SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Temporary Investment 
( Investasi Sementara ) 
Tujuan mempelajari bab ini adalah: 
1. Menjelaskan pengertian investasi dan tujuan investasi 
2. Menjelaskan klasifikasi investasi 
3. Menjelaskan pengukuran investasi lancar untuk saham 
4. Menjelaskan penilaian investasi lancar untuk saham 
5. Menjelaskan pengukuran investasi lancar untuk obligasi 
6. Menjelaskan penilaian investasi lancar untuk obligasi 
Kelebihan uang dalam suatu perusahaan akan menimbulkan masalah tersendiri bagi 
perusahaan yang bersangkutan baik dalam pemamfaatan maupun pengamanannya. 
Apabila kelebihan uang tetap dipertahankan ( disimpan ) dalam perusahaan akan 
menimbulkan idle cash ( kas yang nganggur ) yang tidak akan menghasilkan pendapatan. 
Dengan demikian bagi perusahaan yang memiliki pengendalian itern yang baik akan 
mengatasi kelebihan uang tersebut diantaranya akan menanamkan kelebihan uang tersebut di 
dalam Investasi Sementara. 
Investasi sementara ialah investasi kedalam pembelian surat berharga ( marketable securities 
) dalam jangka pendek 
Syarat surat berharga sebagai investasi sementara adalah : 
- investasi tersebut dilakukan dalam bentuk surat berharga ( saham dan atau obligasi ) 
- investasi dilakukan dalam rangka pemanfaatan dana yang tidak digunakan 
- surat berharga tersebut mempunyai pasaran dan dapat diperjual belikan dengan segera 
- Dimaksudkan untuk dijual kembali dalam waktu dekat 
- Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan 
Komposisi Investasi Sementara 
1. Saham ( yang dipasarkan di bursa saham ) 
Contoh : Saham Semen Cibinong, 
2. Sertifikat Deposito 
Contoh : Setifikat Deposito BNI’46, Setifikat Deposito BRI 
3. Obligasi 
Contoh : Obligasi PT. Jasa Marga 
4. Deposito Berjangka 
Contoh : Deposito 1 bulan, Deposito 3 bulan, Deposito 6 bulan, 
Pembukuan Investasi Sementara 
1. Saham 
a. Transaksi Pembelian 
Pencatatan pertama dilakukan pada saat pembelian sebesar harga perolehan ( at Cost ) 
yaitu harga kurs ditambah biaya – biaya pembelian seperti : komisi, provisi dan 
meterai.
Kurs beli = lbr X N. Nominal X nilai kurs = Rp 
Provisi & Meterai Rp + 
Dibayar per kas ( at cost ) Rp 
Jurnal : 
Dr. Surat Berharga Rp XX 
Cr. Kas Rp XX 
b. Transaksi penjualan 
Pencatatan pada saat penjualan sebesar harga perolehan ( at cost ) 
Kurs jual = lbr X N. Nominal X nilai kurs= Rp 
Provisi & Meterai Rp - 
Diterima per kas Rp 
Harga perolehan ( at cost ) Rp .- 
Laba ( rugi ) Rp 
Jurnal : 
Dr. Kas Rp XX 
Dr. Rugi Pejualan S.B. Rp XX 
Cr. Surat Berharga Rp XX 
Cr. Laba Penjualan SB Rp XX 
Catatan : 
Pada saat penjualan mungkin saja perusahaan memiliki saham – saham yang sejenis tetapi 
harga perolehanya berbeda yang disebabkan karena pembelian saham tersebut tidak 
bersamaan ( pembelian saham tersebut lebih dari satu kali ) maka untuk menentukan 
harga perolehan saham yang dijual dapt menggunakan metode penilaian sebagai berikut : 
- Metode identifikasi khusus 
- Metode rata – rata 
- Metode First In First Out ( FIFO ) 
- Metode Last In First Out ( LIFO ) 
Contoh : 
1. Pada Tanggal 1 Juli 2000 PD. Laris membeli 100 lembar saham PT. Semen Cibinong @ 
Rp 100.000,00 dengan kurs 125% Biaya provisi dan meterai Rp 250.000,00 
Perhitungan 
Kurs beli = 100 X Rp 100.000 X 125/100 = Rp 12.500.000,00 
Provisi & Meterai Rp 250.000,00 + 
Dibayar per kas ( at cost ) Rp 12.750.000,00 
Jurnal : 
Dr. Surat Berharga Rp 12.750.000,00 
Cr. Kas Rp 12.750.000,00 
2. Pada Tanggal 1 September 2000 PD. Laris membeli 100 lembar saham PT. Jasa Marga @ 
Rp 80.000,00 dengan kurs 110% Biaya provisi dan meterai Rp 200.000,00 
Perhitungan
Kurs beli = 100 X Rp 80.000 X 110/100 = Rp 8.800.000,00 
Provisi & Meterai Rp 200.000,00 + 
Dibayar per kas ( at cost ) Rp 9.000.000,00 
Jurnal : 
Dr. Surat Berharga Rp 9.000.000,00 
Cr. Kas Rp 9.000.000,00 
3. Pada Tanggal 1 Oktober 2000 PD. Laris membeli 60 lembar saham PT. Semen Cibinong 
@ Rp 100.000,00 dengan kurs 120% Biaya provisi dan meterai Rp 200.000,00 
Perhitungan 
Kurs beli = 60 X Rp 100.000 X 120/100 = Rp 7.200.000,00 
Provisi & Meterai Rp 200.000,00 + 
Dibayar per kas ( at cost ) Rp 7.400.000,00 
Jurnal : 
Dr. Surat Berharga Rp 7.400.000,00 
Cr. Kas Rp 7.400.000,00 
4. Pada Tanggal 1 Oktober 2000 PD. Laris menjual 120 lembar saham PT. Semen Cibinong 
@ Rp 100.000,00 dengan kurs 130% Biaya provisi dan meterai Rp 300.000,00 
Perhitungan 
- Metode identifikasi khusus 
Dalam metode ini setiap saham yang dibeli dibeli tanda pengenal khusus dalam 
contoh ini dimisalkan yang dijual teridiri : 90 dari pembelian tanggal 1 Juli 2000 
dan sisanya berasal dari pembelian tanggal 1 Oktober 2000 
Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00 
Provisi & Meterai Rp 300.000,00 - 
Diterima per kas Rp 15.300.000,00 
Harga perolehan ( at cost ) 
- 90/100 X Rp 12.750.000 = Rp 11.475.000,00 
- 30/60 X Rp 7.400.000 = Rp 3.700.000,00 + 
Rp 15.175.000,00 - 
Laba Rp 125.000,00 
Jurnal : 
Dr. Kas Rp 15.300.000,00 
Cr. Surat Berharga Rp 15.175.000,00 
Cr. Laba Penjualan SB Rp 125.000,00 
Metode rata – rata 
Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00 
Provisi & Meterai Rp 300.000,00 - 
Diterima per kas Rp 15.300.000,00 
Harga perolehan ( at cost ) 
120 X ( Rp 12.750.000 + Rp 7.400.000 ) / 160 = Rp 15.112.500,00 - 
Laba = Rp 187.500,00
Jurnal : 
Dr. Kas Rp 15.300.000,00 
Cr.Surat Berharga Rp 15.112.500,00 
Cr. Laba Penjualan SB Rp 187.500,00 
Metode First In First Out ( FIFO ) 
Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00 
Provisi & Meterai Rp 300.000,00 - 
Diterima per kas Rp 15.300.000,00 
Harga perolehan ( at cost ) 
- 100 lembar = Rp 12.750.000,00 
- 20 lembar = 20/60 X Rp 7.400.000 = 2.466,666,67 + 
Rp 15.216.666,67 - 
Laba = Rp 83.333,33 
Jurnal : 
Dr. Kas Rp 15.300.000,00 
Cr.Surat Berharga Rp 15.216.666,67 
Cr. Laba Penjualan SB Rp 83.333,33 
Metode Last In First Out ( LIFO ) 
Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00 
Provisi & Meterai Rp 300.000,00 - 
Diterima per kas Rp 15.300.000,00 
Harga perolehan ( at cost ) 
- 60 lembar = Rp 7.400.000,00 
- 60 lembar = 60/100 X Rp 12.750.000,00 = 7.650.000,00 + 
Rp 15.050.000,00 - 
Laba = Rp 250.000,00 
Jurnal : 
Dr. Kas Rp 15.300.000,00 
Cr.Surat Berharga Rp 15.050.000,00 
Cr. Laba Penjualan SB Rp 250.000,00 
2. Sertifikat Deposito 
Sertifikat deposito ini biasanya dikeluarkan oleh suatu bank dengan nilai nominal, 
tingkat bunga dan jangka waktu tertentu, dimana si pembeli sertifikat hanya 
membayar sejumlah selisih nilai nominal dengan bunganya. 
Contoh : 
Dibeli sertifikat deposito BCA pada tanggal 1 Maret 2009 jatuh tempo 31 Mei 2009 ( 92 
hari ), nominal Rp 10.000.000,00 Tingkat bunga per tahun 18%. 
Jurnal : 
Dr. Surat Berharga Rp 10.000.000,00 
Cr. Kas Rp 9.540.000,00 
Cr. Pendapatan Bunga Rp 460.000,00
Perhitungan : 
Nilai Nominal Rp 10.000.000,00 
Bunga = Rp 10.000.000 X 92 X 18 Rp 460.000,00 - 
36 X 100 
Jumlah yang harus dibayar Rp 9.540.000,00 
3. Obligasi 
Pencatatan obligasi pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan saham yaitu dicatat 
sebesar harga perolehannya pada saat pembelian. Yang membedakannya adalah 
obligasi memberikan bunga yang dibayarkan tiap enam bulan sekali sehingga dapat 
mempengaruhi pencatatan apabila transaksi dilakukan di antara tanggal pembayaran 
bunga. 
Contoh : 
Misalkan tanggal pembelian obligasi 1 Mei 2009, sedangkan bunga obligasi dibayarkan 
tiap tanggal 1 Maret dan 1 September. 
1Maret 
1 Mei 2000 
1 September 
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa tanggal terakhir penerimaan bunga adalah tanggal 
1 Maret, apabila transaksi dilakukan tanggal 1 Mei maka bunga yang harus diperhitungkan ( 
bunga berjalan ) pada tanggal terhitung dari tanggal 1 Maret 2009 sampai dengan 1 Mei 
2009 yaitu selama 2 bulan. 
Pencatatan bunga berjalan dapat dilakukan dalam 2 ( dua ) pendekatan yaitu : 
a. Dicatat sebagai harta 
Pencatatan pendapatan bunga pada waktu pembelian obligasi dicatat ke dalam akun 
Piutang Bunga yang disebut Balance sheet approach 
Dr. Surat Berharga Rp XX 
Dr. Piutang Bunga XX 
Cr. Kas Rp XX 
Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga : 
Dr. Kas Rp XX 
Cr. Piutang Bunga Rp XX 
Cr. Pendapatan Bunga Rp xx 
b. Dicatat sebagai pendapatan 
Pencatatan pendapatan bunga pada waktu pembelian obligasi dicatat ke dalam akun 
Pendapatan Bunga yang disebut Income Statement Approach
Dr. Surat Berharga Rp XX 
Dr. Pendapatan Bunga Rp XX 
Cr. Kas Rp XX 
Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga : 
Dr. Kas Rp XX 
Cr. Pendapatan Bunga Rp xx 
Begitu juga apabila obligasi dijual akan di kredit sebesar harga perolehannya, maka dengan 
demikian apabila ada selisih antara harga jual dengan harga perolehan akan dicatat dalam 
akun Laba / Rugi Penjualan Surat Berharaga 
Laba apabila harga jual > dari harga perolehan dan Rugi apabila harga jual < harga 
perolehan. 
Apabila laba jurnalnya adalah sbb : 
Dr. Kas Rp XXX 
Cr.Surat Berharga Rp XXX 
Cr. Pendapatan Bunga Rp XXX 
Cr. Laba Penjualan SB Rp XXX 
Sedangkan apabila rugi jurnalnya dalah sbb : 
Dr. Kas Rp XXX 
Dr. Rugi Penjualan SB Rp XXX 
Cr.Surat Berharga Rp XXX 
Cr. Pendapatan Bunga Rp XXX 
Contoh soal 
1. Pada tanggal 1 Mei 2009 PD. Rindu Order membeli 100 lembar obligasi PT Jasa Marga @ 
nominal Rp 100.000,00 dengan kurs 120%, bunga obligasi 18% setahun yang dibayarkan 
tiap tanggal 1 Maret dan 1 September, biaya provisi dan meterai Rp 400.000,00 . 
Perhitungan 
Kurs beli = 100 X Rp 100.000 X 120/100 = Rp 12.000.000,00 
Provisi & Meterai Rp 400.000,00 + 
Investasi sementara ( dalam surat berharga ) = Rp 12.400.000,00 
Bunga berjalan 2 bulan ( 1 Maret s.d. 1 Mei ) 
Rp 10.000.000 X 2 X 18 = Rp 300.000,00 + 
12 X 100 
Dibayar per kas = Rp 12.700.000,00 
Jurnal : 
a. Dicatat sebagai harta ( 1 Mei 2009 ) 
Dr. Surat Berharga Rp 12.400.000,00 
Dr. Piutang Bunga 300.000,00 
Cr. Kas Rp 12.700.000,00 
Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga ( 1 September 2009 )
Dr. Kas Rp 900.000,00 
Cr. Piutang Bunga Rp 300.000,00 
Cr. Pendapatan Bunga Rp 600.000,00 
b. Dicatat sebagai pendapatan ( 1 Mei 2009 ) 
Dr. Surat Berharga Rp 12.400.000,00 
Dr. Pendapatan Bunga Rp 300.000,00 
Cr. Kas Rp 12.700.000 
Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga ( 1 September 2000 ) 
Dr. Kas Rp 900.000,00 
Cr. Pendapatan Bunga Rp 900.000,00 
Apabila obligasi ini tidak dijual sampai dengan tanggal 31 Desember maka jurnal 
yang harus dibuat adalah untuk mencatat pendapatan bunga yang masih harus 
diterima terhitung 1 September sampai dengan 31 Desember ( 4 bulan ) 
Perhitungan : 
Bunga = Rp 10.000.000,00 X 4 X 18 = Rp 600.000 
12 X 100 
Jurnal : 
Dr. Piutang Bunga Rp 600.000 
Cr. Pendapatan Bunga Rp 600.000 
2. Apabila tanggal 1 Nopember 2009 obligasi yang dimiliki dijual sebanyak 40 lembar 
dengan kurs 125%, provisi dan meterai Rp 150.000 
Kurs Jual = 40 X Rp 100.000 X 125% = Rp 5.000.000 
Provisi dan meterai 150,000,(-) 
Harga jual Rp 4.850.000 Rp 4.850.000 
Bunga : terhitung 1 Sept s.d. 1Nop 
Rp 4.000.000 X 2 X 18 Rp 120.000 + 
12 x 100 
Diterima per kas Rp4.970.000 
Harga perolehan : 40/100 X Rp 12.400.000 = Rp 4.960.000 – 
Rugi penjualan Rp 110.000 
Jurnal : 
Dr. Kas Rp 4.970.000 
Dr. Rugi Penjualan SB 110.000 
Cr. Surat Berharga Rp 4.960.000 
Cr. Pendapatan Bunga Rp 120.000 
Soal. 
Dalam neraca perusahaan per 31 Desember 2008 terdapat persediaan marketable securities 
sebagai berikut : 
Marketable Securities Rp 21.480.000,-
Allowance For Decline in Value Rp 150.000,- Rp 21.330.000,- 
Adapun perinciannya sebagai berikut : 
Jenis Nominal at Cost at Market 
180 Saham PT. Trio Rp 50.000,- Rp 9.720.000,- Rp 9.810.000,- 
120 Oblg RI 12% 100.000,- 11.760.000,- 11.620.000,- 
( Kupon 1/6 - 1/12 ) 
Selama tahun 2009 telah terjadi transaksi-transaksi sbb. : 
1. Tanggal 1 April dijual 70 Obligasi RI 12% di atas dengan kurs 102, provisi dan materai Rp 
25.000,- 
2. Tanggal 12 April dijual 40 lembar saham PT. Trio dengan kurs 114, provisi dan materai Rp 
20.000,- 
3. Tanggal 1 Juni diterima bunga dari obligasi RI tersebut di atas untuk enam bulan pertama 
4. Tanggal 20 Agustus dibeli 60 lembar saham PT. Madju Djaya @ Nominal Rp 100.000, kurs 112, 
provisi dan materai Rp 30.000,- 
5. Tanggal 1 September dibeli 50 Oblg Dana Reksa 18% @ Nominal Rp 200.000,- kurs 102, provisi 
dan meterai Rp 50.000,- dan kupon 1e/4 - 1/10 
6. Tanggal 1 Oktober dijual 30 obligasi PT. RI 12% dan 20 lembar saham PT. Madju Djaya dengan 
hasil bersih Rp 3.760.000,- ( sudah termasuk perhitungan bunga di dalamnya ) 
7. Tanggal 1 Oktober diterima bunga tengah tahunan yang pertama dari Obligasi Dana Reksa 18%. 
8. Tanggal 1Desember diterima bunga obligasi RI 12% tersebut di atas untuk enam bulan yang 
kedua. 
9. Adapun perinciaan Marketable Securities per 31 Desember 2009 berdasarkan at Market adalh 
sbb. : 
 Saham PT. Trio @ Rp 55.000,- 
 Obligasi RI 12% @ Rp 96.000,- 
 Obligasi Dana Reksa 18 % @ Rp 198.000,- 
 Saham PT. Madju Djaya @ Rp 115.000,- 
Diminta : 
1. Buatlah jurnal yang diperlukan selama tahun 2009 
2. Jurnal penyesuaian atas penilaian Marketable Securities, dengan menggunakan metode Lower of 
Cost or Market 31 Desember

More Related Content

What's hot

Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAMahyuni Bjm
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Hasan Romadon
 
Utang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasiUtang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasiKasmadi Rais
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanbaursulaiman
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPerum Perumnas
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAMahyuni Bjm
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"risangaji febriyanto
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasahmad rasyidin
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanahmad aniq azharoni
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAdi Jauhari
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususDIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2gueste4aa42e
 
Akuntansi keuangan menengah ii
Akuntansi keuangan menengah iiAkuntansi keuangan menengah ii
Akuntansi keuangan menengah iiwuriastuti4
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2DIANA LESTARI
 
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainakuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainNurmansyah Arif W
 

What's hot (20)

Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDAAkuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
Akuntansi Kas dan Setara Kas PEMDA
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
Penjualan Cicilan ( akuntansi keuangan lanjutan)
 
Utang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasiUtang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasi
 
Konsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikanKonsolidasi perubahan kepemilikan
Konsolidasi perubahan kepemilikan
 
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fixPpt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
Ppt akl 2 kel 8 ( konsolidasi perubahan kepemilikan ) fix
 
Akuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDAAkuntansi Investasi PEMDA
Akuntansi Investasi PEMDA
 
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
Kelompok 2 Akuntansi Keuangan Menengah 2, BAB 12 "Liabilitas Jangka Panjang"
 
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
 
Prosedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kasProsedur audit kas dan setara kas
Prosedur audit kas dan setara kas
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehanLaporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
Laporan keuangan konsolidasi-metode harga perolehan
 
Persekutuan Firma
Persekutuan Firma  Persekutuan Firma
Persekutuan Firma
 
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak LangsungAKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
AKL 2 Pemilikan Tidak Langsung
 
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khususHubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
Hubungan Kantor Pusat dan Cabang Masalah khusus
 
Perbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabangPerbedaan Agen dan cabang
Perbedaan Agen dan cabang
 
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
 
Akuntansi keuangan menengah ii
Akuntansi keuangan menengah iiAkuntansi keuangan menengah ii
Akuntansi keuangan menengah ii
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
 
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lainakuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
akuisisi antar perusahaan dan investasi pada entitas lain
 

Similar to Temporary investment

Surat berharga saham
Surat berharga sahamSurat berharga saham
Surat berharga sahammonkeane
 
Bagaimana Cara Membeli Sekuritas
Bagaimana Cara Membeli SekuritasBagaimana Cara Membeli Sekuritas
Bagaimana Cara Membeli SekuritasBagus Budiono
 
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekKewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekragaalif6
 
materi inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptxmateri inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptxAswarAswad
 
Presentation pasar financial
Presentation pasar financialPresentation pasar financial
Presentation pasar financialMasdar Helmi
 
Presentation pasar financial
Presentation pasar financialPresentation pasar financial
Presentation pasar financialMasdar Helmi
 
aritmatika sosial 1 dan 2.pptx
aritmatika sosial 1 dan 2.pptxaritmatika sosial 1 dan 2.pptx
aritmatika sosial 1 dan 2.pptxmegaadventa
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangFirdha Aryati
 
Persediaan Barang Dagangan 1
Persediaan Barang Dagangan 1Persediaan Barang Dagangan 1
Persediaan Barang Dagangan 1Kholifatun azizah
 
Investasi sementara
Investasi sementaraInvestasi sementara
Investasi sementarafitrahusaid
 
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdfPertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdfDodi Suryadi
 
EKONOMI MONETER Kewajiban jangka panjang
EKONOMI MONETER Kewajiban jangka panjangEKONOMI MONETER Kewajiban jangka panjang
EKONOMI MONETER Kewajiban jangka panjangragaalif6
 
Modul pembelajaran
Modul pembelajaran Modul pembelajaran
Modul pembelajaran Ajrina Pia
 
Akm II (3) investasi
Akm II (3) investasiAkm II (3) investasi
Akm II (3) investasiAdett Rachman
 
Akm ii (3) investasi
Akm ii (3) investasiAkm ii (3) investasi
Akm ii (3) investasiAdett Rachman
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapSunarwan Se
 
Investasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakartaInvestasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakartaToserba Ku
 
Investasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek JakartaInvestasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek Jakartabangay
 

Similar to Temporary investment (20)

Surat berharga saham
Surat berharga sahamSurat berharga saham
Surat berharga saham
 
Derivatif dan-hedging
Derivatif dan-hedgingDerivatif dan-hedging
Derivatif dan-hedging
 
Bagaimana Cara Membeli Sekuritas
Bagaimana Cara Membeli SekuritasBagaimana Cara Membeli Sekuritas
Bagaimana Cara Membeli Sekuritas
 
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekKewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendek
 
materi inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptxmateri inv. saham 2021.pptx
materi inv. saham 2021.pptx
 
Presentation pasar financial
Presentation pasar financialPresentation pasar financial
Presentation pasar financial
 
Presentation pasar financial
Presentation pasar financialPresentation pasar financial
Presentation pasar financial
 
aritmatika sosial 1 dan 2.pptx
aritmatika sosial 1 dan 2.pptxaritmatika sosial 1 dan 2.pptx
aritmatika sosial 1 dan 2.pptx
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Persediaan Barang Dagangan 1
Persediaan Barang Dagangan 1Persediaan Barang Dagangan 1
Persediaan Barang Dagangan 1
 
Investasi sementara
Investasi sementaraInvestasi sementara
Investasi sementara
 
Siti mujayanah
Siti mujayanahSiti mujayanah
Siti mujayanah
 
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdfPertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
Pertemuan 5 Investasi Jangka Pendek (Saham).pdf
 
EKONOMI MONETER Kewajiban jangka panjang
EKONOMI MONETER Kewajiban jangka panjangEKONOMI MONETER Kewajiban jangka panjang
EKONOMI MONETER Kewajiban jangka panjang
 
Modul pembelajaran
Modul pembelajaran Modul pembelajaran
Modul pembelajaran
 
Akm II (3) investasi
Akm II (3) investasiAkm II (3) investasi
Akm II (3) investasi
 
Akm ii (3) investasi
Akm ii (3) investasiAkm ii (3) investasi
Akm ii (3) investasi
 
Akuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET TetapAkuntansi ASET Tetap
Akuntansi ASET Tetap
 
Investasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakartaInvestasi di bursa efek jakarta
Investasi di bursa efek jakarta
 
Investasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek JakartaInvestasi di Bursa Efek Jakarta
Investasi di Bursa Efek Jakarta
 

More from Shafira Nurul Firdausta (17)

Makalah turki
Makalah turkiMakalah turki
Makalah turki
 
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013   copyTata cara revisi anggaran tahun 2013   copy
Tata cara revisi anggaran tahun 2013 copy
 
Manpem
ManpemManpem
Manpem
 
Yang baru
Yang baruYang baru
Yang baru
 
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
Biografi calon menteri kabinet jokowi 2014
 
Ekonomi Publik
Ekonomi PublikEkonomi Publik
Ekonomi Publik
 
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansiDokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
 
04.isi
04.isi04.isi
04.isi
 
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansiDokumentasi sistem informasi akuntansi
Dokumentasi sistem informasi akuntansi
 
Pajak pph pasal 22
Pajak pph pasal 22Pajak pph pasal 22
Pajak pph pasal 22
 
Contoh kasus pph pasal 22
Contoh kasus pph pasal 22Contoh kasus pph pasal 22
Contoh kasus pph pasal 22
 
Soal latihan aktiva tetap lanjutan
Soal latihan aktiva tetap lanjutanSoal latihan aktiva tetap lanjutan
Soal latihan aktiva tetap lanjutan
 
Modul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuanganModul akuntansi keuangan
Modul akuntansi keuangan
 
Investmen in stock jobsheet
Investmen in stock jobsheetInvestmen in stock jobsheet
Investmen in stock jobsheet
 
Adjustment pada penghapusan. jobsheet
Adjustment pada penghapusan. jobsheetAdjustment pada penghapusan. jobsheet
Adjustment pada penghapusan. jobsheet
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
PENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYA
PENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYAPENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYA
PENGANTAR MANAJEMEN - PERBEDAAN BUDAYA
 

Temporary investment

  • 1. Temporary Investment ( Investasi Sementara ) Tujuan mempelajari bab ini adalah: 1. Menjelaskan pengertian investasi dan tujuan investasi 2. Menjelaskan klasifikasi investasi 3. Menjelaskan pengukuran investasi lancar untuk saham 4. Menjelaskan penilaian investasi lancar untuk saham 5. Menjelaskan pengukuran investasi lancar untuk obligasi 6. Menjelaskan penilaian investasi lancar untuk obligasi Kelebihan uang dalam suatu perusahaan akan menimbulkan masalah tersendiri bagi perusahaan yang bersangkutan baik dalam pemamfaatan maupun pengamanannya. Apabila kelebihan uang tetap dipertahankan ( disimpan ) dalam perusahaan akan menimbulkan idle cash ( kas yang nganggur ) yang tidak akan menghasilkan pendapatan. Dengan demikian bagi perusahaan yang memiliki pengendalian itern yang baik akan mengatasi kelebihan uang tersebut diantaranya akan menanamkan kelebihan uang tersebut di dalam Investasi Sementara. Investasi sementara ialah investasi kedalam pembelian surat berharga ( marketable securities ) dalam jangka pendek Syarat surat berharga sebagai investasi sementara adalah : - investasi tersebut dilakukan dalam bentuk surat berharga ( saham dan atau obligasi ) - investasi dilakukan dalam rangka pemanfaatan dana yang tidak digunakan - surat berharga tersebut mempunyai pasaran dan dapat diperjual belikan dengan segera - Dimaksudkan untuk dijual kembali dalam waktu dekat - Tidak dimaksudkan untuk menguasai perusahaan Komposisi Investasi Sementara 1. Saham ( yang dipasarkan di bursa saham ) Contoh : Saham Semen Cibinong, 2. Sertifikat Deposito Contoh : Setifikat Deposito BNI’46, Setifikat Deposito BRI 3. Obligasi Contoh : Obligasi PT. Jasa Marga 4. Deposito Berjangka Contoh : Deposito 1 bulan, Deposito 3 bulan, Deposito 6 bulan, Pembukuan Investasi Sementara 1. Saham a. Transaksi Pembelian Pencatatan pertama dilakukan pada saat pembelian sebesar harga perolehan ( at Cost ) yaitu harga kurs ditambah biaya – biaya pembelian seperti : komisi, provisi dan meterai.
  • 2. Kurs beli = lbr X N. Nominal X nilai kurs = Rp Provisi & Meterai Rp + Dibayar per kas ( at cost ) Rp Jurnal : Dr. Surat Berharga Rp XX Cr. Kas Rp XX b. Transaksi penjualan Pencatatan pada saat penjualan sebesar harga perolehan ( at cost ) Kurs jual = lbr X N. Nominal X nilai kurs= Rp Provisi & Meterai Rp - Diterima per kas Rp Harga perolehan ( at cost ) Rp .- Laba ( rugi ) Rp Jurnal : Dr. Kas Rp XX Dr. Rugi Pejualan S.B. Rp XX Cr. Surat Berharga Rp XX Cr. Laba Penjualan SB Rp XX Catatan : Pada saat penjualan mungkin saja perusahaan memiliki saham – saham yang sejenis tetapi harga perolehanya berbeda yang disebabkan karena pembelian saham tersebut tidak bersamaan ( pembelian saham tersebut lebih dari satu kali ) maka untuk menentukan harga perolehan saham yang dijual dapt menggunakan metode penilaian sebagai berikut : - Metode identifikasi khusus - Metode rata – rata - Metode First In First Out ( FIFO ) - Metode Last In First Out ( LIFO ) Contoh : 1. Pada Tanggal 1 Juli 2000 PD. Laris membeli 100 lembar saham PT. Semen Cibinong @ Rp 100.000,00 dengan kurs 125% Biaya provisi dan meterai Rp 250.000,00 Perhitungan Kurs beli = 100 X Rp 100.000 X 125/100 = Rp 12.500.000,00 Provisi & Meterai Rp 250.000,00 + Dibayar per kas ( at cost ) Rp 12.750.000,00 Jurnal : Dr. Surat Berharga Rp 12.750.000,00 Cr. Kas Rp 12.750.000,00 2. Pada Tanggal 1 September 2000 PD. Laris membeli 100 lembar saham PT. Jasa Marga @ Rp 80.000,00 dengan kurs 110% Biaya provisi dan meterai Rp 200.000,00 Perhitungan
  • 3. Kurs beli = 100 X Rp 80.000 X 110/100 = Rp 8.800.000,00 Provisi & Meterai Rp 200.000,00 + Dibayar per kas ( at cost ) Rp 9.000.000,00 Jurnal : Dr. Surat Berharga Rp 9.000.000,00 Cr. Kas Rp 9.000.000,00 3. Pada Tanggal 1 Oktober 2000 PD. Laris membeli 60 lembar saham PT. Semen Cibinong @ Rp 100.000,00 dengan kurs 120% Biaya provisi dan meterai Rp 200.000,00 Perhitungan Kurs beli = 60 X Rp 100.000 X 120/100 = Rp 7.200.000,00 Provisi & Meterai Rp 200.000,00 + Dibayar per kas ( at cost ) Rp 7.400.000,00 Jurnal : Dr. Surat Berharga Rp 7.400.000,00 Cr. Kas Rp 7.400.000,00 4. Pada Tanggal 1 Oktober 2000 PD. Laris menjual 120 lembar saham PT. Semen Cibinong @ Rp 100.000,00 dengan kurs 130% Biaya provisi dan meterai Rp 300.000,00 Perhitungan - Metode identifikasi khusus Dalam metode ini setiap saham yang dibeli dibeli tanda pengenal khusus dalam contoh ini dimisalkan yang dijual teridiri : 90 dari pembelian tanggal 1 Juli 2000 dan sisanya berasal dari pembelian tanggal 1 Oktober 2000 Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00 Provisi & Meterai Rp 300.000,00 - Diterima per kas Rp 15.300.000,00 Harga perolehan ( at cost ) - 90/100 X Rp 12.750.000 = Rp 11.475.000,00 - 30/60 X Rp 7.400.000 = Rp 3.700.000,00 + Rp 15.175.000,00 - Laba Rp 125.000,00 Jurnal : Dr. Kas Rp 15.300.000,00 Cr. Surat Berharga Rp 15.175.000,00 Cr. Laba Penjualan SB Rp 125.000,00 Metode rata – rata Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00 Provisi & Meterai Rp 300.000,00 - Diterima per kas Rp 15.300.000,00 Harga perolehan ( at cost ) 120 X ( Rp 12.750.000 + Rp 7.400.000 ) / 160 = Rp 15.112.500,00 - Laba = Rp 187.500,00
  • 4. Jurnal : Dr. Kas Rp 15.300.000,00 Cr.Surat Berharga Rp 15.112.500,00 Cr. Laba Penjualan SB Rp 187.500,00 Metode First In First Out ( FIFO ) Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00 Provisi & Meterai Rp 300.000,00 - Diterima per kas Rp 15.300.000,00 Harga perolehan ( at cost ) - 100 lembar = Rp 12.750.000,00 - 20 lembar = 20/60 X Rp 7.400.000 = 2.466,666,67 + Rp 15.216.666,67 - Laba = Rp 83.333,33 Jurnal : Dr. Kas Rp 15.300.000,00 Cr.Surat Berharga Rp 15.216.666,67 Cr. Laba Penjualan SB Rp 83.333,33 Metode Last In First Out ( LIFO ) Kurs jual = 120 X Rp 100.000 X 130/100 = Rp 15.600.000,00 Provisi & Meterai Rp 300.000,00 - Diterima per kas Rp 15.300.000,00 Harga perolehan ( at cost ) - 60 lembar = Rp 7.400.000,00 - 60 lembar = 60/100 X Rp 12.750.000,00 = 7.650.000,00 + Rp 15.050.000,00 - Laba = Rp 250.000,00 Jurnal : Dr. Kas Rp 15.300.000,00 Cr.Surat Berharga Rp 15.050.000,00 Cr. Laba Penjualan SB Rp 250.000,00 2. Sertifikat Deposito Sertifikat deposito ini biasanya dikeluarkan oleh suatu bank dengan nilai nominal, tingkat bunga dan jangka waktu tertentu, dimana si pembeli sertifikat hanya membayar sejumlah selisih nilai nominal dengan bunganya. Contoh : Dibeli sertifikat deposito BCA pada tanggal 1 Maret 2009 jatuh tempo 31 Mei 2009 ( 92 hari ), nominal Rp 10.000.000,00 Tingkat bunga per tahun 18%. Jurnal : Dr. Surat Berharga Rp 10.000.000,00 Cr. Kas Rp 9.540.000,00 Cr. Pendapatan Bunga Rp 460.000,00
  • 5. Perhitungan : Nilai Nominal Rp 10.000.000,00 Bunga = Rp 10.000.000 X 92 X 18 Rp 460.000,00 - 36 X 100 Jumlah yang harus dibayar Rp 9.540.000,00 3. Obligasi Pencatatan obligasi pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan saham yaitu dicatat sebesar harga perolehannya pada saat pembelian. Yang membedakannya adalah obligasi memberikan bunga yang dibayarkan tiap enam bulan sekali sehingga dapat mempengaruhi pencatatan apabila transaksi dilakukan di antara tanggal pembayaran bunga. Contoh : Misalkan tanggal pembelian obligasi 1 Mei 2009, sedangkan bunga obligasi dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan 1 September. 1Maret 1 Mei 2000 1 September Dari gambar di atas menunjukkan bahwa tanggal terakhir penerimaan bunga adalah tanggal 1 Maret, apabila transaksi dilakukan tanggal 1 Mei maka bunga yang harus diperhitungkan ( bunga berjalan ) pada tanggal terhitung dari tanggal 1 Maret 2009 sampai dengan 1 Mei 2009 yaitu selama 2 bulan. Pencatatan bunga berjalan dapat dilakukan dalam 2 ( dua ) pendekatan yaitu : a. Dicatat sebagai harta Pencatatan pendapatan bunga pada waktu pembelian obligasi dicatat ke dalam akun Piutang Bunga yang disebut Balance sheet approach Dr. Surat Berharga Rp XX Dr. Piutang Bunga XX Cr. Kas Rp XX Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga : Dr. Kas Rp XX Cr. Piutang Bunga Rp XX Cr. Pendapatan Bunga Rp xx b. Dicatat sebagai pendapatan Pencatatan pendapatan bunga pada waktu pembelian obligasi dicatat ke dalam akun Pendapatan Bunga yang disebut Income Statement Approach
  • 6. Dr. Surat Berharga Rp XX Dr. Pendapatan Bunga Rp XX Cr. Kas Rp XX Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga : Dr. Kas Rp XX Cr. Pendapatan Bunga Rp xx Begitu juga apabila obligasi dijual akan di kredit sebesar harga perolehannya, maka dengan demikian apabila ada selisih antara harga jual dengan harga perolehan akan dicatat dalam akun Laba / Rugi Penjualan Surat Berharaga Laba apabila harga jual > dari harga perolehan dan Rugi apabila harga jual < harga perolehan. Apabila laba jurnalnya adalah sbb : Dr. Kas Rp XXX Cr.Surat Berharga Rp XXX Cr. Pendapatan Bunga Rp XXX Cr. Laba Penjualan SB Rp XXX Sedangkan apabila rugi jurnalnya dalah sbb : Dr. Kas Rp XXX Dr. Rugi Penjualan SB Rp XXX Cr.Surat Berharga Rp XXX Cr. Pendapatan Bunga Rp XXX Contoh soal 1. Pada tanggal 1 Mei 2009 PD. Rindu Order membeli 100 lembar obligasi PT Jasa Marga @ nominal Rp 100.000,00 dengan kurs 120%, bunga obligasi 18% setahun yang dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan 1 September, biaya provisi dan meterai Rp 400.000,00 . Perhitungan Kurs beli = 100 X Rp 100.000 X 120/100 = Rp 12.000.000,00 Provisi & Meterai Rp 400.000,00 + Investasi sementara ( dalam surat berharga ) = Rp 12.400.000,00 Bunga berjalan 2 bulan ( 1 Maret s.d. 1 Mei ) Rp 10.000.000 X 2 X 18 = Rp 300.000,00 + 12 X 100 Dibayar per kas = Rp 12.700.000,00 Jurnal : a. Dicatat sebagai harta ( 1 Mei 2009 ) Dr. Surat Berharga Rp 12.400.000,00 Dr. Piutang Bunga 300.000,00 Cr. Kas Rp 12.700.000,00 Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga ( 1 September 2009 )
  • 7. Dr. Kas Rp 900.000,00 Cr. Piutang Bunga Rp 300.000,00 Cr. Pendapatan Bunga Rp 600.000,00 b. Dicatat sebagai pendapatan ( 1 Mei 2009 ) Dr. Surat Berharga Rp 12.400.000,00 Dr. Pendapatan Bunga Rp 300.000,00 Cr. Kas Rp 12.700.000 Sedangkan pada waktu menerima pendapatan bunga ( 1 September 2000 ) Dr. Kas Rp 900.000,00 Cr. Pendapatan Bunga Rp 900.000,00 Apabila obligasi ini tidak dijual sampai dengan tanggal 31 Desember maka jurnal yang harus dibuat adalah untuk mencatat pendapatan bunga yang masih harus diterima terhitung 1 September sampai dengan 31 Desember ( 4 bulan ) Perhitungan : Bunga = Rp 10.000.000,00 X 4 X 18 = Rp 600.000 12 X 100 Jurnal : Dr. Piutang Bunga Rp 600.000 Cr. Pendapatan Bunga Rp 600.000 2. Apabila tanggal 1 Nopember 2009 obligasi yang dimiliki dijual sebanyak 40 lembar dengan kurs 125%, provisi dan meterai Rp 150.000 Kurs Jual = 40 X Rp 100.000 X 125% = Rp 5.000.000 Provisi dan meterai 150,000,(-) Harga jual Rp 4.850.000 Rp 4.850.000 Bunga : terhitung 1 Sept s.d. 1Nop Rp 4.000.000 X 2 X 18 Rp 120.000 + 12 x 100 Diterima per kas Rp4.970.000 Harga perolehan : 40/100 X Rp 12.400.000 = Rp 4.960.000 – Rugi penjualan Rp 110.000 Jurnal : Dr. Kas Rp 4.970.000 Dr. Rugi Penjualan SB 110.000 Cr. Surat Berharga Rp 4.960.000 Cr. Pendapatan Bunga Rp 120.000 Soal. Dalam neraca perusahaan per 31 Desember 2008 terdapat persediaan marketable securities sebagai berikut : Marketable Securities Rp 21.480.000,-
  • 8. Allowance For Decline in Value Rp 150.000,- Rp 21.330.000,- Adapun perinciannya sebagai berikut : Jenis Nominal at Cost at Market 180 Saham PT. Trio Rp 50.000,- Rp 9.720.000,- Rp 9.810.000,- 120 Oblg RI 12% 100.000,- 11.760.000,- 11.620.000,- ( Kupon 1/6 - 1/12 ) Selama tahun 2009 telah terjadi transaksi-transaksi sbb. : 1. Tanggal 1 April dijual 70 Obligasi RI 12% di atas dengan kurs 102, provisi dan materai Rp 25.000,- 2. Tanggal 12 April dijual 40 lembar saham PT. Trio dengan kurs 114, provisi dan materai Rp 20.000,- 3. Tanggal 1 Juni diterima bunga dari obligasi RI tersebut di atas untuk enam bulan pertama 4. Tanggal 20 Agustus dibeli 60 lembar saham PT. Madju Djaya @ Nominal Rp 100.000, kurs 112, provisi dan materai Rp 30.000,- 5. Tanggal 1 September dibeli 50 Oblg Dana Reksa 18% @ Nominal Rp 200.000,- kurs 102, provisi dan meterai Rp 50.000,- dan kupon 1e/4 - 1/10 6. Tanggal 1 Oktober dijual 30 obligasi PT. RI 12% dan 20 lembar saham PT. Madju Djaya dengan hasil bersih Rp 3.760.000,- ( sudah termasuk perhitungan bunga di dalamnya ) 7. Tanggal 1 Oktober diterima bunga tengah tahunan yang pertama dari Obligasi Dana Reksa 18%. 8. Tanggal 1Desember diterima bunga obligasi RI 12% tersebut di atas untuk enam bulan yang kedua. 9. Adapun perinciaan Marketable Securities per 31 Desember 2009 berdasarkan at Market adalh sbb. :  Saham PT. Trio @ Rp 55.000,-  Obligasi RI 12% @ Rp 96.000,-  Obligasi Dana Reksa 18 % @ Rp 198.000,-  Saham PT. Madju Djaya @ Rp 115.000,- Diminta : 1. Buatlah jurnal yang diperlukan selama tahun 2009 2. Jurnal penyesuaian atas penilaian Marketable Securities, dengan menggunakan metode Lower of Cost or Market 31 Desember