Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Sejaraah indo
1. 1. Aceh merupakan bandar strategi yang menjelma menjadi kerajaan dagang yang kuat
pada jaman pemerintahan Iskandar Muda (1607-1636). pada pertengahan ini aceh menjadi
ancaman kekuatan bagi portugis yang menguasa malaka. itulah sebabnya portugis selalu
mengadakan blokade terhadapa aceh untuk mencegah hubungannya dengan bangsa luar.
2. Di Ternate, kadang-kadang terjadi pertempuran antara tentara Portugis melawan tentara Sultan
Hairun dari tahun 1550. Pada tahun 1570, Sultan Hairun dibunuh oleh Portugis.[1]
Akibatnya,
pengganti Sultan Hairun, yaitu Sultan Baabullah, bersumpah akan terus memusuhi Portugis[1]
dan
mengepung benteng Portugis di Ternate. Benteng ini berhasil bertahan selama empat tahun, hingga
akhirnya tentara Sultan Baabullah berhasil menjebol pertahanan benteng dan membunuh semua
garnisunnya.[1]
Portugis tidak dapat mengirim bala bantuan karena Malaka sedang dikepung
oleh Kesultanan Aceh.[1]
3. Karena sultan agung tidak setuju dengan sistem perdagangan monopoli yang di lakukan
oleh voc. sultan agung tidak berhasil mengusir karena armada /kekuatan voc sangat kuat
4. karena armada kekuatannya yang masih lemah, Aru Palaka akhirnya bersekutu dengan
Kompeni Belanda yang saat itu sudah berpusat di Batavia untuk menyerang Kerajaan
Gowa. Aru Palaka bahkan sempat membantu Belanda menyerang dan memadamkan
pemberontakan rakyat di Minangkabau untuk menunjukkan talenta bertempurnya kepada
Belanda. Setelah itu Belanda dan Aru Palaka berjibaku menyerang Gowa, hingga akhirnya
pada tahun 1667 Sultan Hasanuddin dari Gowa dipaksa untuk menyetujui perjanjian
Bongaya sebagai pengakuan kemenangan Belanda atas wilayah Makassar. Di dalam
perjanjian tersebut, salah satu isinya mengharuskan Gowa untuk melepaskan tanah
beserta rakyat Bone sehingga Kerajaan Bone dapat merdeka dan Aru Palaka naik tahta
menjadi raja.
5. Apa:
adalah suatu siasat yang digunakan sultan dengan memberi hadiah kepada belanda dan
berpura-pura berdamai.
mengapa:
karena siasat yang digunakan sebelumnya untuk menembus benteng pertahanan VOC
sangat sulit. jadi, digunakan siasat hadiah sultan.
bagaimana:
setelah memberi hadiah untuk damai dan VOC menyetujui . lalu sultan dan VOC
mengadakan perundingan damai. saat perundingan dimulai sultan siak dipaksa untuk
tunduk pada VOC. sultan segera memberi kode pada anak buahnya dan segera
menyergap dan membunuh beberapa orang belanda. sultan dan anak buahnya pulang
membawa kemenangan.
6. Sistem hukum di Indonesia merupakan adaptasi dari sistem hukum european
continental, dan surat izin bermukim ini merupakan sebuah produk jaman VOC untuk
mendata jumlah orang tionghoa saat itu yang bermukim di batavia, problemnya adalah
surat izin ini menjadi komoditi perdagangan yang membuat beberapa orang mendapat
keuntungan berlebih dan di sisi lain orang yang apply menjadi enggan untuk mendaftar.
2. Fenomena saat ini saat pemerintahan berkonsep desentralisasi masih ada pejabat daerah
yang memanfaatkan surat surat ijin sebagai bahan dagangan. Meski demikian pemerintah
pusat mengambil inisiatif untuk mengatur secara sentralisasi atau nasional. Hal ini lah yang
membuat praktik praktik suap dan korupsi bisa dikurangi saat pembuatan KTP ataupun visa
ijin tinggal untuk warga asing.
7. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said (1749 – 1757) Pada tahun 1743, Paku
Buwono II menyerahkan pantai utara Pulau Jawa kepada VOC. Pangeran Mangkubumi dan
Mas Said tidak setuju, karena kota-kota di pantai utara Pulau Jawa merupakan pelabuhan
dagang yang menjadi sumber penghasilan bagi Mataram. Pangeran Mangkubumi melawan
Paku Buwono II, karena raja ini tidak menepati janjinya yang akan memberikan daerah
Sukawati (Sragen). Bahkan dalam pertemuan para bangsawan di istana, pada tahun 1746,
Mangkubumi dipermalukan oleh Gubernur Jenderal van Imhoff. Ketika perang mulai
berkobar, Paku Buwono II wafat dan digantikan oleh puteranya yang bergelar Paku Buwono
III. Dalam perang melawan VOC, Mangkubumi dan Mas Said menggunakan taktik gerilya.
Ketika terjadi pertempuran di sungai Bogowonto, pasukan VOC banyak yang binasa, dan
pimpinan VOC De Clerk juga tewas. VOC akhirnya berhasil membujuk Pangeran
Mangkubumi untuk menandatangani Perjanjian Giyanti (1755). Isi Perjanjian Giyanti adalah
Kerajaan Mataram dibagi dua, yaitu: a. Mataram Barat diserahkan kepada Pangeran
Mangkubumi dengan gelar Hamengku Buwono I, kerajaannya dinamakan Kasultanan
Yogyakarta. b. Mataram Timur, tetap dikuasai oleh Paku Buwono III, kerajaannya
dinamakan Kasultanan Surakarta. Untuk menghentikan perlawanan Mas Said, VOC pada
tahun 1575 membujuknya untuk menandatangani Perjanjian Salatiga yang isinya Kerajaan
Surakarta dibagi dua, yaitu: a. Bagian barat diperintah oleh Sultan Paku Buwono III, dan
disebut Kasunanan. b. Bagian timur diperintah oleh Mas Said, yang bergelar Pangeran
Adipati Mangkunegoro I, wilayahnya disebut Mangkunegaran.
悪魔