k3 Muhammad rizqi Nurviantoro perbaikan Kirim.pptx
1. UJI KOMPETENSI
FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /
KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Ahli Muda K3 Konstruksi
Jenjang : 7
Nama Asesi : Muhammad Rizqi Nurviantoro, S.Ars
NIK Asesi : 3209143110970002
Tgl. Asesmen : 05 Juli 2023
TUK : Ruang Kerja (M.Rizqi.)
Nama Asesor :Ir. Muhammad Dien, ST, IPU, ASEAN. Eng
: Rian Trikomara, Ir ,MT
2. Sebuah Gambaran Dimana K3 masih sangat diperlukan bagi
pekrja dan masyarakat yang bekerja pada pekerjaan kosntruksi
tinggi
Dibawah ini Gamabaran yang tidak perlu di ikuti dan harus segera
dibina/ di tindak lanjuti untuk mengurangi resiko pekerjaan
3. • K3 Merupakan Aspek Penting dalam Perlindungan Tenaga Kerja
• K3 belum mendapatkan perhatian yang memadai dari semua
pihak khsusus nya masyarakat industri terhadap k3 relative
rendah
• Kecelakaan Kerja masih Relative tinggi
Pengertian K3 ( Kesehatan & keselamatan kerja )
• Pengertian K3 menurut Permen (Peraturan pemerintah )
No 50 tahun 2012 adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja.
• Pengertian K3 adalah upaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial
pada tingkat tertinggi untuk semua jenis pekerjaan,
mencegah masalah kesehatan akibat pekerjaan, dan
melindungi pekerja dari risiko kerja.
4. Tujuan K3 :
Berdasarkan undang undang no 1 tahun 1970 antara lain :
• Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan
orang lain di tempat kerja.
• Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara
aman dan efisien.
• Menjamin proses produksi berjalan lancar.
Kecelakaan Akibat kerja
Accident : Kejadian tidak di inginkan yang telah
terjadi menimbulkan kerugian bagi manusia
maupun harta benda
Incident : Kejadian tidak di inginkan yang telah
terjadi yang belum menimbulkan kerugian bagi
manusia maupun harta benda
Near miss : Kejadian hampir celaka, dengan
kata lain hamper menimbulkan accident dan
incident
5. Sistem Manejemen K3 Konstruksi
Sistem manajemen K3 ( SMK3) Merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum seorang ahli k3
melanjutkan ke tahapan manajemen k3, tertutama tahap penerapan K3.
PENERAPAN K3 BERDASARAKAN PERATURAN
PERUNDANG –UNDANGAN
Peraturan Mentri Ketenagakerjaan No.5 tahun 2018 tentang K3 Lingkungan kerja
Surat Edaran No 10 Tahun 2021 Tentang Keselamaatn Konstruksi
Surat Edaran No 11 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
Keputusan Mentri Ketenagakerjaan Nomor 135 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan keselamatan
Dan kesehatan kerja Nasional
Keputusan Menaker Nomor 350 Tahun 2014 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Arsitektur dan Teknik Sipil;
Analisis dan Uji Teknis Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi
6. MELAKUKAN KOMUNIKASI K3 DI TEMPAT KERJA
GAMBARAN UMUM
Komunikasi merupakan aktivitas yang sangat penting dalam
kehidupan ini, tidak terkecuali dalam melaksanakan aktivitas di
tempat kerja
Manfaat
Menciptakan
kepuasaan kerja
Menyelesaikan
konflik
Meningkatkan
produktivitas
7. Pertemuan Kelompok
Pekerja K3
(Tool Box Meeting)
TUJUAN:
1. Mengadakan penjelasan informasi K3 L harian / mingguan
(tergantung kondisi dilapangan). Melalui Pertemuan Kelompok
Kecil Pekerja semua potensi sumber bahaya yang berada
dibawah pekerjaan pekerja tersebut di identifikasi.
2. Meningkatkan pemeliharaan Kondisi K3 L yang aman, sikap
dan perilaku kerja bermutu dan effisien.
8. METODE KOMUNIKASI
• Pelatihan Induksi : Pengenalan terhadap perusahaan,Personil Utama & Deskripsi bagaimana Bekerja
• Pelatihan Formal : dengan melakukan pelatihan penyegaran pada waktu tertentu secara regular .
• Rambu-Rambu : Pemasangan Rambu Bahaya pada tempat Kerja
• Pamflet dan Poster : pemasangan tanda
• Komunikasi langsung (Face to Face)
• Email, Surat, Brosur, dll
9.
10. Menyusun sasaran dan program K3 Konstruksi : membangun
Lingkungan Kerja Yang Aman
Contoh Sasaran K3 Kontruksi yang tepat :
• Meningkatkan kesadaran K3
Dengan cara melakukan pelatihan k3 dan bisa
di katakana pekerja memahmi resiko dan
bahaya terkait perkerjaannhya.
• Memastikan peralatan yang tepat
dengan cara melakukan inspeksi rutinan
terhadap alat dan pastikan pekerja
menggunakan alat dengan benar.
• Mengurangi tingkat kehadiran karyawan
Dengan cara melakukan pengurangan
karyawan yang di sebabkan oleh cidera
pekerja.
11. Program K3 Konstruksi
• Pelatihan K3 = Para pekerja harus dilatih tentang resiko
dan bahaya yang terkait pekerjaan.
• Inspeksi Rutin = dilakukan dengan personel yang ahli
dalam k3, dan hasil inspeksi dicatat sesuai dengan
kebutuhan
• Evaluasi dan perbaikan terus menerus = program k3
yang di evaluasi secara tertaur dan terus di tingkatkan
• Komunikasi yang efektif = dilakukannya komunikasi
antara para pekerja dan diberikan informasi agar
mengetahui resiko dan bahaya yang terkait pekerjaan.
• Identifikasi bahaya dan penilaian resiko = dilakukan
dengan cara semua bahaya telah di identifikasi. Dan
tindkaan nya mengurangi dari resiko bahaya tersebut
12.
13.
14.
15.
16. SARANA PELINDUNG PEKERJA
Jaring Pengaman ( Safety net )
Safety Deck ( Penahan Jatuh ) Guard Ralling ( Pagar Pelindung)
Life Line Vertikal
17.
18. SIMULASI TANGGAP DARURAT
Inspeksi Perlengkapan Keadaan Darurat
• Inspeksi dilakukan pada perlengkapan pendukung penanganan
keadaan darurat Antara lain :
19. Anggota Unit
Evakuasi P3K APAR Pengamanan
Kelengkapan :
1.Seragam dan TandaPetugas
2.APD sesuai Bidangnya: ditambah Masker, Kacamata,
Sarungtangan, Helmet
3.Senter,Bendera, HT, Pengeras suara, Peluit, Tas
P3K Kecil
4.Nomor-nomor penting internal dan Pihak Luar
21. Salah satu penyebab kecelakaan selain hal tersebut adalah
Unsafe Condition atau kondisi – kondisi yang tidak aman dan
berbahaya bagi para pekerja, misalnya;
• tempat Kerja Yang Tidak Memenuhi Standar / Syarat
Tempat kerja yang tidak memenuhi standar dan syarat kesehatan
dan keselamatan kerja dapat mengakibatkan penurunan daya
produksi.
• Alat Pelindung Diri Yang Tidak Sesuai Dengan Standar
Yang Telah di Tetapkan.
Jika Alat Pelindung Diri ( APD ) yang disediakan tidak memenuhi
standar, maka akan mengakibatkan kecelakaan yang dapat
merugikan pihak perusahaan dan pekerja.
Upaya pencegahan kecelakaan yang di lakukan antara lain sebagai berikut:
• Penyediaan alat dan perlengkapan Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
• Pembinaan kesehataan dan keselamatan kerja:
22. Kecelakaan Kerja dapat Menimbulkan antara lain :
-kematian
-cidera (Patah Tulang,Luka Bakar, kehilangan kesadaran, cidera
lain yang timbul akibat pekerjaan. )
-Cidera yang tidak dapat melakukan pekerjaan selama 7 hari
Upaya yang dilakukan saat ada kecelakaan kerja
adalah pembuatan laporan. Manfaat pembuatan
laporan :
-Mengetahui Akar Penyebab Kecelakaan
-mengukur kinerja pekerja
-Memperbaiki kinerja Keselamatan Kerja
Pembuatan laporan kecelakaan kerja melibatkan lima langkah penting,
di antaranya:
1. Respons dengan segera
2. Temukan fakta
3. Tentukan urutan kejadian kecelakaan
4. Analisis kecelakaan
5. Tentukan tindakan perbaikan secara komprehensif
23. • Laporan kecelakaan kerja yang sudah dibuat
selanjutnya dilaporkan kepada manajemen
perusahaan, Departemen Tenaga Kerja setempat dan
perusahaan asuransi.
• Sesuai regulasi PERMENAKER No. PER.03/MEN/1998
tentang tata cara pelaporan dan pemeriksaan
kecelakaan, laporan kecelakaan kerja dari pimpinan
unit perusahaan selanjutnya disampaikan kepada
Departemen Tenaga Kerja setempat dalam waktu 2x24
jam. Dapat disampaikan secara lisan sebelum
dilaporkan secara tertulis.
24. Pengukuran kinerja K3 dapat berupa pengukuran kualitatif
maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3 di tempat
kerja. Pengukuran dan Pemantauan bertujuan antara lain
untuk :
• Melacak perkembangan dari pertemuan-pertemuan
K3, pemenuhan Tujuan K3 dan peningkatan
berkelanjutan.
• Memantau pemenuhan peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lainnya berkaitan dengan
penerapan K3 di tempat kerja.
• Memantau kejadian-kejadian kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja (PAK).
• Menyediakan data untuk evaluasi keefektivan
pengendalian operasi K3 atau untuk mengevaluasi
perlunya modifikasi pengendalian ataupun pengenalan
pilihan pengendalian baru.
• Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3
Perusahaan baik secara proaktif maupun secara reaktif.