Asma adalah gangguan inflamasi jalan napas kronis yang ditandai dengan episode batuk dan sesak napas berulang. Faktor risikonya meliputi riwayat atopi dan jenis kelamin, sementara faktor pemicunya antara lain alergen, infeksi, dan aktivitas fisik. Diagnosa didasarkan pada riwayat klinis dan tes seperti spirometri serta uji provokasi. Penanganannya meliputi pencegahan, edukasi, pemantauan, dan tatalaksana ek
2. Asma
Berdasarkan GINA (Global Initiative for
Asthma)
Gangguan inflamasi kronik jalan napas yang
melibatkan berbagai sel inflamasi yaitu sel mast,
eosinofil, limfosit T.
3. Menurut Pedoman Nasional Asma
Anak (PNAA) 2004
Asma adalah mengi berulang atau batuk persisten
dengan karakteristik sebagai berikut:
Timbul secara episodik
Cenderung pada malam hari (nokturnal)
Musiman
Setelah aktivitas fisik
Ada riwayat asma atau atopi lain pada pasien
atau keluarganya
4.
5. Epidemiologi
• Menurut KEMENKES (2008) , 100 - 150 juta
orang di dunia menderita asma, meningkat
sebanyak 18.000 kasus setiap tahunnya
• Survei Kesehatan Nasional 2003, prevalensi
asma anak < 18 tahun 8.5%
7. Faktor Risiko
1. Riwayat atopi
2. Jenis kelamin (sebelum usia 14 tahun, asma
pada anak laki-laki 2kali dibanding
perempuan)
3. Obesitas
8.
9.
10.
11.
12. Diagnosa
1. Anamesa
• Timbul secara berulang
• Timbul bila terpajan dengan faktor pencetus
• Mengalami memburuk pada malam hari
• Gejala membaik dengan obat asma
• Ada riwayat alergi lain pd pasien
• Riwayat alergi pada keluarga
13.
14. 2. Peak Expiratory Flow Meter (PEF)
- Untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi (APE)
- Sumbatan jalan napas jika APE < 80%
15. 3. Spirometri (mengukur kapasitas vital paksa &
volume ekspirasi paksa detik pertama). Jika
ada sumbatan VEP1 < 80% atau rasio
VEP1/KVP < 75%
4. Uji provokasi bronkus(dengan metakolin &
histamin)
5. Uji alergi utk menilai status alergi
41. Beberapa langkah penanganan asma
pada anak:
1. Pemberian edukasi pada pasien & keluarga
tentang asma
2. Penilaian & pemantaun derajat asma
3. Penghindaran terhadap faktor resiko
4. Pembuatan rencana tatalaksana jangka
panjang
5. Tatalaksana ekserbasi
6. Follow up rutin
42. Referensi
• IDAI Respirologi
• Nelson Ilmu Kesehatan Anak
• PDPI Asma
• GINA
• International Consensus on Pediatric Asthma