Disusun oleh Kelompok 3 :
1. Herlina Herman
2. Selfiya Andriyani
3. Husam Abdul Qoddus
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Jurusan Manajemen
Kampus D Universitas Mercu Buana, Kranggan.
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
MAKALAH ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION
1. MAKALAH STUDI KASUS
ANALISIS KASUS SOUTHWEST AIRLINE CORPORATION
Tugas Mata Kuliah Emarketing
Dosen Pengampu : Barnabas, ST, MM.
Oleh :
Herlina Herman
(43116320063)
Selfiya Andrayani
(43116320026)
Husam Abdul
Qoddus (43113110374)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
PROGRAM STUDY MANAJEMEN
2017 / 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Analisis
kasus Southwest Airlines Corporation.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
1
2. E-Marketing. Dalam penulisan Makalah ini penulis tidak lepas dari hambatan dan
kesulitan, namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya
hambatan tersebut dapat diatasi dengan baik.
Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis menyadari banyak terdapat
kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Baik aspek kualitas maupun aspek
kuantitas dari materi makalah ini. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kata sempurna sehingga penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak guna memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih
baik kedepannya.
Selanjutnya penulis dengan tulus mengucapkan terimakasih kepada :
1. Barnabas ST, MM. Selaku dosen pengampu mata kuliah E-Marketing.
2. Berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan serta berbagai
pengalaman pada proses penyusunan makalah ini.
Terakhir semoga segala bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak
dijadikan sebagai amal soleh. Sehingga pada akhirnya makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua orang pada umumnya, dan khususnya untuk penulis.
Bekasi, 28 Juni 2018
Penyusun
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3. Beberapa industri penerbangan telah mengalami kekacauan yang dihadapi
oleh penggelut bisnis penerbangan domestik Amerika Serikat selama dua
dekade terakhir. Ini ditandai dengan upah kerja yang tinggi, harga yang mahal,
menyebabkan indutri berubah dengan cepat semenjak deregulasi diberlakukan
pada tahun 1978. Beberapa maskapai penerbangan besar perlahan mulai
mengalami kebangkrutan atau merger.
Faktor lainnya adalah mogok kerja karyawan dan upaya perusahan untuk
mengurangi biaya. Hasilnya new comer pada bisnis penerbangan ini banyak
yang mengalami kegagalan.
Pada tahun yang sama sebuah perusahan penerbangan sedang mengalami
profitabilitas yang cukup tinggi, yaitu southwest airlines.
Meskipun sukses di masa lalu, soutwest airline kini mengahdapi tantang baru
yang meningkatkan kemampuannya untuk tumbuh terus seiring berubahnya
zaman.
B. Kajian Teori
1. Maskapai Penerbangan
a) Pengertian Maskapai Penerbangan
Maskapai Penerbangan atau Airlines adalah sebuah organisasi atau
perusahaan yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang
atau barang. Mereka menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk
menyediakan jasa tersebut dan dapat membentuk kerja sama atau
aliansi dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama.
4. 2. Bandar Udara
a) Pengertian Bandar Udara
Bandar Udara adalah Sebuah fasilitas tempat pesawat terbang
dapat lepas landas dan mendarat. Bandar Udara yang paling
sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun bandara-
bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk
operator pelayanan penerbangan maupun bagi penggunanya.
b) Definisi Bandar Udara
Menurut Anex 14 dari ICAO ( International Civil Aviation
Organization ).H. K. Martono, Op.cit, Hlm 51. Bandar Udara adalah
Area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi
dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau
sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan
pesawat.
Menurut PT Angkasa Pura II (Persero). Bandar Udara adalah
Lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang
merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya
fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 tahun
2001 tentang Kebandarudaraan. Bandar Udara adalah Lapangan
terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas
pesawat udara, dan naik turunnya penumpang atau bongkar muatan
5. kargo atau pos, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan
penerbangan.
Menurut Pasal 1 angka 33 UURI No. 1 Tahun 1999 tentang
Penerbangan. Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau
perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai
tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun
penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra
dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas
keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan
fasilitas penunjang lainnya.
c) Fungsi Bandar udara
Pengaturan Bandar Udara meliputi memberi pelayanan kepada
pengguna jasa, merawat fasilitas yang ada, sehingga tetap terjaga,
pengembangan Bandar Udara sangat diperlukan dalam
menigkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa Bandar
Udara. Jika pengembangan tidak segera dilakukan akan berpotensi:
1. Menyulitkan pengaturan operasional penerbangan baik darat
maupun di udara;
2. Akan terjadinya penambahan biaya operasional bagi airlines;
3. Mengakibatkan berkurangnya tingkat pelayanan jasa pengguna
jasa Bandar Udara.
6. d) Penetapan Lokasi Bandar Udara
Penetapan lokasi Bandar Udara dalam UURI No. 1 Tahun 2009
tentang Penerbangan, ditetapkan oleh Menteri. Penetapan lokasi
Bandar Udara ini memuat titik koordinat Bandar Udara dan rencana
induk Bandar Udara. Penetapan lokasi Bandar Udara dilakukan
dengan memperhatikan:
1. Rencana induk nasional Bandar Udara;
2. Keselamatan dan keamanan penerbangan;
3. Keserasian dan keseimbangan dengan budaya setempat dan
kegiatan lain terkait di lokasi Bandar Udara;
4. Kelayakan ekonomis, finansial, sosial, pengembangan wilayah,
teknis pembangunan, dan pengoperasian serta;
5. Kelayakan lingkungan.
Pembangunan Bandar Udara sebagai bangunan gedung dengan
fungsi khusus, pembangunannya wajib memperhatikan ketentuan
keselamatan dan keamanan penerbangan, mutu pelayanan jasa
kebandarudaraan, kelestarian lingkungan, serta keterpaduan
intermoda dan multimoda.
Izin mendirikan bangunan Bandar Udara ditetapkan oleh Pemerintah
7. setelah berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Izin mendirikan
bangunan Bandar Udara diterbitkan setelah memenuhi syarat bukti
kepemilikan dan/atau penguasaan lahan, rekomendasi yang
diberikan oleh instansi terkait terhadap utilitas dan aksesibilitas
dalam penyelenggaraan Bandar Udara, bukti penetapan lokasi
Bandar Udara, rancangan teknik terinci fasilitas pokok Bandar
Udara, dan kelestarian lingkungan.
Setiap Bandar Udara yang dioperasikan wajib memenuhi ketentuan
keselamatan dan keamanan penerbangan, serta ketentuan
pelayanan jasa Bandar Udara. Menteri memberikan sertifikat Bandar
Udara untuk Bandara yang melayani pesawat udara dengan
kapasitas lebih dari 30 (tiga puluh) tempat duduk atau dengan berat
maksimum tinggal landas lebih dari 5.700 (lima ribu tujuh ratus)
kilogram atau register Bandara untuk Bandar Udara yang melayani
pesawat udara dengan kapasitas maksimum 30 (tiga puluh) tempat
duduk atau dengan berat maksimum tinggal landas lebih dari 5.700
(lima ribu tujuh ratus) kilogram kepada Bandara yang telah
memenuhi ketentuan keselamatan penerbangan.
Sertifikat dan register Bandara diberikan setelah Bandara memiliki
buku pedoman pengoperasian Bandar Udara (aerodrome manual)
yang memenuhi persyaratan teknis tentang personel, fasilitas,
prosedur operasi Bandara dan system manajemen keselamatan
operasi Bandara.
8. Setiap orang yang mengoperasikan Bandar Udara tidak memenuhi
ketentuan pelayanan jasa Bandar Udara maka akan dikenakan
sanksi administratif berupa peringatan, penurunan tariff jasa Bandar
Udara dan/atau pencabutan sertifikat.
3. Penerbangan dan Kebandarudaraan
a) Asas Penerbangan dan Kebandarudaraan
Penerbangan dan Kebandarudaraan diselenggarakan berdasarkan
beberapa asas sebagai berikut, yaitu:
1. Manfaat;
2. Usaha Bersama dan Kekeluargaan;
3. Adil dan Merata;
4. Keseimbangan, Keserasian, dan Keseimbangan;
5. Kepentingan Umum;
6. Keterpaduan;
7. Tegaknya Hukum;
8. Kemandirian;
9. Keterbukaan dan Anti Monopoli;
10. Berwawasan Lingkungan Hidup;
11. Kedaulatan Negara;
12. Kebangsaan;
9. 13. Kenusantaraan.
b) Tujuan Penerbangan dan Kebandarudaraan
Penerbangan dan Kebandarudaraan juga diselenggarakan
dengan tujuan:
1. Mewujudkan penyelenggaraan yang tertib, teratur, selamat,
aman, nyaman, dengan harga yang wajar dan menghindari
praktek persaingan usaha yang tidak sehat;
2. Memperlancar arus perpindahan orang dan/atau barang melalui
udara dengan mengutamakan dan melindungi angkutan udara
dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomian nasional;
3. Membina jiwa kedirgantaraan;
4. Menjunjung kedaulatan Negara;
5. Menciptakan daya saing dengan mengembangkan teknologi dan
industri angkutan udara nasional;
6. Menunjang, menggerakkan, dan mendorong pencapaian tujuan
pembangunan nasional;
7. Memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka
perwujudan Wawasan Nusantara;
8. Meningkatkan ketahanan nasional;
9. Mempererat hubungan antar bangsa.
10. PEMBAHASAN
A. Southwest Airlines Corporation
Southwest Airlines Co. merupakan sebuah maskapai penerbangan bertarif rendah
Amerika yang berbasis di Dallas, Texas, dengan kota fokus terbesarnya di
Bandar Udara Internasional McCarran Las Vegas. Merupakan maskapai terbesar di
Amerika Serikat menurut jumlah penumpang yang diangkut secara domestik per
tahun dan (31 Desember 2007) juga maskapai penerbangan terbesar di dunia
menurut jumlah penumpang yang diangkut. Terbesar ke-6 di AS menurut
penghasilan. Juga armada pesawat terbanyak keempat dari semua maskapai
komersial dunia lainnya. Menurut Biro Statistik Transportasi Departemen
Transportasi AS. Southwest Airlines merupakan salah satu maskapai paling
menguntungkan di dunia dan pada Januari 2008, mengumumkan keuntungan
untuk tahun ke-35nya.
Southwest yang bergerak di jasa penerbangan berbiaya rendah, telah menjadi
11. inspirasi bagi banyak maskapai di seluruh dunia, model bisnisnya pun banyak
ditiru oleh maskapai berbiaya rendah yang lain. Southwest menerapkan
strategi yang menggabungkan kemampuan pegawai dan kesiapan pesawat
dengan cara mengurangi waktu singgah pesawat di daratan (pesawat
diusahakan terbang selama mungkin dalam sehari, dan berhenti di bandara
tidak terlalu lama). Maskapai Eropa seperti EasyJet dan Ryanair adalah contoh
maskapai yang terang-terangan mengikuti model bisnis Southwest. Contoh
lainnya adalah WestJet§, AirAsia§ (Maskapai LCC pertama dan terbesar di
Asia), IndiGo§, Lion Air§ (maskapai LCC terbesar di Indonesia), Jetstar§, Cebu
Pacific§, flydubai§, Nok Air§, Volaris§, dan Pegasus Airlines§.
Dapat dikatakan Southwest ini merupakan perusahaan penerbangan yang
tersukses di Amerika Serikat. Southwest juga memiliki salah satu dari rekor
pelayanan pelanggan terbaik. Southwest memiliki penerapan strategi yang
berbeda dengan perusahaan penerbangan yang lain. Penerapan strategi yang
berbeda tersebut diantaranya: pendekatan yang digunakan ialah short-haul
atau trayek pendek dan pendekatan point-to-point atau titik ke titik, tidak
memiliki tempat duduk yang telah dijatahkan, membayar awaknya menurut
trayek, menggunakan bandara yang kurang padat, reservasi online melalui
southwest.com, pilot yang direkrut tidak menjadi serikat nasional, petugas
landasan yang lebih sedikit, waktu penyelesaian lebih pendek, tingkat
pergantian karyawan lebih rendah, proses penyaringan karyawan baru
dilakukan oleh masing-masing karyawan di setiap posisi. Dengan penerapan
strategi ini Southwest dapat menjadi perusahaan penerbangan tersukses.
Fokus dalam kasus ini adalah penerapan strategi yang dilakukan oleh
12. Southwest yang berbeda dengan perusahaan penerbangan yang lainnya,
dimana dalam kasus ini dijelaskan perbedaan strategi yang dilakukan oleh
Southwest dalam menjalankan usahanya dengan perusahaan penerbangan
yang lainnya. Strategi tersebut yakni :
1. Strategi yang dilakukan ialah strategi unit bisnis dimana Southwest
menekankan pada bagaimana perusahaan akan tetap dapat bersaing
dalam pasar dengan perusahaan-perusahaan penerbangan lainnya.Basis
yang digunakan ialah diferensiasi dimana perusahaan melakukan
diferensiasi penawaran produk yang dihasilkan oleh unit bisnis sehingga
menciptakan sesuatu yang dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu
yang unik dan basis biaya rendah ialah penekanan atau
peminimalisasian biaya.
2. Sistem pengendalian Southwest dapat dikatakan membantu
melaksanakan strategi perusahaan, hal ini dapat dijelasakan dari
penerapan sistem pengendalian yang menghantarkan Southwest menjadi
perusahaan penerbangan tersukses di Amerika Serikat sebagai contoh
sistem perekrutan karyawan yang benar-benar paham tentang posisinya,
yang akan meningkatkan mutu dari karyawan,dan menjaga kenyamanan
pelanggan Southwest.
13. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Soutwest airline corporation merupakan perusahan penerbangan yang
didirikan di Texas pada 18 juni 1971. Dapat dikatakan soutwest ini
merupakan perusahaan penerbangan tersukses di Amerika Serikat.
Southwest memiliki penerapan strategi yang berbeda dari perusahan
penerbangan lain. Penerapan strategi yang berbeda tersebut
diantaranya pendekatan yang digunakan ialah short-haul atau trayek
pendek dan pendekatan point to point, tidak memilki tempat duduk
yang telah dijatahkan, membayar awaknya menurut trayek,
menggunakan bandara yang kurang padat, reservasi online melalui
soutwest.com, piolot ayng direkrut tidak menjadi serikat nasional,
petugas landasan yang lebih sedikit, waktu penyelesaian yang lebih
pendek, tingkat penggantian karyawan yang lebih rendah, fase
penyaringan karyawan baru dilakukan oleh masing-masing karyawan
doi setiap posisi. Dengan penerapan strategi ini, southwest dapat
14. menjadi perusahaan penerbangan tersukses.
2. Pembentukan budaya spiritual di soutwest airlines telah membuat
perusahaan ini menjadi penerbangan dengan turnover terendah dan
secara konsisten memilki biaya tenaga kerja terendah perjarak
penerbangan, secara tetap mencatat waktu tiba yang lebih cepat dan
tingkat komplain yang lebih rendah dibandingkan pesaingnya, dan
terbukti merupakan perusahaan penerbangan yang paling konsisten
dalam hal keuntungan di industri penerbangan Amerika Serikat.
Dengan terbentuknya budaya spiritualitas di tempat kerja, diharapkan
akan terbentuk karyawan yang bahagia, tahu, dan mampu memenuhi
tujuan hidup. Karyawan yang demikian umumnya memiliki hidup yang
seimbang antara tugas dan pelayanan.
B. Saran
Perusahaan harus menerapkan strategi tambahan atau tindakan untuk
memberikan kontribusi terhadap pembangun . dengan cara ini, perusahaan
dapat berinovasi dan mengembangkan untuk memberikan pelayanan kepada
konsumen dan mempertahankan loyalitas dan patronase dari konsumen yang
sudah ada.
1. Perusahan harus meningkatkan tujuan destinasi penerbangan
yang lebih banyak, meningkatkan pelayanan kepada tujuan
destinasi penerbangan yang sudah ada dan meningkatkan
jumlah pesawat yang ada. Dengan ini semua perusahaan
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan fasilitas
maskapai.
15. 2. Southwest harus memodifikasi dan mengupgrade sebagian
besar software internal untuk menjamin sistem komputer
berfungsi dengan baik. Inovasi perusahaan seperti instalasi dan
penggunaan sistem informasi baru dan program software akan
memungkinkan perusahaan untuk mendorong komunikasi
internal dan eksternal yang lebih efektif. Hal ini juga akan
membantu perusahaan mempromosikan layanan dan produk
kepada konsumen melalui website dan iklan lainnya dan
promosi berarti.