SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
MAKALAH STUDI KASUS
ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION
Tugas Mata Kuliah Emarketing
Dosen Pengampu : Barnabas, ST, MM.
Oleh :
Herlina Herman
(43116320063)
Selfiya Andrayani
(43116320026)
Husam Abdul
Qoddus (43113110374)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PROGRAM STUDY MANAJEMEN
2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Analisis
kasus Southwest Airlines Corporation.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
1
E-Marketing. Dalam penulisan Makalah ini penulis tidak lepas dari hambatan dan
kesulitan, namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik.
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis menyadari banyak terdapat
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Baik aspek kualitas maupun aspek
kuantitas dari materi makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak guna memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih
baik kedepannya.
Selanjutnya penulis dengan tulus mengucapkan terimakasih kepada :
1. Barnabas ST, MM. Selaku dosen pengampu mata kuliah E-Marketing.
2. Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan serta berbagai
pengalaman pada proses penyusunan makalah ini.
Terakhir semoga segala bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak
dijadikan sebagai amal soleh. Sehingga pada akhirnya makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua orang pada umumnya, dan khususnya untuk penulis.
Bekasi, 28 Juni 2018
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa industri penerbangan telah mengalami kekacauan yang dihadapi
oleh penggelut bisnis penerbangan domestik Amerika Serikat selama dua
dekade terakhir. Ini ditandai dengan upah kerja yang tinggi, harga yang mahal,
menyebabkan indutri berubah dengan cepat semenjak deregulasi diberlakukan
pada tahun 1978. Beberapa maskapai penerbangan besar perlahan mulai
mengalami kebangkrutan atau merger.
Faktor lainnya adalah mogok kerja karyawan dan upaya perusahan untuk
mengurangi biaya. Hasilnya new comer pada bisnis penerbangan ini banyak
yang mengalami kegagalan.
Pada tahun yang sama sebuah perusahan penerbangan sedang mengalami
profitabilitas yang cukup tinggi, yaitu southwest airlines.
Meskipun sukses di masa lalu, soutwest airline kini mengahdapi tantang baru
yang meningkatkan kemampuannya untuk tumbuh terus seiring berubahnya
zaman.
B. Kajian Teori
1. Maskapai Penerbangan
a) Pengertian Maskapai Penerbangan
Maskapai Penerbangan atau Airlines adalah sebuah organisasi atau
perusahaan yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang
atau barang. Mereka menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk
menyediakan jasa tersebut dan dapat membentuk kerja sama atau
aliansi dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama.
2. Bandar Udara
a) Pengertian Bandar Udara
Bandar Udara adalah Sebuah fasilitas tempat pesawat terbang
dapat lepas landas dan mendarat. Bandar Udara yang paling
sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-
bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk
operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.
b) Definisi Bandar Udara
Menurut Anex 14 dari ICAO ( International Civil Aviation
Organization ).H. K. Martono, Op.cit, Hlm 51. Bandar Udara adalah
Area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi
dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau
sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan
pesawat.
Menurut PT Angkasa Pura II (Persero). Bandar Udara adalah
Lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang
merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya
fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 tahun
2001 tentang Kebandarudaraan. Bandar Udara adalah Lapangan
terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas
pesawat udara, dan naik turunnya penumpang atau bongkar muatan
kargo atau pos, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
penerbangan.
Menurut Pasal 1 angka 33 UURI No. 1 Tahun 1999 tentang
Penerbangan. Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau
perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai
tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun
penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra
dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan
fasilitas penunjang lainnya.
c) Fungsi Bandar udara
Pengaturan Bandar Udara meliputi memberi pelayanan kepada
pengguna jasa, merawat fasilitas yang ada, sehingga tetap terjaga,
pengembangan Bandar Udara sangat diperlukan dalam
menigkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa Bandar
Udara. Jika pengembangan tidak segera dilakukan akan berpotensi:
1. Menyulitkan pengaturan operasional penerbangan baik darat
maupun di udara;
2. Akan terjadinya penambahan biaya operasional bagi airlines;
3. Mengakibatkan berkurangnya tingkat pelayanan jasa pengguna
jasa Bandar Udara.
d) Penetapan Lokasi Bandar Udara
Penetapan lokasi Bandar Udara dalam UURI No. 1 Tahun 2009
tentang Penerbangan, ditetapkan oleh Menteri. Penetapan lokasi
Bandar Udara ini memuat titik koordinat Bandar Udara dan rencana
induk Bandar Udara. Penetapan lokasi Bandar Udara dilakukan
dengan memperhatikan:
1. Rencana induk nasional Bandar Udara;
2. Keselamatan dan keamanan penerbangan;
3. Keserasian dan keseimbangan dengan budaya setempat dan
kegiatan lain terkait di lokasi Bandar Udara;
4. Kelayakan ekonomis, finansial, sosial, pengembangan wilayah,
teknis pembangunan, dan pengoperasian serta;
5. Kelayakan lingkungan.
Pembangunan Bandar Udara sebagai bangunan gedung dengan
fungsi khusus, pembangunannya wajib memperhatikan ketentuan
keselamatan dan keamanan penerbangan, mutu pelayanan jasa
kebandarudaraan, kelestarian lingkungan, serta keterpaduan
intermoda dan multimoda.
Izin mendirikan bangunan Bandar Udara ditetapkan oleh Pemerintah
setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Izin mendirikan
bangunan Bandar Udara diterbitkan setelah memenuhi syarat bukti
kepemilikan dan/atau penguasaan lahan, rekomendasi yang
diberikan oleh instansi terkait terhadap utilitas dan aksesibilitas
dalam penyelenggaraan Bandar Udara, bukti penetapan lokasi
Bandar Udara, rancangan teknik terinci fasilitas pokok Bandar
Udara, dan kelestarian lingkungan.
Setiap Bandar Udara yang dioperasikan wajib memenuhi ketentuan
keselamatan dan keamanan penerbangan, serta ketentuan
pelayanan jasa Bandar Udara. Menteri memberikan sertifikat Bandar
Udara untuk Bandara yang melayani pesawat udara dengan
kapasitas lebih dari 30 (tiga puluh) tempat duduk atau dengan berat
maksimum tinggal landas lebih dari 5.700 (lima ribu tujuh ratus)
kilogram atau register Bandara untuk Bandar Udara yang melayani
pesawat udara dengan kapasitas maksimum 30 (tiga puluh) tempat
duduk atau dengan berat maksimum tinggal landas lebih dari 5.700
(lima ribu tujuh ratus) kilogram kepada Bandara yang telah
memenuhi ketentuan keselamatan penerbangan.
Sertifikat dan register Bandara diberikan setelah Bandara memiliki
buku pedoman pengoperasian Bandar Udara (aerodrome manual)
yang memenuhi persyaratan teknis tentang personel, fasilitas,
prosedur operasi Bandara dan system manajemen keselamatan
operasi Bandara.
Setiap orang yang mengoperasikan Bandar Udara tidak memenuhi
ketentuan pelayanan jasa Bandar Udara maka akan dikenakan
sanksi administratif berupa peringatan, penurunan tariff jasa Bandar
Udara dan/atau pencabutan sertifikat.
3. Penerbangan dan Kebandarudaraan
a) Asas Penerbangan dan Kebandarudaraan
Penerbangan dan Kebandarudaraan diselenggarakan berdasarkan
beberapa asas sebagai berikut, yaitu:
1. Manfaat;
2. Usaha Bersama dan Kekeluargaan;
3. Adil dan Merata;
4. Keseimbangan, Keserasian, dan Keseimbangan;
5. Kepentingan Umum;
6. Keterpaduan;
7. Tegaknya Hukum;
8. Kemandirian;
9. Keterbukaan dan Anti Monopoli;
10. Berwawasan Lingkungan Hidup;
11. Kedaulatan Negara;
12. Kebangsaan;
13. Kenusantaraan.
b) Tujuan Penerbangan dan Kebandarudaraan
Penerbangan dan Kebandarudaraan juga diselenggarakan
dengan tujuan:
1. Mewujudkan penyelenggaraan yang tertib, teratur, selamat,
aman, nyaman, dengan harga yang wajar dan menghindari
praktek persaingan usaha yang tidak sehat;
2. Memperlancar arus perpindahan orang dan/atau barang melalui
udara dengan mengutamakan dan melindungi angkutan udara
dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomian nasional;
3. Membina jiwa kedirgantaraan;
4. Menjunjung kedaulatan Negara;
5. Menciptakan daya saing dengan mengembangkan teknologi dan
industri angkutan udara nasional;
6. Menunjang, menggerakkan, dan mendorong pencapaian tujuan
pembangunan nasional;
7. Memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka
perwujudan Wawasan Nusantara;
8. Meningkatkan ketahanan nasional;
9. Mempererat hubungan antar bangsa.
PEMBAHASAN
A. Southwest Airlines Corporation
Southwest Airlines Co. merupakan sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah
Amerika yang berbasis di Dallas, Texas, dengan kota fokus terbesarnya di
Bandar Udara Internasional McCarran Las Vegas. Merupakan maskapai terbesar di
Amerika Serikat menurut jumlah penumpang yang diangkut secara domestik per
tahun dan (31 Desember 2007) juga maskapai penerbangan terbesar di dunia
menurut jumlah penumpang yang diangkut. Terbesar ke-6 di AS menurut
penghasilan. Juga armada pesawat terbanyak keempat dari semua maskapai
komersial dunia lainnya. Menurut Biro Statistik Transportasi Departemen
Transportasi AS. Southwest Airlines merupakan salah satu maskapai paling
menguntungkan di dunia dan pada Januari 2008, mengumumkan keuntungan
untuk tahun ke-35nya.
Southwest yang bergerak di jasa penerbangan berbiaya rendah, telah menjadi
inspirasi bagi banyak maskapai di seluruh dunia, model bisnisnya pun banyak
ditiru oleh maskapai berbiaya rendah yang lain. Southwest menerapkan
strategi yang menggabungkan kemampuan pegawai dan kesiapan pesawat
dengan cara mengurangi waktu singgah pesawat di daratan (pesawat
diusahakan terbang selama mungkin dalam sehari, dan berhenti di bandara
tidak terlalu lama). Maskapai Eropa seperti EasyJet dan Ryanair adalah contoh
maskapai yang terang-terangan mengikuti model bisnis Southwest. Contoh
lainnya adalah WestJet§, AirAsia§ (Maskapai LCC pertama dan terbesar di
Asia), IndiGo§, Lion Air§ (maskapai LCC terbesar di Indonesia), Jetstar§, Cebu
Pacific§, flydubai§, Nok Air§, Volaris§, dan Pegasus Airlines§.
Dapat dikatakan Southwest ini merupakan perusahaan penerbangan yang
tersukses di Amerika Serikat. Southwest juga memiliki salah satu dari rekor
pelayanan pelanggan terbaik. Southwest memiliki penerapan strategi yang
berbeda dengan perusahaan penerbangan yang lain. Penerapan strategi yang
berbeda tersebut diantaranya: pendekatan yang digunakan ialah short-haul
atau trayek pendek dan pendekatan point-to-point atau titik ke titik, tidak
memiliki tempat duduk yang telah dijatahkan, membayar awaknya menurut
trayek, menggunakan bandara yang kurang padat, reservasi online melalui
southwest.com, pilot yang direkrut tidak menjadi serikat nasional, petugas
landasan yang lebih sedikit, waktu penyelesaian lebih pendek, tingkat
pergantian karyawan lebih rendah, proses penyaringan karyawan baru
dilakukan oleh masing-masing karyawan di setiap posisi. Dengan penerapan
strategi ini Southwest dapat menjadi perusahaan penerbangan tersukses.
Fokus dalam kasus ini adalah penerapan strategi yang dilakukan oleh
Southwest yang berbeda dengan perusahaan penerbangan yang lainnya,
dimana dalam kasus ini dijelaskan perbedaan strategi yang dilakukan oleh
Southwest dalam menjalankan usahanya dengan perusahaan penerbangan
yang lainnya. Strategi tersebut yakni :
1. Strategi yang dilakukan ialah strategi unit bisnis dimana Southwest
menekankan pada bagaimana perusahaan akan tetap dapat bersaing
dalam pasar dengan perusahaan-perusahaan penerbangan lainnya.Basis
yang digunakan ialah diferensiasi dimana perusahaan melakukan
diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan oleh unit bisnis sehingga
menciptakan sesuatu yang dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu
yang unik dan basis biaya rendah ialah penekanan atau
peminimalisasian biaya.
2. Sistem pengendalian Southwest dapat dikatakan membantu
melaksanakan strategi perusahaan, hal ini dapat dijelasakan dari
penerapan sistem pengendalian yang menghantarkan Southwest menjadi
perusahaan penerbangan tersukses di Amerika Serikat sebagai contoh
sistem perekrutan karyawan yang benar-benar paham tentang posisinya,
yang akan meningkatkan mutu dari karyawan,dan menjaga kenyamanan
pelanggan Southwest.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Soutwest airline corporation merupakan perusahan penerbangan yang
didirikan di Texas pada 18 juni 1971. Dapat dikatakan soutwest ini
merupakan perusahaan penerbangan tersukses di Amerika Serikat.
Southwest memiliki penerapan strategi yang berbeda dari perusahan
penerbangan lain. Penerapan strategi yang berbeda tersebut
diantaranya pendekatan yang digunakan ialah short-haul atau trayek
pendek dan pendekatan point to point, tidak memilki tempat duduk
yang telah dijatahkan, membayar awaknya menurut trayek,
menggunakan bandara yang kurang padat, reservasi online melalui
soutwest.com, piolot ayng direkrut tidak menjadi serikat nasional,
petugas landasan yang lebih sedikit, waktu penyelesaian yang lebih
pendek, tingkat penggantian karyawan yang lebih rendah, fase
penyaringan karyawan baru dilakukan oleh masing-masing karyawan
doi setiap posisi. Dengan penerapan strategi ini, southwest dapat
menjadi perusahaan penerbangan tersukses.
2. Pembentukan budaya spiritual di soutwest airlines telah membuat
perusahaan ini menjadi penerbangan dengan turnover terendah dan
secara konsisten memilki biaya tenaga kerja terendah perjarak
penerbangan, secara tetap mencatat waktu tiba yang lebih cepat dan
tingkat komplain yang lebih rendah dibandingkan pesaingnya, dan
terbukti merupakan perusahaan penerbangan yang paling konsisten
dalam hal keuntungan di industri penerbangan Amerika Serikat.
Dengan terbentuknya budaya spiritualitas di tempat kerja, diharapkan
akan terbentuk karyawan yang bahagia, tahu, dan mampu memenuhi
tujuan hidup. Karyawan yang demikian umumnya memiliki hidup yang
seimbang antara tugas dan pelayanan.
B. Saran
Perusahaan harus menerapkan strategi tambahan atau tindakan untuk
memberikan kontribusi terhadap pembangun . dengan cara ini, perusahaan
dapat berinovasi dan mengembangkan untuk memberikan pelayanan kepada
konsumen dan mempertahankan loyalitas dan patronase dari konsumen yang
sudah ada.
1. Perusahan harus meningkatkan tujuan destinasi penerbangan
yang lebih banyak, meningkatkan pelayanan kepada tujuan
destinasi penerbangan yang sudah ada dan meningkatkan
jumlah pesawat yang ada. Dengan ini semua perusahaan
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan fasilitas
maskapai.
2. Southwest harus memodifikasi dan mengupgrade sebagian
besar software internal untuk menjamin sistem komputer
berfungsi dengan baik. Inovasi perusahaan seperti instalasi dan
penggunaan sistem informasi baru dan program software akan
memungkinkan perusahaan untuk mendorong komunikasi
internal dan eksternal yang lebih efektif. Hal ini juga akan
membantu perusahaan mempromosikan layanan dan produk
kepada konsumen melalui website dan iklan lainnya dan
promosi berarti.

More Related Content

What's hot

Manajemen stratejik dan kepemimpinan
Manajemen stratejik dan kepemimpinanManajemen stratejik dan kepemimpinan
Manajemen stratejik dan kepemimpinanRenal Rifal
 
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganTujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganRisa Martia
 
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan PengendalianBiaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan PengendalianMoch Rizalti
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganyogieardhensa
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costingveranik
 
Bab 8 akuntansi perilaku
Bab  8 akuntansi perilakuBab  8 akuntansi perilaku
Bab 8 akuntansi perilakuti_ash
 
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran RisikoManajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran RisikoJudianto Nugroho
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualFair Nurfachrizi
 
Analisis kasus PT krakatau steel
Analisis kasus PT krakatau steelAnalisis kasus PT krakatau steel
Analisis kasus PT krakatau steelHafiz Rahmaputra
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisDini Rahmi Hasibuan
 
Implementasi Strategi
Implementasi StrategiImplementasi Strategi
Implementasi StrategiEko Mardianto
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALrisni sari
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVKenny Firdaus
 

What's hot (20)

Manajemen stratejik dan kepemimpinan
Manajemen stratejik dan kepemimpinanManajemen stratejik dan kepemimpinan
Manajemen stratejik dan kepemimpinan
 
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganTujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuangan
 
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan PengendalianBiaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
Biaya Kualitas dan produktifitas : Pengukuran,Pelaporan dan Pengendalian
 
Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuangan
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Penyusutan
PenyusutanPenyusutan
Penyusutan
 
Activity based costing
Activity based costingActivity based costing
Activity based costing
 
Bab 8 akuntansi perilaku
Bab  8 akuntansi perilakuBab  8 akuntansi perilaku
Bab 8 akuntansi perilaku
 
Capital Budgeting
Capital Budgeting Capital Budgeting
Capital Budgeting
 
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran RisikoManajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
 
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka KonseptualDasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
 
Konsep Dasar Biaya
Konsep Dasar BiayaKonsep Dasar Biaya
Konsep Dasar Biaya
 
Analisis kasus PT krakatau steel
Analisis kasus PT krakatau steelAnalisis kasus PT krakatau steel
Analisis kasus PT krakatau steel
 
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnisHak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
Hak kewajiban konsumen dan produsen sesuai dengan etika bisnis
 
Akl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehanAkl 2 metode harga perolehan
Akl 2 metode harga perolehan
 
Implementasi Strategi
Implementasi StrategiImplementasi Strategi
Implementasi Strategi
 
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUALPPT PENENTUAN HARGA JUAL
PPT PENENTUAN HARGA JUAL
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPV
 

Similar to MAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION

Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...Mariske Myeke Tampi
 
Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12Arjuna Ahmadi
 
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201dichelmichelle
 
FEASIBILTY STUDY PEMINDAHAN BANDARA - Copy.pptx
FEASIBILTY STUDY PEMINDAHAN BANDARA - Copy.pptxFEASIBILTY STUDY PEMINDAHAN BANDARA - Copy.pptx
FEASIBILTY STUDY PEMINDAHAN BANDARA - Copy.pptxRollynCivil1
 
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft access
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft accessJurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft access
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft accessInsan Cahya Setia
 
Laporan bandara hang nadim batam ergi
Laporan bandara hang nadim batam ergiLaporan bandara hang nadim batam ergi
Laporan bandara hang nadim batam ergiergi bari
 
Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara SKEP/77/VI/2005
Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara SKEP/77/VI/2005Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara SKEP/77/VI/2005
Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara SKEP/77/VI/2005Yusrizal Mahendra
 
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)IB Ilham Malik
 
Resume atfm dan acdm by rizky aidila
Resume atfm dan acdm by rizky aidilaResume atfm dan acdm by rizky aidila
Resume atfm dan acdm by rizky aidilaRizky Aidila
 
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR. "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR.  "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"TUGAS MATA KULIAH SEMINAR.  "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR. "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"Astario Nugraha
 
UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
UU No. 1 Tahun 2009 tentang PenerbanganUU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
UU No. 1 Tahun 2009 tentang PenerbanganSabar Artiyono
 
Uu no.1 tahun 2009 penerbangan
Uu no.1 tahun 2009 penerbanganUu no.1 tahun 2009 penerbangan
Uu no.1 tahun 2009 penerbanganDesi Nurwiyanti
 
Uu 1 tahun 2009 tentang penerbangan
Uu 1 tahun 2009 tentang penerbanganUu 1 tahun 2009 tentang penerbangan
Uu 1 tahun 2009 tentang penerbangananthonius karianga
 

Similar to MAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION (20)

Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
Transportation Law - A New Policy of Air Transportation Based on Law Number 1...
 
Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12Manajemen Transportasi Materi 12
Manajemen Transportasi Materi 12
 
Bandar udara
Bandar udaraBandar udara
Bandar udara
 
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d
8c756635be1fd2a77efe4b056fa5201d
 
Lapter nanda
Lapter nandaLapter nanda
Lapter nanda
 
Kinerja bandara di indonesia
Kinerja bandara di indonesiaKinerja bandara di indonesia
Kinerja bandara di indonesia
 
FEASIBILTY STUDY PEMINDAHAN BANDARA - Copy.pptx
FEASIBILTY STUDY PEMINDAHAN BANDARA - Copy.pptxFEASIBILTY STUDY PEMINDAHAN BANDARA - Copy.pptx
FEASIBILTY STUDY PEMINDAHAN BANDARA - Copy.pptx
 
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft access
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft accessJurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft access
Jurnal perancangan database maskapai penerbangan menggunakan microsoft access
 
Laporan bandara hang nadim batam ergi
Laporan bandara hang nadim batam ergiLaporan bandara hang nadim batam ergi
Laporan bandara hang nadim batam ergi
 
Makalah lapter
Makalah lapterMakalah lapter
Makalah lapter
 
Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara SKEP/77/VI/2005
Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara SKEP/77/VI/2005Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara SKEP/77/VI/2005
Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik Bandar Udara SKEP/77/VI/2005
 
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docxBAB I Eko Reizal Abadi.docx
BAB I Eko Reizal Abadi.docx
 
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)
Dasar dasar sistem transportasi (bagian 3)
 
Resume atfm dan acdm by rizky aidila
Resume atfm dan acdm by rizky aidilaResume atfm dan acdm by rizky aidila
Resume atfm dan acdm by rizky aidila
 
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR. "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR.  "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"TUGAS MATA KULIAH SEMINAR.  "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"
TUGAS MATA KULIAH SEMINAR. "GROUND HANDLING & KESELAMATAN PENERBANGAN"
 
UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
UU No. 1 Tahun 2009 tentang PenerbanganUU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
 
Uu 1 tahun 2009 ind (1)
Uu 1 tahun 2009 ind (1)Uu 1 tahun 2009 ind (1)
Uu 1 tahun 2009 ind (1)
 
Uu no.1 tahun 2009 penerbangan
Uu no.1 tahun 2009 penerbanganUu no.1 tahun 2009 penerbangan
Uu no.1 tahun 2009 penerbangan
 
Uu 1 tahun 2009 tentang penerbangan
Uu 1 tahun 2009 tentang penerbanganUu 1 tahun 2009 tentang penerbangan
Uu 1 tahun 2009 tentang penerbangan
 
2007 1-00353-sp-bab 2
2007 1-00353-sp-bab 22007 1-00353-sp-bab 2
2007 1-00353-sp-bab 2
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

MAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION

  • 1. MAKALAH STUDI KASUS ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION Tugas Mata Kuliah Emarketing Dosen Pengampu : Barnabas, ST, MM. Oleh : Herlina Herman (43116320063) Selfiya Andrayani (43116320026) Husam Abdul Qoddus (43113110374) UNIVERSITAS MERCUBUANA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS PROGRAM STUDY MANAJEMEN 2017 / 2018 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Analisis kasus Southwest Airlines Corporation. Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah 1
  • 2. E-Marketing. Dalam penulisan Makalah ini penulis tidak lepas dari hambatan dan kesulitan, namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik. Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis menyadari banyak terdapat kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Baik aspek kualitas maupun aspek kuantitas dari materi makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak guna memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik kedepannya. Selanjutnya penulis dengan tulus mengucapkan terimakasih kepada : 1. Barnabas ST, MM. Selaku dosen pengampu mata kuliah E-Marketing. 2. Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan serta berbagai pengalaman pada proses penyusunan makalah ini. Terakhir semoga segala bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak dijadikan sebagai amal soleh. Sehingga pada akhirnya makalah ini dapat bermanfaat untuk semua orang pada umumnya, dan khususnya untuk penulis. Bekasi, 28 Juni 2018 Penyusun PENDAHULUAN A. Latar Belakang
  • 3. Beberapa industri penerbangan telah mengalami kekacauan yang dihadapi oleh penggelut bisnis penerbangan domestik Amerika Serikat selama dua dekade terakhir. Ini ditandai dengan upah kerja yang tinggi, harga yang mahal, menyebabkan indutri berubah dengan cepat semenjak deregulasi diberlakukan pada tahun 1978. Beberapa maskapai penerbangan besar perlahan mulai mengalami kebangkrutan atau merger. Faktor lainnya adalah mogok kerja karyawan dan upaya perusahan untuk mengurangi biaya. Hasilnya new comer pada bisnis penerbangan ini banyak yang mengalami kegagalan. Pada tahun yang sama sebuah perusahan penerbangan sedang mengalami profitabilitas yang cukup tinggi, yaitu southwest airlines. Meskipun sukses di masa lalu, soutwest airline kini mengahdapi tantang baru yang meningkatkan kemampuannya untuk tumbuh terus seiring berubahnya zaman. B. Kajian Teori 1. Maskapai Penerbangan a) Pengertian Maskapai Penerbangan Maskapai Penerbangan atau Airlines adalah sebuah organisasi atau perusahaan yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang. Mereka menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa tersebut dan dapat membentuk kerja sama atau aliansi dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama.
  • 4. 2. Bandar Udara a) Pengertian Bandar Udara Bandar Udara adalah Sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar Udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara- bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya. b) Definisi Bandar Udara Menurut Anex 14 dari ICAO ( International Civil Aviation Organization ).H. K. Martono, Op.cit, Hlm 51. Bandar Udara adalah Area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat. Menurut PT Angkasa Pura II (Persero). Bandar Udara adalah Lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 tahun 2001 tentang Kebandarudaraan. Bandar Udara adalah Lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, dan naik turunnya penumpang atau bongkar muatan
  • 5. kargo atau pos, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan. Menurut Pasal 1 angka 33 UURI No. 1 Tahun 1999 tentang Penerbangan. Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. c) Fungsi Bandar udara Pengaturan Bandar Udara meliputi memberi pelayanan kepada pengguna jasa, merawat fasilitas yang ada, sehingga tetap terjaga, pengembangan Bandar Udara sangat diperlukan dalam menigkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa Bandar Udara. Jika pengembangan tidak segera dilakukan akan berpotensi: 1. Menyulitkan pengaturan operasional penerbangan baik darat maupun di udara; 2. Akan terjadinya penambahan biaya operasional bagi airlines; 3. Mengakibatkan berkurangnya tingkat pelayanan jasa pengguna jasa Bandar Udara.
  • 6. d) Penetapan Lokasi Bandar Udara Penetapan lokasi Bandar Udara dalam UURI No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, ditetapkan oleh Menteri. Penetapan lokasi Bandar Udara ini memuat titik koordinat Bandar Udara dan rencana induk Bandar Udara. Penetapan lokasi Bandar Udara dilakukan dengan memperhatikan: 1. Rencana induk nasional Bandar Udara; 2. Keselamatan dan keamanan penerbangan; 3. Keserasian dan keseimbangan dengan budaya setempat dan kegiatan lain terkait di lokasi Bandar Udara; 4. Kelayakan ekonomis, finansial, sosial, pengembangan wilayah, teknis pembangunan, dan pengoperasian serta; 5. Kelayakan lingkungan. Pembangunan Bandar Udara sebagai bangunan gedung dengan fungsi khusus, pembangunannya wajib memperhatikan ketentuan keselamatan dan keamanan penerbangan, mutu pelayanan jasa kebandarudaraan, kelestarian lingkungan, serta keterpaduan intermoda dan multimoda. Izin mendirikan bangunan Bandar Udara ditetapkan oleh Pemerintah
  • 7. setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Izin mendirikan bangunan Bandar Udara diterbitkan setelah memenuhi syarat bukti kepemilikan dan/atau penguasaan lahan, rekomendasi yang diberikan oleh instansi terkait terhadap utilitas dan aksesibilitas dalam penyelenggaraan Bandar Udara, bukti penetapan lokasi Bandar Udara, rancangan teknik terinci fasilitas pokok Bandar Udara, dan kelestarian lingkungan. Setiap Bandar Udara yang dioperasikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta ketentuan pelayanan jasa Bandar Udara. Menteri memberikan sertifikat Bandar Udara untuk Bandara yang melayani pesawat udara dengan kapasitas lebih dari 30 (tiga puluh) tempat duduk atau dengan berat maksimum tinggal landas lebih dari 5.700 (lima ribu tujuh ratus) kilogram atau register Bandara untuk Bandar Udara yang melayani pesawat udara dengan kapasitas maksimum 30 (tiga puluh) tempat duduk atau dengan berat maksimum tinggal landas lebih dari 5.700 (lima ribu tujuh ratus) kilogram kepada Bandara yang telah memenuhi ketentuan keselamatan penerbangan. Sertifikat dan register Bandara diberikan setelah Bandara memiliki buku pedoman pengoperasian Bandar Udara (aerodrome manual) yang memenuhi persyaratan teknis tentang personel, fasilitas, prosedur operasi Bandara dan system manajemen keselamatan operasi Bandara.
  • 8. Setiap orang yang mengoperasikan Bandar Udara tidak memenuhi ketentuan pelayanan jasa Bandar Udara maka akan dikenakan sanksi administratif berupa peringatan, penurunan tariff jasa Bandar Udara dan/atau pencabutan sertifikat. 3. Penerbangan dan Kebandarudaraan a) Asas Penerbangan dan Kebandarudaraan Penerbangan dan Kebandarudaraan diselenggarakan berdasarkan beberapa asas sebagai berikut, yaitu: 1. Manfaat; 2. Usaha Bersama dan Kekeluargaan; 3. Adil dan Merata; 4. Keseimbangan, Keserasian, dan Keseimbangan; 5. Kepentingan Umum; 6. Keterpaduan; 7. Tegaknya Hukum; 8. Kemandirian; 9. Keterbukaan dan Anti Monopoli; 10. Berwawasan Lingkungan Hidup; 11. Kedaulatan Negara; 12. Kebangsaan;
  • 9. 13. Kenusantaraan. b) Tujuan Penerbangan dan Kebandarudaraan Penerbangan dan Kebandarudaraan juga diselenggarakan dengan tujuan: 1. Mewujudkan penyelenggaraan yang tertib, teratur, selamat, aman, nyaman, dengan harga yang wajar dan menghindari praktek persaingan usaha yang tidak sehat; 2. Memperlancar arus perpindahan orang dan/atau barang melalui udara dengan mengutamakan dan melindungi angkutan udara dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomian nasional; 3. Membina jiwa kedirgantaraan; 4. Menjunjung kedaulatan Negara; 5. Menciptakan daya saing dengan mengembangkan teknologi dan industri angkutan udara nasional; 6. Menunjang, menggerakkan, dan mendorong pencapaian tujuan pembangunan nasional; 7. Memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka perwujudan Wawasan Nusantara; 8. Meningkatkan ketahanan nasional; 9. Mempererat hubungan antar bangsa.
  • 10. PEMBAHASAN A. Southwest Airlines Corporation Southwest Airlines Co. merupakan sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah Amerika yang berbasis di Dallas, Texas, dengan kota fokus terbesarnya di Bandar Udara Internasional McCarran Las Vegas. Merupakan maskapai terbesar di Amerika Serikat menurut jumlah penumpang yang diangkut secara domestik per tahun dan (31 Desember 2007) juga maskapai penerbangan terbesar di dunia menurut jumlah penumpang yang diangkut. Terbesar ke-6 di AS menurut penghasilan. Juga armada pesawat terbanyak keempat dari semua maskapai komersial dunia lainnya. Menurut Biro Statistik Transportasi Departemen Transportasi AS. Southwest Airlines merupakan salah satu maskapai paling menguntungkan di dunia dan pada Januari 2008, mengumumkan keuntungan untuk tahun ke-35nya. Southwest yang bergerak di jasa penerbangan berbiaya rendah, telah menjadi
  • 11. inspirasi bagi banyak maskapai di seluruh dunia, model bisnisnya pun banyak ditiru oleh maskapai berbiaya rendah yang lain. Southwest menerapkan strategi yang menggabungkan kemampuan pegawai dan kesiapan pesawat dengan cara mengurangi waktu singgah pesawat di daratan (pesawat diusahakan terbang selama mungkin dalam sehari, dan berhenti di bandara tidak terlalu lama). Maskapai Eropa seperti EasyJet dan Ryanair adalah contoh maskapai yang terang-terangan mengikuti model bisnis Southwest. Contoh lainnya adalah WestJet§, AirAsia§ (Maskapai LCC pertama dan terbesar di Asia), IndiGo§, Lion Air§ (maskapai LCC terbesar di Indonesia), Jetstar§, Cebu Pacific§, flydubai§, Nok Air§, Volaris§, dan Pegasus Airlines§. Dapat dikatakan Southwest ini merupakan perusahaan penerbangan yang tersukses di Amerika Serikat. Southwest juga memiliki salah satu dari rekor pelayanan pelanggan terbaik. Southwest memiliki penerapan strategi yang berbeda dengan perusahaan penerbangan yang lain. Penerapan strategi yang berbeda tersebut diantaranya: pendekatan yang digunakan ialah short-haul atau trayek pendek dan pendekatan point-to-point atau titik ke titik, tidak memiliki tempat duduk yang telah dijatahkan, membayar awaknya menurut trayek, menggunakan bandara yang kurang padat, reservasi online melalui southwest.com, pilot yang direkrut tidak menjadi serikat nasional, petugas landasan yang lebih sedikit, waktu penyelesaian lebih pendek, tingkat pergantian karyawan lebih rendah, proses penyaringan karyawan baru dilakukan oleh masing-masing karyawan di setiap posisi. Dengan penerapan strategi ini Southwest dapat menjadi perusahaan penerbangan tersukses. Fokus dalam kasus ini adalah penerapan strategi yang dilakukan oleh
  • 12. Southwest yang berbeda dengan perusahaan penerbangan yang lainnya, dimana dalam kasus ini dijelaskan perbedaan strategi yang dilakukan oleh Southwest dalam menjalankan usahanya dengan perusahaan penerbangan yang lainnya. Strategi tersebut yakni : 1. Strategi yang dilakukan ialah strategi unit bisnis dimana Southwest menekankan pada bagaimana perusahaan akan tetap dapat bersaing dalam pasar dengan perusahaan-perusahaan penerbangan lainnya.Basis yang digunakan ialah diferensiasi dimana perusahaan melakukan diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan oleh unit bisnis sehingga menciptakan sesuatu yang dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu yang unik dan basis biaya rendah ialah penekanan atau peminimalisasian biaya. 2. Sistem pengendalian Southwest dapat dikatakan membantu melaksanakan strategi perusahaan, hal ini dapat dijelasakan dari penerapan sistem pengendalian yang menghantarkan Southwest menjadi perusahaan penerbangan tersukses di Amerika Serikat sebagai contoh sistem perekrutan karyawan yang benar-benar paham tentang posisinya, yang akan meningkatkan mutu dari karyawan,dan menjaga kenyamanan pelanggan Southwest.
  • 13. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Soutwest airline corporation merupakan perusahan penerbangan yang didirikan di Texas pada 18 juni 1971. Dapat dikatakan soutwest ini merupakan perusahaan penerbangan tersukses di Amerika Serikat. Southwest memiliki penerapan strategi yang berbeda dari perusahan penerbangan lain. Penerapan strategi yang berbeda tersebut diantaranya pendekatan yang digunakan ialah short-haul atau trayek pendek dan pendekatan point to point, tidak memilki tempat duduk yang telah dijatahkan, membayar awaknya menurut trayek, menggunakan bandara yang kurang padat, reservasi online melalui soutwest.com, piolot ayng direkrut tidak menjadi serikat nasional, petugas landasan yang lebih sedikit, waktu penyelesaian yang lebih pendek, tingkat penggantian karyawan yang lebih rendah, fase penyaringan karyawan baru dilakukan oleh masing-masing karyawan doi setiap posisi. Dengan penerapan strategi ini, southwest dapat
  • 14. menjadi perusahaan penerbangan tersukses. 2. Pembentukan budaya spiritual di soutwest airlines telah membuat perusahaan ini menjadi penerbangan dengan turnover terendah dan secara konsisten memilki biaya tenaga kerja terendah perjarak penerbangan, secara tetap mencatat waktu tiba yang lebih cepat dan tingkat komplain yang lebih rendah dibandingkan pesaingnya, dan terbukti merupakan perusahaan penerbangan yang paling konsisten dalam hal keuntungan di industri penerbangan Amerika Serikat. Dengan terbentuknya budaya spiritualitas di tempat kerja, diharapkan akan terbentuk karyawan yang bahagia, tahu, dan mampu memenuhi tujuan hidup. Karyawan yang demikian umumnya memiliki hidup yang seimbang antara tugas dan pelayanan. B. Saran Perusahaan harus menerapkan strategi tambahan atau tindakan untuk memberikan kontribusi terhadap pembangun . dengan cara ini, perusahaan dapat berinovasi dan mengembangkan untuk memberikan pelayanan kepada konsumen dan mempertahankan loyalitas dan patronase dari konsumen yang sudah ada. 1. Perusahan harus meningkatkan tujuan destinasi penerbangan yang lebih banyak, meningkatkan pelayanan kepada tujuan destinasi penerbangan yang sudah ada dan meningkatkan jumlah pesawat yang ada. Dengan ini semua perusahaan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan fasilitas maskapai.
  • 15. 2. Southwest harus memodifikasi dan mengupgrade sebagian besar software internal untuk menjamin sistem komputer berfungsi dengan baik. Inovasi perusahaan seperti instalasi dan penggunaan sistem informasi baru dan program software akan memungkinkan perusahaan untuk mendorong komunikasi internal dan eksternal yang lebih efektif. Hal ini juga akan membantu perusahaan mempromosikan layanan dan produk kepada konsumen melalui website dan iklan lainnya dan promosi berarti.