Kelompok 1 terdiri dari M. Andre Rahman, M. Fahmi, dan M. Sirajul Huda. Mereka membahas tentang pelatihan, tujuan dan manfaat pelatihan, perkembangan, jenis-jenis perkembangan, dan pendidikan.
2. Pelatihan
Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan
perolehan keahlian, konsep, peraruran, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenaga
kerja ( Simamora :2006:273).
Oemar Hamalik (2007:10-11) mengemukakan bahwa pelatihan adalah suatu
proses yang meliputi serangkaian tindakan (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja
dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga
profesional kepelatihan dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan kerja peserta dalam pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektivitas dan
produktivitas dalam suatu organisasi.
3. Tujuan dan Manfaat Pelatihan
1. Memperbaiki kinerja karyawan-karyawan yang bekerja kurang dalam keterampilan
2. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompeten dalam
pekerjaan
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas
4. Membentuk sikap, loyalitas dan kerjasama yang menguntungkan
5. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja
4. Perkembangan
Menurut Samsudin (2005:107) pengembangan sumber daya
manusia adalah penyiapan manusia ata karyawan untuk memikul
tanggung jawab lebih tinggi dalam organisasi atau perusahaan.
Pengembangan sumber daya manusia berhubungan erat dengan
peningkatan kemampuan intelektual yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.
5. Jenis-Jenis Perkembangan
Menurut Mangkunegara (2008:50)
Secara Formal
karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan,
baik yang dilakukan perusahaan atau lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan.
Secara Informal
karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan
dirinya dengan mempelajari buku-buku literature yang ada hubungannya dengan
pekerjaan atau jabatannya.
6. Pendidikan
Menurut UU SISDIKNAS 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 :
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilik
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, sera keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara RI
yang bersumber pada ajaran agama, keanekaragaman budaya di Indonesia dan tanggap
terhadap perubahan zaman.”