SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
CHAPTER 5
TeoriPembelajaran
Perilaku
Sri Suyatmi Paliasi - G2J122004
Bandura
Modeling and Observational
Learning
(Pemodelan dan Pembelajaran
Pengamatan)
Meichenbaum’s
Model of Self-Regulated
Learning
(Model Pembelajaran
Mandiri)
TeoriBelajar
Sosial
Teori pembelajaran sosial merupakan
perluasan dari teori belajar perilaku
yang tradisional (behavioristik).
Teori pembelajaran sosial ini
dikembangkan oleh Albert Bandura
(1986). Teori ini menerima sebagian
besar dari prinsip-prinsip teori-teori
belajar perilaku, tetapi memberi lebih
banyak penekanan pada kesan dari
isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada
proses-proses mental internal.
Fenomena pemodelan yaitu meniru perilaku orang
lain dan pengalaman tidak langsung yaitu belajar dari
keberhasilan dan kegagalan orang lain. Bandura
merasa bahwa sebagian besar belajar yang dialami
manusia tidak dibentuk dari konsekuensi-
konsekuensi melainkan manusia itu belajar dari suatu
model.
Pemodelan (Modeling)
Bandura
Pemodelan dan Pembelajaran Pengamatan
Tahap Perhatian
Tahap Pengingatan
Pada umumnya, siswa memberikan perhatian pada model-model
yang menarik, berhasil, menarik, dan popular. itulah sebabnya
mengapa banyak siswa meniru pakaian, gaya rambut dan kelakuan
bintang budaya popular
Setelah guru mendapatkan perhatian siswa, sekarang saatnya
untuk meniru perilaku yang mereka inginkan ditiru dan kemudian
memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan atau
berlatih. Misalnya, guru dapat memperlihatkan cara menulis huruf A.
siswa akan meniru contoh guru dengan mencoba menuliskan
sendiri Huruf A
PembelajaranPengamatan
(ObservationalLearning)
Tahap Reproduksi
Tahap Motivasi
selama tahap reproduksi, siswa mencoba untuk mencocokkan perilaku
mereka dengan model. di kelas penilaian belajar siswa berlangsung selama
tahap ini. Misalnya, setelah melihat model huruf A dicontohkan dan
dipraktikkannya beberapa kali, apakah siswa dapat memproduksi huruf
tersebut sehingga terlihat seperti contoh guru)
Siswa akan meniru model karena mereka percaya bahwa hal itu akan
meningkatkan peluang mereka sendiri untuk diperkuat. Di dalam kelas, tahap
motivasional dari pembelajaran observasional seringkali memerlukan pujian atau
nilai yang diberikan untuk mencocokkan model guru. Siswa memperhatikan model,
mempraktekkannya, dan mereproduksinya karena mereka telah belajar bahwa
inilah yang disukai guru dan mereka ingin menyenangkan guru. Ketika anak
membuat A yang dapat dikenali, guru berkata, "kerja bagus!"
Lanjutan
PembelajarantidakLangsung
(VicariousLearning)
Meskipun sebagian besar pembelajaran
pengamatan dimotivasi oleh seseuatu yang
meniru dengan benar akan mengarah pada
penguatan, juga penting diperhatikan bahwa
orang belajar dengan melihat orang lain
dikuatkan atau dihukum karena terlibat ke dalam
perilaku tertentu (Bandura, 1986)
Lanjutan
Guru diruang kelas senantiasa menggunakan pembelajaran
tidak langsung (Vicarius learning). saat siswa bermain-main
guru sering memilih orang lain yang bekerja dengan baik
dan menguatkan mereka karena menyelesaikan pekerjaan
dengan baik. Siswa yang berprilaku buruk melihat bahwa
pekerjaan dipaksakan dan (diharapkan) untuk mengerjakan
kembali.
Lanjutan
Dalam studi klasik oleh Broden, Hall, Dunlap dan clasrk
(1970). Dua siswa kelas 2 yang senang menganggu. Edwin
dan Greg duduk berdampingan. Setelah periode garis dasar,
guru mulai memerhatikan dan memuji Edwin setiap kali dia
memberikan perhatian dan menyelesaikan pekerjaan
kelasnya. Perilaku Edwin meningkat secara mencolok dalam
kondisi ini. Namun yang lebih menarik ialah perilaku Greg
juga meningkat, walaupun tidak satu pun penguatan khusus
diarahkan kepada Greg. Rupanya Greg belajar dari
pengalaman Edwin.
Pembelajaran Mandiri
(Self-Regulated Learning )
Bandura (1997) berhipotesis bahwa orang mengamati
perilakunya sendiri, menilainya berdasarkan standarnya
sendiri, dan memperkuat atau menghukum diri sendiri,
Kita semua memiliki pengalaman mengetahui bahwa kita
telah melakukan pekerjaan kita dan secara mental
menepuk punggung kita sendiri, terlepas dari apa yang
orang lain katakan
Siswa dapat diajarkan untuk menggunakan strategi
kemandirian, dan mereka dapat diingatkan untuk
melakukannya dalam berbagai konteks sehingga
kemandirian menjadi kebiasaan.
Lanjutan
Misalnya siswa dapat diminta untuk menetapkan
tujuan untuk jumlah waktu yang mereka harapkan
untuk belajar setiap malam dan mencatat apakah
mereka memenuhi tujuan mereka atau tidak.
Siswa mungkin diminta untuk menilai esai mereka
sendiri dalam hal konten, mekanik, dan organisasi,
dan untuk melihat apakah mereka dapat
mencocokkan penilaian guru
Model Pembelajaran Mandiri dari Meichenbaum
( Meichenbaum’s model of self regulated learning )
Strategi Belajar Mandiri sering disebut Modifikasi
Perilaku Kognitif (Harris, Graham, & Pressley,
2001; Manning & Payne, 1996)
Meichenbaum (1977) menyatakan Siswa
diajarkan untuk memantau dan mengatur
perilakunya sendiri. Meichenbaum
mengembangkan strategi di mana siswa dilatih
untuk mengatakan kepada diri mereka sendiri,
"Apa masalah saya? Apa rencana saya? Apakah
saya menggunakan rencana saya? Bagaimana
saya melakukannya?"
Langkah-langkah yang terdapat dalam pembelajaran
mandiri diuraikan oleh Meichenbaum (1977) sebagai
berikut
1. Model orang dewasa melakukan tugas tertentu
sambil berbicara dengan keras (Modeling kognitif).
4. Anak membisikan instruksi kepada diri sendiri saat dia
menjalani tugas ( Panduan terbuka dan tidak terdengar)
3. Anak melakukan tugas sambil membelajarkan diri sendiri (Bimbingan diri
terbuka)
2. Anak melakukan tugas yang sama dibawah arahan
pembelajaran dari model (bimbingan eksternal)
5. Anak melakukan tugas untuk mencari kinerja tertentu dengan
melakukan percakapan pribadi (Instruksi tersembunyi kepada diri
sendiri).
Salah satu contoh cara untuk membantu anak-
anak terlibat dalam pembelajaran mandiri adalah
memberikan kepada siswa, ketika memberikan
tugas yang panjang atau kompleks, dengan
formulir untuk memantau kemajuan mereka.
Misalnya, guru dapat menugaskan siswa untuk
menulis laporan tentang kehidupan Martin Luther
King Jr. Siswa dapat diberikan daftar periksa
pemantauan diri sendiri berikut:
Lanjutan
Lanjutan
BEKERJA SECARA EFISIEN
Gagasan di balik formulir ini adalah bahwa
membagi tugas yang kompleks menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil mendorong
siswa merasakan bahwa mereka melakukan
kemajuan kearah tujuan mereka yang lebih
besar. Memeriksa setiap langkah
memungkinkan mereka untuk memberikan
tepukan mental di punggung yang
memperkuat upaya mereka (Manning &
Payne, 1996).
Lanjutan
PenguatanDiriSendiri
(Self-Reinforcement)
Drabman, Spitalnik, dan O'Leary (1973) merancang dan
mengevaluasi prosedur klasik untuk mengajar siswa
mengatur perilaku mereka sendiri. Mereka meminta guru
untuk menilai perilaku siswa setiap hari dan memperkuat
siswa ketika mereka mendapatkan peringkat tinggi.
Kemudian mereka mengubah program. Mereka meminta
siswa untuk menebak peringkat apa yang diberikan guru
kepada mereka. Siswa diberi penguatan untuk menebak
dengan benar. Akhirnya, penguat secara bertahap dihapus.
Siswa yang merasa percaya diri dengan kemampuannya
menggunakan perilaku metakognitif dan motivasi diri
cenderung tinggi hasil pribadi (self-efficacy) keyakinan bahwa
usaha sendiri (bukan keberuntungan atau orang lain atau
faktor eksternal atau tak terkendali lainnya) menentukan
keberhasilan atau kegagalan seseorang. Keyakinan self-
efficacy mungkin merupakan faktor yang paling penting
(setelah kemampuan) dalam menentukan keberhasilan siswa
di sekolah (Bandura, 1997; Schunk & Zimmerman, 2003).
Lanjutan
KekuatandanKeterbatasanT
eoriPembelajaranPerilaku
Prinsip-prinsip yang melandasi teori-teori perilaku
kedudukannya kuat dalam psikologi, dan hal ini telah
ditunjukkan dalam berbagai situasi. Prinsip-prinsip ini
berguna untuk menjelaskan sebagian besar dari perilaku
manusia dan bahkan lebih berguna dalam mengubah
perilaku
Ahli teori pembelajaran perilaku terfokus pada perilaku
yang dapat diamati. Proses belajar yang kurang terlihat,
seperti pembentukan konsep, belajar dari teks,
pemecahan masalah, dan berpikir, sulit untuk diamati
secara langsung dan oleh karena itu jarang dipelajari
oleh ahli teori belajar perilaku.
Guru yang Intensional
1. Apa yang saya harapkan agar ketahui dan
dapat dilakukan siswa di akhir pelajaran
ini? Bagaimana hal ini berkontribusi pada
tujuan pengajaran dan kebutuhan siswa
untuk menjadi individu yang cakap?
2. Pengetahuan, keterampilan,
kebutuhan, dan minat apa yang
dimiliki siswa saya yang harus
diperhitungkan dalam pelajaran
saya?
3. Apa yang saya ketahui tentang isi pelajaran,
perkembangan anak, pembelajaran,
motivasi, dan strategi pengajaran efektif
yang dapat saya gunakan untuk mencapai
tujuan saya?
4. Materi instruksional, teknologi, bantuan, dan
sumber daya lain apa yang tersedia untuk
membantu mencapai tujuan saya?
5. Bagaimana saya akan
merencanakan untuk menilai
kemajuan siswa kearah tujuan
saya?
6. Bagaimana saya akan menanggapi jika
masing-masing anak atau kelas secara
keseluruhan tidak berada di jalur menuju
kesuksesan? Apa rencana cadangan saya?
Terima Kasih

More Related Content

Similar to TeoriPembelajaranPerilaku

Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajaragusloveridha
 
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2Igik
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikQuratul Aini
 
Teori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosialTeori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosialEric Adreec
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )m44y44nk
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarEndah Rizkiani
 

Similar to TeoriPembelajaranPerilaku (20)

Tugas bdp fix
Tugas bdp fixTugas bdp fix
Tugas bdp fix
 
makna belajar
makna belajarmakna belajar
makna belajar
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Prinsip belajar
Prinsip belajarPrinsip belajar
Prinsip belajar
 
Prinsip Belajar
Prinsip BelajarPrinsip Belajar
Prinsip Belajar
 
Persentasi pbsd
Persentasi pbsdPersentasi pbsd
Persentasi pbsd
 
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
 
teori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistikteori belajar sosial dan humanistik
teori belajar sosial dan humanistik
 
Teori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosialTeori pembelajaran sosial
Teori pembelajaran sosial
 
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
power point prinsip-prinsip belajar (nucha ahyar )
 
Persentasi pbsd
Persentasi pbsdPersentasi pbsd
Persentasi pbsd
 
Persentasi pbsd
Persentasi pbsdPersentasi pbsd
Persentasi pbsd
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
Ppt pak wahidin
Ppt pak wahidinPpt pak wahidin
Ppt pak wahidin
 
TEORI_PEMBELAJARAN.pptx
TEORI_PEMBELAJARAN.pptxTEORI_PEMBELAJARAN.pptx
TEORI_PEMBELAJARAN.pptx
 
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip BelajarJenis - Jenis & Prinsip Belajar
Jenis - Jenis & Prinsip Belajar
 

More from Saharia5

PPT SEMINAR SAHARIA.pptx
PPT SEMINAR SAHARIA.pptxPPT SEMINAR SAHARIA.pptx
PPT SEMINAR SAHARIA.pptxSaharia5
 
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptx
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptxPEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptx
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptxSaharia5
 
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docx
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docxG2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docx
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docxSaharia5
 
KELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptxKELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptxSaharia5
 
Terpadu - Monodisiplin.pptx
Terpadu - Monodisiplin.pptxTerpadu - Monodisiplin.pptx
Terpadu - Monodisiplin.pptxSaharia5
 
Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx
 Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx
Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptxSaharia5
 
klasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptxklasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptxSaharia5
 
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptx
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptxPPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptx
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptxSaharia5
 

More from Saharia5 (9)

PPT SEMINAR SAHARIA.pptx
PPT SEMINAR SAHARIA.pptxPPT SEMINAR SAHARIA.pptx
PPT SEMINAR SAHARIA.pptx
 
proposal
proposalproposal
proposal
 
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptx
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptxPEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptx
PEMEBLAJARAN KOOPERATIF.pptx
 
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docx
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docxG2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docx
G2J122012_SAHARIA TUGAS FINAL PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN.docx
 
KELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptxKELOMPOK 2.pptx
KELOMPOK 2.pptx
 
Terpadu - Monodisiplin.pptx
Terpadu - Monodisiplin.pptxTerpadu - Monodisiplin.pptx
Terpadu - Monodisiplin.pptx
 
Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx
 Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx
Dian Desrivita Sandy ( G2J122020).pptx
 
klasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptxklasifikasi makluk hidup.pptx
klasifikasi makluk hidup.pptx
 
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptx
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptxPPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptx
PPT PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM.pptx
 

Recently uploaded

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 

Recently uploaded (20)

Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 

TeoriPembelajaranPerilaku

  • 2. Bandura Modeling and Observational Learning (Pemodelan dan Pembelajaran Pengamatan) Meichenbaum’s Model of Self-Regulated Learning (Model Pembelajaran Mandiri)
  • 3. TeoriBelajar Sosial Teori pembelajaran sosial merupakan perluasan dari teori belajar perilaku yang tradisional (behavioristik). Teori pembelajaran sosial ini dikembangkan oleh Albert Bandura (1986). Teori ini menerima sebagian besar dari prinsip-prinsip teori-teori belajar perilaku, tetapi memberi lebih banyak penekanan pada kesan dari isyarat-isyarat pada perilaku, dan pada proses-proses mental internal.
  • 4. Fenomena pemodelan yaitu meniru perilaku orang lain dan pengalaman tidak langsung yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain. Bandura merasa bahwa sebagian besar belajar yang dialami manusia tidak dibentuk dari konsekuensi- konsekuensi melainkan manusia itu belajar dari suatu model. Pemodelan (Modeling) Bandura Pemodelan dan Pembelajaran Pengamatan
  • 5. Tahap Perhatian Tahap Pengingatan Pada umumnya, siswa memberikan perhatian pada model-model yang menarik, berhasil, menarik, dan popular. itulah sebabnya mengapa banyak siswa meniru pakaian, gaya rambut dan kelakuan bintang budaya popular Setelah guru mendapatkan perhatian siswa, sekarang saatnya untuk meniru perilaku yang mereka inginkan ditiru dan kemudian memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan atau berlatih. Misalnya, guru dapat memperlihatkan cara menulis huruf A. siswa akan meniru contoh guru dengan mencoba menuliskan sendiri Huruf A PembelajaranPengamatan (ObservationalLearning)
  • 6. Tahap Reproduksi Tahap Motivasi selama tahap reproduksi, siswa mencoba untuk mencocokkan perilaku mereka dengan model. di kelas penilaian belajar siswa berlangsung selama tahap ini. Misalnya, setelah melihat model huruf A dicontohkan dan dipraktikkannya beberapa kali, apakah siswa dapat memproduksi huruf tersebut sehingga terlihat seperti contoh guru) Siswa akan meniru model karena mereka percaya bahwa hal itu akan meningkatkan peluang mereka sendiri untuk diperkuat. Di dalam kelas, tahap motivasional dari pembelajaran observasional seringkali memerlukan pujian atau nilai yang diberikan untuk mencocokkan model guru. Siswa memperhatikan model, mempraktekkannya, dan mereproduksinya karena mereka telah belajar bahwa inilah yang disukai guru dan mereka ingin menyenangkan guru. Ketika anak membuat A yang dapat dikenali, guru berkata, "kerja bagus!" Lanjutan
  • 7. PembelajarantidakLangsung (VicariousLearning) Meskipun sebagian besar pembelajaran pengamatan dimotivasi oleh seseuatu yang meniru dengan benar akan mengarah pada penguatan, juga penting diperhatikan bahwa orang belajar dengan melihat orang lain dikuatkan atau dihukum karena terlibat ke dalam perilaku tertentu (Bandura, 1986)
  • 8. Lanjutan Guru diruang kelas senantiasa menggunakan pembelajaran tidak langsung (Vicarius learning). saat siswa bermain-main guru sering memilih orang lain yang bekerja dengan baik dan menguatkan mereka karena menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Siswa yang berprilaku buruk melihat bahwa pekerjaan dipaksakan dan (diharapkan) untuk mengerjakan kembali.
  • 9. Lanjutan Dalam studi klasik oleh Broden, Hall, Dunlap dan clasrk (1970). Dua siswa kelas 2 yang senang menganggu. Edwin dan Greg duduk berdampingan. Setelah periode garis dasar, guru mulai memerhatikan dan memuji Edwin setiap kali dia memberikan perhatian dan menyelesaikan pekerjaan kelasnya. Perilaku Edwin meningkat secara mencolok dalam kondisi ini. Namun yang lebih menarik ialah perilaku Greg juga meningkat, walaupun tidak satu pun penguatan khusus diarahkan kepada Greg. Rupanya Greg belajar dari pengalaman Edwin.
  • 10. Pembelajaran Mandiri (Self-Regulated Learning ) Bandura (1997) berhipotesis bahwa orang mengamati perilakunya sendiri, menilainya berdasarkan standarnya sendiri, dan memperkuat atau menghukum diri sendiri, Kita semua memiliki pengalaman mengetahui bahwa kita telah melakukan pekerjaan kita dan secara mental menepuk punggung kita sendiri, terlepas dari apa yang orang lain katakan
  • 11. Siswa dapat diajarkan untuk menggunakan strategi kemandirian, dan mereka dapat diingatkan untuk melakukannya dalam berbagai konteks sehingga kemandirian menjadi kebiasaan. Lanjutan Misalnya siswa dapat diminta untuk menetapkan tujuan untuk jumlah waktu yang mereka harapkan untuk belajar setiap malam dan mencatat apakah mereka memenuhi tujuan mereka atau tidak. Siswa mungkin diminta untuk menilai esai mereka sendiri dalam hal konten, mekanik, dan organisasi, dan untuk melihat apakah mereka dapat mencocokkan penilaian guru
  • 12. Model Pembelajaran Mandiri dari Meichenbaum ( Meichenbaum’s model of self regulated learning ) Strategi Belajar Mandiri sering disebut Modifikasi Perilaku Kognitif (Harris, Graham, & Pressley, 2001; Manning & Payne, 1996) Meichenbaum (1977) menyatakan Siswa diajarkan untuk memantau dan mengatur perilakunya sendiri. Meichenbaum mengembangkan strategi di mana siswa dilatih untuk mengatakan kepada diri mereka sendiri, "Apa masalah saya? Apa rencana saya? Apakah saya menggunakan rencana saya? Bagaimana saya melakukannya?"
  • 13. Langkah-langkah yang terdapat dalam pembelajaran mandiri diuraikan oleh Meichenbaum (1977) sebagai berikut 1. Model orang dewasa melakukan tugas tertentu sambil berbicara dengan keras (Modeling kognitif). 4. Anak membisikan instruksi kepada diri sendiri saat dia menjalani tugas ( Panduan terbuka dan tidak terdengar) 3. Anak melakukan tugas sambil membelajarkan diri sendiri (Bimbingan diri terbuka) 2. Anak melakukan tugas yang sama dibawah arahan pembelajaran dari model (bimbingan eksternal) 5. Anak melakukan tugas untuk mencari kinerja tertentu dengan melakukan percakapan pribadi (Instruksi tersembunyi kepada diri sendiri).
  • 14. Salah satu contoh cara untuk membantu anak- anak terlibat dalam pembelajaran mandiri adalah memberikan kepada siswa, ketika memberikan tugas yang panjang atau kompleks, dengan formulir untuk memantau kemajuan mereka. Misalnya, guru dapat menugaskan siswa untuk menulis laporan tentang kehidupan Martin Luther King Jr. Siswa dapat diberikan daftar periksa pemantauan diri sendiri berikut: Lanjutan
  • 16. BEKERJA SECARA EFISIEN Gagasan di balik formulir ini adalah bahwa membagi tugas yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil mendorong siswa merasakan bahwa mereka melakukan kemajuan kearah tujuan mereka yang lebih besar. Memeriksa setiap langkah memungkinkan mereka untuk memberikan tepukan mental di punggung yang memperkuat upaya mereka (Manning & Payne, 1996). Lanjutan
  • 17. PenguatanDiriSendiri (Self-Reinforcement) Drabman, Spitalnik, dan O'Leary (1973) merancang dan mengevaluasi prosedur klasik untuk mengajar siswa mengatur perilaku mereka sendiri. Mereka meminta guru untuk menilai perilaku siswa setiap hari dan memperkuat siswa ketika mereka mendapatkan peringkat tinggi. Kemudian mereka mengubah program. Mereka meminta siswa untuk menebak peringkat apa yang diberikan guru kepada mereka. Siswa diberi penguatan untuk menebak dengan benar. Akhirnya, penguat secara bertahap dihapus.
  • 18. Siswa yang merasa percaya diri dengan kemampuannya menggunakan perilaku metakognitif dan motivasi diri cenderung tinggi hasil pribadi (self-efficacy) keyakinan bahwa usaha sendiri (bukan keberuntungan atau orang lain atau faktor eksternal atau tak terkendali lainnya) menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang. Keyakinan self- efficacy mungkin merupakan faktor yang paling penting (setelah kemampuan) dalam menentukan keberhasilan siswa di sekolah (Bandura, 1997; Schunk & Zimmerman, 2003). Lanjutan
  • 19. KekuatandanKeterbatasanT eoriPembelajaranPerilaku Prinsip-prinsip yang melandasi teori-teori perilaku kedudukannya kuat dalam psikologi, dan hal ini telah ditunjukkan dalam berbagai situasi. Prinsip-prinsip ini berguna untuk menjelaskan sebagian besar dari perilaku manusia dan bahkan lebih berguna dalam mengubah perilaku Ahli teori pembelajaran perilaku terfokus pada perilaku yang dapat diamati. Proses belajar yang kurang terlihat, seperti pembentukan konsep, belajar dari teks, pemecahan masalah, dan berpikir, sulit untuk diamati secara langsung dan oleh karena itu jarang dipelajari oleh ahli teori belajar perilaku.
  • 20. Guru yang Intensional 1. Apa yang saya harapkan agar ketahui dan dapat dilakukan siswa di akhir pelajaran ini? Bagaimana hal ini berkontribusi pada tujuan pengajaran dan kebutuhan siswa untuk menjadi individu yang cakap? 2. Pengetahuan, keterampilan, kebutuhan, dan minat apa yang dimiliki siswa saya yang harus diperhitungkan dalam pelajaran saya? 3. Apa yang saya ketahui tentang isi pelajaran, perkembangan anak, pembelajaran, motivasi, dan strategi pengajaran efektif yang dapat saya gunakan untuk mencapai tujuan saya? 4. Materi instruksional, teknologi, bantuan, dan sumber daya lain apa yang tersedia untuk membantu mencapai tujuan saya? 5. Bagaimana saya akan merencanakan untuk menilai kemajuan siswa kearah tujuan saya? 6. Bagaimana saya akan menanggapi jika masing-masing anak atau kelas secara keseluruhan tidak berada di jalur menuju kesuksesan? Apa rencana cadangan saya?