2. PENGERTIAN PERSEDIAAN
menurut SAK, persediaan adalah aset yang :
• tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
• dalam proses produksi atau dalam perjalanan atau
• dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
proses atau pemberian jasa
contoh yang bisa digolongkan sebagai persediaan :
• bahan baku
• barang dlam proses
• barang jadi
• suku cadang
• bahan pembantu
• barang dalam perjalanan
• barang konsinyasi
3. TUJUAN PEMERIKSAAN
PERSEDIAAN
• untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas persediaan
• untuk memeriksa apakah persediaan yang tercantum di neraca benar-benar ada dan
dimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca.
• untuk memeriksa apakah metode penilaian persedian sesuai dengan standar SAK
• untuk memeriksa apakah sistem tergadap pencacatan persediaan sesuai dengan
standar SAK.
• untuk memeriksa apakah terhadap barang-barang yang rusak, bergerak lambat,
ketinggalan mode sudah dibuatkan allowance yang cukup.
• untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijadikan jaminan kredit
• untuk mengetahui apakah persediaan diasuransikan dengan nilai pertnggungan yang
cukup
• untuk memeriksa apakah penyajian persedian dalam laporan kuangan sudah sesuai SAK
4. PROSEDUR PEMERIKSAAN ATAS
PERSEDIAAN
prosedur pemeriksaan untuk compliance test
1. pelajari dan evaluasi internal control atas persediaan
• biasanya auditor menggunakan internal control questionaires
• melakukan tes transaksi atas pembelian menggunakan purchase order sebagai
sampel, untuk tes transaksi pemakaian persediaan menggunakan material requisition
sbg sampel, lalu untuk penjualan menggunakan faktur penjualan sbg sampel
2. tarik kesimpulan mengenai internal control atas persediaan
prosedur pemeriksaan substantive atas persediaan
1. Lakukan observasi atas stock opname yang dilakukan perusahaan
2. Minta Final Invetory List dan lakukan prosedur pemeriksaan
3. Kirimkan konfirmasi untuk persediaan consigment out
5. 4.Periksa unit price dari bahan baku, barang dalam proses dan bahan pembantu
5. Lakukan rekonsiliasi jika stock opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau sesudah
tanggal neraca
6. Periksa cukup tidaknya barang barang yang rusak dan ketinggalan mode
7. Periksa kejadian sesudah tanggal neraca.
8. Periksa cut-off penjualan dan cut-off pembelian.
9. Periksa jawaban konfirmasi dari bank, perjanjian kredit (loan agreement), notulen rapat.
10. Periksa apakah ada sales atau purchase commitment per tanggal neraca.
11. Seandainya ada barang dalam perjalanan (goods in Transit).
12. Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan buat usulan adjustments jika
diperlukan.
13. Periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK/ETAP/IFRS