MODEL KOMUNIKASI TIMBAL BALIK: TATA HUBUNGAN KOMUNIKASI PEMERINTAH DAN KERJA SAMA INTTERNASIONAL
1. KELOMPOK 7
1. NURWITA 17102038
2. SANDI EJA PUTRA 17102048
3. SINTIA DWI PRAHAYU 17102050
4. WAHYU ILAHI ?
2.
3. A. KONSEP DASAR MODEL KOMUNIKASI
B. MODEL, BENTUK, DAN KLASIFIKASI KOMUNIKASI
INSTANSI PEMERIINTAHAN
C. TATA HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI
PEMERINTAHAN
D. HUBUNGAN DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL
4. A. KONSEP DASAR MODEL KOMUNIKASI
1. Batasan Model Komunikasi
Menurut arni (1992) model
komunikasi merupakan gambaran
sederhana dari proses komunikasi
yang memperlhatkan kaitan antara
satu komponen komunikasi dan
komponen lainnya
Menurut sereno dan mortensen
(Liliweri,2011), model komunikasi
merupakan deskripsi ideal mengenai
segala sesuatu yang dibutuhkan
untuk terjadinya komuniikasi..
5. 2. Esensi Model Komunikasi Timbal Balik
Secara substansi , proses pemerintahan mengatur
hubungan antara diperintah dan dan yang
memerintah. Pihak yang memerintah adalah pihak
pemerintah, yang diperintah adalah rakyat.
Taliziduhu Ndraha dalam kybernologi (2003),
mendefinisikan komunikasi pemerintahan sebagai
proses timbal balik penyampaian informasi dan
pesan antara pemerintah dan yang diperintah.
Proses Komunikasi Pemerintahan
akan tersendat jika komunikasi
kepada rakyat bermasalah.
6. Taliziduhu Ndraha (2003)
berependapat, Hal yang
harus diprhatikan kuatnya
komunikasi pemerintahan
1. Pihak elite harus turun
kebawah dengan
menggunakan pendekatan
kualitaattif
2. Rakyat dapat
berkomunukais keatas
melalui wakil-wakilny yang
memiliki kemampuan tawar
menawar
3. Komitmen dari para wakil rakyat
yang seharsunya menjadi
pennyambung aspirasi rakyat tidak
berakar atau konsisten berakar pada
konstituennya
4. Adanya wakil rakyat
yang turun kebawah
menanyakan kebutuhan
mereka.
7. 1. Fungsi Model Komunikasi
Gorden wiseman dan larry
Barker (Ardainto). Ada tiga
fungssi model komunikasi.
Melukiskan proses
komunikasi
Menunjukkan hubungan
visual
Membantu menemukan
dan memperbaiki
kemacetan komunikasi
Duetsch (Mulyana, 2008)
menyebutkan ada 4 fungsi model
komunikasi.
Mengorganisasikan yang tadinya
tidak teramati
Heuristik yang menunujukkan
fakta-fakta metode baru yang tidak
diketahui
Prediktif memungkinkan
peramalan dari sekedar tipe ya
atau tidak hingga yang kuantitatif
yang berkenaan dengan kapan dan
berapa banyak.
Mengukur fenomena yang
diprediksi
8. 2. Model-model Komunikasi
1. Model S-R
5. Model Gerbner
2. Model Aristoteles
6. Model Newcomb
4. Model Shannon
dan Weaver
7. Model Berlo
3. Model Lasswell
9. a. Model S-R
Model stimulus Respon adalah model komunikasi
dipengaruhin oleh disiplin psikologi, khususnya yang
beraliran behavioristik.
Sumber : Deddy Mulyana (2005 :134)
Stimulus Respon
b. Model Aristoteles
Model ini merupakan model komunikasi paling klasik, yang
sering disebut model retoris. Komunikasi terjadi ketika
pemebicara menyampaikna pembicaaraannya kepada khalayak.
Sumber : Deddy Mulyana (2005 :134)
Pembicara Pesan Pendengar
10. c. Model Lasswell
Model komunikasi ini merupakan ungkapan verbal, yaitu who, to
whom, and with whhat effect.
Sumber : Deddy Mulyana (2005 :134)
Siapa
pembiacara
Efek
Ada
pesan
Saluran
medium
Siapa
audiaensi
d. Model Shannon dan Weaver
Model ini merupakan informasi sebagai pesan yang di transmisikan
dalam bentuk pesan kepada penerima.
Sumber : Deddy Mulyana (2005 :134)
Information
source
Noise
source
destinationtransmitter signal Receiver
11. e. Model Gerbner
Model ini lebih kompleks daripada model sahnnon dan weaver
tetapi masih mennggunakan kerangka model proses linier.
f. Model Newcomb
Model ini memandang komunikasi dari persepektif psikologi
sosial. Komunikasi ini adalah cara lazim dan aktif yang
memungkinkan orang-orang mengorientasikan diri terhadap
lingkungan mereka.
g. Model Berlo
Model ini dekenla dengan model SMCR, yaitu source (sumber),
massage (pesan), channel (saluran), dan Reciever (penerima)
12. 3. Bentuk/Klasifikasi Komunikasi
Instansi Pemerintahan
Komunikasi yang berlangsung
dalam intansi pemerintah,
menuurut soesanto (2001),
berupa komunikasi internal
dn komunikasi eksternal.
1. Komunikasi internal
Menurut L.G Wursanto (1987), komunikasi internal
adalah komunikasi yang berlangsung di dalam
lingkungan itu sendiri. Pada komunikasi internal
sendir terbagi atas 3 dimensi yaitu :
a. Komunikasi vertikal.
Menurut Effendy (2001), yaitu
komunikasi dari atas ke bawah,
dan dari bawah keatas.
b. Komunikasi horizontal.
Onong Uchjana Effendy (2001)
mengemukakan komunikasi
horizontal adalah komunikasi
secara mendatar, sesama
karyawan, antar anggota staf.
c. Komunkasi Diagonal.
I.G Wursanto (1987) menyatakan
bahwa komunikasi diagonal
adalah komunikas yang
beralngsung pada karyawan
yang berbeda kedudukan
13. 2. Komunikasi Eksternal
Komunkikasi eksternal menurut Effendy (2001). Yaitu komunikasi
antara pimpinan organisasi dan khalayak di kuar organisasi.
Komunikasi dari organisasi kepada
khalayak. Komunikasi ini pada
umumnya bersifat informatif.
Menurut effendy (2001) komunikasi
ini dapat melalui media, seperti
poster,brosur, konferensi, leaflet,
film dokumenter, pidato radio,
majalah organisasi, artikel surat
kabar dan majalah.
Komunikasi dari khalayak kepada
organisasi. Komunikasi ini
merupakan umpan balik sebagai
efek darii kegiatan komunikasi
yang dilakukan oleh organisasi.
Contoh dari komunkasi ini
adalah opini publik
15. 1. Klasifikasi media komunikasi
A. Media komunikasi eksternal
Media komunikasi ini menurut
sifatnya sebagai berikut,
Media cetak, media visual, media
auditif, media audio-visual.
Yang sering digunakan atau
umum adalah
1. pers.
2. Radio
3. Televisi
4. pameran
B. Media komunikasi internal
Media komunikasi ini digunakan
dalam komunkiasi internal.
Komunikasi internal dinamakan
komunikasi kantor yang
berlangsug di dalaam kantor
Baik tulisan maupun lisan
16. 2. Model efektivitas komunikasi
Allen H. Center (I.G. Wursanto, 1987)
mengemukakan bahwa faktor-faktor
yang menyebabkan komunikasi efektif,
yaitu.
1. Credibility (kepercayaan)
2. Context (perhubungan
pertalian)
3. Content (Kepuasan)
4. Clarity (kejelasan)
5. Kesinambungan dan
konsistensi
6. Kemampuan pihak penerim
berita
7. Saluran pengiriman berita
17. C. Tata hubungan komunikasi organisasi
pemerintahan
1. Esensi tata hubungan komunikasi
Menurut william G.scott (1971), dalam
bukunya Human Relations in management,
tata hubungan adalah suatu proses yang
mencakup penyampaian dan penyalinan yang
cermat dari ide-ide dengan maksud untuk
menimbulkan tindakan-tindakan yang aka
mencapai tujuan organisasi..
2. Tujuan tata hubungan komunukasi
a. Menyediakan keterangan dan pengertian
yang diperlukan bagi usaha bersama dari
kelompok itu.
b. Mengusahakan sikap-sikap yang
diperlukan bagi tercapainya dorongan
kerja, kerja sama, dan kepuasan dalam
pekerjaan.
18. 3. Model Tata Hubungan Komunikasi
Pemerintahan Dalam Konteks Kantor
a. Tata hubungan di dalam.
Tata hubungan kantor kedalam dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
sebagai berikut:
1. Hubungan tegak (vertikal), yaitu proses
menyampaikan suatu warta dari pihak
pimpina pegawai atau dari pihak bawahan
kepada pimpinan
2. Hubungan datar (horizontal), yaitu
hubungan antar para pejabat atau satuan
pada tingkat jenjang organisasi yang
kurang lebih sederjat.
19. b. Hubungan keluar dengan masyarakat
Setiap instansi pemerintah, perusahaan swasta,
atau lembaga sosial tentu mengadakan hubungan
dengan pihak lain. Bagi instansi pemerintah atau
lembaga sosial, hubungan dilakukan dengan para
pemakai jasanya dan rakyat pada umumnya. Cara
dan kegiatan yang bersangkutan dengan usaha
untuk memelihara hubungan sebaik-baiknya
dengan pihak luar disebut sebagai hubungan
masyarakat (public realtion)
20. D. Hubungan Dan Kerja Sama Internasional
1. Hubungan internasional
2. Kerja sama internasional
3. Kerja sama bilateral dan
multilateral indonesia
21. Istilah hubungan internasional , menurut Goldstein
(1999), secara umum dapat di defenisikan sebagai
hubungan yang terjadi antara pemerintahan di dunia.
Hubungan internasional dilakukan oleh aktor-aktor
internasional seperti individu, nation-state, ataupun
orgnisasi internasional yang sifatnya lintas batas
22. Ada 4 bentuk kerja sama internasional
A. Kerja Sama
Universal (Global)
B. Kerja Sama
Regional
D. Kerja Sama
Iedologis
C. Kerja Sama
Fungsional
23. A. Kerja sama bilateral merupakan
bentuk hubungan dua negara saling
mempengaruhi atau terjadinya
hubungan timbal balik yang
memanisfestasikan dalam bentuk
kerja sama. B. Kerja sama multilateral, dalam
peraturan presdien No. 7 Tahun
2005 dijelaskan bahwa multilateral
asalah hubungan yang dilakukan
oelh lebih dari dua negara yang
bersangkutan untuk mencapai
suatu mufakat