2. PERBEDAAN BUDAYA
Karyawan Belajar Budaya
Organisasi
Pengaruh Budaya Terhadap
Manajer
Isu Budaya Organisasi Saat Ini di
Lingkungan Manajer
3. Karyawan Belajar Budaya
Organisasi
Cerita
Bahasa
Acara Simbolis
(Ritual)
Simbol Kebendaan
MENU
4. Cerita
Kisah-kisah tentang berbagai
kejadian atau orang-orang
penting, termasuk hal-hal seperti
kisah pendirian organisasi,
pelanggaran peraturan, dan
renuungan mengenai kesalahan
di masa lampau
MENU
Membantu karyawan Memahami
budaya organisasi dengan
membuka jembatan dari masa
sekarang ke masa lalu
5. Acara Simbolis (Ritual)
Serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang dalam
sebuah organisasi, dengan tujuan mengekspresikan dan menanamkan
lebih dalam nilai yang dianggap penting oleh organisasi.
Seperti acara pemberian penghargaan terhadap
karyawan yang berprestasi.
MENU
6. Simbol Kebendaan
Simbol kebendaan menyampaikan
pesan kepada karyawan tentang
siapa yang
dianggap penting dan perilaku
semacam
apa yang dianggap patut dalam
organisasi.
Contoh simbol kebendaan : tata letak
kantor,
cara berpakaian, Gaya perabot, dsb.
MENU
7. Bahasa
Bahasa berperan sebagai sebuah
identitas
bersama yang mengikat dan
menyatukan
para anggota organisasi
Sebuah organisasi menggunakan bahasa
Sebagai cara mengasosiasikan
Serta menyatukan para anggotanya
Ke dalam sebuah budaya.
MENU
8. Pengaruh Budaya Terhadap Manajer
Budaya organisasi dibatasi oleh
hal-hal apa yang boleh dilakukan dan hal-hal
apa yang tidak boleh dilakukan,
Oleh karena itu budaya sangat relevan
dengan pekerjaan para manajer.
Budayalah yang menggariskan standar perilaku yang
dapat diterima dan dianggap patut bagi para manajer.
Keputusan manajer sangat dipengaruhi oleh
budaya organisasi di mana ia bekerja. Budaya sebuah organisasi,
terutama budaya yang kuat, akan memberikan pengaruh
dan batasan-batasan pada cara manajer dalam menjalankan
fungsi perencanaan, penataan, kepemimpinan, dan pengendalian.
9. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Cara Manajer
Menjalankan Fungsi
Perencanaan
Penataan
Kepemimpinan Pengendalian
MENU
10. Isu Budaya Organisasi Saat Ini di
Lingkungan Manajer
Menciptakan Budaya Beretika
Menciptakan Budaya Inovatif
Menciptakan Budaya yang Cepat Tanggap Terhadap Tuntutan Pelanggan
Menciptakan Budaya Tempat Kerja yang Mendukung Kebhinekaan
Membangun Tempat kerja yang Diwarnai Spiritualitas
11. Menciptakan Budaya Beretika
Isu dan kekuatan suatu budaya memengaruhi
suasana etis sebuah organisasi dan perilaku etis
para anggotanya. Budaya sebuah organisasi yang
punya kemungkinan paling besar untuk
membentuk standar dan etika tinggi adalah budaya
yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi,
rendah, sampai sedang dalam hal keagresifan,
dan fokus pada sarana selain juga hasil.
Manajemen dapat melakukan beberapa hal dalam menciptakan budaya yang lebih etis.
•Model peran yang visibel
•Komunikasi harapan etis
•Pelatihan etis
MENU
12. Menciptakan Budaya Inovatif
Ada beberapa hal yang dilakukan untuk menciptakan budaya yang
inovatif,
• Perusahaan harus dapat menghargai kreativitas. Kreativitas
memungkinkan ide-ide inovasi untuk mengalir dengan baik.
• Menerapkan open communication, dimana karyawan dapat
mengemukakan ide dan pendapatnya secara terbuka. Birokrasi
harus minimum, sehingga komunikasi dapat tercipta tanpa
hambatan.
• Perusahaan juga harus punya kolaborasi yang baik antar
departemen. Dengan gabungan perspektif yang bermacam-macam
antar departemen, maka ide inovasi akan tercipta lebih baik.
• Budaya inovasi hanya dapat tercipta jika ada komitmen dari
pemimpinnya. Pemimpin harus mengembangkan skill-skill yang
diperlukan untuk inovasi, baik
• untuk dirinya maupun karyawan-karyawan dalam perusahaan.
MENU
13. Menciptakan Budaya yang Cepat Tanggap
Terhadap Tuntutan Pelanggan
Ada beberapa variabel Kunci yang Membentuk
Budaya Tanggap terhadap Pelanggan:
• Tipe Karyawan
• Formalisasi yang Rendah
• Perluasan Formalisasi yang Rendah
• Ketrampilan mendengar yang baik
• Kejelasan Peran
MENU
14. Menciptakan Budaya Tempat Kerja
yang Mendukung Kebhinekaan
Keragaman di tempat kerja
mengacu pada berbagai
perbedaan antara orang-orang
dalam suatu organisasi.
Keragaman tersebut mencakup
keragaman ras jenis kelamin
kelompok etnis usia
kepribadian gaya kognitif
kepemilikan fungsi organisasi
pendidikan latar belakang dan
banyak lagi.
MENU
15. Membangun Tempat Kerja yang Diwarnai
Spiritualitas
Spiritualitas di tempat kerja adalah mengenai pemahaman diri pekerja
sebagai makhluk spiritual yang jiwanya (the soul) memerlukan
pemeliharaan di tempat kerja dengan menegakkan nilai-nilai;
mengenai pengalaman akan rasa bertujuan dan bermakna dalam
pekerjaannya; dan juga tentang mengalami perasaan saling
terhubung dengan orang lain dan dengan komunitasnya di tempat
kerja (Ashmos dan Duchon, 2000).
Komponen spiritualitas kerja menurut Ashmos dan Duchon meliputi:
• Kehidupan batin sebagai identitas spiritual (inner life)
• Makna dan tujuan dalam bekerja (meaningful work)
• Perasaan terhubung dengan komunitas (community)
MENU