SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
METODE BELAJAR
KOGNITIVISTIK
Disusun Oleh : SHANDY ALVIANO JUFRI (2323010109)
Program Studi S2 Pendidikan Matematika
Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
METODE PEMBELAJARAN
KOGNITIVISTIK
PENDAHULUAN
• Definisi Teori Belajar Kognitif
• Prinsip Dasar Teori Belajar
Kognitif
TOKOH - TOKOH
• Jean Piaget
• Jerome Bruner
• David Ausubel
IMPLIKASI
Aplikasi Teori Belajar Kognitif
Dalam Pembelajaran.
KELEBIHAN DAN
KELEMAHAN
• Kelebihan Teori Belajar Kognitif
• Kelemahan Teori Belajar Kognitif
DAFTAR ISI
Definisi Belajar Menurut Teori Belajar Kognitivistik
satu teori diantara teori-teori
belajar dimana belajar
adalah pengorganisasian
aspek-aspek kognitif dan
persepsi untuk memperoleh
pemahaman.
TEORI BELAJAR
tingkah laku seseorang ditentukan
oleh persepsi dan pemahamannya
tentang situasi yang berhubungan
dengan tujuan, dan perubahan
tingkah laku, sangat dipengaruhi oleh
proses belajar berfikir internal yang
terjadi selama proses belajar.
MELIBATKAN PROSES INTERNAL
Berasal dari Bahasa latin “Cogitare”
yang artinya BERFIKIR
KOGNITIF
Kognitif populer sebagai salah
satu wilayah psikologi
manusia/satu konsep umum yang
mencakup semua bentuk
pengenalan yang meliputi setiap
perilaku mental yang
berhubungan dengan masalah
pemahaman, memperhatikan,
memberikan, menyangka,
pertimbangan, pengolahan
informasi, pemecahan masalah,
kesengajaan, pertimbangan,
membayangkan,memperkirakan,
berpikir dan keyakinan.
PSIKOLOGI
SECARA
BAHASA
SECARA
ISTILAH
PRINSIP DASAR KOGNITIVISTIK
PEMBELAJAR
AKTIF DALAM
UPAYA UNTUK
MEMAHAMI
PENGALAMAN
BELAJAR
MEMBANGUN
PEMAHAMAN
DARIPADA
HAFALAN
PEMAHAMAN
BAHWA
PELAJAR
MENGEMBANG
KAN
PENGETAHUAN
TERGANTUNG
PADA APA
YANG TELAH
MEREKA
KETAHUI
BELAJAR
ADALAH
PERUBAHAN
DALAM
STRUKTUR
MENTAL
SESEORANG
HAKEKAT BELAJAR MENURUT TEORI KOGNITIF DIJELASKAN SEBAGAI SUATU
AKTIVITAS BELAJAR YANG BERKAITAN DENGAN PENATAAN INFORMASI,
REORGANISASI PERSEPTUAL, DAN PROSES INTERNAL.
TEORI
BELAJAR
KOGNIVISTIK
TEORI BELAJAR KOGNITIVISTIK
LEBIH MEMENTINGKAN PROSES
DIBANDINGKAN HASIL
TEORI INI
DISEBUT
JUGA MODEL
PERSEPTUAL
Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
belajarnya. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu
dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak.
1896 - 1980
JEAN PIAGET
1915 - 2016.
JEROME BRUNER
1918 - 2008
DAVID AUSUBEL
TOKOH TEORI BELAJAR KOGNITIF
J E A N
1 8 9 6 - 1 9 8 0
K O G N I T I F
T O K O H T E O R I B E L A J A R
P I A G E T
PERKEMBANGAN KOGNITIF
SUATU PROSES GENETIK
suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis
perkembangan sistem syaraf manusia,
BERSKALA DENGAN USIA
Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin
komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula
kemampuannya.
DAYA PIKIR ANAK BERBEDA USIA
daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan
berbeda pula secara kualitatif
TIDAK TERUKUR SECARA KUANTITATIF
Karena proses belajar juga melibatkan perkembangan dan
mekanisme biologi, maka perkembangan kognitif murid tidak
dapat dinyatakan secara Kuantitatif
PROSES PERKEMBANGAN KOGNITIF
ASIMILASI AKOMODASI EKUILIBRASI
Proses penyesuaian struktur kognitif ke
dalam situasi yang baru.
Akomodasi Adalah :
Proses pengintegrasian atau penyatuan
informasi baru ke dalam struktur
kognitif yang telah dimiliki oleh individu
Asimilasi Adalah :
Penyesuaian berkesinambungan antara
asimilasi dan akomodasi
Ekuilibrasi Adalah :
PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET
01
02
03
04
Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari
kegiatan motorik dan persepsinya
yang sederhana.
TAHAP SENSORIMOTOR (USIA 0 – 2 TAHUN)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah
pada penggunaan simbol atau bahasa tanda, dan
mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap
ini dibagi menjadi dua, yaitu preoperasional dan
intuitif. .
TAHAP PRA OPERASIONAL (USIA 2-7/8 TAHUN)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah
mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan
ditandai adanya reversible dan kekekalan.
Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan
tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkrit
TAHAP OPERASIONAL KONKRIT (USIA 7/8 – 11/12 TAHUN)
Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak
sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan
menggunakan pola berpikir “kemungkinan”.
Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-deductive
dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan
kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan
mengembangkan hipotesa.
TAHAP OPERASIONAL FORMAL (USIA 11/12 – 18 TAHUN)
Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin
teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya.
Guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif para muridnya agar
dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan tahap-
tahap tersebut.
IMPLIKASI TEORI PIAGET
01
03
05
02
04
06
#6
Guru seharusnya memahami
tahap-tahap perkembangan kognitif para
muridnya agar dalam merancang dan
melaksanakan proses pembelajarannya
sesuai dengan tahap-tahap tersebut.
#1
Bahasa dan Cara Berpikir Anak berbeda
dengan orang dewasa
#4
Berikan Anak Peluang Belajar sesuai
dengan tahap perkembangannya
#2
Anak – Anak akan belajar lebih baik bila
dapat menghadapi lingkungan dengan
baik
#3
Bahan yang dipelajari anak hendaknya dirasakan
sebagai bahan baru tetapi tidak asing
#5
Didalam kelas, anak – anak hendaknya diberi
peluang untuk saling berdiskusi dengan teman
– teman nya
AKTIVITAS PEMBELAJARAN PIAGET
PROSES BELAJAR
PIAGET
Mengembangkan
Metode
Pembelajaran Untuk
Merangsang
Kreativitas dan Cara
Berpikir Siswa
#5
Menentukan Topik –
Topik Yang Dapat
Dipelajari Siswa
Secara Aktif
#3
Menentukan Tujuan
Pembelajaran
#1
Melakukan Penilaian
Proses Dan Hasil
Belajar Siswa
#6
Menentukan
Kegiatan Belajar
Yang Relevan
Dengan Topik - Topik
#4
Memilih Materi Yang
Relevan
#2
J E R O M E
1 9 1 5 - 2 0 1 6
K O G N I T I F
T O K O H T E O R I B E L A J A R
B R U N E R
PERKEMBANGAN KOGNITIF
ditandai dengan adanya kemajuan
dalam menanggapi suatu rangsangan
1. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
tergantung pada perkembangan sistem
penyimpanan informasi secara realis.
2. PENINGKATAN PENGETAHUAN
secara sistematis antara pembimbing,
guru atau orang tua dengan anak
diperlukan bagi perkembangan
kognitifnya
4. INTERAKSI
adalah kunci perkembangan kognitif,
karena bahasa merupakan alat
komunikasi antara manusia. Untuk
memahami konsep-konsep yang ada
diperlukan bahasa. Bahasa diperlukan
untuk mengkomunikasikan suatu
konsep kepada orang lain
5. BAHASA
meliputi perkembangan kemampuan
berbicara pada diri sendiri atau pada
orang lain melalui kata-kata atau
lambang tentang apa yang telah
dilakukan dan apa yang akan
dilakukan. Hal ini berhubungan dengan
kepercayaan pada diri sendiri
3. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
ditandai dengan kecakapan untuk
mengemukakan beberapa alternatif
secara simultan, memilih tindakan yang
tepat, dapat memberikan prioritas yang
berurutan dalam berbagai situasi.
6. PERKEMBANGAN KOGNITIF
FREE DISCOVERY LEARNING
DALAM MEMANDANG PROSES BELAJAR, BRUNER MENEKANKAN ADANYA
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP TINGKAH LAKU SESEORANG.
PANDANGAN
Jika PIAGET menyatakan
bahwa perkembangan
kognitif sangat
berpengaruh terhadap
perkembangan bahasa
seseorang, maka
BRUNER menyatakan
bahwa perkembangan
bahasa besar
pengaruhnya terhadap
perkembangan kognitif.
ASUMSI DASAR
Asumsi dasar teori kognitif
ini adalah setiap orang telah
memiliki pengetahuan dan
peng- alaman dalam dirinya.
Pengalaman dan
pengetahuan ini tertata
dalam bentuk struktur
kognitif
CONTOH
Untuk memahami konsep
KEJUJURAN, siswa pertama-
tama tidak menghafal definisi kata
tersebut, tetapi mempelajari
contoh-contoh konkret tentang
kejujuran.
Dari contoh-contoh itulah siswa
dibimbing untuk mendefinisikan
kata "KEJUJURAN"
Dengan teorinya yang disebut Free Discovery Learning, bertitik tolak pada teori belajar kognitif, yang
menyatakan belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan ini tidak selalu berbentuk
perubahan tingkah laku yang dapat diamati.
ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui
contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
ENAKTIF (0-2 Tahun) IKONIK (2-4 Tahun) SIMBOLIK (5-7 Tahun)
Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya
melihat lingkungan, yaitu :
1. TAHAP ENAKTIF, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upayanya untuk memahami
lingkungan sekitarnya. Artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan
motorik. Misalnya, melalui gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya.
2. TAHAP IKONIK, seseorang memahami obyek-obyek atau dunianya melalui gambar-gambar dan
visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui bentuk
perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi).
3. TAHAP SIMBOLIK, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasangagasan abstrak yang
sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia
sekitarnya anak belajar melalui symbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya
"Learners are encouraged to discover
facts and relationships for themselves."
JEROME BRUNER
KURIKULUM SPIRAL
KURIKULUM SPIRAL
Memakan Waktu Bagi Desainer
Pendidikan, Tidak Relevan Untuk
Kursus Singkat, Beresiko ‘Teacher-
Centered”
KEKURANGAN
• SIKLUS
• MENINGKATKAN KEDALAMAN
• PENGGUNAAN PENGETAHUAN
SEBELUMNYA
PRINSIP UTAMA
Materi yang dibahas sama dan
berulang tetapi dengan cakupan
yang lebih rinci dan mendalam
KARAKTERISTIK
Materi Pelajaran diberikan setahap demi setahap dari yang
sederhana hingga kompleks, dimana materi yang telah diberikan
sebelumnya dapat muncul kembali secara terpadu di dalam suatu
materi baru yang dikembangkan
DEFINISI
Terjadi Integrasi dan Kolaborasi
Pengetahuan, Pembelajaran
menjadi dalam dan logis
KELEBIHAN
AKTIVITAS PEMBELAJARAN BRUNER
#7
Melakukan Penilaian
Proses dan Hasil
Belajar Siswa
Mengembangkan
Bahan – Bahan
Pembelajaran
#5
Memilih Materi
Pelajaran Yang
Sesuai
#3
Menentukan Tujuan
Pembelajaran
#1
Mengatur Topik
Pelajaran Dari Yang
Sederhana ke
Kompleks.
Dari Yang Konkret
ke Abstrak, Dari
Enaktif, Ikonik dan
Simbolik
#6
Menentukan Topik –
Topik Yang Dapat
Dipelajari Siswa
Secara Induktif
#4
Melakukan Identifikasi
Karakteristik Siswa
#2
D A V I D
1 9 1 8 - 2 0 0 8
K O G N I T I F
T O K O H T E O R I B E L A J A R
AUSUBEL
DIMENSI BELAJAR
tentang cara siswa mengkaitkan materi yang
diberikan dengan struktur kognitif yang telah
dimilikinya. Jika siswa dapat menghubungkan atau
mengkaitkan informasi itu pada pengetahuan yang
telah dimilikinya maka dikatakan terjadi belajar
bermakna. Tetapi jika siswa menghafalkan informasi
baru tanpa menghubungkan pada konsep yang telah
ada dalam struktur kognitifnya maka dikatakan
terjadi belajar hafalan
DIMENSI 2
DIMENSI 1
tentang cara penyajian informasi atau materi kepada
siswa. Demensi ini meliputi belajar penerimaan yang
menyajikan informasi itu dalam bentuk final dan
belajar penemuan yang mengharuskan siswa untuk
menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi
yang diajarkan
Setiap pengetahuan yang dimiliki oleh pembelajar disimpan dalam memori. Namun, pengetahuan yang tersimpan
kadang bertahan lama kadang tidak. Pengetahuan dapat disimpan dalam bentuk hafalan dan pengetahuan yang
bermakna. Menurut Ausubel, penyimpanan pengetahuan bermakna dan pengetahuan menghafal adalah berbeda.
Menurut David P. Ausubel, ada dua Dimensi belajar yaitu :
Teori-teori belajar yang ada selama ini masih banyak menekankan pada belajar asosiatif atau belajar menghafal.
Belajar demikian tidak banyak bermakna bagi siswa. Belajar seharusnya merupakan asimilasi yang bermakna bagi
siswa. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dalam
bentuk struktur kognitif.
TIPE BELAJAR MENURUT AUSUBEL
Belajar Dengan Penemuan Yang Bermakna
Informasi yang dipelajari, ditentukan secara bebas oleh
peserta didik. Peserta didik itu kemudian
menghubungkan pengetahuan yang baru itu dengan
struktur kognitif yang dimiliki
1
Belajar Dengan Penemuan Tidak Bermakna
Informasi yang dipelajari, ditentukan secara bebas oleh
peserta didik, kemudian ia hanya menggunakan panca
indra untuk menghafalnya
2
Belajar Menerima Yang Bermakna
Informasi yang telah tersusun secara logis disajikan
kepada peserta didik dalam bentuk final/ akhir, peserta
didik kemudian menghubungkan pengetahuan yang
baru itu dengan struktur kognitif yang dimiliki.
3
Belajar Menerima Yang Tidak Bermakna
Dari setiap tipe bahan yang disajikan kepada peserta
didik dalam bentuk final. Peserta didik tersebut
kemudian menghafalkannya. Bahan yang disajikan tadi
tanpa memperhatikan pengetahuan yang dimiliki peserta
didik.
4
SYARAT BELAJAR BERMAKNA
MATERI
PELAJARAN
LOGIS
SISWA NIAT
UNTUK BELAJAR
BERMAKNA
STRUKTUR KOGNITIF
YANG RELEVAN
merupakan materi yang nonarbitrar dan substantif
Materi yang nonarbitrar adalah materi yang
konsisten dengan yang telah diketahui, sedangkan
materi yang substantive adalah materi yang dapat
dinyatakan dalam berbagai cara tanpa mengubah
artinya
Gagasan-gagasan yang relevan harus
terdapat dalam struktur kognitif siswa.
Dalam hal ini harus diperhatikan
pengalaman anak-anak, tingkat
perkembangan intelektual mereka,
intelegensi dan usia.
Dengan demikian siswa
mempunyai kesiapan dan
niat untuk belajar
bermakna. Jadi
tujuan siswa merupakan
faktor utama dalam belajar
bermakna
PRINSIP TEORI AUSUBEL
DIFERENSIASI
PROGRESIF
#2
Selama belajar
bermakna berlangsung
perlu terjadi
pengembangan konsep
dari umum ke
khusus.
BELAJAR
SUPERORDINAT
#3
Belajar superordinat
terjadi apabila konsep-
konsep yang telah
dipelajari sebelumnya
dikenal sebagai unsur-
unsur dari suatu
konsep yang lebih luas
ADVANCE
ORGANIZER
#1
Mengarahkan para
siswa ke materi yang
akan dipelajari dan
mengingatkan siswa
pada materi
sebelumnya yang dapat
digunakan
REKONSILIASI
INTEGRATIF
#4
Proses Integrasi
pengetahuan dari
Diferensiasi Progresif
dan Konsep – Konsep
Superordinatnya
APLIKASI PEMBELAJARAN KOGNITIF
Siswa bukan sebagai orang dewasa yang
muda dalam proses berpikirnya.
Mereka mengalami perkembangan kognitif
melalui tahap-tahap tertentu
#1
Untuk menarik minat dan meningkatkan
retensi belajar perlu mengkaitkan
pengalaman atau informasi baru dengan
setruktur kognitif yang telah dimiliki
si belajar.
#4
Keterlibatan siswa secara aktif dalam
belajar amat dipentingkan, karena hanya
dengan mengaktifkan siswa maka proses
asimilasi dan akomodasi pengetahuan
dan pengalaman dapat terjadi dengan baik
Adanya perbedaan individual pada diri
siswa perlu diperhatiakan, karena faktor
ini sangat mempengaruhi keberhasilan
belajar siswa. Perbedaan tersebut
misalnya pada motivasi, persepsi,
kemampuan berpikir, pengetahuan awal,
dan sebagainya
#3
Pemahaman dan retensi akan meningkat
jika materi pelajaran disusun dengan
menggunakan pola atau logika tertentu,
dari sederhana ke kompleks.
#5
Belajar memahami akan lebih bermakna
dari pada belajar menghafal. Agar
bermakna, informasi baru harus
disesuaikan dan dihubungkan dengan
pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
Tugas guru adalah menunjukkan
hubungan antara apa yang sedang
dipelajari dengan apa yang telah diketahui
siswa.
#6
Anak usia pra sekolah dan awal sekolah
dasar akan dapat belajar dengan baik,
terutama jika menggunakan benda-benda
kongkrit.
#2
Main
S W
s
Teori kognitif ini dapat meningkatkan
kemampuan siswa untuk memecahkan
masalah (problem solving) karena siswa
dilatih untuk berfikir secara kritis
MELATIH PROBLEM SOLVING
Siswa tidak hanya menanggapi dan
menerima rangsangan, tetapi mengolah
informasi dan berpikir untuk menghasilkan
ide dan mengembangkan pengetahuan
SISWA KREATIF DAN MANDIRI
Karena berfokus pada daya ingat, Teori kognitif menganggap
semua siswa memiliki kemampuan daya ingat yang sama dan
itu tidak dibedakan sama sekali. Teori Kognitif tidak memandang
keunikan dan daya tangkap setiap individu berbeda
ASUMSI BAHWA INDIVIDU MEMILIKI DAYA INGAT SERAGAM
Metode ini kebanyakan hanya relevan pada Pendidikan tingkat dasar dan
menengah, dan kurang relevan pada Pendidikan tingkat lanjut
TIDAK MENYELURUH UNTUK SEMUA LEVEL PENDIDIKAN
W
Siswa memahami materi dan contoh melalui
hasil analisis, observasi dan pemahaman
terhadap aktivitasnya sendiri. Aktivitas yang
dilakukannya memberikan feedback
terhadap perubahan cara pemikirannya yang
lebih luas
MELATIH BERFIKIR KRITIS
Pada Pendidikan vokasi yang mengedepankan pengetahuan
dari praktek, metode kognitif sulit untuk diterapkan tanpa
dibarengi dengan metode pembelajaran lainnya
TIDAK RELEVAN UNTUK PENDIDIKAN VOKASI
Siswa bertanggung jawab atas apa yang
mereka pelajari, melalui teori kognitif mereka
terbiasa dilatih untuk berpikir dengan hati-
hati dan bertanggung jawab
BELAJAR TANGGUNG JAWAB
Teori Kognitif menekankan siswa sebagai individu
aktif dalam pembelajaran, suatu proses yang
menitikberatkan pada bagaimana siswa mengingat,
mencari dan menyimpan informasi dalam
ingatannya
MEMUDAHKAN PEMAHAMAN MATERI
Terkadang teori kognitif ini tidak memperhatikan
bagaimana siswa belajar atau mengembangkan
pengetahuan dan bagaimana siswa mencarinya, karena
pada dasarnya setiap siswa memiliki cara yang berbeda
PERHATIAN DALAM MENGEMBANGKAN
MATERI
THANK YOU

More Related Content

Similar to METODE BELAJAR KOGNITIVISTIK

2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.pptDtyStmrg88
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifCikgu Zatiah
 
TOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxTOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxnarul456
 
Bab iii perkembangan kognitif dan bahasa
Bab iii perkembangan kognitif dan bahasaBab iii perkembangan kognitif dan bahasa
Bab iii perkembangan kognitif dan bahasaDikha Wijanarko
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranFitri Yusmaniah
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A Nwahyu sanjaya
 
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanakanalisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanakUkhuwahfillah Dua Benua
 
Teori Kognitivistik
Teori KognitivistikTeori Kognitivistik
Teori Kognitivistik3ry21
 
Copy of Social Studies Subject for Elementary - 3rd Grade_ Geography by Slide...
Copy of Social Studies Subject for Elementary - 3rd Grade_ Geography by Slide...Copy of Social Studies Subject for Elementary - 3rd Grade_ Geography by Slide...
Copy of Social Studies Subject for Elementary - 3rd Grade_ Geography by Slide...FMIPAFaiqotunNiswahA
 
52942980 teori-belajar-kognitif
52942980 teori-belajar-kognitif52942980 teori-belajar-kognitif
52942980 teori-belajar-kognitiffhendy
 
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxDedeApriyanto2687
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa3ry21
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxKELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxAlhalila
 
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptxCecanKuyy
 

Similar to METODE BELAJAR KOGNITIVISTIK (20)

2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
TOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxTOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptx
 
Bab iii perkembangan kognitif dan bahasa
Bab iii perkembangan kognitif dan bahasaBab iii perkembangan kognitif dan bahasa
Bab iii perkembangan kognitif dan bahasa
 
Kb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitifKb2 teori kognitif
Kb2 teori kognitif
 
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam PembelajaranTeori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
Teori Belajar Kognitif dan Penerapannya dalam Pembelajaran
 
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
T U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A NT U G A S  P S I K O L O G I  P E N D I D I K A N
T U G A S P S I K O L O G I P E N D I D I K A N
 
Wahyu
WahyuWahyu
Wahyu
 
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanakanalisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
analisis dua teori dalam perkembangan kanak-kanak
 
Teori Kognitivistik
Teori KognitivistikTeori Kognitivistik
Teori Kognitivistik
 
Teori kognitif
Teori kognitif  Teori kognitif
Teori kognitif
 
Copy of Social Studies Subject for Elementary - 3rd Grade_ Geography by Slide...
Copy of Social Studies Subject for Elementary - 3rd Grade_ Geography by Slide...Copy of Social Studies Subject for Elementary - 3rd Grade_ Geography by Slide...
Copy of Social Studies Subject for Elementary - 3rd Grade_ Geography by Slide...
 
52942980 teori-belajar-kognitif
52942980 teori-belajar-kognitif52942980 teori-belajar-kognitif
52942980 teori-belajar-kognitif
 
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptxKELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
KELOMPOK 1_5B_PERENCANAAN PEMBELAJARAN (1).pptx
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipaRangkuman ipa
Rangkuman ipa
 
Teori kognitif
Teori kognitifTeori kognitif
Teori kognitif
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxKELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
 
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
220120002_AZIZAH AULIA AMMAR_KOGNITIVISME.pptx
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

METODE BELAJAR KOGNITIVISTIK

  • 1. METODE BELAJAR KOGNITIVISTIK Disusun Oleh : SHANDY ALVIANO JUFRI (2323010109) Program Studi S2 Pendidikan Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA METODE PEMBELAJARAN KOGNITIVISTIK
  • 2. PENDAHULUAN • Definisi Teori Belajar Kognitif • Prinsip Dasar Teori Belajar Kognitif TOKOH - TOKOH • Jean Piaget • Jerome Bruner • David Ausubel IMPLIKASI Aplikasi Teori Belajar Kognitif Dalam Pembelajaran. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN • Kelebihan Teori Belajar Kognitif • Kelemahan Teori Belajar Kognitif DAFTAR ISI
  • 3. Definisi Belajar Menurut Teori Belajar Kognitivistik satu teori diantara teori-teori belajar dimana belajar adalah pengorganisasian aspek-aspek kognitif dan persepsi untuk memperoleh pemahaman. TEORI BELAJAR tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan, dan perubahan tingkah laku, sangat dipengaruhi oleh proses belajar berfikir internal yang terjadi selama proses belajar. MELIBATKAN PROSES INTERNAL Berasal dari Bahasa latin “Cogitare” yang artinya BERFIKIR KOGNITIF Kognitif populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia/satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, pertimbangan, membayangkan,memperkirakan, berpikir dan keyakinan. PSIKOLOGI SECARA BAHASA SECARA ISTILAH
  • 4. PRINSIP DASAR KOGNITIVISTIK PEMBELAJAR AKTIF DALAM UPAYA UNTUK MEMAHAMI PENGALAMAN BELAJAR MEMBANGUN PEMAHAMAN DARIPADA HAFALAN PEMAHAMAN BAHWA PELAJAR MENGEMBANG KAN PENGETAHUAN TERGANTUNG PADA APA YANG TELAH MEREKA KETAHUI BELAJAR ADALAH PERUBAHAN DALAM STRUKTUR MENTAL SESEORANG HAKEKAT BELAJAR MENURUT TEORI KOGNITIF DIJELASKAN SEBAGAI SUATU AKTIVITAS BELAJAR YANG BERKAITAN DENGAN PENATAAN INFORMASI, REORGANISASI PERSEPTUAL, DAN PROSES INTERNAL.
  • 5. TEORI BELAJAR KOGNIVISTIK TEORI BELAJAR KOGNITIVISTIK LEBIH MEMENTINGKAN PROSES DIBANDINGKAN HASIL TEORI INI DISEBUT JUGA MODEL PERSEPTUAL Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak.
  • 6. 1896 - 1980 JEAN PIAGET 1915 - 2016. JEROME BRUNER 1918 - 2008 DAVID AUSUBEL TOKOH TEORI BELAJAR KOGNITIF
  • 7. J E A N 1 8 9 6 - 1 9 8 0 K O G N I T I F T O K O H T E O R I B E L A J A R P I A G E T
  • 8. PERKEMBANGAN KOGNITIF SUATU PROSES GENETIK suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf manusia, BERSKALA DENGAN USIA Dengan makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya. DAYA PIKIR ANAK BERBEDA USIA daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif TIDAK TERUKUR SECARA KUANTITATIF Karena proses belajar juga melibatkan perkembangan dan mekanisme biologi, maka perkembangan kognitif murid tidak dapat dinyatakan secara Kuantitatif
  • 9. PROSES PERKEMBANGAN KOGNITIF ASIMILASI AKOMODASI EKUILIBRASI Proses penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Akomodasi Adalah : Proses pengintegrasian atau penyatuan informasi baru ke dalam struktur kognitif yang telah dimiliki oleh individu Asimilasi Adalah : Penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasi Ekuilibrasi Adalah :
  • 10. PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET 01 02 03 04 Pertumbuhan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana. TAHAP SENSORIMOTOR (USIA 0 – 2 TAHUN) Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah pada penggunaan simbol atau bahasa tanda, dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. Tahap ini dibagi menjadi dua, yaitu preoperasional dan intuitif. . TAHAP PRA OPERASIONAL (USIA 2-7/8 TAHUN) Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan ditandai adanya reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat konkrit TAHAP OPERASIONAL KONKRIT (USIA 7/8 – 11/12 TAHUN) Ciri pokok perkembangan pada tahap ini adalah anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola berpikir “kemungkinan”. Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-deductive dan inductive sudah mulai dimiliki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. TAHAP OPERASIONAL FORMAL (USIA 11/12 – 18 TAHUN) Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya. Guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif para muridnya agar dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan tahap- tahap tersebut.
  • 11. IMPLIKASI TEORI PIAGET 01 03 05 02 04 06 #6 Guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif para muridnya agar dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajarannya sesuai dengan tahap-tahap tersebut. #1 Bahasa dan Cara Berpikir Anak berbeda dengan orang dewasa #4 Berikan Anak Peluang Belajar sesuai dengan tahap perkembangannya #2 Anak – Anak akan belajar lebih baik bila dapat menghadapi lingkungan dengan baik #3 Bahan yang dipelajari anak hendaknya dirasakan sebagai bahan baru tetapi tidak asing #5 Didalam kelas, anak – anak hendaknya diberi peluang untuk saling berdiskusi dengan teman – teman nya
  • 12. AKTIVITAS PEMBELAJARAN PIAGET PROSES BELAJAR PIAGET Mengembangkan Metode Pembelajaran Untuk Merangsang Kreativitas dan Cara Berpikir Siswa #5 Menentukan Topik – Topik Yang Dapat Dipelajari Siswa Secara Aktif #3 Menentukan Tujuan Pembelajaran #1 Melakukan Penilaian Proses Dan Hasil Belajar Siswa #6 Menentukan Kegiatan Belajar Yang Relevan Dengan Topik - Topik #4 Memilih Materi Yang Relevan #2
  • 13. J E R O M E 1 9 1 5 - 2 0 1 6 K O G N I T I F T O K O H T E O R I B E L A J A R B R U N E R
  • 14. PERKEMBANGAN KOGNITIF ditandai dengan adanya kemajuan dalam menanggapi suatu rangsangan 1. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL tergantung pada perkembangan sistem penyimpanan informasi secara realis. 2. PENINGKATAN PENGETAHUAN secara sistematis antara pembimbing, guru atau orang tua dengan anak diperlukan bagi perkembangan kognitifnya 4. INTERAKSI adalah kunci perkembangan kognitif, karena bahasa merupakan alat komunikasi antara manusia. Untuk memahami konsep-konsep yang ada diperlukan bahasa. Bahasa diperlukan untuk mengkomunikasikan suatu konsep kepada orang lain 5. BAHASA meliputi perkembangan kemampuan berbicara pada diri sendiri atau pada orang lain melalui kata-kata atau lambang tentang apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan. Hal ini berhubungan dengan kepercayaan pada diri sendiri 3. PERKEMBANGAN INTELEKTUAL ditandai dengan kecakapan untuk mengemukakan beberapa alternatif secara simultan, memilih tindakan yang tepat, dapat memberikan prioritas yang berurutan dalam berbagai situasi. 6. PERKEMBANGAN KOGNITIF
  • 15. FREE DISCOVERY LEARNING DALAM MEMANDANG PROSES BELAJAR, BRUNER MENEKANKAN ADANYA PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP TINGKAH LAKU SESEORANG. PANDANGAN Jika PIAGET menyatakan bahwa perkembangan kognitif sangat berpengaruh terhadap perkembangan bahasa seseorang, maka BRUNER menyatakan bahwa perkembangan bahasa besar pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif. ASUMSI DASAR Asumsi dasar teori kognitif ini adalah setiap orang telah memiliki pengetahuan dan peng- alaman dalam dirinya. Pengalaman dan pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif CONTOH Untuk memahami konsep KEJUJURAN, siswa pertama- tama tidak menghafal definisi kata tersebut, tetapi mempelajari contoh-contoh konkret tentang kejujuran. Dari contoh-contoh itulah siswa dibimbing untuk mendefinisikan kata "KEJUJURAN" Dengan teorinya yang disebut Free Discovery Learning, bertitik tolak pada teori belajar kognitif, yang menyatakan belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan ini tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang dapat diamati. ia mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
  • 16. ENAKTIF (0-2 Tahun) IKONIK (2-4 Tahun) SIMBOLIK (5-7 Tahun) Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh caranya melihat lingkungan, yaitu : 1. TAHAP ENAKTIF, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upayanya untuk memahami lingkungan sekitarnya. Artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik. Misalnya, melalui gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya. 2. TAHAP IKONIK, seseorang memahami obyek-obyek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi). 3. TAHAP SIMBOLIK, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasangagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui symbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya "Learners are encouraged to discover facts and relationships for themselves." JEROME BRUNER
  • 17. KURIKULUM SPIRAL KURIKULUM SPIRAL Memakan Waktu Bagi Desainer Pendidikan, Tidak Relevan Untuk Kursus Singkat, Beresiko ‘Teacher- Centered” KEKURANGAN • SIKLUS • MENINGKATKAN KEDALAMAN • PENGGUNAAN PENGETAHUAN SEBELUMNYA PRINSIP UTAMA Materi yang dibahas sama dan berulang tetapi dengan cakupan yang lebih rinci dan mendalam KARAKTERISTIK Materi Pelajaran diberikan setahap demi setahap dari yang sederhana hingga kompleks, dimana materi yang telah diberikan sebelumnya dapat muncul kembali secara terpadu di dalam suatu materi baru yang dikembangkan DEFINISI Terjadi Integrasi dan Kolaborasi Pengetahuan, Pembelajaran menjadi dalam dan logis KELEBIHAN
  • 18. AKTIVITAS PEMBELAJARAN BRUNER #7 Melakukan Penilaian Proses dan Hasil Belajar Siswa Mengembangkan Bahan – Bahan Pembelajaran #5 Memilih Materi Pelajaran Yang Sesuai #3 Menentukan Tujuan Pembelajaran #1 Mengatur Topik Pelajaran Dari Yang Sederhana ke Kompleks. Dari Yang Konkret ke Abstrak, Dari Enaktif, Ikonik dan Simbolik #6 Menentukan Topik – Topik Yang Dapat Dipelajari Siswa Secara Induktif #4 Melakukan Identifikasi Karakteristik Siswa #2
  • 19. D A V I D 1 9 1 8 - 2 0 0 8 K O G N I T I F T O K O H T E O R I B E L A J A R AUSUBEL
  • 20. DIMENSI BELAJAR tentang cara siswa mengkaitkan materi yang diberikan dengan struktur kognitif yang telah dimilikinya. Jika siswa dapat menghubungkan atau mengkaitkan informasi itu pada pengetahuan yang telah dimilikinya maka dikatakan terjadi belajar bermakna. Tetapi jika siswa menghafalkan informasi baru tanpa menghubungkan pada konsep yang telah ada dalam struktur kognitifnya maka dikatakan terjadi belajar hafalan DIMENSI 2 DIMENSI 1 tentang cara penyajian informasi atau materi kepada siswa. Demensi ini meliputi belajar penerimaan yang menyajikan informasi itu dalam bentuk final dan belajar penemuan yang mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri sebagian atau seluruh materi yang diajarkan Setiap pengetahuan yang dimiliki oleh pembelajar disimpan dalam memori. Namun, pengetahuan yang tersimpan kadang bertahan lama kadang tidak. Pengetahuan dapat disimpan dalam bentuk hafalan dan pengetahuan yang bermakna. Menurut Ausubel, penyimpanan pengetahuan bermakna dan pengetahuan menghafal adalah berbeda. Menurut David P. Ausubel, ada dua Dimensi belajar yaitu : Teori-teori belajar yang ada selama ini masih banyak menekankan pada belajar asosiatif atau belajar menghafal. Belajar demikian tidak banyak bermakna bagi siswa. Belajar seharusnya merupakan asimilasi yang bermakna bagi siswa. Materi yang dipelajari diasimilasikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa dalam bentuk struktur kognitif.
  • 21. TIPE BELAJAR MENURUT AUSUBEL Belajar Dengan Penemuan Yang Bermakna Informasi yang dipelajari, ditentukan secara bebas oleh peserta didik. Peserta didik itu kemudian menghubungkan pengetahuan yang baru itu dengan struktur kognitif yang dimiliki 1 Belajar Dengan Penemuan Tidak Bermakna Informasi yang dipelajari, ditentukan secara bebas oleh peserta didik, kemudian ia hanya menggunakan panca indra untuk menghafalnya 2 Belajar Menerima Yang Bermakna Informasi yang telah tersusun secara logis disajikan kepada peserta didik dalam bentuk final/ akhir, peserta didik kemudian menghubungkan pengetahuan yang baru itu dengan struktur kognitif yang dimiliki. 3 Belajar Menerima Yang Tidak Bermakna Dari setiap tipe bahan yang disajikan kepada peserta didik dalam bentuk final. Peserta didik tersebut kemudian menghafalkannya. Bahan yang disajikan tadi tanpa memperhatikan pengetahuan yang dimiliki peserta didik. 4
  • 22. SYARAT BELAJAR BERMAKNA MATERI PELAJARAN LOGIS SISWA NIAT UNTUK BELAJAR BERMAKNA STRUKTUR KOGNITIF YANG RELEVAN merupakan materi yang nonarbitrar dan substantif Materi yang nonarbitrar adalah materi yang konsisten dengan yang telah diketahui, sedangkan materi yang substantive adalah materi yang dapat dinyatakan dalam berbagai cara tanpa mengubah artinya Gagasan-gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur kognitif siswa. Dalam hal ini harus diperhatikan pengalaman anak-anak, tingkat perkembangan intelektual mereka, intelegensi dan usia. Dengan demikian siswa mempunyai kesiapan dan niat untuk belajar bermakna. Jadi tujuan siswa merupakan faktor utama dalam belajar bermakna
  • 23. PRINSIP TEORI AUSUBEL DIFERENSIASI PROGRESIF #2 Selama belajar bermakna berlangsung perlu terjadi pengembangan konsep dari umum ke khusus. BELAJAR SUPERORDINAT #3 Belajar superordinat terjadi apabila konsep- konsep yang telah dipelajari sebelumnya dikenal sebagai unsur- unsur dari suatu konsep yang lebih luas ADVANCE ORGANIZER #1 Mengarahkan para siswa ke materi yang akan dipelajari dan mengingatkan siswa pada materi sebelumnya yang dapat digunakan REKONSILIASI INTEGRATIF #4 Proses Integrasi pengetahuan dari Diferensiasi Progresif dan Konsep – Konsep Superordinatnya
  • 24. APLIKASI PEMBELAJARAN KOGNITIF Siswa bukan sebagai orang dewasa yang muda dalam proses berpikirnya. Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu #1 Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengkaitkan pengalaman atau informasi baru dengan setruktur kognitif yang telah dimiliki si belajar. #4 Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik Adanya perbedaan individual pada diri siswa perlu diperhatiakan, karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan awal, dan sebagainya #3 Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks. #5 Belajar memahami akan lebih bermakna dari pada belajar menghafal. Agar bermakna, informasi baru harus disesuaikan dan dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Tugas guru adalah menunjukkan hubungan antara apa yang sedang dipelajari dengan apa yang telah diketahui siswa. #6 Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik, terutama jika menggunakan benda-benda kongkrit. #2 Main
  • 25. S W s Teori kognitif ini dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah (problem solving) karena siswa dilatih untuk berfikir secara kritis MELATIH PROBLEM SOLVING Siswa tidak hanya menanggapi dan menerima rangsangan, tetapi mengolah informasi dan berpikir untuk menghasilkan ide dan mengembangkan pengetahuan SISWA KREATIF DAN MANDIRI Karena berfokus pada daya ingat, Teori kognitif menganggap semua siswa memiliki kemampuan daya ingat yang sama dan itu tidak dibedakan sama sekali. Teori Kognitif tidak memandang keunikan dan daya tangkap setiap individu berbeda ASUMSI BAHWA INDIVIDU MEMILIKI DAYA INGAT SERAGAM Metode ini kebanyakan hanya relevan pada Pendidikan tingkat dasar dan menengah, dan kurang relevan pada Pendidikan tingkat lanjut TIDAK MENYELURUH UNTUK SEMUA LEVEL PENDIDIKAN W Siswa memahami materi dan contoh melalui hasil analisis, observasi dan pemahaman terhadap aktivitasnya sendiri. Aktivitas yang dilakukannya memberikan feedback terhadap perubahan cara pemikirannya yang lebih luas MELATIH BERFIKIR KRITIS Pada Pendidikan vokasi yang mengedepankan pengetahuan dari praktek, metode kognitif sulit untuk diterapkan tanpa dibarengi dengan metode pembelajaran lainnya TIDAK RELEVAN UNTUK PENDIDIKAN VOKASI Siswa bertanggung jawab atas apa yang mereka pelajari, melalui teori kognitif mereka terbiasa dilatih untuk berpikir dengan hati- hati dan bertanggung jawab BELAJAR TANGGUNG JAWAB Teori Kognitif menekankan siswa sebagai individu aktif dalam pembelajaran, suatu proses yang menitikberatkan pada bagaimana siswa mengingat, mencari dan menyimpan informasi dalam ingatannya MEMUDAHKAN PEMAHAMAN MATERI Terkadang teori kognitif ini tidak memperhatikan bagaimana siswa belajar atau mengembangkan pengetahuan dan bagaimana siswa mencarinya, karena pada dasarnya setiap siswa memiliki cara yang berbeda PERHATIAN DALAM MENGEMBANGKAN MATERI