Dokumen tersebut membahas tentang field work audit yang meliputi strategi perancangan field work, teknik pengujian seperti pengamatan, wawancara, analisis, verifikasi, investigasi, dan evaluasi. Juga dibahas mengenai audit fungsional, organisasi, studi manajemen, review analitis, serta bukti audit yang meliputi bukti fisik, testimoni, dokumen.
2. PENDAHULUAN
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
2
1. Proses pengumpulan
bukti yang sistematis
dan obyektif tentang
kegiatan entitas
2. Mengevaluasi
4. Menyediakan
informasi utk
pengambilan keputusan
oleh manajemen
3. Menentukan apakah
kegiatan tsb sesuai dgn
standar dan telah
mencapai tujuan
Field Work
Semua bukti harus diperlakukan dengan sikap
skeptis (curiga) sampai kecurigaan tersebut
terjawab dengan proses verifikasi.
3. Strategi Perancangan Field Work
• Field work dirancang setelah proses survei pendahuluan dan
audit program.
• Perancangan Field Work lebih berfokus pada pekerjaan itu
sendiri dan bagaimana dilaksanakan.
• Elemen-elemen Field Work
1. Personil
Berapa yang dibutuhkan dan kualifikasinya (keahlian,
pengalaman, disiplin ilmu).
2. SDM eksternal
Apabila staf yang ada tidak kompeten, dapat menggunakan SDM
eksternal (teknik, ekonomi, kedokteran, psikoligi, edukasi).
SDM eksternal ini harus disiapkan sesuai dengan waktu dan
biaya.
3. Organisasi staf audit
Bisa berbentuk flat (supervisi minim) atau silo (supervisi
berjenjang) tergantung dari kerumitan pekerjaan.
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
3
4. 4. Otoritas dan tanggung jawab
Berkaitan dengan struktur komando dalam tim audit.
Mendeskripsikan pendelegasian tugas.
5. Penataan
Pekerjaan ditata secara berurutan sehingga staf yang ditugaskan
untuk suatu perkerjaan tidak perlu menunggu yang lain untuk
menyelesaikan pekerjaannya.
6. Waktu
Menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengaudit.
7. Metode Field Work
a)Pengamatan
b)Konfirmasi
c)Verifikasi
d)Investigasi
e)Analisis
f)Evaluasi
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
4
5. 8. Metode dokumentasi
Bukti audit harus bisa mendukung temuan audit. Biasanya akan
ada perlawanan dari temuan audit dan auditor harus bisa
mengantisipasi perlawanan tersebut dengan bukti yang cukup.
9. Penyiapan Laporan
Laporan seringkali disiapkan pada awal audit.
10. Rencana cadangan
Sebagian besar, kenyataan di lapangan berbeda dengan rencana
audit yang telah ditentukan di awal, dikarenakan situasi sbb :
a. Kekurangan staf (sakit, keluar, dipindahkan)
b. Terindikasi adanya kecurangan
c. Hambatan dari klien (tidak mau bekerja sama, menahan
bukti yang material
d. Masalah komputer atau software
e. Campur tangan top management (akses dibatasi, lingkup
audit, metode audit)
f. Melebihi anggaran yang ada
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
5
6. Pengujian
• Tujuan :
1. Validitas : kewajaran, kebenaran
2. Akurasi : kuantitas, kualitas, klasifikasi
3. Ketaatan dengan prosedur, regulasi, hukum
4. Kompetensi pengendalian
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
6
7. • Teknik Pengujian
1. Pengamatan : melihat, memperhatikan dengan
seksama orang, fasilitas, proses, dll. Dengan kata lain
pemeriksaan secara visual dengan tujuan tertentu.
Contoh : Pada saat kunjungan ke gudang, internal
auditor melihat ada palet yang “menganggur”, hal ini
dianggap aneh karena perusahaan membeli 600 palet
baru setiap minggu. Saat manajer gudang ditanya,
jawabannya “Palet mudah rusak, dan kalau rusak
langsung kami buang”.
Internal auditor merekomendasikan daur ulang palet.
Palet yang rusak coba diperbaiki oleh orang gudang
(pada waktu senggang). Setelah diterapkan, gudang
dapat menghemat biaya untuk palet sebesar 40%.
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
7
8. 2. Wawancara : wawancara verbal merupakan teknik
yang sering digunakan tapi sulit dilakukan.
Bagaimana bisa memperoleh informasi yang
dibutuhkan tanpa membuat kesal klien. Biasanya
jika klien sudah merasa terganggu dengan
pertanyaan, mereka cenderung defensive,
sehingga informasi yang mereka berikan akan
salah atau tidak lengkap.
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
8
9. 3. Analisa : pemeriksaan detail.
Contoh : Dalam proses normal suatu pabrik kimia,
adalah hal wajar akan ada bahan baku ataupun produk
jadi yang tumpah.
Dari catatan, internal auditor menemukan bahwa ada
2.500 ton bahan baku senilai $ 1,2 juta yang tumpah
dalam kurun waktu 2 tahun (dapat membanjiri pabrik
sampai setinggi lutut).
Akhirnya diketahui bahwa karyawan telah
memindahkan bahan baku dari persediaan tanpa
melakukan pencatatan. Bahan baku yang hilang
tersebut dicatat sebagai “Bahan Baku Tumpah”.
Auditor internal merekomendasikan untuk
memperketat pengendalian dengan membuat
dokumentasi tertulis untuk setiap perpindahan bahan
baku.
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
9
10. 4. Verifikasi : mengonfirmasi kebenaran, akurasi,
validitas sesuatu dengan cara membandingkan dengan
fakta ataupun dokumen.
Contoh : Bagian AP suatu perusahaan menyatakan
bahwa mereka tidak akan melakukan pembayaran
transaksi fiktif. Manajer AP mengatakan kepada
internal auditor bahwa mereka membayar tagihan
berdasarkan PO yang dicap “OK” dan
ditandatangani oleh salah satu Bagian Pembelian.
Lalu bagaimana kalau menerima tagihan tanpa PO?
Manajer AP mengatakan bahwa mereka akan kirim
tagihan ke Bagian Pembelian untuk dilampirkan PO.
Pada prakteknya, ketika PO yang dimaksud tidak ada,
Bagian Pembelian akan membuat PO nya (tanpa ada
permintaan dan otorisasi).
Disinilah letak kelemahannya.
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
10
11. 5. Investigasi : penyelidikan dengan tujuan mengungkap
fakta tersembunyi dan kebenaran.
Investigasi berbeda dengan audit. Audit berdasarkan
tujuan, sedangkan investigasi untuk mencari bukti
ketidaklayakan.
Contoh : Internal auditor mereview untuk memastikan
perusahaan mengikuti aturan yang berlaku mengenai
pengolahan limbah. Ternyata ada 8 hal yang tidak
sesuai dengan aturan yang dapat menyebabkan penalti
sebesar $ 725.000.
Auditor menemukan adanya penanganan, pelabelan,
dan penyimpanan limbah berbahaya yang tidak layak.
Auditor juga menemukan bahwa perusahaan tidak
mempunyai program untuk menyimpan dan
membuang limbah.
Hasilnya, pihak manajemen mengadakan pelatihan dan
membuat instruksi tertulis untuk penanganan limbah
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
11
12. 6. Evaluasi : menetapkan keputusan, dalam arti
menimbang apa yang telah dianalisa dan
menentukan kecukupan, keefektifan, dan
keefisienan.
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
12
13. Audit Fungsional
• Audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir.
• Berfokus pada kegiatan operasi dan proses
dibandingkan dengan administrasi dan orang.
• Yang termasuk audit fungsional :
1. Pemesanan, penerimaan, dan pembayaran
material dan perlengkapan.
2. Pengiriman langsung perlengkapan ke
departemen yang membutuhkan
3. Proses produksi
4. Formulasi anggaran
5. Fungsi pemasaran
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
13
14. Audit Organisasi
• Berfokus tidak hanya pada kegiatan tapi juga
pengendalian administratif.
• Auditor tertarik dengan seberapa baik manajer dapat
mencapai tujuan perusahaan dengan sumber daya
yang ada.
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
14
15. Studi Manajemen
• Banyak perusahaan yang menggunakan jasa konsultan
untuk melakukan studi manajemen, membuat evaluasi, dan
menawarkan rekomendasi atas masalah-masalah yang ada.
• Hal ini dapat menimbulkan kekecewaan seperti :
1. Karyawan merasa konsultan adalah orang asing yang
tidak mengerti keadaan perusahaan, sehingga mereka
cenderung menutup diri.
2. Walaupun konsultan sangat berpengalaman, tetap saja
mereka harus mempelajari struktur organisasi, SOP,
kekuatan, kelemahan, dll
3. Hasil laporan dari konsutan akan mendapatkan reaksi
defensive. Karyawan akan mempertahankan kegiatan
yang sudah ada dibanding mengikuti rekomendasi dari
konsultan
4. Biaya yang mahal.
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
15
16. Review Analitis
• Metodologinya :
1. Analisa tren : membandingkan data sekarang
dengan data sebelumnya. Selisih yang abnormal
diperiksa lebih dalam.
2. Analisa rasio : Current Ratio, Debt Ratio, Debt to
Equity Ratio, ROI, ROE
3. Analisa regresi : digunakan untuk memeriksa
hubungan antar variabel (independen dan
dependen).
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
16
17. Bukti Audit
• Bukti Fisik : dapat berupa foto, peta, bagan, dll
• Bukti Testimoni : wawancara
• Bukti Dokumen : data internal maupun eksternal,
contoh : invoice, surat jalan, PO, dll.
• Standar bukti audit :
1. Kecukupan : sampling memadai.
2. Kompeten : dokumen asli lebih kompeten
daripada copy.
3. Relevan : PO asli, otorasi yang tepat tidak relevan
apakah barang sudah diterima atau belum.
2015
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
17