SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
PERUBAHAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ASOSIASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
(AFPM) INDONESIA
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Syarat Keanggotaan
Syarat menjadi Anggota Asosiasi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat (AFPM) Indonesia
adalah :
a) Warga Negara Indonesia.
b) Berusia sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun atau telah nikah.
c) Bersedia mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan-ketentuan
organisasi lainnya.
d) Pegiat pemberdayaan masyarakat
e) Bersedia menyatakan diri menjadi Anggota.
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 2
Kewajiban Anggota
Setiap Anggota berkewajiban :
a) Mematuhi dan melaksanakan seluruh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
b) Mematuhi dan melaksanakan keputusan Kongres dan ketentuan organisasi lainnya;
c) Mengamankan dan memperjuangkan kebijakan organisasi;
d) Membela kepentingan organisasi dari setiap usaha dan tindakan yang merugikan
organisasi;
e) Menghadiri rapat-rapat dan kegiatan organisasi;
f) Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatan organisasi;
g) Membayar iuran anggota.
Pasal 3
Hak Anggota
Setiap Anggota berhak :
a) Memperoleh perlakuan yang sama;
b) Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan;
c) Memilih dan dipilih;
d) Memperoleh perlindungan dan pembelaan;
e) Memperoleh pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas;
f) Memperoleh penghargaan dan kesempatan mengembangkan diri.
Pasal 4
Berakhirnya Keanggotaan
1) Berakhirnya keanggotaan karena :
a) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis;
b) Diberhentikan;
c) Meninggal dunia.
2) Anggota diberhentikan karena:
a) Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Anggota;
b) Melanggar Anggara Dasar, Anggaran Rumah Tangga ,Keputusan Kongres, dan atau
Rapat Pimpinan Nasional;
c) Melakukan tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan keputusan atau kebijakan
organisasi.
3) Ketentuan pemberhentian dan pembelaan diri Anggota diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB III
STRUKTUR DAN KEPENGURUSAN
Pasal 5
1) Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Organisasi terdiri atas:
a) Ketua Umum;
b) Wakil-wakilKetua;
c) Sekretaris Jenderal;
d) Wakil-wakil Sekretaris Jenderal;
e) Bendahara Umum;
f) Wakil-wakil Bendahara;
g) Departemen-departemen.
2) Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian;
3) Pengurus Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat , Dewan Etik dan Dewan
Pembina;
4) Pengurus Harian terdiri atas:
a) Ketua Umum dan wakil-wakil ketua
b) Sekretaris Jenderal dan wakil-wakil sekretaris
c) Bendahara Umum dan wakil-wakil bendahara
d) Ketua Departemen
5) Jumlah Pengurus Harian DPP sebanyak-banyaknya 30 orang.
Pasal 6
1) Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah terdiri atas:
a) Ketua.
b) Wakil-wakil ketua
c) Sekretaris
d) Wakil-wakil sekretaris
e) Bendahara
f) Wakil-wakil bendahara
g) Divisi-divisi
2) Dewan Pimpinan Wilayah terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian;
3) Pengurus Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah;
4) Dewan Pengurus Harian terdiri atas:
a) Ketua dan wakil-wakil ketua
b) Sekretaris dan wakil-wakil sekretaris
c) Bendahara dan wakil-wakil bendahara
d) Ketua-ketua Divisi
5) Jumlah Pengurus DPW sebanyak-banyaknya 25 orang.
Pasal 7
1) Susunan Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas:
a) Ketua;
b) Wakil Ketua;
c) Sekretaris;
d) Wakil Sekretaris;
e) Bendahara;
f) Wakil Bendahara;
g) Bidang-bidang
2) Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian;
3) Pengurus Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Daerah.;
4) Pengurus Harian terdiri dari:
a) Ketua dan wakil ketua
b) Sekretaris dan wakil sekretaris
c) Bendahara dan wakil bendahara
d) Ketua-ketua Bidang
5) Jumlah Pengurus Harian DPD sebanyak-banyaknya 20 orang.
Pasal 8
1) Syarat-syarat menjadi Pengurus AFPM Indonesia:
a) Menyetujui Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan platform perjuangan
organisasi;
b) Memiliki integritas, loyalitas dan tidak tercela;
c) Memiliki kapabilitas dan akseptabilitas;
d) Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam organisasi.
2) Setiap pengurus AFPM Indonesia dilarang merangkap jabatan dalam kepengurusan
organisasi yang sama, yang bersifat vertikal.
Pasal 9
1) Pergantian antar waktu Pengurus terjadi karena:
a) Meninggal dunia;
b) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis;
c) Diberhentikan.
2) Kewenangan pemberhentian Pengurus sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b diatur sebagai
berikut:
a) Untuk Dewan Pimpinan Pusat dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat
dan dilaporkan kepada Rapat Pimpinan Nasional;
b) Untuk Dewan Pimpinan Wilayah dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan
Wilayah dan dilaporkan kepada Rapat Pimpinan Wilayah
c) Untuk Dewan Pimpinan Daerah dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan
Daerah dan dilaporkan kepada Rapat Pimpinan Daerah.
3) Tata cara pemberhentian Pengurus dan hak membela diri diatur dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 10
1) Pengisian pergantian antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Pusat ditetapkan dalam Rapat
Pimpinan Nasional;
2) Pengisian pergantian antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah ditetapkan dalam
Rapat Pimpinan Wilayah;
3) Pengisian pergantian antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dilakukan dalam Rapat
Pimpinan Daerah;
4) Pengurus pengganti antar waktu melanjutkan sisa masa jabatan pengurus yang
digantikannya.
BAB V
PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN BADAN /LEMBAGA
Pasal 13
1) Badan / Lembaga dapat dibentuk di setiap tingkatan organisasi sesuai dengan kebutuhan
dalam rangka mengimplementasikan program-program kerja organisasi
2) Badan / Lembaga yang dibentuk dipimpin oleh pengurus yang bertanggung jawab kepada
pengurus AFPM Indonesia sesuai dengan tingkatannya;
3) Pengurus Badan / Lembaga diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pimpinan Organisasi
sesuai dengan tingkatannya;
4) Badan / Lembaga dapat melakukan koordinasi dengan Badan atau Lembaga sejenis.
BAB VI
KEDUDUKAN, SUSUNAN, DAN PERSONALIA DEWAN PEMBINA
Pasal 14
1) Dewan Pembina merupakan badan yang bersifat kolektif;
2) Susunan dan Personalia Dewan Pembina ditetapkan oleh Ketua Dewan Pembina bersama
Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal di tingkat Pusat atau Dewan Pimpinan/Ketua Pimpinan
Organisasi sesuai tingkatannya;
3) Mekanisme dan tata kerja Dewan Pembina ditetapkan oleh Dewan Pembina;
4) Jumlah anggota Dewan Pembina Pusat sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang, Dewan
Pembina Wilayah sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, Dewan Pembina Daerah sebanyak-
banyaknya 3 (tiga) orang,
BAB VII
KEDUDUKAN, SUSUNAN, DAN PERSONALIA DEWAN ETIK
Pasal 15
1) Dewan Etik merupakan badan yang bersifat kolektif dan dibentuk di tingkat pusat;
2) Susunan dan Personalia Dewan Etik ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dalam Rapat
Kerja Nasional;
3) Jumlah anggota Dewan Etik sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang,
BAB VIII
HUBUNGAN KERJA SAMA
Pasal 16
1) Hubungan kerjasama AFPM Indonesia dengan organisasi kemasyarakatan, organisasi
profesi, Lembaga Pemerintah maupun Non Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Bab
XII dari Anggaran Dasar, dilakukan antara lain melalui pelaksanaan program
pemberdayaan, peningkatan kapasitas dalam rangka terwujudnya kemandirian masyarakat;
2) Kerja sama yang dilakukan tersebut dalam kerangka mengimplementasikan visi dan misi
AFPM Indonesia;
3) Kerja sama yang dilakukan dengan pihak manapun harus tetap menjaga harkat dan martabat
AFPM Indonesia;
4) Setiap jenjang kepengurusan AFPM Indonesia dapat melakukan kerja sama dengan pihak
manapun dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam ayat (2) dan (3) di atas.
BAB IX
KONGRES, MUSYAWARAH, DAN RAPAT-RAPAT
Bagian Kesatu
Kongres dan Rapat-rapat Nasional
Pasal 17
Kongres
1) Kongres dihadiri oleh :
a) Peserta;
b) Peninjau;
c) Undangan.
2) Peserta terdiri atas :
a) Dewan Pimpinan Pusat.
b) Dewan Etik.
c) Dewan Pembina Pusat
d) Dewan Pimpinan Wilayah.
e) Dewan Pimpinan Daerah
3) Peninjau terdiri atas :
a) Unsur Badan/ Lembaga yang dibentuk Dewan Pimpinan Pusat.
b) Pihak-pihak yang diundang oleh Dewan Pimpinan Pusat.
4) Undangan terdiri atas:
a) Perwakilan Institusi/Lembaga.
b) Perorangan.
5) Jumlah peserta, peninjau dan undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
6) Pimpinan sidang dalam kongres dipilih dari dan oleh peserta kongres;
7) Sebelum pimpinan sidang dalam kongres terpilih, maka pelaksanaan sidang dipimpin oleh
unsur Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia;
8) Jumlah hak suara dalam pengambilan keputusan di Kongres terdiri dari; DPP 2 suara, Dewan
Etik 1 suara, Dewan Pembina 1 suara , DPW masing-masing 2 suara dan DPD masing-
masing 2 suara;
9) Peserta yang berasal dari unsur DPW dan DPD adalah Ketua dan Sekretaris.
Pasal 17
Kongres Luar Biasa
1) Ketentuan mengenai Kongres sebagaimana tercantum dalam Pasal 16 ayat (1) sampai dengan
ayat (9) berlaku bagi Kongres Luar Biasa;
2) Kongres Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan dalam
keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan atau persetujuan sekurang-kurangnya 2/3
Dewan Pimpinan Wilayah dan 2/3 Dewan Pimpinan Daerah, disebabkan:
a) Organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan yang
memaksa;
b) Dewan Pimpinan Pusat melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau
Dewan Pimpinan Pusat tidak dapat melaksanakan amanat Kongres sehingga
organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.
3) Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat;
4) Kongres Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Kongres;
5) Dewan Pimpinan Pusat wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya Kongres
Luar Biasa tersebut.
Pasal 18
Rapat Pimpinan Nasional
1) Rapat Pimpinan Nasional dihadiri oleh:
a) Peserta
b) Undangan
2) Peserta terdiri atas:
a) Pengurus Dewan Pimpinan Pusat
b) Dewan Etik
c) Dewan Pembina Pusat
d) Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah
e) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah
3) Undangan terdiri atas:
a) Perwakilan Institusi
b) Perorangan
4) Jumlah peserta, dan undangan Rapat Pimpinan Nasional ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Pusat.
5) Peserta yang berasal dari unsur DPW dan DPD adalah Ketua dan Sekretaris
Pasal 19
Rapat Kerja Nasional
1) Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh:
a) Peserta
b) Undangan
2) Peserta terdiri atas:
a) Pengurus Dewan Pimpinan Pusat
b) Dewan Etik
c) Dewan Pembina Pusat
3) Undangan terdiri atas:
a) Perwakilan Institusi
b) Perorangan
4) Jumlah peserta dan undangan Rapat Pimpinan Nasional ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Pusat.
Pasal 20
Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat
1) Rapat Pleno Dewan Pimpinanan Pusat adalah rapat yang diadakan untuk untuk mengambil
keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi dan kondisi serta
perkembangan lingkungan;
2) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat diikuti oleh seluruh pengurus Dewan Pimpinan Pusat.
Bagian Kedua
Musyawarah dan Rapat-rapat Wilayah
Pasal 21
1) Musyawarah Wilayah dihadiri oleh :
a) Peserta;
b) Peninjau;
c) Undangan.
2) Peserta terdiri atas :
a) Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah.
b) Dewan Pembina Wilayah
c) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah
3) Peninjau terdiri atas :
a) Unsur Badan/ Lembaga yang dibentuk Dewan Pimpinan Wilayah.
b) Pihak-pihak yang diundang oleh Dewan Pimpinan Wilayah.
4) Undangan terdiri atas:
a) Unsur Dewan Pimpinan Pusat
b) Perwakilan Institusi/Lembaga.
c) Perorangan.
5) Jumlah peserta, peninjau dan undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah.
6) Pimpinan sidang dalam Musyawarah Wilayah dipilih dari dan oleh peserta;
7) Sebelum pimpinan sidang dalam Musyawarah Wilayah terpilih, maka pelaksanaan sidang
dipimpin oleh unsur Dewan Pimpinan Wilayah AFPM Indonesia;
8) Jumlah suara Musyawarah Wilayah terdiri dari; DPW 2 suara, Dewan Pembina 1 suara , dan
DPD masing-masing 2 suara;
9) Peserta yang berasal dari unsur DPD adalah Ketua dan Sekretaris.
Pasal 22
Musyawarah Wilayah Luar Biasa
1) Ketentuan mengenai Musyawarah Wilayah sebagaimana tercantum dalam Pasal 21 ayat (1)
sampai dengan ayat (9) berlaku bagi Musyawarah Wilayah Luar Biasa;
2) Musyawarah Wilayah Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang
diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan atau persetujuan
sekurang-kurangnya 2/3 Dewan Pimpinan Daerah, disebabkan:
a) Organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan yang
memaksa;
b) Dewan Pimpinan Wilayah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga,
atau Dewan Pimpinan Wilayah tidak dapat melaksanakan amanat Kongres sehingga
organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya;
3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah;
4) Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan
Kongres;
5) Dewan Pimpinan Wilayah wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya
Musyawarah Wilayah Luar Biasa tersebut.
Pasal 23
Rapat Pimpinan Wilayah
1) Rapat Pimpinan Wilayah dihadiri oleh:
a) Peserta
b) Undangan
2) Peserta terdiri atas:
a) Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah
b) Dewan Etik
c) Dewan Pembina Wilayah
d) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah
3) Undangan terdiri atas:
a) Perwakilan Institusi
b) Perorangan
4) Jumlah peserta, dan undangan Rapat Pimpinan Wilayah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Wilayah;
5) Peserta yang berasal dari unsur DPD adalah Ketua dan Sekretaris.
Pasal 24
Rapat Kerja Wilayah
1) Rapat Kerja Wilayah dihadiri oleh:
a) Peserta
b) Undangan
2) Peserta terdiri atas:
a) Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah
b) Dewan Etik
c) Dewan Pembina Wilayah
3) Undangan terdiri atas:
a) Perwakilan Institusi/Lembaga
b) Perorangan
4) Jumlah peserta dan undangan Rapat Kerja Wilayah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Wilayah.
Pasal 25
Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah
1) Rapat Pleno Dewan Pimpinanan Wilayah adalah rapat yang diadakan untuk untuk
mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi dan kondisi
serta perkembangan lingkungan
2) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah diikuti oleh seluruh pengurus Dewan Pimpinan
Wilayah
Bagian Ketiga
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT DAERAH
Pasal 26
Musyawarah Daerah
1) Musyawarah Daerah dihadiri oleh:
a) Peserta
b) Peninjau
c) Undangan.
2) Peserta terdiri atas:
a) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah.
b) Dewan Pembina Daerah
c) Anggota AFPM Indonesia yang sah
3) Peninjau terdiri atas :
a) Unsur Badan/ Lembaga yang dibentuk oleh pengurus Dewan Pimpinan Daerah
b) Pihak-pihak yang diundang oleh pengurus DPD
4) Undangan terdiri atas:
a) Unsur Dewan Pimpinan Wilayah
b) Perwakilan Institusi/Lembaga
c) Perorangan
5) Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah;
6) Pimpinan siding-sidang dalam Musyawarah Daerah dipilih dari dan oleh peserta;
7) Sebelum pimpinan sidang dalam Musyawarah Daerah terpilih, maka pelaksanaan sidang
dipimpin oleh unsur Dewan Pimpinan Daerah AFPM Indonesia;
8) Seluruh anggota AFPM Indonesia yang sah mempunyai hak suara dalam pengambilan
keputusan.
Pasal 27
Musyawah Daerah Luar Biasa
1) Ketentuan mengenai Musyawarah Daerah sebagaimana tercantum dalam Pasal 26 ayat (1)
sampai dengan ayat (8) berlaku bagi Musyawarah Daerah Luar Biasa;
2) Musyawarah Daerah Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang
diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan atau persetujuan
Rapat Pleno, disebabkan:
a) Organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan yang
memaksa;
b) Dewan Pimpinan Daerah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau
Dewan Pimpinan Daerah tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Daerah
sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya.
3) Musyawarah Daerah Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah;
4) Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan
Musyawarah Daerah;
5) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya
Musyawarah Daerah Luar Biasa tersebut.
Pasal 28
Rapat Pimpinan Daerah
1) Rapat Pimpinan Daerah dihadiri oleh:
a) Peserta.
b) Undangan.
2) Peserta terdiri atas :
a) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah.
b) Dewan Pembina Daerah
c) Anggota AFPM Indonesia yang sah
3) Undangan terdiri atas:
a) Unsur Dewan Pimpinan Wilayah
b) Perwakilan Institusi
c) Perorangan
4) Jumlah Peserta dan undangan Rapat Pimpinan Daerah ditetapkan oleh pengurus Dewan
Pimpinan Daerah.
Pasal 29
Rapat Kerja Daerah
1) Rapat Kerja Daerah dihadiri oleh :
a) Peserta.
b) Undangan.
2) Peserta terdiri atas :
a) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah.
b) Dewan Pembina Daerah.
c) Anggota AFPM Indonesia yang sah
3) Undangan terdiri atas:
a) Unsur Dewan Pimpinan Wilayah
b) Perwakilan Institusi
c) Perorangan
4) Jumlah Peserta dan undangan Rapat Kerja Daerah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah.
Pasal 30
Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah
1) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah adalah rapat yang diadakan untuk untuk mengambil
keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi dan kondisi serta
perkembangan lingkungan;
2) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah diikuti oleh seluruh pengurus Dewan Pimpinan
Daerah.
BAB X
PEMBENTUKAN DEWAN PIMPINAN WILAYAH
DAN DEWAN PIMPINAN DAERAH
Pasal 31
Pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah
1) Pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah untuk pertama kali dilakukan oleh Dewan Pimpinan
Pusat AFPM Indonesia atau oleh pihak yang diberi mandat oleh DPP AFPM Indonesia;
2) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) AFPM Indonesia dibentuk di tingkat provinsi;
3) Dengan pertimbangan khusus, Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia dapat membentuk
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dengan mengecualikan ketentuan ayat (2) di atas, yaitu
gabungan dari beberapa kabupaten/kota;
4) Pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) AFPM Indonesia untuk pertama kali harus
ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia.
Pasal 32
Pembentukan Dewan Pimpinan Daerah
1) Pembentukan Dewan Pimpinan Daerah untuk pertama kali dilakukan oleh Dewan Pimpinan
Pusat AFPM Indonesia atau oleh pihak yang diberi mandat oleh DPP AFPM Indonesia;
2) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) AFPM Indonesia dibentuk di tingkat kabupaten/kota;
3) Pembentukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) AFPM Indonesia untuk pertama kali harus
ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia.
BAB XI
PEMILIHAN PIMPINAN ORGANISASI
Pasal 33
1) Pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah, Ketua
Dewan Pimpinan Daerah dilakukan secara langsung oleh peserta Kongres/ Musyawarah;
2) Pemilihan dilaksanakan melalui tahapan pencalonan dan pemilihan;
3) Ketua Umum atau ketua terpilih ditetapkan sebagai ketua tim formatur;
4) Penyusunan kelengkapan pengurus AFPM Indonesia dilakukan oleh Ketua tim formatur
dibantu beberapa orang anggota tim formatur;
5) Tata cara pemilihan Ketua Umum/Ketua AFPM Indonesia sebagaimana tercantum pada ayat
(1) sampai dengan ayat (4) dalam pasal ini diatur lebih lanjut dalam peraturan tersendiri.
BAB XII
KEUANGAN
Pasal 34
1) Sumber-sumber keuangan AFPM Indonesia terdiri atas :
a) Iuran Wajib
b) Iuran Sukarela
c) Sumbangan Perorangan
d) Sumbangan Badan dan atau Lembaga
e) Usaha-usaha lain yang sah
f) Bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah
2) Semua pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi dipertanggungjawabkan oleh
Pengurus pada Kongres/ Musyawarah sesuai tingkatannya dan dilaporkan kepada instansi
terkait menurut peraturan perundang-undangan;
3) Ketentuan mengenai pengelolaan dan mekanisme pertanggungjawaban keuangan AFPM
Indonesia diatur dalam Peraturan Organisasi.
BAB XIV
ATRIBUT
Pasal 35
1) Asosiasi ini mempunyai Atribut yang berupa lambang/logo organisasi;
2) Ketentuan tentang Atribut diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
BAB XV
PENUTUP
Pasal 36
1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam Peraturan
Organisasi dan keputusan-keputusan lainnya.
2) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Semarang
Pada tanggal : 15 Maret 2014
DEWAN PIMPINAN PUSAT
ASOSIASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
INDONESIA
MASA BHAKTI 2014-2017
Ketua umum Sekretaris Jendral
MURTODO, SH AGUNG ZULIANTO, SE. MSi

More Related Content

What's hot

Ruu Pilkada Melalui DPRD, 24/September/2014
Ruu Pilkada Melalui DPRD, 24/September/2014Ruu Pilkada Melalui DPRD, 24/September/2014
Ruu Pilkada Melalui DPRD, 24/September/2014Yogi Fachri Prayoga
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga pan
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga panAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga pan
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga panapotek agam farma
 
Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14purdiyanto -
 
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3Winarto Winartoap
 
Penjelasan RUU MD3 (11 juli 2014)net
Penjelasan RUU MD3 (11 juli 2014)netPenjelasan RUU MD3 (11 juli 2014)net
Penjelasan RUU MD3 (11 juli 2014)netTata Taqiya
 
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonanPerda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonanZaenal Abidin
 
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluLesmana Putra
 
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRDTUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRDheru purnomo
 
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIFTAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIFIndah Muthmainnah
 
AD/ART Laskar Muda Lombok Utara
AD/ART Laskar Muda Lombok UtaraAD/ART Laskar Muda Lombok Utara
AD/ART Laskar Muda Lombok UtaraAdhy Lektra
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...Lesmana Putra
 
Undang-undang No. 15 tahun 2011
Undang-undang No. 15 tahun 2011Undang-undang No. 15 tahun 2011
Undang-undang No. 15 tahun 2011taqin32
 
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan pemilu
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan  pemilu UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan  pemilu
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan pemilu M Ungang
 
Resume PKPU No 8 Tahun 2019
Resume PKPU No 8 Tahun 2019Resume PKPU No 8 Tahun 2019
Resume PKPU No 8 Tahun 2019Dody Wijaya
 
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008dena sundari alief
 

What's hot (19)

Ruu Pilkada Melalui DPRD, 24/September/2014
Ruu Pilkada Melalui DPRD, 24/September/2014Ruu Pilkada Melalui DPRD, 24/September/2014
Ruu Pilkada Melalui DPRD, 24/September/2014
 
Anggaran rumah tangga pan
Anggaran rumah tangga panAnggaran rumah tangga pan
Anggaran rumah tangga pan
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga pan
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga panAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga pan
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga pan
 
Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14Naskah ruu md3 10 jul14
Naskah ruu md3 10 jul14
 
Uu 15 2011
Uu 15 2011Uu 15 2011
Uu 15 2011
 
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
Uu nomor 17 tahun 2014 tentang md3
 
Penjelasan RUU MD3 (11 juli 2014)net
Penjelasan RUU MD3 (11 juli 2014)netPenjelasan RUU MD3 (11 juli 2014)net
Penjelasan RUU MD3 (11 juli 2014)net
 
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonanPerda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan
Perda 5 thn 2007 jep tentang tata cara pencalonan
 
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara PemiluUndang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
Undang Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu
 
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRDTUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
TUGAS BADAN KEHORMATAN DPRD
 
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIFTAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
TAHAP TAHAP PEMILU LEGISLATIF
 
(25.2.2013) pkpu 03 2013
(25.2.2013) pkpu 03 2013(25.2.2013) pkpu 03 2013
(25.2.2013) pkpu 03 2013
 
AD/ART Laskar Muda Lombok Utara
AD/ART Laskar Muda Lombok UtaraAD/ART Laskar Muda Lombok Utara
AD/ART Laskar Muda Lombok Utara
 
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
UU No. 1 Tahun 2015 tentang PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG U...
 
Undang-undang No. 15 tahun 2011
Undang-undang No. 15 tahun 2011Undang-undang No. 15 tahun 2011
Undang-undang No. 15 tahun 2011
 
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan pemilu
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan  pemilu UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan  pemilu
UU no.15 tahun 2011 tentang penyelenggaraan pemilu
 
Ad art smi
Ad art smiAd art smi
Ad art smi
 
Resume PKPU No 8 Tahun 2019
Resume PKPU No 8 Tahun 2019Resume PKPU No 8 Tahun 2019
Resume PKPU No 8 Tahun 2019
 
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
Implementasi pemerintah daerah uu 12 tahun 2008
 

Viewers also liked

3t6.1 juan pablo
3t6.1 juan pablo3t6.1 juan pablo
3t6.1 juan pabloJuanPagf111
 
Catalogue
CatalogueCatalogue
CatalogueBunthin
 
ContiIceContact HD
ContiIceContact HDContiIceContact HD
ContiIceContact HDekaweb
 
Presentacion jornadas europa 15 16
Presentacion jornadas europa 15 16Presentacion jornadas europa 15 16
Presentacion jornadas europa 15 16toeuropa5
 
Atletismo (Arnau y Marina)
Atletismo (Arnau y Marina)Atletismo (Arnau y Marina)
Atletismo (Arnau y Marina)tottical
 
Programa Uso de la Marca Chile
Programa Uso de la Marca ChilePrograma Uso de la Marca Chile
Programa Uso de la Marca ChileMyriam Gómez
 

Viewers also liked (11)

Robo con violencia
Robo con violenciaRobo con violencia
Robo con violencia
 
scan0004
scan0004scan0004
scan0004
 
3t6.1 juan pablo
3t6.1 juan pablo3t6.1 juan pablo
3t6.1 juan pablo
 
Catalogue
CatalogueCatalogue
Catalogue
 
ContiIceContact HD
ContiIceContact HDContiIceContact HD
ContiIceContact HD
 
Sk pramuka
Sk pramukaSk pramuka
Sk pramuka
 
Organic Farming
Organic FarmingOrganic Farming
Organic Farming
 
Sk pengurus
Sk pengurusSk pengurus
Sk pengurus
 
Presentacion jornadas europa 15 16
Presentacion jornadas europa 15 16Presentacion jornadas europa 15 16
Presentacion jornadas europa 15 16
 
Atletismo (Arnau y Marina)
Atletismo (Arnau y Marina)Atletismo (Arnau y Marina)
Atletismo (Arnau y Marina)
 
Programa Uso de la Marca Chile
Programa Uso de la Marca ChilePrograma Uso de la Marca Chile
Programa Uso de la Marca Chile
 

Similar to Anggaran rumah tangga afpmi.fix

PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.pptPPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.pptIwAn927910
 
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.pptPPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.pptIwAn927910
 
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiriAnggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiriAkademi Bahasa
 
Rancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaRancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaToto Wirjosoemarto
 
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017IPeKBKota
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokusKhy SeVen
 
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Mia Mancani
 
AD/ART Koperasi Kompas
AD/ART Koperasi KompasAD/ART Koperasi Kompas
AD/ART Koperasi KompasIqbalrmd
 
ADART Koperasi KOMPAS
ADART Koperasi KOMPASADART Koperasi KOMPAS
ADART Koperasi KOMPASridholajuardi
 
Anggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPIAnggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPIKOKOPI
 
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017IPeKBKota
 
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14Ilham Mustafa
 
Implementasi Undang-undang Perkoperasian
Implementasi Undang-undang Perkoperasian Implementasi Undang-undang Perkoperasian
Implementasi Undang-undang Perkoperasian Ade ermawati
 

Similar to Anggaran rumah tangga afpmi.fix (20)

PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.pptPPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
PPT PENGUATAN ORGANISASI PPNI JAKUT.ppt
 
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.pptPPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
PPT Penguatan Organisasi Jaksel Pak Koko.ppt
 
Anggaran rumah tangga partai demokrat
Anggaran rumah tangga partai demokratAnggaran rumah tangga partai demokrat
Anggaran rumah tangga partai demokrat
 
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiriAnggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
Anggaran rumah tangga koperasi aman mandiri
 
Anggaran dasar
Anggaran dasarAnggaran dasar
Anggaran dasar
 
Ad art-yayasan
Ad art-yayasanAd art-yayasan
Ad art-yayasan
 
ADRT koperasi kompas
ADRT koperasi kompasADRT koperasi kompas
ADRT koperasi kompas
 
Rancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tanggaRancangan anggaran rumah tangga
Rancangan anggaran rumah tangga
 
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Dasar Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
 
Ad art fokus
Ad art fokusAd art fokus
Ad art fokus
 
Ad art koperasi
Ad  art koperasiAd  art koperasi
Ad art koperasi
 
AD ART
AD ARTAD ART
AD ART
 
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
 
AD/ART Koperasi Kompas
AD/ART Koperasi KompasAD/ART Koperasi Kompas
AD/ART Koperasi Kompas
 
ADART Koperasi KOMPAS
ADART Koperasi KOMPASADART Koperasi KOMPAS
ADART Koperasi KOMPAS
 
Anggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPIAnggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPI
 
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
Anggaran Rumah Tangga Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) Indonesia Tahun 2017
 
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14
Perkoperasian (uu 14_thn_1965)_14
 
Art fpti 2017 (1)
Art fpti  2017 (1)Art fpti  2017 (1)
Art fpti 2017 (1)
 
Implementasi Undang-undang Perkoperasian
Implementasi Undang-undang Perkoperasian Implementasi Undang-undang Perkoperasian
Implementasi Undang-undang Perkoperasian
 

More from Panembahan Senopati Sudarmanto

160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-finPanembahan Senopati Sudarmanto
 
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi JambiContoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi JambiPanembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Panembahan Senopati Sudarmanto
 

More from Panembahan Senopati Sudarmanto (20)

160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
160624 mendorong-inovasi-pengelolaan-sumberdaya-alam-di-akar-rumput-fin
 
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi JambiContoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
Contoh MoU Penetapan dan Penegasan Batas Desa Kab. Merangin-Provinsi Jambi
 
Permendagri 27 2006 lampiran
Permendagri 27 2006 lampiranPermendagri 27 2006 lampiran
Permendagri 27 2006 lampiran
 
Permendagri 27 2006
Permendagri 27 2006Permendagri 27 2006
Permendagri 27 2006
 
Msf 4 printed version
Msf 4 printed versionMsf 4 printed version
Msf 4 printed version
 
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
Ppt rakortek jambi 10 mei 2016
 
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpemCoordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
Coordination meeting hibah pengetahuan hijau lpem
 
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Tanjung Jabung timur pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Muaro Jambi pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Merangin pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Usulan Bupati Kerinci pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Paparan Kapolri Republik Indonesia   pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Paparan Kapolri Republik Indonesia pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenkeu  pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenkeu pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemenhub pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
Sambutan Kementrian PPN RI/Bappenas pada Musrenbag Prov Jambi
 
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
Sambutan Kemendagri pada Musrenbag Prov Jambi Tahun 2017
 
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
Samb menko perekenomian musrenbang jambi 2016
 
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
 
Co e place visit jambi jan 2016
Co e place visit jambi jan 2016Co e place visit jambi jan 2016
Co e place visit jambi jan 2016
 
Format wawancara mendalam tokoh profil
Format wawancara mendalam tokoh profilFormat wawancara mendalam tokoh profil
Format wawancara mendalam tokoh profil
 

Recently uploaded

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Anggaran rumah tangga afpmi.fix

  • 1. PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (AFPM) INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Asosiasi Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat (AFPM) Indonesia adalah : a) Warga Negara Indonesia. b) Berusia sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) tahun atau telah nikah. c) Bersedia mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan-ketentuan organisasi lainnya. d) Pegiat pemberdayaan masyarakat e) Bersedia menyatakan diri menjadi Anggota. BAB II KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA Pasal 2 Kewajiban Anggota Setiap Anggota berkewajiban : a) Mematuhi dan melaksanakan seluruh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; b) Mematuhi dan melaksanakan keputusan Kongres dan ketentuan organisasi lainnya; c) Mengamankan dan memperjuangkan kebijakan organisasi; d) Membela kepentingan organisasi dari setiap usaha dan tindakan yang merugikan organisasi; e) Menghadiri rapat-rapat dan kegiatan organisasi; f) Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan kegiatan organisasi; g) Membayar iuran anggota. Pasal 3 Hak Anggota Setiap Anggota berhak : a) Memperoleh perlakuan yang sama; b) Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan;
  • 2. c) Memilih dan dipilih; d) Memperoleh perlindungan dan pembelaan; e) Memperoleh pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas; f) Memperoleh penghargaan dan kesempatan mengembangkan diri. Pasal 4 Berakhirnya Keanggotaan 1) Berakhirnya keanggotaan karena : a) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis; b) Diberhentikan; c) Meninggal dunia. 2) Anggota diberhentikan karena: a) Tidak lagi memenuhi syarat sebagai Anggota; b) Melanggar Anggara Dasar, Anggaran Rumah Tangga ,Keputusan Kongres, dan atau Rapat Pimpinan Nasional; c) Melakukan tindakan atau perbuatan yang bertentangan dengan keputusan atau kebijakan organisasi. 3) Ketentuan pemberhentian dan pembelaan diri Anggota diatur dalam Peraturan Organisasi. BAB III STRUKTUR DAN KEPENGURUSAN Pasal 5 1) Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Organisasi terdiri atas: a) Ketua Umum; b) Wakil-wakilKetua; c) Sekretaris Jenderal; d) Wakil-wakil Sekretaris Jenderal; e) Bendahara Umum; f) Wakil-wakil Bendahara; g) Departemen-departemen. 2) Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian; 3) Pengurus Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Pusat , Dewan Etik dan Dewan Pembina; 4) Pengurus Harian terdiri atas: a) Ketua Umum dan wakil-wakil ketua b) Sekretaris Jenderal dan wakil-wakil sekretaris c) Bendahara Umum dan wakil-wakil bendahara d) Ketua Departemen 5) Jumlah Pengurus Harian DPP sebanyak-banyaknya 30 orang. Pasal 6 1) Susunan Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah terdiri atas: a) Ketua.
  • 3. b) Wakil-wakil ketua c) Sekretaris d) Wakil-wakil sekretaris e) Bendahara f) Wakil-wakil bendahara g) Divisi-divisi 2) Dewan Pimpinan Wilayah terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian; 3) Pengurus Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah; 4) Dewan Pengurus Harian terdiri atas: a) Ketua dan wakil-wakil ketua b) Sekretaris dan wakil-wakil sekretaris c) Bendahara dan wakil-wakil bendahara d) Ketua-ketua Divisi 5) Jumlah Pengurus DPW sebanyak-banyaknya 25 orang. Pasal 7 1) Susunan Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas: a) Ketua; b) Wakil Ketua; c) Sekretaris; d) Wakil Sekretaris; e) Bendahara; f) Wakil Bendahara; g) Bidang-bidang 2) Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas Pengurus Pleno dan Pengurus Harian; 3) Pengurus Pleno adalah seluruh Pengurus Dewan Pimpinan Daerah.; 4) Pengurus Harian terdiri dari: a) Ketua dan wakil ketua b) Sekretaris dan wakil sekretaris c) Bendahara dan wakil bendahara d) Ketua-ketua Bidang 5) Jumlah Pengurus Harian DPD sebanyak-banyaknya 20 orang. Pasal 8 1) Syarat-syarat menjadi Pengurus AFPM Indonesia: a) Menyetujui Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan platform perjuangan organisasi; b) Memiliki integritas, loyalitas dan tidak tercela; c) Memiliki kapabilitas dan akseptabilitas; d) Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerjasama secara kolektif dalam organisasi. 2) Setiap pengurus AFPM Indonesia dilarang merangkap jabatan dalam kepengurusan organisasi yang sama, yang bersifat vertikal. Pasal 9
  • 4. 1) Pergantian antar waktu Pengurus terjadi karena: a) Meninggal dunia; b) Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis; c) Diberhentikan. 2) Kewenangan pemberhentian Pengurus sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b diatur sebagai berikut: a) Untuk Dewan Pimpinan Pusat dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat dan dilaporkan kepada Rapat Pimpinan Nasional; b) Untuk Dewan Pimpinan Wilayah dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah dan dilaporkan kepada Rapat Pimpinan Wilayah c) Untuk Dewan Pimpinan Daerah dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah dan dilaporkan kepada Rapat Pimpinan Daerah. 3) Tata cara pemberhentian Pengurus dan hak membela diri diatur dalam Peraturan Organisasi. Pasal 10 1) Pengisian pergantian antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Pusat ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Nasional; 2) Pengisian pergantian antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Wilayah; 3) Pengisian pergantian antar waktu Pengurus Dewan Pimpinan Daerah dilakukan dalam Rapat Pimpinan Daerah; 4) Pengurus pengganti antar waktu melanjutkan sisa masa jabatan pengurus yang digantikannya. BAB V PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN BADAN /LEMBAGA Pasal 13 1) Badan / Lembaga dapat dibentuk di setiap tingkatan organisasi sesuai dengan kebutuhan dalam rangka mengimplementasikan program-program kerja organisasi 2) Badan / Lembaga yang dibentuk dipimpin oleh pengurus yang bertanggung jawab kepada pengurus AFPM Indonesia sesuai dengan tingkatannya; 3) Pengurus Badan / Lembaga diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Pimpinan Organisasi sesuai dengan tingkatannya; 4) Badan / Lembaga dapat melakukan koordinasi dengan Badan atau Lembaga sejenis. BAB VI KEDUDUKAN, SUSUNAN, DAN PERSONALIA DEWAN PEMBINA Pasal 14 1) Dewan Pembina merupakan badan yang bersifat kolektif; 2) Susunan dan Personalia Dewan Pembina ditetapkan oleh Ketua Dewan Pembina bersama Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal di tingkat Pusat atau Dewan Pimpinan/Ketua Pimpinan Organisasi sesuai tingkatannya; 3) Mekanisme dan tata kerja Dewan Pembina ditetapkan oleh Dewan Pembina;
  • 5. 4) Jumlah anggota Dewan Pembina Pusat sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang, Dewan Pembina Wilayah sebanyak-banyaknya 5 (lima) orang, Dewan Pembina Daerah sebanyak- banyaknya 3 (tiga) orang, BAB VII KEDUDUKAN, SUSUNAN, DAN PERSONALIA DEWAN ETIK Pasal 15 1) Dewan Etik merupakan badan yang bersifat kolektif dan dibentuk di tingkat pusat; 2) Susunan dan Personalia Dewan Etik ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat dalam Rapat Kerja Nasional; 3) Jumlah anggota Dewan Etik sebanyak-banyaknya 7 (tujuh) orang, BAB VIII HUBUNGAN KERJA SAMA Pasal 16 1) Hubungan kerjasama AFPM Indonesia dengan organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, Lembaga Pemerintah maupun Non Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Bab XII dari Anggaran Dasar, dilakukan antara lain melalui pelaksanaan program pemberdayaan, peningkatan kapasitas dalam rangka terwujudnya kemandirian masyarakat; 2) Kerja sama yang dilakukan tersebut dalam kerangka mengimplementasikan visi dan misi AFPM Indonesia; 3) Kerja sama yang dilakukan dengan pihak manapun harus tetap menjaga harkat dan martabat AFPM Indonesia; 4) Setiap jenjang kepengurusan AFPM Indonesia dapat melakukan kerja sama dengan pihak manapun dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam ayat (2) dan (3) di atas. BAB IX KONGRES, MUSYAWARAH, DAN RAPAT-RAPAT Bagian Kesatu Kongres dan Rapat-rapat Nasional Pasal 17 Kongres 1) Kongres dihadiri oleh : a) Peserta; b) Peninjau; c) Undangan. 2) Peserta terdiri atas : a) Dewan Pimpinan Pusat. b) Dewan Etik.
  • 6. c) Dewan Pembina Pusat d) Dewan Pimpinan Wilayah. e) Dewan Pimpinan Daerah 3) Peninjau terdiri atas : a) Unsur Badan/ Lembaga yang dibentuk Dewan Pimpinan Pusat. b) Pihak-pihak yang diundang oleh Dewan Pimpinan Pusat. 4) Undangan terdiri atas: a) Perwakilan Institusi/Lembaga. b) Perorangan. 5) Jumlah peserta, peninjau dan undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat. 6) Pimpinan sidang dalam kongres dipilih dari dan oleh peserta kongres; 7) Sebelum pimpinan sidang dalam kongres terpilih, maka pelaksanaan sidang dipimpin oleh unsur Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia; 8) Jumlah hak suara dalam pengambilan keputusan di Kongres terdiri dari; DPP 2 suara, Dewan Etik 1 suara, Dewan Pembina 1 suara , DPW masing-masing 2 suara dan DPD masing- masing 2 suara; 9) Peserta yang berasal dari unsur DPW dan DPD adalah Ketua dan Sekretaris. Pasal 17 Kongres Luar Biasa 1) Ketentuan mengenai Kongres sebagaimana tercantum dalam Pasal 16 ayat (1) sampai dengan ayat (9) berlaku bagi Kongres Luar Biasa; 2) Kongres Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan atau persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 Dewan Pimpinan Wilayah dan 2/3 Dewan Pimpinan Daerah, disebabkan: a) Organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan yang memaksa; b) Dewan Pimpinan Pusat melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau Dewan Pimpinan Pusat tidak dapat melaksanakan amanat Kongres sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. 3) Kongres Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat; 4) Kongres Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Kongres; 5) Dewan Pimpinan Pusat wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya Kongres Luar Biasa tersebut. Pasal 18 Rapat Pimpinan Nasional 1) Rapat Pimpinan Nasional dihadiri oleh: a) Peserta b) Undangan 2) Peserta terdiri atas: a) Pengurus Dewan Pimpinan Pusat b) Dewan Etik c) Dewan Pembina Pusat d) Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah e) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah
  • 7. 3) Undangan terdiri atas: a) Perwakilan Institusi b) Perorangan 4) Jumlah peserta, dan undangan Rapat Pimpinan Nasional ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat. 5) Peserta yang berasal dari unsur DPW dan DPD adalah Ketua dan Sekretaris Pasal 19 Rapat Kerja Nasional 1) Rapat Kerja Nasional dihadiri oleh: a) Peserta b) Undangan 2) Peserta terdiri atas: a) Pengurus Dewan Pimpinan Pusat b) Dewan Etik c) Dewan Pembina Pusat 3) Undangan terdiri atas: a) Perwakilan Institusi b) Perorangan 4) Jumlah peserta dan undangan Rapat Pimpinan Nasional ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat. Pasal 20 Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat 1) Rapat Pleno Dewan Pimpinanan Pusat adalah rapat yang diadakan untuk untuk mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi dan kondisi serta perkembangan lingkungan; 2) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat diikuti oleh seluruh pengurus Dewan Pimpinan Pusat. Bagian Kedua Musyawarah dan Rapat-rapat Wilayah Pasal 21 1) Musyawarah Wilayah dihadiri oleh : a) Peserta; b) Peninjau; c) Undangan. 2) Peserta terdiri atas : a) Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah. b) Dewan Pembina Wilayah c) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah 3) Peninjau terdiri atas : a) Unsur Badan/ Lembaga yang dibentuk Dewan Pimpinan Wilayah. b) Pihak-pihak yang diundang oleh Dewan Pimpinan Wilayah.
  • 8. 4) Undangan terdiri atas: a) Unsur Dewan Pimpinan Pusat b) Perwakilan Institusi/Lembaga. c) Perorangan. 5) Jumlah peserta, peninjau dan undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah. 6) Pimpinan sidang dalam Musyawarah Wilayah dipilih dari dan oleh peserta; 7) Sebelum pimpinan sidang dalam Musyawarah Wilayah terpilih, maka pelaksanaan sidang dipimpin oleh unsur Dewan Pimpinan Wilayah AFPM Indonesia; 8) Jumlah suara Musyawarah Wilayah terdiri dari; DPW 2 suara, Dewan Pembina 1 suara , dan DPD masing-masing 2 suara; 9) Peserta yang berasal dari unsur DPD adalah Ketua dan Sekretaris. Pasal 22 Musyawarah Wilayah Luar Biasa 1) Ketentuan mengenai Musyawarah Wilayah sebagaimana tercantum dalam Pasal 21 ayat (1) sampai dengan ayat (9) berlaku bagi Musyawarah Wilayah Luar Biasa; 2) Musyawarah Wilayah Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan atau persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 Dewan Pimpinan Daerah, disebabkan: a) Organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan yang memaksa; b) Dewan Pimpinan Wilayah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau Dewan Pimpinan Wilayah tidak dapat melaksanakan amanat Kongres sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya; 3) Musyawarah Wilayah Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah; 4) Musyawarah Wilayah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Kongres; 5) Dewan Pimpinan Wilayah wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya Musyawarah Wilayah Luar Biasa tersebut. Pasal 23 Rapat Pimpinan Wilayah 1) Rapat Pimpinan Wilayah dihadiri oleh: a) Peserta b) Undangan 2) Peserta terdiri atas: a) Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah b) Dewan Etik c) Dewan Pembina Wilayah d) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah 3) Undangan terdiri atas: a) Perwakilan Institusi b) Perorangan 4) Jumlah peserta, dan undangan Rapat Pimpinan Wilayah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah;
  • 9. 5) Peserta yang berasal dari unsur DPD adalah Ketua dan Sekretaris. Pasal 24 Rapat Kerja Wilayah 1) Rapat Kerja Wilayah dihadiri oleh: a) Peserta b) Undangan 2) Peserta terdiri atas: a) Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah b) Dewan Etik c) Dewan Pembina Wilayah 3) Undangan terdiri atas: a) Perwakilan Institusi/Lembaga b) Perorangan 4) Jumlah peserta dan undangan Rapat Kerja Wilayah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah. Pasal 25 Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah 1) Rapat Pleno Dewan Pimpinanan Wilayah adalah rapat yang diadakan untuk untuk mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi dan kondisi serta perkembangan lingkungan 2) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah diikuti oleh seluruh pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Bagian Ketiga MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT DAERAH Pasal 26 Musyawarah Daerah 1) Musyawarah Daerah dihadiri oleh: a) Peserta b) Peninjau c) Undangan. 2) Peserta terdiri atas: a) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah. b) Dewan Pembina Daerah c) Anggota AFPM Indonesia yang sah 3) Peninjau terdiri atas : a) Unsur Badan/ Lembaga yang dibentuk oleh pengurus Dewan Pimpinan Daerah b) Pihak-pihak yang diundang oleh pengurus DPD 4) Undangan terdiri atas: a) Unsur Dewan Pimpinan Wilayah
  • 10. b) Perwakilan Institusi/Lembaga c) Perorangan 5) Jumlah Peserta, Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah; 6) Pimpinan siding-sidang dalam Musyawarah Daerah dipilih dari dan oleh peserta; 7) Sebelum pimpinan sidang dalam Musyawarah Daerah terpilih, maka pelaksanaan sidang dipimpin oleh unsur Dewan Pimpinan Daerah AFPM Indonesia; 8) Seluruh anggota AFPM Indonesia yang sah mempunyai hak suara dalam pengambilan keputusan. Pasal 27 Musyawah Daerah Luar Biasa 1) Ketentuan mengenai Musyawarah Daerah sebagaimana tercantum dalam Pasal 26 ayat (1) sampai dengan ayat (8) berlaku bagi Musyawarah Daerah Luar Biasa; 2) Musyawarah Daerah Luar Biasa adalah pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan dalam keadaan luar biasa, diadakan atas permintaan dan atau persetujuan Rapat Pleno, disebabkan: a) Organisasi dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan yang memaksa; b) Dewan Pimpinan Daerah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, atau Dewan Pimpinan Daerah tidak dapat melaksanakan amanat Musyawarah Daerah sehingga organisasi tidak berjalan sesuai dengan fungsinya. 3) Musyawarah Daerah Luar Biasa diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah; 4) Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Musyawarah Daerah; 5) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa tersebut. Pasal 28 Rapat Pimpinan Daerah 1) Rapat Pimpinan Daerah dihadiri oleh: a) Peserta. b) Undangan. 2) Peserta terdiri atas : a) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah. b) Dewan Pembina Daerah c) Anggota AFPM Indonesia yang sah 3) Undangan terdiri atas: a) Unsur Dewan Pimpinan Wilayah b) Perwakilan Institusi c) Perorangan 4) Jumlah Peserta dan undangan Rapat Pimpinan Daerah ditetapkan oleh pengurus Dewan Pimpinan Daerah. Pasal 29 Rapat Kerja Daerah
  • 11. 1) Rapat Kerja Daerah dihadiri oleh : a) Peserta. b) Undangan. 2) Peserta terdiri atas : a) Pengurus Dewan Pimpinan Daerah. b) Dewan Pembina Daerah. c) Anggota AFPM Indonesia yang sah 3) Undangan terdiri atas: a) Unsur Dewan Pimpinan Wilayah b) Perwakilan Institusi c) Perorangan 4) Jumlah Peserta dan undangan Rapat Kerja Daerah ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah. Pasal 30 Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah 1) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah adalah rapat yang diadakan untuk untuk mengambil keputusan yang sifatnya taktis dan strategis sesuai dengan situtasi dan kondisi serta perkembangan lingkungan; 2) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah diikuti oleh seluruh pengurus Dewan Pimpinan Daerah. BAB X PEMBENTUKAN DEWAN PIMPINAN WILAYAH DAN DEWAN PIMPINAN DAERAH Pasal 31 Pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah 1) Pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah untuk pertama kali dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia atau oleh pihak yang diberi mandat oleh DPP AFPM Indonesia; 2) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) AFPM Indonesia dibentuk di tingkat provinsi; 3) Dengan pertimbangan khusus, Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia dapat membentuk Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dengan mengecualikan ketentuan ayat (2) di atas, yaitu gabungan dari beberapa kabupaten/kota; 4) Pembentukan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) AFPM Indonesia untuk pertama kali harus ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia. Pasal 32 Pembentukan Dewan Pimpinan Daerah 1) Pembentukan Dewan Pimpinan Daerah untuk pertama kali dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia atau oleh pihak yang diberi mandat oleh DPP AFPM Indonesia; 2) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) AFPM Indonesia dibentuk di tingkat kabupaten/kota;
  • 12. 3) Pembentukan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) AFPM Indonesia untuk pertama kali harus ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Pimpinan Pusat AFPM Indonesia. BAB XI PEMILIHAN PIMPINAN ORGANISASI Pasal 33 1) Pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah dilakukan secara langsung oleh peserta Kongres/ Musyawarah; 2) Pemilihan dilaksanakan melalui tahapan pencalonan dan pemilihan; 3) Ketua Umum atau ketua terpilih ditetapkan sebagai ketua tim formatur; 4) Penyusunan kelengkapan pengurus AFPM Indonesia dilakukan oleh Ketua tim formatur dibantu beberapa orang anggota tim formatur; 5) Tata cara pemilihan Ketua Umum/Ketua AFPM Indonesia sebagaimana tercantum pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) dalam pasal ini diatur lebih lanjut dalam peraturan tersendiri. BAB XII KEUANGAN Pasal 34 1) Sumber-sumber keuangan AFPM Indonesia terdiri atas : a) Iuran Wajib b) Iuran Sukarela c) Sumbangan Perorangan d) Sumbangan Badan dan atau Lembaga e) Usaha-usaha lain yang sah f) Bantuan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah 2) Semua pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi dipertanggungjawabkan oleh Pengurus pada Kongres/ Musyawarah sesuai tingkatannya dan dilaporkan kepada instansi terkait menurut peraturan perundang-undangan; 3) Ketentuan mengenai pengelolaan dan mekanisme pertanggungjawaban keuangan AFPM Indonesia diatur dalam Peraturan Organisasi. BAB XIV ATRIBUT Pasal 35 1) Asosiasi ini mempunyai Atribut yang berupa lambang/logo organisasi;
  • 13. 2) Ketentuan tentang Atribut diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi. BAB XV PENUTUP Pasal 36 1) Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur dalam Peraturan Organisasi dan keputusan-keputusan lainnya. 2) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Semarang Pada tanggal : 15 Maret 2014 DEWAN PIMPINAN PUSAT ASOSIASI FASILITATOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA MASA BHAKTI 2014-2017 Ketua umum Sekretaris Jendral MURTODO, SH AGUNG ZULIANTO, SE. MSi