SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
PSIKOLOGI INDUSTRI DAN
ORGANISASI
PSIKOLOGI KEREKAYASAAN
AVIZA ANANTA BHAKTI
HEGGI ADITYA
LAILATUS SIFA
PSIKOLOGI
KEREKAYASAAN
Menurut Chapanis, psikologi kerekayasaan
terutama memprerhatikan penemuan dan penerapan
informasi tentang perilaku manusia dalam kaitannya
dengan mesin-mesin, peralatan, pekerjaan, dan
lingkungan kerja.
Chapanis selanjutnya mengatakan bahwa
kerekayasaan factor manusia pada umumnya
dipandang sebagai satu istilah umum untuk bidang
yang memperhatikan:
1. Unjuk kerja, perilaku manusia, dan pelatihan
dalam sistem mesin-manusia
2. Rancangan dan pengembangan diri sistem mesin-
manusia
3. Penelitian medis dan biologis yang berkaitan
TUGAS PSIKOLOGI
KEREKAYASAAN
Tugas psikologi kerekayasaan memandang pekerjja sebagai suatu
konstanta psikologis dan biologis yang mengandung banyak kecakapan
dan keterbatasan yang ditentukan oleh pembawaan.
Tugas psikologi kerekayasaan ialah mengubah
1. Mesin-mesin dan alat-alat yang digunakan manusia dalam
pekerjaannya, atau
2. Lingkungannya tempat ia bekerja, untuk membuat pkerjaannya lebih
sesuai dengan manusia
Singleton memiliki pandangan yang serupa dengan Chapanis dalam
arti bahwa ergonomika-teknologi dari rancangan kerja didasarkan pada
ilmu-ilmu biologi manusia: anatomi, fisiologi, dan psikologi
PENDAHULU PSIKOLOGI
KEREKAYASAAN
 Manajemen Ilmiah
Pekerjaan dari Frederick W. Taylor, yang menekankan efisiensi dalam melakukan
tugas pekerjaan, yang membuat berbagai macam peralatan yang
disesuaikandengan bentuk dan berfungsinya anggota badan merupakan
pendahulu dari psikologi kerekayasaan.
 Analisa Waktu dan Gerak
Dengan menganalisi gerak tangan dan gerak lengan dari tukang pasang batu
tembok Gilberth mengurangi gerak yang tidak prlu dan berhasil meningkatkan
pemasangan batu bata dalam satu jam dari 120 bata sampai 350 bata.
 Kondisi Kerja
Penelitian lain yang merupakan pendahulu psikologi kerekayasaan ialah penelitian
eksperimental yan dilakukan tentang lingkungan kerja fisik. Penelitian di
Hawthorne, dekat Chicago (Amerika Serikat), yang dilakukan oleh para ilmuean
dari Universitas Harvard di pabrik yang besar dari Western Electric Company
bertujuan untuk mengetahui dampak dari cahaya penerangan terhadap
produktivitas. Dari hasil-hasil penelitian ditemukan bahwa produktivitas bukan
hanya merupakan gejala keteknikan saja, tapi juga merupakan gejala sosial.
KONDISI KERJA
1. Kondisi Fisik Kerja.
Lingkungan kerja fisik mencakup setiap hal dari fasilitas parkir di luar gedung
perusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah suara dan cahaya yang
menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja.
a) Iluminasi (penerangan).
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam iluminasi ialah: kadar (intensity)
cahaya, distribusi cahaya dan sinar yang menyilaukan. Faktor yang lain dari
iluminasi ialah distribusidari cahaya dalam kamar atau daerah kerja. Untuk
pekerjaan tertntu diperlukan kadar cahaya tertentu sebagai peenerangan
b) Warna.
Banyak orang memberikan makna yang tinggi kepada penggunaan warna atau
kombinasi warna yang tepat untuk ruanga-ruangan di rumah, di kantor, dan di
pabrik. Hal ini tidaklah berarti bahwa warna tidak mempunyai warna dalam
pekerjaan. Warna dapat digunakan sebagai:
Alat sandi atau coding device (Schultz, 1982), atau sebagai pencipta kontras
warna (Suyatno, 1985).
Upaya menghindari timbulnya ketegangan mata(Schultz, 1982). Setiap warna
berbeda dalam kemampuan pantulan cahayanya.
Alat untuk menciptakan ilusi tentang besarnya dan suhunya ruangan kerja
(Schultz, 1982), yang memiliki efek psikologis (Suyatno, 1985)
Warna Efek jarak Efek suhu Efek psikis
Biru Jauh Sejuk Menenangkan
Hijau Jauh Sangat sejuk Sangat
menenangkan
Merah Dekat Panas Sangat
mengganggu
Orange Sangat dekat Sangat
panas
merangsang
c) Bising (noise).
McCormick menggabungkan aspek bunyi yang tidak diinginkan dengan
batasan dari Burrows dengan mengatakan bahwa tampaknya masuk nalar
dengan mengatakan bahwa bunyi atau suara yang tidak diinginkan ialah
bunyi yang tidak memiliki hubungan informasi dengan tugas atau aktivitas
yang dilaksanakan.
Tingkat-tingkat kerasnya suara atu bunyi tertentu dapat merupakan ancaman
bagi pendengar. Menurut Schultz (1982) seorang pekerja yang sehari-hari
mendengar bunyi pad tingkat 80 desibel ke atas untuk jangka waktu yang
lama pasti akan menderita kehilangan pendengaran tertentu.
Akibat-akibat lain dari tingkat bising yang tinggi ialah:
 Timbulnya perubaha fisiologis. orang-orang yang mendengar bising pada
tingkat 95-110 desibel, terjadi penciutan dari pembuluh darah, perubahan
detak jantung, dilatasi dari pupil-pupil mata dan bising yang keras dapat
meningkatkan tekanan darah dan dapat ikut mengakibatkan sakit jantung
juga meningkatkan ketegangan otot.
 Adanya dampak psikologis. Mereka yang bekerja dalam lingkungan yang
ekstrem bising lebih agresif, penuh curiga, dan cepat jengkel dibandingkan
dengan mereka yang bekerja dalam lingkungan yang lebih sepi.
McCormick menyimpulkan bahwa terdapat ‘’bukti’’ bahwa bising:
 Menghasilkan penurunan pada prestasi kerja.
 Tidak mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja.
 Menghasilkan peningkatan pada prestasi kerja.
Pengurangan tingkat kebisingan dapat dilakukan dengan cara:
 Mengurangi bunyi mesin, dengan cara membuat mesin-mesin yang
lebih halus suaranya, dengan meredam suara dari mesin-mesin.
 Memasang dinding yang kedap suara.
 Mengharuskan para karyawan memakai alat pelindung pendengaran,
misalnya dengan menggunakan kapas penutup telinga,atau lat penutup
telinga (ear plugs).
d) Musik dalam bekerja.
Sejak tahun 1940-an banyak perusahaan di Amerika Serikat mulai
memperdengarkan music yang mengiri, sebagai latar belakang karyawan
bekerja. Sebagaimana halnya dengan warna, banyak yang berpendapat
bahwa musik yang mengiringi kerja dapat meningkatkan produktivitas
karyawannya. Hasil penelitian tidak menunjukkan hasil yang tegas tentang
hal ini. Pada umumnya para tenaga kerja bekerja dengan perasaan
senang, bekerja lebih keras, tidak banyak absen, dan kurang merasa lelah
pada akhir hari kerja.
Musik tampaknya memiliki pengaruh yang baik pada pekerjaan-pekerjaan
yang sederhana, rutin dan monoton, sedangkan pad pekerjaan yang lebih
majemuk dan memerlukan konsentrasi yang tinggi pad pekerjaan,
pengaruhnya dapat menjadi sangat negatif
Suyatno (1985) berpendapat bahwa musik pengiring kerja harus dipandu
oleh pertimbangan sebagai berikut:
1. Musik dalam bekerja harus menciptakan suasana akustik yang
menghasilkan efek menguntungkan pada pikiran.
2. Musik akan bernilai sekali pada pekerja tangan pada pekerjaan repetitif
dan pekerjaan lain yang hanya memerlukan sedikit kegiatan mental.
3. Musik tidak akan bernilai tinggi jika ada suara atau bunyi lain yang cukup
keras.
4. Musik bernada meriah diperdengarkan secar singkat pada awal hari,
permulaan kerja, untuk membangkitkan gairah, diperdengarkan juga pada
akhir hari, dan empat kali masing-masing selama setengah jam
diperdengarkan musik ringan ditengah hari.
5. Tempo musik janga terlalu lambat (slow) tetapi juga janga terlalu cepat.
2. Kondisi Lama Waktu Kerja
a) Jam kerja.
Jumlah jam kerja diIndonesia umumnya adalah 40jam. Ada organisasi kerja
yang membagi 40jam kerja kedalam 6hari kerja. Ada juga yang membaginya
kedalam 5hari jam kerja. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan
yang menarik antara jam-jam kerja nominal dan aktual. Jika jam kerja nominal
ditambah maka jam kerja aktual malahan menurun.
b) Kerja paro-waktu tetap.
Menurut Schultz (1982) mempekerjakan paro waktu menarik bagi:
 Orang-orang yang bertanggung jawab atas urusan rumah tangga.
 Orang-orang yang cacat jasmaniah, yang menghadapi masalah mobilitas
yaitu masalah pergi dan pulang dari tempat kerja.
 Orang-orang yang sedang mengalami krisis usia tengah baya.
 Orang-orang yang memang tidak bersedia bekerja selama 40 jam per
minggu kerja di kantor atau di pabrik.
Yang termasuk dalam kelompok ini ialah para tenaga kerja muda yang
menyukai gaya hidup yang lentur, yang dimungkinkan dengan bekerja paro
waktu. Mereka senang dengan peluang untuk bekerja paro-waktu karena,
disamping mendapatkan tambahan penghasilan, dapat memenuhi kebutuhan
mereka akan aktivitas yang bermakna.
c) Empat hari minggu kerja.
Dengan 4 hari kerja per minggu mereka harapkan akan terjadi peningkatan
pada produktivitas dan efisiensi pekerja dan pengurangan dari jumlah absensi
tenaga kerja. Dari hasil-hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, secara
keseluruhan, penerapan 4 hari kerja per minggu pada kebanyakan kasus
(perusahaan) meruakan suatu keberhasilan, namun bukan tanpa kritik. Ada
tanda-tanda yang menunjukkan adanya sedikit penuruna dari penerapan4
hari kerja per minggu, digantikan dengan pengaturan waktu kerja yang lain,
yaitu jam-jam kerja lentur.
d) Jam kerja lentur.
Ternyata penerapan jam kerja lentur berhasil dan memberikan beberapa
keuntungan. Kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk jauh lebih berkurang,
malah pada kasus-kasus tertentu sudah tidak merupakan masalah lagi.para
tenaga kerja tiba di tempar kerja dengan perasaanyang lebih tenang dan
Hasil penelitian pada perusahaan-perusahaan yang menggunakan jadwal
jam kerja lentur menunjukkan keuntungan berikut:
 Produktivitas naik pada hampir separo dari perusahaan-perusahaan.
 Angket absensi berkurang pada lebih dari 75% dari perusahaan-
perusahaan.
 Keterlambatan datang berkurang 84% dari perusahaan-perusahaan.
 Angka keluar masuk tenaga kerja berkurang pada lebih dari 50% dari
perusahaan-perusahaan.
 Semangat kerja tenaga kerja meningkat pada hampir semua
perusahaan.
4. Sistem Mesin-Manusia
Pada permulaan perang dunia II para sarjana psikologi
kerekayasaan bersibuk diri dengan masalaj-masalah rancangan
peralatan. Keadaan ini berkembang menjadi lebih luas dengan
melihat manusia tenaga kerja sebagai komponen tidak terpsisahkan
dari komponen mesin dalam satu sistem.
Sistem Mesin-Manusia adalah sistem dimana kedua komponen
harus bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Masing-masing
komponen (komponen manusia saja, atau komponen mesin saja) tidak
berarti tanpa adanya komponen yang lain sebagai pelengkapnya.
Ada dua macam sistem mesin manusia, yaitu sistem mesin
manusia yang ber-ikal-terbuka dan yang ber-ikal-tertutup (open-loop dan
closed-loop men-macinesystem).
Pada ikal terbuka suatu masukan memasuki titik tertentu, membuat
suatu mekanisme kembali bekerja, dan terjadilah suatu kegiatan tertentu.
Misalnya sistem alat pengaman kebakaran (overhead sprinkler system)
yang kita temukan dalam ruang-ruang gedung bertingkat. Sedangkan
sistem ikal tertutup sebaliknya, merupakan sistem yang dapat mengatur
diri sendiri. Misalnya ruangan dengan sistem pendingin (AC dengan alat
termostat). Sistem mesin manusia yang ber-ikal-tertutup lebih efisien dari
pada sistem ber-ikal-terbuka. Tugas dalam merancang sistem mesin
manusia ialah guna menentukan cara yang paling efektif untuk menyajikan
keterangan kepada operator manusia dengan menggunakan peragaan
penglihatan, peragaan pendengaran atau peragaan perabaan.
Tugas lain dalam merancang sistem mesin manusia ialah untuk
merancang ruang kerja (work space).
5. Penyajian Informasi
Dalam merancang konstruksi mesin, yang pengaruhnya besar terhadap
efisiensi kerja, ialah keputusan yang harus di ambil tenteng perga apa yang akan
digunakan (peraga penglihatan atau pendengaran) sebagai saluran komunikasi
antara mesin dan manusia serta bagaimana bentuk peraga tersebut. Penetapan
dari saluran komunikasi antara mesin dan manusia tergantung pada :
a. Jenis informasi yang harus di alihkan
b. Dengan cara bagaimana informasi akan digunakan
c. Lokasi dari tenaga kerja
d. Lingkungan tempat tenaga kerja beroperasi
e. Sifat dari alat indra itu sendiri (sifat kuping dan mata)
6. Fungsi-fungsi kendali
Dalam kebanyakan sistem mesin manusia, operator menerima informasi
melalui beberapa alat indranya, mengolah informasi ini dengan berbagai macam
cara, untuk kemudian mengambil suatu tindakan. Tindakan ini biasanya dilakukan
melalui suatu kendali, misalnya suatu tombol, kenop, engkol atau oengungkit. Hasil
penelitian dan pengalaman menunjukan bahwa dengan cara apa alat-alat kendali
dirancang dapat mempunyai dampak yang penting terhadap kecepatan dan
kecermatan tindakan tenaga kerja dalam mengoperasikan mesin. Dengan kata lain
jika alat kendali kurang tepat dapat saja tenaga kerja kurang cepat atau kurang
cermat menggunakan alat kendali tersebut sehingga memberikan akibat yang
 KESIMPULAN
psikologi kerekayasaan (engineering psychology) Memperhatikan
penemuan dan penerapan informasi tentang perilaku manusia dalam
kaitannya dengan mesin-mesin, peralatan, pekerjaan dan lingkungan
kerja.
Kenyamanan seorang tenaga kerja dalam ruangan tergantung pada
bagaimana kita menerapkan konsep yang senyaman mungkin. Dari mulai
tatanan meja, pencahayaan yang normal hingga music.
Jam kerja yang pas juga menentukkan kenyaman seorang tenaga kerja.
Agar tenaga kerja tidak terlalu lelah dalam berkerja, maka dari itu waktu
jam kerja dapat diatur agar kondisi tenaga kerja tetap fresh.
DAFTAR PUSTAKA
munandar, a. s. (2001). psikologi industri dan organisasi. jakarta: penerbit
universitas indonesia.

More Related Content

What's hot

PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJAPPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJAvanialarissa1
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosialajengseptiana
 
Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )Ai Nurhasanah
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiIrvan Khoerul
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiTyaseta Sardjono
 
Tahapan pelaksanaan analisa jabatan
Tahapan pelaksanaan analisa jabatanTahapan pelaksanaan analisa jabatan
Tahapan pelaksanaan analisa jabatanAnnisaRizki16
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individualJoni Iswanto
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Ikha Mardiyah
 
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptxNASAStoreID
 
Stres dan keselamatan kerja
Stres dan keselamatan kerjaStres dan keselamatan kerja
Stres dan keselamatan kerjairvankhoirul
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&millerPretty A
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosialPuryanto SS
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi IndustriBowo Witoyo
 

What's hot (20)

PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJAPPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
PPT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TENAGA KERJA
 
Sikap kerja
Sikap kerjaSikap kerja
Sikap kerja
 
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi SosialSELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
SELF dari Sudut Pandang Psikologi Sosial
 
Tes ist
Tes istTes ist
Tes ist
 
Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )Raven progressive matrices ( RPM )
Raven progressive matrices ( RPM )
 
Manajemen Karir
Manajemen KarirManajemen Karir
Manajemen Karir
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologi
 
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologiContoh pelanggaran kode etik psikologi
Contoh pelanggaran kode etik psikologi
 
Tahapan pelaksanaan analisa jabatan
Tahapan pelaksanaan analisa jabatanTahapan pelaksanaan analisa jabatan
Tahapan pelaksanaan analisa jabatan
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Dasar perilaku individual
Dasar perilaku individualDasar perilaku individual
Dasar perilaku individual
 
Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)Self Efficacy (Efikasi Diri)
Self Efficacy (Efikasi Diri)
 
MSDMGLOBAL.ppt
MSDMGLOBAL.pptMSDMGLOBAL.ppt
MSDMGLOBAL.ppt
 
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL AN ARI WAHYU WIDIASTUTI-EDIT.pptx
 
Stres dan keselamatan kerja
Stres dan keselamatan kerjaStres dan keselamatan kerja
Stres dan keselamatan kerja
 
psikologi individual adler 1
psikologi individual adler 1psikologi individual adler 1
psikologi individual adler 1
 
Dollard&miller
Dollard&millerDollard&miller
Dollard&miller
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 

Similar to Ppt psikologi kerekayasaan lailatus sifa

PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfAnastasyaDiva1
 
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdfathirahsyahna
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdflinkannrfrnt
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfFarahKhalda
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfdwicempaka0904
 
tugas pio kelompok 4
tugas pio kelompok 4 tugas pio kelompok 4
tugas pio kelompok 4 syahiraumar
 
Aspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMKAspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMKReza Mardiyeni
 
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-editTemu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-editNantaSigit1
 
Organisasi Klasik Neoklaisk Dan Moden
Organisasi Klasik Neoklaisk Dan ModenOrganisasi Klasik Neoklaisk Dan Moden
Organisasi Klasik Neoklaisk Dan Modenguest5a5c9125
 
1. Menerapkan prinsip kesehatan kerja
1. Menerapkan prinsip kesehatan kerja1. Menerapkan prinsip kesehatan kerja
1. Menerapkan prinsip kesehatan kerjaRasyad Hermawan
 
BLHH 1032 TOPIK 1.pptx
BLHH 1032 TOPIK 1.pptxBLHH 1032 TOPIK 1.pptx
BLHH 1032 TOPIK 1.pptxalihafiz5577
 
Ergonomi imk
Ergonomi imkErgonomi imk
Ergonomi imkKotib Ibi
 
PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE
PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITUREPENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE
PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITUREDwi Septiawan
 
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.pptAnisaFauziah38
 
Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)Shera nisaka
 
05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptx05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptxadimastiawan
 

Similar to Ppt psikologi kerekayasaan lailatus sifa (20)

PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
 
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4 kondisi kerja dan psikologi kerekayasaan.pdf
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
 
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdfPIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
PIO Kelompok 4 Bab 4.pdf
 
tugas pio kelompok 4
tugas pio kelompok 4 tugas pio kelompok 4
tugas pio kelompok 4
 
Pio bu laila
Pio bu laila Pio bu laila
Pio bu laila
 
Psikologi personel
Psikologi personelPsikologi personel
Psikologi personel
 
Aspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMKAspek ergonomi dalam IMK
Aspek ergonomi dalam IMK
 
Tugas cuzz
Tugas cuzzTugas cuzz
Tugas cuzz
 
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-editTemu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
Temu 1-analisis-pengukuran-kerja-edit
 
Organisasi Klasik Neoklaisk Dan Moden
Organisasi Klasik Neoklaisk Dan ModenOrganisasi Klasik Neoklaisk Dan Moden
Organisasi Klasik Neoklaisk Dan Moden
 
1. Menerapkan prinsip kesehatan kerja
1. Menerapkan prinsip kesehatan kerja1. Menerapkan prinsip kesehatan kerja
1. Menerapkan prinsip kesehatan kerja
 
BLHH 1032 TOPIK 1.pptx
BLHH 1032 TOPIK 1.pptxBLHH 1032 TOPIK 1.pptx
BLHH 1032 TOPIK 1.pptx
 
Ergonomi imk
Ergonomi imkErgonomi imk
Ergonomi imk
 
PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE
PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITUREPENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE
PENGARUH MUSIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN FURNITURE
 
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
(1) PENGANTAR ERGONOMI.ppt
 
ERGONOMI.ppt
ERGONOMI.pptERGONOMI.ppt
ERGONOMI.ppt
 
Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)Psikologi rekayasa(1)
Psikologi rekayasa(1)
 
05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptx05. QHSE Meeting Mei.pptx
05. QHSE Meeting Mei.pptx
 

More from TawonNakal

Laporan outbound lailatus sifa
Laporan outbound lailatus sifaLaporan outbound lailatus sifa
Laporan outbound lailatus sifaTawonNakal
 
Laporan outbound (Lamidia)
Laporan outbound (Lamidia)Laporan outbound (Lamidia)
Laporan outbound (Lamidia)TawonNakal
 
Laporan outboun ybf
Laporan outboun   ybfLaporan outboun   ybf
Laporan outboun ybfTawonNakal
 
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)TawonNakal
 
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)TawonNakal
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutTawonNakal
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutTawonNakal
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)TawonNakal
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)TawonNakal
 

More from TawonNakal (9)

Laporan outbound lailatus sifa
Laporan outbound lailatus sifaLaporan outbound lailatus sifa
Laporan outbound lailatus sifa
 
Laporan outbound (Lamidia)
Laporan outbound (Lamidia)Laporan outbound (Lamidia)
Laporan outbound (Lamidia)
 
Laporan outboun ybf
Laporan outboun   ybfLaporan outboun   ybf
Laporan outboun ybf
 
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Makalah pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
 
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
Pelatihan dan pengembangan (lsi hasna)
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
 
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - CimutPio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
Pio pengembangan dan budaya organisasi - Cimut
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMRiniGela
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptpalagoro17
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Ppt psikologi kerekayasaan lailatus sifa

  • 1. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI PSIKOLOGI KEREKAYASAAN AVIZA ANANTA BHAKTI HEGGI ADITYA LAILATUS SIFA
  • 2. PSIKOLOGI KEREKAYASAAN Menurut Chapanis, psikologi kerekayasaan terutama memprerhatikan penemuan dan penerapan informasi tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan mesin-mesin, peralatan, pekerjaan, dan lingkungan kerja. Chapanis selanjutnya mengatakan bahwa kerekayasaan factor manusia pada umumnya dipandang sebagai satu istilah umum untuk bidang yang memperhatikan: 1. Unjuk kerja, perilaku manusia, dan pelatihan dalam sistem mesin-manusia 2. Rancangan dan pengembangan diri sistem mesin- manusia 3. Penelitian medis dan biologis yang berkaitan
  • 3. TUGAS PSIKOLOGI KEREKAYASAAN Tugas psikologi kerekayasaan memandang pekerjja sebagai suatu konstanta psikologis dan biologis yang mengandung banyak kecakapan dan keterbatasan yang ditentukan oleh pembawaan. Tugas psikologi kerekayasaan ialah mengubah 1. Mesin-mesin dan alat-alat yang digunakan manusia dalam pekerjaannya, atau 2. Lingkungannya tempat ia bekerja, untuk membuat pkerjaannya lebih sesuai dengan manusia Singleton memiliki pandangan yang serupa dengan Chapanis dalam arti bahwa ergonomika-teknologi dari rancangan kerja didasarkan pada ilmu-ilmu biologi manusia: anatomi, fisiologi, dan psikologi
  • 4. PENDAHULU PSIKOLOGI KEREKAYASAAN  Manajemen Ilmiah Pekerjaan dari Frederick W. Taylor, yang menekankan efisiensi dalam melakukan tugas pekerjaan, yang membuat berbagai macam peralatan yang disesuaikandengan bentuk dan berfungsinya anggota badan merupakan pendahulu dari psikologi kerekayasaan.  Analisa Waktu dan Gerak Dengan menganalisi gerak tangan dan gerak lengan dari tukang pasang batu tembok Gilberth mengurangi gerak yang tidak prlu dan berhasil meningkatkan pemasangan batu bata dalam satu jam dari 120 bata sampai 350 bata.  Kondisi Kerja Penelitian lain yang merupakan pendahulu psikologi kerekayasaan ialah penelitian eksperimental yan dilakukan tentang lingkungan kerja fisik. Penelitian di Hawthorne, dekat Chicago (Amerika Serikat), yang dilakukan oleh para ilmuean dari Universitas Harvard di pabrik yang besar dari Western Electric Company bertujuan untuk mengetahui dampak dari cahaya penerangan terhadap produktivitas. Dari hasil-hasil penelitian ditemukan bahwa produktivitas bukan hanya merupakan gejala keteknikan saja, tapi juga merupakan gejala sosial.
  • 5. KONDISI KERJA 1. Kondisi Fisik Kerja. Lingkungan kerja fisik mencakup setiap hal dari fasilitas parkir di luar gedung perusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah suara dan cahaya yang menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja. a) Iluminasi (penerangan). Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam iluminasi ialah: kadar (intensity) cahaya, distribusi cahaya dan sinar yang menyilaukan. Faktor yang lain dari iluminasi ialah distribusidari cahaya dalam kamar atau daerah kerja. Untuk pekerjaan tertntu diperlukan kadar cahaya tertentu sebagai peenerangan b) Warna. Banyak orang memberikan makna yang tinggi kepada penggunaan warna atau kombinasi warna yang tepat untuk ruanga-ruangan di rumah, di kantor, dan di pabrik. Hal ini tidaklah berarti bahwa warna tidak mempunyai warna dalam pekerjaan. Warna dapat digunakan sebagai: Alat sandi atau coding device (Schultz, 1982), atau sebagai pencipta kontras warna (Suyatno, 1985). Upaya menghindari timbulnya ketegangan mata(Schultz, 1982). Setiap warna berbeda dalam kemampuan pantulan cahayanya. Alat untuk menciptakan ilusi tentang besarnya dan suhunya ruangan kerja (Schultz, 1982), yang memiliki efek psikologis (Suyatno, 1985)
  • 6. Warna Efek jarak Efek suhu Efek psikis Biru Jauh Sejuk Menenangkan Hijau Jauh Sangat sejuk Sangat menenangkan Merah Dekat Panas Sangat mengganggu Orange Sangat dekat Sangat panas merangsang
  • 7. c) Bising (noise). McCormick menggabungkan aspek bunyi yang tidak diinginkan dengan batasan dari Burrows dengan mengatakan bahwa tampaknya masuk nalar dengan mengatakan bahwa bunyi atau suara yang tidak diinginkan ialah bunyi yang tidak memiliki hubungan informasi dengan tugas atau aktivitas yang dilaksanakan. Tingkat-tingkat kerasnya suara atu bunyi tertentu dapat merupakan ancaman bagi pendengar. Menurut Schultz (1982) seorang pekerja yang sehari-hari mendengar bunyi pad tingkat 80 desibel ke atas untuk jangka waktu yang lama pasti akan menderita kehilangan pendengaran tertentu. Akibat-akibat lain dari tingkat bising yang tinggi ialah:  Timbulnya perubaha fisiologis. orang-orang yang mendengar bising pada tingkat 95-110 desibel, terjadi penciutan dari pembuluh darah, perubahan detak jantung, dilatasi dari pupil-pupil mata dan bising yang keras dapat meningkatkan tekanan darah dan dapat ikut mengakibatkan sakit jantung juga meningkatkan ketegangan otot.  Adanya dampak psikologis. Mereka yang bekerja dalam lingkungan yang ekstrem bising lebih agresif, penuh curiga, dan cepat jengkel dibandingkan dengan mereka yang bekerja dalam lingkungan yang lebih sepi.
  • 8. McCormick menyimpulkan bahwa terdapat ‘’bukti’’ bahwa bising:  Menghasilkan penurunan pada prestasi kerja.  Tidak mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja.  Menghasilkan peningkatan pada prestasi kerja. Pengurangan tingkat kebisingan dapat dilakukan dengan cara:  Mengurangi bunyi mesin, dengan cara membuat mesin-mesin yang lebih halus suaranya, dengan meredam suara dari mesin-mesin.  Memasang dinding yang kedap suara.  Mengharuskan para karyawan memakai alat pelindung pendengaran, misalnya dengan menggunakan kapas penutup telinga,atau lat penutup telinga (ear plugs).
  • 9. d) Musik dalam bekerja. Sejak tahun 1940-an banyak perusahaan di Amerika Serikat mulai memperdengarkan music yang mengiri, sebagai latar belakang karyawan bekerja. Sebagaimana halnya dengan warna, banyak yang berpendapat bahwa musik yang mengiringi kerja dapat meningkatkan produktivitas karyawannya. Hasil penelitian tidak menunjukkan hasil yang tegas tentang hal ini. Pada umumnya para tenaga kerja bekerja dengan perasaan senang, bekerja lebih keras, tidak banyak absen, dan kurang merasa lelah pada akhir hari kerja. Musik tampaknya memiliki pengaruh yang baik pada pekerjaan-pekerjaan yang sederhana, rutin dan monoton, sedangkan pad pekerjaan yang lebih majemuk dan memerlukan konsentrasi yang tinggi pad pekerjaan, pengaruhnya dapat menjadi sangat negatif Suyatno (1985) berpendapat bahwa musik pengiring kerja harus dipandu oleh pertimbangan sebagai berikut: 1. Musik dalam bekerja harus menciptakan suasana akustik yang menghasilkan efek menguntungkan pada pikiran. 2. Musik akan bernilai sekali pada pekerja tangan pada pekerjaan repetitif dan pekerjaan lain yang hanya memerlukan sedikit kegiatan mental.
  • 10. 3. Musik tidak akan bernilai tinggi jika ada suara atau bunyi lain yang cukup keras. 4. Musik bernada meriah diperdengarkan secar singkat pada awal hari, permulaan kerja, untuk membangkitkan gairah, diperdengarkan juga pada akhir hari, dan empat kali masing-masing selama setengah jam diperdengarkan musik ringan ditengah hari. 5. Tempo musik janga terlalu lambat (slow) tetapi juga janga terlalu cepat. 2. Kondisi Lama Waktu Kerja a) Jam kerja. Jumlah jam kerja diIndonesia umumnya adalah 40jam. Ada organisasi kerja yang membagi 40jam kerja kedalam 6hari kerja. Ada juga yang membaginya kedalam 5hari jam kerja. Hasil penelitian juga menunjukkan adanya hubungan yang menarik antara jam-jam kerja nominal dan aktual. Jika jam kerja nominal ditambah maka jam kerja aktual malahan menurun. b) Kerja paro-waktu tetap. Menurut Schultz (1982) mempekerjakan paro waktu menarik bagi:  Orang-orang yang bertanggung jawab atas urusan rumah tangga.  Orang-orang yang cacat jasmaniah, yang menghadapi masalah mobilitas yaitu masalah pergi dan pulang dari tempat kerja.  Orang-orang yang sedang mengalami krisis usia tengah baya.  Orang-orang yang memang tidak bersedia bekerja selama 40 jam per minggu kerja di kantor atau di pabrik.
  • 11. Yang termasuk dalam kelompok ini ialah para tenaga kerja muda yang menyukai gaya hidup yang lentur, yang dimungkinkan dengan bekerja paro waktu. Mereka senang dengan peluang untuk bekerja paro-waktu karena, disamping mendapatkan tambahan penghasilan, dapat memenuhi kebutuhan mereka akan aktivitas yang bermakna. c) Empat hari minggu kerja. Dengan 4 hari kerja per minggu mereka harapkan akan terjadi peningkatan pada produktivitas dan efisiensi pekerja dan pengurangan dari jumlah absensi tenaga kerja. Dari hasil-hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, secara keseluruhan, penerapan 4 hari kerja per minggu pada kebanyakan kasus (perusahaan) meruakan suatu keberhasilan, namun bukan tanpa kritik. Ada tanda-tanda yang menunjukkan adanya sedikit penuruna dari penerapan4 hari kerja per minggu, digantikan dengan pengaturan waktu kerja yang lain, yaitu jam-jam kerja lentur. d) Jam kerja lentur. Ternyata penerapan jam kerja lentur berhasil dan memberikan beberapa keuntungan. Kemacetan lalu lintas pada jam-jam sibuk jauh lebih berkurang, malah pada kasus-kasus tertentu sudah tidak merupakan masalah lagi.para tenaga kerja tiba di tempar kerja dengan perasaanyang lebih tenang dan
  • 12. Hasil penelitian pada perusahaan-perusahaan yang menggunakan jadwal jam kerja lentur menunjukkan keuntungan berikut:  Produktivitas naik pada hampir separo dari perusahaan-perusahaan.  Angket absensi berkurang pada lebih dari 75% dari perusahaan- perusahaan.  Keterlambatan datang berkurang 84% dari perusahaan-perusahaan.  Angka keluar masuk tenaga kerja berkurang pada lebih dari 50% dari perusahaan-perusahaan.  Semangat kerja tenaga kerja meningkat pada hampir semua perusahaan. 4. Sistem Mesin-Manusia Pada permulaan perang dunia II para sarjana psikologi kerekayasaan bersibuk diri dengan masalaj-masalah rancangan peralatan. Keadaan ini berkembang menjadi lebih luas dengan melihat manusia tenaga kerja sebagai komponen tidak terpsisahkan dari komponen mesin dalam satu sistem.
  • 13. Sistem Mesin-Manusia adalah sistem dimana kedua komponen harus bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan. Masing-masing komponen (komponen manusia saja, atau komponen mesin saja) tidak berarti tanpa adanya komponen yang lain sebagai pelengkapnya. Ada dua macam sistem mesin manusia, yaitu sistem mesin manusia yang ber-ikal-terbuka dan yang ber-ikal-tertutup (open-loop dan closed-loop men-macinesystem). Pada ikal terbuka suatu masukan memasuki titik tertentu, membuat suatu mekanisme kembali bekerja, dan terjadilah suatu kegiatan tertentu. Misalnya sistem alat pengaman kebakaran (overhead sprinkler system) yang kita temukan dalam ruang-ruang gedung bertingkat. Sedangkan sistem ikal tertutup sebaliknya, merupakan sistem yang dapat mengatur diri sendiri. Misalnya ruangan dengan sistem pendingin (AC dengan alat termostat). Sistem mesin manusia yang ber-ikal-tertutup lebih efisien dari pada sistem ber-ikal-terbuka. Tugas dalam merancang sistem mesin manusia ialah guna menentukan cara yang paling efektif untuk menyajikan keterangan kepada operator manusia dengan menggunakan peragaan penglihatan, peragaan pendengaran atau peragaan perabaan. Tugas lain dalam merancang sistem mesin manusia ialah untuk merancang ruang kerja (work space).
  • 14. 5. Penyajian Informasi Dalam merancang konstruksi mesin, yang pengaruhnya besar terhadap efisiensi kerja, ialah keputusan yang harus di ambil tenteng perga apa yang akan digunakan (peraga penglihatan atau pendengaran) sebagai saluran komunikasi antara mesin dan manusia serta bagaimana bentuk peraga tersebut. Penetapan dari saluran komunikasi antara mesin dan manusia tergantung pada : a. Jenis informasi yang harus di alihkan b. Dengan cara bagaimana informasi akan digunakan c. Lokasi dari tenaga kerja d. Lingkungan tempat tenaga kerja beroperasi e. Sifat dari alat indra itu sendiri (sifat kuping dan mata) 6. Fungsi-fungsi kendali Dalam kebanyakan sistem mesin manusia, operator menerima informasi melalui beberapa alat indranya, mengolah informasi ini dengan berbagai macam cara, untuk kemudian mengambil suatu tindakan. Tindakan ini biasanya dilakukan melalui suatu kendali, misalnya suatu tombol, kenop, engkol atau oengungkit. Hasil penelitian dan pengalaman menunjukan bahwa dengan cara apa alat-alat kendali dirancang dapat mempunyai dampak yang penting terhadap kecepatan dan kecermatan tindakan tenaga kerja dalam mengoperasikan mesin. Dengan kata lain jika alat kendali kurang tepat dapat saja tenaga kerja kurang cepat atau kurang cermat menggunakan alat kendali tersebut sehingga memberikan akibat yang
  • 15.  KESIMPULAN psikologi kerekayasaan (engineering psychology) Memperhatikan penemuan dan penerapan informasi tentang perilaku manusia dalam kaitannya dengan mesin-mesin, peralatan, pekerjaan dan lingkungan kerja. Kenyamanan seorang tenaga kerja dalam ruangan tergantung pada bagaimana kita menerapkan konsep yang senyaman mungkin. Dari mulai tatanan meja, pencahayaan yang normal hingga music. Jam kerja yang pas juga menentukkan kenyaman seorang tenaga kerja. Agar tenaga kerja tidak terlalu lelah dalam berkerja, maka dari itu waktu jam kerja dapat diatur agar kondisi tenaga kerja tetap fresh. DAFTAR PUSTAKA munandar, a. s. (2001). psikologi industri dan organisasi. jakarta: penerbit universitas indonesia.