1. UNSUR-UNSUR POKOK DALAM KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
Nama Kelompok :
Muhammad Alpin Rifai (16214899)
Reza Juanta (19214171)
Ririn Mutia Sari (19214474)
Sovia Yohana Lumban (1A214419)
Tierza Ayu Ningrum (1A214765)
Zainatul Faridah (1C217917)
KELAS : 3EA39
2. P E N D A H U L U A N
Pada hakekatnya di negara-negara berkembang terdapat pengangguran yang sangat
serius dan masalah ini menjadi bertambah serius lagi sebagai akibat dari bertambah
cepatnya perkembangan penduduk. Disebabkan keadaan yang seperti ini maka timbullah
keperluan yang mendesak untuk mempercepat pembangunan di negara-negara tersebut;
yaitu agar pendapatan masyarakat dapat ditingkatkan, masalah penduduk diatasi, dan
masalah pengangguran tidak menjadi bertambah serius.
Di pihak lain, walaupun terhadapa keperluan yang mendesak untuk mempercepat
pembangunan ekonomi, negara-negara tersebut memmpunyai kemampuan yang sangat
terbatas untuk melaksanakan pembangunan. Jumlah alat-alat modalnya masih terbatas,
tingkat tabungan masyarakatnya relatif rendah, terhadap kekurangan yang serius dalam
jumlah tenaga usahawan dan tenaga ahli lainnya yang sanggup mengembangkan
kegiatan ekonomi, dan kegiatan ekonomi lainnya sebagian tertumpu pada kegiatan
pertanian yang produktivitasnya masih tetap rendah. Sifat-sifat ekonominya ini
menghalangi negara-negara berkembang untuk melaksanakan pencepatan dalam laju
pembangunan
3. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pandangan Pokok Analisis Mikro Ekonomi dan Makro
Ekonomi?
2. Apa itu Proses Multiplier di Negara-negara berkembang?
3. Apa yang dimaksud dengan Kebijakan Moneter di Negara-negara berkembang?
4. Apa yang dimaksud dengan Kebijakan Fiskal di Negara-negara berkembang?
5. Apa saja yang dimaksud Mekanisme Pasar di negara-negara berkembang?
4. PEMBAHASAN
Pandangan Pokok Analisis Mikro Ekonomi Dan Makro Ekonomi:
Asas-asas Analisa Mikro Ekonomi
Ilmu Ekonomi Mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya
perusahaan, rumah tangga. Dalam ekonomi mikro mempelajari tentang bagaimana individu
menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang
optimum. Teori ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bagian yaitu: teori harga, teori produksi
dan teori distribusi
Aspek lain yang di analisa dalam teori mikro ekonomi adalah mengenai masalah teori
distribusi pendapatan di antara berbagai faktor produksi. Dalam analisa ini yang di bahas
adalah cara-cara pendapatan masing-masing faktor produksi di tentukan dalam setiap
perekonomian. Analisa mikro ekonomi memisalkan pula bahwa setiap pelaku dalam
perekonomian tersebut pada setiap waktu mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di pasar
dan mempunyai mobilitas yang sangat tinggi sehingga mudah menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
5. ISU-ISU UTAMA DALAM ANALISIS MIKRO EKONOMI
Analisis-analisis dalam teori mikro ekonomi bertitik tolak dari
pandangan yang menganggap bahwa faktor-faktor produksi atau
sumber-sumber yang dimiliki masyarakat adalah terbatas,
sedangkan keinginan manusia tidak terbatas sehingga masyarakat
membuat pilihan-pilihan. Kegiatan memilih ini perlu dibedakan
menjadi dua aspek, yaitu kegiatan memproduksi dan
menggunakan barang dan jasa.
6. ASAS-ASAS ANALISA MAKRO EKONOMI
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi
secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara
lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau
pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan
ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Salah satu
pandangan yang paling fundamentil dalam teori makro ekonomi
adalah bahwa tingkat kegiatan dalam sewaktu tertentu tergantung
pada pengeluaran berbagai golongan masyarakat pada waktu
tersebut. Fungsi dari para pengusaha hanyalah untuk menyediakan
barang-barang dan jasa-jasa yang di perlukan oleh masyarakat,
oleh sebab itu tingkat produksi mereka di tentukan oleh tingkat
pengeluaran seluruh masyarakat.
8. PROSES MULTIPLIER DI NEGARA-
NEGARA BERKEMBANG
Apabila sesuatu perekonomian menghadapi masalah pengangguran, maka
haruslah dilakukan pertambahan dalam pengeluaran masyarakat. Besarnya
pertambahan pengeluaran yang perlu dilakukan supaya tingkat kesempatan
kerja penuh dapat dicapai tergantung kepada dua faktor: besarnya kecondongan
konsumsi batas dan besarnya jurang diantara pendapatan nasional pada
kesempatan kerja penuh dan pendapatan nasional yang sekarang tercapai.
Makin tinggi kecodongan konsumsi batas, makin besar multiplier yang akan
diciptakan oleh sejumlah pertambahan dalam pengeluaran.
9. KEBIJAKSANAN MONETER DI NEGARA-NEGARA
BERKEMBANG
Sebagai akibat dari kurang sempurnanya analisa makro ekonomi dalam
menggambarkan corak kegiatan ekonomi di negara-negara berkembang,
maka kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dikenukakan dalam teori makro
ekonomi mempunyai kemampuan yang lebih terbatas dalam mengatasi
masalah-masalah ekonomi yang dihadapi mereka. Oleh sebab itu
perlulah dibuat penyesuaian-penyesuaian agar alat-alat kebijaksanaan
ekonomi yang konvensionil dapat digunakan secara lebih bermanfaat
oleh negara-negara berkembang dan dapat mencapai sasarannya.
10. KEBIJAKAN FISKAL DI NEGARA-NEGARA
BERKEMBANG
Kebijaksanaan pemerintah yang pertama adalah menaikkan pajak
pendapatan rumah tangga. Kebijaksanaan ini akan menyebabkan jumlah
pendapatan yang dapat dibelanjakan masyarakat berkurang, sehingga
akan mengakibatkan penurunan dalam tingkat konsumsi masyarakat.
Kebijaksaan fiskal yang kedua adalah mengurangi pengeluaran
pemerintah sendiri, sehingga dapat menciptakan kelebihan dalam
anggaran belanjanya (pendapatan pemerintah lebih besar daripada
pengeluarannya).
11. MEKANISME PASAR DI NEGARA
BERKEMBANG
Salah satu aspek yang sering sekali dibahas dalam menilai sampai di mana
bergunanya teori ekonomi yang tradisionil untuk menganalisa dan merumuskan
kebijaksanaan pembangunan di negara-negara berkembang adalah menelaah
keefektifan mekanisme pasar untuk menciptakan efisiensi yang tinggi dalam
menggunakan sumber-sumber daya dan dalam menciptakan pembangunan yang
pesat. Dalam bentuk yang lebih spesifik analisa tersebut menilai pula
kesesuaian berbagai aspek dari teori mikroekonomi apabila digunakan untuk
menganalisa tingkah laku berbagai pelaku ekonomi di negara-negara
berkembang.
12. KESIMPULAN
Di negara-negara maju keadaan ekonomi dan corak-corak masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi sangat berbeda dengan yang dihadapi oleh negara-negara
berkembang. Tingkat pertambahan penduduknya jauh lebih rendah daripada di
negara-negara bekembang pada umumnya dan tingkat pengangguran yang dihadapi
tidaklah seburuk seperti yang terdapat di negara-negara berkembang. Yang lebih
penting lagi, tingkat teknologi yang digunakan dalam proses produksi sangat tinggi,
dalam masyarakat cukup terdapat tenaga-tenaga ahli dan tenaga-tenaga usahawan,
alat-alat modal dan tabungan cukup banyak tersedia, dan kegiatan di sektor industri
menguasai keseluruhan kegiatan perekonomian, keadaan-keadaan ini
memungkinkan mereka mencapai tingkat pendapatan dan tingkat kesejahteraan
yang tinggi. Oleh karenanya usaha untuk meningkatkan pendapatan dan
memperlaju pembangunan bukanlah merupakan yang mendesak.