Dokumen tersebut membahas konsep harta dan kepemilikan dalam Islam, termasuk pengertian harta, konsep istikhlaf atau pandangan Islam terhadap harta, pengertian dan tiga jenis kepemilikan yaitu individu, umum, dan negara."
4. PENGERTIAN HARTA
Harta (maal) menurut istilah syariah
(terminologi hukum Islam) :
“هHarta menurut istilah : setiap apa yang
dapat dimanfaatkan menurut cara-cara
yang dibenarkan syariah, seperti jual beli,
sewa menyewa, pinjam meminjam,
pemanfaatan (konsumsi), dan hibah.”
(M. Husain Abdullah, Dirasat fi Al Fikr Al Islami, hlm. 54).
6. PENGERTIAN KEPEMILIKAN
Definisi kepemilikan :
“Kepemilikan menurut istilah : izin d
a
r
i Asy
Syari’ untuk memanfaatkan suatu
benda.”
Izin = hukum syara’.
Asy Syaari’ = Allah SWT.
Benda = sesuatu yang dimanfaatkan.
(M. Husain Abdullah, Dirasat fi Al Fikr A
l
Islami, hlm. 54).
7. PENGERTIAN KEPEMILIKAN
Definisi lain dengan makna samaه
“Kepemilikan menurut istilah :
hubungan syariah antara manusia
dengan sesuatu
mutlak
[harta] yang memberikan hak
kepada orang itu untuk melakukan
pemanfaatan [tasharruf] atas sesuatu itu
dan mencegah orang lain untuk
memanfaatkannya .”
(Rawwas Qal’ah Jie, Mu’jam Lughah Al Fuqaha`, hlm. 352).
8. MACAM-MACAM KEPEMILIKAN ( ةيكلمال
عاونأ )
Ada tiga macam kepemilikan dalam islam :
(1) kepemilikan individu (al milkiyyah al
fardiyyah)
(2) Kepemilikan umum (al milkiyyah al
‘aammah)
(3) Kepemilikan negara (milkiyyah ad daulah).
(Taqiyuddin An Nabhani,
Iqtishadi fi Al Islam, hlm.
An Nizham Al
69-70; M. Husain
Abdullah, Dirasat fi Al Fikr Al Islami, hlm. 54).
9. MACAM-MACAM KEPEMILIKAN ( ةيكلمال
عاونأ )
Pengertian kepemilikan individu :
البعين
با
نالتفاع
للفدر
عراشال
نذإ
يه
ةيدرفال
ةيكلمال
Adalah izin dari asy Syaari’ (Allah SWT)
bagi individu untuk memanfaatkan benda.
yg dapat dimiliki
Benda2
rumah,
individu
mobil,
yang
dan uang)
legal dan dipelihara
individu (spt
adalah hak
oleh
negara dalam batas syariah islam.
(M. Husain Abdullah, Dirasat fi Al Fikr Al
Islami, hlm. 54).
10. MACAM-MACAM KEPEMILIKAN ( ةيكلمال
عاونأ )
Pengertian kepemilikan umum :
ف
ي
ب ا
كارتشال
ةعامجلل
عراشال
نذإ
يه
ةماعال
ةيكلمال
البعين
اا
افتنالع
Adalah izin dari asy Syaari’ (Allah S
W
T
)bagi
komunitas (jamaah) secara bersama-
sama untuk memanfaatkan benda.
(M. Husain Abdullah, Dirasat fi al Fikr al
Islami, hlm. 55).
11. MACAM-MACAM KEPEMILIKAN ( ةيكلمال
عاونأ )
Tiga macam kepemilikan umum :
(1) apa-apa yang menjadi hajat h
i
d
u
p orang
banyak (ma huwa min marafiq al
jamaah)
Spt air, padang rumput, dll.
Sabda Nabi SAW,”Kaum muslimin
berserikat dalam tiga benda; air, padang
rumput, dan api.” (HR Abu Dawud)
(M. Husain Abdullah, Dirasat fi al Fikr a
l
Islami, hlm. 56).
12. MACAM-MACAM KEPEMILIKAN ( ةيكلمال
عاونأ )
(2) Benda-benda yang dari s
e
g
i bentuknya
tidak membolehkan individu untuk
menguasainya
Spt jalan, jembatan, sungai, danau, dll.
Sabda Nabi SAW,”Mina adalah t
e
m
p
a
t
bagi siapa saja yang lebih dulu
datang.” (HR Ibnu Majah)
(M. Husain Abdullah, Dirasat fi Al F
i
k
r Al
Islami, hlm. 56).
13. MACAM-MACAM KEPEMILIKAN ( ةيكلمال
عاونأ )
(3) Tambang dengan kapasitas produksibesar.
Spt tambang emas dan tembaga di p
a
p
u
a
,dll.
Hadits Abyadh bin Hammal RA : Nabi S
A
W
pernah menarik kembali pemberian tambang
garam karena produksinya besar. (HR
Tirmidzi)
Tapi kalau kapasitas produksinya k
e
c
i
l
,
tambang boleh dimiliki secara individu (HR
Abu Dawud). (M. Husain Abdullah, Dirasat fi
Al Fikr Al Islami, hlm. 56).
14. MACAM-MACAM KEPEMILIKAN ( ةيكلمال
عاونأ )
Pengertian kepemilikan negara :
ل
ل
خ
ل
ي
ف
ة
الوكوم
يفها
فرصتال
نوكي
الم
لك
يه
ةلودال
ةيكلم
Adalah setiap harta yang pengelolaannya
dserahkan kepada khalifah (kepala
negara)
Spt jizyah, ghanimah, kharaj, dharibah
(pajak), dll
(M. Husain Abdullah, Dirasat fi Al Fikr A
l
Islami, hlm. 55).
15. MACAM-MACAM KEPEMILIKAN ( ةيكلمال
عاونأ )
Pajak (dharibah) dalam Islam mempunyai 4
(empat) syarat :
(1) dipungut untuk melaksanakan kewajiban
syariah (ada dalilnya dalam Al Quran dan
Hadits), spt mengatasi kemiskinan.
fi Al
(2) dipungut secara temporal (jika Kas
negara kosong).
(3) dipungut dari muslim saja.
(4) dipungut dari yang mampu saja.
(Taqiyuddin An Nabhani, An Nizham Al Iqtishadi
Islam).
16. SEBAB KEPEMILIKAN
Sebab kepemilikan harta (asbaab a
t
tamalluk) adalah sebab (cara) yang
ditetapkan syariah bagi seorang
muslim untuk memperoleh harta
pertama kalinya.
Contoh : hadiah (hibah) dan waris.
Jual-beli, sewa menyewa (dan y
a
n
g
semisalnya), tidak disebut sebab
kepemilikan,
Tapi disebut sebab pengembangan harta
(tanmiyyah al maal),
Sebab sudah ada harta yang dimiliki, lalu
dikembangkan (diperbanyak) dengan
jual beli atau sewa menyewa dsb.
17. SEBAB KEPEMILIKAN
Sebab kepemilikan harta (asbaab a
t
tamalluk) dalam Islam ada 5 (lima),
yaitu :
Pertama, bekerja,
Kedua, waris,
Ketiga, k
e
b
u
t
u
h
a
n harta untuk
mempertahankan hidup.
Keempat : p
e
m
be
ria
n harta negara
kepada rakyat.
Kelima : harta yang diperoleh tanpa
imbalan atau usaha.
(Taqiyuddin An Nabhani, An Nizham Al
Iqtishadi fil Islam, hlm. 77).