SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
UPAYA KESLING DALAM
BENCANA
BY SRI MALEM INDIRAWATI
DEPARTEMEN KESLING FKM USU
Pokok Bahasan
1. Type bencana
2.Fenomena Bencana di Indonesia
3. Minimum Standar Pelayanan Kebencanaan
4. Minimum Standar Upaya kesehatan Lingkungan
Indonesian is the disaster prone areas
Exposure of disaster in Indonesian:
• earthquake = 148,4 million
• Tsunami = 4,2 million
• Volvanoes Eruption = 3,9 millions
• Flood = 64 millions
• Landslide = 41 million
• Abration and exstrem wave = 11,1 millions (sumber BNPB, 2019)
5
EARTHQUAKE HAZARD
The Potensi al Accident: Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Sulawesi
6
VOLCANOES ERUPTION
The Potensial Accident: Sumatra, Java, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi
7
FLOOD DISASTER
The Potensial Accident : All Province of Indonesia
8
LAND SLIDE AND MASS MOVEMENT
The Potensial Accident : All Province of Indonesia
ANCAMAN KEKERINGAN
The Potensial Accident : All Province of Indonesia
STORM
The Potensial Accident : All Province of Indonesia
LAND AND FOREST FIRE
The Potensial Accident : All Province of Indonesia, especially in Sumatra and Kalimantan
ABRATION AND EXSTREME WAVE
The Potensial Accident : All Province of Indonesia
Guidance
Notes
Key Indicators
Minimum
Standards
Minimum Standard Pelayanan Bencana
Disaster management , Sphere Handbook, 2011)
Humanitarian Charter &
Protection Principles
Code of Conduct
Key Actions
Core Standards Chapter
Water
&
Sanitation
Food
&
Nutrition
Shelter
&
Settlement
Health
© InterWorks
WASH exampleSphere Goma DRC WASH.wmv
© The Sphere Project
Hundreds of thousands of people have been left displaced, and over
half a million in the city of Goma have been left without access to
clean drinking water, following the eruption of Mount Nyiragongo in
North Kivu province, Democratic Republic of Congo (DRC). While
teams from Médecins Sans Frontières (MSF) are responding, other
humanitarian organisations should urgently step in to help meet
people’s basic needs. 31 May 2021
Standar Minimum dalam Pasokan Air,
Sanitasi dan Promosi Kebersihan
Kegiatan :
1. Pasokan Air, Sanitasi Dan Promosi Kebersihan
2. Promosi Kebersihan
Tujuan kegiatan mempromosikan kebersihan perorangan dan lingkungan,
memastikan penggunaan seluruh pasokan air dan sarana sanitasi secara optimal
serta menjalankan praktik-praktik kebersihan .
Pelaksanaan promosi kebersihan
Seluruh penduduk baik perempuan, laki-laki dari segala usia
memahami resiko kunci dalam kesehatan masyarakat dan digerakkan
untuk mengadopsi upaya –upaya untuk mencegah menurunnya
kondisi higienis dan memanfaatkan serta memelihara sarana –sarana
yang disediakan.
Standar 2: Identifikasi dan penggunaan barang-barang kebersihan
Penduduk terkena bencana memperoleh akses dan terlibat dalam identifikasi dan
promosi penggunaan barang-barang kebersihan untuk memastikan tercapainya
kebersihan, kesehatan , martabat dan kesejateraan perorangan
Tabel 2.1 Daftar Barang-Barang Kebersihan Dasar:
Sumber : Sphere Handbook, 2011
Barang Kebersihan Dasar Jumlah
Wadah air untuk pengangkutan dengan
kapasitas 10-20 L
Satu per keluarga
Wadah air untuk penyimpanan dengan
kapasitas 10 -20 L
Satu per keluarga
250 gram sabun mandi Satu per orang per bulan
250 gram sabun cuci Satu per orang per bulan
Bahan yang pantas untuk kebersihan
saat menstruasi misalnya kain katun
yang dapat dicuci
Satu per orang
STANDAR MINIMUM UPAYA KESLING
SAAT BENCANA
AIR
BERSIH
JAMBAN LIMBAH
SAMPAH VEKTOR
PASOKAN AIR ( STANDAR AIR BERSIH)
Standar Pasokan Air 1 : Akses dan jumlah air
Semua penduduk memperoleh akses yang aman dan jumlah memadai
untuk kebutuhan minum, memasak, kebersihan pribadi dan tumah tangga
Rata-rata kebutuhan 15 L/orang /hari. Titik sumber air minum berada
cukup dekat dengan lokasi rumah tangga, jarak terjauh 500 m, lama
antrian tidak lebih dari 30 menit
Fungsi Air Kebutuhan Keterangan
Kebutuhan pertahanan
hidup ( asupan air minum
dan makan)
2.5 – 3 liter per hari Tergantung pada iklim
dan kondisi psikologis
pribadi
Praktik Kebersihan dasar 2 – 6 liter Tergantung pada
norma sosial dan
budaya
Kebutuhan dasar untuk
memasak
3 – 6 liter per hari Tergantung pada jenis
makanan dan norma
sosial dan budaya
Total Kebutuhan dasar air 7.5 – 15 liter
Kebutuhan Air dasar untuk kelangsungan hidup
Standar pasokan air 2 : Kualitas air
Kualitas air terpenuhi sesuai standar air minum
dan air bersih untuk kebutuhan memasak,
kebersihan pribadi dan rumah tangga tanpa
menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Pelaksanaan minimalisasi pencemaran setelah
penyaluran, untuk pasokan air yang mengunakan pipa
pada saat wabah diare lakukan pengolahan air dengan
desinfektan, klorin residual 0.5 mg/l dengan tinkat
kekeruhan di bawah 5 NTU. Indikator tidak ada
ditemukan e coli pada 100 ml air.
Standar Pasokan air 3 : Sarana Air
Penduduk memiliki sarana air yang memadai untuk
mengambil, menyimpan, dan menggunakan air yang
,mencukupi jumlahnya untuk kebutuhan minum, masak
dan kebersihan pribadi dan untuk memastikan air minum
aman hingga dikonsumsi.
Indikator : setiap rumah tangga minimsl memiliki 2 tempat
mengumpulkan air ukuran 10 -20 l stau untuk menyimpan
dan satu untuk mengangkut.
Pembuangan Tinja
Standar 1 : lingkungan bebas tinja,
untuk daeah produksi makanan,
pusat kegiatan masyarakat dan
sekitar sumber air minum.
Jamban parit, jamban cubluk (pit
latrine) dan lubang resapan (soakway
pit) terpisah minimal 30 m dari
sumber air tanah. Dasar jamban atau
lubang resapan minimal 1.5 m di atas
muka air tanah
Persyaratan jamban :
a. Jamban dapat digunakan dengan aman oleh seluruh
penduduk termasuk anak-anak, lansia, perempuan
hamil dan orang dengan kebutuhan khusus.
b. Jamban terletak pada jarak yang cukup dengan
pemukiman untuk menghindari ancaman keselamatan
penggunanya ( minimal 50 m dari pemukiman)
c. Jamban memiliki tingkat privasi, bersih dan tertutup
d. Jamban kedap air, meminimalkan bersarangnya lalat
dan nyamuk.
e. Maksimal 20 penduduk menggunakan 1 jamban
Pengguna jamban di atur berdasarkan rumah tangga
dan/atau jenis kelamin
Standar Pembuangan tinja 2: Sarana –sarana Jamban Yang
Layak dan Memadai
a. Jamban dapat digunakan secara aman oleh semua penduduk
dan memberikan tingkat privasi yang sejalan dengan norma
yang dianut.
b. Jamban dapat digunakan secara memadai dan tetap bersih
dan tidak membawa bahaya kesehatan bagi lingkungan
c. Jamban meminimalkan bersarangnya lalat dan nyamuk.
d. Jamban dilengkapi mekanisme peyedotan, pengangkutan
dan pembuangan tinja yang layak.
e. Kedap air sehingga jika banjir tidak mencemari lingkungan.
f. Jamban terletak dalam jarak tidak lebih dari 50 m dari
pemukiman
Pengendalian Vektor
Standar pengendalian vektor 1 : Perlindungan Pribadi
dan Rumah tangga
Seluruh penduduk yang terkena bencana memiliki
pengetahuan dan perangat untuk melindungi diri dari
penyakit dan vektor pengganggu yang menimbulkan risiko
terhadap kesehatan. Stadar pengendalian Vektor 2 : Upaya-upaya
Perlindungan Fisik , Alami dan Kimiawi
Upaya yang dilakukan agar lingkungan tempat para
penduduk yang terkena bencana tidak membuat mereka
terpapar vektor-vektor pengganggu dan penyebab penyakit
dan memungkinkan vektor –vektor tersebut terus
dikurangi.
Standar pengendalian Vektor 3 : Pengendalian
Keamanan Kimiawi
Upaya pengendalian vektor kimiawi dilaksanakan dengan
cara yang dapat memastikan bahwa staff, penduduk yang
terkena bencana dan lingkungan setempat terlindungi
secara memadai dan mencegah resistensi kimiawi terhadap
bahan yang digunakan (Sphere, 2011).
Pengelolaan Limbah padat dan saluran
limbah
Setiap rumah tangga memilik wadah penampung sampah dan dibersihkan
setiap hari. Sistem pengumpulan sampah berkala dari setiap rumah
tangga, setiap rumah tangga memiliki wadah pembuangan sampah yang
dikosongkan minimal 2 kali dalam seminggu dengan jarak 100 m dari
pemukiman.Sedikitnya satu tempat sampah dengan vol 100 liter untuk 10
rumah tangga.Sampah padat sering menyumbat saluran limbah dan
meningkatkan resiko banjir, air tergenang
Standar pengelolaan limbah padat 1 : Pengumpulan dan
Pembuangan
Penduduk yang terkena bencana berada pada lingkungan bebas
sampah padat, termasuk limbah medis, dan memiliki piranti untuk
membuang sampah rumahan secara nyaman dan efektif.
Saluran Limbah
Standar saluran Limbah 1 : Pekerjaan Saluran Limbah
Saluran limbah tertutup, mengalir dengan lancar. Penduduk yang terkena bencana
berada di tengah lingkungan dengan tingkat risiko yang diminimalkan, baik risiko
kesehatan maupun risiko lainnya sebagai akibat dari erosi dan genangan air, air hujan
yang tidak terserap tanah, air banjir, limbah cair rumah tangga dan limbah cair dari
sarana-sarana kesehatan
HASIL SURVEY PENGUNGSIAN
SINABUNG, 2017
Kawasan gunung Sinabung dengan 9 lokasi penampungan dan jumlah
Pengungsi gunung sinabung 9.318 jiwa atau 2.522 kepala keluarga (KK)
yang tersebar pada 9 lokasi penampungan jumlah pengungsi laki-laki ada
sebanyak 4.616 orang, perempuan 4.702 orang, lanjut usia (lansia) 532
orang, ibu hamil 70 orang, dan 193 bayi.
Pasokan Air Bersih Di Lingkungan Posko
Penampungan Gudang Konco
No. Barang Kebersihan Dasar Jumlah Keberadaan
(ada / tidak ada)
1. Wadah air untuk pengangkutan
dengan kapasitas 10-20 L
Satu per keluarga Ada
2. 250 gram sabun mandi Satu per orang per bulan Ada
3. 250 gram sabun cuci Satu per orang per bulan Ada
4. Bahan yang pantas untuk
kebersihan saat menstrusasi
misalnya kain katun yang dapat
dicuci
Satu per orang Tidak ada
5. Jarak titik sumber air minum < 500 m Ada
6. Lama antrian mengambil air Max 30 menit Tidak (> 30 menit)
7. Kebutuhan air perorangan 250 orng : 1 kran (7,51 /
menit)
Tidak ada
8. Sarana air / rumah tangga 2 jerigen ukuran 10-20 Tidak ada
Hasil Analisis Laboratorium Air Di Posko
Pengungsian Gunung Konco
No Parameter Lokasi Pengungsian Gudang Konco,
Mardinding
Standar
Permenkes 416
Tahun 1990
Sumber Air Gunung Sumber Air Bor
A FISIK
1 Kekeruhan 0,29 NTU 0,28 NTU 25 NTU
B. KIMIA
1 pH 7,48 6,54 6,5-9,0
2 Nitrit 0,0008 mg/l 0,0008 mg/l 1 mg/l
a. Kimia Anorganik
1 Kesadahan (CaCO3) 186,0 mg/l 180,0 mg/l 500 mg/l
2 Mangan 0,02236 mg/l 0,02261 mg/l 0,5 mg/l
3 Timbal 0,00088 mg/l 0,00172 mg/l 0,05 mg/l
4 Nitrat 13,6 mg/l 17,0 mg/l 10 mg/l
5 Phospat (PO4) 0,08 mg/l 0,03 mg/l 0 mg/l
b. Kimia Organik
1 Konduktivitas (DHL) 397 mg/l 406 mg/l 0 mg/l
PROMOSI KESEHATAN
No
. Kegiatan Penyuluhan Ada / Tidak Ada
1.
Penyuluhan cuci tangan Ada
2.
Penyuluhan sikat gigi Ada
3.
Penyuluhan personal higiene Ada
Pembuangan TinjaDi Lingkungan Posko
Penampungan Gudang Konco
No. Kegiatan Ada / Tidak
1. Septik tank terpisah 30 m dari sumber air tanah Ada
2. Lubang resapan minimal 1,5 m di atas permukaan
tanah
Ada
3. Jamban aman digunakan bagi anak-anak, lansia,
perempuan hami, dan orang dengan kebutuhan
khusus
Tidak
4. Jarak jamban mminimal 50 m dari pemukiman Ada
5. Jamban memiliki tingkat privasi, bersih dan
tertutup
Tidak
6. Jamban kedap air Tidak
7. Jamban tidak bersarang lalat dan nyamuk Tidak
8. Rasio jamban 1 : 20 jiwa Tidak (jumlah jamban 24,
jumlah warga 650 = 1: 27)
Pengendalian VektorDi Lingkungan Posko
Penampungan Gudang Konco
No. Pertanyaan Vektor Ada / Tidak Ada
1. Apakah penduduk ini pernah terjangkit penyakit yang
ditularkan oleh vektor (malaria, DBD, dll) ?
Ada
2. Apakah ada penyemprotan (fogging) di lokasi ini ? Ada
3. Apakah ada penanganan terhadap lingkungan dalam
rangka mengurangi berkembang biaknya vektor ?
Ada
PengendalianVektorDi Lingkungan Posko Penampungan
Gudang Konco
PENGELOLAAN SAMPAH
Saluran Limbah Di Lingkungan Posko
Pengungsian Sinabung
SUMBER PUSTAKA
Disaster management , Sphere Handbook, 2011
Kepmenkes No.1357/Menkes/SK/XII/2001, The Sphere Project. Humanitarian Minimum
Standards in Humanitarian Response. MSF , 2006.
Rapid Health Assesment of Refugee or displaced People. Paris WHO

More Related Content

What's hot

Ppt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanPpt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanFKMAP13
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiJoy Irman
 
Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)
Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)
Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)Joy Irman
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Nyak Nisa Ul Khairani
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseinfosanitasi
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensiJoni Iswanto
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Joy Irman
 
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumPerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumJoy Irman
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihguestcb0db
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukimaninfosanitasi
 
Sistem pengelolaan persampahan
Sistem pengelolaan persampahanSistem pengelolaan persampahan
Sistem pengelolaan persampahanJoy Irman
 
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...Oswar Mungkasa
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencanasigid_raja
 
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanBuku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanJoy Irman
 
Standard minimum-penanganan-pasca-bencana
Standard minimum-penanganan-pasca-bencanaStandard minimum-penanganan-pasca-bencana
Standard minimum-penanganan-pasca-bencanaFahlevi Qalbi
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanJoni Iswanto
 

What's hot (20)

Ppt air & kesehatan
Ppt air & kesehatanPpt air & kesehatan
Ppt air & kesehatan
 
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi SanitasiSistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat - Opsi Teknologi Sanitasi
 
Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)
Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)
Acuan Normatif Pelaksanaan Konstruksi SPAL Terpusat (SNI, ISO, dll)
 
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
Pemilihan Lokasi TPA Metode Legrand (versi PPT)
 
Tata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainaseTata cara pembuatan detail drainase
Tata cara pembuatan detail drainase
 
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Adkl ehia
Adkl ehiaAdkl ehia
Adkl ehia
 
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)
 
Rencana kontinjensi
Rencana kontinjensiRencana kontinjensi
Rencana kontinjensi
 
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
Opsi Teknologi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) - Controlled Landfill dan...
 
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air MinumPerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
PerMenKes No. 736 Tahun 2010 tentang Tata Laksana Kualitas Air Minum
 
Penyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersihPenyediaan Air bersih
Penyediaan Air bersih
 
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah PermukimanPola Penanganan Air Limbah Permukiman
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman
 
Sistem pengelolaan persampahan
Sistem pengelolaan persampahanSistem pengelolaan persampahan
Sistem pengelolaan persampahan
 
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
Pedoman pengoperasian & pemeliharaan tpa sistem controlled landfill & sanitar...
 
Manajemen Bencana
Manajemen BencanaManajemen Bencana
Manajemen Bencana
 
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)
Pengurangan Resiko Bencana PPT (Materi PMR)
 
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan PermukimanBuku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Buku Panduan Penyehatan Lingkungan Permukiman
 
Standard minimum-penanganan-pasca-bencana
Standard minimum-penanganan-pasca-bencanaStandard minimum-penanganan-pasca-bencana
Standard minimum-penanganan-pasca-bencana
 
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratanModul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
Modul 3 konsepsi bencana dan kedaruratan
 

Similar to OPTIMALKAN UPAYA KESLING DALAM BENCANA

Materi Bapak Wahyu PMI.pdf
Materi Bapak Wahyu PMI.pdfMateri Bapak Wahyu PMI.pdf
Materi Bapak Wahyu PMI.pdffairel1
 
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatankaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatanGusmanArsyad1
 
Sanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkunganSanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkunganSepti Ratnasari
 
Air, sanitasi, dan promkes baru
Air, sanitasi, dan promkes baruAir, sanitasi, dan promkes baru
Air, sanitasi, dan promkes baruBambang Fadhil
 
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANPELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANZakiah dr
 
Materi PHBS (CTPS & STOP BABS).pptx
Materi PHBS (CTPS & STOP BABS).pptxMateri PHBS (CTPS & STOP BABS).pptx
Materi PHBS (CTPS & STOP BABS).pptxStevenYos1
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganEsa Karima
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasDR Irene
 
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter KecilMateri Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter KecilAnik Purwa
 
Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tanggaPengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tanggaSuci Nur Hidayah
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Luhur Moekti Prayogo
 
Tinja dan Kesehatan.ppt
Tinja dan Kesehatan.pptTinja dan Kesehatan.ppt
Tinja dan Kesehatan.pptFKMAP13
 
ppt Rekayasa Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Kelas B...
ppt Rekayasa Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Kelas B...ppt Rekayasa Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Kelas B...
ppt Rekayasa Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Kelas B...Devin Nolan
 
Materi KESLING SEKOLAH Juli 2017.pptx
Materi KESLING SEKOLAH Juli 2017.pptxMateri KESLING SEKOLAH Juli 2017.pptx
Materi KESLING SEKOLAH Juli 2017.pptxAbdulR22
 
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptx
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptxMateri Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptx
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptxSuprayitno30
 
MATERI WS STBM 2022.pptx
MATERI WS STBM 2022.pptxMATERI WS STBM 2022.pptx
MATERI WS STBM 2022.pptxVegaAlvioNiken
 

Similar to OPTIMALKAN UPAYA KESLING DALAM BENCANA (20)

Materi Bapak Wahyu PMI.pdf
Materi Bapak Wahyu PMI.pdfMateri Bapak Wahyu PMI.pdf
Materi Bapak Wahyu PMI.pdf
 
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatankaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
kaderkesehatan lingkungan dlm upaya penyehatan
 
Sanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkunganSanitasi dan Kesehatan lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan lingkungan
 
Air, sanitasi, dan promkes baru
Air, sanitasi, dan promkes baruAir, sanitasi, dan promkes baru
Air, sanitasi, dan promkes baru
 
Pengertian
PengertianPengertian
Pengertian
 
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANPELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
 
Materi PHBS (CTPS & STOP BABS).pptx
Materi PHBS (CTPS & STOP BABS).pptxMateri PHBS (CTPS & STOP BABS).pptx
Materi PHBS (CTPS & STOP BABS).pptx
 
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan LingkunganSanitasi dan Kesehatan Lingkungan
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan
 
Geografi-Banjir
Geografi-BanjirGeografi-Banjir
Geografi-Banjir
 
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmasPenyehatan lingkungan untuk puskesmas
Penyehatan lingkungan untuk puskesmas
 
Sanitasi
SanitasiSanitasi
Sanitasi
 
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter KecilMateri Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
Materi Kesehatan Lingkungan untuk Dokter Kecil
 
Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tanggaPengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tangga
 
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
Makalah Desalinasi - Pengertian dan Perkembangan Desalinasi, Teknologi dan Je...
 
Tinja dan Kesehatan.ppt
Tinja dan Kesehatan.pptTinja dan Kesehatan.ppt
Tinja dan Kesehatan.ppt
 
ppt Rekayasa Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Kelas B...
ppt Rekayasa Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Kelas B...ppt Rekayasa Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Kelas B...
ppt Rekayasa Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Kelas B...
 
Materi KESLING SEKOLAH Juli 2017.pptx
Materi KESLING SEKOLAH Juli 2017.pptxMateri KESLING SEKOLAH Juli 2017.pptx
Materi KESLING SEKOLAH Juli 2017.pptx
 
kesling
keslingkesling
kesling
 
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptx
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptxMateri Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptx
Materi Sosdes Kegiatan Dana Alokasi Khusus.pptx
 
MATERI WS STBM 2022.pptx
MATERI WS STBM 2022.pptxMATERI WS STBM 2022.pptx
MATERI WS STBM 2022.pptx
 

OPTIMALKAN UPAYA KESLING DALAM BENCANA

  • 1. UPAYA KESLING DALAM BENCANA BY SRI MALEM INDIRAWATI DEPARTEMEN KESLING FKM USU
  • 2. Pokok Bahasan 1. Type bencana 2.Fenomena Bencana di Indonesia 3. Minimum Standar Pelayanan Kebencanaan 4. Minimum Standar Upaya kesehatan Lingkungan
  • 3.
  • 4. Indonesian is the disaster prone areas Exposure of disaster in Indonesian: • earthquake = 148,4 million • Tsunami = 4,2 million • Volvanoes Eruption = 3,9 millions • Flood = 64 millions • Landslide = 41 million • Abration and exstrem wave = 11,1 millions (sumber BNPB, 2019)
  • 5. 5 EARTHQUAKE HAZARD The Potensi al Accident: Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Sulawesi
  • 6. 6 VOLCANOES ERUPTION The Potensial Accident: Sumatra, Java, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi
  • 7. 7 FLOOD DISASTER The Potensial Accident : All Province of Indonesia
  • 8. 8 LAND SLIDE AND MASS MOVEMENT The Potensial Accident : All Province of Indonesia
  • 9. ANCAMAN KEKERINGAN The Potensial Accident : All Province of Indonesia
  • 10. STORM The Potensial Accident : All Province of Indonesia
  • 11. LAND AND FOREST FIRE The Potensial Accident : All Province of Indonesia, especially in Sumatra and Kalimantan
  • 12. ABRATION AND EXSTREME WAVE The Potensial Accident : All Province of Indonesia
  • 13. Guidance Notes Key Indicators Minimum Standards Minimum Standard Pelayanan Bencana Disaster management , Sphere Handbook, 2011) Humanitarian Charter & Protection Principles Code of Conduct Key Actions Core Standards Chapter Water & Sanitation Food & Nutrition Shelter & Settlement Health © InterWorks
  • 14. WASH exampleSphere Goma DRC WASH.wmv © The Sphere Project Hundreds of thousands of people have been left displaced, and over half a million in the city of Goma have been left without access to clean drinking water, following the eruption of Mount Nyiragongo in North Kivu province, Democratic Republic of Congo (DRC). While teams from Médecins Sans Frontières (MSF) are responding, other humanitarian organisations should urgently step in to help meet people’s basic needs. 31 May 2021
  • 15. Standar Minimum dalam Pasokan Air, Sanitasi dan Promosi Kebersihan Kegiatan : 1. Pasokan Air, Sanitasi Dan Promosi Kebersihan 2. Promosi Kebersihan Tujuan kegiatan mempromosikan kebersihan perorangan dan lingkungan, memastikan penggunaan seluruh pasokan air dan sarana sanitasi secara optimal serta menjalankan praktik-praktik kebersihan .
  • 16. Pelaksanaan promosi kebersihan Seluruh penduduk baik perempuan, laki-laki dari segala usia memahami resiko kunci dalam kesehatan masyarakat dan digerakkan untuk mengadopsi upaya –upaya untuk mencegah menurunnya kondisi higienis dan memanfaatkan serta memelihara sarana –sarana yang disediakan.
  • 17. Standar 2: Identifikasi dan penggunaan barang-barang kebersihan Penduduk terkena bencana memperoleh akses dan terlibat dalam identifikasi dan promosi penggunaan barang-barang kebersihan untuk memastikan tercapainya kebersihan, kesehatan , martabat dan kesejateraan perorangan Tabel 2.1 Daftar Barang-Barang Kebersihan Dasar: Sumber : Sphere Handbook, 2011 Barang Kebersihan Dasar Jumlah Wadah air untuk pengangkutan dengan kapasitas 10-20 L Satu per keluarga Wadah air untuk penyimpanan dengan kapasitas 10 -20 L Satu per keluarga 250 gram sabun mandi Satu per orang per bulan 250 gram sabun cuci Satu per orang per bulan Bahan yang pantas untuk kebersihan saat menstruasi misalnya kain katun yang dapat dicuci Satu per orang
  • 18. STANDAR MINIMUM UPAYA KESLING SAAT BENCANA AIR BERSIH JAMBAN LIMBAH SAMPAH VEKTOR
  • 19. PASOKAN AIR ( STANDAR AIR BERSIH) Standar Pasokan Air 1 : Akses dan jumlah air Semua penduduk memperoleh akses yang aman dan jumlah memadai untuk kebutuhan minum, memasak, kebersihan pribadi dan tumah tangga Rata-rata kebutuhan 15 L/orang /hari. Titik sumber air minum berada cukup dekat dengan lokasi rumah tangga, jarak terjauh 500 m, lama antrian tidak lebih dari 30 menit
  • 20. Fungsi Air Kebutuhan Keterangan Kebutuhan pertahanan hidup ( asupan air minum dan makan) 2.5 – 3 liter per hari Tergantung pada iklim dan kondisi psikologis pribadi Praktik Kebersihan dasar 2 – 6 liter Tergantung pada norma sosial dan budaya Kebutuhan dasar untuk memasak 3 – 6 liter per hari Tergantung pada jenis makanan dan norma sosial dan budaya Total Kebutuhan dasar air 7.5 – 15 liter Kebutuhan Air dasar untuk kelangsungan hidup
  • 21. Standar pasokan air 2 : Kualitas air Kualitas air terpenuhi sesuai standar air minum dan air bersih untuk kebutuhan memasak, kebersihan pribadi dan rumah tangga tanpa menimbulkan risiko bagi kesehatan. Pelaksanaan minimalisasi pencemaran setelah penyaluran, untuk pasokan air yang mengunakan pipa pada saat wabah diare lakukan pengolahan air dengan desinfektan, klorin residual 0.5 mg/l dengan tinkat kekeruhan di bawah 5 NTU. Indikator tidak ada ditemukan e coli pada 100 ml air. Standar Pasokan air 3 : Sarana Air Penduduk memiliki sarana air yang memadai untuk mengambil, menyimpan, dan menggunakan air yang ,mencukupi jumlahnya untuk kebutuhan minum, masak dan kebersihan pribadi dan untuk memastikan air minum aman hingga dikonsumsi. Indikator : setiap rumah tangga minimsl memiliki 2 tempat mengumpulkan air ukuran 10 -20 l stau untuk menyimpan dan satu untuk mengangkut.
  • 22. Pembuangan Tinja Standar 1 : lingkungan bebas tinja, untuk daeah produksi makanan, pusat kegiatan masyarakat dan sekitar sumber air minum. Jamban parit, jamban cubluk (pit latrine) dan lubang resapan (soakway pit) terpisah minimal 30 m dari sumber air tanah. Dasar jamban atau lubang resapan minimal 1.5 m di atas muka air tanah Persyaratan jamban : a. Jamban dapat digunakan dengan aman oleh seluruh penduduk termasuk anak-anak, lansia, perempuan hamil dan orang dengan kebutuhan khusus. b. Jamban terletak pada jarak yang cukup dengan pemukiman untuk menghindari ancaman keselamatan penggunanya ( minimal 50 m dari pemukiman) c. Jamban memiliki tingkat privasi, bersih dan tertutup d. Jamban kedap air, meminimalkan bersarangnya lalat dan nyamuk. e. Maksimal 20 penduduk menggunakan 1 jamban Pengguna jamban di atur berdasarkan rumah tangga dan/atau jenis kelamin
  • 23. Standar Pembuangan tinja 2: Sarana –sarana Jamban Yang Layak dan Memadai a. Jamban dapat digunakan secara aman oleh semua penduduk dan memberikan tingkat privasi yang sejalan dengan norma yang dianut. b. Jamban dapat digunakan secara memadai dan tetap bersih dan tidak membawa bahaya kesehatan bagi lingkungan c. Jamban meminimalkan bersarangnya lalat dan nyamuk. d. Jamban dilengkapi mekanisme peyedotan, pengangkutan dan pembuangan tinja yang layak. e. Kedap air sehingga jika banjir tidak mencemari lingkungan. f. Jamban terletak dalam jarak tidak lebih dari 50 m dari pemukiman
  • 24. Pengendalian Vektor Standar pengendalian vektor 1 : Perlindungan Pribadi dan Rumah tangga Seluruh penduduk yang terkena bencana memiliki pengetahuan dan perangat untuk melindungi diri dari penyakit dan vektor pengganggu yang menimbulkan risiko terhadap kesehatan. Stadar pengendalian Vektor 2 : Upaya-upaya Perlindungan Fisik , Alami dan Kimiawi Upaya yang dilakukan agar lingkungan tempat para penduduk yang terkena bencana tidak membuat mereka terpapar vektor-vektor pengganggu dan penyebab penyakit dan memungkinkan vektor –vektor tersebut terus dikurangi.
  • 25. Standar pengendalian Vektor 3 : Pengendalian Keamanan Kimiawi Upaya pengendalian vektor kimiawi dilaksanakan dengan cara yang dapat memastikan bahwa staff, penduduk yang terkena bencana dan lingkungan setempat terlindungi secara memadai dan mencegah resistensi kimiawi terhadap bahan yang digunakan (Sphere, 2011).
  • 26. Pengelolaan Limbah padat dan saluran limbah Setiap rumah tangga memilik wadah penampung sampah dan dibersihkan setiap hari. Sistem pengumpulan sampah berkala dari setiap rumah tangga, setiap rumah tangga memiliki wadah pembuangan sampah yang dikosongkan minimal 2 kali dalam seminggu dengan jarak 100 m dari pemukiman.Sedikitnya satu tempat sampah dengan vol 100 liter untuk 10 rumah tangga.Sampah padat sering menyumbat saluran limbah dan meningkatkan resiko banjir, air tergenang
  • 27. Standar pengelolaan limbah padat 1 : Pengumpulan dan Pembuangan Penduduk yang terkena bencana berada pada lingkungan bebas sampah padat, termasuk limbah medis, dan memiliki piranti untuk membuang sampah rumahan secara nyaman dan efektif. Saluran Limbah Standar saluran Limbah 1 : Pekerjaan Saluran Limbah Saluran limbah tertutup, mengalir dengan lancar. Penduduk yang terkena bencana berada di tengah lingkungan dengan tingkat risiko yang diminimalkan, baik risiko kesehatan maupun risiko lainnya sebagai akibat dari erosi dan genangan air, air hujan yang tidak terserap tanah, air banjir, limbah cair rumah tangga dan limbah cair dari sarana-sarana kesehatan
  • 28. HASIL SURVEY PENGUNGSIAN SINABUNG, 2017 Kawasan gunung Sinabung dengan 9 lokasi penampungan dan jumlah Pengungsi gunung sinabung 9.318 jiwa atau 2.522 kepala keluarga (KK) yang tersebar pada 9 lokasi penampungan jumlah pengungsi laki-laki ada sebanyak 4.616 orang, perempuan 4.702 orang, lanjut usia (lansia) 532 orang, ibu hamil 70 orang, dan 193 bayi.
  • 29. Pasokan Air Bersih Di Lingkungan Posko Penampungan Gudang Konco No. Barang Kebersihan Dasar Jumlah Keberadaan (ada / tidak ada) 1. Wadah air untuk pengangkutan dengan kapasitas 10-20 L Satu per keluarga Ada 2. 250 gram sabun mandi Satu per orang per bulan Ada 3. 250 gram sabun cuci Satu per orang per bulan Ada 4. Bahan yang pantas untuk kebersihan saat menstrusasi misalnya kain katun yang dapat dicuci Satu per orang Tidak ada 5. Jarak titik sumber air minum < 500 m Ada 6. Lama antrian mengambil air Max 30 menit Tidak (> 30 menit) 7. Kebutuhan air perorangan 250 orng : 1 kran (7,51 / menit) Tidak ada 8. Sarana air / rumah tangga 2 jerigen ukuran 10-20 Tidak ada
  • 30. Hasil Analisis Laboratorium Air Di Posko Pengungsian Gunung Konco No Parameter Lokasi Pengungsian Gudang Konco, Mardinding Standar Permenkes 416 Tahun 1990 Sumber Air Gunung Sumber Air Bor A FISIK 1 Kekeruhan 0,29 NTU 0,28 NTU 25 NTU B. KIMIA 1 pH 7,48 6,54 6,5-9,0 2 Nitrit 0,0008 mg/l 0,0008 mg/l 1 mg/l a. Kimia Anorganik 1 Kesadahan (CaCO3) 186,0 mg/l 180,0 mg/l 500 mg/l 2 Mangan 0,02236 mg/l 0,02261 mg/l 0,5 mg/l 3 Timbal 0,00088 mg/l 0,00172 mg/l 0,05 mg/l 4 Nitrat 13,6 mg/l 17,0 mg/l 10 mg/l 5 Phospat (PO4) 0,08 mg/l 0,03 mg/l 0 mg/l b. Kimia Organik 1 Konduktivitas (DHL) 397 mg/l 406 mg/l 0 mg/l
  • 31. PROMOSI KESEHATAN No . Kegiatan Penyuluhan Ada / Tidak Ada 1. Penyuluhan cuci tangan Ada 2. Penyuluhan sikat gigi Ada 3. Penyuluhan personal higiene Ada
  • 32. Pembuangan TinjaDi Lingkungan Posko Penampungan Gudang Konco No. Kegiatan Ada / Tidak 1. Septik tank terpisah 30 m dari sumber air tanah Ada 2. Lubang resapan minimal 1,5 m di atas permukaan tanah Ada 3. Jamban aman digunakan bagi anak-anak, lansia, perempuan hami, dan orang dengan kebutuhan khusus Tidak 4. Jarak jamban mminimal 50 m dari pemukiman Ada 5. Jamban memiliki tingkat privasi, bersih dan tertutup Tidak 6. Jamban kedap air Tidak 7. Jamban tidak bersarang lalat dan nyamuk Tidak 8. Rasio jamban 1 : 20 jiwa Tidak (jumlah jamban 24, jumlah warga 650 = 1: 27)
  • 33. Pengendalian VektorDi Lingkungan Posko Penampungan Gudang Konco No. Pertanyaan Vektor Ada / Tidak Ada 1. Apakah penduduk ini pernah terjangkit penyakit yang ditularkan oleh vektor (malaria, DBD, dll) ? Ada 2. Apakah ada penyemprotan (fogging) di lokasi ini ? Ada 3. Apakah ada penanganan terhadap lingkungan dalam rangka mengurangi berkembang biaknya vektor ? Ada PengendalianVektorDi Lingkungan Posko Penampungan Gudang Konco
  • 35. Saluran Limbah Di Lingkungan Posko Pengungsian Sinabung
  • 36. SUMBER PUSTAKA Disaster management , Sphere Handbook, 2011 Kepmenkes No.1357/Menkes/SK/XII/2001, The Sphere Project. Humanitarian Minimum Standards in Humanitarian Response. MSF , 2006. Rapid Health Assesment of Refugee or displaced People. Paris WHO

Editor's Notes

  1. 04/11/2021