SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
MODEL LAYANAN PENDIDIKAN DAN
BIMBINGAN BAGI ABK TUNA
GRAHITA, AUTIS DAN ADD/ADHD
Dosen Pengampu:
Holy Ichda Wahyuni, S.Pd., M.Si
OLEH
Widyahningrum Febrianti (20191115041)
Maulidiya (20191115008)
Ainun Jamilah (20191115017)
Dias Frendy Anggar (20191115024)
TUNAGARITHA
DEFENISI
Tunagrahita merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak
yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Istilah lain
untuk tunagrahita ialah sebutan untuk anak dengan hendaya atau
penurunan kemampuan atau berkurangnya kemampuan dalam segi
kekuatan, nilai, kualitas, dan kuantitas. Tunagrahita termasuk dalam
golongan anak berkebutuhan khusus. Pendidikan secara khusus untuk
penyandang tunagrahita lebih dikenal dengan sebutan sekolah luar
biasa (SLB).
KLASIFIKASI
o Berdasarkan skor IQ-nya
Tunagrahita ringan (mild mental retardation)
Tunagrahita ringan disebut juga moron atau debil. Kelompok
ini memiliki IQ antara 68-52 menurut Binet, sedangkan menurut Skala
Weschler (WISC) memiliki IQ 69-55.
Tunagrahita sedang (moderate mental retardation)
Anak tunagrahita sedang disebut juga imbesil. Kelompok ini
memiliki IQ 51-36 pada Skala Binet dan 54-40 menurut Skala
Weschler (WIS). Anak terbelakang mental sedang bisa mencapai
perkembangan MA sampai kurang lebih 7tahun
Tunagrahita berat (severe mental retardation)
Kelompok anak tunagrahita berat sering disebut idiot.
Kelompok ini dapat dibedakan lagi antara anak tunagrahita berat dan
sangat berat. Tunagrahita berat (severe) memiliki IQ antara 32-20
menurut Skala Binet dan antara 39-25 menurut Skala Weschler
(WISC). Tunagrahita sangat berat (profound) memiliki IQ di bawah 19
menurut Skala Binet dan IQ di bawah 24 menurut Skala Weschler
(WISC)
Tunagrahita parah (profound mental retardation)
KARAKTERISTIK
o Fisik(Penampilan)
o Intelektual
o Sosial dan Emosi
Faktor Penyebab Anak Tunagrahita
o Faktor Keturunan
o Gangguan Metabolisme dan Gizi
o Infeksi dan Keracunan
o Trauma dan Zat Radioaktif
o Masalah pada Kelahiran
o Faktor Lingkungan
Autisme
Defenisi
Autisme atau disebut ASD (Autistic Spectrum
Disorder) adalah gangguan perkembangan
fungsi otak yang kompleks dan sangat
bervariasi (Spectrum). Biasanya gangguan
perkembangan ini meliputi cara
berkomunikasi, berinterksi sosial dan
kemampuan berimajinasi
Karakteristik
o Kelainan berbicara
o Kelainan fungsi syaraf inetelektual
o Perilaku anak ganjil
o Interaksi sosial
Faktor Penyebab
o Faktor Genetik
o Faktor Perinatal
o Gangguan biokimiawi otak
o Gangguan Neuro – anatomi
o Gangguan Metabolisme
o Faktor pencetus lain
ADD (Attention Deficit
Disorder)/ADHD (Attention Deficit
And Hyperactivity Disorder)
Defenisi
Menurut Baihaqi dan Sugiarmin (2006) ADHD adalah attention
deficit hyperactivity disorder (Attention= perhatian,
Deficit=berkurang, Hiperactivity= hiperaktif, dan Disorder=
gangguan) jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti
gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. Dapat
dikatakan ADHD = kurang pemusatan perhatian + impulsivitas +
hiperaktivitas dan juga diketahui ADHD adalah sebuah
gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan
penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah
memusatkan perhatian. Kondisi ini dulunya dikenal dengan ADD
atau Attention Deficit Disorder.
Karakteristik
o Hiperaktif
o Inattention atau bermasalah pada
perhatian
o Impulsif
Faktor Penyebab
 Faktor genetik. Banyak anak ADHD yang memiliki
kerabat dengan gangguan yang sama atau gejala
yang serupa.
 Prematuritas
 Kerusakan mekanis prenatal pada system syaraf
janin
 Berbagai penyedap makanan, zat pewarna,
pengawet dan gula juga diperkirakan sebagai
kemungkinan penyebab untuk perilaku hiperaktif
 Cedera otak yang mungkin disebabkan oleh efek
sirkulasi, toksik, metabolic,, kerusakan fisik otak
pada masa bayi yang disebabkan oleh infeksi,
peradangan serta trauma.
 Factor psikososial, anak dalam institusi sering
sekali overaktif dan memiliki rentang atensi yang
buruk
Model Pendidikan dan
Bimbingan ABK Tuna Garitha
Secara umum ada dua pendekatan atau model dalam
penyelengaraan pendidikan bagi anak tunagrahita. Pertama
model terpisah (segregasi) dan kedua model terintegrasi
(mainstreaming). Model segregatif adalah suatu model
penyelenggaraan pendidikan, di mana anak- anak tunagrahita
memperoleh layanan pendidikan di lembaga tersendiri (khusus)
yang terpisah dan anak-anak lainnya. Model ini sering disebut
dengan istilah Sekolah Luar Biasa.
Sekolah Luar Biasa untuk anak tunagaritha dibedakan menjadi
2, yaitu:
1.SLB - C untuk tunagaritha ringan
2.SLB - C 1 untuk tunagaritha sedang
Model terintegrasi (mainstreaming) adalah suatu model
penyelenggaraan pendidikan dimana anak-anak tunagrahita
memperoleh layanan pendidikan secara terintegrasi (bersama-
sama) dengan siswa lainnya di sekolah umum (sekolah
regular). Pendidikan inklusif merupakan salah satu perwujudan
Gallegher (1986) dan Friend (2005) menjabarkan
secara rinci penyelenggaraan pendidikan bagi siswa
tunagrahita dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
bentuk sebagai berikut :
1. general education (full Inclusion)
2. resource class
3. separate class (Special Class)
4. separate class (Special Class)
5. home or hospital
Model Pendidikan dan
Bimbingan ABK Autisme
Bentuk layanan pendidikan anak autistic
pada dasarnya terbagi menjadi:
o Layanan Pendidikan Awal, yang terdiri dari
Program Terapi Intervensi Dini dan Program
Terapi Penunjang.
o Layanan Pendidikan Lanjutan, yang terdiri
Kelas Transisi atau Kelas Persiapan dan
program lanjutan lainnya seperti Program
Inklusi, Program Terpadu, Sekolah Khusus
Autistik, Program Sekolah Di Rumah dan
Griya Rehabilitasi Autistik.
Model Pendidikan dan Bimbingan ABK
ADD (Attention Deficit Disorder)/ADHD
(Attention Deficit And Hyperactivity
Disorder)
 Kustawan berpendapat bahwa layanan pendidikan yang
bermutu bagi peserta didik berkebutuhan khusus merupakan
layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan
khususnya dan menyesuaikan dengan hambatan atau
gangguan yang dimilikinya. Maka dari itu ditawarkannya
pendidikan inklusif untuk anak ADHD. Adanya pendidikan
inklusif ini bermuatan mengenai kemanusiaan dan juga
upaya menegakkan hak asasi manusia. Pendidikan inklusif
merupakan sistem pemberian bantuan berupa layanan
pendidikan dalam keberagaman, dan falsafahnya yaitu
menghargai perbedaan semua peserta didik. Dengan adanya
pendidikan inklusif ini dapat mengakomodasi semua peserta
didik sesuai dengan kebutuhannya.
Guru yang Ideal untuk Anak ADHD
o memiliki pengetahuan tentang ADHD dan menerima
keberadaan anak dengan ADHD
o memberlakukan aturan, secara fleksibel, sambil tetap
tenang dan positif
o memodifikasi gaya dan sumber daya pengajaran agar
sesuai dengan gaya belajar anak
o membangun aktivitas sebanyak mungkin pada hari sekolah
o pragmatis tentang penyelesaian pekerjaan rumah
o memberikan kesempatan bagi anak untuk
mencapaikeberhasilan dalam bidang kemampuannya
o menggabungkan tugas-tugas dengan minat tinggi dan
rendah sesuai dengan gaya belajar anak
Akomodasi Kelas untuk Siswa ADHD
Tempat duduk
o Tempatkan siswa dengan ADHD jauh dari
jendela dan jauh dari pintu.
o Tempatkan siswa dengan ADHD tepat di
depan meja guru kecuali jika itu justru
menjadi gangguan bagi siswa. Kursi di baris,
dengan fokus pada guru, biasanya lebih baik
daripada siswa duduk di bagian tengah atau
saling berhadapan.
o Kondisikan lingkungan kelas yang tenang
tanpa gangguan saat ujian dan saat belajar.
Penyampaian materi pembelajaran/ informasi
o Berikan instruksi satu per satu dan ulangi
seperlunya.
o Jika memungkinkan, sebaiknya mata
pelajaran yang sulit dan berat dijadwalkan
pada pagi hari.
o Gunakan visual seperti grafik, gambar, kode
warna.
o Guru membuat garis besar atau inti dari
materi yang disampaikan saat pembelajaran
sebagai bahan catatan bagi anak.
Pekerjaan siswa
o Buat lembar kerja dan tes dengan item yang
lebih sedikit, berikan kuis singkat yang sering
daripada tes panjang, dan kurangi waktu
pelaksanaan tes.
o Tes siswa dengan ADHD dengan cara yang
sesuai dengan gaya belajar mereka, sehingga
mereka dapat mengerjakan tes dengan baik,
seperti secara lisan atau mengisi bagian yang
kosong.
o Membagi proyek/ tugas jangka panjang
menjadi beberapa segmen dan tentukan tujuan
penyelesaian untuk masing- masing segmen.
o Terima pekerjaan siswa yang terlambat dan
berikan nilai parsial/sebagian untuk pekerjaan
yang juga diselesaikan parsial atau hanya
Organisasi
o Mintalah siswa untuk menyediakan buku catatan utama
(misalnya binder) dengan bagian terpisah untuk setiap
mata pelajaran, dan pastikan semua yang masuk ke
notebook diletakkan di bagian yang benar. Juga dapat
dilakukan dengan memberi kode warna untuk setiap
subjek.
o Menyediakan tiga notebook yang disisipkan untuk tugas
pekerjaan rumah, penyelesaian tugas pekerjaan rumah,
dan “mail”/ surat kepada orang tua (slip izin, brosur
asosiasi guru dan orang tua atau lebih di kenal dengan
istilah buku penghubung antara guru dan orang tua).
o Pastikan siswa memiliki sistem untuk menuliskan tugas
dan tanggal-tanggal penting dan tentunya siswa diminta
untuk menggunakan sistem tersebut.
o Berikan waktu bagi siswa untuk mengatur materi dan
tugas untuk rumah.
o Sampaikan langkah-langkah untuk bersiap-siap pulang
Strategi Pemberian layanan Pendidikan
anak ADHD
Strategi Berbasis Kelas
o Struktur kegiatan kelas membutuhkan
pembelajaran aktif dan tingkat respons yang
tinggi dari siswa.
o Mengajarkan keterampilan organisasi kepada
siswa yang akan membantu mereka untuk
menyelesaikan tugas.
o Gunakan strategi untuk memaksimalkan interaksi
positif dengan siswa dan meminimalkan peluang
untuk perilaku yang mengganggu.
o Komunikasikan aturan dengan jelas, perilaku
harapan dan membangun rutinitas kelas.
o Memberikan Instruksi Multi Sensori
o Menetapkan rencana fisik yang memaksimalkan
produktivitas.
Strategi Individual
Delphie mengungkapkan bahwa pelayanan khusus
dalam meningkatkan kebutuhan akademik dengan
melalui Program pembelajaran Individual. Program
ini didasarkan pada kebutuhan setiap siswa dan
berpusat pada siswa dan bekerja dengan siswa.
Pembelajaran Individual disebut juga dengan
Individualisasi Pengajaran yaitu suatu proses
pembelajaran yang mengembangkan dan
memelihara individualitas siswa. Program ini
merupakan cara yang senantiasa berupaya
mengakomodasi kebutuhan dari masalah yang
dihadapi anak dengan Attentions Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD).
Setiap Anak Berkebutuhan
Khusus memiliki hak
memperoleh pendidikan yang
sama dengan anak normal
lainnya. Berikan mereka
pendidikan dan bimbingan yang
layak. Maka itu akan membantu
mereka dalam menghadapi
kekurangan atau kelainan pada
diri mereka.
Sekian dan Terimakasih
Wassalamualaikum Wr.Wb.

More Related Content

Similar to PPT FEBRI.pptx

PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxPPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxAjengSriHikmayani
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus11111097
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus11111115
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
 
Kesulitan belajar
Kesulitan belajarKesulitan belajar
Kesulitan belajarajengpujir
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus11111097
 
KEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdfKEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdfBayuSetiyo1
 
Laporan observasi slb strategi pembelajaran
Laporan observasi slb strategi pembelajaranLaporan observasi slb strategi pembelajaran
Laporan observasi slb strategi pembelajaraniwan Alit
 
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan InklusifRisa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusifrisa zakiatul
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususDedy Wiranto
 
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abkMakalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abkAiyUis NuriEanty
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfAyu Imtyas Rusdiansyah
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxAyu Imtyas Rusdiansyah
 
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranImplikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranKazirul Latif
 
diagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docxdiagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docxluthfiahkhairani
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxArman Ahmad
 

Similar to PPT FEBRI.pptx (20)

PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptxPPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
PPT_ANAK_BERKEBUTUHAN_KHUSUS.pptx
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Kesulitan belajar
Kesulitan belajarKesulitan belajar
Kesulitan belajar
 
Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khususAnak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus
 
Siswa swn
Siswa swnSiswa swn
Siswa swn
 
KEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdfKEBERAGAMAN PDBK.pdf
KEBERAGAMAN PDBK.pdf
 
Laporan observasi slb strategi pembelajaran
Laporan observasi slb strategi pembelajaranLaporan observasi slb strategi pembelajaran
Laporan observasi slb strategi pembelajaran
 
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan InklusifRisa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
Risa Zakiatul H. Teknik, hambatan dan solusi dalam Pendidikan Inklusif
 
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas KhususMakalah Pembelajaran Kelas Khusus
Makalah Pembelajaran Kelas Khusus
 
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abkMakalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan  penyebab kelainan pada abk
Makalah Penyebab terjadinya masalah belajar dan penyebab kelainan pada abk
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdfTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.pdf
 
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docxTT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
TT2 ABK_Ayu Imtyas Rusdiansyah_2b_858745338.docx
 
aksesbilitas
aksesbilitasaksesbilitas
aksesbilitas
 
Tugasan 2 kanak2 khas
Tugasan 2 kanak2 khasTugasan 2 kanak2 khas
Tugasan 2 kanak2 khas
 
Jurnal minggu 1
Jurnal minggu 1Jurnal minggu 1
Jurnal minggu 1
 
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaranImplikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
Implikasi perbezaan individu terhadap pengajaran dan pembelajaran
 
diagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docxdiagnosis kesulitan belajar.docx
diagnosis kesulitan belajar.docx
 
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptxPPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
PPT MODUL 1 DAN 2 PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

PPT FEBRI.pptx

  • 1. MODEL LAYANAN PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN BAGI ABK TUNA GRAHITA, AUTIS DAN ADD/ADHD Dosen Pengampu: Holy Ichda Wahyuni, S.Pd., M.Si OLEH Widyahningrum Febrianti (20191115041) Maulidiya (20191115008) Ainun Jamilah (20191115017) Dias Frendy Anggar (20191115024)
  • 2. TUNAGARITHA DEFENISI Tunagrahita merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut anak yang mempunyai kemampuan intelektual di bawah rata-rata. Istilah lain untuk tunagrahita ialah sebutan untuk anak dengan hendaya atau penurunan kemampuan atau berkurangnya kemampuan dalam segi kekuatan, nilai, kualitas, dan kuantitas. Tunagrahita termasuk dalam golongan anak berkebutuhan khusus. Pendidikan secara khusus untuk penyandang tunagrahita lebih dikenal dengan sebutan sekolah luar biasa (SLB).
  • 3. KLASIFIKASI o Berdasarkan skor IQ-nya Tunagrahita ringan (mild mental retardation) Tunagrahita ringan disebut juga moron atau debil. Kelompok ini memiliki IQ antara 68-52 menurut Binet, sedangkan menurut Skala Weschler (WISC) memiliki IQ 69-55. Tunagrahita sedang (moderate mental retardation) Anak tunagrahita sedang disebut juga imbesil. Kelompok ini memiliki IQ 51-36 pada Skala Binet dan 54-40 menurut Skala Weschler (WIS). Anak terbelakang mental sedang bisa mencapai perkembangan MA sampai kurang lebih 7tahun Tunagrahita berat (severe mental retardation) Kelompok anak tunagrahita berat sering disebut idiot. Kelompok ini dapat dibedakan lagi antara anak tunagrahita berat dan sangat berat. Tunagrahita berat (severe) memiliki IQ antara 32-20 menurut Skala Binet dan antara 39-25 menurut Skala Weschler (WISC). Tunagrahita sangat berat (profound) memiliki IQ di bawah 19 menurut Skala Binet dan IQ di bawah 24 menurut Skala Weschler (WISC) Tunagrahita parah (profound mental retardation)
  • 5. Faktor Penyebab Anak Tunagrahita o Faktor Keturunan o Gangguan Metabolisme dan Gizi o Infeksi dan Keracunan o Trauma dan Zat Radioaktif o Masalah pada Kelahiran o Faktor Lingkungan
  • 6. Autisme Defenisi Autisme atau disebut ASD (Autistic Spectrum Disorder) adalah gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan sangat bervariasi (Spectrum). Biasanya gangguan perkembangan ini meliputi cara berkomunikasi, berinterksi sosial dan kemampuan berimajinasi
  • 7. Karakteristik o Kelainan berbicara o Kelainan fungsi syaraf inetelektual o Perilaku anak ganjil o Interaksi sosial
  • 8. Faktor Penyebab o Faktor Genetik o Faktor Perinatal o Gangguan biokimiawi otak o Gangguan Neuro – anatomi o Gangguan Metabolisme o Faktor pencetus lain
  • 9. ADD (Attention Deficit Disorder)/ADHD (Attention Deficit And Hyperactivity Disorder) Defenisi Menurut Baihaqi dan Sugiarmin (2006) ADHD adalah attention deficit hyperactivity disorder (Attention= perhatian, Deficit=berkurang, Hiperactivity= hiperaktif, dan Disorder= gangguan) jika diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti gangguan pemusatan perhatian disertai hiperaktif. Dapat dikatakan ADHD = kurang pemusatan perhatian + impulsivitas + hiperaktivitas dan juga diketahui ADHD adalah sebuah gangguan pada perkembangan otak yang menyebabkan penderitanya menjadi hiperaktif, impulsif, serta susah memusatkan perhatian. Kondisi ini dulunya dikenal dengan ADD atau Attention Deficit Disorder.
  • 10. Karakteristik o Hiperaktif o Inattention atau bermasalah pada perhatian o Impulsif
  • 11. Faktor Penyebab  Faktor genetik. Banyak anak ADHD yang memiliki kerabat dengan gangguan yang sama atau gejala yang serupa.  Prematuritas  Kerusakan mekanis prenatal pada system syaraf janin  Berbagai penyedap makanan, zat pewarna, pengawet dan gula juga diperkirakan sebagai kemungkinan penyebab untuk perilaku hiperaktif  Cedera otak yang mungkin disebabkan oleh efek sirkulasi, toksik, metabolic,, kerusakan fisik otak pada masa bayi yang disebabkan oleh infeksi, peradangan serta trauma.  Factor psikososial, anak dalam institusi sering sekali overaktif dan memiliki rentang atensi yang buruk
  • 12. Model Pendidikan dan Bimbingan ABK Tuna Garitha Secara umum ada dua pendekatan atau model dalam penyelengaraan pendidikan bagi anak tunagrahita. Pertama model terpisah (segregasi) dan kedua model terintegrasi (mainstreaming). Model segregatif adalah suatu model penyelenggaraan pendidikan, di mana anak- anak tunagrahita memperoleh layanan pendidikan di lembaga tersendiri (khusus) yang terpisah dan anak-anak lainnya. Model ini sering disebut dengan istilah Sekolah Luar Biasa. Sekolah Luar Biasa untuk anak tunagaritha dibedakan menjadi 2, yaitu: 1.SLB - C untuk tunagaritha ringan 2.SLB - C 1 untuk tunagaritha sedang Model terintegrasi (mainstreaming) adalah suatu model penyelenggaraan pendidikan dimana anak-anak tunagrahita memperoleh layanan pendidikan secara terintegrasi (bersama- sama) dengan siswa lainnya di sekolah umum (sekolah regular). Pendidikan inklusif merupakan salah satu perwujudan
  • 13. Gallegher (1986) dan Friend (2005) menjabarkan secara rinci penyelenggaraan pendidikan bagi siswa tunagrahita dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bentuk sebagai berikut : 1. general education (full Inclusion) 2. resource class 3. separate class (Special Class) 4. separate class (Special Class) 5. home or hospital
  • 14. Model Pendidikan dan Bimbingan ABK Autisme Bentuk layanan pendidikan anak autistic pada dasarnya terbagi menjadi: o Layanan Pendidikan Awal, yang terdiri dari Program Terapi Intervensi Dini dan Program Terapi Penunjang. o Layanan Pendidikan Lanjutan, yang terdiri Kelas Transisi atau Kelas Persiapan dan program lanjutan lainnya seperti Program Inklusi, Program Terpadu, Sekolah Khusus Autistik, Program Sekolah Di Rumah dan Griya Rehabilitasi Autistik.
  • 15. Model Pendidikan dan Bimbingan ABK ADD (Attention Deficit Disorder)/ADHD (Attention Deficit And Hyperactivity Disorder)  Kustawan berpendapat bahwa layanan pendidikan yang bermutu bagi peserta didik berkebutuhan khusus merupakan layanan pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan khususnya dan menyesuaikan dengan hambatan atau gangguan yang dimilikinya. Maka dari itu ditawarkannya pendidikan inklusif untuk anak ADHD. Adanya pendidikan inklusif ini bermuatan mengenai kemanusiaan dan juga upaya menegakkan hak asasi manusia. Pendidikan inklusif merupakan sistem pemberian bantuan berupa layanan pendidikan dalam keberagaman, dan falsafahnya yaitu menghargai perbedaan semua peserta didik. Dengan adanya pendidikan inklusif ini dapat mengakomodasi semua peserta didik sesuai dengan kebutuhannya.
  • 16. Guru yang Ideal untuk Anak ADHD o memiliki pengetahuan tentang ADHD dan menerima keberadaan anak dengan ADHD o memberlakukan aturan, secara fleksibel, sambil tetap tenang dan positif o memodifikasi gaya dan sumber daya pengajaran agar sesuai dengan gaya belajar anak o membangun aktivitas sebanyak mungkin pada hari sekolah o pragmatis tentang penyelesaian pekerjaan rumah o memberikan kesempatan bagi anak untuk mencapaikeberhasilan dalam bidang kemampuannya o menggabungkan tugas-tugas dengan minat tinggi dan rendah sesuai dengan gaya belajar anak
  • 17. Akomodasi Kelas untuk Siswa ADHD Tempat duduk o Tempatkan siswa dengan ADHD jauh dari jendela dan jauh dari pintu. o Tempatkan siswa dengan ADHD tepat di depan meja guru kecuali jika itu justru menjadi gangguan bagi siswa. Kursi di baris, dengan fokus pada guru, biasanya lebih baik daripada siswa duduk di bagian tengah atau saling berhadapan. o Kondisikan lingkungan kelas yang tenang tanpa gangguan saat ujian dan saat belajar.
  • 18. Penyampaian materi pembelajaran/ informasi o Berikan instruksi satu per satu dan ulangi seperlunya. o Jika memungkinkan, sebaiknya mata pelajaran yang sulit dan berat dijadwalkan pada pagi hari. o Gunakan visual seperti grafik, gambar, kode warna. o Guru membuat garis besar atau inti dari materi yang disampaikan saat pembelajaran sebagai bahan catatan bagi anak.
  • 19. Pekerjaan siswa o Buat lembar kerja dan tes dengan item yang lebih sedikit, berikan kuis singkat yang sering daripada tes panjang, dan kurangi waktu pelaksanaan tes. o Tes siswa dengan ADHD dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka, sehingga mereka dapat mengerjakan tes dengan baik, seperti secara lisan atau mengisi bagian yang kosong. o Membagi proyek/ tugas jangka panjang menjadi beberapa segmen dan tentukan tujuan penyelesaian untuk masing- masing segmen. o Terima pekerjaan siswa yang terlambat dan berikan nilai parsial/sebagian untuk pekerjaan yang juga diselesaikan parsial atau hanya
  • 20. Organisasi o Mintalah siswa untuk menyediakan buku catatan utama (misalnya binder) dengan bagian terpisah untuk setiap mata pelajaran, dan pastikan semua yang masuk ke notebook diletakkan di bagian yang benar. Juga dapat dilakukan dengan memberi kode warna untuk setiap subjek. o Menyediakan tiga notebook yang disisipkan untuk tugas pekerjaan rumah, penyelesaian tugas pekerjaan rumah, dan “mail”/ surat kepada orang tua (slip izin, brosur asosiasi guru dan orang tua atau lebih di kenal dengan istilah buku penghubung antara guru dan orang tua). o Pastikan siswa memiliki sistem untuk menuliskan tugas dan tanggal-tanggal penting dan tentunya siswa diminta untuk menggunakan sistem tersebut. o Berikan waktu bagi siswa untuk mengatur materi dan tugas untuk rumah. o Sampaikan langkah-langkah untuk bersiap-siap pulang
  • 21. Strategi Pemberian layanan Pendidikan anak ADHD Strategi Berbasis Kelas o Struktur kegiatan kelas membutuhkan pembelajaran aktif dan tingkat respons yang tinggi dari siswa. o Mengajarkan keterampilan organisasi kepada siswa yang akan membantu mereka untuk menyelesaikan tugas. o Gunakan strategi untuk memaksimalkan interaksi positif dengan siswa dan meminimalkan peluang untuk perilaku yang mengganggu. o Komunikasikan aturan dengan jelas, perilaku harapan dan membangun rutinitas kelas. o Memberikan Instruksi Multi Sensori o Menetapkan rencana fisik yang memaksimalkan produktivitas.
  • 22. Strategi Individual Delphie mengungkapkan bahwa pelayanan khusus dalam meningkatkan kebutuhan akademik dengan melalui Program pembelajaran Individual. Program ini didasarkan pada kebutuhan setiap siswa dan berpusat pada siswa dan bekerja dengan siswa. Pembelajaran Individual disebut juga dengan Individualisasi Pengajaran yaitu suatu proses pembelajaran yang mengembangkan dan memelihara individualitas siswa. Program ini merupakan cara yang senantiasa berupaya mengakomodasi kebutuhan dari masalah yang dihadapi anak dengan Attentions Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).
  • 23. Setiap Anak Berkebutuhan Khusus memiliki hak memperoleh pendidikan yang sama dengan anak normal lainnya. Berikan mereka pendidikan dan bimbingan yang layak. Maka itu akan membantu mereka dalam menghadapi kekurangan atau kelainan pada diri mereka.