggi Tahun 2017-2042